Author: Kompas.com

  • Atlet Riau Tagih Bonus, Gubernur Bilang Tak Ada Kemampuan Bayar Penuh
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        13 Juli 2025

    Atlet Riau Tagih Bonus, Gubernur Bilang Tak Ada Kemampuan Bayar Penuh Regional 13 Juli 2025

    Atlet Riau Tagih Bonus, Gubernur Bilang Tak Ada Kemampuan Bayar Penuh
    Tim Redaksi
    PEKANBARU, KOMPAS.com –
    Gubernur
    Riau
    , Abdul Wahid, menanggapi soal bonus kemenangan atlet yang belum dicairkan.
    Atlet yang berlaga pada PON Aceh-Sumut 2024, sampai saat ini belum menerima bonus kemenangan.
    Mereka meminta pemerintah agar bonus itu dicairkan seratus persen.
    Namun, pemerintah tidak mampu membayar penuh, karena
    APBD terbatas
    .
    “Mereka minta bayar penuh, cuma kita tidak punya kemampuan,” akui Abdul Wahid saat diwawancarai
    Kompas.com
    di Pekanbaru, Sabtu (13/7/2025).
    Wahid menyebut, pihaknya sudah berdialog dengan para atlet tersebut.
    Dalam pertemuan itu, atlet tetap ngotot bonusnya dibayarkan penuh.
    Namun, pemerintah hanya mampu membayar bonus 45 persen.
    Jika atlet mau menerima bonus 45 persen ini, akan dicairkan langsung oleh pemerintah.
    “Kapan mereka mau kita cairkan bonus 45 persen itu. Cuma mereka menuntut yang lebih, sesuai yang dijanjikan Pak Rahman Hadi (eks Pj Gubernur Riau) waktu itu,” sebut Wahid.
    “Kemarin atlet paralimpik mereka menerima kok ada pemotongan. Sudah mereka terima,” imbuhnya.
    Untuk diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) menjanjikan bonus untuk atlet yang meraih medali PON Aceh-Sumut 2024.
    Penjabat (Pj) Gubernur Riau, SF Haryanto, yang kini sebagai Wakil Gubernur Riau, pada 25 Juli 2024, menjanjikan bonus sebesar Rp 40 miliar.
    Hal itu disampaikan SF Haryanto melalui Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Riau, Erisman Yahya.
    Erisman waktu itu menyampaikan bahwa tahun 2025 pemerintah telah menyiapkan bonus Rp 40 miliar untuk atlet.
    Hal ini sebagai bentuk perhatian pemerintah kepada para atlet yang telah berjuang mengharumkan nama Riau.
    Sebagaimana diberitakan, atlet yang berlaga pada PON Aceh-Sumut 2024 belum menerima bonus kemenangan.
    Mereka merasa kecewa ketika Gubernur Riau memberikan bonus Rp 20 juta kepada Rayyan Arkan Dikha (11), bocah viral “aura farming”.
    Selain itu, Rayyan juga diangkat menjadi Duta Pariwisata Riau, karena dianggap berjasa mempromosikan tradisi Pacu Jalur ke tingkat dunia.
    Hal inilah yang membuat para atlet merasa iri. Mereka meminta bonusnya segera dicairkan dan diberikan seratus persen.
    Mereka menolak jika bonus dicairkan 45 persen.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dedi Mulyadi Minta Masuk Sekolah Pukul 06.30 WIB, Kabupaten Bogor Pertahankan Aturan Lama
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        13 Juli 2025

    Dedi Mulyadi Minta Masuk Sekolah Pukul 06.30 WIB, Kabupaten Bogor Pertahankan Aturan Lama Regional 13 Juli 2025

