Prabowo Heran Kaesang Dapat Sorakan Lebih Meriah daripada Gibran: Mungkin Lebih Ganteng
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep mendapatkan tepuk tangan meriah saat namanya dipanggil dalam Puncak HUT ke-61 Partai Golkar di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (5/12/2025) malam.
Presiden
Prabowo Subianto
pun keheranan, kenapa tepuk tangan untuk Kaesang bisa lebih ramai daripada abangnya sendiri, yakni Wapres
Gibran Rakabuming Raka
.
Mulanya, Prabowo mengabsen satu per satu pejabat dan ketua partai politik yang hadir. Ketika sampai pada nama Kaesang, Prabowo sempat terdiam mendengar tepuk tangan dan sorakan riuh dari kader Golkar.
“Ketua PKS saudara Al Muzzammil Yusuf. Ketua PSI
Kaesang Pangarep
yang saya hormati,” ujar Prabowo disambut riuh kader Golkar ketika Kaesang berdiri.
“Kok lebih ramai dari abangnya ini?” imbuh Prabowo.
Prabowo menduga, Kaesang lebih disoraki karena memiliki badan besar dan ganteng daripada Gibran.
Melihat suasana tersebut, Gibran hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum. Kader Golkar pun tertawa melihat aksi Gibran itu.
“Mungkin badannya lebih besar. Ganteng lagi ya. Ini emak-emak senangnya yang ganteng-ganteng ini. Nanti saya sebut Seskab (Teddy Indra Wijaya), teriak lagi saudara-saudara,” imbuh Prabowo.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Author: Kompas.com
-
/data/photo/2025/12/05/6932e18ec2b2a.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
7 Prabowo Heran Kaesang Dapat Sorakan Lebih Meriah daripada Gibran: Mungkin Lebih Ganteng Nasional
-
/data/photo/2025/12/05/693239b871628.jfif?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Alasan Tanggul Laut di Muara Baru Sering Bocor Saat Rob Megapolitan 5 Desember 2025
Alasan Tanggul Laut di Muara Baru Sering Bocor Saat Rob
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com
– Kepala Suku Dinas SDA Jakarta Utara Heria Suwandi mengatakan, kebocoran air laut di tanggul wilayah Muara Baru, Kecamatan Penjaringan karena usianya sudah menua, yakni mencapai 10 tahun, sehingga konstruksi mulai melemah.
“Ada celah pada
sheet pile
yang menyebabkan air laut masuk ke belakang tanggul,” kata Heria di
Jakarta
, Jumat (5/12/2025).
Penanganan yang dilakukan saat ini bersifat sementara yaitu menyumpal celah dengan karung pasir.
Hingga hari ini, sekitar 500 karung sudah digunakan dan kemungkinan akan bertambah.
“Selain itu, struktur beton yang mengalami korosi juga ditambal untuk mengurangi laju rembesan,” kata dia.
Kondisi tanggul masih mampu menahan tekanan air saat tinggi muka laut mencapai 2,65 meter pasang purnama (cmPP).
Namun, kekuatan tersebut tidak dapat bertahan lama, sehingga penanganan permanen akan dilakukan oleh Dinas SDA dengan memperkuat struktur baru.
“Perencanaan teknisnya sedang disusun dan mudah-mudahan bisa direalisasikan pada tahun anggaran 2026 dan selesai pada 2027,” kata Heria.
Perbaikan jangka panjang kemungkinan dilakukan dengan menambah konstruksi tanggul di sisi luar menggunakan metode yang lebih kuat, seperti spun pile seperti yang telah digunakan di kawasan Pelabuhan Nizam Zachman.
Dia menilai kebocoran terjadi akibat kombinasi berbagai faktor, seperti tekanan air laut yang tinggi, korosi beton akibat paparan klorin, kenaikan muka air laut, serta penurunan muka tanah (
land subsidence).
Menurut dia, segmen yang mengalami kebocoran cukup parah diperkirakan memiliki panjang sekitar 500 meter.
