Author: Kompas.com

  • Banjir Surut, Warga Kebon Pala Mulai Bersihkan Lumpur
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 Desember 2025

    Banjir Surut, Warga Kebon Pala Mulai Bersihkan Lumpur Megapolitan 7 Desember 2025

    Banjir Surut, Warga Kebon Pala Mulai Bersihkan Lumpur
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Banjir akibat luapan
    Kali Ciliwung
    di RT 13 RW 05 Kebon Pala, Jatinegara, Jakarta Timur, pada Minggu (7/12/2025) dini hari telah surut. Warga mulai membersihkan sisa lumpur dan kembali beraktivitas di rumah masing-masing.
    Pantauan
    Kompas.com
    pada Minggu siang, sejumlah warga membersihkan lumpur di teras rumah. Ruang tamu dan bagian dalam rumah sudah tampak bersih setelah dipel. Beberapa warga pun membuka kembali warung di depan rumah, sementara anak-anak bermain gim di teras.
    Ahmad (60), warga setempat, mengatakan banjir mulai naik sekitar pukul 02.00 WIB akibat kiriman air dari Bogor.
    “Naik jam 02.00 WIB, itu sekitar 85 sentimeter, surut baru tadi sekitar 09.00 WIB, cepat kok enggak lama,” ujar Ahmad.
    Ia menambahkan tidak mengungsi karena ketinggian air di dalam rumah hanya setinggi betisnya.
    Ketua RT 13 RW 05 Kebon Pala, Sanusi, menyebutkan warga sudah terbiasa menghadapi banjir kiriman dan tidak mengungsi meski air sempat merendam permukiman.
    “Kalau satu setengah meter mungkin ada yang ngungsi, tapi segini saja yang kecil, enggak ada yang mau,” jelas Sanusi.
    Ia juga menyebut wacana penertiban rumah-rumah di bantaran Kali Ciliwung yang masuk wilayah RT-nya sudah dibahas di kelurahan, namun waktu pelaksanaannya belum ditentukan.
    Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, sebanyak 15 RT di Jakarta Timur terdampak banjir akibat curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung pada Minggu pagi. Ketinggian genangan mencapai 90 sentimeter.
    “Kemarin BPBD mencatat terdapat 15 RT yang terendam banjir,” ujar Kepala Pusat Data dan Informasi
    BPBD DKI Jakarta
    , Mohamad Yohan.
    Rinciannya, tiga RT di Kelurahan Bidara Cina terendam 30–35 cm, sementara tiga RT di Kelurahan Cililitan terdampak genangan hingga 90 cm.
    BPBD masih melakukan penanganan di lapangan untuk mempercepat surutnya air. Koordinasi telah dilakukan dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, dan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) untuk menyedot air dan memastikan sistem saluran berfungsi optimal.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 1
                    
                        Saat Prabowo Ikut Santap Menu Korban Banjir di Aceh: Ada Sendok? Saya Mau Coba
                        Nasional