    Dedi Mulyadi Minta Masuk Sekolah Pukul 06.30 WIB, Kabupaten Bogor Pertahankan Aturan Lama
    Penulis
    BOGOR, KOMPAS.com –
    Pemerintah Kabupaten Bogor tidak mengikuti kebijakan Gubernur Jawa Barat,
    Dedi Mulyadi
    , terkait aturan jam masuk sekolah pukul 06.30 WIB yang mulai diberlakukan pada Senin (14/7/2025). 
    Pelajar di jenjang PAUD, SD, dan SMP di bawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor tetap akan masuk sekolah pukul 07.00 WIB, sesuai dengan surat edaran terbaru dari Bupati Bogor, Rudy Susmanto.
    Rudy menyatakan bahwa pihaknya perlu melakukan kajian terlebih dahulu atas instruksi dari Gubernur Jawa Barat yang tertuang dalam Surat Edaran No: 58/PK.03/DISDIK mengenai perubahan jam masuk sekolah menjadi pukul 06.30 WIB.
    “Karakteristik setiap wilayah pasti berbeda, antara Bogor dengan Ciamis, Cianjur, dan tentunya apa pun yang akan kita putuskan semuanya terbaik untuk masyarakat,” ujarnya, Jumat (11/7/2025).
    Sebagai tindak lanjut, Rudy mengeluarkan Surat Edaran Nomor: 400.3/164-DISDIK yang mengatur jam efektif dan hari sekolah bagi jenjang PAUD, SD, dan SMP di Kabupaten Bogor.
    Surat tersebut ditandatangani pada 7 Juli 2025, dengan ketentuan bahwa jam masuk sekolah tetap dimulai pukul 07.00 WIB.
    Kebijakan ini secara resmi menegaskan bahwa Kabupaten Bogor tidak mengikuti jam masuk pukul 06.30 WIB yang diinstruksikan Gubernur Jabar melalui edaran provinsi.
    Sebelumnya, sejumlah daerah di Jawa Barat telah menyatakan kesiapannya mengikuti kebijakan Gubernur Dedi Mulyadi, termasuk Kabupaten Majalengka yang telah menerbitkan surat edaran dan akan memberlakukan jam masuk pukul 06.30 WIB mulai 16 Juli 2025.
    Namun, Kabupaten Bogor memilih langkah berbeda dengan menyesuaikan kebijakan berdasarkan kondisi lokal.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo Tiba di Belgia, Lanjutkan Lawatan ke Kawasan Eropa

    Prabowo Tiba di Belgia, Lanjutkan Lawatan ke Kawasan Eropa

    Prabowo Tiba di Belgia, Lanjutkan Lawatan ke Kawasan Eropa
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden Republik Indonesia
    Prabowo Subianto
    telah tiba di Bandar Udara Brussel, Belgia, pada Sabtu (12/7/2025) sore waktu setempat.
    Berdasarkan keterangan Setpres pada Minggu (13/7/2025), tibanya Prabowo menandai dimulainya kunjungan kerja ke Belgia sebagai bagian dari rangkaian lawatan diplomatiknya ke kawasan
    Eropa
    .
    Setibanya di Bandar Udara Brussel, Prabowo disambut oleh Director-General for Asia and Oceania, François Delhaye.
    Selain itu, hadir pula Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Kerajaan Belgia Andri Hadi dan Atase Pertahanan KBRI Den Haag Kolonel Laut (P) Rikrik Permady Sobana.
    Setelah penyambutan, Kepala Negara menaiki kendaraan resmi yang telah disiapkan dan melanjutkan perjalanan menuju hotel tempatnya bermalam.
    Selama berada di Brussel, Prabowo dijadwalkan mengadakan pertemuan penting dengan sejumlah pemimpin lembaga tinggi Uni Eropa yakni Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden Dewan Eropa Antonio Costa.
    Kedua pertemuan tersebut akan difokuskan pada penguatan kemitraan strategis antara Indonesia dan Uni Eropa.
    Selain agenda bersama Uni Eropa, Prabowo juga direncanakan melakukan pertemuan dengan Raja Belgia Philippe di Istana Laeken.
    Pertemuan ini menjadi langkah diplomatis yang strategis bagi Indonesia guna mengembangkan dan memperkuat hubungan strategis di antara kedua negara, serta mendalami dan menjajaki potensi kerja sama konstruktif di antara Indonesia dan Belgia dalam berbagai bidang.
    Secara keseluruhan, kunjungan kerja ke Belgia ini merupakan langkah
    diplomasi
    Pemerintah Indonesia untuk turut mengambil peran penting dalam menghadapi tantangan dan permasalahan global.
    Turut mendampingi Kepala Negara dalam penerbangan menuju Brussel yaitu Sekretaris Kabinet Letkol TNI Teddy Indra Wijaya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ribuan Buruh Migran Hilang Kontak, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tempuh Langkah Ini
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        13 Juli 2025

    Ribuan Buruh Migran Hilang Kontak, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tempuh Langkah Ini Regional 13 Juli 2025

