Author: Kompas.com

  • Soal Ijazah, Teman Seangkatan Kuliah Jokowi Pastikan Asli dan Siap Jadi Saksi
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        26 Juli 2025

    Soal Ijazah, Teman Seangkatan Kuliah Jokowi Pastikan Asli dan Siap Jadi Saksi Yogyakarta 26 Juli 2025

    Soal Ijazah, Teman Seangkatan Kuliah Jokowi Pastikan Asli dan Siap Jadi Saksi
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Teman-
    teman seangkatan
    Presiden ke-7 RI
    Joko Widodo
    di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) menyatakan bahwa ijazah Jokowi adalah asli dan mereka siap menjadi saksi.
    Pernyataan tersebut disampaikan sejumlah alumni dalam acara reuni angkatan 80 Fakultas Kehutanan UGM yang berlangsung pada Sabtu (26/07/2025).
    Mustoha Iskandar, salah satu teman seangkatan Joko Widodo, menegaskan keaslian ijazah tersebut.
    “Pasti asli. Gimana nggak asli,
    wong
    teman-temanya masih ada, saksi hidup,” ujar Mustoha saat ditemui di sela-sela acara reuni.
    Ia juga menambahkan bahwa Joko Widodo lulus lebih dulu dibandingkan dirinya, yaitu pada tahun 1985, sementara Mustoha lulus pada tahun 1986.
    Mustoha menyatakan kesiapannya untuk memberikan keterangan jika diminta menjadi saksi.
    “Oh siap, kita siap (jadi saksi). Keterangan saksi itu alat bukti nomor satu lho, mosok kita mau berbohong,” tuturnya.
    Ia juga mengungkapkan bahwa sudah banyak teman seangkatan di Fakultas Kehutanan UGM yang dimintai keterangan oleh polisi terkait ijazah Jokowi.
    Sementara itu, Heri Tribasuki, teman seangkatan lainnya, menjelaskan bahwa saat itu terdapat 80 orang dalam satu angkatan, termasuk Joko Widodo.
    “Setelah ospek, orientasi begitu kami kuliah baru mengenal kan. Kuliahnya cuma 88 orang, sehingga kami saling mengenal. Itu satu kelas,” ungkap Heri.
    Ia lulus dari Fakultas Kehutanan UGM pada tahun 1986, sedangkan Joko Widodo lulus pada tahun 1985.
    Heri juga menceritakan bahwa ia tidak mengikuti wisuda karena memutuskan untuk ikut proyek di Kalimantan.
    Heri Tribasuki mengaku tidak menyangka bahwa Joko Widodo akan menjadi presiden ke-7 RI, mengingat selama kuliah, Jokowi dikenal sebagai sosok yang pendiam.
    “Kita nggak menyangka semua, Beliau akan jadi orang nomor satu di Indonesia, ya orangnya kan pendiam,” urainya.
    Terkait dengan isu keaslian ijazah Joko Widodo yang sedang ramai diperbincangkan, Heri menegaskan bahwa ia tidak mengetahui latar belakang persoalan tersebut.
    Namun, ia dengan tegas menyatakan bahwa ijazah Joko Widodo asli.
    “Asli demi Allah, demi Allah itu (ijazah Joko Widodo) asli. Saya saksi hidup,” ucapnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rute Transjakarta Blok M–Ancol Resmi Beroperasi, Gunakan Bus Listrik
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 Juli 2025

    Rute Transjakarta Blok M–Ancol Resmi Beroperasi, Gunakan Bus Listrik Megapolitan 26 Juli 2025

    Rute Transjakarta Blok M–Ancol Resmi Beroperasi, Gunakan Bus Listrik
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Gubernur DKI
    Jakarta