    1 Saat Prabowo Ikut Santap Menu Korban Banjir di Aceh: Ada Sendok? Saya Mau Coba Nasional

    Saat Prabowo Ikut Santap Menu Korban Banjir di Aceh: Ada Sendok? Saya Mau Coba
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden Prabowo Subianto turut menyantap hidangan yang disiapkan dapur umum untuk para korban bencana banjir di Kabupaten Bireuen, Aceh Minggu (7/12/2025).
    Momen itu terekam saat Prabowo, yang didampingi Gubernur
    Aceh
    Muzakir Manaf, memasuki
    dapur umum
    yang beroperasi di dalam tenda berukuran besar.
    Berdasarkan siaran langsung YouTube Sekretariat Presiden, Prabowo mulanya melepas topi birunya sebelum memasuki tenda.
    Dia disambut oleh salah satu prajurit TNI yang memberikan hormat.
    Setelah itu, Kepala Negara langsung berbincang dengan seorang ibu yang membantu di dapur umum bersama anggota TNI yang menyendok nasi dari dandang ke bungkus ala warteg.
    “Lauknya apa itu?” tanya Prabowo.
    “Ikan tongkol,” jawab salah satu warga.
    “Wah, enak ya,” sahut Prabowo.
    Tanpa basa-basi, Prabowo terlihat menggulung kedua lengan panjang kemeja safarinya.
    Ia kemudian menanyakan sendok kepada salah satu prajurit.
    “Ada sendok? Saya mau coba,” kata Prabowo.
    Prabowo pun menyodorkan piring agar diisi oleh nasi, sayur, dan lauk.
    “Pedes ya ini?” tanya Prabowo sambil mengaduk makanannya.
    Sambil berdiri, Prabowo pun menyantap menu makanan untuk korban banjir tersebut.
    Diketahui, Presiden Prabowo kembali mengunjungi ke Aceh untuk meninjau penanganan bencana pada Minggu (7/12/2025).
    Dalam kunjungan ini, Prabowo juga dijadwalkan akan mengunjubgi Posko Pengungsian di Desa Balee Panah, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen.
    Sebelumnya, Prabowo bertolak dari Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta menuju Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Kabupaten Aceh Besar, pada pukul 07.55 WIB.
    Dalam penerbangan tersebut, Presiden turut didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Luar Negeri Sugiono, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, serta Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sejumlah Kendaraan Mogok Usai Nekat Terobos Banjir Rob di RE Martadinata
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 Desember 2025

    Sejumlah Kendaraan Mogok Usai Nekat Terobos Banjir Rob di RE Martadinata Megapolitan 7 Desember 2025

    Sejumlah Kendaraan Mogok Usai Nekat Terobos Banjir Rob di RE Martadinata
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sejumlah sepeda motor mogok setelah nekat menerobos genangan rob setinggi 20–30 sentimeter di
    Jalan RE Martadinata
    , tepat di depan Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, Minggu (7/12/2025) siang.
    Pengamatan
    Kompas.com
    di lokasi sekitar pukul 10.30 WIB, ada sekitar lima motor yang mati mesin akibat air masuk ke knalpot.
    Motor yang mogok tersebut langsung dibantu oleh juru parkir, polisi, dan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta yang siaga di area itu.
    “Ini mogok karena tadi nekat menerobos mau ke Stasiun Ancol arahnya,” ujar Yudis (44), salah satu pengendara, saat diwawancarai
    Kompas.com.
    Banyak motor mogok membuat pengendara lain, baik motor maupun mobil, memilih putar balik dan melawan arus untuk menghindari kerusakan kendaraan. Meski demikian, arus lalu lintas di Jalan RE Martadinata tetap relatif lancar.
    Di sisi kanan jalan, petugas Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Utara terus melakukan penyedotan air agar genangan tidak semakin tinggi. Selain itu, tanggul Kali Ancol yang retak dan berlubang ditambal dengan karung berisi pasir untuk menahan aliran air.
    Yudis berharap pemerintah segera melakukan perbaikan permanen di Jalan RE Martadinata agar kawasan ini tidak menjadi langganan banjir rob setiap musim pasang.
    “Coba lah ini diperbaiki biar enggak banjir kayak begitu terus karena ganggu pengendara,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sepekan di Lokasi Bencana Sumatera, Wamensos: Listrik Mati, Air Bersih Minim, BBM Menipis
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        7 Desember 2025

    Sepekan di Lokasi Bencana Sumatera, Wamensos: Listrik Mati, Air Bersih Minim, BBM Menipis Nasional 7 Desember 2025

