Author: Kompas.com

  • Mayat Pria Mengapung di Kali Cisadane, Ditemukan Warga yang Hendak Memancing
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 Juli 2025

    Mayat Pria Mengapung di Kali Cisadane, Ditemukan Warga yang Hendak Memancing Megapolitan 18 Juli 2025

    Mayat Pria Mengapung di Kali Cisadane, Ditemukan Warga yang Hendak Memancing
    Tim Redaksi
    TANGERANG, KOMPAS.com –
    Sesosok mayat laki-laki ditemukan mengambang di
    Kali Cisadane
    , tepatnya di wilayah
    Jembatan Kaca
    Cisauk, Kabupaten Tangerang, pada Jumat (18/7/2025).
    Penemuan mayat ini pertama kali dilaporkan oleh seorang warga bernama Endang (48), yang saat itu hendak memancing di bawah jembatan.
    “Saya biasa mancing di kolong bawah
    jembatan kaca
    kan. Pas baru datang, pas begitu sampai, biasa saya langsung mau ngikat tambangnya kan ke besi,” ujar Endang saat ditemui di lokasi, Jumat.
    Awalnya, Endang mengira benda yang dilihatnya hanyalah boneka. Dugaan itu muncul karena ia hanya melihat bagian kepala dan punggung dari jasad tersebut, sementara tangan dan kaki tidak tampak di permukaan air.
    “Yang kelihatan cuma kepala sama punggungnya. Kaki dan tangan enggak kelihatan, mungkin ke bawah air,” ujarnya.
    Namun, setelah memperhatikan lebih dekat, Endang menyadari bahwa itu adalah tubuh manusia yang sudah tidak bergerak.
    Begitu menyadari hal itu, Endang panik. Ia segera mendayung perahunya ke tepian Kali Cisadane.
    Setibanya di tepi sungai, Endang mengaku sempat terdiam dan merasa syok dengan apa yang baru saja disaksikannya.
    “Bengong dulu saya di situ, mikirin. Stres juga nemu begitu,” jelasnya.
    Endang bahkan mengaku tidak jadi memancing karena merasa terguncang. Ia lalu memberitahukan penemuannya kepada warga sekitar, yang kemudian diteruskan kepada  polisi.
    “Di sana saya enggak sempat mancing. Saya enggak biasa menghadapi begitu kan,” ucapnya.
    Sementara itu, Kasi Humas Polres Metro Tangerang Kota, AKP Prapto Lasono, mengonfirmasi penemuan jasad pria tersebut.
    Ia menyebutkan, korban telah dievakuasi oleh anggota piket Polsek Karawaci dan dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk penyelidikan lebih lanjut.
    “Atas kejadian tersebut, petugas piket Polsek Karawaci dipimpin Pawas mendatangi TKP, kemudian korban dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang,” kata Prapto Lasono.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Diduga Mabuk, Pengemudi Tabrak Pemotor hingga Tewas di Depan Halte Masjid Agung
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 Juli 2025

    Diduga Mabuk, Pengemudi Tabrak Pemotor hingga Tewas di Depan Halte Masjid Agung Megapolitan 18 Juli 2025