    Pramono Anung
    meresmikan rute baru
    Transjakarta
    koridor 1W Blok M–Ancol di Halte Ancol, Jakarta Pusat, pada Sabtu (26/7/2025).
    Rute ini sepenuhnya menggunakan
    bus listrik
    sebagai upaya pemerintah menurunkan emisi dan polusi udara di Ibu Kota.
    “Kenapa menggunakan kendaraan listrik? Karena memang pemerintah Jakarta akan secara signifikan menurunkan emisi yang dihasilkan dari transportasi ini,” ucap Pramono, Sabtu.
    Untuk rute baru Transjakarta 1W Blok M–Ancol, Pemprov DKI mengoperasikan 13 unit bus dengan waktu tempuh pulang-pergi sekitar 120 hingga 150 menit.
    Itu artinya, untuk satu kali perjalanan membutuhkan waktu sekitar 60 menit.
    “Ya mungkin di kemacetan kalau lagi trafiknya padat maka pasti akan ada kenaikan,” ungkap Pramono.
    Rute ini melintasi sepanjang 48,7 kilometer dan berhenti di 11 halte, 10 di antaranya adalah halte BRT.
    Ia juga mengatakan bahwa Ancol akan dikembangkan sebagai pusat baru (hub) setelah Blok M.
    Rute ini juga akan dihubungkan dengan Jakarta International Stadium (JIS) ke depannya.
    “Sebentar lagi Ancol akan kita hubungkan dengan JIS. Sehingga dengan demikian pilihan masyarakat Jakarta untuk berlibur, berekreasi, berolahraga itu menjadi semakin banyak,” ungkap Pramono.
    Pramono menambahkan, JIS akan menjadi markas penuh Persija Jakarta, dan pemerintah tengah mendorong agar konser-konser besar bisa digelar lebih sering di sana.
    Untuk mendukung rencana ini, Pramono meminta manajemen Ancol memperbarui tampilan kawasan agar lebih modern dan menarik.
    “Saya akan membuat dan meminta kepada manajemen Ancol untuk merebranding wajah Ancol lebih kekinian. Jangan kayak orang tua lah,” kata Pramono.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Saat Perkosa Neneknya yang Berusia 81 Tahun, Jaelani Dalam Pengaruh Narkoba
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        26 Juli 2025

    Saat Perkosa Neneknya yang Berusia 81 Tahun, Jaelani Dalam Pengaruh Narkoba Medan 26 Juli 2025

    Saat Perkosa Neneknya yang Berusia 81 Tahun, Jaelani Dalam Pengaruh Narkoba
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Seorang pria bernama Jailani (45) di Kabupaten
    Serdang Bedagai
    , Sumatera Utara, menjadi sasaran amukan
    massa
    . Ia diduga memperkosa neneknya berusia 81 tahun berinisial SS.
    Peristiwa tragis ini terjadi pada Sabtu (19/7/2025), saat SS sedang terbaring sakit di rumahnya.
    Kasat Reskrim Polres Sergai, AKP DP Simatupang, mengungkapkan bahwa Jailani telah mengakui perbuatannya.
    Dalam pemeriksaan, polisi melakukan tes urine terhadap Jailani dan hasilnya menunjukkan positif penggunaan
    narkoba
    .
    Namun, D Simatupang belum merinci jenis narkoba yang dikonsumsi oleh pelaku.
    “Pelaku bisa melakukan hal keji tersebut lantaran dirinya sedang dalam pengaruh narkoba,” ujar D Simatupang dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (26/7/2025).
    Ia menjelaskan kronologi kejadian. Saat itu, korban tengah berbaring di rumahnya di Desa Sialang Buah, Kecamatan Teluk Mengkudu.
    “Sekira pukul 10.45 WIB, korban sedang rebahan dengan posisi miring di dalam kamar tidur dikarenakan lagi tidak enak badan,” katanya.
    Tiba-tiba, pelaku datang dan memeluk korban dari belakang. Korban sempat meminta pelaku untuk pergi dengan mengatakan, “Awas kau, aku lagi demam.”
    Namun, pelaku tidak menghiraukannya dan justru melanjutkan aksi bejatnya.
    Korban pun berteriak meminta tolong, yang kemudian didengar oleh warga sekitar.
    Warga segera berdatangan dan melakukan pemukulan terhadap Jailani.
    “Masyarakat berdatangan dan melakukan pemukulan terhadap terlapor,” ujar D Simatupang.
    Polisi segera tiba di lokasi untuk mengamankan situasi. Lalu, mereka membawa Jailani ke Rumah Sakit Umum Sultan Sulaiman, Sergai, untuk perawatan medis.
    Dua hari kemudian, pelaku dinyatakan sembuh dan langsung ditahan di Mapolres Sergai.
    D Simatupang menambahkan, Jailani telah melanggar Pasal 289 KUHP yang mengatur tentang tindak pidana cabul dengan kekerasan atau ancaman kekerasan.
    Selain itu, pelaku juga dikenakan Pasal 6 huruf a UU No. 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) yang mengatur tentang pelecehan seksual fisik.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bocah 15 Tahun di Nunukan Bakar Rumahnya, Diduga Emosi karena Hp Disita Orang Tua
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        26 Juli 2025

