PKB Rayakan Harlah di 23 Juli Mendatang, Undang Presiden dan Para Petinggi Negara
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
Muhaimin Iskandar
alias
Cak Imin
mengundang Presiden Prabowo Subianto dan para petinggi negara lainnya untuk menghadiri acara puncak
Harlah ke-27 PKB
pada 23 Juli 2025 di
Jakarta Convention Center
.
“Tanggal 23 puncak acara Insya Allah akan kita laksanakan di JCC. Kita mengundang Bapak Presiden dan semua para petinggi negeri, partai-partai, menteri-menteri semua,” ujar Muhaimin, yang ditemui di Pos Bloc Pasar Baru, Jakarta, Sabtu (19/7/2025).
Menjelang acara puncak, PKB menggelar sejumlah acara.
Hari ini, PKB menggelar sebuah festival seni bertajuk “Kolakarya” atau Kolaborasi Kelola Karya di Pos Bloc, Jakarta Pusat.
Dalam acara ini, para seniman mendapatkan ruang untuk berkarya dalam berbagai medium, mulai dari lukisan, instalasi seni, teater, hingga musik.
“Ini ajang seni, ajang budaya, ajang kreativitas, ajang untuk memberikan ruang bagi para kreator-kreator, termasuk seniman, yang pemula maupun yang sudah memiliki karya-karya bagus,” ujar dia.
Melalui acara ini, Muhaimin berharap komunikasi PKB dengan para seniman akan dipermudah.
Ia menilai, seni dan budaya adalah sarana paling netral untuk mendekatkan semua pihak.
Melalui seni, lanjut dia, politik juga dapat ikut diperjuangkan berbarengan dengan kemanusiaan, seni, dan budaya.
Muhaimin juga mengaku sangat terbuka dengan kritik yang disampaikan para seniman melalui karya mereka.
“Kita, PKB dan demokrasi, membutuhkan kritik. Kritik itu semacam vitamin buat politik, buat demokrasi, buat pejabat. Karena itu, saya sangat terbuka dan terima kasih apabila dikritik. Kritik itu pasti membawa kemajuan,” kata Cak Imin.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Author: Kompas.com
-
/data/photo/2025/07/18/687a3e1a62bab.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Nenek Fatimah yang Dititip 4 Anaknya Kini Jalani Hidup Baru di Griya Lansia Malang, Tak Bisa Jalan Saat Dijemput Surabaya 19 Juli 2025
Nenek Fatimah yang Dititip 4 Anaknya Kini Jalani Hidup Baru di Griya Lansia Malang, Tak Bisa Jalan Saat Dijemput
Tim Redaksi
MALANG, KOMPAS.com
– Siti Fatimah, perempuan
lansia
asal
Surabaya
yang diduga ditelantarkan anak-anaknya kini menjalani kehidupan yang baru di Griya
Lansia
, Kecamatan Wajak, Kabupaten
Malang
bersama 194 lansia lainnya.
Ketua Yayasan Griya Lansia, Arief Camra memastikan akan merawat dengan baik Siti Fatimah seperti lansia lainnya.
Ia mengatakan, Siti Fatimah saat ini mendapat pendampingan khusus dari petugas Griya Lansia, untuk beradaptasi dengan lingkungan Griya Lansia.
“Selain itu, Ibu Siti Fatimah menderita stroke. Jadi tidak bisa jalan. Kalau pikirannya 100 persen normal, cuma fisiknya saja yang kurang karena stroke,” ungkap Arief melalui sambungan telepon, Jumat (18/7/2025).
Keempat anak Siti Fatimah, yakni Lukman Arif, Faisal, Warda, dan Robet menitipkannya ke Griya karena tak sanggup lagi merawat.
Ketiga anaknya merantau ke luar jawa, dan selama ini Fatimah hidup dengan anak keduanya.
“Ketiga anaknya itu tidak mau tahu,” kata Arief.
Arief menceritakan, Siti Fatimah sempat ditelantarkan di depan salah satu indekos di Surabaya.
Salah satu tetangganya yang menemukan lalu menghubungi Arief Camra dan merekomendasikan untuk dirawat di Griya Lansia.
“Saat itu dengan tegas saya tolak. Karena sebenarnya Griya Lansia ini kan tidak merawat lansia yang masih memiliki keluarga, tapi hanya merawat lansia yang terlantar,” katanya.
Namun, keesokan harinya, salah satu anaknya kembali menelepon dan kekeh minta tolong agar mau merawat ibunya.
Alhasil, Arief memberi syarat khusus kepada anaknya, apabila nanti Griya Lansia merawat ibunya, maka anaknya tidak boleh menjenguk sama sekali.
Selain itu, apabila meninggal, pihak Griya Lansia tidak berkewajiban mengabari anak-anaknya.
“Syarat itu saya berikan dengan harapan anaknya urung menyerahkan ibunya kepada kami, dan kembali merawat sendiri. Tapi tak disangka anaknya menerima syarat tersebut,” ujar Arief.
