Author: Kompas.com

  • Fadli Zon Tetapkan Hari Kebudayaan Nasional Jatuh pada 17 Oktober, Sama Seperti Ultah Prabowo

    Fadli Zon Tetapkan Hari Kebudayaan Nasional Jatuh pada 17 Oktober, Sama Seperti Ultah Prabowo

    Fadli Zon Tetapkan Hari Kebudayaan Nasional Jatuh pada 17 Oktober, Sama Seperti Ultah Prabowo
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Kebudayaan
    Fadli Zon
    mengumumkan penetapan 17 Oktober sebagai
    Hari Kebudayaan Nasional
    (HKN), yang mana sama seperti tanggal ulang tahun Presiden Prabowo Subianto.
    Fadli Zon mengatakan, penetapan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat kesadaran kolektif bangsa Indonesia tentang pentingnya pelestarian, perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan kebudayaan dalam pembangunan nasional yang berkelanjutan.
    “Tanggal 17 Oktober dipilih berdasarkan pertimbangan kebangsaan yang mendalam, merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 1951 yang ditandatangani oleh Presiden Soekarno dan Perdana Menteri Sukiman Wirjosandjojo pada 17 Oktober 1951,” ujar Fadli, kepada Kompas.com, Senin (14/7/2025).
    Fadli Zon memaparkan, PP tersebut menetapkan Lambang Negara Indonesia, yaitu
    Garuda Pancasila
    , dengan semboyan
    Bhinneka Tunggal Ika
    sebagai bagian integral dari identitas bangsa.
    “Bhinneka Tunggal Ika bukan sekadar semboyan, tetapi filosofi hidup bangsa Indonesia yang mencerminkan kekayaan budaya, toleransi, dan persatuan dalam keberagaman,” ujar dia.
    “PP Nomor 66 Tahun 1951 tentang Lambang Negara merupakan tonggak sejarah penetapan Garuda Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai simbol resmi Indonesia,” sambung Fadli Zon.
    Berikut tujuan penetapan Hari Kebudayaan Nasional:
    1. Penguatan Identitas Nasional – Lambang Garuda Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika yang ditetapkan pada 17 Oktober 1951 adalah simbol pemersatu bangsa. Penetapan HKN diharapkan dapat mengingatkan seluruh rakyat Indonesia akan pentingnya menjaga identitas kebangsaan.
    2. Pelestarian Kebudayaan – Sebagai momentum untuk mendorong upaya pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan kebudayaan sebagai fondasi pembangunan.
    3. Pendidikan dan Kebanggaan Budaya – Mendorong generasi muda untuk memahami akar budaya Indonesia dan menjadikannya sumber inspirasi dalam menghadapi tantangan global.
    Maka dari itu, Fadli melihat 17 Oktober sebagai momen penting dalam perjalanan Indonesia.
    “17 Oktober adalah momen penting dalam perjalanan identitas negara kita. Ini bukan hanya tentang sejarah, tetapi juga tentang masa depan kebudayaan Indonesia yang harus dirawat oleh seluruh anak bangsa,” kata Fadli.
