Berangkat Aksi ke Jakarta, Ini Tuntutan Perangkat Desa Kabupaten Semarang
Tim Redaksi
UNGARAN, KOMPAS.com
– DPD Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kabupaten Semarang akan bergabung dengan perangkat desa dari seluruh Indonesia untuk melakukan aksi di Monas dan Istana Negara di Jakarta.
Ketua
PPDI
Kabupaten Semarang, Kuh Hadianto mengatakan, aksi serentak tersebut akan dilakukan pada Senin (8/12/2025) besok.
“Hari ini yang berangkat ke Jakarta ada 45 orang, selain dari pengurus tingkat kabupaten juga perwakilan dari 19 kecamatan,” ujar Hadianto di Terminal Bawen Kabupaten Semarang, Minggu (7/12/2025) sore.
Menurut Hadianto, ada sejumlah tuntutan utama dari PPDI. Di antaranya terkait
dana desa
dan mendorong percepatan dan segera diterbitkannya revisi PP 11 Tahun 2019 yang merupakan turunan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2024 Tentang Desa.
“Disitu mengatur pemilihan kepala desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan perangkat desa. Termasuk mengatur penghasilan tetap dan tunjangan dari negara yang harus dianggarkan,” katanya.
“Termasuk juga pembatalan PMK 81/2025. Dana Desa harus dikembalikan utuh karena itu yang sesuai roh UU Desa serta subsidi yang berlandas musyawarah desa,” ujar Hadianto lagi.
Dia pun berharap Presiden Prabowo Subianto mendengar aspirasi para perangkat desa dan mengabulkan tuntutan yang akan disampaikan.
Sebelumnya, Sekretaris Paguyuban Kepala Desa Hamong Projo Kabupaten Semarang, Siswanto mengatakan, Dana Desa tahap II untuk 38 desa tidak bisa dicairkan.
Menurut Siswanto, besaran yang seharusnya diterima mencapai Rp 300 juta hingga Rp 400 juta.
Namun, lantaran dana desa tahap dua tidak cair, maka Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) serta Anggaran Pendapatan dan Belanda Desa (APBDes) tidak terpenuhi.
“Ini yang merasakan dampak langsungnya ya masyarakat, sudah dianggarkan tapi pembangunannya menjadi terhenti,” kata Siswanto di Balai Desa Keji Kecamatan Ungaran Barat, Semarang pada 2 Desember 2025.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Author: Kompas.com
-
/data/photo/2025/12/07/69356ed1ec994.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Berangkat Aksi ke Jakarta, Ini Tuntutan Perangkat Desa Kabupaten Semarang Regional 7 Desember 2025
-
/data/photo/2023/06/13/6487e18ab2b84.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Polisi Amankan 3 Balita dari Warga Suku Anak Dalam di Merangin Jambi Regional 7 Desember 2025
Polisi Amankan 3 Balita dari Warga Suku Anak Dalam di Merangin Jambi
Tim Redaksi
JAMBI, KOMPAS.com
– Tim gabungan Polda Jambi, Polda Metro Jaya, dan Polres Jakarta Barat mengamankan tiga balita dari terduga warga Suku Anak Dalam (SAD) di Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi.
Tiga balita yang berusia 1-5 tahun tersebut, diamankan dari dua terduga warga SAD berinisial L dan R.
“Benar, ada tiga balita yang kami amankan,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda
Jambi
Kombes Pol Jimmy Christian Samma melalui pesan singkat, Minggu (7/12/2025) malam.
Menurut Jimmy, L dan R adalah terduga warga SAD yang juga menampung balita
Bilqis
, yang hilang di Makassar, Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu.
Namun, Jimmy belum bisa memberikan kronologi detail dari pengungkapan ini, serta terduga pelaku
penculikan anak
tersebut.
“Benar (menangkap dua SAD), dan penculik anaknya beda dari Bilqis, tetapi diterima oleh SAD yang saat itu bersama Bilqis,” kata Jimmy.
