Viral Video Parkir Liar Dekat Polres Jakarta Utara, Dishub Tertibkan Kendaraan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Viral video kendaraan
parkir liar
dekat
Polres Jakarta Utara
di media sosial.
Video yang diunggah akun Instagram @ijooel, memperlihatkan suasana depan Polres Metro Jakarta Utara penuh dengan kendaraan pribadi yang parkir di bahu jalan.
Parkir liar
tersebut juga marak terjadi di depan Gereja Katolik Paroki St. Fransiskus Xaverius samping Polres.
Di video yang diunggahnya, Ijooel juga memberi keterangan bahwa parkir liar itu membuat kondisi lalu lintas depan Polres Metro Jakarta Utara macet.
“Parkir di jalanan bikin padat, dapat info katanya setiap hari begini. Dekat Polres Jakut dan Kantor Wali Kota juga pula. Udah ada plang, ada halte itu mah ngehalangin juga, ya, kan,” tulis Ijooel.
Namun Suku Dinas Perhubungan (Sudinhub) Jakarta Utara sudah melakukan
penertiban kendaraan
yang parkir liar di depan polres.
Pengamatan Kompas.com di lokasi, dari Gereja Fransiskus hingga depan Polres Metro Jakarta Utara sudah steril dari kendaraan yang parkir sembarangan.
Kini, area tersebut pun sudah dipasang barier pembatas jalan berwarna oren.
Namun, meski sudah ditertibkan masih banyak kendaraan yang parkir sembarangan di dekat polres.
Tapi, posisinya kini lebih maju sedikit, persis di depan Halte SMAN 13.
Belasan mobil berjejer di sisi kiri jalan sepanjang 200 meter.
Menurut salah satu warga bernama Roni (68), mobil-mobil yang parkir liar tersebut merupakan tamu polres.
“Pokoknya dari jam 17.00 WIB sampai nanti malam. Siapa saja yang datang mulai dari anggota, tamu-tamu polres,” kata Roni.
Sementara menurut warga lain bernama Ito (54), kendaraan tersebut parkir di bahu jalan karena terbatasnya lahan parkir di Polres Metro Jakarta Utara.
“Memang di sini semua (parkirnya), memang di dalam enggak ada parkiran. Semenjak ada polres di sini, makanya kaya Polres Jakarta Barat, kan itu juga dipindahin karena masalah begini,” jelas Ito.
Kompas.com juga sudah melakukan konfirmasi ke Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Ahmad Fuady terkait banyaknya kendaraan yang parkir sembarangan tersebut, namun sampai saat ini belum juga ada jawaban.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Author: Kompas.com
-
/data/photo/2025/07/17/687888188ea81.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Viral Video Parkir Liar Dekat Polres Jakarta Utara, Dishub Tertibkan Kendaraan Megapolitan 17 Juli 2025
-
/data/photo/2025/07/17/6878822e0dc62.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Waketum Projo Diperiksa Polisi Terkait Tudingan Ijazah Jokowi Palsu Megapolitan 17 Juli 2025
Waketum Projo Diperiksa Polisi Terkait Tudingan Ijazah Jokowi Palsu
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Wakil Ketua Umum relawan Projo,
Freddy Alex Damanik
, memenuhi panggilan Polda Metro Jaya terkait laporan tudingan ijazah palsu yang dilaporkan Presiden RI ke-7 Joko Widodo (
Jokowi
). Freddy hadir sebagai saksi dalam kasus ini.
Pengamatan
Kompas.com
, Freddy tiba di Subdirektorat Keamanan Negara Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada Kamis (17/7/2025) sekitar pukul 10.15 WIB.
Ia tampak mengenakan kemeja lengan panjang berwarna hitam yang dipadukan dengan jas abu-abu.
“Saya hari ini dipanggil sebagai saksi atas laporan Pak Jokowi ini,” kata Freddy kepada wartawan sebelum pemeriksaan, Kamis (17/7/2025).
“Tapi, yang saya lihat panggilan yang sekarang ini perkaranya ini sudah disatukan semua, LP-nya sudah disatukan dengan laporan lainnya penghasutan dan lain-lain” tambah dia.
Freddy mengaku sempat memberikan keterangan pada tahap penyelidikan. Pemeriksaan hari ini merupakan lanjutan setelah laporan tersebut dinaikkan statusnya menjadi penyidikan.