    Fadli mengatakan, dengan ditetapkannya HKN, pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan pemahaman publik tentang nilai-nilai kebudayaan nasional.
    Selain itu, memperkuat peran kebudayaan dalam memajukan peradaban bangsa, serta menjadikan kebudayaan sebagai landasan pembangunan karakter dan kesejahteraan masyarakat.
    Fadli Zon pun mengajak seluruh pemangku kepentingan, termasuk komunitas budaya, akademisi, dan masyarakat umum, untuk bersama-sama memaknai Hari Kebudayaan Nasional sebagai bagian dari upaya kolektif membangun Indonesia yang beradab dan berbudaya.
    Sementara itu, Fadli mengungkapkan usulan ini awalnya datang dari kalangan seniman dan budayawan Yogyakarta yang terdiri dari para maestro tradisi dan kontemporer.
    Mereka melakukan kajian sejak Januari 2025 dan disampaikan ke Kementerian Kebudayaan setelah beberapa kali diskusi mendalam.
    Berikut sejumlah pertimbangan penetapan tanggal 17 Oktober sebagai Hari Kebudayaan:
    1. Secara historis, tanggal 17 Oktober memiliki makna yang kuat dalam sejarah Kebudayaan Indonesia.
    Pada 17 Oktober 1951, Presiden Soekarno secara resmi menetapkan Bhinneka Tunggal Ika sebagai bagian dari lambang Garuda Pancasila melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 1951 yang ditandatangani Presiden Sukarno tentang Lambang Negara Garuda Pancasila yang di dalamnya mengandung simbolisasi hari kemerdekaan, dasar negara, serta semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
    2. Dalam Penjelasan PP Nomor 66 Tahun 1951 Pasal 5, tentang makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika, disebutkan bahwa perkataan Bhinneka itu ialah gabungan dua perkataan: “bhinna” (berbeda) dan “ika” (satu): berbeda-beda tetapi tetap satu jua, menggambarkan persatuan atau kesatuan Nusa dan Bangsa Indonesia yang terdiri dari beragam etnis, suku, bahasa, dan agama yang berbeda.
    3. Semangat mempersatukan bangsa Indonesia sebagaimana makna pada semboyan Bhinneka Tunggal Ika mulai muncul sejak Kebangkitan Nasional 20 Mei 1908, Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, dan Sidang BPUPKI/PPKI 1945.
    Pada sidang BPUPKI, M Yamin, Bung Karno, dan I Bagus Sugriwa menemukan kalimat di Kitab Sutasoma “Bhinneka Tunggal Ika. Tan Hana Dharma Mangrowa” yang memiliki arti “Walaupun berbeda-beda, tetapi tetap satu jua.”
    Semboyan ini menekankan persatuan di tengah keberagaman budaya, suku, agama, dan ras di Indonesia yang selanjutnya menjadi simbol bahwa budaya adalah perekat keberagaman di Indonesia yang mampu menyatukan perbedaan sehingga menjadi fondasi bagi kerukunan bangsa.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 7
                    
