Duduk Perkara Tita Delima Digugat Tempat Kerja Rp 120 Juta usai Resign
Penulis
BOYOLALI, KOMPAS.com
– Seorang perempuan muda asal Boyolali,
Tita Delima
(27), digugat Rp 120 juta oleh bekas tempat kerjanya, sebuah klinik gigi di Solo Baru.
Gugatan tersebut dilayangkan setelah Tita memutuskan resign sebagai perawat dan merintis usaha roti rumahan.
Tita dianggap melanggar perjanjian kerja karena tetap menjalin hubungan profesional dengan klinik gigi lain, meskipun hanya dalam bentuk suplai makanan dan bukan sebagai tenaga medis.
Tita bekerja hampir dua tahun sebagai perawat di klinik gigi tersebut, dalam ikatan kontrak berdurasi dua tahun.
Namun, ia memilih mengundurkan diri lebih awal karena merasa tidak nyaman.
“Waktu itu saya memutuskan resign sekitar Desember 2024. Tapi pemilik klinik menyetujui saya berhenti lebih cepat, tepatnya pada November 2024. Saya pikir ini kabar baik,” kata Tita, Rabu (30/7/2025).
Namun, Tita mengaku gaji bulan terakhirnya tidak dibayarkan sebagai bentuk penalti karena mengundurkan diri sebelum kontrak habis.
Setelah keluar, ia mulai menekuni usaha kuliner, menjual nastar dan roti rumahan. Salah satu pelanggannya adalah Klinik Gigi Symmetry, yang kerap memesan produk kuenya untuk pasien.
“Pasien mereka suka roti saya. Jadi saya hanya antar pesanan ke sana. Sama sekali bukan jadi perawat lagi, apalagi pegawai tetap,” jelasnya.
Pihak Klinik Symmetry sempat mempertimbangkan untuk merekrutnya kembali sebagai perawat, namun hal itu tidak jadi dilakukan karena memahami larangan dalam kontrak Tita di tempat kerja sebelumnya.
Meski tak kembali menjadi tenaga medis, bekas tempat kerja Tita menilai hal tersebut sebagai bentuk pelanggaran kontrak.
Ia pun menerima empat kali somasi antara April hingga Juni 2025.
“Ibu saya bilang ketakutan setelah kedatangan mereka. Saya pun takut ke sana (klinik) karena khawatir diintimidasi atau disuruh tanda tangan dokumen lain,” ujarnya.
Tita mengaku tidak menanggapi somasi karena merasa tidak bersalah.
“Saya tidak bekerja sebagai perawat, tidak menandatangani kontrak baru, jadi tidak merasa perlu datang,” tambahnya.
Pada akhir Juli 2025, gugatan resmi dilayangkan ke Pengadilan Negeri Boyolali.
Klinik menuntut ganti rugi Rp 120 juta, yang terdiri dari Rp 50 juta sebagai pengganti gaji selama dua tahun kontrak dan Rp 70 juta untuk ganti rugi immateriil karena dianggap melanggar komitmen.
“Dalam berkas perkara tertulis Rp 50 juta itu sebagai bentuk penggantian gaji selama dua tahun. Sisanya Rp 70 juta karena perusahaan merasa kecewa dan sakit hati karena Tita dianggap melanggar komitmen,” jelas drg. Maria Santiniaratri, Co-Founder Klinik Gigi Symmetry.
Pada Jumat (1/8/2025), majelis hakim Pengadilan Negeri Boyolali memutuskan bahwa gugatan dari penggugat tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard) karena mengandung cacat formil.
“Dalam perjanjian kerja sama, yang menandatangani kerja sama itu bukan penggugat dan tergugat. Tapi tergugat dengan orang lain selain penggugat. Karena dasar gugatannya adalah adanya kerja sama tadi, maka ini menurut hakim menjadi kabur,” ujar Humas PN Boyolali, Tony Yoga Saksana.
Hakim menilai konstruksi hukum yang diajukan penggugat tidak cukup kuat karena tidak membuktikan adanya hubungan kerja langsung antara penggugat dan tergugat.