Sementara total jalur tanggul dari area Batang hingga titik pertemuan dengan tanggul Kementerian PUPR mencapai sekitar 2 kilometer.
“Sudin SDA juga menangani limpasan air laut di Pelabuhan Perikanan Nizam Zachman yang terjadi karena elevasi dermaga lebih rendah dari tinggi
rob
,” kata dia.
Sementara itu, Ketua RT 15 Penjaringan, Dewi mengatakan, kondisi tanggul memang sudah lama memprihatinkan dan kerap menyebabkan air masuk ke permukiman saat pasang tinggi.
“Kami berharap tanggul yang bocor bisa segera diperbaiki dan penanganan akan dilakukan,” kata dia.
Rembesan air laut yang bocor melalui tanggul ini berdampak pada sedikitnya tujuh RT, yaitu RT 04, 05, 06, 11, 12, 14, dan 15.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/12/05/6932d5f923c3c.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Rubi Handojo Paparkan Penguatan Ketahanan Risiko Jasa Raharja melalui Pengembangan "Human Capital" Nasional 5 Desember 2025
Rubi Handojo Paparkan Penguatan Ketahanan Risiko Jasa Raharja melalui Pengembangan “Human Capital”
Penulis
KOMPAS.com
– Jasa Raharja turut berpartisipasi dalam ERMA International Conference on Enterprise Risk Management (ERM) yang digelar pada Kamis (4/12/2025) hingga Jumat (5/12/2025) di Bali.
Konferensi internasional bertema “
Risk Odyssey: Engineering Momentum, Building a Resilient Risk DNA
” ini menjadi ajang para pemimpin industri, regulator, akademisi, dan profesional risiko untuk membahas strategi penguatan ketahanan organisasi di tengah dinamika lingkungan global yang kian cepat.
Dalam forum tersebut, Direktur
Sumber Daya Manusia
(SDM) dan Umum
Jasa Raharja
,
Rubi Handojo
, hadir sebagai pembicara pada Panel Diskusi Sesi 6 dengan materi berjudul “
Resilience Capital: Risk, Governance, and Innovation in a Changing World
”.
Pada sesi itu, Rubi memaparkan bagaimana Jasa Raharja membangun
resilience capital
melalui penguatan pengendalian risiko, tata kelola yang bijaksana, serta pengembangan SDM sebagai fondasi utama perusahaan.
Rubi menjelaskan bahwa mandat negara yang diemban Jasa Raharja menuntut perusahaan untuk siap menghadapi beragam dinamika risiko, mulai dari perubahan regulasi, percepatan teknologi, hingga tingginya tantangan
keselamatan transportasi
.
Kondisi tersebut menuntut penguatan ketahanan operasional yang tidak hanya mengandalkan sistem, tetapi juga budaya organisasi dan kualitas talenta.
“Sebagai perusahaan yang mengemban amanah negara, Jasa Raharja dituntut memiliki ketahanan risiko yang lebih kuat dan terukur.
Risk management
harus menjadi DNA organisasi agar kami dapat merespons perubahan dengan cepat serta menjaga keberlanjutan layanan bagi masyarakat,” ujar Rubi dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Jumat (5/12/2025).
Ia memaparkan bahwa penguatan DNA ketahanan risiko dilakukan melalui enam pilar kontrol risiko yang saat ini dijalankan perusahaan.
Pilar tersebut meliputi manajemen risiko berorientasi pelanggan, penguatan infrastruktur dan keamanan, peningkatan kontrol proses keuangan, penerapan strategi investasi yang bijaksana, penguatan kepatuhan terhadap aturan, serta pengembangan operasional yang berkelanjutan.
Pada tahap ini, Jasa Raharja memastikan setiap aspek operasional, termasuk proses layanan dan manajemen risiko finansial, berjalan dengan prinsip kehati-hatian dan ketepatan.
Lebih lanjut, Rubi menegaskan bahwa manusia merupakan modal utama dalam membangun ketahanan organisasi.