                        Pelajar Tasikmalaya Berlarian Sambil Hujan-hujanan hingga Orangtua Kelimpungan Turuti Aturan Dedi Mulyadi Masuk 06.30 WIB
                        Bandung

    7 Pelajar Tasikmalaya Berlarian Sambil Hujan-hujanan hingga Orangtua Kelimpungan Turuti Aturan Dedi Mulyadi Masuk 06.30 WIB Bandung

    Pelajar Tasikmalaya Berlarian Sambil Hujan-hujanan hingga Orangtua Kelimpungan Turuti Aturan Dedi Mulyadi Masuk 06.30 WIB
    Tim Redaksi
    TASIKMALAYA, KOMPAS.com
    – Para
    pelajar
    SMA dan SMK di
    Jawa Barat
    mulai menjalani aturan baru Gubernur Jawa Barat,
    Dedi Mulyadi
    , yang mengatur
    jam masuk sekolah
    dimajukan menjadi pukul 06.30 WIB.
    Pantauan
    Kompas.com
    di beberapa sekolah di Kota
    Tasikmalaya
    pada Senin (14/7/2025) pagi, para pelajar tampak tergesa-gesa menuju gerbang sekolah meski hujan turun sejak malam.
    Sekitar pukul 06.15 WIB, sejumlah siswa yang baru turun dari angkutan kota (angkot) di depan SMAN 5 Tasikmalaya tampak berlarian karena sudah dipanggil para guru yang berjaga di gerbang sekolah.
    Hal serupa juga terlihat di depan SMAN 2 Tasikmalaya, di mana para pelajar bergegas melewati jalan yang tergenang air hujan.
    “Takut kesiangan pak, makanya lari, soalnya sekarang masuknya pukul 06.30,” ujar Chika (17), siswi SMAN 5 Tasikmalaya.
    Di pinggir jalan depan sekolah, sejumlah orangtua tampak berkerumun dan membicarakan aturan baru tersebut. Mereka mengaku kerepotan karena harus menyiapkan kebutuhan anak lebih awal.
    “Kasihan, anak-anak sekarang tidak bisa sarapan pagi. Soalnya kita biasa belanja lauk nasi ke warung belum pada matang. Jadi gak sarapan, lumayan repot sekali jadinya atau mungkin belum biasa,” kata Nani Indah (47), warga Gunung Sabeulah, Kota Tasikmalaya.
    Sementara itu, Rangga (17), siswa SMAN 2 Tasikmalaya, mengaku tidak keberatan dengan jadwal baru karena sudah terbiasa bangun dini hari.
    “Kalau saya sudah biasa pagi pak. Bangun, salat subuh langsung persiapan berangkat sekolah pada pukul 05.30 WIB. Cuman sarapan biasa nanti di sekolah, kalau di rumah ibu saya belum siap masak. Cuman kendalanya kalau hujan pagi saja seperti hari ini, seragam basah dan di kelas suka kedinginan,” ujar Rangga.
    Sebagai informasi, hari ini juga menjadi hari pertama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (
    MPLS
    ) bagi seluruh siswa baru SMA dan SMK di Jawa Barat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Fathan Subchi Jadi Ketum Ikatan Alumni PB PMII 2025-2030, Tegaskan Tak Ada “Superman”

    Fathan Subchi Jadi Ketum Ikatan Alumni PB PMII 2025-2030, Tegaskan Tak Ada “Superman”

    Fathan Subchi Jadi Ketum Ikatan Alumni PB PMII 2025-2030, Tegaskan Tak Ada “Superman”
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang merupakan politikus PKB
    Fathan Subchi
    resmi dikukuhkan sebagai Ketua Umum (Ketum) Ikatan Alumni Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (
    IKA PB PMII
    ) periode 2025-2030.
    Pengukuhan ini dilakukan dalam agenda Rakernas I PB IKA PMII di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Minggu (13/7/2025) malam.
    Setelah resmi menjadi Ketum IKA PB PMII, Fathan meminta agar seluruh jajarannya menjadi kelompok yang solid dan tidak perlu merasa hebat sendiri.
    Dia mengingatkan bahwa tidak ada
    superman
    di dalam tim mereka.
    “Mari kita berkontribusi, mari kita bersinergi, mari kita berkolaborasi. Tidak ada pribadi yang hebat, tidak ada
    superman
    , yang ada adalah tim yang hebat.
    Kerja kolektif
    , kerja berkelompok,” ujar Fathan.
    Fathan kemudian menyinggung pesan dari Ketua Majelis Pertimbangan PB IKA PMII, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), terkait kerja sama dalam membangun organisasi.
    Cak Imin, kata Fathan, meminta seluruh kader PB IKA PMII yang notabene merupakan anak muda untuk terus berkontribusi dan bekerja.
    “Tadi Cak Imin bilang, ini bagus anak-anak muda, tapi harus bekerja, berkontribusi,” ucap dia.
    Fathan menilai bahwa era kepemimpinannya saat ini merupakan era baru dan
    era kebangkitan
    IKA PB PMII.
    Menurut dia, IKA PB PMII akan terus melakukan kerja-kerja dan peta jalan dalam mendukung serta mengawal program pemerintah yang dipimpin Presiden RI Prabowo Subianto.
    “Dengan kepengurusan baru ini, yang tadi hampir kalau dibacakan sekitar 420 orang luar biasa sekali, ini adalah era baru, era kebangkitan,” ujar Fathan.
    “Kita akan terus melakukan peta-peta jalan,
    roadmap
    yang bagus bagi kepentingan bangsa di negara,” imbuh dia.
    Dalam pengukuhan ini, turut hadir Menag Nasaruddin Umar, Menko PM Muhaimin Iskandar, Wamensesneg Juri Ardiantoro, Wamen BUMN Aminuddin Ma’ruf, Waketum Golkar Idrus Marham, Wakil Ketua DPR Cucun Ahmad Syamsurijal, hingga Wamen Perindustrian Faisol Riza.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 9
                    
