Author: Kompas.com

  • Hotman Paris Minta Kejagung Hentikan Kasus Impor Gula imbas Abolisi Tom Lembong

    Hotman Paris Minta Kejagung Hentikan Kasus Impor Gula imbas Abolisi Tom Lembong

    Hotman Paris Minta Kejagung Hentikan Kasus Impor Gula imbas Abolisi Tom Lembong
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kuasa hukum pihak korporasi dalam kasus dugaan korupsi importasi gula meminta agar Kejaksaan Agung melalui jaksa penuntut umum (JPU) mencabut perkara mereka.
    Hal ini menyusul eks Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong yang dibebaskan oleh Presiden Prabowo Subianto melalui abolisi.
    “Ya, hari ini kami dari kuasa hukum sembilan importir swasta akan memohon kepada Kejaksaan Agung cq (casu quo atau dalam hal ini) JPU agar surat dakwaan terhadap sembilan importir swasta ini ditarik, dicabut dari pengadilan Tipikor PN Jakarta Pusat,” ujar Hotman Paris selaku kuasa hukum salah satu terdakwa saat konferensi pers di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Selasa (5/8/2025).
    Hotman juga meminta, paling tidak majelis hakim selaku pemimpin sidang menghentikan perkara ini dan mencoretnya dari daftar buku perkara karena Tom Lembong selaku tersangka utama telah dibebaskan dari semua beban hukumnya.
    “Dalam keppres tentang abolisi Tom Lembong jelas-jelas disebutkan menghentikan semua proses hukum dan akibat hukumnya. Proses hukum apa? Ya, kasus gula, kasus impor gula,” lanjut Hotman.
    Hotman mengatakan, dalam dakwaan Tom Lembong selaku Mendag menugaskan sejumlah korporasi untuk melakukan importasi gula.
    Artinya, para korporasi dalam kasus ini merupakan pihak yang turut serta melakukan perbuatan, bukan pelaku utama.
    “Jadi, kalau pemberi tugas sudah dihentikan proses hukumnya, apalagi penerima tugas. Itu wajib hukumnya,” lanjutnya.
    Hotman yang merupakan kuasa hukum dari Direktur PT Angels Products, Tony Wijaya, meminta agar Kejaksaan ikut menyukseskan program Prabowo yang diatur dalam Keppres nomor 18 tahun 2025 ini.
    “Kejaksaan seharusnya mensukseskan program dari Bapak Presiden. Jadi, ini sangat perlu demi wibawa dari Bapak Presiden kita,” kata Hotman.
    Diberitakan, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui abolisi untuk mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong.
    Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menyatakan, permohonan abolisi itu disampaikan Presiden Prabowo Subianto ke DPR lewat Surat Presiden nomor R43 tertanggal 30 Juli 2025.
    “DPR RI telah memberikan pertimbangan dan persetujuan terhadap Surat Presiden Nomor R43/Pres/072025 tanggal 30 Juli tentang permintaan pertimbangan DPR RI atas pemberian abolisi atas nama Saudara Tom Lembong,” kata Dasco di Kompleks Parlemen, Kamis (31/7/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rincian Rekayasa Perjalanan Commuter Line Imbas KRL Anjlok di Jakarta Kota
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Agustus 2025

    Rincian Rekayasa Perjalanan Commuter Line Imbas KRL Anjlok di Jakarta Kota Megapolitan 5 Agustus 2025

    Rincian Rekayasa Perjalanan Commuter Line Imbas KRL Anjlok di Jakarta Kota
    Penulis

