Author: Kompas.com

  • Terindikasi Terlibat Judi Online, lebih dari 600.000 Penerima Bansos Dievaluasi Kemensos

    Terindikasi Terlibat Judi Online, lebih dari 600.000 Penerima Bansos Dievaluasi Kemensos

    Terindikasi Terlibat Judi Online, lebih dari 600.000 Penerima Bansos Dievaluasi Kemensos
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com –
    Kementerian Sosial (Kemensos) tengah mengevaluasi 603.999 penerima bantuan sosial (
    bansos
    ) yang diduga terlibat dalam aktivitas judi
    online
    .
    Temuan itu didapat berdasarkan hasil analisis Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (
    PPATK
    ) yang memadankan data penerima bansos dengan aktivitas transaksi mencurigakan.
    Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyampaikan, dari 603.999 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terindikasi, sebanyak 228.048 KPM sudah tidak lagi menerima bansos pada triwulan kedua 2025. Sementara, 375.951 lainnya masih dalam proses evaluasi untuk penyaluran bansos triwulan ketiga.
    “Dari sejumlah 603.999 yang terindikasi terlibat judi
    online
    , ada 228.048 KPM yang saat ini sudah tidak menerima bansos pada triwulan kedua. Sisanya masih kami evaluasi,” ujar Gus Ipul dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (20/7/2025).
    Temuan tersebut bermula saat Kemensos menyerahkan data lebih dari 32 juta KPM, baik yang sedang maupun pernah menerima bansos
    Program Keluarga Harapan
    (PKH) dan
    sembako
    , kepada PPATK untuk dipadankan dengan aktivitas finansial yang mencurigakan. Hasilnya, PPATK mengidentifikasi 656.543 KPM yang terindikasi terlibat dalam praktik judi
    online.
    Setelah dipadankan kembali melalui sistem Data Terpadu Sejahtera Ekstrem Nasional (DTSEN), jumlahnya mengerucut menjadi 603.999 KPM.
    “Data tersebut sudah kami tandai dalam sistem DTSEN sebagai terindikasi judi
    online
    ,” jelas Gus Ipul.
    Ia menambahkan, jumlah transaksi yang terpantau cukup bervariasi. Transaksi tertinggi mencapai lebih dari Rp 3 miliar, sedangkan yang terendah hanya Rp 1.000. Jika dirata-ratakan, nominal depositnya sekitar Rp 2 juta.
    Gus Ipul sendiri memastikan bahwa pihaknya secara konsisten berkoordinasi dengan PPATK untuk mendalami dan menganalisis temuan tersebut.
    “Kami akan menyerahkan seluruh NIK yang pernah atau sedang menerima bansos kepada PPATK, tentunya atas izin Presiden. Ini sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2025 tentang DTSEN,” ujarnya.
    Gus Ipul menegaskan bahwa penyaluran bansos harus tepat sasaran dan tidak digunakan untuk hal-hal di luar peruntukannya.
    Bansos
    sejatinya digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti asupan bayi, lansia, penyandang disabilitas, ibu hamil, dan biaya pendidikan anak.
    Ia menyayangkan jika ada penerima bansos yang menyalahgunakan bantuan untuk aktivitas seperti
    judi online
    .
    “Sangat disayangkan. Masih banyak masyarakat yang betul-betul membutuhkan bantuan ini,” lanjutnya.
    Meski begitu, ia memastikan bahwa temuan ini tidak akan berdampak pada pengurangan kuota bansos. Bahkan, pemerintah justru memperluas cakupan penerima dengan melakukan penebalan bantuan untuk lebih dari 18 juta KPM.
    “Tidak ada pengurangan kuota. Bahkan, Presiden memberikan penebalan bansos untuk bulan Juni dan Juli 2025. KPM yang biasanya menerima Rp 600.000, mendapat tambahan Rp 200.000 sehingga totalnya menjadi Rp 1 juta di triwulan kedua,” ungkapnya.
    Terkait evaluasi lanjutan, Gus Ipul mengatakan bahwa bansos yang dicabut akan dialihkan kepada masyarakat berhak yang masuk dalam kategori desil 1 hingga desil 4 DTSEN. Namun, bagi masyarakat yang merasa keberatan, pihak Kemensos membuka ruang pengaduan.
    “Silakan lapor jika ada keberatan dengan disertai bukti dan data lengkap. Nantinya akan kami verifikasi dan validasi bersama Badan Pusat Statistik (
    BPS
    ),” imbuhnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 5
                    
                        Terisak Lihat Guru Madin Didenda Rp 25 Juta, Gus Miftah: Saat Di-bully Es Teh Saya Tak Menangis
                        Regional