                        Sekolah Rakyat Dimulai Hari Ini, Apa Bedanya dengan Sekolah Umum?
                        Nasional

    9 Sekolah Rakyat Dimulai Hari Ini, Apa Bedanya dengan Sekolah Umum? Nasional

    Sekolah Rakyat Dimulai Hari Ini, Apa Bedanya dengan Sekolah Umum?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Hari pertama operasional program
    Sekolah
    Rakyat tahun ajaran 2025/2026 berlangsung pada Senin (14/7/2025).
    Total ada 63 titik
    Sekolah Rakyat
    yang akan mulai masa pembelajaran pada hari ini.
    Sedangkan 37 titik lainnya akan menyusul pada akhir bulan.
    Menteri Sosial
    (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan, lebih dari 9.700 siswa akan mengikuti pendidikan di Sekolah Rakyat yang akan dimulai hari ini.
    Sekolah Rakyat merupakan bentuk afirmasi dari pemerintah untuk anak-anak dari kelompok miskin dan miskin ekstrem, tanpa seleksi akademik ketat.
    Penyaringan calon siswa Sekolah Rakyat dilakukan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) berdasarkan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN), diikuti dengan survei langsung ke lapangan.
    “Kalau untuk Sekolah Rakyat itu enggak pakai tes akademik. Yang penting mereka dari desil satu, artinya kelompok miskin dan miskin ekstrem,” ujar Gus Ipul, di kantornya, Selasa (20/5/2025).
    Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, Prof. Mohammad Nuh, menambahkan, bahwa meskipun tanpa tes akademik, Sekolah Rakyat ini tetap menggunakan
    academic mapping
    .
    “Berapa pun nilainya, sepanjang dia itu miskin desil satu, masuk. Tapi,
    sekolah
    tahu persis posisi akademik anak itu saat awal masuk,” ujar Nuh.
    Mapping ini bukan hanya untuk mengetahui kemampuan akademik, tetapi juga melibatkan pemetaan kesehatan fisik dan kondisi psikologis.
    “Kalau dia punya penyakit pun, tidak ditolak. Tapi, diobati dan tetap sekolah. Kita ingin tahu perubahan anak sebelum dan sesudah sekolah,” kata dia.
     
    Kurikulum di Sekolah Rakyat Sekolah Rakyat juga menggunakan kurikulum nasional.
    Bedanya, Sekolah Rakyat juga memperkenalkan kurikulum baru yang disebut
    Multi Entry-Multi Exit
    .
    Kurikulum ini memberikan fleksibilitas bagi siswa untuk memilih jalur pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan mereka.
    Kurikulum
    Multi Entry-Multi Exit
    mencakup tiga aspek penting, yaitu fisik, psikologis, dan akademik, yang akan membantu menyetarakan kesiapan siswa dari berbagai latar belakang sebelum memulai pendidikan formal.
    Untuk memastikan kualitas pembelajaran yang terjaga, Sekolah Rakyat juga menerapkan sistem
    Learning Management System
    (LMS) berbasis digital.
    Dengan sistem ini, seluruh kegiatan pembelajaran dan administrasi pendidikan akan termonitor secara
    real-time
    dari pusat.
    “Nanti di meja Pak Menteri akan tersedia
    dashboard
    . Dari sana bisa langsung dilihat berapa siswa yang hadir, mata pelajaran yang diajarkan, hingga siapa guru yang mengajar. Semua termonitor secara
    online
    ,” ungkap Nuh.
    Penggunaan kurikulum nasional menyisakan pertanyaan terkait perbedaan antara Sekolah Rakyat dan sekolah umum.
    Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Toni Toharudin menegaskan, kualitas dari Sekolah Rakyat akan sama bagusnya dengan sekolah lainnya.
    “Tapi mungkin kualitas sarana dan prasarana (Sekolah Rakyat), kualitas gurunya itu akan lebih baik. Kita akan memilih guru-gurunya,” ujar Toni, di Kantor Kemendikdasmen, Jakarta, Selasa (18/3/2025).
    Perbedaan yang mencolok lainnya antara Sekolah Rakyat dan sekolah umum adalah bentuk sekolah.
    Sekolah Rakyat direncanakan berbentuk asrama atau
    boarding school
    .
    Selain pendidikan berkualitas, sekolah ini diharapkan dapat memastikan asupan gizi yang memadai bagi peserta didik.
    Selain mata pelajaran formal, kurikulum juga akan menekankan penguatan karakter, kepemimpinan, nasionalisme, dan keterampilan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pesan Bobby untuk Dua Siswa Sumut yang Terpilih Jadi Paskibraka
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        14 Juli 2025