    Ribuan Buruh Migran Hilang Kontak, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tempuh Langkah Ini
    Tim Redaksi
    CIANJUR, KOMPAS.com –
    Gubernur
    Jawa Barat
    ,
    Dedi Mulyadi
    , meminta para kepala desa untuk mendata warganya yang bekerja sebagai
    buruh migran
    , dan hingga kini tidak ada kabar.
    Dedi mengaku kerap menerima aduan dari masyarakat yang kehilangan kontak dengan anggota keluarganya yang bekerja di luar negeri.
    “Kita akan kumpulkan para kepala desa untuk mengisi aplikasi pelaporan warga yang bekerja di luar negeri dan tidak ada kabar,” kata Dedi usai menghadiri Rapat Paripurna Hari Jadi Cianjur ke-348 di gedung DPRD Cianjur, Sabtu (12/7/2025) petang.
    Menurutnya, langkah ini penting untuk mengidentifikasi berbagai persoalan di daerah agar bisa diselesaikan secara bersama.
    Dedi meyakini, kasus buruh migran hilang kontan jumlahnya tidak sedikit, bahkan diperkirakan mencapai ribuan orang. “Ini warga kita, masa nasibnya dibiarkan begitu saja di luar negeri? Makanya,
    pendataan
    harus segera dimulai,” ujar dia.
    Dedi juga menyinggung ironi pembahasan anggaran setiap tahun yang lebih banyak membahas fasilitas dan honor pejabat, sementara nasib warga yang bekerja di luar negeri kerap terabaikan.
    “Setiap tahun kita sibuk membahas kendaraan baru dan honor naik, namun warganya yang sedang bekerja di luar negeri, tidak jelas nasibnya,” ujar dia.
    Dedi berharap, ke depan warga Jawa Barat yang bekerja sebagai buruh migran tidak hanya menempati sektor nonformal, seperti asisten rumah tangga dan sopir.
    “Saatnya pendidikan diarahkan pada keterampilan agar SDM bisa meningkat, sehingga bisa mengirim tenaga kerja yang punya keahlian di bidangnya,” pungkas Dedi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tanggapi Sekolah Swasta seperti Dianaktirikan, Dedi Mulyadi: Saya Tak Punya Anak Tiri…
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        13 Juli 2025

    Tanggapi Sekolah Swasta seperti Dianaktirikan, Dedi Mulyadi: Saya Tak Punya Anak Tiri… Bandung 13 Juli 2025

    Tanggapi Sekolah Swasta seperti Dianaktirikan, Dedi Mulyadi: Saya Tak Punya Anak Tiri…
    Editor
    KOMPAS.com
    – Gubernur
    Jawa Barat

    Dedi Mulyadi
    memberi tanggapan terkait penilaian bahwa dirinya menganaktirikan
    sekolah swasta
    dalam sistem penerimaan murid baru jelang tahun ajaran baru.
    “Saya tidak punya anak tiri,” tutur Dedi Mulyadi, menjawab anggapan tersebut kepada Kompas.com seusai menghadiri Rapat Paripurna Hari Jadi Ke-348 Cianjur di kantor DPRD Cianjur, Sabtu (12/7/2025) petang.
    Menanggapi keluhan pengelola sekolah swasta yang merasa tidak dilibatkan dalam penyusunan kebijakan pendidikan, Dedi Mulyadi menegaskan bahwa dalam keadaan tertentu, dirinya harus mengambil langkah taktis.
    “Semua demi menyelamatkan masa depan pendidikan anak-anak,” ujar Dedi.
    Dedi pun membantah adanya praktik bajak-membajak siswa oleh
    sekolah negeri
    terhadap calon peserta didik sekolah swasta pada masa penerimaan siswa baru, sebagaimana dikeluhkan para pengelola sekolah swasta.
    “Tidak ada bajak-membajak siswa. Tugas gubernur itu menjaga stabilitas pendidikan. Terpenting bagi saya, rakyat saya bisa sekolah dengan baik dan bisa dijamin biayanya oleh pemerintah,” ujarnya.
    Menurut Dedi, sekolah-sekolah swasta yang mampu mengelola pendidikannya dengan baik justru banyak diminati dan jumlah siswanya penuh.
    “Malah lebih penuh (dari sekolah negeri). Lebih dulu daftar ke swasta dibanding ke negeri, padahal mahal-mahal. Ada yang iuran bulanannya Rp 500.000,” kata dia.
    “Artinya, tergantung kualifikasi swastanya,” ucapnya.
    Sebagaimana diketahui,
    Gubernur Jawa Barat
    , Dedi Mulyadi, sebelumnya memutuskan untuk menambah kapasitas rombongan belajar di SMA dan SMK negeri hingga maksimal 50 siswa per kelas.
    Keputusan ini diambil untuk menekan angka anak putus sekolah di wilayah Jawa Barat.
    Namun, kebijakan tersebut mendapat protes dari sejumlah sekolah swasta yang merasa dirugikan karena kehilangan calon siswa pada masa penerimaan peserta didik baru.
    (Penulis Kontributor Cianjur Kompas.com: Firman Taufiqurrahman)
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Terowongan Geurutee Aceh, Mimpi Lama yang Dinantikan Masyarakat Barsela
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        13 Juli 2025