    Bocah 15 Tahun di Nunukan Bakar Rumahnya, Diduga Emosi karena Hp Disita Orang Tua Regional 26 Juli 2025

    Bocah 15 Tahun di Nunukan Bakar Rumahnya, Diduga Emosi karena Hp Disita Orang Tua
    Tim Redaksi
    NUNUKAN, KOMPAS.com
    – Sebuah rumah kayu di RT 05 Desa Balansiku,
    Pulau Sebatik
    , Nunukan, Kalimantan Utara, terbakar hebat pada Sabtu (26/7/2025) siang.
    Api merambat dengan cepat dan meluluhlantakkan bangunan kayu berukuran 8×25 meter, milik warga bernama Aco tersebut.
    Komandan pleton pemadam kebakaran, Sebatik Barat, Basir mengatakan, laporan kebakaran diterima pukul 15.05 Wita.
    “Jarak kantor pemadam kebakaran dengan TKP sekitar 20 menit. Kami turunkan 2 unit mobil pemadam kebakaran dari Pos Sebatik Barat ditambah 1 unit dari Pos Sebatik Timur,” ujarnya melalui pesan tertulis.
    Dari laporan masyarakat, kebakaran tersebut diduga akibat kesengajaan.
    Dugaan sementara, rumah tersebut dibakar oleh anak pemilik rumah. Anak tersebut berusia 15 tahun.
    “Si anak mengalami gangguan mental. Dia kesal karena Hp-nya disita orang tuanya. Jadi dia bakar rumahnya saat orang tuanya tidak ada di rumah,” tutur Basir.
    Proses pemadaman dan pendinginan, berlangsung sekitar 30 menit.
    “Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa kebakaran ini,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pengendara Sepeda Motor di Bali Tewas Usai Nekat Lawan Arah, Diduga Bawa Airsoft Gun
                
                    
                        
                            Denpasar
                        
                        26 Juli 2025

    Pengendara Sepeda Motor di Bali Tewas Usai Nekat Lawan Arah, Diduga Bawa Airsoft Gun Denpasar 26 Juli 2025