Jika tidak puas, para pihak masih memiliki waktu tujuh hari untuk mengajukan keberatan.
Dalam persidangan, Tita sempat menyatakan keinginan berdamai dan siap meminta maaf, namun hal itu ditolak oleh penggugat.
“Mereka tidak mau karena katanya sudah terlanjur sakit hati,” ujarnya.
Tita berharap masalah ini menjadi pelajaran bersama dan tidak berlarut. Ia ingin fokus kembali membesarkan usaha rotinya yang selama ini menjadi sumber penghasilan utama.
“Saya tidak pernah berniat melanggar kontrak atau merugikan siapa pun. Saya hanya ingin hidup tenang dan jualan roti,” ucapnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Author: Kompas.com
-
/data/photo/2025/07/31/688b1bc6299d6.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Duduk Perkara Tita Delima Digugat Tempat Kerja Rp 120 Juta usai Resign Regional 3 Agustus 2025
-
/data/photo/2025/08/03/688ed40b24703.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Bandara Frans Seda Maumere Ditutup akibat Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Regional 3 Agustus 2025
Bandara Frans Seda Maumere Ditutup akibat Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
Tim Redaksi
SIKKA, KOMPAS.com
– Bandara Fransiskus Xaverius Seda Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) ditutup sementara akibat dampak erupsi
Gunung Lewotobi Laki-laki
di Kabupaten Flores Timur.
Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas II Bandara Fransiskus Xaverius Seda Maumere, Partahian Panjaitan menyampaikan bahwa penutupan tersebut dilakukan sejak Sabtu (2/8/2025).
“Hari ini bandara masih tutup,” ujar Partahian saat dihubungi, Minggu (3/8/2025).
Partahian mengatakan, sejumlah petugas sedang membersihkan area yang terdampak abu vulkanik, di antaranya
runway
(landasan pacu),
taxiway
(jalur taksi), dan apron (areal sekitar terminal bandara).
Kendati demikian, dia belum bisa memastikan kapan aktivitas penerbangan di bandara tersebut kembali normal.
Gunung Lewotobi
Laki-laki kembali mengalami erupsi pada Jumat (1/8/2025) malam dan Sabtu dini hari.
Letusan ini menghasilkan tinggi kolom abu mencapai 10 kilometer-18 kilometer. Erupsi disertai gemuruh dan dentuman kuat.
Menurut Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, letusan ini dipicu oleh akumulasi gas yang terperangkap selama dua pekan terakhir.
Dia mengatakan, berdasarkan pemantauan, aktivitas gempa vulkanik meningkat signifikan, dan terdeteksi pergerakan magma menuju permukaan.
“Informasi peringatan telah disampaikan kepada masyarakat di sekitar gunung api sebelum erupsi terjadi,” kata Wafid.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/03/688ecd1e8839c.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Keluarga Siswi SMK yang Jatuh dari Gedung UT Purwokerto Sepakat Damai, Saudara Korban Diberi Beasiswa Regional 3 Agustus 2025
Keluarga Siswi SMK yang Jatuh dari Gedung UT Purwokerto Sepakat Damai, Saudara Korban Diberi Beasiswa
Tim Redaksi
PURWOKERTO, KOMPAS.com
– Keluarga
siswi SMK
berinisial MA (17) yang tewas akibat jatuh dari lantai 4 gedung Universitas Terbuka (UT)
Purwokerto
, Jawa Tengah, angkat bicara.
Pakde MA, Eko Iskadi mengatakan, keluarga menganggap peristiwa tragis itu merupakan sebuah musibah.
“Kami mewakili keluarga sudah menerima kenyataan yang pahit ini. Ini memang sudah kehendak Allah, ini jalan yang terbaik dari Allah,” kata Eko di Kampus
UT Purwokerto
, Sabtu (2/8/2025).
Eko mengatakan, pihaknya akan menyelesaikan persoalan itu dengan pihak kampus secara kekeluargaan.
“Kami dan kelurga sepakat akan menyelesaikan dengan kekeluargaan. Kami juga berterima kasih kepada UT yang memberikan beasiswa kuliah dan kesempatan bekerja kepada kakak dan adik almarhumah,” ujar Eko.