    Diduga Mabuk, Pengemudi Tabrak Pemotor hingga Tewas di Depan Halte Masjid Agung
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Seorang pengendara motor tewas dalam kecelakaan lalu lintas yang terjadi di depan Halte Masjid Agung, Kebayoran Baru,
    Jakarta
    Selatan, pada Jumat (18/7/2025) dini hari.
    Setelah kejadian, pelaku sempat ditangkap oleh sejumlah warga ketika korban dievakuasi. Penangkapan pelaku direkam salah satu warga dan diunggah ke media sosial, salah satunya oleh akun Instagram @jakartaselatan24jam.
    Sebuah kiriman dibagikan oleh JAKARTA 24JAM (@jakarta24jam.id)
    Dalam video tersebut, tampak seorang pria berbaju hitam yang diduga dalam pengaruh alkohol terduduk di jalan dan terlihat linglung saat diseret oleh warga. Ia tidak memberikan perlawanan ketika dipukul dan ditendang warga.
    Rekaman itu juga memperlihatkan posisi mobil berwarna putih yang tampak menabrak separator jalan.
    Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Metro
    Jakarta Selatan
    Komisaris Mujiyanto menyebutkan, kecelakaan terjadi sekitar pukul 03.00 WIB.
    “Ada laporan dan penanganan. Kejadiannya pagi pukul 03.00 WIB,” kata Mujiyanto saat dikonfirmasi, Kamis.
    Korban berinisial KIBS (23) diketahui sedang mengendarai sepeda motor dan hendak memutar balik di depan Masjid Agung Al-Azhar, Jalan Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, dari arah Patung Pemuda Pembangunan.
    Pada saat bersamaan, dari arah CSW, sebuah mobil dengan nomor polisi F 1056 FAB melaju kencang dan menabrak korban. Benturan keras tak terhindarkan, korban pun tewas di tempat.
    “Motornya putar balik dari utara ke selatan di Al-Azhar itu, mobil dari selatan, dari CSW. Pas memutar itu terjadilah (kecelakaan),” jelas Mujiyanto.
    Terkait dugaan pengemudi dalam kondisi mabuk, polisi masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut.
    “Kalau masalah mabuknya sudah dites, hasilnya nanti itu, masih didalami,” kata dia.
    Korban sempat dibawa ke rumah sakit dan telah dijemput pihak keluarga. Ia diketahui merupakan warga Beji, Depok.
    “Korban sama pelakunya sudah dibawa ke rumah sakit, yang meninggal sudah dibawa keluarganya,” ujar Mujiyanto.
    Sekitar dua jam setelah kejadian tersebut, insiden serupa kembali terjadi tak jauh dari lokasi. Seorang pria berinisial ZK (48) juga tewas di tempat setelah ditabrak mobil yang datang dari arah berlawanan.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tiga Pelaku Ambil Ponsel dan Motor Wanita Terborgol di Cisauk Usai Membunuh
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 Juli 2025

    Tiga Pelaku Ambil Ponsel dan Motor Wanita Terborgol di Cisauk Usai Membunuh Megapolitan 18 Juli 2025

    Tiga Pelaku Ambil Ponsel dan Motor Wanita Terborgol di Cisauk Usai Membunuh
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Tiga pemuda berinisial RRP (19), IF (21), dan AP (17) mengambil barang milik perempuan berinisial APSD (22) usai membunuh korban di sebuah rumah di Kampung Lamping, Desa Cibogo, Cisauk, Kabupaten
    Tangerang
    , Senin (7/7/2025) sekitar pukul 23.30 WIB.
    Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Truly Sohumuntal Simanjuntak mengungkapkan, pelaku RRP yang merupakan mantan kekasih melarikan diri usai membunuh korban.
    “Barang milik korban berupa handphone merek iPhone dan motor merek Vespa dengan nomor polisi B 6799 JKD milik korban dikuasai oleh pelaku RRP,” ujar Reonald saat dikonfirmasi, Jumat (18/7/2025).
    Motif
    pembunuhan
    ini karena RRP mempunyai dendam usai ditagih utang oleh APSD, yang merupakan mantan kekasihnya.
    “Pelaku RRP membunuh korban dengan rasa sakit hati atau dendam karena korban menagih utang sebesar Rp 1,1 juta kepada pelaku,” kata Reonald.
    APSD menagih utang kepada RRP dengan mengunggah status WhatsApp yang memuat foto kekasih baru RRP tanpa izin.
    Hal ini membuat pelaku marah dan merencanakan pembunuhan.
    Setelah unggahan status WhatsApp itu, RRP mengajak APSD datang ke rumah dengan alibi hendak membayar utang, Senin (7/7/2025).
    Sebelum korban tiba, sekitar pukul 22.00 WIB, ketiga pelaku sudah berada di tempat kejadian perkara (TKP).
    “Merencanakan niat RRP karena rasa sakit hati atau dendam. Jadi, pelaku RRP nekat akan membunuh korban, dengan menyiapkan pisau, gunting dan borgol yang tersimpan di kursi coklat teras rumah,” ungkap Reonald.
    Setelah satu setengah jam, korban tiba. RRP kemudian mengajak APSD masuk ke teras rumah, tempat AP dan IF sudah berada.
    Tanpa pikir panjang, korban menagih utang. Utang itu ternyata tak dibayar.
    Korban lalu berjalan menuju sepeda motornya yang terparkir di luar rumah.
    Saat hendak pergi, RRP langsung memiting dan membekap mulut korban dengan kedua tangan hingga APSD terjatuh tengkurap.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mediasi Buntu, Yayasan MBN Siap Hadapi Dugaan Penggelapan Dana MBG Kalibata di Pengadilan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 Juli 2025