Jasa Raharja menjalankan berbagai program pengembangan SDM yang berorientasi risiko, mulai dari pembentukan insan Jasa Raharja yang tangguh, penanaman pemikiran risiko sejak proses orientasi, peningkatan keterampilan melalui reskilling dan upskilling, hingga penguatan kapabilitas analitik untuk mengantisipasi pola risiko baru.
“Ketahanan risiko dibentuk oleh orang-orang yang menjalankannya. Budaya kerja yang kuat, pemikiran risiko yang matang, dan kompetensi yang relevan adalah kunci agar organisasi mampu bertahan dan tumbuh di tengah ketidakpastian,” ucap Rubi.
Ia menambahkan, Jasa Raharja berkinerja melampaui tugas mandatnya dengan tetap selaras pada prinsip-prinsip tata kelola (
governance
), risiko (
risk
), dan kepatuhan (
compliance
) atau GRC.
Sebagai penutup, Rubi menyampaikan sejumlah pencapaian yang menjadi bukti penguatan tata kelola risiko Jasa Raharja.
Capaian itu, di antaranya, Risk Maturity Index pada level 4,2 (Fase Praktik yang Lebih Baik) serta peringkat idAAA, yang mencerminkan kualitas tata kelola dan ketahanan operasional perusahaan.
Jasa Raharja juga meraih sejumlah penghargaan manajemen risiko, termasuk Public Initiatives Award pada ASEAN Risk Award (ARA) 2025, sebagai pengakuan regional atas komitmennya dalam penguatan manajemen risiko.
Partisipasi Jasa Raharja dalam konferensi ini menjadi kesempatan untuk berbagi praktik, pengalaman, dan perspektif kepada para peserta.
Melalui sesi tersebut, Jasa Raharja turut memperkaya wawasan mengenai penerapan manajemen risiko di sektor publik, sekaligus memperoleh pandangan baru dari berbagai pihak yang berkontribusi pada pengembangan tata kelola risiko di tingkat regional.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/12/05/6932d79d59ce4.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Rob Kembali Rendam Pesisir Jakarta, DPRD DKI: Bukan Musiman, Ini Ancaman Nyata Megapolitan 5 Desember 2025
Rob Kembali Rendam Pesisir Jakarta, DPRD DKI: Bukan Musiman, Ini Ancaman Nyata
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com
— Anggota DPRD Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth, menegaskan banjir rob di pesisir Jakarta bukan lagi peristiwa musiman, tetapi ancaman serius yang terus meningkat.
“Rob kini bukan hanya peristiwa musiman, tetapi sudah menjadi ancaman yang terus meningkat,” ujar Kenneth melalui pesan singkat kepada
Kompas.com
, Jumat (5/12/2025).
Menurut Kenneth, kawasan pesisir seperti Penjaringan, Muara Angke, Pademangan, Cilincing, dan sebagian Teluk Gong termasuk yang paling rawan terdampak rob.
Warga di wilayah ini setiap tahun menghadapi risiko serupa, mulai dari air laut yang naik secara mendadak, kerusakan rumah,
Dengan begitu, perlunya langkah antisipatif dari Pemprov Jakarta, mulai dari penguatan tanggul pantai hingga memastikan jalur evakuasi warga tetap aman.
“Saya menekankan perlunya tindakan antisipatif, mulai dari memperkuat tanggul pantai, memaksimalkan kinerja pompa air, hingga menjaga jalur evakuasi warga tetap aman dan bisa digunakan,” kata Kenneth.
Kenneth menekankan bahwa kelompok yang paling terdampak saat banjir rob adalah rakyat kecil, pekerja harian, pedagang kecil, anak-anak, dan lansia.
Ia meminta Pemprov memastikan distribusi logistik dan bantuan sosial berjalan cepat, tepat sasaran, dan bebas dari kepentingan politik.
“Pemprov Jakarta harus pastikan bantuan cepat dan tepat sasaran,” tambah Kenneth.