    Terowongan Geurutee Aceh, Mimpi Lama yang Dinantikan Masyarakat Barsela Regional 13 Juli 2025

    Terowongan Geurutee Aceh, Mimpi Lama yang Dinantikan Masyarakat Barsela
    Tim Redaksi
    BANDA ACEH, KOMPAS.com –
    Usulan
    pembangunan terowongan
    Geurutee oleh Gubernur Aceh,
    Muzakir Manaf
    , dinilai sebagai langkah tepat untuk pembangunan daerah, khususnya wilayah Barat Selatan (Barsela), Aceh.
    Bupati Aceh Barat Daya (Abdya), Safaruddin, memberikan
    dukungan penuh
    terhadap upaya Muzakir Manaf, atau disapa Mualem, yang terus menyuarakan pentingnya pembangunan terowongan tersebut.
    Safaruddin menilai, pembangunan terowongan Geurutee adalah langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah Barsela.
    “Kita sangat apresiasi karena Pak Gubernur terus menyuarakan hal ini. Usulan terowongan Geurutee patut kita dukung, dan perlu dukungan semua pihak agar bisa benar-benar terwujud,” kata Safaruddin saat dihubungi
    Kompas.com
    via WhatsApp, Sabtu (12/7/2025).
    Menurut Safaruddin, pembangunan terowongan Geurutee bukan hanya sekadar infrastruktur, tetapi juga merupakan harapan yang telah lama dinantikan oleh masyarakat Barsela.
    Pembangunan terowongan
    ini akan menjadi solusi untuk meningkatkan mobilitas masyarakat, serta akses terhadap ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.
    “Ketika akses jalan diperbaiki, pergerakan orang dan barang akan menjadi lebih cepat dan efisien. Ini akan berdampak positif pada kegiatan ekonomi, sosial, dan pemerintahan yang dapat berjalan lebih efektif,” ujarnya.
    Safaruddin mengungkapkan, akses jalan yang baik juga akan mempermudah transportasi bahan baku dan produk industri.
    “Dengan demikian, biaya produksi dapat ditekan dan daya saing produk kita bisa meningkat,” ucapnya.
    Dukungan ini diharapkan dapat mendorong kolaborasi antara pemerintah daerah, provinsi, dan masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan terowongan ini agar benar-benar terwujud.
    “Pembangunan terowongan Geurutee akan menjadi investasi jangka panjang bagi kemajuan wilayah Barat Selatan Aceh,” tuturnya.
    Safaruddin berharap, pemerintah pusat bisa menyambut baik usulan yang telah disampaikan oleh Muzakir Manaf beberapa waktu lalu.
    “Kita berharap terowongan Geurutee segera menjadi kenyataan, agar bisa membawa perubahan positif bagi kehidupan masyarakat dan perekonomian daerah,” ucapnya.
    Sebelumnya, Muzakir Manaf, atau yang akrab disapa Mualem, secara resmi menyerahkan dokumen usulan pembangunan terowongan Geurutee kepada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, di Meuligoe Gubernur Aceh, Rabu (9/7/2025).
    Pembangunan terowongan Geurutee yang terletak di Kabupaten Aceh Jaya dinilai sangat krusial untuk menunjang aksesibilitas dan keselamatan lalu lintas di kawasan barat selatan Aceh.
    Lokasi tersebut selama ini dikenal rawan kecelakaan, terutama pada musim hujan dan saat kondisi cuaca ekstrem.
    Dalam sambutannya saat membuka Musrenbang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Aceh, Mualem mengatakan sangat penting pembangunan terowongan sebagai upaya menyelamatkan nyawa masyarakat yang melintasi jalur tersebut.
    “Terowongan Geurutee, Pak, karena di situ selalu rawan kecelakaan. Hampir setiap bulan ada saja kecelakaan, saya kasihan juga. Satu keluarga kadang terjun ke laut. Ini yang kami harapkan kepada Pak Menteri, ada terowongan nanti,” kata Mualem.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • APBD Tak Lagi Rahasia, Dedi Mulyadi Akan Bongkar APBD Lewat Siaran Langsung di YouTube
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        13 Juli 2025