    Pengendara Sepeda Motor di Bali Tewas Usai Nekat Lawan Arah, Diduga Bawa Airsoft Gun
    Tim Redaksi
    DENPASAR, KOMPAS.com
    – Seorang pengendara sepeda motor berinisial RH (45) tewas di tempat kejadian setelah terlibat kecelakaan di Jalan Diponegoro, Kota
    Denpasar
    , Provinsi Bali, pada Sabtu (26/7/2025) sekitar pukul 04.45 Wita.
    Kecelakaan ini terjadi akibat RH
    melawan arah
    saat berkendara.
    Di lokasi kejadian, pihak kepolisian menemukan sebuah senjata genggam jenis
    airsoft gun
    .
    Terkait penemuan tersebut, Yusuf segera berkoordinasi dengan satuan reserse kriminal Polres Denpasar dan Polsek Denpasar Barat untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.
    “Kami melakukan penyelidikan terkait kepemilikan airsoft gun tersebut dan mengidentifikasi mereka yang terlibat kecelakaan, apakah ada DPO dengan ciri-ciri yang sesuai,” tambahnya.
    Kecelakaan ini melibatkan dua sepeda motor, yaitu Honda Vario dengan nomor polisi DK 4763 CY yang dikendarai oleh RH dan Yamaha Fino DK 2861 DT.
    Insiden bermula ketika pengendara sepeda motor DK 2861 DT melaju dari arah Jalan Tengku Umar menuju Jalan Diponegoro, sementara korban berboncengan dengan rekannya, DA, bergerak dari Jalan Dewi Sartika menuju Jalan Tengku Umar.
    Setibanya di lokasi kejadian, RH tetap melaju melawan arah di jalur searah, yang mengakibatkan tabrakan dengan pengendara sepeda motor DK 2861 DT.
    “Pengendara sepeda motor DK 4763 CY bergerak dari utara ke selatan melawan arus. Setibanya di Tempat Kejadian Perkara, terjadi tabrakan dengan pengendara sepeda motor DK 2861 DT yang bergerak pada jalurnya,” ujar Yusuf.
    Akibat kecelakaan ini, RH meninggal dunia di lokasi, sementara rekannya, DA, mengalami luka patah tulang kaki kanan.
    Pengendara sepeda motor DK 2861 DT dan penumpangnya mengalami luka lecet di beberapa bagian tubuh.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sosiolog Kriminalitas: Pintu Slot dari Dalam Tak Jamin Diplomat Kemlu yang Mengunci
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 Juli 2025

    Sosiolog Kriminalitas: Pintu Slot dari Dalam Tak Jamin Diplomat Kemlu yang Mengunci Megapolitan 26 Juli 2025

    Sosiolog Kriminalitas: Pintu Slot dari Dalam Tak Jamin Diplomat Kemlu yang Mengunci
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Sosiolog Kriminalitas
    Soeprapto menegaskan, akses masuk kamar kos diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) berinisial ADP (39) yang menggunakan slot pengunci dari dalam belum dapat dipastikan dikunci oleh korban beberapa jam sebelum ditemukan tewas.
    “Akses masuk pintu yang slotnya hanya bisa dibuka dari dalam, belum menjamin bahwa saat itu sudah dislot oleh korban,” tegas Soeprapto saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (26/7/2025).
    Sebagai informasi, berdasarkan rekaman CCTV, ADP sempat keluar dari kamar kos dengan membawa kantong plastik hitam pada Senin (7/7/2025) pukul 23.24 WIB.
    Namun, korban terlihat tidak lagi membawa kantong plastik saat kembali ke kamar kos pada pukul 23.26 WIB.
    Dalam rekaman itu, pintu dan jendela kamar kos sang diplomat tidak tersorot kamera.
    Sementara itu, dalam rekaman CCTV lain yang memperlihatkan penjaga kos bersama seorang pria saat membuka paksa kamar, pintu dan jendela kamar tampak jelas pada Selasa (8/7/2025) pukul 07.37–07.40 WIB.
    “Bisa jadi korban belum sempat menguncinya keburu ada yang masuk, dan orang tersebut bisa keluar lewat jendela,” tegas dia.
    “Kemudian jendela juga bisa menjadi akses keluar bagi orang lain dengan mengembalikan posisi slot terkunci jika slotnya vertikal,” kata dia lagi.
    Soeprapto berujar, fakta baru tentang kepala korban terbungkus plastik putih sebelum terlilit lakban kuning patut ditelusuri oleh kepolisian untuk mengungkap apakah bunuh diri atau pembunuhan.
    “Jika dilakukan sendiri, perlu didalami atas tekanan dari siapa? Dan ini bisa juga dilacak melalui bungkusan plastik yang dibuang sebelum ditemukan meninggal,” tegas Soeprapto.
    “Apakah ada tanda-tanda obat bius atau zat yang berfungsi untuk melumpuhkan korban agar tidak melakukan perlawanan saat dieksekusi, kemudian disinkronkan dengan hasil otopsi,” jelas dia lagi.
    Diketahui,
    diplomat Kemlu
    berinisial ADP ditemukan tewas di kamar indekosnya di kawasan Menteng,
    Jakarta
    Pusat, pada Selasa (8/7/2025).
    Saat ditemukan, korban dalam posisi tergeletak di atas kasur. Kepalanya terlilit lakban kuning, sementara tubuhnya tertutup selimut biru.
    Dari hasil olah TKP, polisi menyita sejumlah barang bukti, di antaranya gulungan lakban, kantong plastik, dompet, bantal, sarung celana, dan pakaian milik korban.
    Selain itu, turut ditemukan obat sakit kepala dan obat lambung, meskipun belum dipastikan kaitannya dengan penyebab kematian.
    Penyidik juga menemukan sidik jari ADP pada permukaan lakban yang melilit kepalanya.
    Namun, hingga kini polisi masih menyelidiki apakah lakban tersebut dipasang oleh korban sendiri atau oleh orang lain.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tumpahan Oli Proyek Sanitasi Jalan Sebabkan Pemotor Jatuh di Jakbar
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 Juli 2025