Sebelumnya, Gubernur Jakarta Pramono Anung memperkirakan puncak banjir rob terjadi Jumat pukul 09.00 WIB dan mengingatkan warga pesisir untuk tetap waspada hingga 10 Desember 2025.
Beberapa titik rawan, termasuk Muara Angke dan Marunda, telah dipantau sejak awal, dengan langkah mitigasi yang disiapkan oleh Dinas Sumber Daya Air dan BPBD DKI Jakarta.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, genangan rob terjadi di Jalan Dermaga Ujung 1, Muara Angke, mencapai 10 sentimeter pada pukul 07.30 WIB.
Sejumlah warga memindahkan kendaraan motor ke lokasi lebih tinggi, sementara yang berjalan kaki menghindari genangan dengan menapaki tanggul atau menggulung celana.
BPBD DKI Jakarta mencatat tujuh RT dan satu ruas jalan terdampak rob hingga pukul 13.00 WIB.
Wilayah yang terdampak rob meliputi dua RT di Kepulauan Seribu serta lima RT dan satu ruas jalan di Jakarta Utara, tepatnya di depan Jakarta International Stadium (JIS).
Ketinggian genangan berkisar 10–40 sentimeter.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/12/05/6932c987197cb.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Rob Mengancam Pesisir Jakarta, Pemprov Diminta Segera Perkuat Tanggul Megapolitan 5 Desember 2025
Rob Mengancam Pesisir Jakarta, Pemprov Diminta Segera Perkuat Tanggul
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com
— Anggota DPRD Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth, mengatakan Pemprov Jakarta harus segera memperkuat tanggul pantai dan mengoptimalkan langkah antisipatif untuk menghadapi banjir rob di pesisir.
“(Pemprov Jakarta) perlu tindakan antisipatif, mulai dari memperkuat tanggul pantai, memaksimalkan kinerja pompa air, hingga menjaga jalur evakuasi warga,” ujar Kenneth melalui pesan singkat kepada
Kompas.com
, Jumat (5/12/2025).
Banjir rob yang terjadi berulang di Jakarta Utara dinilai bukan lagi peristiwa musiman, tetapi telah menjadi ancaman yang meningkat.
Beberapa wilayah, termasuk Penjaringan, Muara Angke, Pademangan, Cilincing, dan sebagian Teluk Gong, menjadi titik paling rawan terdampak.
Kenneth menekankan bahwa kelompok yang paling terdampak banjir rob adalah rakyat kecil, pekerja harian, pedagang kecil, anak-anak, dan lansia.
“Saya berharap masyarakat tidak lagi menanggung kerugian akibat respons yang lambat dan koordinasi antarinstansi yang lemah,” kata Kenneth.
Ia juga menegaskan, Pemprov harus memastikan distribusi logistik dan bantuan sosial berjalan cepat serta tepat sasaran.
“Pemprov Jakarta harus pastikan bantuan cepat dan tepat sasaran,” tambah Kenneth.
Sebelumnya, Gubernur Jakarta Pramono Anung memperkirakan puncak banjir rob terjadi Jumat pukul 09.00 WIB dan mengingatkan warga pesisir untuk tetap waspada hingga 10 Desember 2025.
Beberapa titik rawan, termasuk Muara Angke dan Marunda, telah dipantau sejak awal, dengan langkah mitigasi yang disiapkan oleh Dinas Sumber Daya Air dan BPBD DKI Jakarta.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, genangan rob terjadi di Jalan Dermaga Ujung 1, Muara Angke, mencapai 10 sentimeter pada pukul 07.30 WIB.
Sejumlah warga memindahkan kendaraan motor ke lokasi lebih tinggi, sementara yang berjalan kaki menghindari genangan dengan menapaki tanggul atau menggulung celana.
BPBD DKI Jakarta mencatat tujuh RT dan satu ruas jalan terdampak rob hingga pukul 13.00 WIB.