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Perjalanan KRL Commuter Line relasi Bogor–Jakarta Kota terganggu setelah rangkaian Commuter Line No. 1189 mengalami anjlokan di emplasemen Stasiun Jakarta Kota, Selasa (5/8/2025) sekitar pukul 07.17 WIB.
    Vice President Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, menyampaikan permohonan maaf atas gangguan layanan ini.
    Ia menegaskan bahwa seluruh penumpang telah berhasil dievakuasi dengan selamat dari lokasi kejadian.
    “KAI Commuter mohon maaf atas terjadinya kendala operasional Commuter Line Bogor imbas anjloknya rangkaian Commuter Line No. 1189 relasi Bogor–Jakarta Kota,” ujar Joni dalam keterangan tertulis.
    Demi menjaga kelancaran layanan di lintas lain, KAI Commuter menerapkan rekayasa pola operasi.
    Seluruh perjalanan KRL relasi Bogor–Jakarta Kota untuk sementara hanya beroperasi hingga Stasiun Manggarai.
    Berikut rincian rekayasa perjalanan KRL yang diumumkan:
    Proses evakuasi rangkaian masih berlangsung di lokasi kejadian. Joni menjelaskan bahwa tim teknis saat ini tengah melakukan pemeriksaan dan perbaikan terhadap sarana dan prasarana guna menormalkan kembali operasional perjalanan KRL.
    “Petugas melakukan perbaikan dan pemeriksaan sarana hingga prasarana untuk normalisasi kembali operasional pelayanan,” jelas Joni.
    Dampak gangguan ini turut dirasakan sejumlah pengguna KRL. Salah satunya adalah Ririn (56), karyawan swasta yang bekerja di kawasan Pademangan, Jakarta Utara.
    Ia mengaku sudah mendapat informasi dari petugas sejak masih berada di Depok.
    “Ini baru sampai Depok tapi sudah diinformasikan sama petugas bahwa KRL arah Jakarta Kota cuma sampai Manggarai semua,” ujar Ririn kepada 
    Kompas.com
    , Selasa, (5/8/2025).
    Mengantisipasi kepadatan di Stasiun Manggarai, Ririn memutuskan untuk turun lebih awal di Stasiun Tebet, lalu melanjutkan perjalanan menggunakan moda transportasi lain.
    “Katanya Stasiun Manggarai infonya penuh banget. Dari Tebet saya naik ojek online ke arah Salemba buat lanjut Transjakarta ke Ancol,” tutur dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Perlawanan Pedagang Pasar Barito Tolak Direlokasi ke Tempat Baru
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Agustus 2025

    Perlawanan Pedagang Pasar Barito Tolak Direlokasi ke Tempat Baru Megapolitan 5 Agustus 2025