    Sepekan di Lokasi Bencana Sumatera, Wamensos: Listrik Mati, Air Bersih Minim, BBM Menipis
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, menceritakan pengalaman kunjungan kerja (kunker) selama satu pekan ke sejumlah wilayah terdampak banjir bandang dan tanah longsor di Sumatera.
    “Memang kondisinya masih cukup parah, belum ada listrik, kemudian stok air bersih juga berkurang, BBM juga, apa namanya, terbatas,” ungkap Agus di Bundaran HI, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (7/12/2025).
    Agus mengatakan kelangkaan BBM di
    Aceh Tamiang
    terjadi karena hanya satu SPBU yang beroperasi. Ia pun mengaku sempat kehabisan BBM saat kunjungan kerja di sana.
    Saat itu, dia tengah dalam perjalanan dari Kota Medan, Sumatera Utara, ke Kutacane, Aceh Tenggara, untuk menyambut kedatangan Presiden Prabowo Subianto.
    “Di Kutacane sampai ke Medan itu antrian BBM luar biasa. Itu pada waktu itu memang stoknya mungkin terbatas dan saya sendiri juga bersama rombongan kehabisan bensin,” ujar Agus saat ditemui di Bundaran HI, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (7/12/2025).
    Agus pun tidak ada pilihan lain untuk menepikan kendaraan. Dia bersama rombongan turut antre bersama warga yang lain.
    “Tetapi kemudian sekitar 4 jam (atau) 5 jam akhirnya kita mendapatkan BBM,” jelasnya.
    Setelah mendapatkan BBM ini, Agus dan rombongan kembali melanjutkan perjalanan ke daerah di Provinsi Aceh lain yang turut terdampak akibat bencana ini.
    Di sisi lain, Agus memastikan berbagai kendala yang ia hadapi selama sepekan di lokasi bencana kini sudah banyak membaik.
    “Tapi sepertinya sekarang ini, ya, untuk kendala BBM mungkin sudah mulai terantisipasi karena akses, ya, akses untuk distribusi BBM ke daerah-daerah yang terkena dampak bencana untuk jalur daratnya sudah mulai kondusif,” katanya.
    Dalam kunkernya itu, Agus juga memastikan bahwa bantuan oleh pemerintah sudah sangat masif ke sejumlah daerah.
    “Memang karena aksesnya terbatas, kemudian bantuan-bantuan itu disalurkan lewat jalur udara, baik menggunakan helikopter maupun menggunakan pesawat-pesawat Hercules,” kata dia.
    “Tetapi terhitung sejak tanggal 2 Desember atau 3 Desember setelah jalur darat bisa terakses, ya, oleh kendaraan logistik, itu bantuan-bantuan sudah hampir merata masuk ke daerah-daerah yang terdampak bencana,” tambahnya.
    Menurut dia, ini merupakan sinergisitas kementerian dan lembaga terkait untuk menyalurkan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.
    “Untuk urusan logistik ini aman, cuman proses distribusinya memang harus bersabar, ya,” ucapnya.
    Dalam hal ini, Agus menekankan bahwa kebutuhan tanggap darurat untuk korban bencana Sumatera terbilang aman.
    Sebab,
    Kementerian Sosial
    telah memberikan bantuan dan membuka dapur umum, salah satunya adalah Aceh Tamiang, daerah yang sebelumnya dinyatakan terisolasi.
    Pada Minggu (7/12/2025) pukul 11.00 WIB, Kementerian Sosial menjadwalkan pengiriman bantuan ke Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah.
    Kedua wilayah itu masih sulit dijangkau karena akses darat terputus saat Agus melakukan kunjungan kerja.
    Sejauh ini, Kementerian Sosial telah mengeluarkan uang senilai Rp 66 miliar untuk korban bencana di Sumatera.
    “Jadi untuk saat ini yang sudah dikeluarkan oleh Kemensos untuk membantu saudara-saudara kita yang terdampak
    bencana banjir
    itu kurang lebih Rp 66 miliar,” kata dia.
    “Kita akan masuk ke seluruh kota, ke seluruh daerah yang benar-benar terdampak bencana itu, ya, dan pada hari ini yang kemarin-kemarin kita belum masuk di Aceh Tengah dan Bener Meriah, Insya Allah kita hari ini sudah bisa masuk,” tambahnya.
    Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 6 Desember 2025 mencatat jumlah korban tewas akibat banjir di Sumatera bertambah menjadi 914 orang.
    Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan data ini diperoleh berdasarkan rekapitulasi hasil pencarian dan pertolongan yang dilakukan pada Sabtu (6/12/2025) sore.
    “Di hari ini, Sabtu, 6 Desember 2025, jumlah korban meninggal secara total itu 914 jiwa,” ucap Abdul Muhari, dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube BNPB, Sabtu (6/12/2025).
    Angka ini bertambah 47 orang dari data Jumat (5/12/2025) kemarin.
    Rinciannya, jumlah korban meninggal di Aceh sebanyak 359 jiwa, di Sumatera Utara 329 jiwa, dan di Sumatera Barat 226 jiwa.
    “Untuk detail per provinsi, untuk Provinsi Aceh per hari ini itu berjumlah 359 jiwa, bertambah 14. Kemudian, Sumatera Utara itu 329 jiwa dan Sumatera Barat 226 jiwa,” ujar dia.
    Abdul menegaskan, BNPB akan terus mengoptimalkan dan melakukan percepatan operasi pencarian dan pertolongan untuk para korban yang masih hilang.
    “Sekali lagi inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Tentu saja simpati yang sangat mendalam kepada para korban,” imbuhnya.
    Selain itu, ia juga memaparkan ada 389 korban hilang dari tiga provinsi di Sumatera akibat bencana banjir dan longsor.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kali Ancol Meluap, Jalan RE Martadinata Depan JIS Terendam Rob
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 Desember 2025

