1.600 Pelari Ramaikan Kebumen Geopark Trail Run 2025, Lintasi Pantai hingga Goa
Tim Redaksi
SEMARANG, KOMPAS.com –
Sebanyak 1.600 pelari dari berbagai negara mengikuti
Kebumen
Geopark Trail Run 2025, Minggu (13/7/2025).
Event ini menawarkan rute unik yang melintasi pantai, sungai, hutan, hingga goa, sekaligus mengangkat potensi sport tourism dan edukasi lingkungan di Jawa Tengah.
Event bertajuk “Dari Pantai Karangbolong menghargai sejarah bumi, berlari menuju masa depan yang berkelanjutan” ini, menarik pelari internasional asal Australia, Zimbabwe, Filipina, dan beberapa lainnya.
Sekretaris Daerah Jateng Sumarno mengatakan, sport tourism tak hanya menjadi ladang investasi pariwisata di Jawa Tengah yang mampu menumbuhkan ekonomi dan pariwisata.
Namun juga wadah edukasi pelestarian lingkungan melalui pengenalan geopark.
“Geopark Kebumen itu sesuatu yang istimewa. Kita sedang menghadapi problem kerusakan lingkungan. Nah, geopark salah satu sarana menjaga kelestarian lingkungan,” kata Sumarno dalam keterangan tertulis, Minggu (13/7/2025).
Kebumen Geopark
Trail Run 2025, memiliki rute yang cukup menantang. Track-nya naik turun di perbukitan, bahkan melintasi sungai, pantai, hutan, hingga goa.
Terdapat rute 3K, 7K, 14K, dan 21K yang ditempuh dengan metode ketat untuk keamanan dan kenyamanan peserta atau runner.
Rice Director
Kebumen Geopark Trail Run
2025, Leo mengatakan, magnet dari event ini ialah bentang alam Karst Geopark, meliputi keberadaan pantai, hutan, goa, sungai, kehidupan lokal masyarakat, dan lainnya.
“Dibandingkan event di tempat lain, di sini lebih komplit. Gunung (perbukitan) ada, pasir ada, nyemplung sungai ada, pantai juga ada. Mungkin juga ini satu-satunya event yang masuk ke dalam Goa,” ujar Leo.
Salah seorang peserta asal Kebumen, Bayu Prabowo mengaku, sengaja pulang ke kampung halamannya dari Jakarta untuk mengikuti kegiatan itu. Ia merasa senang lantaran daerahnya menjadi tempat even internasional.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Author: Kompas.com
-
/data/photo/2025/07/13/6873adfb0f514.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
1.600 Pelari Ramaikan Kebumen Geopark Trail Run 2025, Lintasi Pantai hingga Goa Regional 14 Juli 2025
-
/data/photo/2025/04/21/680638d81f95e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Hubungan Retak dengan Wakil, Gubernur Babel: Ibu Wagub Tak Puas Aturan Kepala Daerah Regional 14 Juli 2025
Hubungan Retak dengan Wakil, Gubernur Babel: Ibu Wagub Tak Puas Aturan Kepala Daerah
Editor
KOMPAS.com
– Gubernur
Bangka BelitungHidayat Arsani
menanggapi kabar hubungan dirinya dengan Wakil Gubernur
Hellyana
yang mulai merenggang.
Hidayat Arsani menilai bahwa Wagub Hellyana tak puas dengan peraturan yang dibuat dirinya.
Dia memastikan tidak memiliki permusuhan secara pribadi dan hanya menjalankan tugas sebagai atasan.
“Ibu Wagub tidak puas dengan peraturan yang dibikin oleh kepala daerah, hukum pemerintah daerah salah satunya adalah gubernur itu adalah atasan tertinggi,” kata Hidayat saat jumpa pers, Minggu (13/7/2025).
Politisi dari Partai Golkar ini mengatakan setiap kegiatan wakil gubernur dan jajaran, termasuk kepala dinas, harus diketahui gubernur.