    5 Terisak Lihat Guru Madin Didenda Rp 25 Juta, Gus Miftah: Saat Di-bully Es Teh Saya Tak Menangis Regional

    Terisak Lihat Guru Madin Didenda Rp 25 Juta, Gus Miftah: Saat Di-bully Es Teh Saya Tak Menangis
    Tim Redaksi
    DEMAK, KOMPAS.com
    — Pendakwah
    Miftah
    Maulana Habiburrahman atau
    Gus Miftah
    tak kuasa menahan air mata saat mengunjungi Kiai
    Ahmad Zuhdi
    , seorang guru madrasah diniyah (Madin) di Desa Cangkring B, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten
    Demak
    , Sabtu (19/7/2025).
    Kiai Zuhdi sebelumnya menjadi sorotan publik setelah ia membayar denda Rp 25 juta karena menampar seorang murid yang melempar sandal ke arahnya.
    “Saya menangis melihat Kiai Zuhdi mendapatkan perlawanan seperti itu, hati saya sakit sekali,” ujar Gus Miftah, terisak dalam pertemuan tersebut.
    Dalam kunjungannya, Gus Miftah menekankan bahwa kedatangannya bukan sebagai pendakwah publik, tetapi sebagai pribadi yang ingin bersimpati dan meminta doa restu dari sosok guru ngaji yang tengah menghadapi cobaan.
    Dalam kesempatan itu, Gus Miftah mengungkit peristiwa pada Desember 2024 ketika ia dikecam karena pernyataannya soal penjual es teh.
    Meski dikecam oleh banyak orang, Gus Miftah yang saat itu menjabat sebagai utusan khusus Presiden tidak menangis.
    “Saat saya ada masalah tidak pernah nangis. Jenengan tahu saya dibully es teh, saya tidak menangis sama sekali,” ungkapnya.
    Sebagai bentuk rasa hormat dan dukungan, Gus Miftah memberikan hadiah umrah untuk Kiai Zuhdi dan istri, uang tunai, serta sebuah sepeda motor yang dapat digunakan untuk mengajar, mengingat jarak tempuh menuju madrasah mencapai 8 kilometer.
    “Untuk itu, diterima sowan saya, Kiai. Saya tidak bisa bantu banyak. Tanda cinta saya, lewat ada motor terus saya beli untuk Pak Kiai mengajar ngaji di Diniyah,” ujarnya.
    Sementara itu, pada Sabtu sore, wali murid dan murid D yang sempat terlibat dalam kasus tersebut mendatangi rumah Zuhdi untuk meminta maaf dan mengembalikan uang yang pernah diberikan.
    Namun, Kiai Zuhdi menolak pengembalian uang tersebut, meskipun telah lama memaafkan keluarga murid itu.
    Zuhdi disebut telah memaafkan sejak awal, tetapi tetap menolak secara tegas upaya pengembalian uang yang sempat diberikan kepadanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 7
                    
                        4 Siswa Dipanggil Guru BK terkait Video Belatung di MBG, Emil Dardak: Semoga Bukan untuk Ditakut-takuti
                        Regional

    7 4 Siswa Dipanggil Guru BK terkait Video Belatung di MBG, Emil Dardak: Semoga Bukan untuk Ditakut-takuti Regional

    4 Siswa Dipanggil Guru BK terkait Video Belatung di MBG, Emil Dardak: Semoga Bukan untuk Ditakut-takuti
    Tim Redaksi
    TUBAN, KOMPAS.com
    – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menanggapi pemanggilan empat siswa oleh guru bimbingan konseling (BK) terkait video temuan belatung dalam menu
    Makan Bergizi Gratis
    (
    MBG
    ) di Kabupaten
    Tuban
    , Jawa Timur.
    Menurut Emil, para siswa yang merekam dan menyebarkan video tersebut kemungkinan besar tidak memiliki niat buruk.
    Ia berharap pemanggilan tersebut bukan merupakan bentuk intimidasi, melainkan langkah klarifikasi terhadap kebenaran informasi yang sempat viral.
    “Mudah-mudahan siswa yang dipanggil guru BK ini juga tujuannya bukan untuk ditakut-takuti, tapi untuk tabayyun, mendalami lebih lanjut,” ujar Emil usai menghadiri Reuni Akbar Alumni Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) di Kabupaten Tuban, Sabtu (19/7/2025).
    Terkait temuan belatung dalam menu MBG itu, Emil menegaskan Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menyerahkan proses investigasi sepenuhnya kepada Badan Gizi Nasional.
    “Kami percayakan kepada Badan Gizi Nasional yang akan menyampaikan hasil investigasinya terhadap hal ini,” ujar Emil.
    Emil menyampaikan bahwa hingga kini pihaknya masih menunggu data lengkap mengenai pemanggilan siswa dan kronologi temuan belatung tersebut.
    Data tersebut diperlukan agar langkah pembenahan bisa dilakukan secara tepat dan menyeluruh.
    “Data lengkap ini penting untuk memastikan dan menentukan langkah pembenahan ke depannya,” ujarnya.
    Sebelumnya, video yang memperlihatkan adanya belatung di salah satu porsi menu MBG di sebuah sekolah di Tuban viral di media sosial.
    Kasus ini mendapat perhatian publik, termasuk soal sikap pihak sekolah yang memanggil siswa yang merekam video tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Marak Rekrutmen Palsu, Pegadaian Imbau Masyarakat Lebih Waspada