    Kali Ancol Meluap, Jalan RE Martadinata Depan JIS Terendam Rob Megapolitan 7 Desember 2025

    Kali Ancol Meluap, Jalan RE Martadinata Depan JIS Terendam Rob
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Jalan RE Martadinata
    tepat di depan Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, kembali terendam rob pada Minggu (7/12/2025) siang.
    Menurut warga setempat, air rob dari
    Kali Ancol
    mulai meluap ke jalan sejak pukul 08.30 WIB.
    “Ini meluap sudah dari pagi, sekitar pukul 08.30 WIB,” ujar Deden (38), salah seorang warga, saat ditemui
    Kompas.com
    di lokasi.
    Pantauan
    Kompas.com
    , genangan air membentang sepanjang 200 hingga 250 meter. Ketinggian air tercatat mencapai 20–30 sentimeter pada pukul 10.30 WIB. Air rob merembes dari bawah tanggul yang retak hingga menggenangi jalan.
    Di sisi kanan jalan, petugas Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Utara tampak siaga dengan pompa
    mobile
    untuk menyedot air.
     
    Selain itu, Sudin SDA juga menutup area tanggul retak dengan karung berisi pasir agar aliran air tidak semakin meluas ke jalan.
    Genangan air membuat sebagian pengendara mobil dan motor yang hendak melintas ke arah Stasiun Ancol memilih putar balik.
    Beberapa pengendara nekat melewati Jembatan Ancol untuk menghindari kerusakan kendaraan akibat menerobos banjir di Jalan RE Martadinata.
    Selain jalan, air rob juga mulai menggenangi rel kereta api di samping jalan. Meski demikian, KRL dan kereta barang masih bisa melintas karena ketinggian air di rel baru mencapai sekitar 10 sentimeter, sehingga masih aman dilalui.
    Hingga pukul 11.30 WIB, banjir di Jalan RE Martadinata dilaporkan belum surut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3
                    
                        Tiba di Aceh, Prabowo Peluk Gubernur Mualem
                        Nasional

    3 Tiba di Aceh, Prabowo Peluk Gubernur Mualem Nasional

    Tiba di Aceh, Prabowo Peluk Gubernur Mualem
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden Prabowo Subianto tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh, untuk meninjau penanganan bencana banjir dan longsor, Minggu (7/12/2025).
    Dilansir dari tayangan KompasTV, Prabowo tampak turun dari pesawat Kepresidenan mengenakan safari coklat dan topi biru.
    Ia lantas bersalaman dengan para pejabat yang menyambutnya di landasan udara. Kepala Negara lebih dulu bersalaman dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin.
    Kemudian, Prabowo bersalaman dengan Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem. Prabowo langsung memeluk Mualem, dan keduanya tampak berbincang-bincang. Menhan pun terlibat dalam perbincangan tersebut.
    Lantas, Prabowo memanggil Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya untuk berbincang-bincang, meskipun suara mesin pesawat masih menyala.
    Perbincangan di landasan pesawat turut diikuti Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Luar Negeri Sugiono, dan Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo.
    Setelahnya, Presiden beserta jajaran melanjutkan perjalanan menuju titik terdampak bencana menggunakan helikopter Kepresidenan.
    Kepala Negara diagendakan meninjau titik yang mengalami kerusakan dan dampak signifikan akibat banjir, sekaligus menerima laporan terbaru dari pemerintah daerah dan instansi terkait.
    Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan percepatan penanganan darurat serta pemulihan di daerah terdampak. Kepala Negara juga akan memantau distribusi bantuan, proses evakuasi warga, serta langkah-langkah pembukaan akses jalan.
    Pemerintah menegaskan bahwa penanganan banjir di Aceh menjadi prioritas nasional, dan seluruh sumber daya dikerahkan untuk mempercepat pemulihan kondisi masyarakat.
    Adapun Presiden lepas landas dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, menuju Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Kabupaten Aceh Besar, sekitar pukul 07.55 WIB.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 5
                    