Dia menjelaskan, Polda Jambi dan Polres
Merangin
hanya membantu Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Barat dalam melakukan penangkapan. “Untuk informasi detilnya, nanti kita sampaikan,” kata dia singkat.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2023/06/13/6487e18ab2b84.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Polisi Amankan 3 Balita dari Warga Suku Anak Dalam di Merangin Jambi Regional 7 Desember 2025
Polisi Amankan 3 Balita dari Warga Suku Anak Dalam di Merangin Jambi
Tim Redaksi
JAMBI, KOMPAS.com
– Tim gabungan Polda Jambi, Polda Metro Jaya, dan Polres Jakarta Barat mengamankan tiga balita dari terduga warga Suku Anak Dalam (SAD) di Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi.
Tiga balita yang berusia 1-5 tahun tersebut, diamankan dari dua terduga warga SAD berinisial L dan R.
“Benar, ada tiga balita yang kami amankan,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda
Jambi
Kombes Pol Jimmy Christian Samma melalui pesan singkat, Minggu (7/12/2025) malam.
Menurut Jimmy, L dan R adalah terduga warga SAD yang juga menampung balita
Bilqis
, yang hilang di Makassar, Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu.
Namun, Jimmy belum bisa memberikan kronologi detail dari pengungkapan ini, serta terduga pelaku
penculikan anak
tersebut.
“Benar (menangkap dua SAD), dan penculik anaknya beda dari Bilqis, tetapi diterima oleh SAD yang saat itu bersama Bilqis,” kata Jimmy.
Dia menjelaskan, Polda Jambi dan Polres
Merangin
hanya membantu Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Barat dalam melakukan penangkapan. “Untuk informasi detilnya, nanti kita sampaikan,” kata dia singkat.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/12/07/6935786b77025.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Besok Siang, Listrik di Aceh Bakal 100 Persen Menyala Nasional 7 Desember 2025
Besok Siang, Listrik di Aceh Bakal 100 Persen Menyala
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Aliran listrik di Provinsi Aceh dilaporkan bakal menyala 100 persen pada Senin (8/12/2025) pukul 12.00 WIB.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (
BNPB
) Letjen TNI Suharyanto dalam rapat terbatas (ratas) bersama Presiden
Prabowo
dan Kementerian/Lembaga terkait.
“Untuk listrik di Provinsi Aceh, ini dari 23 Kabupaten/Kota, per hari ini 81 persen, Bapak Presiden. Ini akan terus di-update,” kata Suharyanto dikutip Kompas.com dari siaran langsung YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (7/12/2025).
“Tadi kami akan mendapatkan arahan dari Bapak Menteri ESDM. Besok siang, jam 12.00 WIB, seluruh Aceh ini sudah 100 persen (menyala),” tambah dia.
Menanggapi hal tersebut, Prabowo terlihat senang sambil mengucapkan syukur kepada Tuhan.
Lantas, dia pun mengonfirmasi langsung kepada Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, yang turut hadir dalam ratas tersebut.
“Bisa, Pak,” jawab Bahlil.
Bahlil juga menjelaskan hingga malam ini untuk wilayah Aceh Tengah listrik mulai menyala pukul 20.30 WIB. Lalu Listrik di Bener Meriah akan menyala mulai pukul 20.45 WIB.
Sedangkan
listrik Aceh
Tamiang diperkirakan mulai menyala 20.30 WIB. Sementara Gayo Lues sudah menyala sejak pagi.
“Kemudian untuk Banda Aceh full 100 persen, itu besok siang sampai besok malam. Kalau malam ini baru 95 persen,” tuturnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/12/07/69357c5094f03.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
46 Siswa Sumberlangsep Terancam Tak Bisa Ikut Ujian Besok karena Banjir Lahar Semeru Surabaya 7 Desember 2025
46 Siswa Sumberlangsep Terancam Tak Bisa Ikut Ujian Besok karena Banjir Lahar Semeru
Tim Redaksi
LUMAJANG, KOMPAS.com
– Sebanyak 46 siswa asal Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, terancam tidak bisa mengikuti ujian akhir semester.