    APBD Tak Lagi Rahasia, Dedi Mulyadi Akan Bongkar APBD Lewat Siaran Langsung di YouTube Regional 13 Juli 2025

    APBD Tak Lagi Rahasia, Dedi Mulyadi Akan Bongkar APBD Lewat Siaran Langsung di YouTube
    Tim Redaksi
    CIANJUR, KOMPAS.com –
    Gubernur Jawa Barat,
    Dedi Mulyadi
    , akan mengumpulkan para bupati dan wali kota untuk “membongkar” Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (
    APBD
    ) masing-masing kota/kabupaten.
    Rencana ini akan dilaksanakan akhir bulan ini dan disiarkan melalui platform media sosial.
    Dedi menegaskan bahwa masyarakat berhak mengetahui anggaran yang dikelola pemerintah di wilayahnya masing-masing.
    “Semua bupati, ketua DPRD, ketua badan anggaran, kepala Bappeda, dan kepala BKAD akan saya kumpulkan untuk membuka buku anggaran, kita siarkan di YouTube,” kata Dedi saat memberikan sambutan dalam Rapat Paripurna Hari Jadi
    Cianjur
    ke-348 di gedung DPRD Cianjur, Sabtu (12/7/2025) petang.
    Dedi menegaskan, langkah ini merupakan bentuk transparansi dalam pengelolaan anggaran pemerintah daerah agar masyarakat mengetahui dan memahami secara menyeluruh isi APBD di daerahnya.
    Kendati ada peran DPRD dalam pembahasan anggaran, namun kata Dedi, tidak semua wakil rakyat itu membaca secara menyeluruh isi APBD tersebut.
    “Kita perlihatkan kepada masyarakat, berapa pendapatannya, berapa pengeluarannya, dan apa saja anggaran rutinnya. Dengan begitu, tidak ada yang ditutup-tutupi,” ujarnya.
    Menurut Dedi, idealnya komposisi anggaran pemerintah daerah adalah 30 persen untuk belanja aparatur dan 70 persen untuk pembangunan.
    “Kalau selama ini anggaran terus-menerus habis untuk belanja aparatur, kapan pembangunan bisa selesai? Setiap ganti pemimpin dan pemilu, anggaran habis untuk aparatur. Kapan membangun untuk warganya,” pungkas Dedi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pria di Tuban Peragakan 38 Adegan Pembunuhan Terhadap Kekasihnya.
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        13 Juli 2025

    Pria di Tuban Peragakan 38 Adegan Pembunuhan Terhadap Kekasihnya. Regional 13 Juli 2025