“Saya bicara hari ini saya benar, bukan saya angkuh, bukan saya hebat,” ujar Hidayat yang kerap disapa Panglima itu.
Hidayat mengungkapkan bahwa pembatasan kegiatan wakil gubernur dilakukan karena banyak yang tidak tepat sasaran.
“Dari 10 dinas luar, hanya 3 yang resmi, 7 lainnya kami enggak tahu,” ucap Hidayat.
Di sisi lain, Hidayat mengingatkan bahwa dirinya juga harus melakukan efisiensi anggaran.
Terkait adanya rencana gugatan surat edaran gubernur ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), DPRD, dan Kemendagri, Hidayat akan mengikuti prosesnya sesuai mekanisme yang berlaku.
“Gubernur adalah pimpinan tertinggi, tidak ada kesetaraan antara wakil gubernur,” ucap Hidayat.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Gubernur Hellyana mengaku hubungannya dengan gubernur menjadi renggang karena kegiatannya dibatasi dalam bentuk surat edaran.
Selain kegiatan kedinasan, publikasi wakil gubernur juga tidak ditampilkan pada
website
resmi pemerintah provinsi.
Dalam upayanya menyelesaikan permasalahan tersebut, Hellyana berencana menggunakan jalur birokrasi.
“Saat ini saya coba lapor dulu ke DPRD, kemudian Kemendagri dan Ombudsman RI. Saya hanya berharap situasi tetap kondusif agar pembangunan daerah tidak terganggu,” ungkap Hellyana saat dihubungi pada Sabtu (12/7/2025).
Hellyana menjelaskan bahwa masalah yang dihadapinya dengan gubernur berawal dari surat edaran yang membatasi kegiatan kedinasan wakil gubernur.
Ia menilai surat tersebut telah melampaui kewenangan dan bertentangan dengan undang-undang tentang pemerintahan daerah.
“Sekarang organisasi perangkat daerah tidak memfasilitasi kegiatan saya, padahal saya sama-sama dipilih oleh rakyat,” katanya.
Wakil Gubernur ini juga menyatakan niatnya untuk membawa polemik kebijakan gubernur ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), meskipun saat ini ia masih menunggu perkembangan dari DPRD dan Kemendagri.
Selain itu, Hellyana mengungkapkan bahwa publikasi kegiatan kedinasannya tidak lagi ditampilkan di
website
resmi pemerintah provinsi.
“Iya, publikasi kegiatan saya ditakedown, sekarang Pj-nya sudah diganti lagi, saya sudah tidak berkomunikasi,” tuturnya.
(Penulis Kontributor Bangka Belitung Kompas.com: Heru Dahnur)
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/13/6873b5286f54a.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pekan Depan, Prabowo Resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih se-Indonesia di Klaten Regional 14 Juli 2025
Pekan Depan, Prabowo Resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih se-Indonesia di Klaten
Tim Redaksi
SEMARANG, KOMPAS.com –
Sebanyak 80 ribu Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih se-Indonesia akan diluncurkan oleh Presiden RI
Prabowo
Subianto di
Klaten
, Jawa Tengah pada Senin, (21/7/2025).
Rencananya, acara akan digelar secara luring dan daring (hybrid).
Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten terpilih untuk peluncuran luring yang dihadiri langsung oleh Prabowo.
Sebanyak 8.523 kepala desa atau pengelola koperasi desa/kelurahan merah putih di Jawa Tengah dijadwalkan hadir di lokasi bersama 35 Bupati/Walikota. Lalu, puluhan ribu koperasi di seluruh Indonesia mengikuti acara secara daring di daerahnya.
Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi usai rapat koordinasi dan meninjau kesiapan lokasi peluncuran
koperasi merah putih
di Klaten pada Minggu, (13/7/2025).