Freddy tidak membawa dokumen atau bukti tambahan. Ia menyebut, kehadirannya hanya untuk mengonfirmasi sejumlah konten yang telah beredar di publik.
“Saya sih tidak membawa bukti apapun, karena saya lebih kepada memberikan keterangan yang sudah ada misalnya di video-video di media-media. Saya hanya butuh konfirmasi saja, apakah itu benar saya, apakah peristiwanya seperti itu, apa benar itu Roy Suryo mengatakan itu, apakah benar dokter Tifa mengatakan, itu saja,” kata dia.
Sebelumnya, penyidik Subdirektorat Keamanan Negara Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menaikkan status kasus tudingan
ijazah Jokowi palsu
ke tahap penyidikan setelah menggelar gelar perkara pada Kamis (10/7/2025).
Diketahui, Jokowi melaporkan sejumlah pihak terkait tuduhan ijazah palsu. Laporan itu dibuat berdasarkan Pasal 310 dan 311 KUHP tentang pencemaran nama baik, serta sejumlah pasal dalam Undang-Undang ITE, termasuk Pasal 27A dan Pasal 32.
Secara keseluruhan, terdapat dua unsur perkara yang sedang diselidiki, termasuk laporan yang menyangkut Jokowi maupun laporan lainnya, yaitu dugaan pencemaran nama baik dan penghasutan, serta penyebaran berita bohong atau hoaks.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/04/683ffed425f77.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tren Olahraga Urban Jadi Ladang Cuan: Dari Tenis, Padel, hingga Joki Lari Strava Megapolitan 17 Juli 2025
Tren Olahraga Urban Jadi Ladang Cuan: Dari Tenis, Padel, hingga Joki Lari Strava
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com
– Gaya hidup sehat masyarakat urban
Jakarta
kini tak hanya sekadar soal menjaga kebugaran.
Di balik meningkatnya tren olahraga seperti tenis,
padel
, dan lari, terbentuk ekosistem ekonomi baru yang membuka peluang bisnis, baik bagi pelatih, komunitas, hingga penyedia jasa personal seperti joki
Strava
.
Bagaimana
olahraga urban
yang tengah naik daun ini tak hanya menciptakan budaya sehat masyarakat, namun juga menjadi membentuk ekosistem ekonomi?
Lari kini menjelma menjadi olahraga urban yang melahirkan “profesi baru”, yakni joki
Strava
.
Jason (16), seorang pelajar dari Jakarta Barat, mengaku sudah beberapa bulan terakhir menjalani pekerjaan sampingan sebagai joki lari.
Ia berlari atas nama pelanggan menggunakan ponsel atau
smartwatch
milik mereka, demi mencatat performa tertentu di aplikasi
Strava
.
“Mereka nitip
handphone
ke saya, nanti saya bawa lari,” kata Jason, ditemui saat CFD di kawasan Bundaran HI, Minggu (13/7/2025).
Tarif joki Strava bervariasi, tergantung jarak tempuh dan
pace
yang diminta. Untuk permintaan khusus seperti
pace
4, Jason bisa mematok tarif hingga Rp 300.000 per 5 kilometer.
“Semakin tinggi
pace
-nya semakin mahal,” katanya.
Joki seperti Jason biasanya beroperasi hanya saat
Car Free Day
(CFD) setiap Minggu, dengan melayani maksimal dua pelanggan dalam sehari.
Di Jakarta Selatan,
tenis
menjadi olahraga yang semakin populer, terutama di kalangan ibu rumah tangga, pekerja kantoran, dan influencer.
Popularitasnya melonjak setelah acara hiburan tenis oleh Vindes tahun 2022, yang melibatkan sejumlah selebritis seperti Raffi Ahmad dan Nagita Slavina.
Menurut pelatih tenis Irsyad Ramadhan (30), biaya pelatihan tenis berkisar Rp 500.000 per sesi berdurasi dua jam.
Satu sesi umumnya diikuti oleh empat orang, sehingga tiap peserta cukup membayar sekitar Rp 125.000.
Biaya sewa lapangan bervariasi antara Rp 150.000 hingga Rp 250.000, yang juga bisa dibagi secara kolektif.
Yang menarik, proses
booking
kini dilakukan melalui aplikasi seperti
Kuyy!
atau
Reclub
.