    Marak Rekrutmen Palsu, Pegadaian Imbau Masyarakat Lebih Waspada

    Marak Rekrutmen Palsu, Pegadaian Imbau Masyarakat Lebih Waspada
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com —
    PT
    Pegadaian
    mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap maraknya informasi palsu terkait
    rekrutmen karyawan
    yang mengatasnamakan perusahaan, termasuk dari pihaknya.
    Imbauan tersebut disampaikan menyusul beredarnya informasi rekrutmen fiktif yang dapat merugikan masyarakat.
    Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian Dwi Hadi Atmaka memberikan beberapa tip agar masyarakat tidak menjadi korban
    penipuan
    rekrutmen.
    Pertama
    , jangan mudah percaya dengan informasi yang diterima.
    Kedua,
    cek kebenaran informasi melalui
    website
    dan media sosial resmi Pegadaian,
    call center
    1500-569, atau WhatsApp Pevita Pegadaian di 0811-1500-569.
    “Ketiga
    , jangan melakukan transfer uang ke rekening orang yang tidak dikenal, bahkan dengan alasan transportasi dan akomodasi, karena Pegadaian tidak bekerja sama dengan biro perjalanan mana pun serta tidak pernah memungut biaya apa pun selama proses rekrutmen,” ujarnya dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Minggu (20/7/2025). 
    Pria yang akrab disapa Aat itu juga menegaskan bahwa seluruh informasi terkait rekrutmen karyawan Pegadaian hanya disampaikan melalui
    website
    resmi
    www.pegadaian.co.id
    .
    “Kami harap, masyarakat dapat lebih bijak dalam menyikapi informasi yang mengatasnamakan Pegadaian, termasuk dalam hal rekrutmen, agar tidak mudah terpedaya oleh oknum pelaku penipuan,” tuturnya.
    Untuk diketahui, menapaki usia ke-124, Pegadaian telah memiliki lebih dari 12.500 karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia. Perusahaan terus bertransformasi, baik secara digital, produk, dan budaya organisasi agar tetap relevan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Demokrasi Berbasis Keadaban

    Demokrasi Berbasis Keadaban

    Demokrasi Berbasis Keadaban
    Dosen Fakultas Hukum Universitas Pasundan & Sekretaris APHTN HAN Jawa Barat
    DEMOKRASI
    adalah sistem. Ia tak boleh menjadi sistem kosong. Ia memerlukan isi. Dan isi
    demokrasi
    bukan sekadar prosedur elektoral, melainkan akhlak politik.
    Kita boleh saja menyelenggarakan pemilu setiap lima tahun, memindahkan kedaulatan rakyat ke bilik suara dan perangkat digital.
    Namun, jika seluruh proses itu dijalankan dengan semangat mengakali, menyiasati, bahkan memanipulasi, kita tidak sedang membangun demokrasi—kita hanya sedang mengabadikan proyek kekuasaan.
    Yang hilang dari demokrasi kita hari ini bukan mekanisme teknokratisnya. Justru sebaliknya, prosedurnya kian canggih: Sirekap,
    e-voting
    , rekap digital,
    quick count
    . Namun, substansinya makin mengering.
    Demokrasi
    tanpa akhlak, tanpa keadaban.
    Pemilu 2024 telah usai. Presiden dan wakil rakyat terpilih. Namun, yang tertinggal bukan euforia kedaulatan rakyat, melainkan residu keterbelahan.
    Seolah-olah, lawan politik bukan lagi mitra deliberasi, tapi musuh yang wajib dilumpuhkan. Demokrasi berubah menjadi medan kontestasi total, bukan ruang untuk menyepakati kebaikan bersama.
    Itulah titik rapuhnya demokrasi prosedural. Seperti diingatkan oleh Jürgen Habermas, demokrasi hanya bermakna ketika disertai partisipasi deliberatif dan diskursus yang setara (Habermas, The Inclusion of the Other, 1998). Tanpa itu, ia mudah berubah menjadi populisme dan manipulasi retoris.
    Sejak awal, demokrasi Indonesia dirancang untuk beradab. Lihatlah Pembukaan UUD 1945 yang menyatakan, “Kemerdekaan ialah hak segala bangsa.”
    Di situlah tertanam pengakuan terhadap harkat manusia sebagai dasar kebebasan. Pancasila pun menempatkan “Kemanusiaan yang adil dan beradab” sebelum “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan…”
    Sebuah penegasan bahwa demokrasi bukan hanya soal memilih, tetapi soal memuliakan manusia.
    Ini menegaskan apa yang oleh Nurcholish Madjid disebut sebagai demokrasi dengan nilai-nilai tauhidik—demokrasi yang bukan netral dari moral, tetapi meniscayakan etika publik yang berbasis akal sehat dan kesetaraan (Nurcholish, 1997).
    Namun sayangnya, semua itu hari ini hanya jadi simbol di ruang rapat dan orasi politik.
    Lihat saja realitas politik kita hari ini. Elite saling menista, saling menyandra dengan kursi, saling menelikung lewat narasi.
    Partai politik lebih sibuk mengatur logistik dan koalisi, daripada mendidik kader dengan nilai.
    DPR makin lemah sebagai pengawas, makin kuat sebagai pengaman status quo. Presiden pun, dalam banyak hal, lebih populis daripada konstitusional.
    Politik kehilangan etosnya. Demokrasi berubah menjadi pasar legitimasi, bukan arena nilai.
    Seperti dikatakan Hannah Arendt, politik adalah ruang hadir bersama, tempat manusia menampilkan dirinya di hadapan orang lain untuk membangun dunia bersama (Arendt, The Human Condition, 1958).
     
