Viral Video Pria Lansia Adu Mulut dengan Perempuan di Bus TransJakarta
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Sebuah video yang memperlihatkan seorang pria lanjut usia terlibat adu mulut dengan seorang perempuan di dalam bus
TransJakarta
viral di media sosial.
Pria lansia tersebut diduga orang yang sempat menganiaya dan meneriaki seorang perempuan dengan sebutan “teroris” di Halte Taman Anggrek, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu.
Dalam video yang diunggah dalam akun Instagram @si_enchann, pria lansia itu berulang kali menghina seorang perempuan di dalam bus
Transjakarta
.
Diduga pria lansia tersebut menaiki bus Transjakarta khusus wanita sehingga memicu kemarahan si penumpang perempuan yang berada di dalamnya.
Namun, pria lansia itu justru marah dan menghujani kata-kata kasar ke penumpang perempuan yang menegurnya.
Adu mulut antara pria tersebut dengan penumpang perempuan terus berlangsung. Tak berselang lama, pria lansia itu hendak memukul perempuan yang beradu mulut dengannya menggunakan tongkat manula.
Tak hanya itu, saat pria lansia tersebut hendak turun dari bus Transjakarta, dirinya menantang perempuan tersebut dengan nada keras.
“Ayo turun sini ke Pancoran,” tegas dia.
Terkait video yang viral, Kepala Departemen Humas dan CSR TransJakarta, Ayu Wardhani membenarkan adanya peristiwa tersebut.
Ia mengatakan, aksi adu mulut itu sudah terjadi sejak lama. Namun, Ayu tidak menjelaskan secara rinci kapan waktu kejadian tersebut terjadi.
Ia hanya mengatakan video tersebut sudah terjadi sebelum pria lansia tersebut menganiaya dan merekam seorang perempuan di Halte Taman Anggrek, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
“Kami sudah cek, ini video lama, sebelum kasus viral yang berujung pada laporan polisi, kemudian damai,” ujarnya saat dikonfirmasi oleh
Kompas.com
, Selasa (8/7/2025).
Kendati begitu, Ayu mengimbau agar para pelanggan TransJakarta untuk saling menghormati dan menjaga kenyamanan saat menggunakan TransJakarta.
“Apabila pelanggan mengalami ketidaknyamanan selama menggunakan layanan Transjakarta, silakan laporkan kepada pramusapa atau petugas kami di lapangan,” imbuhnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Author: Kompas.com
-
/data/photo/2025/07/08/686c8bc063c37.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Viral Video Pria Lansia Adu Mulut dengan Perempuan di Bus TransJakarta Megapolitan 8 Juli 2025
-
/data/photo/2025/07/08/686c983a51703.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Empat Rumah Ilegal di Depok Dibongkar untuk Bangun MTS Negeri Megapolitan 8 Juli 2025
Empat Rumah Ilegal di Depok Dibongkar untuk Bangun MTS Negeri
Tim Redaksi
DEPOK, KOMPAS.com –
Sebanyak empat
rumah ilegal
yang menempati lahan milik Pemerintah Kota
Depok
dibongkar untuk pembangunan MTS Negeri di Jalan Caringin Gang Jagal, Rangkapan Jaya.
Pembongkaran
dilakukan pada Senin (7/7/2025) dengan mengerahkan 105 personel gabungan termasuk TNI dan Polri, lalu camat dan lurah setempat.
“Lahan tersebut mau digunakan oleh
Pemkot Depok
terkait pembangunan
Madrasah Tsanawiyah Negeri
,” kata Kasatpol PP Depok Dede Hidayat kepada wartawan, Selasa (8/7/2025).
Dede menjelasakan empat rumah ilegal itu merupakan lahan bekas rumah pemotongan hewan (RPH) milik Pemkot Depok.
Satpol PP sudah memberikan surat peringatan sebelum membongkar rumah ilegal tersebut.
Penghuni bangunan liar merupakan mantan karyawan RPH yang bertempat tinggal sejak 2016.
“Sudah diperingatkan oleh kita berulang-ulang sampai SOP-nya kita jalankan masih belum juga meninggalkan tempat,” tuturnya.
“Dia nempatin di situ dan lahan itu sebetulnya dibangun Pemkot Depok, kemudian ditempatkan dan sulit sekali pindah, kita sudah pendekatan secara baik-baik,” sambung Dede.
Setelah dibongkar, Satpol PP bersama personel BKD akan melakukan patroli penuh agar tidak ada lagi aktivitas masyarakat masuk ke lahan tersebut.