Direktur UT Purwokerto Dr Prasetyarti Utami mengatakan, bantuan tersebut sebagai bentuk kepedulian UT kepada keluarga korban.
“Ini bentuk empati dan tanggung jawab sosial sekaligus dukungan moral kepada keluarga almarhumah. Mudah-mudahan almarhumah diberi tempat terbaik dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” kata dia.
Keluarga korban juga telah membuat surat pernyataan tidak akan menuntut secara pidana maupun perdata atas insiden tersebut.
“Keluarga menerima kejadian ini dengan ikhlas,” ujar dia.
Diberitakan sebelumnya, MA (17) tewas akibat terjatuh dari lantai 4 gedung UT Purwokerto, Kamis sekitar pukul 08.45 WIB.
Insiden itu terjadi saat korban sedang menjadi asisten tata rias untuk para penari yang akan tampil dalam acara peresmian gedung tersebut.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/02/688ddae507c7a.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Dugaan Kekerasan terhadap Wartawan oleh Simpatisan Bupati Situbondo Berujung Laporan Polisi Surabaya 3 Agustus 2025
Dugaan Kekerasan terhadap Wartawan oleh Simpatisan Bupati Situbondo Berujung Laporan Polisi
Tim Redaksi
SITUBONDO, KOMPAS.com
– Dugaan kekerasan terjadi terhadap oknum wartawan koran saat meliput kegiatan demonstrasi yang dilakukan sekelompok lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Alun-alun
Situbondo
pada Kamis (31/7/2025).
Dalam aksi tersebut, oknum wartawan koran berinisial H ini diduga mendapat tindak kekerasan dari simpatisan
Bupati SitubondoYusuf Rio Wahyu Prayogo
saat melontarkan pertanyaan yang berujung perselisihan.
“Saya waktu itu berusaha bertanya ke bupati terkait investor mana yang terganggu atas adanya LSM, lalu bupati merespons dan berusaha mengabil
handphone
saya dan saya reflek yang membuat hampir
handphone
saya jatuh,” katanya saat dikonfirmasi
Kompas.com,
Sabtu (2/8/2025).
Setelah kejadian itu, H mengaku ada yang menariknya dari belakang. Ia tidak mengetahui siapa pelaku yang menariknya, tetapi yang diingatnya hanya jatuh dan terinjak.
“Saya jatuh dan saya tidak melihat siapa yang menariknya, setelah itu saya dibawa ke pendopo,” katanya.
Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo merespons terkait dugaan kekerasan ini.
Rio menyampaikan bahwa dia sama sekali tidak melakukan kekerasan atau melakukan penghalangan terhadap kerja pers.
Dia berkomitmen terhadap kebebasan pers dan keterbukaan terhadap kritik yang disampaikan secara santun dan konstruktif. Sehingga penyampaian aspirasi bisa diterima dengan baik.
“Saya menyampaikan dengan baik agar wawancara tidak dilakukan saat saya berdialog dengan massa aksi, supaya tidak menimbulkan salah persepsi di tengah situasi yang cukup dinamis. Tidak ada kekerasan atau kata-kata kasar seperti yang diberitakan,” kata Rio.
Menurutnya, kehadirannya di tengah-tengah demonstran merupakan wujud iktikad baik untuk mendengar langsung asprasi masyarakat.
Namun, sangat disayangkan ada insiden miskomunikasi saat H selaku wartawan yang mencoba wawancarainya di tengah kerumunan massa.
“Saya mengenal saudara H dan sering bertemu dalam berbagai kegiatan, saya juga terbuka terhadap kritik yang membangun, tetapi tentu ada etika dan waktu yang tepat dalam melakukan wawancara, apalagi di tengah situasi demonstrasi,” katanya.
Rio juga menyayangkan terjadi insiden dorong-dorongan menimpa H yang dilakukan oleh orang diluar kendalinya.
Dia menegaskan bahwa tidak ada arahan, apalagi pembiaran dari dirinya terhadap kekerasan fisik.