    Tumpahan Oli Proyek Sanitasi Jalan Sebabkan Pemotor Jatuh di Jakbar Megapolitan 26 Juli 2025

    Tumpahan Oli Proyek Sanitasi Jalan Sebabkan Pemotor Jatuh di Jakbar
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Tumpahan oli
    dari salah satu proyek sebabkan pengendara motor terjatuh di lampu merah
    Jembatan Lima
    , Tambora,
    Jakarta
    Barat, Sabtu (26/7/2025) pagi.
    Dalam video diunggah oleh akun Instagram @warga.jakbar, seorang perempuan protes karena terjatuh dari sepeda motor akibat
    tumpahan oli
    di Jembatan Lima, Tambora.
    Dalam rekaman itu, korban yang merekam tumpahan oli tampak berteriak dengan nada tinggi kepada beberapa pekerja.
    “Nih jatuh nih gara-gara oli nih. Padahal gue sudah pelan jalannya. Gue kasih tahu saja ini ya. Tanggung jawab! Jangan diam saja. Banyak yang terpeleset tahu enggak,” kata seorang perempuan, dikutip Kompas.com, Sabtu.
    “Noh, sampai luka kaki gue noh, enggak mau tanggung jawab. Jalanan licin, oli tuh semua,” lanjutnya.
    Dalam kesempatan tersebut, terdengar beberapa warga yang mengingatkan pengguna jalan lain agar berhati-hati saat melintas.
    Sementara, terlihat seorang perempuan yang tengah terbaring di atas tandu dekat sebuah mobil ambulans.
    Kapolsek Tambora Kompol Kukuh Islami membenarkan terkait tumpahan oli tersebut terjadi pada Sabtu pukul 07.30 WIB.
    “Itu yang terkait pekerjaan proyek, ada korban satu orang,” ujar Kukuh saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (26/7/2025).
    Kendati demikian, korban itu mengalami luka ringan dan langsung dilarikan oleh pihak proyek ke Rumah Sakit Tarakan.
    “Cuma luka ringan, sudah dibawa pihak proyek ke Rumah Sakit Tarakan. Tetapi, tidak rawat inap karena luka kecil, sudah dipulangkan,” tegas dia.
    Ia memastikan, segala biaya akibat peristiwa ini sudah ditanggung oleh pihak proyek.
    Sementara, ruas jalan kini sudah bisa dilalui oleh pengendara usai dibersihkan oleh petugas pemadam kebakaran.
    Di sisi lain, Kukuh mengungkapkan bahwa proyek tersebut merupakan milik pemerintah.
    “Dari pemerintah itu. Proyek yang sanitasi jalan itu lho kayaknya sih,” jelas dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jokowi Reuni UGM, Roy Suryo: Tidak Ubah Apa Pun, Skripsi 99,9 Persen Palsu 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 Juli 2025