    Perlawanan Pedagang Pasar Barito Tolak Direlokasi ke Tempat Baru
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan memberikan tenggat waktu hingga Minggu (3/8/2025) kepada para pedagang Pasar Barito untuk mengosongkan kios mereka.
    Namun, sehari setelah tenggat waktu pengosongan, sejumlah pedagang masih beraktivitas seperti biasa. Mereka bersikeras menolak relokasi, baik ke salah satu pasar milik PD Pasar Jaya maupun ke Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
    Salah satunya Yati (60), pemilik warung bakso. Ia sengaja membuka warungnya lebih pagi meski pengunjung sepi sebagai bentuk solidaritas terhadap sesama pedagang.
    “Untuk memperjuangkan tempat ini, untuk solidaritas juga buat pedagang yang lain, makanya saya buka dari pagi sekalian,” ujar Yati saat ditemui
    Kompas.com
    di lapaknya, Senin (4/8/2025).
    Yati biasanya membuka warung pukul 14.00 WIB. Namun, pada Senin kemarin ia berangkat dari rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, lebih pagi dan sudah berjualan pukul 09.00 WIB.
    “Ada yang ngosongin, rata-rata mereka takut, karena selama mereka dagang enggak pernah ada konflik, tiba-tiba dihadapin sama yang kayak begini, jadinya ya takut, enggak bisa disalahin juga,” ujarnya.
    sebagian besar pedagang memilih bertahan karena mempersoalkan lokasi baru di Lenteng Agung, Jagakarsa, yang masih berupa lahan kosong.
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    , lahan seluas 7.000 meter persegi itu memang belum dibangun apa-apa. Permukaannya tak rata, hanya menyisakan lantai bekas gedung perkantoran di bagian depan.
    Plang putih besar terpasang di sana, bertuliskan rencana pembangunan Kantor Satpol PP Jagakarsa.
    Sementara itu, bekas bangunan indekos di bagian belakang sudah tak ada. Lahan di bagian bawah masih ditumbuhi rerumputan dan beberapa pohon.
    Di ujung kanan terdapat lapangan olahraga milik warga, sementara di ujung kiri ada kebun yang dirawat ibu-ibu PKK RW 007 Lenteng Agung.
    Oleh karena itu, tak heran apabila pedagang menolak direlokasi ke tempat yang berlokasi di sisi timur Stasiun Lenteng Agung. Mereka juga tak tahu kapan bisa pindah ke sana karena belum adanya bangunan yang bisa mereka gunakan.
    “Harusnya dari sebelum digembar-gembor itu sudah ada pembangunannya, pedagang tinggal ngisi, bukannya masih hutan begitu,” kata Yati.
    Pemkot Jakarta Selatan memberikan sejumlah opsi relokasi sementara untuk para pedagang sembari menunggu pasar baru di Lenteng Agung dibangun, antara lain Mampang Prapatan, Pondok Labu, Pondok Indah, Tebet Barat, Tebet Timur, Bata Putih, dan Kebayoran Lama.
    Namun, setelah meninjau, pedagang menilai fasilitas pasar tersebut kurang memadai, apalagi bagi pedagang lanjut usia (lansia).
    Yati mengatakan, di Pasar Jaya Mampang Prapatan, kios berada di lantai dua, sedangkan toilet hanya di lantai satu. Hal ini dinilai menyulitkan pedagang karena harus mengangkut air melalui tangga ke lantai atas.
    “Minimal toilet lah, supaya enggak susah naik-naik bawa air, di sini kan banyak yang sepuh pedagangnya,” ucap Yati.
    Sementara itu, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Burung Barito, Karno (64), menjelaskan, para pedagang kerap membawa barang berat. Fasilitas berupa tangga dinilai tidak memadai bagi pedagang lansia.
    “Kalau yang sudah disurvei, posisinya itu ada di lantai 2 atau 3. Kalau kayak saya, disuruh angkat-angkat pasir kucing keburu pingsan ya,” tutur Karno.
    Advokat dari Solidaritas Pemasok dan Pedagang Pasar (SP3), Doly Daely, menilai karakteristik Pasar Jaya tidak cocok dengan komoditas pedagang Pasar Barito yang menjual hewan dan perlengkapannya.
    “Di Pasar Jaya itu identiknya kan para pedagang sembako. Bagaimana kami mencampurkan pedagang sembako dengan pedagang burung? Nah itu,” kata Doly.
    Saat pedagang masih beraktivitas, sejumlah petugas Kelurahan Pela Mampang mendatangi kios mereka untuk meminta tanda tangan persetujuan pengosongan.
    Awalnya dua petugas meminta pedagang mengisi nama dan tanda tangan di kertas kosong dengan alasan pendataan. Lalu, mereka menempelkan surat persetujuan pengosongan kios pada toko yang tutup.
    Aksi ini diketahui tim advokat. Bersama pedagang, mereka menolak. Salah satu pedagang bahkan meminta Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menemui mereka.
    “Gubernur belum turun di sini, Pak! Peduliin masyarakat, Pak! Kami UMKM juga!” teriak salah satu pedagang.
    Petugas akhirnya mundur dan menghentikan kegiatan. Surat yang ditempel dicopot pedagang dan tim advokat, lalu disimpan untuk dilaporkan ke Ombudsman karena terdapat kalimat pembongkaran pasar oleh pihak kelurahan di akhir surat itu.
    “(Surat) akan kami laporkan ke Ombudsman,” kata Doly.
    Pedagang berharap relokasi ditunda hingga pasar baru di Lenteng Agung siap digunakan. Namun, mereka ingin tetap berdagang di Pasar Burung Barito karena nilai historis dan popularitasnya.
    Sebagai informasi, relokasi ini berkaitan dengan proyek pembangunan Taman ASEAN atau Taman Bendera Pusaka yang akan menggantikan Pasar Barito. Proyek ini merupakan bagian dari rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memperluas ruang terbuka hijau (RTH).
    Taman Bendera Pusaka nantinya akan menggabungkan tiga taman yang sudah ada sebelumnya, yakni Taman Leuser, Taman Ayodhya, dan Taman Langsat. Proyek taman Bendera Pusaka tersebut ditargetkan rampung pada Desember 2025.
    Pemerintah menyebut taman ini akan menjadi ruang publik baru yang ikonik. Saat Jakarta tidak lagi menjadi ibu kota negara, Taman Bendera Pusaka diharapkan menjadi simbol identitas baru Jakarta sebagai Ibu Kota ASEAN, mengingat gedung Sekretariat ASEAN berada di kawasan tersebut.
    “Jadi, ini adalah untuk menjadikan kawasan Blok M sebagai pusat transportasi dan perbelanjaan, dan yang kedua sebagai City ASEAN. Jadi, rencananya taman itu akan menunjang taman-taman di ASEAN yang ada di wilayah Jakarta Selatan,” kata Walikota Jakarta Selatan, M. Anwar, di Jakarta, Selasa (1/7/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mensos Sebut Bansos Bagi Masyarakat Usia Produktif Bakal Dievaluasi 5 Tahun Sekali