    Jika ruang itu ditutup atau direduksi menjadi kalkulasi elektabilitas, maka yang lahir bukan demokrasi, melainkan dominasi.
    Demokrasi yang beradab tidak menghina, tidak menyebar kebencian, tidak menciptakan musuh imajiner demi elektoral.
    Demokrasi yang beradab tidak menindas minoritas hanya karena kalah suara. Karena seperti diingatkan John Stuart Mill dalam On Liberty (1859), suara terbanyak bukanlah jaminan kebenaran.
    Demokrasi bukan soal siapa paling banyak, tapi siapa paling layak didengar dalam akal dan nurani.
    Inilah bedanya demokrasi dengan demagogi. Demokrasi tanpa perenungan hanya akan menjadi tempat naiknya yang paling nyaring, bukan yang paling bijak.
    Seperti dikatakan Fishkin (2010), deliberasi adalah jantung demokrasi sejati—tanpa itu, politik akan menjadi ajang mobilisasi irasionalitas massal.
    Harga dari demokrasi tanpa keadaban sangat mahal. Polarisasi kian akut. Media sosial menjadi ladang fitnah. Kepercayaan terhadap partai politik runtuh. Anak muda menjauh dari politik. Institusi negara dianggap alat kekuasaan, bukan penjaga konstitusi.
    Laporan V-Dem 2025 menunjukkan Indonesia tergelincir ke dalam kategori
    electoral autocracy.
    Fenomena ini mencerminkan lemahnya prinsip
    horizontal accountability
    dan penyusutan ruang sipil (V-Dem Institute, Democracy Report 2025).
    Dalam demokrasi yang sehat, kritik terhadap penguasa menjadi syarat, bukan ancaman.
    Inilah saatnya kita kembali ke akar. Demokrasi bukan hanya sistem kekuasaan, tetapi kontrak moral. Partai politik harus kembali menjadi rumah akal sehat, bukan sekadar markas penggalangan dana.
    Pemerintah harus membangun kepercayaan bukan dengan pencitraan, tapi dengan kejujuran. Media harus menjadi penjaga nurani publik, bukan sekadar penyambung lidah pemilik modal.
    Kita sebagai rakyat pun harus belajar kembali menjadi warga negara yang beradab. Bukan hanya menuntut, tapi juga merawat. Bukan hanya bersuara, tapi juga bertanggung jawab. Bukan hanya ingin menang, tapi ingin adil.
    Demokrasi berbasis keadaban bukanlah utopia. Ia adalah keharusan. Dalam dunia yang makin bising oleh propaganda, suara jernih harus dimunculkan oleh integritas.
    Dalam zaman yang dibanjiri algoritma kebencian, akhlak adalah satu-satunya jangkar agar kita tidak karam.
    Tanpa keadaban, demokrasi hanya menjadi tirani mayoritas. Tanpa akhlak, pemilu hanya jadi ritual legitimasi. Dan tanpa integritas, institusi hanya menjadi hiasan tata negara.
    Demokrasi yang sejati tidak lahir dari angka, tetapi dari jiwa yang bersedia mendengar, berbagi, dan bertanggung jawab.
    Karena pada akhirnya, republik ini bukan dibangun di atas kertas suara, melainkan di atas hati nurani manusia yang tahu kapan harus bersuara dan kapan harus berbagi ruang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 2
                    
                        Siapa Saut Situmorang? Sosok yang Jatuh di Pelukan Anies Usai Tom Lembong Divonis 4,5 Tahun
                        Nasional