    Jokowi Reuni UGM, Roy Suryo: Tidak Ubah Apa Pun, Skripsi 99,9 Persen Palsu Megapolitan 26 Juli 2025

    Jokowi Reuni UGM, Roy Suryo: Tidak Ubah Apa Pun, Skripsi 99,9 Persen Palsu
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga,
    Roy Suryo
    Notodiprojo, menegaskan kehadiran Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo dalam reuni angkatan 80 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (
    UGM
    ) tidak akan membawa perubahan apa pun.
    Roy Suryo tetap meyakini bahwa skripsi
    Jokowi
    palsu sehingga ijazah asli tidak akan terbit.
    “Kunjungan tadi tidak mengubah apa pun hasil hipotesis sebelumnya, skripsi 99,9 persen palsu, tidak akan bisa terbit ijazah asli,” kata Roy Suryo saat dihubungi, Sabtu (26/7/2025).
    Roy Suryo menyebut, kedatangan Jokowi dalam reuni tersebut bukan berstatus sebagai alumni, melainkan laksana pejabat.
    “Bajunya beda, hanya datang singkat di Fakultas Kehutanan, bukan di acara intinya, di Wanagama seperti yang lain-lainnya,” tegas dia.
    Roy Suryo menilai, kedatangan Jokowi merupakan langkah untuk meyakinkan publik bahwa dosen penguji skripsinya adalah Ir. T. Burhanuddin dan Ir. Sofian Warsito, sementara dosen pembimbingnya adalah Prof. Dr. Ir. Achmad Sumitro.
    “Buat apa? Kan aneh malahan. Dia juga berusaha cerita nama-nama teman saat KKN: Yohana (Hukum), Lience (Biologi), Alm. Eko (Geodesi) dan sebagainya. Tapi, tanpa bukti, hanya narasi saja. Tidak ada nilainya,” tegas dia.
    Sementara, Jokowi tetap dinilai kekeh menyatakan bahwa Ir. Kasmudjo adalah dosen pembimbingnya.
    “Padahal Pak Kasmudjo sudah jelas membantah, baik selalu dosen pembimbing maupun dosen akademik,” jelasnya.
    Untuk diketahui, Jokowi menghadiri reuni angkatan 80 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), Sabtu (26/07/2025).
    Dalam reuni tersebut, Jokowi didampingi oleh sang istri, Iriana Jokowi.
    Dalam sambutannya, Jokowi bercerita panjang mengenai pengalaman kuliahnya, termasuk skripsi, Kuliah Kerja Nyata (KKN), dan para dosen pembimbing yang pernah mendampingi masa studinya di UGM.
    “Mengenai nostalgia saya lihat senang semuanya. Tapi jangan senang dulu lho, karena ijazah saya masih diragukan,” ujar Jokowi dalam sambutannya, Sabtu.
    Polda Metro Jaya meningkatkan status kasus tudingan
    ijazah palsu
    ke tahap penyidikan usai gelar perkara oleh penyidik Subdit Keamanan Negara Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kamis (10/7/2025).
    Subdit Keamanan Negara Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya saat ini tengah menangani enam laporan polisi, termasuk laporan yang dibuat oleh Jokowi.
    Laporan Jokowi itu terkait pencemaran nama baik dan atau fitnah.
    Sementara itu, lima laporan polisi lainnya adalah hasil pelimpahan perkara dari polres ke Polda Metro Jaya.
    Objek perkara dalam lima laporan tersebut adalah penghasutan.
    “Lima laporan terbagi dua. Yang tiga LP sudah ditemukan dugaan peristiwa pidana sehingga naik ke tahap penyidikan. Dan dua laporan lainnya sudah dicabut dan pelapor tidak memenuhi undangan klarifikasi,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary.
    Meski begitu, Subdit Keamanan Negara Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya tetap akan menentukan kepastian hukum terhadap dua laporan terkait kasus penghasutan.
    Untuk diketahui, Jokowi melaporkan tudingan ijazah palsu ke Polda Metro Jaya, Rabu (30/4/2025).
    Laporan tersebut teregistrasi dengan nomor LP/B/2831/IV/2025/SPKT/POLDA METRO JAYA.
    Dalam kronologi yang disampaikan Jokowi saat membuat laporan, terdapat lima nama.
    Mereka adalah Roy Suryo Notodiprojo, Rismon Hasiholan Sianipar, Eggi Sudjana, Tifauzia Tyassuma, dan Kurnia Tri Royani.
    Kendati demikian, terlapor dalam perkara ini masih dalam penyelidikan karena memerlukan pembuktian dalam proses penyelidikan.
    Subdit Keamanan Negara Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menerima barang bukti dari Jokowi berupa satu buah flashdisk berisi 24 tautan video YouTube dan konten dari media sosial X, fotokopi ijazah beserta print out legalisirnya, fotokopi sampul skripsi, serta lembar pengesahan.
    Dalam kasus ini, Jokowi menjerat dengan Pasal 310 KUHP dan/atau Pasal 311 KUHP, serta Pasal 35 juncto Pasal 51 ayat (1), Pasal 32 ayat (1) juncto Pasal 48 ayat (1), dan/atau Pasal 27A juncto Pasal 45 ayat (4) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
    Terlepas dari itu, Polda Metro Jaya kini juga menangani sejumlah laporan lain terkait kasus serupa.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kasus Kekerasan Seksual 9 Santri di Sumenep, Menteri PPPA: Langgar Nilai Kemanusiaan
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        26 Juli 2025