“Saya menghormati profesi jurnalis, tetapi kami juga perlu membangun ruang komunikasi yang saling menghormati, kritik itu penting namun mari disampaikan dengan cara-cara elegan bukan dengan provokasi atau framing menyesatkan,” katanya.
Aksi demonstrasi ini berawal dari reaksi LSM Situbondo terhadap konten Bupati Situbondo di Instagram, TikTok dan sosial media lainnya yang memberi pernyataan bahwa banyak kepala desa dan kepala dinas yang laporan tentang adanya ketakutan dari intimidasi LSM dan media.
Sementara itu, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Situbondo, Edy Supriyono menyatakan, peristiwa kekerasan fisik maupun verbal terjadi kepada anggotanya yakni H saat meliput aksi demo LSM pada 31 Juli 2025.
“Kami mengutuk dan mengecam keras kejadian tersebut dan meminta aparat penegak hukum untuk memproses dengan tegas dan transparan,” kata Edy Suprioyono Sabtu (2/8/2025).
Kekerasan fisik dan verbal dilakukan oleh sejumlah penyusup yang masuk ke tengah-tengah para pendemo. Humaidi saat itu melakukam tugas jurnalistik wawancara Bupati Situbondo.
“Humaidi dipersekusi dengan diteriaki, disoraki, hingga diancam carok (berkelahi) oleh sejumlah orang. Leher Humaidi kemudian dipiting ditarik ke belakang,” katanya.
Pihak korban telah resmi melapor ke Polres Situbondo dengan nomor STTLP/B/228/VII/2025/SPKT/POLRES SITUBONDO/ POLDA JATIM.
Kapolres Situbondo AKBP Rezi Darmawan menyatakan pihaknya akan bekerja secara profesional sesuai tugas pokok dan fungsi. Namun, dia berharap polemik segera berakhir.
Pihaknya akan menindaklanjuti laporan yang telah masuk. Tidak hanya aduan masyarakat yang menjadi perhatian publik. Namun, semua yang sudah masuk kepada ranah pidana.
“Terkait polemik ya tanggapan kami berharap semoga tidak ada polemik, kalaupun ada semoga cepat berakhir, untuk laporan tetap kami tindaklanjuti laporan masyarakat,” katanya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/02/688dfa20f3ef2.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tangis Megawati dan Pekikan Merdeka Saat Hasto “Pulang” ke PDI-P… Nasional 3 Agustus 2025
Tangis Megawati dan Pekikan Merdeka Saat Hasto “Pulang” ke PDI-P…
Tim Redaksi
NUSA DUA, KOMPAS.com
– Tangis haru dan pekikan “merdeka” menggema di ruang utama Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Sabtu (2/8/2025), ketika
Hasto Kristiyanto
melangkah di tengah ruang kongres ke-6 partai, untuk kembali ke panggung politik partai berlambang banteng.
Suasana yang semula hening berubah menjadi riuh dan penuh emosi di tengah pidato politik Ketua Umum PDI-P
Megawati Soekarnoputri
dalam penutup kongres ke-6 partai.
Suara Megawati mendadak terhenti saat dia tengah menyampaikan pesan tentang pentingnya keberanian dan kejernihan dalam menghadapi tantangan bangsa.
“Kita tidak boleh menutup mata, kita harus menghadapi kenyataan ini dengan keberanian, kejernihan pikiran dan hati nurani, serta keteguhan sikap. Tetap berdiri tegak sebagai kesatria,” ujar Megawati.
Namun, kalimat itu belum sempat dirampungkan oleh Megawati.
Teriakan “Merdeka!” dari sejumlah orang memotong suasana.
Spontan, seluruh kader berdiri dari tempat duduk masing-masing, tepuk tangan bergemuruh.
Megawati, yang duduk di bangku di atas panggung, sempat bingung. Pandangannya celingukan.
Ekspresi haru pun mencuat dari wajah Megawati kala matanya menangkap sosok seseorang yang berjalan ke arah panggung.
Saat itulah, Sekjen Demisioner PDI-P Hasto Kristiyanto muncul di tengah-tengah peserta kongres.