    Mediasi Buntu, Yayasan MBN Siap Hadapi Dugaan Penggelapan Dana MBG Kalibata di Pengadilan Megapolitan 18 Juli 2025

    Mediasi Buntu, Yayasan MBN Siap Hadapi Dugaan Penggelapan Dana MBG Kalibata di Pengadilan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com —
    Tim kuasa hukum
    Yayasan Media Berkat Nusantara
    (MBN), selaku terlapor, menyatakan kesiapannya jika perkara dugaan
    penggelapan dana
    operasional MBG Kalibata harus dibawa ke meja hijau.
    Pernyataan tersebut disampaikan menyusul ketidakhadiran
    Ira Mesra
    , pihak pelapor, dalam dua agenda mediasi yang telah dijadwalkan di Polres Metro
    Jakarta
    Selatan.
    Kuasa hukum MBN menilai, apabila pelapor terus absen dari undangan mediasi, maka perkara ini berpotensi semakin berkembang.
    “Kalau kami sih silakan kalau mau dibawa ke pengadilan, karena kalau bertahan di sini kayaknya enggak bakal (bergerak),” ujar kuasa hukum MBN, Nico Hermawan, usai mediasi kedua, Jumat (18/7/2025).
    Meski demikian, MBN menyatakan masih membuka ruang untuk menyelesaikan perkara ini secara damai melalui jalur mediasi, guna meluruskan perbedaan persepsi yang ada.
    Adapun mediasi kedua pada hari ini menunjukkan sedikit perkembangan, karena dihadiri oleh kuasa hukum Ira Mesra, Danna Harly.
    Menurut Nico, dalam mediasi tersebut pihak pelapor menyampaikan sejumlah tuntutan, di antaranya permintaan pembayaran sebesar Rp 975 juta dan ganti rugi.
    Pihak pelapor juga menginformasikan bahwa dapur MBG yang memproduksi makanan bergizi gratis telah dibongkar.
    “Pada intinya sebenarnya permintaannya sama aja, yaitu minta Rp 975 juta-nya dibayarkan semua dulu. Terus minta ada bentuk ganti kerugian mungkin, karena informasinya tadi justru dapurnya sudah dibongkar,” jelas Nico.
    Namun, jika pembongkaran dapur dimasukkan dalam daftar ganti rugi, pihak MBN menyatakan keberatan dan tidak serta-merta bisa menerima hal tersebut.
    Sebelumnya, Ira tidak menghadiri mediasi pertama pada Rabu (11/6/2025) karena alasan mengikuti rapat yang tidak bisa ditinggalkan. Sementara kuasa hukumnya, Danna Harly, memilih
    walk out
    dari forum tersebut.
    Adapun kasus ini berawal dari laporan polisi yang dibuat oleh Ira Mesra terhadap
    Yayasan MBN
    terkait dugaan penggelapan dana operasional dapur MBG di Kalibata, Jakarta Selatan, dengan total nilai hampir Rp 1 miliar.
    Laporan tersebut teregistrasi dengan nomor LP/B/1160/IV/2025/SPKT/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya.
    Danna Harly, kuasa hukum Ira, menyebut kliennya telah memasak lebih dari 65.000 porsi makanan dalam program tersebut, namun belum menerima pembayaran sama sekali.
    Di sisi lain, pihak MBN membantah tuduhan penggelapan. Mereka menjelaskan bahwa sistem kerja sama menggunakan skema
    reimbursement
    , di mana mitra dapur wajib menyerahkan data rinci pengeluaran dalam pelaksanaan program.
    Namun, menurut MBN, pihak mitra dapur belum dapat memenuhi persyaratan administratif tersebut hingga saat ini.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kecelakaan Maut CSW Blok M: Polisi Dalami Dugaan Pengemudi Mobil Mabuk 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 Juli 2025

    Kecelakaan Maut CSW Blok M: Polisi Dalami Dugaan Pengemudi Mobil Mabuk Megapolitan 18 Juli 2025