                        Menguras Hutan Lalu Berkhotbah tentang Pembangunan
                        Nasional

    5 Menguras Hutan Lalu Berkhotbah tentang Pembangunan Nasional

    Menguras Hutan Lalu Berkhotbah tentang Pembangunan
    Penggerak Taman Literasi Merdeka (TLM)
    ALBERT
    Einstein pernah mengatakan bahwa apa yang ia saksikan di alam adalah sebuah tatanan agung yang tidak dapat dipahami manusia secara menyeluruh dan bahwa kesadaran akan keterbatasan itu seharusnya membuat manusia dilingkupi perasaan rendah hati.
    Kalimat ini terdengar seperti renungan personal seorang ilmuwan tetapi sesungguhnya ia merupakan peringatan etis yang sangat mendasar. Peringatan bahwa manusia tidak pernah benar benar mengetahui apa yang ia sentuh dan karena itu harus menahan diri.
    Namun dalam konteks Indonesia peringatan itu terdengar semakin sayup digantikan gema ambisi pembangunan yang nyaris tak mengenal batas. Pembangunan yang tidak disertai kerendahan hati berubah menjadi proyek yang membabi buta. Hutan dibuka atas nama konektivitas nasional. Lahan dibakar untuk transformasi ekonomi. Gunung ditambang demi devisa negara. Setiap kebijakan seolah dibuat dengan keyakinan bahwa manusia memiliki pengetahuan yang cukup untuk menata ulang alam.
    Padahal sebagaimana diingatkan Einstein kita bahkan tidak memahami sepersekian dari mekanisme ekologi yang menopang hidup manusia. Ilmu pengetahuan modern memang memberi kemampuan teknis tetapi bukan pemahaman total. Kita mampu membangun bendungan raksasa tetapi tidak memahami perubahan kecil pada siklus air yang dapat menghancurkan peradaban. Kita mampu meratakan bukit untuk jalan raya tetapi tidak memahami implikasi jangka panjangnya bagi iklim mikro dan keberlangsungan satwa.
    Paradoks terbesar pembangunan Indonesia hari ini adalah keyakinan bahwa percepatan ekonomi adalah pengetahuan yang pasti sementara kerusakan ekologis hanya risiko yang dapat dikelola. Padahal sejarah modern menunjukkan bahwa kerusakan alam adalah utang yang selalu ditagih dengan bunga yang jauh lebih besar.
    Tetapi logika pemangku kebijakan sering kali menempatkan alam sebagai hambatan bukan sebagai ruang hidup. Hutan yang dulu menjadi jantung kehidupan kini dilihat sebagai ruang kosong yang menunggu untuk diefisiensikan. Padahal apa yang tampak kosong itu sesungguhnya adalah ekosistem yang memerlukan waktu ribuan tahun untuk tercipta.
    Tatanan agung yang dilihat Einstein bukan sekadar metafora tetapi kenyataan ilmiah yang rapuh. Alih fungsi hutan menjadi infrastruktur negara adalah contoh paling jelas tentang bagaimana manusia memperlakukan alam seperti papan catur. Sebuah daerah dianggap maju ketika memiliki jalan tol yang membelah hutan atau kawasan industri baru di daerah yang sebelumnya merupakan habitat satwa liar.
    Hutan yang hilang diganti janji reboisasi yang hanya menjadi angka di atas kertas. Padahal hutan bukan sekadar kumpulan pohon tetapi jaringan kehidupan yang tidak bisa dikembalikan melalui penanaman seragam dalam satu musim hujan. Kita memperlakukan ekosistem seperti aplikasi yang dapat diinstal ulang kapan saja. Dan sikap ini menunjukkan seberapa jauh kita tersesat dari kerendahan hati epistemik yang ditawarkan Einstein.
    Ekspansi sawit memperlihatkan bentuk lain dari keyakinan berlebihan manusia. Sawit dijanjikan sebagai motor ekonomi baru tetapi kita jarang bertanya mengapa keberhasilan ekonomi harus selalu diukur dengan skala penguasaan lahan.