Dengan mengenakan kemeja merah khas PDI-P dan kopiah berhias pin wajah Bung Karno, Hasto melangkah mantap menuju panggung utama.
Di tangan kiri, dia menggenggam buku berjudul “Spiritualitas PDI Perjuangan.”
Karya yang ditulis dan dipersembahkan untuk Megawati dari balik jeruji ruang tahanan KPK.
Megawati terdiam dan matanya mulai berkaca-kaca. Tatapannya mengikuti langkah Hasto.
Air mata Megawati pun perlahan jatuh membasahi pipi.
Dia menyeka wajahnya, sebelum akhirnya berdiri menyambut Hasto yang naik ke atas panggung.
Sambil menangis, Megawati pun memeluk erat Hasto.
Di hadapan ribuan kader, Hasto tampak berusaha menenangkan ketua umumnya yang diliputi haru.
Hasto kemudian membungkuk dan mencium tangan Megawati.
Pekikan “Merdeka!” pun kembali menggema.
Para kader yang menyaksikan momen itu dari berbagai penjuru ruangan meneriakkannya sambil bertepuk tangan.
Setelah itu, Hasto langsung berbalik badan, lalu mengepalkan tangan ke udara dan berteriak “Merdeka!” sebelum turun dari panggung.
Pekikan itu serempak diikuti oleh para peserta kongres.
Usai turun panggung, Hasto bersalaman dengan dua tokoh PDI-P yang duduk di barisan depan: Prananda Prabowo dan Puan Maharani.
Hasto kemudian menempati kursi yang baru saja disiapkan oleh panitia di sisi kanan barisan terdepan.
Sementara itu, Megawati kembali duduk dengan penuh keharuan.
Dia pun tak langsung melanjutkan pidatonya karena masih diselimuti emosi.
Melihat hal itu, para kader berinisiatif menyanyikan yel-yel penyemangat dengan lirik “Megawati siapa yang punya, Megawati siapa yang punya, yang punya kita semua!”.
Yel-yel itu pun memecah keheningan dan menghangatkan suasana.
Perlahan, Megawati kembali mengambil alih suasana.
“Ternyata yang saya katakan, Satyam Eva Jayate. Ternyata kebenaran itu pasti menang. Alhamdulillah, Tuhan memberikan apa yang telah diinginkan oleh beliau,” ucap Megawati, dengan suara bergetar.
Dia mengaku selalu mendoakan Hasto, namun tak pernah menyangka bahwa pria yang menjadi tangan kanannya itu bisa hadir secara langsung dalam forum penting partai, hanya sehari setelah dibebaskan.
Untuk diketahui, Hasto baru saja bebas dari rumah tahanan KPK setelah mendapat amnesti dari
Presiden Prabowo Subianto
, dalam kasus penyuapan terkait perkara korupsi Harun Masiku, Jumat (1/8/2025) kemarin.
“Tadi saya berdoa. Tapi saya tidak terlalu berharap, bahwa yang namanya Pak Hasto berada kembali di keliling kita,” tuturnya disambut tepuk tangan.
Dalam pidatonya, Megawati juga mengungkap bahwa Hasto adalah satu dari sekian nama tokoh dan kader yang kerap ia sebut saat berdzikir.
“Kalau saya sedang berdzikir, saya sebut semua nama, termasuk Pak Hasto,” ucap Megawati.
“Saya minta kepada Yang Di Atas. Bukan karena apa-apa, (tetapi untuk) keadilan yang hakiki pada orang-orang yang dari sisi hukum diperlakukan tidak adil,” lanjut Presiden ke-5 RI itu.
Menurut Megawati, Hasto hanyalah contoh dari sekian banyak warga yang menjadi korban ketidakadilan hukum.
Dia pun menyerukan agar keadilan ditegakkan setegak-tegaknya.
“Apakah kalian tidak punya anak-anak, tidak punya saudara? Kalau diperlakukan seperti itu lalu bagaimana, di mana kalian akan mencari keadilan yang hakiki?” ucap dia.
Dalam kesempatan yang sama, Megawati juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap kondisi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini.
Dia menyatakan, lembaga yang dulu turut digagasnya itu kini membuatnya sedih.