    Kasus Kekerasan Seksual 9 Santri di Sumenep, Menteri PPPA: Langgar Nilai Kemanusiaan Nasional 26 Juli 2025

    Kasus Kekerasan Seksual 9 Santri di Sumenep, Menteri PPPA: Langgar Nilai Kemanusiaan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
    (PPPA)
    Arifah Fauzi
    menyampaikan bahwa kasus pencabulan sembilan santri di
    Sumenep
    , Jawa Timur, telah melanggar nilai-nilai kemanusiaan.
    Arifah mengaku prihatin dan mengecam keras kasus kekerasan seksual yang pelakunya merupakan seorang pengasuh di pondok pesantren tersebut.
    “Tindakan kekerasan seksual, terlebih jika dilakukan oleh pihak yang seharusnya berperan sebagai pendamping dan pelindung bagi anak merupakan bentuk pelanggaran serius terhadap nilai-nilai kemanusiaan,” ujar Arifah dalam keterangannya, Sabtu (26/7/2025).
    Arifah mengatakan, pemerintah akan mengambil tindakan tegas atas setiap kasus kekerasan yang menimpa perempuan dan anak-anak.
    “Kami meyakini tidak satu pun perempuan dan anak boleh menjadi korban kekerasan, terlebih kekerasan seksual,” tegas Arifah.
    Arifah menuturkan, sembilan korban berhak mendapatkan perlindungan, termasuk restitusi.
    “Korban berhak mendapatkan perlindungan, pemulihan menyeluruh, dan akses terhadap keadilan, termasuk restitusi,” jelas Arifah.
    Kasus kekerasan seksual ini telah dilaporkan ke Kepolisian Resor Sumenep pada 3 Juni 2025 dan berkasnya telah dilimpahkan kepada Kejaksaan pada 17 Juli 2025.
    Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Sumenep telah menangkap pelaku pada 20 Juni 2025, di Kabupaten Situbondo.
    “Kami akan terus memantau proses hukum yang berjalan agar pelaku mendapatkan hukuman yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan,” tutur Arifah.
    Sebagai informasi, pelaku yang merupakan
    pengasuh ponpes
    berinisial S akan segera diadili setelah berkasnya resmi dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumenep.
    “Iya Mas, berkasnya sudah kami limpahkan ke kejaksaan pada 17 Juli 2025,” kata AKP Widiarti, Plt Kasi Humas Polres Sumenep, Rabu (23/7/2025).
    Polisi menyebut, total ada sembilan santri yang menjadi korban dugaan pencabulan yang dilakukan oleh S di pondok pesantren miliknya di Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean.
    Adapun, kasus ini mencuat setelah beberapa wali santri melapor, usai mengetahui percakapan di grup aplikasi para alumni pondok yang dibaca oleh salah satu orang tua korban.
    Salah satu korban berinisial F mengaku awalnya diminta oleh pelaku untuk mengambilkan air dingin dan membawanya ke dalam kamar.
    “Setibanya di kamar, korban langsung menjadi sasaran aksi pencabulan. Korban tidak berani melawan karena pelaku merupakan pengasuh pondok pesantren,” ungkap Widiarti.
    Setelah melancarkan aksinya, pelaku mengancam korban agar tidak menceritakan kejadian tersebut kepada siapa pun.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cerita Warga Tangkap Penipu yang Diteriaki "Begal" di Jakbar
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 Juli 2025