Diketahui, puluhan siswa asal Dusun Sumberlangsep itu bersekolah di SDN 3 Jugosari yang berada di Dusun Sumberkajar, Desa Jugosari.
Lokasi SDN 3 Jugosari itu berada di seberang aliran Sungai Regoyo yang dilintasi banjir lahar
Gunung Semeru
.
Guru SDN 3 Jugosari, Eri Eliyawati mengatakan, pada Senin (8/12/2025), para siswa akan melaksanakan ujian akhir Semester 1. Termasuk, 46 siswa yang tinggal di Dusun Sumberlangsep.
“Senin ujian akhir semester, otomatis anak Sumberlangsep tidak bisa ikut ujian,” kata Eri melalui pesan WhatsApp, Minggu (7/12/2025).
Namun, Eri mengaku, pihaknya belum mengetahui apakah para
siswa Sumberlangsep
bisa mengikuti ujian susulan atau ada metode lain.
Menurut dia, hal tersebut masih akan dibahas dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang.
Rohimah, salah satu wali siswa mengatakan, peralatan sekolah anaknya saat ini sudah tidak ada akibat terjangan
banjir lahar Semeru
.
Dia menceritakan, perlengkapan sekolah seperti buku dan tas sempat diselamatkan ke tempat lain. Namun, usai banjir melanda, ternyata tempat tersebut tertimbun material pasir.
Ditambah lagi, akses menuju ke sekolah belum bisa dilalui karena tumpukan material yang masih panas dan derasnya aliran Sungai Regoyo.
“Untuk ujian tidak tahu gimana karena aksesnya seperti itu (tidak bisa dilintasi), seragam untuk keperluan sekolah juga sudah habis. Kemarin sempat kita selamatkan tapi tempat yang buat kita menyimpan itu sekarang juga kena banjir, jadi peralatan sekolah punya anak saya juga sudah enggak ada, termasuk buku,” kata Rohimah.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Isnugroho mengatakan,
banjir lahar Gunung Semeru
menyebabkan 15 rumah warga di Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, tertimbun material vulkanik Gunung Semeru.
Selain itu, sebanyak tiga unit sepeda motor warga dan satu bangunan masjid juga tertimbun material vulkanik.
Dusun lain yang terdampak banjir lahar yakni Dusun Kebondeli Selatan, Desa Sumberwuluh, dimana terdapat 2 rumah warga yang tertimbun.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/12/07/6935776ebad52.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Banjir di Tanjung Pura Langkat Berangsur Surut, Warga Mulai Pulang dari Pengungsian Medan 7 Desember 2025
Banjir di Tanjung Pura Langkat Berangsur Surut, Warga Mulai Pulang dari Pengungsian
Tim Redaksi
MEDAN, KOMPAS.com
– Air yang mengenangi wilayah Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, Minggu (7/12/2025) mulai surut, setelah 12 hari dilanda banjir.
Pantauan
Kompas.com
, air yang sebelumnya mencapai 80 cm menggenangi di Jalan Pemuda dan Jalan Khairil Anwar, sudah turun menjadi sekitar 30 cm.
Tampak warga setempat sudah lancar mengakses jalan itu dengan sepeda motor, mobil, maupun berjalan kaki. Sampan yang sebelumnya siap sedia di lokasi juga telah berpindah.
Satu per satu warga yang mengungsi di areal sekitar pun mulai beranjak. Mereka mulai berkemas-kemas ke rumahnya masing-masing.
Warga yang tinggal di samping pinggir jalan terlihat sibuk membersihkan barang-barang yang terkena lumpur. Beberapa warung-warung pun mulai buka.
Riko, warga setempat, mengatakan air mulai surut semalam. Menurut dia, kondisi itu terjadi karena tanggul yang jebol sudah mulai diperbaiki.