    2 Siapa Saut Situmorang? Sosok yang Jatuh di Pelukan Anies Usai Tom Lembong Divonis 4,5 Tahun Nasional

    Siapa Saut Situmorang? Sosok yang Jatuh di Pelukan Anies Usai Tom Lembong Divonis 4,5 Tahun
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Separuh wajah mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan
    Korupsi
    (
    KPK
    )
    Saut Situmorang
    terbenam di pundak
    Anies Baswedan
    usai Thomas Trikasih Lembong alias
    Tom Lembong
    divonis 4,5 tahun penjara.
    Tom yang pernah menjabat Menteri Perdagangan (Mendag) 2015-2016 divonis bersalah dalam kasus dugaan
    korupsi
    importasi gula pada Jumat (18/7/2025).
    Pada persidangan sebelumnya, saat Tom membacakan nota pembelaan, Saut juga hadir bersama tokoh-tokoh lain.
    Meski tak kebagian kursi, Saut tetap berdiri menunggu persidangan Tom.
    Lantas, siapakah Saut, pegiat antikorupsi yang membela Tom?
    Saut merupakan mantan Wakil Ketua KPK yang menjabat pada 2015-2019 mendampingi Agus Rahardjo.
    Berbeda dengan Agus yang berangkat dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), Saut memiliki latar belakang intelijen.
    Mengutip Tribunnews.com, Saut merupakan mahasiswa jurusan Fisika di Universitas Padjajaran Bandung, Jawa Barat.
    Ia lalu meneruskan studinya dengan memilih magister manajemen di Universitas Krisnadwipayana dan program doktoralnya di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
    Saut pernah menjabat Sekretaris III Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura pada 1997-2001.
    Saut bergabung dengan Badan Intelijen Negara (BIN) dan pernah menjabat Direktur Monitoring dan Surveillance.
    Ia juga tercatat pernah menjabat staf ahli Kepala BIN. Saut juga menjadi dosen di Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN).
    Pada masa kepemimpinannya di KPK, Saut ikut menangani kasus besar. Di antaranya adalah korupsi pengadaan e-KTP.
    Kasus itu menyeret Ketua DPR RI sekaligus Ketua Partai Golkar, Setya Novanto, ke dalam bui.
    Tindakan KPK mengusut kasus rasuah itu membuat Presiden RI Ke-7 Joko Widodo (Jokowi) berang. Agus dipanggil Jokowi dan diminta menghentikan kasus e-KTP.
    Namun, permintaan itu tidak bisa dipenuhi karena Surat Perintah Dimulainya Penyidikan (Sprindik) sudah terbit.
    Saut menjadi sosok yang mendengar langsung cerita itu dari Agus.
    “Aku jujur aku ingat benar Pak Agus bilang, ‘Pak Saut, kemarin (3 minggu setelah Setnov tersangka), saya dimarahi (presiden), ‘hentikan’ kalimatnya begitu,” kata Saut saat dihubungi, Jumat (1/12/2023).
    Sekitar satu bulan sebelum masa jabatannya berakhir, Saut Situmorang memutuskan mundur dari KPK.
    Saat itu, ia termasuk orang-orang yang kecewa dengan keputusan pemerintah dan DPR RI merevisi Undang-Undang KPK.
    Saut juga kecewa dengan pimpinan KPK 2019-2024 yang dipilih DPR RI dengan hasil Firli Bahuri sebagai ketua lembaga antirasuah.
    Melalui pesan surel, Saut menyampaikan permintaan maafnya kepada Agus dan Wakil Ketua KPK lainnya, yakni Alexander Marwata, Laode M Syarif, dan Basaria Panjaitan.
    Saut juga meminta maaf kepada para staf dan pegawai KPK.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 10
                    
                        Usai 20 Tahun Koma, Pangeran Arab Saudi Meninggal Dunia
                        Internasional

    10 Usai 20 Tahun Koma, Pangeran Arab Saudi Meninggal Dunia Internasional

    Usai 20 Tahun Koma, Pangeran Arab Saudi Meninggal Dunia
    Penulis
    RIYADH, KOMPAS.com –
    Pangeran Al-Waleed bin Khaled bin Talal Al Saud, anggota keluarga kerajaan
    Arab Saudi
    yang mengalami koma selama lebih dari 20 tahun, meninggal dunia pada usia 36 tahun, Sabtu (19/7/2025).
    Kabar duka ini dikonfirmasi langsung oleh sang ayah, Pangeran Khaled bin Talal Al Saud, dalam unggahan di media sosial X. 
    “Dengan hati yang percaya pada takdir Allah dan penuh kesedihan, kami berduka atas wafatnya putra tercinta kami: Pangeran Al-Waleed bin Khaled bin Talal bin Abdulaziz Al Saud, semoga Allah merahmatinya, yang wafat hari ini,” tulisnya dalam bahasa Arab.
    Shalat jenazah akan diselenggarakan di Masjid Imam Turki bin Abdullah di Riyadh pada Minggu, 20 Juli 2025.
    Pada 2005 silam, Pangeran Al-Waleed mengalami kecelakaan mobil tragis. Kala itu, ia, yang berusia 15 tahun, tengah menempuh pendidikan di sebuah akademi militer di London, Inggris. 
    Kecelakaan tersebut menyebabkan pendarahan otak dan luka internal parah hingga membuatnya koma.
    Sejak itu, ia dirawat secara intensif di King Abdulaziz Medical City, Riyadh, tanpa pernah benar-benar sadar kembali. 
    Meski demikian, sang ayah tak pernah menyerah untuk merawat dan mendoakan kesembuhan putranya.
    Pangeran Khaled, yang juga keponakan dari miliarder terkenal Pangeran Al-Waleed bin Talal, kerap membagikan momen-momen penuh haru di media sosial. 
    Dalam beberapa video yang menjadi viral, ia terlihat terus berdoa dan mendampingi putranya di ruang perawatan, bahkan menghias kamar rumah sakit untuk memperingati hari besar seperti Ramadhan, Idul Fitri, dan Hari Nasional Arab Saudi.
    Selama dua dekade, keluarga Pangeran Al-Waleed tetap menjaga harapan bahwa ia akan sadar. 
    Beberapa kali sang ayah membagikan video menunjukkan gerakan kecil dari tubuh sang pangeran, seperti jari atau tangan yang bergerak, yang menjadi sumber harapan bagi banyak orang.
    Pangeran Al-Waleed juga menerima banyak kunjungan dari para tamu dan kerabat yang datang untuk mendoakan langsung di ruang rawatannya. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Napi Pengendali Open BO dari Lapas Cipinang Dipindah ke Sel Isolasi