“Ada estimasi tanggal 21 Juli 2025 akan diresmikan oleh Presiden, sehingga Pemprov sudah menyiapkan,” kata Luthfi dalam keterangan tertulis.
Dalam sepekan ke depan, koordinasi akan ditingkatkan antara Satgas KDMP Provinsi dan Kabupaten Klaten, pihak penyelenggara, serta TNI-Polri. Rencananya, sebelum dilakukan acara peluncuran akan dilakukan gladi terlebih dahulu.
Luthfi mengeklaim, perkembangan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Jawa Tengah paling progresif dibandingkan daerah lain.
Sebanyak 8.523 koperasi yang akan diluncurkan telah berbadan hukum. Hal itu menjadikan Jawa Tengah provinsi pertama yang KDMP-nya sudah 100 persen berbadan hukum.
Menurut Luthfi, ribuan KDMP yang tersebar di 35 kabupaten/kota itu mampu menyerap sebanyak 68.184 tenaga kerja.
“Provinsi yang 100 persen itu Jawa Tengah. Harapannya dengan adanya KDMP, kita bisa melakukan penetrasi terkait dengan bahan pokok, karena basisnya adalah desa,” lanjutnya.
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan mengatakan mulanya peluncuran dijadwalkan pada Sabtu, 19 Juli 2025. Namun dengan mempertimbangkan berbagai hal, peluncuran diundur pada Senin, 21 Juli 2025.
“Biar hari kerja, kalau hari kerja kan Bupati dan kepala desa siap semua, tidak ada alasan tidak hadir,” ujar Zulhas.
Dia memprediksi 10.000 orang akan menghadiri lokasi peluncuran KMDP. Untuk itu, ia mengimbau kesiapan penyelenggara.
Zulhas memaparkan, saat ini sudah ada 81.000 musyawarah desa khusus (Musdesus) untuk pendirian KDMP se-Indonesia.
Sekitar 78.000 sudah berbadan hukum dan ia yakin dalam waktu sepekan dapat mencapai 80.000 KDMP berbadan hukum.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/13/68739d5514a16.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tolak Aktivitas Perusahaan Pisang Abaka, Warga di Pulau Seram Maluku Blokade Jalan Regional 14 Juli 2025
Tolak Aktivitas Perusahaan Pisang Abaka, Warga di Pulau Seram Maluku Blokade Jalan
Tim Redaksi
AMBON, KOMPAS.com
– Warga
Dusun Pelita Jaya
, Desa Eti, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, melakukan blokade ruas jalan lintas Pulau Seram yang menghubungkan sejumlah kecamatan pada Sabtu (12/7/2025).
Aksi ini merupakan bentuk perlawanan terhadap aktivitas
PT Spice Island Maluku
(SIM), perusahaan yang bergerak dalam budidaya dan produksi pisang skala besar di wilayah yang masih disengketakan.
Blokade dilakukan dengan menebang pohon-pohon untuk menutup akses jalan raya, yang mengakibatkan lumpuhnya transportasi darat antardesa dan kecamatan selama berjam-jam.
Banyak kendaraan terjebak, sehingga menciptakan antrean panjang.
“Kami menolak secara tegas aktivitas PT SIM di dusun kami. Mereka telah menyerobot lahan warga,” ungkap Hidayat, salah seorang koordinator massa, saat aksi berlangsung.
Aksi blokade ini sempat memicu kericuhan antara warga dan aparat kepolisian serta TNI.
Kericuhan terjadi ketika aparat berusaha membuka blokade secara paksa, yang menyebabkan saling dorong antara kedua belah pihak.
Blokade baru dapat dibuka setelah Wakapolres Seram Bagian Barat, Kompol Benni Kurniawan, bersama Kasat Samapta dan Kasat Intelkam, serta puluhan anggota kepolisian, tiba di lokasi dan melakukan negosiasi dengan warga.
Hasil mediasi tersebut membuat warga bersedia membuka blokade setelah PT SIM berjanji menghentikan pembersihan lahan di dusun tersebut.