Selanjutnya, Arief meminta anak Siti Fatimah untuk menandatangani surat pernyataan di atas materai, sekaligus kembali menegaskan kepada anaknya apakah keputusan untuk menitipkan ibunya ke Griya Lansia sudah bulat. Anak itu pun mengiyakan.
“Termasuk saya juga menyampaikan bahwa akan mengunggah konten proses serah terima tersebut, dan meminta anaknya tidak menyalahkan jika timbul polemik di media sosial. Anaknya pun mengiyakan,” kata Arief.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/19/687b8b4aea561.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Beredar Isu Sakit Parah, Wabup Sidoarjo: Saya Sehat Surabaya 19 Juli 2025
Beredar Isu Sakit Parah, Wabup Sidoarjo: Saya Sehat
Tim Redaksi
SURABAYA, KOMPAS.com
– Wakil Bupati
Sidoarjo
,
Mimik Idayana
, menepis kabar yang menyebutkan bahwa dirinya mengalami
sakit parah
hingga kelumpuhan.
Isu tersebut beredar melalui pesan berantai di aplikasi WhatsApp pada Sabtu (19/7/2025), yang menyatakan bahwa Mimik Idayana tidak sadarkan diri dan tidak bisa beraktivitas.
“Berita duka – Wakil Bupati Sidoarjo sakit parah sampai tak sadarkan diri dan tidak bisa beraktivitas,” demikian bunyi narasi dalam pesan tersebut.
Namun, Mimik Idayana menegaskan, kondisi kesehatannya baik-baik saja meskipun ia baru saja menjalani operasi kelenjar pada Rabu (8/7/2025).
“Saya dalam keadaan sehat walaupun memang habis operasi kelenjar di ketiak. Saya sudah berkegiatan,” ungkapnya kepada Kompas.com, Sabtu (19/7/2025).
Dia juga menyatakan bahwa dirinya telah kembali beraktivitas di Kantor Pemerintah Kabupaten Sidoarjo. “Mudah-mudahan saya selalu diberi
kesehatan
dan tetap semangat untuk Sidoarjo,” tambahnya.
Mimik, yang juga merupakan Ketua DPC Partai Gerindra Sidoarjo, mengaku tidak mengetahui siapa yang menyebarkan isu tersebut.
“Saya dapatnya dari WhatsApp tadi siang, beritanya ada di grup. Dan ada teman yang mau
video call
baru percaya. Tidak tahu siapa yang menyebar,” jelasnya.
Meski demikian, ia tidak berencana untuk melapor ke pihak berwajib terkait penyebaran isu tersebut. “Enggak, kita biarkan saja,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/19/687b938f1e054.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Buat Konten Aniaya Seekor Monyet, Pelaku Ditangkap dan Meminta Maaf Medan 19 Juli 2025
Buat Konten Aniaya Seekor Monyet, Pelaku Ditangkap dan Meminta Maaf
Tim Redaksi
MEDAN, KOMPAS.com
– Sebuah video yang menunjukkan seorang pria tanpa baju menganiaya seekor
monyet
dengan cara ditinju dan ditampar
viral di media sosial
Instagram.
Peristiwa ini terjadi di perkebunan sawit di Desa Tanjung Mulia, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhanbatu Selatan,
Sumatera Utara
, Jumat (18/7/2025).
Setelah video tersebut viral, pelaku mengakui bahwa tindakan tidak terpuji itu dilakukan sengaja untuk konten.
Ia kemudian membuat
permintaan maaf
setelah ditangkap oleh pihak kepolisian.
Kepala Seksi Wilayah VI Kota Pinang, BBKSDA Sumut, Siti Wahyuna menjelaskan, pihaknya telah menerima informasi mengenai kejadian tersebut dan segera berkoordinasi dengan kepolisian untuk melakukan penyelidikan di lokasi.
“Berdasarkan informasi di FB (Facebook), kami menemukan nomor kontak pelaku dan dikatakan berada di Labusel. Kami lacak dan akhirnya bertemu dengan orangnya,” ujar Siti saat diwawancarai oleh wartawan pada Sabtu (19/7/2025).
Setelah bertemu dengan pelaku, Siti mengajukan beberapa pertanyaan, termasuk alasan di balik tindakan tersebut.
Siti mengungkapkan, pelaku merasa kesal karena jok sepeda motornya dicakar oleh monyet.
“Saya kesal karena jok kereta (sepeda motor) saya dirusak monyet. Tapi yang video konten saya mohon maaf dan tidak mengulangi lagi,” kata Siti, menirukan pernyataan pelaku.
Siti juga menyampaikan bahwa ia tidak lagi melihat monyet tersebut, dan informasi yang diterimanya menyebutkan bahwa monyet itu sudah mati.
Siti menekankan pentingnya memiliki rasa belas kasihan sebagai manusia.
“Sebagai manusia yang punya akal dan pikiran, seharusnya kita memiliki belas kasihan, tidak terkecuali pada satwa peliharaan maupun satwa liar,” tutupnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/07/19/687ba3182dc27.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/07/19/687baaf11bc5c.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/07/18/687a2e0752ccd.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/07/19/687b45c1b3aae.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/07/17/6878b47b14835.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2024/12/06/67527840768a0.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)