Wilayah yang terdampak rob meliputi dua RT di Kepulauan Seribu serta lima RT dan satu ruas jalan di Jakarta Utara, tepatnya di depan Jakarta International Stadium (JIS).
Ketinggian genangan berkisar 10–40 sentimeter.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/12/05/6932c987197cb.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
BPBD: Banjir Rob di Jakarta Sudah Surut Jumat Sore Megapolitan 5 Desember 2025
BPBD: Banjir Rob di Jakarta Sudah Surut Jumat Sore
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Seluruh genangan yang sempat muncul di wilayah DKI Jakarta pada Jumat (5/12/2025) telah surut sepenuhnya pada pukul 18.00 WIB.
Termasuk
rob
di wilayah Jakarta Utara.
“BPBD mencatat hingga Jumat pukul 18:00 WIB, seluruh genangan di wilayah DKI Jakarta sudah surut,” ujar Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan dalam keterangan resmi, Jumat.
Yohan mengatakan, genangan tersebut sebelumnya dipicu oleh fenomena pasang maksimum air laut atau rob yang terjadi pada periode 1–10 Desember 2025.
“Adanya fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fenomena fase Bulan Purnama dan Perigee (Supermoon) yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir atau rob di wilayah pesisir utara Jakarta,” kata dia.
Fenomena itu menyebabkan Pintu Air Pasar Ikan berada dalam status Bahaya/Siaga 1 sejak pukul 08.00 WIB.
Sementara itu, kenaikan air juga terjadi di Bendung Katulampa pada pukul 16.00 WIB dan Pos Pesanggrahan pada pukul 17.00 WIB.
Yohan mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi genangan susulan.
“Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop,” kata Yohan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2021/11/08/6189032ed77c0.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
PHRI Ingatkan Potensi PHK hingga Penutupan Hotel jika Raperda KTR Tak Dikaji Ulang Megapolitan 5 Desember 2025
PHRI Ingatkan Potensi PHK hingga Penutupan Hotel jika Raperda KTR Tak Dikaji Ulang
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (
PHRI
) BPD DKI Jakarta menyoroti Rancangan Peraturan Daerah tentang
Kawasan Tanpa Rokok
(Raperda KTR) dalam Musyawarah Daerah (Musda) XVI yang digelar Jumat (5/12/2025).
Ketua BPD PHRI DKI Jakarta Sutrisno Iwantono, mengatakan asosiasinya menerima banyak keluhan dari anggota terkait sejumlah larangan dalam raperda yang dinilai berpotensi membebani industri perhotelan dan restoran.
“Raperda KTR Jakarta sudah banyak dikeluhkan oleh anggota kami karena akan berdampak secara signifikan bagi industri hotel dan restoran di Jakarta,” ujar Iwantono dalam keterangan tertulis, Jumat.
“Kami ingin agar suara dari pelaku usaha itu bisa didengar dan ditampung aspirasinya. Bukan sebagai niat untuk melawan pemerintah, kami tetap mendukung pemerintah. Namun demikian, aspirasi kami mohon diperhitungkan,” tegasnya.
Iwantono menambahkan, PHRI proaktif menjalin kolaborasi dengan pemerintah agar kebijakan yang dihasilkan tidak menimbulkan polemik dan tetap dapat diimplementasikan pelaku usaha. Di tengah pelemahan ekonomi, PHRI juga berharap pemerintah memberikan perlindungan tambahan.
Menurut dia, sektor hotel dan restoran berkontribusi signifikan terhadap pendapatan asli daerah (PAD) DKI Jakarta sehingga keberlanjutan usaha perlu diprioritaskan.
Untuk mengawal pembahasan Raperda KTR, PHRI bersama sejumlah asosiasi industri turut menyampaikan permohonan perlindungan kepada pemerintah daerah dan DPRD DKI Jakarta.
“Agar Raperda KTR yang dihasilkan benar-benar adil, berimbang, inklusif dan mengakomodir keberlangsungan usaha sektor jasa dan pariwisata,” kata Iwantono.