”
Nah
, beberapa hari ini juga gak ada hujan. Jadi syukur lah, airnya jadi surut,” sebut Riko saat diwawancarai di Jalan Khairil Anwar.
Dia berharap pasca bencana ini Pemerintah tidak menutup mata. Sebab, warga tetap membutuhkan bantuan untuk perbaikan rumah dan lainnya.
”
Ya
selama
banjir
ini
kan
kita
gak
kerja. Mau dari mana uang. Terus rumah rusak. Barang-barang terendam lumpur,” ucap Riko.
“Kalau bisa Pemerintah jangan tutup mata. Perhatikan kami ini. Kalau kemarin penyaluran bantuannya mandek karena sulit dijangkau, nah ini sudah surut. Jadi gak ada alasan lagi, sambung dia.
Ada pun, amatan
Kompas.com
, masih ada titik genangan air yang cukup tinggi di Kecamatan
Tanjung Pura
.
Misalnya saja di jalan di daerah Desa Pekubuan. Tinggi air masih di sekitar 80 cm dan rumah warga masih tergenang.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/12/07/693570f9d66c8.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pemkab Puncak Dirikan Pasar untuk "Mama Papua" dan Bebaskan Retribusi Regional 7 Desember 2025
Pemkab Puncak Dirikan Pasar untuk “Mama Papua” dan Bebaskan Retribusi
Tim Redaksi
JAYAPURA, KOMPAS.com
– Setelah lima bulan pengerjaan, Pasar Ilaga akhirnya rampung, dan diresmikan Bupati Puncak, Elvis Tabuni pada Minggu (7/12/2025).
Hadirnya pasar Ilaga ini tak hanya akan meningkatkan ekonomi masyarakat tapi juga menjawab kerinduan dari mama-mama pedagang asli
Papua
untuk memiliki pasar yang permanen dan representatif.
“Saya senang, sekarang mama mama Papua di Ilaga dan sekitarnya sudah memiliki pasar yang layak.”
“Mereka tidak duduk lagi di tanah, tapi sudah duduk berjualan di pasar yang baik, ingat ini fasilitas umum harus sama-sama dijaga,” kata Elvis Tabuni.
Elvis Tabuni mengatakan, Pasar Ilaga ini bukan sekadar tempat transaksi ekonomi, namun sebagai simbol penghargaan kepada mama-mama pedagang asli Papua yang selalu kerja keras dan semangat untuk meningkatkan ekonominya melalui jualan hasil bumi.
Apalagi pasar ini berada di Ibu Kota
Kabupaten Puncak
, menjadi wajah baru Kehadiran Pemerintah bagi rakyat Puncak.
“Pasar ini adalah bukti nyata dari komitmen kita bersama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat Puncak,” ujar dia.
Sementara itu, PLT Kepala Disnakerperindag Kabupaten Puncak, Ruth Alom mengatakan setelah pasar dibangun, pihaknya akan bekerja sama dengan pihak distrik dan pihak lainnya untuk menata kembali para pedagang.
“Mereka yang sudah sering jualan di sini, sudah baku tahu, kerajinan tangan ada di mana, jualan hasil bumi ada di mana, akan diatur oleh staf kita, sehingga tidak menimbulkan masalah,” kata dia.
Saat disinggung, apakah pedagang mama-mama asli Papua ini akan dikenakan retribusi?
Ruth Alom mengatakan, Mama-mama pedagang asli Papua yang berjualan secara alami dan tradisional akan digratiskan.
“Mereka itu berjualan hasil bumi, sehingga untuk memprotreksi mereka, maka Pemerintah daerah melalui Disnakerperindag tidak akan mengenakan retribusi, mereka bebas berjualan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka,” ungkap dia.
Sementara itu, salah satu pedagang mama asli Papua Loriana Murib, menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Puncak, karena kerinduan mereka selama ini untuk mendapatkan pasar yang represetatif akhirnya terkabul.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/12/07/693571e468544.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/12/07/69353d69afcde.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)