    Kecelakaan Maut CSW Blok M: Polisi Dalami Dugaan Pengemudi Mobil Mabuk
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Kecelakaan lalu lintas
    maut terjadi di persimpangan lampu merah
    CSW Blok M
    , Kebayoran Baru,
    Jakarta Selatan
    , pada Jumat (18/7/2025) pagi.
    Seorang pengendara sepeda motor berinisial ZK (48) tewas di tempat setelah bertabrakan dengan mobil yang melaju dari arah berlawanan.
    Beredar dugaan di media sosial bahwa pengemudi mobil dalam kondisi mabuk saat kecelakaan terjadi.
    Menanggapi hal itu, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Komarudin memastikan, pihaknya akan melakukan pemeriksaan lanjutan, termasuk tes urine terhadap pengemudi mobil.
    “Pasti, setiap kejadian pasti akan kami dalami, manakala ada indikasi penggunaan alkohol atau narkoba,” kata Komarudin saat dikonfirmasi, Jumat.
    Saat ini, pengemudi mobil masih menjalani pemeriksaan oleh pihak kepolisian. Komarudin mengatakan, penyidik memiliki waktu 1×24 jam untuk menentukan status hukum pengemudi.
    “Masih, masih dilakukan pemeriksaan. Kita punya waktu 1×24 jam untuk membuktikan itu,” ujarnya.
    Kecelakaan maut
    ini terjadi sekitar pukul 05.15 WIB. Berdasarkan keterangan awal, tabrakan terjadi di tengah persimpangan CSW Blok M ketika kedua kendaraan melintas dari arah berlawanan.
    Sepeda motor korban melaju dari utara ke selatan, sedangkan pengendara mobil dari barat ke timur.
    “Informasi sementara ada salah satu kendaraan yang menerobos lampu merah, ini masih kami dalami karena kejadiannya persis di persimpangan di saat aktivitas pagi,” ujar Komarudin.
    Sementara itu, Kasat Lantas Polres Jakarta Selatan, Kompol Mujiyanto, menjelaskan bahwa korban ZK melaju dari arah Jalan Raya Sisingamangaraja dan hendak melintasi lampu merah CSW ketika tabrakan terjadi.
    “(Pengendara motor dan mobil) dari arah berbeda, bertabrakan di titik persimpangan. Pengendara motor luka berat dan meninggal di tempat, sementara penumpangnya selamat namun mengalami luka,” kata Mujiyanto.
    ZK diketahui merupakan warga Bojong Gede, Kabupaten Bogor. Sedangkan pengemudi mobil berasal dari Jepara, Jawa Tengah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Berkat Laga Timnas di GBK, Yasir Bisa Jualan Sampai Rp 6 Juta Sehari
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 Juli 2025

    Berkat Laga Timnas di GBK, Yasir Bisa Jualan Sampai Rp 6 Juta Sehari Megapolitan 18 Juli 2025

    Berkat Laga Timnas di GBK, Yasir Bisa Jualan Sampai Rp 6 Juta Sehari
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com —
    Antusiasme masyarakat menyaksikan laga
    Timnas Indonesia
    di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan,
    Jakarta
    , turut mendongkrak pendapatan pedagang atribut Timnas di sekitar stadion.
    Yasir (40), pedagang asal Bekasi, menjajakan jersey dan pernak-pernik Timnas di pelataran FX Sudirman. Ia mengaku omzet dagangannya melonjak tajam saat Timnas bertanding.
    “Kalau lagi Timnas agak cukup lumayan lah. Bisa mencapai ya Rp 5 juta sampai Rp 6 juta mah dapat, cuma tergantung lawannya nih. Kayak kemarin lawan Brunei agak kurang. Nah, ini agak lumayan,” kata Yasir saat ditemui
    Kompas.com,
    Jumat (18/7/2025).
    Yasir menyebutkan, dirinya sudah sekitar delapan bulan berjualan atribut Timnas dan hampir selalu memilih lokasi di sekitar GBK.
    Di luar jadwal pertandingan, ia biasanya berdagang saat Car Free Day (CFD) di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI) atau sesekali di wilayah Bekasi.
    “Paling Minggu aja paling kalau enggak ada Timnas paling di CFD-an di HI. Kalau enggak (CFD) saya kan di Bekasi, paling Bekasi gitu,” kata Yasir.
    Menurut Yasir, saat CFD, pendapatan hariannya berkisar antara Rp 500.000 hingga Rp 1 juta. Jumlah ini jauh di bawah pendapatannya saat ada laga Timnas yang bisa mencapai belasan kali lipat.
    “Kalau hari biasa, kadang-kadang saya enggak dapat sama sekali. Namanya juga saya kan yang penting ikhtiar lah dari rumah, cari rezeki. Mau nanti hasilnya dapat, enggak dapat, ya udah, enggak masalah lagi,” ujarnya.
    Barang dagangan yang paling laku, menurut Yasir, adalah jersey Timnas. Untuk versi standar atau edisi lama, ia mematok harga Rp 120.000, sedangkan edisi terbaru dijual Rp 170.000.
    “Paling laku baju Timnas. Yang home-nya paling ya, yang terbaru sama yang 2024 kemarin,” ucapnya.
    Selain jersey, ia juga menjual pernak-pernik seperti ikat kepala dan syal, dengan harga mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 120.000.
    Yasir mengaku pembelinya tidak hanya datang dari Jakarta. Beberapa pelanggan bahkan berasal dari luar kota, seperti Manado dan Palembang.
    “Ada juga mungkin buat oleh-oleh nanti di rumah. Karena kan kalau di GBK ini kan bukan di Jakarta saja. Ada yang dari Bogor, kadang-kadang dari luar kota, Makassar, Palembang, Manado, begitu,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Truk Tronton Tabrak Mobil di Exit Tol Cimanggis, 2 Penumpang Luka Ringan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 Juli 2025