Komunitas biasa akan membawa 8–10 orang untuk tiap sesi pelatihan bersama.
Selain itu, komunitas juga akan mencari pelatih dan menyewa lapangan langsung melalui
platform
tersebut.
“Biasanya sih bareng komunitas, jadi patungan biaya pelatih sama lapangannya,” kata Irsyad kepada
Kompas.com
, Rabu (16/7/2025).
Model seperti ini membuat olahraga tenis lebih mudah diakses, sekaligus menjadi peluang ekonomi baru bagi pelatih
freelance
dan penyedia lapangan.
Tak kalah populer, olahraga padel juga mencuat sebagai simbol gaya hidup premium. Meski tergolong baru di Indonesia, padel telah memiliki komunitas fanatik di Jakarta.
Menurut pemain padel Jehan, biaya sewa lapangan padel berkisar antara Rp 800.000 hingga Rp 1,1 juta untuk dua jam.
Jika dibagi empat orang, maka biaya per orang bisa mencapai Rp 160.000–Rp 275.000.
“Karena untuk lapangannya harganya Rp 800.000 sampai Rp 1,1 juta per dua jamnya,” kata Jehan.
Sementara itu, Kevin Mizan (30), seorang pekerja profesional yang aktif bermain padel, bisa menghabiskan hingga Rp 5 juta per bulan hanya untuk sewa lapangan.
“Selama jam dan lokasi cocok, orang akan bayar berapa pun. Enggak mikir,” ujar Kevin.
Padel, seperti halnya tenis, menciptakan ekosistem ekonomi yang melibatkan pengelola lapangan, komunitas, hingga instruktur khusus.
Fenomena meningkatnya olahraga di kalangan urban bukan sekadar tren gaya hidup, tapi juga membentuk ekosistem ekonomi mikro yang melibatkan:
Dengan dukungan teknologi dan komunitas, olahraga seperti tenis, padel, dan lari bukan hanya untuk menjaga kebugaran, tetapi juga membuka potensi bisnis baru di tengah masyarakat perkotaan yang semakin dinamis.
(Reporter: Shinta Dwi Ayu, Faesal Mubarok, Mohamad Bintang Pamungkas | Editor: Larissa Huda, Fitria Chusna Farisa)
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2018/03/22/803123697.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Remaja di Ciracas Diminta Jaga Adik, Malah Tewas dalam Tawuran Megapolitan 17 Juli 2025
Remaja di Ciracas Diminta Jaga Adik, Malah Tewas dalam Tawuran
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Abdul (20), bukan nama sebenarnya, masih mengingat jelas pesan terakhirnya kepada MI (17), sebelum adiknya itu tewas dalam
tawuran
di Jalan Taruna Jaya, Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (12/7/2025) dini hari.
Jumat (11/7/2025) malam, Abdul hendak berangkat kerja. Ia berpesan kepada MI untuk menjaga adik bungsu mereka yang berusia sembilan tahun.
“Saya ngomong, cuman pesan buat jagain adik saya yang terakhir, si bontot usia sembilan, karena saya mau berangkat kerja malam Sabtu,” ungkap Abdul saat ditemui, Kamis (17/7/2025).
Namun, Sabtu dini hari, Abdul justru mendapat telepon dari orangtuanya yang mengabarkan bahwa sang adik tewas.
Saat itu, Abdul langsung mencari tahu kronologi kejadian dari tiga teman MI yang sempat mengantar adiknya ke rumah sakit.
“Terus kebetulan ada temannya datang, menurut informasi dia yang mengantarkan adik saya ke rumah sakit, pertama ngomong tuh dibegal,” tutur Abdul.
Namun, Abdul tak langsung percaya begitu saja. Ia terus mendesak ketiga teman adiknya berkata jujur.
“Terus saya tanya sama tiga orang itu lebih tegas. Terus kebetulan kata dia ‘sebenarnya bukan di begal bang, tapi tawuran’,” ungkap Abdul.
Sebelum tewas, kata Abdul, MI ternyata keluar rumah pada Jumat (11/7/2025) sekitar pukul 23.00 WIB untuk berkumpul dengan ketiga temannya di wilayah Cibubur.
“Terus, sekitar pukul 02.00 WIB, adik saya ini disamperin lagi sama temennya, tapi tiga orang temannya enggak kenal katanya. Dihampiri katanya buat diajak tawuran yang lain,” tuturnya.