    Napi Pengendali Open BO dari Lapas Cipinang Dipindah ke Sel Isolasi

    Napi Pengendali Open BO dari Lapas Cipinang Dipindah ke Sel Isolasi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Narapidana berinisial AN (40) dari Lapas Kelas I Cipinang, Jakarta, yang mengendalikan praktik
    prostitusi daring
    (open BO) telah diperiksa dan ditempatkan di
    starft cell
     atau
    sel isolasi
    .
    Selain itu, telepon genggam (handphone) yang digunakan napi tersebut sudah disita oleh Direktorat Jenderal Permasyarakatan (Ditjenpas) Kementerian Imigrasi dan Permasyarakatan (Imipas).
    “HP telah disita dan WBP (warga binaan pemasyarakatan) yang bersangkutan sudah dilakukan pemeriksaan dan tindak lanjut, saat ini ditempatkan di starft cell. Masih dilakukan pemeriksaan yang berkelanjutan,” kata Koordinator Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Rika Aprianti dalam keterangan tertulis, Minggu (20/7/2025).
    Rika mengatakan, pihaknya mendukung pengusutan kasus open BO yang melibatkan anak di bawah umur tersebut.
    Dia menjelaskan, usai mendapatkan informasi dari polisi, Ditjen Pas dan pihak kepolisian bekerja sama melakukan sidak bersama pada 15 Juli lalu.
    “Pada kesempatan pertama ditemukan penggunaan dan penyalahgunaan HP oleh salah satu warga binaan, sehingga sudah dilakukan sidak bersama pada tanggal 15 Juli,” ujarnya.
    Rika menegaskan bahwa Ditjen Pas tetap pada prinsip ”
    Zero HP
    ” di Lapas. Dia mengatakan, bagi napi yang terbukti melanggar aturan itu, dikenakan sanksi hukuman sesuai aturan yang berlaku.
    “Perlu kami ingatkan kembali, sudah lebih dari 1000 narapidana high risk pelanggar aturan kami pindahkan ke Lapas Super Maximum Security Nusakambangan,” tuturnya.
    Lebih lanjut, Rika mengatakan, Ditjen Pas terus bersinergi, berkoordinasi, dan berkomunikasi dengan pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
    Sebelumnya diberitakan, dua anak di bawah umur menjadi korban eksploitasi praktik prostitusi daring (open BO) sejak 2023 yang dikendalikan narapidana berinisial AN (40) dari Lapas Kelas I Cipinang, Jakarta.
    Hal ini terungkap usai penyamaran polisi yang melakukan pemesanan dan mengamankan dua remaja berinisial CG (16) dan AB (16) di hotel daerah Jakarta Selatan.
    “Dari keterangan korban juga bahwa (sekitar) dua orang anak sudah dieksploitasi oleh pelaku sejak bulan Oktober tahun 2023,” ucap Plh Kasubdit II Ditsiber PMJ AKBP Herman Eco Tampubolon dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Sabtu (19/7/2025).
    Selain itu, intensitas eksploitasi yang dilakukan kepada korban selama hampir dua tahun juga tidak teridentifikasi lantaran bisa terjadi hingga dua kali seminggu.
    “Dan berapa kali dia (korban) diperdagangkan ini, keterangan dari korban sudah lupa karena minimal dalam satu minggu dia bisa melayani 1-2 kali para predator yang menginginkan atau mengeksploitasi secara seksual terhadap anak itu,” tutur Herman.
    Aktivitas ini pertama kali dicurigai dari temuan Tim Reserse Cyber Polda Metro Jaya yang melihat akun media sosial X mempromosikam grup open BO Pelajar Jakarta.
    “Polda Metro Jaya menemukan akun media sosial X yang mempromosikan dan membuat grup open BO Pelajar Jakarta dengan nama Pretty 1185,” terang Herman.
    Temuan ini berlanjut hingga mengamankan dua korban di hotel dan menangkap pelaku di
    Lapas Cipinang
    1 Jakarta Timur.
    “Anggota Subdit 2 melakukan penangkapan terhadap pelaku AN, dilakukan penyitaan satu unit handphone merek Tekno Spark Go warna silver,” lanjutnya.
    Pelaku AN dikenakan dengan Undang-Undang ITE hingga Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dengan ancaman pidana maksimal 15 tahun penjara
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Serba-serbi Kongres PSI: Kaesang, Gajah, dan Gestur Politik Jokowi