“(Kita akan) terus mengontrol setiap harinya, apakah masih ada aktivitas atau enggak,” terang Dede.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/08/686c982c52f8f.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Jangan Berenang di Banjir! Anak Rentan Penyakit Mematikan Ini Megapolitan 8 Juli 2025
Jangan Berenang di Banjir! Anak Rentan Penyakit Mematikan Ini
Penulis
KOMPAS.com –Banjir
melanda sejumlah wilayah Jabodetabek selama beberapa hari terakhir, sejak Sabtu, (5/7/2025) malam.
Banjir ini tak hanya memicu kekhawatiran soal genangan dan kerusakan infrastruktur, tapi juga munculnya fenomena berbahaya, yakni anak-anak berenang dan bermain air di tengah
banjir
.
Aktivitas ini terlihat di beberapa titik, mulai dari Perumahan Maharta,
Tangerang
Selatan, hingga kawasan Kembangan Raya,
Jakarta
Barat.
Bahaya yang mengincar tidak hanya keselamatan nyawa dari arus banjir, melainkan juga
penyakit
mematikan yang mengintai.
Salah satu penyakit yang mengintai namun masih sering luput dari perhatian adalah
leptospirosis
, yakni infeksi bakteri yang dapat menyerang organ vital dan mengancam jiwa jika tidak ditangani tepat waktu.
Di Perumahan Maharta, Selasa (8/7/2025), sejumlah anak usia 5 hingga 7 tahun terlihat bermain air di dekat aliran anak Kali Angke yang meluap.
Tanpa alas kaki dan pengawasan orang dewasa, mereka berenang dan tertawa riang, seolah-olah berada di kolam renang umum.
Situasi serupa terjadi di Jalan Kembangan Raya, Jakarta Barat, pada Senin (7/7/2025), di mana anak-anak tampak bermain air dengan santai di jalan yang tergenang hingga 20 sentimeter.
Seorang warga, Yani, bahkan mengatakan tidak khawatir anaknya akan sakit. “Yang penting anak kan senang aja,” ujarnya, saat ditemui
Kompas.com
di lokasi.
Namun, kegembiraan itu bisa berubah menjadi ancaman serius akibat ketidaktahuan bahaya yang mengintainya.
Dikutip dari
Kompas.com
, leptospirosis disebabkan oleh bakteri Leptospira, yang menyebar melalui urine hewan, terutama
tikus
, yang mencemari air atau tanah.
Penyakit ini masuk ke tubuh manusia melalui luka terbuka, selaput lendir (mata, hidung, mulut), atau konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi.
Anak-anak yang bermain air banjir tanpa perlindungan menjadi kelompok paling rentan, terutama karena daya tahan tubuh mereka lebih rendah dan seringkali tidak sadar jika memiliki luka kecil.
Gejala awal leptospirosis meliputi:
Pada tahap lanjut, infeksi ini bisa berkembang menjadi Penyakit Weil, yang menyebabkan:
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), leptospirosis termasuk penyakit zoonosis (tidak menular antar manusia) tapi menular dari hewan ke manusia.
Sayangnya, karena gejalanya mirip flu dan bisa datang belakangan (2–4 minggu setelah terpapar), diagnosis sering terlambat.
Perawatan dini dengan antibiotik seperti doksisiklin sangat penting. Untuk kasus berat, pasien memerlukan rawat inap dan pengobatan intensif.
Berdasarkan panduan dari ahli kesehatan, berikut langkah-langkah pencegahan leptospirosis yang sangat dianjurkan selama banjir:
Kejadian anak-anak
berenang di banjir
menunjukkan masih rendahnya kesadaran risiko kesehatan di masyarakat.
Leptospirosis
mungkin belum sepopuler demam berdarah atau diare, namun potensi bahayanya jauh lebih luas, karena bisa menyerang berbagai organ tubuh secara sistemik.
Warga diminta tetap waspada terhadap setiap banjir yang melanda, tidak hanya melihatnya sebagai gangguan fisik, tetapi juga sebagai ancaman kesehatan serius, khususnya bagi anak-anak.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/08/686c9cb589af7.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Wali Kota Tangsel Tinjau Banjir di Maharta, Cek Pompa Air dan Kondisi Warga Megapolitan 8 Juli 2025
Wali Kota Tangsel Tinjau Banjir di Maharta, Cek Pompa Air dan Kondisi Warga
Tim Redaksi
TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel)
Benyamin Davnie
meninjau lokasi
banjir
di Perumahan Pondok Maharta, Pondok Kacang, Pondok Aren, Tangsel, Selasa (8/7/2025).