    Dengan mengganti keanekaragaman hutan menjadi monokultur sawit manusia sedang menghapus ingatan ekologis bumi. Kita menciptakan ruang yang tampak hijau tetapi sebenarnya mati secara biologis. Daun daun sawit yang tampak subur menutupi kenyataan bahwa di bawahnya berkurang kehidupan tanah yang dulu kaya mikroorganisme.
    Kita menggantikan keindahan struktur alam dengan pola bisnis yang mengabaikan kerumitan ekologis. Sebuah bentuk kesombongan manusia yang percaya bahwa alam akan selalu menyesuaikan diri tanpa batas.
    Tambang adalah babak lain dari cerita yang sama tetapi dengan luka yang lebih dalam. Kawasan tambang yang menganga seperti tubuh bumi yang dipaksa menyerahkan organ vitalnya bukan karena kebutuhan manusia tetapi karena ketamakan ekonomi. Kita menukar keindahan hutan tropis dengan bongkahan mineral yang akan habis dalam beberapa tahun.
    Kita merusak sungai yang mensuplai kehidupan masyarakat setempat demi bahan baku industri global. Namun politik pembangunan sering memandang aktivitas tambang sebagai harga yang wajar untuk kemajuan nasional. Dalam kenyataan sesungguhnya tambang meninggalkan ruang kosong yang tidak bisa sepenuhnya pulih bahkan setelah beberapa generasi.
    Inilah ironi dari proyek kemajuan yang terlalu yakin pada dirinya sendiri. Ia lupa bahwa bumi memiliki daya dukung yang terbatas dan bahwa setiap luka ekologis akan kembali menghantam manusia. Jika kita melihat seluruh fenomena ini dengan lensa filsafat sains maka krisis lingkungan Indonesia bukan semata masalah teknis tetapi masalah epistemologis.
    Kita salah memahami posisi kita dalam alam. Kita bertindak seolah lebih tahu daripada alam sendiri. Kita percaya bahwa teknologi mampu mengatasi semua masalah padahal teknologi hanya memberikan solusi pada sebagian kecil dari apa yang kita rusak.
    Ketika Einstein mengatakan bahwa alam adalah tatanan agung, ia sedang menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk kecil dalam sistem yang sangat besar. Kesadarannya bukan sikap pasrah tetapi sikap yang memahami batas. Dan batas inilah yang sedang kita langgar.
    Indonesia berada di persimpangan jalan yang menentukan. Kita bisa terus melaju dengan keyakinan bahwa ekonomi adalah pusat segalanya atau kita mulai menyadari bahwa keberlanjutan kehidupan jauh lebih penting daripada target angka pertumbuhan. Kita bisa terus menganggap bahwa manusia adalah penguasa alam atau kita mulai memahami bahwa manusia hanyalah bagian dari jaringan besar yang harus dijaga keseimbangannya.
    Kerendahan hati yang dimaksud Einstein bukan sikap yang melemahkan pembangunan tetapi sikap yang membuat pembangunan menjadi lebih jangka panjang dan manusiawi. Sebab membangun tanpa menghormati alam hanyalah menunda keruntuhan.
    Pertanyaan akhirnya sederhana tetapi konsekuensinya tidak. Beranikah kita mengakui bahwa manusia tidak tahu segalanya. Atau kita akan terus mengingkari tatanan agung alam sampai akhirnya alam sendiri yang menunjukkan batasnya dengan cara yang paling menyakitkan.
    Indonesia masih punya waktu untuk memilih tetapi waktu itu semakin tipis. Kita bisa mendengarkan peringatan Einstein atau mengabaikannya sampai suara alam berubah dari bisikan menjadi kemarahan yang tidak dapat lagi dihentikan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 10
                    