    Serba-serbi Kongres PSI: Kaesang, Gajah, dan Gestur Politik Jokowi

    Serba-serbi Kongres PSI: Kaesang, Gajah, dan Gestur Politik Jokowi
    Tim Redaksi
    SOLO, KOMPAS.com
    – Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada hari pertama yang digelar di Gedung Graha Saba Buana, Solo, Sabtu (19/7/2025) menghasilkan sejumlah keputusan.
    Mulai dari penetapan ketua umum (ketum) PSI periode 2025-2030 hingga logo baru yang bergambar gajah. 
    Selain itu, kehadiran Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dalam kongres tersebut juga menarik perhatian. Meski belum secara formal bergabung, Jokowi menyatakan akan mendukung penuh PSI. 
    Pada kongres itu, Kaesang Pangarep ditetapkan sebagai Ketua Umum PSI periode 2025–2030. Keputusan ini diambil berdasarkan hasil pemilihan umum internal yang digelar PSI.
    Pada pemilihan tersebut, Kaesang Pangarep unggul atas dua calon ketua umum lainnya, yakni Ronald Sinaga (Bro Ron) dan Agus Mulyono.
    “Selamat kepada pemenang, Mas Kaesang, yang memperoleh suara 65,28 persen,” kata Ketua Steering Committee PSI Andy Budiman, dalam
    Kongres PSI
    di Graha Saba Buana, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (19/7/2025).
    Adapun Bro Ron memperoleh 22,23 persen suara, sementara Agus Mulyono meraih 12,49 persen.
     Jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) PSI adalah 167.306 nama, jumlah total pemilih adalah 157.579 pemilih, dan tingkat partisipasi 84 persen.
    “Menetapkan saudara Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat PSI periode 2025-2030 dengan perolehan suara 65,28 persen atau 102.868,” ujar dia.
    Sepanjang hari pertama Kongres PSI, suara khas gajah kerap menggema di dalam ruangan. Bunyi itu bukan tanpa makna, melainkan merujuk pada logo baru PSI yang kini menampilkan gambar gajah.
    Logo PSI
    yang awalnya berupa gambar mawar bernuansa merah kini berubah menjadi bentuk gajah dari samping dengan belalai mengarah ke atas, menggunakan nuansa warna putih, hitam, dan merah.
    Di bawah gambar gajah ada tulis PSI dan Partai Super Tbk.
    Pantauan Kompas.com, momen perdana suara gajah terdengar adalah di awal acara. Tepatnya ketika para kader selesai menyanyikan lagu Mars PSI.
    Para kader PSI yang memakai kemeja putih di lokasi pun bersorak dan bertepuk tangan setelah mendengar suara gajah itu.
    Pada awal acara Kongres PSI ini juga dibuka dengan video gambar gajah dengan gading yang panjang sedang berjalan.
    Gajah tersebut kemudian bergerak seolah menginjak layar. Kemudian muncul
    logo PSI
    yang baru di layar.
    Memulai dan mengakhiri pidatonya, Kaesang juga mengajak para kader PSI meneriakkan yel-yel gajah.
    Dia mengajak kader meneriakkan yel-yel gajah sebanyak dua kali.
    “Gajah?!” tanya Kaesang.
    “Kuat, bijak, setia,” jawab peserta acara.
    “Gajah?” tanyanya lagi.
    “Hu, hu, hu,” jawab para kadernya.
    Setelah itu, ia mempersilahkan para kadernya duduk kembali dan melanjutkan pidatonya.
    Meski begitu, Kaesang mengaku, bukan kapasitasnya untuk menjelaskan soal logo gajah PSI yang terkesan mau mengamuk.
    “Secara filosofi, gajah itu tidak akan mengamuk ketika diserang maupun tidak diserang,” tegas Kaesang usai menjadi Ketum PSI lagi.
    Kaesang menyebut, gajah memang bukan raja hutan. Namun, kata dia, gajah adalah pelindung hutan.
    “Gajah selalu defensif, gajah mungkin memang bukan raja hutan. Gajah adalah pelindung dari hutan,” tutur dia.
    Momen menarik lain dalam Kongres PSI tersebut adalah saat Jokowi hadir untuk memberikan sambutan.
    Pantauan Kompas.com dari lokasi, Jokowi datang sekitar pukul 16.05 WIB mengenakan kemeja putih dan celana hitam.
    Tepat ketika Jokowi hendak masuk ke ruang acara kongres, para kader menyanyikan berbagai yel-yel.
    Salah satunya, yel-yel mengajak Jokowi masuk PSI.
    “Ayo, ayo, ayo Jokowi, ayo Jokowi masuk PSI,” nyanyi para kader.
    Jokowi datang dari belakang panggung. Saat tiba, ia tersenyum dan melambaikan tangan ke arah para kader dari atas panggung.
    Para kader ini terus bernyanyi hingga Jokowi berada di depan podiumnya. Dalam pidatonya, Jokowi pun menyatakan dukungan penuh terhadap PSI.
    “Oleh sebab itu saya akan full mendukung PSI,” kata Jokowi, disambut tepuk tangan dan teriakan para kader PSI.
    “Jokowi, Jokowi, Jokowi,” teriak para kader selama beberapa saat usai mendengar pernyataan dukungan Jokowi.
    Jokowi pun kembali menegaskan ia akan bekerja keras untuk PSI.
    “Oleh sebab itu saya akan bekerja keras untuk PSI,” ungkap dia.
    Secara terpisah, salah satu pendiri PSI Raja Juli Antoni menyebut publik tentu sudah paham dengan pernyataan dukungan Jokowi. 
    “Tapi, kira-kira rakyat Indonesia sekiranya sudah cerdas melihat pernyataan Pak Jokowi tadi, Insya Allah akan paham di mana posisi Pak Jokowi,” kata Raja Juli, usai Kongres PSI hari pertama.
    Menurut dia, dukungan Jokowi kepada PSI bersifat informal. Sebab, belum ada surat keputusan (SK) soal bergabungnya Jokowi ke partainya.
    “Politik itu ada yang bersifat legal, ada yang bersifat formal, ada yang bersifat informal. Kalau ditanya legalnya, ya belum ada SK,” ujar dia.
    “Kalau ditanyakan formal, ya belum ada dokumen yang dimasukkan ke KPU, ke Kumham, maksud saya, bahwa Pak Jokowi bagian dari PSI,” sambung dia.
    Sebagai kader PSI, ia senang karena mendapatkan dukungan secara langsung dari Jokowi. Apalagi sinyal dukungan itu terlihat dalam penyelenggaraan
    kongres PSI
    tersebut, 
    “Dari pernyataan itu, dari pemilihan lokasi, acara kami di Solo, bahkan gedung ini gedung milik Pak Jokowi. Kemarin Pak Jokowi memasang jaket PSI. Tadi ada pernyataan yang sedemikian membanggakan. Ya, itulah realitas politik,” tutur dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 5
                    