“Kami mengimbau agar semua pihak dapat menjaga kondusivitas di daerah ini, dan jangan sampai terprovokasi oleh isu-isu yang tidak bertanggung jawab,” kata Benni saat memberikan arahan.
Kapolres Seram Bagian Barat, AKBP Andi Zukkifli, mengingatkan bahwa aparat kepolisian akan bertindak tegas dan terukur terhadap siapa pun yang mengganggu kepentingan umum.
“Kami tidak melarang masyarakat menyampaikan aspirasi, tetapi harus dilakukan sesuai aturan yang berlaku. Jangan sampai mengganggu kepentingan umum seperti menutup jalan raya, itu merupakan upaya melawan hukum,” tegasnya.
Ia juga meminta warga menjaga situasi keamanan di wilayah tersebut agar tetap aman dan kondusif, serta menyarankan agar menyelesaikan persoalan melalui jalur hukum atau mediasi yang difasilitasi pihak berwenang.
“Silakan tempuh jalur hukum atau lewat pendekatan mediasi yang bisa difasilitasi pihak-pihak berwenang,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/13/6873ba7166bda.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kecelakaan Maut di Toraja Utara, Bupati Larang Truk Angkut Penumpang Makassar 14 Juli 2025
Kecelakaan Maut di Toraja Utara, Bupati Larang Truk Angkut Penumpang
Tim Redaksi
TORAJA UTARA, KOMPAS.com –
Bupati
Toraja Utara
, Frederik Victor Palimbong, melarang keras penggunaan truk untuk mengangkut penumpang setelah insiden maut yang menewaskan tujuh orang di Lembang Sereale. Kecelakaan terjadi usai rombongan menghadiri acara adat Rambu Solo’.
Pada Sabtu (12/7/2025) sore, sebuah truk yang mengangkut 20 orang terguling saat melintasi tikungan tajam di Lembang Sereale, Kecamatan Tikala, Toraja Utara,
Sulawesi Selatan
, Sabtu (12/7/2025) sore.
Kecelakaan ini menewaskan tujuh orang di tempat dan melukai 13 lainnya. Mereka baru pulang dari menghadiri acara adat Rambu Solo’ di Lembang Lo’ko’ Uru, Kecamatan Rindingallo.
Frederik langsung mengunjungi para korban luka yang dirawat di Rumah Sakit Umum (RSU) Elim Rantepao.
Ia menyampaikan duka mendalam kepada keluarga korban dan menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk mencegah kecelakaan serupa terulang.
Usai menjenguk para korban, Frederik meminta aparat kepolisian bertindak tegas terhadap pengemudi truk yang melanggar aturan, khususnya mereka yang nekat mengangkut penumpang menggunakan kendaraan barang.
“Kita ketahui Toraja Utara merupakan daerah pegunungan dengan jalanan yang cukup berbahaya. Meskipun rambu-rambu sudah dipasang, kecelakaan sering terjadi karena rem blong dan kendaraan tidak layak. Kami bersama Kapolres akan mengambil sikap tegas, melarang truk mengangkut manusia,” kata Frederik, Minggu (13/7/2025).
Ia juga menyatakan bahwa pemerintah daerah akan terus mendampingi keluarga korban, termasuk memberikan bantuan medis dan logistik kepada para penyintas.
“Secara pribadi dan atas nama pemerintah daerah, kami turut berduka cita sedalam-dalamnya. Kami pastikan seluruh korban mendapat perawatan dan bantuan yang dibutuhkan,” ucapnya.
Pemerintah daerah, lanjut Frederik, telah menginstruksikan tim gabungan dari BPBD, Dinas Kesehatan, dan aparat TNI-Polri untuk melakukan evakuasi dan proses identifikasi korban dengan cepat.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Toraja Utara, AKBP Stephanus Lucktyto, menyoroti maraknya penggunaan truk sebagai kendaraan angkut penumpang di wilayahnya. Ia menyebut insiden ini sebagai peringatan keras bagi seluruh masyarakat.