                        Timbunan Material Lahar Semeru Mencapai 4 Meter, Warga Sumberlangsep Evakuasi Barang dan Ternak
                        Regional

    10 Timbunan Material Lahar Semeru Mencapai 4 Meter, Warga Sumberlangsep Evakuasi Barang dan Ternak Regional

    Timbunan Material Lahar Semeru Mencapai 4 Meter, Warga Sumberlangsep Evakuasi Barang dan Ternak
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com
    – Warga Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mulai mengevakuasi barang dan ternak, Minggu (7/12/2025).
    Hal ini dikarenakan timbunan pasir di pemukiman warga sudah mencapai 4 meter. 
    Dari pantauan Kompas.com, hanya terlihat genteng-genteng dari rumah warga.
    Sebelumnya, Dusun Sumberlangsep diterjang banjir lahar
    Gunung Semeru
    pada Sabtu (6/12/2025).
    Sebanyak 17 rumah warga dilaporkan tertimbun material pasir dan batu yang terbawa banjir.
    Ada 137 kepala keluarga (KK) di Dusun Sumberlangsep saat itu mengungsi ke atas bukit di atas permukiman agar tidak terdampak banjir lahar.
    Pagi tadi, warga yang sebelumnya mengungsi ke atas bukit mulai turun ke permukiman.
    Warga lantas mengevakuasi barang-barang seperti sofa, kasur, hingga ternak kambing mereka untuk dibawa keluar dari dusun.
    Parnito, salah satu warga mengatakan, rumahnya tidak terdampak langsung saat material banjir lahar menerjang.
    Namun, kata Parnito, saat banjir lahar terjadi, material sudah sampai di teras rumahnya.
    Sehingga, ia khawatir apabila terjadi banjir susulan, rumahnya akan tertimbun material seperti rumah warga yang lain.
    “Memang tidak terdampak langsung, tapi banjirnya sudah di depan rumah, kalau ada banjir lagi pasti habis rumah saya, makanya ini saya evakuasi dulu,” kata Parnito di Sumberlangsep, Minggu (7/12/2025).
    Sementara, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Isnugroho mengatakan, hasil asesmen terbaru, terdapat 15 rumah warga yang tertimbun material vulkanik Gunung Semeru.
    Selain itu, sebanyak 3 motor warga dan 1 bangunan masjid juga tertimbun material.
    “Data terbaru di Sumberlangsep saja ada 15 rumah dan 1 masjid, yang di Dusun Kajang Kosong belum kita rekap,” kata Isnugroho.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • KPK Selidiki Aliran Uang Pejabat Kemnaker soal Sertifikat K3 Lewat PT KEM
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        7 Desember 2025

    KPK Selidiki Aliran Uang Pejabat Kemnaker soal Sertifikat K3 Lewat PT KEM Nasional 7 Desember 2025