    Pria di Tuban Peragakan 38 Adegan Pembunuhan Terhadap Kekasihnya.
    Tim Redaksi
    TUBAN, KOMPAS.com –
    Sulton Farid (25), tersangka
    pembunuhan
    gadis muda
    Puji Rahayu
    (21), warga Dusun Tingkis, Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan, Kabupaten
    Tuban
    , Jawa Timur, melakukan 38 adegan reka ulang.
    Dengan pengawalan anggota kepolisian, tersangka memperagakan satu per satu adegan dirinya menghajar kekasihnya tersebut hingga membenamkan jasad korban ke dalam lumpur sawah.
    Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Dimas Robin Alexander, mengatakan bahwa
    rekonstruksi
    tersebut bertujuan untuk mengetahui rangkaian tindakan yang terjadi dan memperjelas motif tersangka.
    Reka ulang yang digelar di Mapolres Tuban, Kamis (10/7/2025), dimulai dari adegan tersangka mengurus perpindahan identitas kependudukan dari Kabupaten Tuban ke Kabupaten Sidoarjo, ikut alamat rumah saudaranya.
    Tersangka lalu menjemput korban di tempat kerjanya di toko buah di Kecamatan Singgahan menggunakan sepeda motor Honda Beat dan mengantarkannya pulang ke rumah korban sekitar pukul 20.45 WIB, Jum’at (20/6/2025).
    Setibanya di rumah, korban kembali meminta tersangka menjemputnya di dekat gang masuk rumahnya dan mengajaknya jalan-jalan ke arah Kecamatan Bangilan, Tuban.
    Saat perjalanan pulang dari jalan-jalan tersebut, keduanya terlibat cek-cok setelah korban menuntut tersangka untuk segera mempersuntingnya agar hubungannya lebih jelas.
    Namun, tersangka beralasan masih belum siap untuk menikahi korban dalam waktu dekat, lantaran belum memiliki pekerjaan tetap sebagai sumber ekonomi keluarga.
    Percekcokan keduanya semakin memanas hingga korban memukul tersangka beberapa kali, dan tersangka pun membalas pukulan tersebut yang mengenai leher belakang korban.
    “Tersangka memukul korban dua kali di bagian leher belakang dan sekali di bagian pipi kiri hingga korban terkapar di pinggir jalan,” kata AKP Dimas Robin Alexander, Sabtu (12/7/2025).
    Setelah korban terkapar tak sadarkan diri, tersangka pun secara beringas menginjak-injak punggung korban, lalu membuangnya ke sawah dan membenamkan kepala korban ke dalam lumpur.
    Selanjutnya, tersangka pergi meninggalkan jasad kekasihnya tersebut di lokasi kejadian sambil membawa handphone korban.
    Bahkan, tersangka sempat berpura-pura datang dan menanyakan keberadaan korban ke rumah orang tuanya dua hari setelah membunuh korban.
    “Pihak keluarga sendiri baru mengetahui anaknya tidak ada di rumah usai tersangka menanyakan keberadaan korban,” terangnya.
    Pihak keluarga korban pun berusaha mencarinya dan tidak juga ditemukan keberadaan anak perempuan semata wayang.
    Jasad korban baru ditemukan oleh warga di dekat Jalan arah menuju Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan, Tuban, dalam kondisi kepala terbenam di lumpur sawah, Senin (23/6/2025).
    Hasil reka ulang adegan pembunuhan terhadap Puji Rahayu (21) tersebut akan dilakukan pendalaman penyidikan terkait adanya unsur kesengajaan dalam tindakan tersangka.
    Adapun motifnya sementara adalah percekcokan masalah asmara, dan proses penyidikan saat ini masih terus berlanjut.
    “Saat ini tersangka masih dilakukan penahanan di Mapolres Tuban untuk keperluan penyidikan lebih lanjut,” jelasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 4
                    
                        Teka-teki 4 Rekaman CCTV Depan Kamar Diplomat Kemlu
                        Megapolitan