    Cerita Warga Tangkap Penipu yang Diteriaki "Begal" di Jakbar Megapolitan 26 Juli 2025

    Cerita Warga Tangkap Penipu yang Diteriaki “Begal” di Jakbar
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Dua pelaku penipuan babak belur usai ditangkap warga di kawasan Pos Pengumben,
    Kebon Jeruk
    ,
    Jakarta
    Barat, pada Jumat (25/7/2025) malam.
    Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Nur Ferdianto menegaskan dua pelaku sudah diamankan di Polsek Kebon Jeruk.
    “Betul, semalam ada yang diamankan,” kata Nur Ferdianto saat dikonfirmasi, Sabtu (26/7/2025).
    Namun Nur Ferdianto tidak menjelaskan identitas, kronologi dan modus pelaku melakukan penipuan. Dia hanya mengatakan bahwa dua pelaku bukan begal, melainkan percobaan penipuan motor.
    “Pelaku percobaan penipuan kendaraan roda dua, bukan begal,” ujar dia.
    Sementara itu, warga Pos Pengumben, Anto (40) mengatakan dua pelaku diteriaki begal saat dikejar oleh warga sekitar pukul 23.30 WIB. 
    “Ada orang teriak-teriak ‘begal-begal’, terus ngejar pelakunya dari arah Palmerah, lalu ketangkapnya di sini, Pos Pengumben,” ujar Anto.
    Menurut Anto, ada empat warga yang mengejar pelaku menggunakan dua sepeda motor. Mereka saling berboncengan hingga salah satu pelaku ditangkap di dekat toko di Pos Pengumben.
    Sementara satu pelaku yang sempat kabur naik motor akhirnya berhasil ditangkap di kawasan Jalan Madrasah I, tidak jauh, sekitar 800 meter dari lokasi pertama.
    “Yang ketangkap pertama enggak naik motor, yang satunya kabur pakai motor, tapi ditangkap juga di belakang, di Madrasah,” kata dia.
    Sementara itu, Rahmad (51), warga yang tinggal di Jalan Madrasah I, mengaku tidak menyaksikan langsung proses
    penangkapan pelaku
    .
    Justru, ia hanya mendengar keributan dan keluar rumah ketika lokasi sudah ramai.
    “Pas saya keluar udah ramai banget, motor juga enggak bisa lewat. Katanya yang nangkep itu warga tapi bukan dari sini, kayaknya udah ngejar dari tempat lain,” jelas dia.
    Rahmad mengatakan, terduga pelaku sempat oleng dan jatuh sehingga warga dengan mudah menangkapnya.
    Polisi disebut datang ke lokasi sekitar pukul 00.30 WIB. Kedua pelaku langsung diamankan dari dua lokasi berbeda, yakni di Pos Pengumben dan Jalan Madrasah I.
    “Polisinya datang pas di Madrasah. Waktu itu sudah dibawa ke sana. Setelah itu warga juga mulai bubar,” ucap dia.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.