Akibat tawuran itu, MI disebut mengalami luka di punggung, jari, kaki, dan dagu.
Abdul mengatakan, pihak keluarga tak terima dengan kejadian ini. Keluarga pun berharap pelaku yang menewaskan MI segera ditangkap.
“Orangtua pasti enggak terima. Cuma kemarin kan keberatan karena mau diotopsi, kasihan sama almarhum,” ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, tawuran antarkelompok remaja terjadi di sekitar Jalan Taruna Jaya, Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (12/7/2025) dini hari. Akibat kejadian itu, satu orang yang diduga terlibat tawuran tewas.
Dalam video yang diunggah akun Instagram @kabarcibubur24jam, terlihat sejumlah remaja membawa senjata tajam jenis celurit.
Mereka tampak berkelompok dan mengendarai sepeda motor secara perlahan, diduga hendak menyerang kelompok lain.
Dalam narasi video, tawuran disebut melibatkan kelompok remaja asal Kranggan, Jakarta Timur, dan kelompok dari salah satu gang di Jalan Taruna Jaya.
“Aksi tawuran di Jalan Taruna Jaya Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur, satu orang meninggal dunia, menurut informasi tawuran antara anak Kranggan dan anak salah satu gang di Jalan Taruna Jaya,” tulis keterangan video yang diunggah kabarcibubur24jam.
Disebutkan pula bahwa korban tewas merupakan warga Cibubur yang bergabung dengan kelompok remaja dari Kranggan.
“Satu orang meninggal dunia yang diduga anak Gang Rukun Cibubur (gabung sama anak Kranggan saat tawuran). Kejadian pada hari Sabtu pukul 03.35 WIB,” tulis keterangan video.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Dicky Fertoffan membenarkan peristiwa tersebut. Dia menyebut, polisi kini masih melakukan pendalaman.
“Iya benar, anggota masih melakukan penyelidikan, kami sudah periksa lima orang saksi,” kata Dicky saat dikonfirmasi, Kamis (17/7/2025).
Dicky menjelaskan terduga pelaku yang menewaskan korban saat ini masih dalam pengejaran tim reskrim Polres Metro Jakarta Timur.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/18/6852410c2b61b.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ketua Komisi III: Draf RUU KUHAP Sudah Diunggah di Situs DPR Sejak Februari
Ketua Komisi III: Draf RUU KUHAP Sudah Diunggah di Situs DPR Sejak Februari
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com
– Ketua
Komisi III DPRHabiburokhman
menegaskan draf dan dokumen terkait
RUU KUHAP
sudah diunggah di situs web resmi
DPR
sejak Februari lalu.
“Saya perlu tegaskan bahwa semua dokumen terkait RUU KUHAP sudah diunggah di
website
DPR begitu dokumen tersebut kami peroleh,” kata Habiburokhmn dalam keterangan tertulisnya, Kamis (17/7/2025).
Soal gangguan yang sempat dialami situs web resmi DPR pada Rabu (16/7/2025) kemarin, politikus Partai Gerindra ini mengatakan masalah itu hanya berlangsung tidak lama.
“Kemarin website DPR memamg sempat tidak bisa diakses tetapi dalam beberapa puluh menit sudah selesai diperbaiki dan bisa diakses,” kata Habiburokhman.
Dia menjelaskan,
draf RUU KUHAP
sudah diunggah sejak 18 Februari 2025. Dokumen itu tidak pernah hilang, termasuk setelah situs DPR mengalami gangguan kemarin.
“Tanggal 18 Februari 2025, dokumen Draft RUU sudah di-upload setelah paripurna dan di-upload lagi setelah perbaikan pasal presiden (restorative justice soal penghinaan presiden-wapres -red) selepas konferensi pers Komisi III,” kata Habiburokhman.
Tanggal 10 Juli 2025, Komisi III DPR mengunggah dokumen hasil rapat Panitia Kerja (Panja).
Tanggal 11 Juli 2025, Daftar Inventaris Masalah (DIM) yang sudah dirapikan diunggah oleh tim teknis.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/07/17/68787edae8e67.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/07/17/687880d606a12.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/06/16/684f7ea0e1baa.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2022/08/09/62f183bc546c3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)