    Truk Tronton Tabrak Mobil di Exit Tol Cimanggis, 2 Penumpang Luka Ringan Megapolitan 18 Juli 2025

    Truk Tronton Tabrak Mobil di Exit Tol Cimanggis, 2 Penumpang Luka Ringan
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com –

    Kecelakaan
    lalu lintas yang melibatkan truk tronton dan mobil MPV Grand Livina terjadi di dekat exit
    Tol Cimanggis
    Golf, Depok, Jumat (18/7/2025) sekitar pukul 14.30 WIB.
    Insiden bermula saat kedua kendaraan melaju dari arah Jakarta di lajur satu.
    “Lalu lanjut di TKP disalip (didahului) kendaraan Fortuner yang tidak terdeteksi nomor polisinya, memotong dari lajur 2 untuk keluar exit Cimanggis Golf,” kata Kanit Laka Polres Metro Depok AKP Burhan dalam keterangannya, Jumat.
    Manuver mobil Fortuner tersebut membuat pengemudi Grand Livina, DH (34), harus mengerem mendadak.
    Di saat bersamaan, truk tronton yang melaju dari arah belakang tidak sempat menghindar dan menabrak mobil Grand Livina dari belakang.
    “Posisi akhir kendaraan Grand Livina normal di lajur 3 menghadap selatan. Kendaraan truk tronton normal di bahu luar hadap selatan,” jelas Burhan.
    Atas insiden ini, dua penumpang mobil Grand Livina berinisial A (27) dan balita berinisial M mengalami luka.
    “Jumlah korban dua orang dari penumpang kendaraan Grand Livina atas nama A dan M luka ringan (akibat) benturan,” terangnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tiga Pelaku Ambil Ponsel dan Motor Wanita Terborgol di Cisauk Usai Membunuh
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 Juli 2025

    Sebelum Bunuh Wanita Terborgol di Cisauk,Tiga Pelaku Siapkan Borgol hingga Obeng Megapolitan 18 Juli 2025