Berdasarkan pantauan
Kompas.com
di lokasi, Benyamin tampak menggunakan pakaian kemeja putih dilapisi jaket dan celana hitam. Ia langsung berjalan menyusuri genangan banjir setinggi 140 sentimeter (cm).
Selain memantau kondisi banjir, Benyamin juga melihat secara langsung mesin pompa air yang digunakan sebagai langkah penanganan awal.
Ia tampak berbincang dengan petugas Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangsel terkait kondisi warga yang terdampak banjir.
Didampingi pihak Dinas Sumber Daya Air (SDA), Benyamin mencoba memastikan dua pompa air berfungsi untuk menyedot air ke Kali Maharta.
“Kok enggak keluar airnya?” tanya Benyamin Davnie kepada seorang petugas di lokasi.
“Ada, Pak. Ini di selang sebelahnya lagi,” jawab petugas tersebut sambil menunjuk selangnya.
Usai memeriksa pompa, Benyamin naik ke kursi panjang untuk melihat kondisi sungai dari dekat.
Ia juga mengamati lingkungan sekitar dan berdiskusi dengan sejumlah petugas terkait penanganan banjir di Perumahan Pondok Maharta.
Sebelumnya, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Tangsel Essa Nugraha mengatakan, terdapat 22 lokasi yang terdampak banjir di Tangsel. Namun, sebagian sudah berangsur surut.
“Sebagian besar lokasi sudah surut, tetapi ada beberapa titik yang masih terendam hingga pagi ini,” kata Essa dalam keterangannya, Selasa (8/7/2025).
Adapun penyebabnya karena curah hujan tinggi serta meluapnya aliran sungai di sekitar permukiman warga.
Berikut beberapa titik yang masih tergenang cukup parah antara lain:
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/08/686c93964c8d7.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Satu Rumah Dieksekusi KAI terkait Stasiun Lempuyangan, Pemilik Tak Dapat Kompensasi
Satu Rumah Dieksekusi KAI terkait Stasiun Lempuyangan, Pemilik Tak Dapat Kompensasi
Tim Redaksi
YOGYAKARTA, KOMPAS.com
– Satu unit rumah di Jalan Hayam Wuruk No. 110, Bausasran, Danurejan, Kota
Yogyakarta
, dieksekusi oleh
PT KAI
Daop 6 Yogyakarta pada Selasa (8/7/2025).
Eksekusi dilakukan karena rumah tersebut disebut terdampak proyek pengembangan
Stasiun Lempuyangan
, namun penghuninya menolak untuk pindah.
Manajer Humas
PT KAI Daop 6
Yogyakarta, Feni Novida Saragih, menjelaskan bahwa pemilik rumah tidak berhak menerima kompensasi, karena proses penertiban telah melewati batas tiga kali surat peringatan.
“Sudah tidak ada (uang kompensasi) karena sudah melewati batas SP 3,” katanya, Selasa (8/7/2025).
Feni menambahkan bahwa seluruh barang milik penghuni rumah telah diamankan dan akan diantar ke rumah singgah yang disiapkan PT KAI di Kabupaten Sleman.
“Ini untuk barang-barang sudah kami amankan, kita antar ke rumah singgah di wilayah Sleman,” ujarnya.
Terkait dasar eksekusi, Feni menegaskan bahwa tindakan ini merupakan bagian dari penertiban aset negara yang berada di bawah pengelolaan PT KAI, sehingga tidak perlu menunggu putusan pengadilan.
“Ini penertiban aset negara di bawah pengelolaan KAI, jadi tidak perlu ada surat pengadilan sebetulnya,” jelasnya.
Sementara itu, Raka Ramadhan, kuasa hukum pemilik rumah, mengecam keras proses eksekusi yang dilakukan oleh PT KAI, dan menyebutnya sebagai bentuk tindakan arogansi kekuasaan.
“Jadi untuk proses hari ini lagi dan lagi kita menyampaikan 1 mengecam segala bentuk tindakan arogansi yang menggunakan pendekatan kekuasaan dalam merespon atau menyelesaikan sengketa yang terjadi saat ini,” ujarnya.
Raka mempertanyakan dasar hukum klaim PT KAI terhadap rumah tersebut. Ia menyebut bahwa dalam beberapa kali pertemuan, tidak ada penjelasan konkret dari pihak PT KAI mengenai status kepemilikan aset.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/08/686c9818cb6d1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Heboh 2 Pesawat V22 Osprey Milik AS Mendarat di Labuan Bajo, Ini Kata Pihak Bandara
Heboh 2 Pesawat V22 Osprey Milik AS Mendarat di Labuan Bajo, Ini Kata Pihak Bandara
Tim Redaksi
LABUAN BAJO, KOMPAS.com
– Media sosial diramaikan dengan unggahan video dua pesawat yang diketahui milik Amerika Serikat mendarat di Bandara Internasional Komodo,
Labuan Bajo
, sejak Minggu (6/7/2025).