    4 Teka-teki 4 Rekaman CCTV Depan Kamar Diplomat Kemlu Megapolitan

    Teka-teki 4 Rekaman CCTV Depan Kamar Diplomat Kemlu
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Rekaman kamera pengawas atau CCTV depan kamar indekos, ADP (39), diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) masih menyisakan teka-teki.
    Polda Metro Jaya
    masih menyelidiki penyebab pasti kematian ADP yang terjadi di indekos, kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025) pagi.
    Sejumlah
    rekaman CCTV
    menjadi salah satu kunci penting dalam mengungkap kasus ini.
    Beberapa cuplikan memperlihatkan aktivitas mencurigakan, sementara sebagian lain menampilkan proses penjaga kos membuka kamar ADP atas permintaan istri korban.
    Rekaman CCTV
    pertama yang diperoleh Kompas.com menunjukkan ADP keluar dari kamar indekosnya pada Senin (7/7/2025) pukul 23.24 WIB.
    Ia terlihat membawa kantong kresek hitam di tangan kiri, lalu membungkuk mengambil sandal sebelum kembali masuk ke kamar.
    Namun tak lama berselang, ADP kembali keluar dari kamar, kali ini dengan kantong plastik di tangan kanan.
    Ia menyusuri lorong indekos menuju sebuah pintu di ujung koridor.
    Pada pukul 23.25 WIB, ADP terekam kembali, kini tanpa membawa kantong plastik.
    Ia mengenakan kemeja berlengan pendek dengan kancing terbuka, lalu masuk ke kamar pada pukul 23.26 WIB.
    Dalam rekaman CCTV yang terekam pada pukul 00.27 WIB, penjaga kos terlihat berjalan di lorong depan kamar ADP.
    Ia terlihat tanpa mengenakan atasan, hanya memakai sarung bermotif kotak-kotak, dengan sehelai pakaian putih tersampir di pundak kirinya.
    Penjaga itu memegang ponsel dekat mulutnya, seolah sedang berbicara melalui speaker. Ia sempat berhenti, menoleh ke arah kamar ADP, lalu kembali berjalan.
    Beberapa saat kemudian, ia berdiri selama sekitar 22 detik di depan kamar, masih dalam posisi berbicara melalui telepon.
    Kemudian, pada pukul 05.20 WIB, penjaga kos kembali terlihat di depan kamar. Kali ini, ia mengenakan kemeja putih, celana pendek, dan membawa sapu.
    Ia berhenti sejenak, menatap ke arah jendela kamar, lalu berbalik arah.
    Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, kehadiran penjaga kos ke kamar ADP karena permintaan dari istri korban.
    “Benar, istrinya minta penjaga kos cek (kamar ADP) karena handphone suaminya mati,” ujar Ade Ary kepada wartawan, Sabtu (12/7/2025).
    Sebelumnya, istri ADP terakhir kali berkomunikasi dengan suaminya pada Senin (7/7/2025) sekitar pukul 21.00 WIB.
    Rekaman CCTV pada Selasa (8/7/2025) pukul 07.37 WIB, penjaga kos bersama seorang lainnya akhirnya membuka paksa jendela kamar ADP dengan dicongkel.
    Sementara itu, pria lain yang mendampinginya mengenakan jaket bomber hijau dan celana panjang hitam.
    Salah satu dari mereka merekam proses tersebut menggunakan ponsel sebagai dokumentasi.
    Setelah jendela berhasil dibuka, penjaga kos mencoba memasukkan tubuhnya melalui celah untuk menjangkau kunci dari dalam.
    Namun, upaya itu tidak langsung berhasil karena pintu kamar menggunakan sistem smart lock yang hanya bisa diakses oleh ADP.
    Keduanya sempat mencoba menggunakan kartu akses, namun tetap gagal membuka pintu.
    Setelah beberapa saat berjibaku, mereka akhirnya berhasil membuka pintu dari dalam.
    Begitu masuk ke kamar, mereka langsung keluar dalam kondisi panik dan bergegas mencari bantuan.
    Di dalam, mereka menemukan ADP dalam kondisi meninggal dunia, kepala terlilit lakban, dan tubuh tertutup selimut.
    Arah kamera CCTV bergeser pada Senin malam pukul 23.24–23.26 WIB.
    Tampak ADP keluar dan masuk kamar, namun pintu serta jendela tidak terekam jelas karena posisi kamera yang bergeser.
    Sebaliknya, dalam rekaman Selasa pagi pukul 07.37 WIB saat penjaga kos membuka paksa kamar, kamera justru menyorot jelas pintu dan jendela kamar ADP.
    Hal ini menimbulkan dugaan adanya perubahan arah kamera sebelum kejadian.
    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary mengatakan bahwa penyidik masih mendalami hal tersebut.
    “Untuk membuat peristiwa itu menjadi utuh, tentunya akan diurut, nanti dari ringnya diperbesar lagi, sehingga ceritanya menjadi utuh, menjadi sebuah fakta yang tidak terbantahkan,” ujar Ade Ary, Jumat (11/7/2025).
    Saat ditanya mengenai jenis atau model CCTV di lokasi, Ade Ary belum memberi kepastian.
    Ia menegaskan bahwa semua alat bukti akan diperiksa secara laboratoris untuk mendalami fakta-fakta yang ada.
    Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto menyatakan bahwa pihaknya menargetkan penyelidikan kasus kematian ADP rampung dalam waktu satu minggu.
    “Bukti-bukti yang ada perlu dipelajari oleh forensik, baik itu CCTV, hasil otopsi, dan juga termasuk digital seperti laptop. Mungkin seminggu lagi selesai, nanti akan ada kesimpulan. Insya Allah,” kata Karyoto, Kamis (10/7/2025) malam.
    Ia mengakui belum membaca hasil visum secara lengkap.
    Polisi juga berencana memanggil saksi ahli sesuai bidang untuk memperkuat proses penyelidikan.
    “Kalau visum itu bukan saksi, nanti ahli yang akan bicara,” katanya.
    Hingga saat ini, empat saksi telah diperiksa, yaitu pemilik indekos, penjaga, tetangga kamar, dan istri korban.
    Barang bukti yang diamankan meliputi lakban, kantong plastik, dompet, sarung, dan pakaian korban.
    Polisi juga menemukan sejumlah obat-obatan seperti obat sakit kepala dan obat lambung di dalam kamar ADP.
    Namun, belum ada indikasi kaitan obat-obatan tersebut dengan penyebab kematian.
    Satu hal yang masih jadi tanda tanya adalah sidik jari ADP yang ditemukan pada permukaan lakban.
    Meski demikian, penyidik belum dapat memastikan apakah lakban itu dipasang sendiri oleh korban atau oleh pihak lain.
    Penyelidikan masih terus berjalan, dengan penyidik mengumpulkan bukti-bukti tambahan untuk memastikan penyebab pasti kematian sang diplomat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Istri Brigadir Nurhadi Bantah Terima Rp 400 Juta: Saya Tidak Akan Tukar Nyawa Suami dengan Uang
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        13 Juli 2025