“Kalau saya lihat KPK sekarang, sedihnya bukan main. Saya lah yang membuat yang namanya Komisi Pemberantasan Korupsi,” ujar Megawati.
“Kalau sekarang modelnya kayak begini, lalu bagaimana? Coba saja pikir. Saya merasa aneh kok,” sambung dia.
Megawati pun menyinggung peran Presiden Prabowo Subianto yang harus turun langsung menangani persoalan KPK.
“Masa urusan begini saja, Presiden harus turun tangan? Coba pikirkan,” kata dia.
Sebagai mantan kepala negara, Megawati menegaskan bahwa dirinya memahami dinamika kekuasaan.
Namun, dia menyayangkan jika penegakan hukum justru makin kehilangan kepercayaan publik.
“Saya kan pernah presiden, jadi saya tahu liku-likunya. Coba kalau kalian, lucu ya. Kenapa sih kok KPK jadi begitu? Itulah,” ujar Megawati.
Megawati menutup pidatonya dengan menyampaikan janji setia kepada Pancasila yang dia layangkan kepada almarhum ayahnya yang juga Presiden Pertama RI, Soekarno.
“Kepada Bung Karno, izinkan kami berjanji, di Kongres-6 ini, kami akan terus setia pada Pancasila, pada Trisakti yang akan kami wujudkan melalui pola pembangunan nasional semesta berencana,” katanya dengan suara bergetar.
Megawati juga berjanji bahwa dia dan partainya akan setia pada ajaran kebenaran yang diberikan oleh ayahnya tersebut.
Baginya, ajaran kebenaran Soekarno perlu diterapkan demi terwujudnya Indonesia yang sejati.
“Dengan mengucap syukur kehadirat Allah SWT, dengan berakhirnya pidato ini, maka dengan resmi Kongres keenam PDI-P secara resmi saya tutup,” kata Megawati.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/01/688cbf3653e3d.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
28 Penerbangan di Bandara Komodo Labuan Bajo Dibatalkan Imbas Erupsi Lewotobi Regional 3 Agustus 2025
28 Penerbangan di Bandara Komodo Labuan Bajo Dibatalkan Imbas Erupsi Lewotobi
Tim Redaksi
LABUAN BAJO, KOMPAS.com
– Sebanyak 28 penerbangan di Bandara Internasional Komodo, Labuan Bajo, dibatalkan akibat dampak
erupsi Gunung Lewotobi
Laki-laki, Sabtu (2/8/2025).
Humas Bandara Internasional Komodo, Marwa, mengatakan pembatalan tersebut merupakan akumulasi dari penerbangan yang datang dan berangkat.
Ribuan penumpang terdampak akibat pembatalan ini.
“Total keseluruhan cancel 3.263 penumpang,” jelas Marwa dalam keterangan tertulis yang diterima Minggu malam.
Ia merinci, jumlah penumpang datang yang batal terbang sebanyak 1.636 orang, sementara jumlah penumpang berangkat yang terdampak mencapai 1.627 orang.
Marwa menjelaskan, keputusan pembatalan sepenuhnya merupakan kebijakan masing-masing maskapai.
Meskipun terdampak erupsi, hasil pemeriksaan terkini menunjukkan bahwa area bandara masih aman dari abu vulkanik.
“Bandara masih beroperasi normal,” imbuhnya.
Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, NTT, mengalami erupsi dahsyat disertai gemuruh kuat dan lontaran abu vulkanik mencapai ribuan meter.
Erupsi ini terjadi pada Jumat (1/8/2025) pukul 20.48 Wita, dan Sabtu (2/8/2025) pukul 01.05 Wita.
Badan Geologi mencatat, material letusan itu tersebar ke segala arah dengan lontaran sejauh 3-4 kilometer dari kawah.
“Letusan ini dipicu oleh akumulasi gas yang terperangkap selama dua minggu terakhir,” ujar Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, dalam keterangannya, Sabtu.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/08/02/688d94e85b89e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/08/01/688c12dc6b212.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/07/24/6881deca972d3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/08/03/688eb30c9a07e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)