    Pesan Bobby untuk Dua Siswa Sumut yang Terpilih Jadi Paskibraka Bandung 14 Juli 2025

    Pesan Bobby untuk Dua Siswa Sumut yang Terpilih Jadi Paskibraka
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Gubernur
    Sumatera Utara
    ,
    Bobby Nasution
    , memberi pesan khusus kepada dua siswa asal Sumut yang terpilih menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat nasional pada upacara 17 Agustus 2025 di Istana Negara.
    Kedua pelajar tersebut adalah Adinata Kurniawan Harahap, siswa kelas X
    SMA Adzkia
    Medan, dan Kristine Andeska Boru Ginting, siswa kelas XI
    SMA Negeri 1 Pancurbatu
    . Mereka terpilih setelah melalui seleksi tingkat provinsi dan menyisihkan 72 peserta lainnya.
    Bobby menemui Adinata dan Kristine di rumah dinasnya pada Minggu (13/7/2025). Ia mengucapkan selamat dan mengingatkan keduanya untuk menjaga kesehatan selama menjalankan tugas sebagai Paskibraka nasional.
    “Ini pengalaman yang luar biasa, yang tak bisa semua orang dapat,” ujar Bobby.
    Ia berharap pencapaian Adinata dan Kristine dapat menjadi semangat dan inspirasi bagi pelajar lainnya di Sumut.
    “Beri motivasi kepada anak-anak lainnya, untuk apa yang bisa diajarkan kepada mereka. Prestasi ini bukan hanya membanggakan keluarga tapi juga untuk Sumut,” kata Bobby.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo Sebut Sistem Politik-Hukum RI Dipengaruhi Eropa: Banyak Pemimpin Kita Sekolah di Barat

    Prabowo Sebut Sistem Politik-Hukum RI Dipengaruhi Eropa: Banyak Pemimpin Kita Sekolah di Barat

    Prabowo Sebut Sistem Politik-Hukum RI Dipengaruhi Eropa: Banyak Pemimpin Kita Sekolah di Barat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden RI
    Prabowo Subianto
    mengatakan, sistem politik, hukum, dan ekonomi Indonesia banyak dipengaruhi oleh sistem dari
    Eropa
    .
    Apalagi, kata Prabowo, banyak pemimpin Indonesia yang pernah bersekolah di Eropa.
    Hal tersebut disampaikan Prabowo saat bertemu dengan
    Presiden Dewan Eropa
    António Costa di Brussel, Belgia, seperti dikutip dari YouTube Setpres, Senin (14/7/2025).
    “Seperti yang saya katakan, pada dasarnya, sistem politik dan hukum kita sangat banyak dipengaruhi oleh Eropa. Banyak pemimpin kita yang bersekolah di sini, di Barat, begitu pula dengan ekonomi,” ujar Prabowo.
    Prabowo menilai, banyaknya kemiripan sistem antara Indonesia dengan Eropa membuat mereka memiliki kepentingan yang sama.
    Prabowo mengatakan, ada juga permasalahan yang sama yang memerlukan kerja sama untuk mengatasinya.
    “Sebagai contoh, kita berkomitmen pada perdamaian, karena kita paham bahwa tanpa perdamaian, tidak akan ada kemakmuran dan tanpa kemakmuran, tidak akan pernah ada stabilitas,” tutur dia.
    Prabowo pun menekankan bahwa hal itulah yang penting untuk dijaga oleh kedua belah pihak.
    Ia menyatakan Indonesia siap untuk menjalin kemitraan yang lebih erat dan kuat lagi dengan
    Uni Eropa
    ke depan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 1
                    