“Ini menjadi pengalaman berat bagi kita semua bahwa keselamatan adalah tanggung jawab bersama. Kami mengimbau masyarakat untuk menggunakan kendaraan sesuai peruntukannya. Truk bukan untuk mengangkut orang,” ujar Stephanus.
Ia berharap tragedi ini menjadi momentum bagi masyarakat agar lebih sadar akan pentingnya keselamatan dalam berkendara.
“Kami akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mencari solusi jangka panjang. Perlu ada upaya bersama agar masyarakat memiliki akses yang lebih baik terhadap transportasi umum yang layak dan aman,” tambahnya.
Saat ini, sejumlah korban yang mengalami luka parah masih menjalani perawatan intensif di RSU Elim Rantepao. Sementara keluarga korban tewas terus berdatangan ke rumah sakit untuk mengurus proses identifikasi dan pemakaman.
Sebelumnya diberitakan, kecelakaan tragis terjadi di Lembang Sereale, Kecamatan Tikala, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, pada Sabtu (12/7/2025) sore. Sebuah truk yang mengangkut 20 orang warga terguling saat melewati tikungan tajam. Hingga Minggu (13/7/2025) siang, tercatat tujuh orang penumpang termasuk sopir meninggal dunia dan 13 lainnya mengalami luka berat.
Kasat Lantas Polres Toraja Utara, AKP Haryanto menyatakan truk dengan nomor polisi DP8979KB tersebut diketahui melaju dari arah Pangala menuju Tikala, usai rombongan mengikuti acara adat Rambu Solo’ di Lembang Lo’ko’ Uru, Kecamatan Rindingallo, namun, saat tiba di wilayah Sereale, kendaraan diduga kehilangan kendali dan terguling.
“Pas di TKP, memang di situ ada tingkungan cukup tajam dan lokasi itu memang bekas tanah longsor, kemudian juga ada batu besar berada di pinggir jalan yang memang cukup mengganggu, sehingga pengemudi tidak bisa menggerakkan kendaraannya,” kata Haryanto saat dikonfirmasi, Minggu (13/7/2025).
“Informasi yang saya dapatkan di TKP tadi, kendaraan ini memang dengan kecepatan tinggi. Kebetulan juga yang mengemudikan kendaraan adalah kernetnya jadi bukan sopir aslinya,” tambahnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/13/6873ba7166bda.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kecelakaan Maut di Toraja Utara, Bupati Larang Truk Angkut Penumpang Makassar 14 Juli 2025
Kecelakaan Maut di Toraja Utara, Bupati Larang Truk Angkut Penumpang
Tim Redaksi
TORAJA UTARA, KOMPAS.com –
Bupati
Toraja Utara
, Frederik Victor Palimbong, melarang keras penggunaan truk untuk mengangkut penumpang setelah insiden maut yang menewaskan tujuh orang di Lembang Sereale. Kecelakaan terjadi usai rombongan menghadiri acara adat Rambu Solo’.
Pada Sabtu (12/7/2025) sore, sebuah truk yang mengangkut 20 orang terguling saat melintasi tikungan tajam di Lembang Sereale, Kecamatan Tikala, Toraja Utara,
Sulawesi Selatan
, Sabtu (12/7/2025) sore.
Kecelakaan ini menewaskan tujuh orang di tempat dan melukai 13 lainnya. Mereka baru pulang dari menghadiri acara adat Rambu Solo’ di Lembang Lo’ko’ Uru, Kecamatan Rindingallo.
Frederik langsung mengunjungi para korban luka yang dirawat di Rumah Sakit Umum (RSU) Elim Rantepao.
Ia menyampaikan duka mendalam kepada keluarga korban dan menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk mencegah kecelakaan serupa terulang.