Sebelum mendarat di Bandara Komodo, dua pesawat itu diketahui sempat terbang rendah di wilayah udara Kabupaten Manggarai Timur, tepatnya di Kecamatan Lamba Leda Selatan.
Vensis Jehaman, salah seorang warga Kecamatan Lamba Leda Selatan, mengaku awalnya kaget dan bingung mendengar suara keras yang tak lazim di atas atap rumah.
“Serentak kami keluar rumah, ternyata kami melihat ada helikopter terbang rendah. Kami bingung ini kenapa bisa dekat sekali dengan darat,” tutur Vensis, pada Senin (7/7/2025).
Warga di wilayah itu, kata dia, sempat kebingungan melihat dua helikopter yang terbang rendah pada Minggu sore itu.
Ia pun kaget saat satu jam setelahnya menyaksikan video dua pesawat itu mendarat di
Labuan Bajo
.
Humas Bandara Internasional Komodo, Marwa membenarkan dua helikopter dari Amerika Serikat tersebut mendarat di Bandara Komodo pada Minggu sore.
Menurut dia, pesawat itu adalah jenis
V22 Osprey
milik militer Amerika Serikat. “Ke Bajo hanya untuk isi fuel dan melanjutkan perjalanan ke Darwin, Australia,” kata Marwa.
V-22 Osprey merupakan pesawat tiltrotor hasil kolaborasi antara perusahaan Boeing dan Bell Helicopter Textron. Bentuk pesawat ini seperti penggabungan dengan helikopter.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/08/686c9307ab6a7.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Gibran-Titiek Soeharto Panen Tebu Pakai Arit di Sleman
Gibran-Titiek Soeharto Panen Tebu Pakai Arit di Sleman
Tim Redaksi
SLEMAN, KOMPAS.com-
Wakil Presiden (Wapres) RI
Gibran Rakabuming
mengikuti
panen tebu
di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (8/7/2025), bersama Ketua Komisi IV DPR RI
Titiek Soeharto
dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Gibran mengaku senang dapat didampingi Titiek Soeharto dalam kunjungan kerjanya ini sebagai bentuk sinergi antara pemerintah dan lembaga legislatif.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Bu Ketua Komisi yang sudah berkenan hadir mendampingi saya dari pagi, satu pesawat. Ini penting ya untuk sinergi pemerintah dengan legislatif, apalagi beliau di Komisi IV Pertanian, jadi ini penting sekali untuk bisa bersinergi di antara kami dan DPR,” kata Gibran seusai panen tebu, Selasa.
Ketiganya memanen tebu dengan memakai arit, ukuran tebu yang dipanen pun terlihat lebih tinggi dibandingkan mereka.
Acara panen ini juga dihadiri oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Wakil Menteri BUMN Aminuddin Ma’ruf serta jajaran pemerintah daerah setempat.
Adapun lokasi panen tebu ini merupakan lahan TNI AU yang diperbantukan untuk pertanian tebu.
Selama meninjau lokasi panen tebu, Gibran juga diperlihatkan alat drone Agras yang berfungsi sebagai alat pengairan lahan tebu.
Selain melakukan panen tebu, Gibran bersama Agus dan Amran juga sempat menyerahkan 10 ton pupuk nonsubsidi kepada perwakilan empat petani.
Dalam acara ini, Gibran juga sempat menggelar kegiatan diskusi dan mendengar aspirasi para petani tebu setempat.
“Banyak masukan-masukan terkait pengairan, kompanisasi terkait hama, terkait pupuk, terkait bibit, terkait KUR tani. Ini nanti ke depan akan segera kami tindaklanjuti,” kata dia.
Sementara, Titiek Soeharto berpesan agar pemerintah segera mewujudkan swasembada di bidang pertanian, baik swasembada beras atau gula.
Politikus Partai Gerindra ini tidak ingin pemerintah ketergantungan impor atas kebutuhan pokok.
“Jadi, kami mendorong agar Kementerian Pertanian dan yang terkait dengan pangan ini bisa memberikan bantuan-bantuan sebanyak mungkin kepada para petani-petani sehingga swasmbada ini bisa tercapai dengan secepat-cepatnya sebagaimana yang diinginkan oleh pemerintah,” ujar Titiek.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/07/08/686c96574cb77.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/03/13/67d233d8c5b76.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2024/12/19/6763db1dc182b.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)