                        Munculnya Suara Tak Senonoh di Speaker GBK yang Berujung Permintaan Maaf
                        Megapolitan

    1 Munculnya Suara Tak Senonoh di Speaker GBK yang Berujung Permintaan Maaf Megapolitan

    Munculnya Suara Tak Senonoh di Speaker GBK yang Berujung Permintaan Maaf
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sebuah video yang menunjukkan speaker di kawasan Gelora Bung Karno (
    GBK
    ) mengeluarkan suara desahan wanita viral di media sosial.
    Dalam video yang diunggah Instagram @info_jabodetabek, salah satu pengunjung merekam suara speaker tersebut dari tempat parkir. Sementara, speaker terpasang di tiang tepi taman GBK.
    “Sebuah kejadian tak biasa terjadi di Gelora Bung Karno,
    Jakarta
    . Seorang pengunjung merekam momen ketika speaker umum di area tersebut, yang biasanya memutar musik dan pengumuman, tiba-tiba mengeluarkan suara aneh yang mengundang perhatian para pengunjung yang sedang berolahraga maupun melintas,” tulis akun @info_jabodetabek.
    Usai viralnya video suara tak senonoh itu, Manajemen Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPK-GBK) menyampaikan permohonan maaf.
    “Manajemen PPKGBK menyampaikan permohonan maaf atas insiden suara tidak pantas yang sempat terdengar melalui pengeras suara di area publik,” tulis PPK-GBK dalam keterangannya.
    Manajemen GBK janji bakal mengawasi konten dan memberikan pelatihan kedisiplinan teknis kepada para petugas untuk mencegah kejadian serupa.
    “Kami memahami bahwa GBK adalah ruang publik yang dihormati dan digunakan oleh berbagai kalangan masyarakat, termasuk anak-anak dan keluarga. Kami menyesalkan kejadian ini dan berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pengawasan dan pelayanan secara menyeluruh,” tulis manajemen.
    Manajemen PPKGBK mengakui adanya kelalaian petugas dalam memutar audio di pengeras suara area GBK.
    “Hasil evaluasi internal menyimpulkan bahwa kejadian ini berasal dari kelalaian petugas yang memutar salah satu playlist bebas hak cipta (no copyright) tanpa melakukan pengecekan menyeluruh,” tulis PPK-GBK.
    Menanggapi kelalaian tersebut, manajemen PPK-GBK telah memberikan teguran keras dan evaluasi terhadap petugas terkait.
    Seluruh playlist audio juga disebut telah diulas ulang. Ke depan, hanya playlist kurasi resmi yang diperbolehkan digunakan ke depannya.
    “Sistem pemutaran audio kini diperketat, hanya dapat diakses oleh personel terverifikasi,” tulis PPK-GBK.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • RI-Eropa Sepakati Perdagangan Bebas, Prabowo: Ini Peristiwa Bersejarah