Usai menjenguk para korban, Frederik meminta aparat kepolisian bertindak tegas terhadap pengemudi truk yang melanggar aturan, khususnya mereka yang nekat mengangkut penumpang menggunakan kendaraan barang.
“Kita ketahui Toraja Utara merupakan daerah pegunungan dengan jalanan yang cukup berbahaya. Meskipun rambu-rambu sudah dipasang, kecelakaan sering terjadi karena rem blong dan kendaraan tidak layak. Kami bersama Kapolres akan mengambil sikap tegas, melarang truk mengangkut manusia,” kata Frederik, Minggu (13/7/2025).
Ia juga menyatakan bahwa pemerintah daerah akan terus mendampingi keluarga korban, termasuk memberikan bantuan medis dan logistik kepada para penyintas.
“Secara pribadi dan atas nama pemerintah daerah, kami turut berduka cita sedalam-dalamnya. Kami pastikan seluruh korban mendapat perawatan dan bantuan yang dibutuhkan,” ucapnya.
Pemerintah daerah, lanjut Frederik, telah menginstruksikan tim gabungan dari BPBD, Dinas Kesehatan, dan aparat TNI-Polri untuk melakukan evakuasi dan proses identifikasi korban dengan cepat.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Toraja Utara, AKBP Stephanus Lucktyto, menyoroti maraknya penggunaan truk sebagai kendaraan angkut penumpang di wilayahnya. Ia menyebut insiden ini sebagai peringatan keras bagi seluruh masyarakat.
“Ini menjadi pengalaman berat bagi kita semua bahwa keselamatan adalah tanggung jawab bersama. Kami mengimbau masyarakat untuk menggunakan kendaraan sesuai peruntukannya. Truk bukan untuk mengangkut orang,” ujar Stephanus.
Ia berharap tragedi ini menjadi momentum bagi masyarakat agar lebih sadar akan pentingnya keselamatan dalam berkendara.
“Kami akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mencari solusi jangka panjang. Perlu ada upaya bersama agar masyarakat memiliki akses yang lebih baik terhadap transportasi umum yang layak dan aman,” tambahnya.
Saat ini, sejumlah korban yang mengalami luka parah masih menjalani perawatan intensif di RSU Elim Rantepao. Sementara keluarga korban tewas terus berdatangan ke rumah sakit untuk mengurus proses identifikasi dan pemakaman.
Sebelumnya diberitakan, kecelakaan tragis terjadi di Lembang Sereale, Kecamatan Tikala, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, pada Sabtu (12/7/2025) sore. Sebuah truk yang mengangkut 20 orang warga terguling saat melewati tikungan tajam. Hingga Minggu (13/7/2025) siang, tercatat tujuh orang penumpang termasuk sopir meninggal dunia dan 13 lainnya mengalami luka berat.
Kasat Lantas Polres Toraja Utara, AKP Haryanto menyatakan truk dengan nomor polisi DP8979KB tersebut diketahui melaju dari arah Pangala menuju Tikala, usai rombongan mengikuti acara adat Rambu Solo’ di Lembang Lo’ko’ Uru, Kecamatan Rindingallo, namun, saat tiba di wilayah Sereale, kendaraan diduga kehilangan kendali dan terguling.
“Pas di TKP, memang di situ ada tingkungan cukup tajam dan lokasi itu memang bekas tanah longsor, kemudian juga ada batu besar berada di pinggir jalan yang memang cukup mengganggu, sehingga pengemudi tidak bisa menggerakkan kendaraannya,” kata Haryanto saat dikonfirmasi, Minggu (13/7/2025).
“Informasi yang saya dapatkan di TKP tadi, kendaraan ini memang dengan kecepatan tinggi. Kebetulan juga yang mengemudikan kendaraan adalah kernetnya jadi bukan sopir aslinya,” tambahnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/07/14/6874424d2c5f7.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/07/13/6873bbdc19147.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2024/10/22/6717114d42274.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/07/14/68743af3922e6.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)