    Sebelum Bunuh Wanita Terborgol di Cisauk,Tiga Pelaku Siapkan Borgol hingga Obeng
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Tiga remaja berinisial RRP (19), IF (21), dan AP (17) diduga merencanakan pembunuhan terhadap seorang wanita berinisial APSD di sebuah rumah di Kampung Lamping, Desa Cibogo,
    Cisauk
    , Kabupaten
    Tangerang
    , pada Senin (7/7/2025) sekitar pukul 23.30 WIB.
    “Jadi pelaku RRP nekat akan membunuh korban dengan menyiapkan pisau, gunting, dan borgol yang tersimpan di kursi coklat teras rumah pelaku RRP,” kata Kepala Subbidang Penerangan Masyarakat Polda Metro Jaya AKBP Reonald Truly Sohumuntal Simanjuntak, Jumat (18/7/2025).
    Motif pembunuhan ini diduga karena dendam pribadi. RRP merasa sakit hati setelah korban, yang merupakan mantan kekasihnya, menagih utang sebesar Rp 1,1 juta.
    “Pelaku RRP membunuh korban dengan rasa sakit hati atau dendam karena korban menagih utang sebesar Rp 1,1 juta kepada pelaku,” kata Reonald.
    Korban menagih utang dengan mengunggah status WhatsApp berisi foto kekasih baru RRP tanpa izin. Unggahan itu memicu kemarahan RRP yang kemudian merancang pembunuhan.
    Dengan dalih hendak membayar utang, RRP mengajak APSD datang ke rumahnya pada malam kejadian.
    Sekitar pukul 22.00 WIB, ketiga pelaku sudah berada di lokasi dan menyiapkan peralatan untuk menjalankan aksinya.
    Setibanya korban, RRP mengajaknya masuk ke teras rumah, tempat AP dan IF sudah menunggu. Saat korban kembali menagih utang, RRP tak membayar dan justru menyerang korban yang hendak pergi.
    RRP memiting dan membekap mulut APSD hingga terjatuh tengkurap. AP kemudian memborgol kedua tangan korban, sementara IF memegangi kakinya.
    “Pelaku AP dan IF (juga) menghampiri korban dengan membawa borgol, pisau, dan gunting yang telah dipersiapkan. Pelaku AP memborgol kedua tangan korban dan pelaku IF memegangi kaki korban,” ujar Reonald.
    Setelah itu, korban dibawa ke samping teras rumah dan diperkosa secara bergantian oleh ketiga pelaku. Mereka kemudian memindahkan korban ke lahan kosong berjarak sekitar 30 meter dari belakang rumah RRP.
    Dalam kondisi tangan masih terborgol, korban dibunuh di lokasi tersebut. Jasadnya kemudian ditutupi tanaman liar agar tidak terlihat warga.
    “Selanjutnya pelaku RRP, IF, dan AP menutupi tubuh korban dengan tanaman yang ada di sekitar lokasi agar tubuh korban tidak diketahui masyarakat sekitar,” jelas Reonald.
    Setelah pembunuhan, RRP membawa kabur barang milik korban, termasuk iPhone dan motor Vespa bernomor polisi B 6899 JKD.
    Penemuan jasad APSD bermula dari laporan warga yang mencium bau busuk dari arah kebun di belakang rumahnya, Rabu (16/7/2025).
    “Saksi melakukan pengecekan sumber bau dari belakang rumahnya yang terdapat kebun atau lahan kosong yang ditumbuhi tanaman liar,” kata Reonald.
    Saat diperiksa lebih dekat, saksi terkejut melihat sepasang kaki manusia di bawah tumpukan tanaman kering, lalu segera melapor ke polisi.
    Tim Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya kemudian menangkap ketiga pelaku di lokasi berbeda, yakni Kabupaten Tegal, Tangerang Selatan, dan Kabupaten Bogor.
    Polisi juga menyita sejumlah barang bukti, antara lain satu bilah pisau, satu batu, satu gagang obeng, pakaian korban, hasil visum, motor Vespa korban, dan tiga ponsel milik pelaku.
    Para tersangka dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana juncto Pasal 339 KUHP tentang pembunuhan disertai tindak pidana lain.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemerintah Kebut SK Koperasi Merah Putih untuk 1.000 Desa, Mayoritas di Papua