    RI-Eropa Sepakati Perdagangan Bebas, Prabowo: Ini Peristiwa Bersejarah

    RI-Eropa Sepakati Perdagangan Bebas, Prabowo: Ini Peristiwa Bersejarah
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden RI
    Prabowo Subianto
    mengatakan, Indonesia kini memiliki alternatif yang kuat terkait perdagangan di tengah ketidakpastian dunia.
    Sebab, Indonesia telah menyepakati Comprehensive Economic Partnership Agreement (
    CEPA
    ) atau perjanjian perdagangan bebas dengan
    Eropa
    .
    “Kita dalam keadaan ketidakpastian dunia, sekarang kita punya alternatif-alternatif yang kuat,” ujar Prabowo, di Brussels, Belgia, seperti dikutip dari YouTube Setpres, Senin (14/7/2025).
    Menurut Prabowo, kesepakatan CEPA ini merupakan terobosan besar.
    Sebab, kata dia, Indonesia dan Eropa telah bernegosiasi selama 10 tahun.
    “Hari ini kita tembus,
    breakthrough
    , semua titik-titik persoalan sudah kita selesaikan. Jadi, kita sudah punya sekarang perjanjian Comprehensive Economic Partnership Agreement antara Indonesia dan
    Uni Eropa
    yang ini sebetulnya nanti adalah menjadi
    free trade agreement
    . Hampir semua tarif kita sudah selesai, hampir semuanya 0 persen di antara kita,” papar dia.
    Prabowo menyebut Uni Eropa sebagai pasar yang sangat besar.
    Dia mengeklaim perjanjian ini akan ditandatangani dalam waktu dekat.
    “Jadi, ini terobosan baru, Uni Eropa pasar yang sangat besar, jumlah penduduk 460 juta lebih, total GDP mereka sangat besar, perdagangan mereka juga sangat besar, jadi ini alhamdulillah suatu peristiwa bersejarah,” ujar Prabowo.
    “Tanda tangan ya, perlu waktu tentunya. Mudah-mudahan tidak lama,” imbuh dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hari Pertama Sekolah, Pemkot Palopo Ajak Para Ayah Antar Anak Sekolah
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        14 Juli 2025

    Hari Pertama Sekolah, Pemkot Palopo Ajak Para Ayah Antar Anak Sekolah Regional 14 Juli 2025

    Hari Pertama Sekolah, Pemkot Palopo Ajak Para Ayah Antar Anak Sekolah
    Tim Redaksi
    PALOPO, KOMPAS.com –
    Pemerintah Kota
    Palopo
    menginisiasi pelaksanaan Gerakan
    Hari Pertama Sekolah
    Bersama Ayah, sebuah program yang mendorong para ayah khususnya Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk terlibat langsung dalam pengasuhan anak dengan mengantarkan anak ke sekolah pada hari pertama
    masuk sekolah
    , Senin (14/7/2025).
    Surat edaran dari Pemerintah Kota Palopo tertuang dalam surat nomor 400.13/2DPPKB yang ditandatangani Penjabat Sekretaris Daerah Kota Palopo, Ilham.
    Penjabat Sekretaris Daerah Kota Palopo, Ilham menyatakan kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN RI Nomor 58/PK.02.01/J24/2025 tertanggal 9 Juli 2025 tentang pelaksanaan program Quick Wins Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, khususnya melalui Program Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI).
    “Pemkot Palopo secara resmi mengajak seluruh kepala perangkat daerah, camat, dan lurah untuk mendukung dan menyukseskan program tersebut,” kata Ilham, Minggu (13/7/2025).
    Lanjut Ilham, ada tiga poin imbauan yang disampaikan, yakni Mengimbau pelaksanaan kegiatan “Hari Pertama Sekolah Bersama Ayah” di wilayah masing-masing pada Senin (14/7/2025).
    “Selain itu mendorong ASN laki-laki untuk mengantar anaknya ke sekolah di hari pertama masuk sekolah dan melakukan dokumentasi berupa foto, video, atau testimoni saat mengantar anak ke sekolah, kemudian membagikannya melalui media sosial serta kanal komunikasi resmi Pemerintah Kota Palopo,” ucapnya.
    Menurut Ilham, kehadiran dan peran aktif ayah pada momen penting seperti
    hari pertama sekolah
    memberikan dampak positif secara emosional dan psikologis bagi anak.
    “Kegiatan ini juga diharapkan menjadi simbol keterlibatan ayah dalam kehidupan sehari-hari anak serta memperkuat pola pengasuhan dalam keluarga,” ujarnya.
    “Gerakan ini tidak hanya berdampak pada anak secara emosional dan psikologis, tetapi juga menjadi simbol keterlibatan aktif seorang ayah dalam kehidupan sehari-hari dalam pengasuhan anak,” tambahnya.
    Pemkot Palopo berharap langkah kecil ini bisa menjadi bagian dari upaya besar dalam membentuk keluarga yang berkualitas, yang pada akhirnya mendorong terwujudnya Indonesia Maju.
    “Program Hari Pertama Sekolah Bersama Ayah juga sejalan dengan visi besar BKKBN dalam meningkatkan kualitas keluarga di Indonesia, di mana keterlibatan ayah dalam tumbuh kembang anak menjadi salah satu indikator penting dalam pengasuhan modern yang sehat dan seimbang,” tuturnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 8
                    