PHRI sebelumnya melaporkan, sekitar 70 persen pelaku usaha hotel dan restoran di Jakarta telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat tekanan bisnis berkepanjangan. Penurunan okupansi hotel yang drastis, ditambah biaya operasional yang terus meningkat, memicu rencana PHK massal.
Langkah efisiensi mulai dilakukan, termasuk memangkas pekerja kontrak dan harian lepas, serta menghentikan sementara proses perekrutan.
Sejalan dengan itu, PHRI meminta pemerintah mengkaji kembali berbagai regulasi yang dinilai menambah beban, termasuk Raperda KTR.
“Mengingat dampaknya terhadap kondisi industri dan market segmen jasa dan pariwisata yang semakin anjlok. Pertama dari sisi pasar, tolong bantu masyarakat untuk datang ke Jakarta,” ucap Iwantono.
“Kedua, tentu jangan banyak aturan-aturan yang semakin membebani, yang menimbulkan beban biaya yang pada akhirnya membuat hotel tidak bisa bertahan,” lanjutnya.
Ia mengingatkan, jika banyak hotel tutup, pemerintah justru akan menghadapi dampak lebih besar.
“Karena banyak kehilangan pemasukan dari pajak hotel, meningkatnya angka pengangguran akibat PHK dan sebagainya,” kata Iwantono.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/12/05/69329ac7a57f6.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Aceh dan Sumut Masih Kurang Dokter hingga Perawat untuk Layani Korban Banjir Nasional 5 Desember 2025
Aceh dan Sumut Masih Kurang Dokter hingga Perawat untuk Layani Korban Banjir
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan, mereka membutuhkan puluhan tenaga kesehatan untuk membantu pelayanan korban terdampak bencana banjir dan longsor di Sumatera.
“Kalau ditanya berapa yang dibutuhkan? Sebaiknya sebanyak mungkin karena apa? Lelah itu akan terjadi pergantian,” kata Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan
Kemenkes
, Sumarjaya, dalam keterangan pers yang dilihat dari Kompas TV, Jumat (5/12/2025).
Kemenkes juga memiliki data terkait permintaan daerah yang kekurangan dokter dan
tenaga kesehatan
lainnya.
Provinsi Aceh membutuhkan tambahan dokter spesialis di berbagai bidang, di antaranya spesialis penyakit dalam, spesialis anak, spesialis bedah ortopedi, dokter pulmonologi, obstetri dan ginekologi, hingga apoteker.
“Berdasarkan permintaan dari daerah, itu untuk lima kabupaten: Aceh Tamiang, Aceh Utara, Langsa, Aceh Tengah, dan Bener Meriah,” lanjut dia.
Provinsi Aceh juga masih butuh tambahan 34 dokter umum untuk puskesmas hingga posko kesehatan.
“Kita butuh dokter umum itu 34, saat ini, ya, 34 orang. Kemudian perawat 17, sampai bidan, petugas farmasi, petugas kesling, dan juga kespro, dan juga ambulans. Jadi, ini juga untuk 13 kabupaten/kota di Aceh,” ujar dia.
Begitu juga dengan
Sumatera
Utara (Sumut) yang masih membutuhkan tambahan tenaga kesehatan.
“Sumatera Utara ini khusus daerah Sibolga dan Tapanuli Tengah. Kami punya data, nanti kita kasihkan, dokter spesialis bedah, dokter umum, dan semacamnya,” lanjut Sumarjaya.
Selain tenaga kesehatan, ahli elektromedis juga dibutuhkan untuk mengidentifikasi alat-alat kesehatan yang terdampak.
“Apakah bisa difungsikan kembali atau tidak. Nah, ini juga kita akan kirimkan tenaga untuk mengidentifikasi, mengecek alat-alat yang mungkin bisa difungsikan kembali, karena cukup mahal alat-alatnya,” kata Sumarjaya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/12/05/6932d966f37f7.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/11/18/691c9373649f2.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)