    Istri Brigadir Nurhadi Bantah Terima Rp 400 Juta: Saya Tidak Akan Tukar Nyawa Suami dengan Uang Regional 13 Juli 2025

    Istri Brigadir Nurhadi Bantah Terima Rp 400 Juta: Saya Tidak Akan Tukar Nyawa Suami dengan Uang
    Penulis
    LOMBOK UTARA, KOMPAS.com —
    Elma Agustina (28), istri dari almarhum Brigadir Muhammad Nurhadi, membantah keras tudingan bahwa dirinya menerima uang sebesar Rp 400 juta untuk menutupi kasus kematian suaminya.
    Brigadir Nurhadi ditemukan tewas di dasar kolam renang di sebuah vila di Gili Trawangan,
    Lombok
    Utara, pada 16 April 2025.
    Dalam perkembangan kasus ini, dua mantan perwira Polri, yaitu Kompol Y dan Ipda HC, telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Nusa Tenggara Barat (NTB).
    “Itu semua fitnah, saya tidak akan menukar nyawa suami saya dengan uang, tidak pernah ada uang Rp 400 juta itu demi Allah,” tegas Elma, Jumat (11/7/2025).
    “Seperti apa yang Rp 400 juta saja tidak pernah saya lihat,” tambahnya.
    Elma menyatakan dirinya hanya ingin keadilan, dan berharap kebenaran kematian suaminya segera terungkap.
    Kompol Y dan Ipda HC, yang sebelumnya menjabat sebagai atasan Nurhadi, ditahan setelah penyelidikan menunjukkan adanya dugaan penganiayaan.
    Awalnya, kedua perwira tersebut melaporkan bahwa Nurhadi tewas karena tenggelam, namun luka-luka lebam di tubuh korban menimbulkan kecurigaan keluarga.
    Reni (35), kakak ipar Brigadir Nurhadi, juga terlibat aktif dalam mengungkap fakta.
    Ia sempat membuka WhatsApp milik almarhum sebelum ponsel disita oleh penyidik.
    “Di WhatsApp itu terlihat percakapan tersangka HC yang memintanya (Nurhadi) diam saja. Itu di-screenshot oleh almarhum dan dikirim ke tersangka YG. Sayangnya saya tidak kirim hasil screenshot itu ke handphone saya,” kata Reni.
    Reni juga mengaku menemukan sejumlah ketidaksesuaian antara versi polisi dan keterangan dari saksi di lapangan.
    “Kami dikabari Nurhadi saat kritis dibawa ke Klinik Warna diantarkan YG, tetapi rekannya di klinik mengatakan tidak ada YG yang ikut mengantar,” tambahnya.
    Elma juga menegaskan bahwa Nurhadi bukan pengguna narkoba maupun peminum minuman keras.
    “Merokok saja dia tidak bisa, apalagi memakai obat-obatan dan minum minuman keras. Itu sama sekali tidak benar. Saya merasa dia dicekoki, dipaksa,” ujar Elma di rumahnya, Desa Sembung, Kecamatan Narmada, Lombok Barat, Jumat (1/7/2025).
    Polisi telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus ini, yakni Kompol I Made Yogi Purusa Utama (Kompol YG), Ipda Haris Sucandra (Ipda HC), dan Misri alias M
    Menurut pengakuan kuasa hukum Misri, Yan Mangandar, kliennya menyatakan bahwa saat kejadian, mereka mengonsumsi minuman beralkohol, pil riklona (obat penenang), dan ekstasi
    “Semua kumpul di Villa Tekek dan mengkonsumsi pil Riklona obat penenang dan ekstasi,” ujar Yan.
    Ia juga menyebut bahwa Riklona dibeli Misri atas perintah Kompol YG, yang memberikan uang sebesar Rp 2 juta, sementara ekstasi berasal langsung dari Kompol YG.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.