    Pemerintah Kebut SK Koperasi Merah Putih untuk 1.000 Desa, Mayoritas di Papua

    Pemerintah Kebut SK Koperasi Merah Putih untuk 1.000 Desa, Mayoritas di Papua
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum (Dirjen AHU),
    Widodo
    , menegaskan pemerintah terus mengejar percepatan penerbitan
    Surat Keputusan
    (SK) badan hukum untuk
    Koperasi Desa Merah Putih
    (Kopdes) di wilayah
    Papua
    .
    Hal ini dilakukan guna memastikan seluruh desa di Indonesia segera memiliki koperasi berbadan hukum sebelum Oktober 2025.
    “Total desa dan kelurahan di Indonesia ada 83.762. Saat ini yang sudah memiliki SK baru 80.068, artinya masih ada sekitar 1.000-an desa yang belum tercatat,” kata Widodo di kantornya, Jumat (18/7/2025).
    “Mayoritas berada di enam provinsi Papua, seperti Papua Pegunungan,” lanjut dia.
    Menurut Widodo, lambatnya proses legalisasi di Papua bukan disebabkan kurangnya dukungan, tetapi lebih karena tantangan geografis dan minimnya akses transportasi.
    Meski begitu, ia mengapresiasi langkah aktif dari sejumlah kepala daerah di wilayah timur Indonesia.
    “Di Papua Barat Daya misalnya, mereka sudah capai 70 persen dari target. Itu luar biasa. Pak Gubernur dan para bupati kerja keras sekali. Mereka tidak menjanjikan muluk-muluk, tapi tetap berusaha,” ujarnya.
    Widodo menjelaskan, pemerintah menargetkan pada bulan Oktober 2025, seluruh Kopdes Merah Putih yang sudah berbadan hukum dapat mulai beroperasi secara aktif di tengah masyarakat.
    Hal ini akan ditandai dengan peresmian gerai-gerai koperasi, peluncuran mock-up koperasi model, serta penguatan sistem manajemen dan regulasi.
    “Sekarang kita kejar SK-nya dulu. Tapi mulai Juli sampai Oktober, kita percepat dari sisi SDM, pembiayaan, dan peraturan teknis, supaya bisa langsung potong rantai pasok dari petani ke pasar, dari nelayan ke konsumen,” jelas Widodo.
    Sektor-sektor yang akan diprioritaskan mencakup pertanian, sembako, dan perikanan, agar keberadaan Kopdes dapat berdampak langsung pada stabilitas harga dan ketersediaan barang di daerah-daerah terpencil.
    “Puncaknya nanti di Oktober, presiden akan mencanangkan kembali seluruh koperasi yang sudah berbadan hukum harus sudah running memberikan pelayanan kepada masyarakatnya,” kata dia.
    “Sekarang baru SK badan hukumnya, nanti ada peresmiannya gerai-gerainya dan kemudian juga nanti ada mockupnya,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengapung di Kali Cisadane
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 Juli 2025

    Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengapung di Kali Cisadane Megapolitan 18 Juli 2025

    Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengapung di Kali Cisadane
    Tim Redaksi
    TANGERANG, KOMPAS.com –
    Sesosok mayat pria tanpa identitas ditemukan mengapung di
    Kali Cisadane
    , tepatnya di dekat Jembatan Kaca, Jalan Benteng Makassar, Sukarasa, Kota Tangerang, Jumat (18/7/2025).
    Mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh warga setempat bernama Endang (48), yang tengah menuju lokasi untuk memancing pada pukul 10.00 WIB.
    Namun setibanya di lokasi, justru ia melihat sesuatu yang mencurigakan di bawah jembatan itu.
    “Begitu sampai, biasa saya langsung mau mengikat perahunya, tambangnya kan ke besi itu. Pas melihat ke bawah itu ada sosok mayat, cuma saya kan masih ragu nih mayat apa boneka gitu kan,” ujar Endang saat ditemui di lokasi, Jumat.
    Ia mengaku sempat tidak yakin dengan apa yang dilihatnya itu.
    Pasalnya, Endang hanya melihat bagian kepala dan punggung belakang sehingga ia mengira jasad itu hanya boneka.
    “Kalau kakinya dan tangannya kan pada ke bawah,” imbuh dia.
    Endang pun panik. Dia langsung lari dan menjauh dari lokasi itu.
    “Maksudnya lari tuh mendayung dengan inilah, sampai saya ngos-ngosan gitu, langsung ke seberang (tepian Kali Cisadane),” jelas dia.
    Sesampainya di tepi kali, ia pun sempat terdiam karena syok dengan apa yang dilihatnya.
    Bahkan dia mengaku sempat stres. Pasalnya, ini adalah pertama kalinya ia melihat mayat.
    “Bengong dulu saya di situ, mikirin. Stres juga nemu begitu,” jelas dia.
    Setelah beberapa lama terdiam, akhirnya dia bilang ke orang sekitar dan kemudian langsung dilaporkan ke
    Polsek Karawaci
    .
    “Di sana saya enggak sempat mancing. Saya enggak biasa menghadapi begitu kan,” ucap dia.
    Sementara itu, Kasi Humas Polres Metro Tangerang Kota AKP Prapto Lasono, mengatakan, pihaknya telah mengevakuasi korban.
    Kini, korban sudah dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk bisa dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
    “Atas kejadian tersebut petugas piket Polsek Karawaci dipimpin Pawas mendatangi TKP, kemudian korban dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang,” kata Prapto Lasono.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.