    KPK Selidiki Aliran Uang Pejabat Kemnaker soal Sertifikat K3 Lewat PT KEM
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Komisi Pemberantasan
    Korupsi
    (
    KPK
    ) mendalami aliran penerimaan uang yang melibatkan pejabat Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) terkait pengurusan izin sertifikat keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
    Pendalaman materi dilakukan KPK saat memeriksa tiga saksi, yakni Nur Aisyah Astuti selaku Marketing PT Kreasi Edukasi Manajemen Indonesia (PT KEM), Etty Wahyuni dari PT KEM, dan Asep Juhud Mulyadi selaku PNS di Kemenaker. Pemeriksaan berlangsung di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, pada Jumat (5/12/2025).
    “Dari ketiga saksi ini, penyidik meminta konfirmasi terkait tahapan dan proses yang dilakukan dalam sertifikasi K3 di Kemenaker, serta pemberian sejumlah uang kepada oknum Kemenaker dalam proses tersebut,” ujar Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, Minggu (7/12/2025).
    Kasus ini sebelumnya telah menjerat eks Wamenaker Immanuel Ebenezer Gerungan alias Noel dan 10 tersangka lain. Penetapan tersangka dilakukan KPK pada Jumat (22/8/2025).
    “KPK menaikkan perkara ini ke tahap penyidikan dengan menetapkan 11 orang sebagai tersangka, yakni IBM, GAH, SB, AK, IEG (Immanuel Ebenezer Gerungan), FRZ, HS, SKP, SUP, TEM, dan MM,” kata Ketua KPK Setyo Budiyanto di Gedung KPK, Jumat.
    Dalam perkara ini, Setyo menjelaskan, Irvian Bobby Mahendro, Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personil K3 Kemenaker tahun 2022–2025, menerima aliran uang sebesar Rp 69 miliar terkait kasus pemerasan pengurusan
    sertifikat K3
    .
    Aliran uang tersebut diterima selama kurun waktu 2019–2024 melalui perantara dan digunakan untuk down payment rumah, belanja, dan hiburan. Sementara itu, Wamenaker Immanuel Ebenezer Gerungan alias Noel juga menerima aliran uang tersebut.
    “Sejumlah uang tersebut mengalir kepada pihak penyelenggara negara, yaitu Saudara IEG (Immanuel Ebenezer Gerungan), sebesar Rp 3 miliar pada Desember 2024,” ujar Setyo.
    Akibat perbuatannya, Noel dan 10 tersangka lainnya dijerat Pasal 12 huruf (e) dan/atau Pasal 12B UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana telah diubah dengan UU 20 Tahun 2001 jo Pasal 64 ayat (1) KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Penangkapan WN China Penyelundup Nikel Ungkap Celah Keamanan Bandara PT IWIP
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        7 Desember 2025

    Penangkapan WN China Penyelundup Nikel Ungkap Celah Keamanan Bandara PT IWIP Nasional 7 Desember 2025

    Penangkapan WN China Penyelundup Nikel Ungkap Celah Keamanan Bandara PT IWIP
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Satuan Tugas (Satgas) Terpadu yang bertugas di Bandara Khusus PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP), Weda Bay, Maluku Utara, menggagalkan upaya penyelundupan bahan mineral ilegal oleh warga negara (WN) asal China berinisial MY.
    MY ditangkap pada Jumat (5/12/2025) saat menggunakan penerbangan PK-SJE rute Weda Bay (WDB)–Manado (MDC).
    “Saat ini pelaku dalam proses (pemeriksaan) lebih lanjut oleh Aparat terkait, serta bahan mineral yg coba diselundupkan akan dilakukan penelitian lebih lanjut oleh Instansi terkait,” ujar Komandan Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) Halilintar, Mayjen TNI Febriel Buyung Sikumbang, dalam keterangannya, Jumat.
    Febriel menjelaskan, Bandara Khusus PT IWIP telah beroperasi sejak 2019 setelah memperoleh izin dari Kementerian Perhubungan.
    Namun, hasil evaluasi menunjukkan bandara tersebut belum sepenuhnya memenuhi standar minimal perangkat negara yang wajib hadir di fasilitas penerbangan yang melayani lalu lintas orang maupun barang.
    Situasi itu menjadi dasar pemerintah menempatkan
    Satgas Terpadu
    di
    Bandara IWIP
    sejak 29 November 2025.
    Satgas tersebut merupakan gabungan sejumlah institusi, meliputi TNI, Bea Cukai, Imigrasi, Polri, Badan Karantina Ikan, Hewan, dan Tumbuhan, BMKG, AirNav Indonesia, serta Avsec.
    Menurut Febriel, penempatan Satgas Terpadu merupakan langkah strategis memperkuat pengamanan, pengawasan, dan penegakan hukum di bandara yang memiliki mobilitas tinggi, baik untuk akses tenaga kerja asing maupun distribusi logistik industri.
    Ia menegaskan, keberhasilan penggagalan penyelundupan MY menunjukkan pentingnya keberadaan perangkat negara dalam tata kelola bandara khusus.
    “Serta membuktikan efektivitas koordinasi lintas instansi dalam menjaga kedaulatan negara atas sumber daya alam dan mencegah kegiatan ilegal lainnya,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.