                        Terisak Lihat Guru Madin Didenda Rp 25 Juta, Gus Miftah: Saat Di-bully Es Teh Saya Tak Menangis
                        Regional

    1 Menolak Uang Denda Guru Madin Demak yang Dikembalikan, Zuhdi: Saya Ikhlas Regional

    Menolak Uang Denda Guru Madin Demak yang Dikembalikan, Zuhdi: Saya Ikhlas
    Tim Redaksi
    DEMAK, KOMPAS.com
    – SM (37),
    wali murid
    yang sebelumnya meminta
    uang damai
    sebesar Rp 12,5 juta kepada guru Madrasah Diniyah (Madin) di Demak, Ahmad Zuhdi, mengalami penolakan saat berusaha mengembalikan uang tersebut.
    Pada Sabtu (19/7/2025) sore, SM bersama anaknya, siswa berinisial D, dan rombongan mendatangi kediaman Zuhdi di
    Desa Cangkring B
    , Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, untuk meminta maaf dan mengembalikan uang yang diterimanya.
    Zuhdi mengaku telah memaafkan peristiwa yang terjadi jauh sebelumnya, namun ia menolak untuk menerima pengembalian uang dari wali murid tersebut.
    “Saya ikhlas, apa yang keluar sudah,” ujar Zuhdi di kediamannya.
    Setelah percakapan singkat, Zuhdi meminta Kepala Desa Cangkring B, Zamharir, untuk menjadi juru bicara keluarganya.
    Zamharir menegaskan bahwa Zuhdi telah memaafkan peristiwa tersebut tanpa meminta maaf terlebih dahulu.
    “Pada dasarnya, uang Rp 12,5 juta yang sudah telanjur diberikan diikhlaskan, ikhlas lahir batin, jadi tidak untuk dikembalikan. Tanpa meminta maaf, Pak Zuhdi sudah memberikan maaf,” tegasnya.
    Ia juga mengingatkan SM untuk tidak memperkeruh suasana dengan menuding Zuhdi secara tidak baik.
    Dalam kesempatan tersebut, SM memilih untuk diam, dan pembicaraan diwakilkan oleh Sutopo, yang mengaku sebagai paman dari siswa D.
    “Bu SM meminta maaf kepada Bapak Zuhdi, kalau ada langkah salah, perkataan salah, ya ke depannya biar untuk istilahnya kebaikan, pembelajaran ke depannya,” kata Sutopo.
    Selain meminta maaf, ia juga menyampaikan niat untuk mengembalikan uang yang pernah diterima dari keluarga Zuhdi.
    “Kita dari wakil keluarga saya minta maaf, ini sekadar kemarin telah terima uang Rp 12,5 juta, ini uangnya dikembalikan ke Pak Zuhdi lagi,” ungkapnya.
    Acara yang berlangsung singkat tersebut ditutup dengan salaman antara siswa D dan SM kepada Zuhdi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.