                        Cak Imin Ngiler Lihat Para Wamen Ramai-ramai Jadi Komisaris BUMN
                        Nasional

    8 Cak Imin Ngiler Lihat Para Wamen Ramai-ramai Jadi Komisaris BUMN Nasional

    Cak Imin Ngiler Lihat Para Wamen Ramai-ramai Jadi Komisaris BUMN
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua Umum PKB sekaligus Menko Pemberdayaan Masyarakat (PM) Muhaimin Iskandar (
    Cak Imin
    ) mengaku ngiler melihat para wakil menteri (wamen) ditunjuk menjadi
    komisaris BUMN
    .
    Hal tersebut disampaikan Cak Imin dalam pengukuhan Ikatan Alumni Pengurus Besar Pelajar Mahasiswa Islam Indonesia (
    IKA PB PMII
    ) di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Minggu (13/7/2025) malam.
    Mulanya, Cak Imin menyapa para wamen yang hadir di acara tersebut, mengingat mereka juga merupakan kader PMII, di antaranya
    Wamen BUMN
    Aminuddin Ma’ruf, Wamen Perindustrian Faisol Riza, dan Wamen Sekretaris Negara Juri Ardiantoro.
    “Jadi, wamen yang saya hormati, Aminuddin Ma’ruf, Faisol Riza, sahabat Juri. Ini wamen-wamen yang membuat saya agak terpuruk. Karena dulu saya tuh enggak pernah peduli dompet saya ada uang atau enggak, enggak peduli,” ujar Cak Imin.
    Lalu, barulah Cak Imin mengaku ngiler terhadap mereka yang menjadi wamen.
    Dia pun bertanya-tanya apakah dirinya juga bisa senasib seperti para wamen.
    “Karena bagi saya, dompet ada isi, enggak ada isi, yang penting ada kartu kredit, kan gitu. Nah, gara-gara wamen-wamen pada jadi komisaris, kita ngiler juga kan,” kata dia.
    “Jadi mikir, ini kira-kira bisa seperti mereka enggak nasib ini. Kira-kira dapil masih aman apa enggak gitu. Wamen-wamen ini luar biasa,” imbuh dia.
    Meski begitu, Cak Imin memahami bahwa setiap manusia memiliki porsi rezekinya masing-masing.
    Sebelumnya diberitakan, sebanyak 30 wakil menteri (wamen) aktif tercatat merangkap jabatan sebagai komisaris atau komisaris utama di berbagai perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
    Fenomena rangkap jabatan ini menjadi sorotan karena menimbulkan pertanyaan mengenai efektivitas kinerja dan potensi konflik kepentingan.
    Apalagi, posisi wakil menteri adalah jabatan struktural di pemerintahan yang menuntut fokus penuh dalam pelaksanaan kebijakan publik.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.