    Mensos Sebut Bansos Bagi Masyarakat Usia Produktif Bakal Dievaluasi 5 Tahun Sekali

    Mensos Sebut Bansos Bagi Masyarakat Usia Produktif Bakal Dievaluasi 5 Tahun Sekali
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Sosial Saifullah Yusuf (
    Gus Ipul
    ) menegaskan akan mengevaluasi pemberian bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat setiap lima tahun sekali.
    Sebab menurutnya,
    bansos
    bukan program bantuan seumur hidup, melainkan bantuan sementara untuk memenuhi kebutuhan dasar sebelum diarahkan menuju pemberdayaan.
    “Jangan kita larut dalam pemberian bansos. Itu satu hal, tapi lebih dari itu, mereka harus berdaya. Bagi usia produktif, kita akan evaluasi setiap lima tahun sekali,” kata Gus Ipul dalam keterangan resmi, Senin (4/8/2025).
    “Kalau layak naik kelas, pindah ke program pemberdayaan. Kalau tidak, tetap diberikan bansos,” imbuhnya.
    Ia menekankan bahwa bansos memiliki peruntukan yang jelas dan tidak bisa digunakan seenaknya.
    Misalnya, bantuan Rp 750.000 per tiga bulan bagi ibu hamil digunakan untuk asupan gizi, atau bantuan untuk bayi 0–6 tahun, lansia, dan penyandang disabilitas sesuai kebutuhan masing-masing.
    “Pendamping memiliki tugas membina keluarga penerima manfaat agar memanfaatkan bansos sesuai peruntukannya,” ujarnya.
    Gus Ipul juga mengutarakan keprihatinannya terkait temuan lebih dari 600.000 penerima bansos yang terindikasi bermain judi online, di mana sekitar 300.000 di antaranya adalah penerima Program Keluarga Harapan (PKH).
    “Sebanyak 230.000 sudah langsung kami putus penyalurannya. Sisanya masih kami dalami, termasuk kemungkinan data mereka disalahgunakan pihak lain,” katanya.
    Evaluasi dan pemutakhiran data bansos dilakukan secara berkala bekerja sama dengan BPS, pemerintah daerah, dan berbagai pihak. Data terbaru dari BPS akan menjadi acuan penyaluran bansos setiap triwulan.
    “Data itu sangat dinamis, setiap hari ada yang meninggal, lahir, pindah, atau menikah. Kalau kita konsisten memperbarui data, penyaluran bansos akan makin akurat,” ujar Gus Ipul.
    Gus Ipul menegaskan bahwa seluruh pilar sosial harus terus menjaga integritas, bekerja sesuai aturan, dan memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah.
    “Kalau kita konsisten, data makin akurat, penyaluran bansos tepat sasaran, dan pemberdayaan masyarakat bisa tercapai,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pengunjung Diminta Tak Petik Bunga Matahari di Taman Rotanusa
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Agustus 2025

    Pengunjung Diminta Tak Petik Bunga Matahari di Taman Rotanusa Megapolitan 5 Agustus 2025

    Pengunjung Diminta Tak Petik Bunga Matahari di Taman Rotanusa
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Perawat Taman Rotanusa, Rorotan, Jakarta Utara, Iwan Sanusi (35) meminta pengunjung agar tidak memetik sembarangan bunga matahari yang sedang bermekaran.
    “Supaya sih enggak dipetik sembarangan aja,” kata Iwan saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Senin (4/8/2025).
    Biasanya, kata Iwan, anak-anak kecil yang paling rentan merusak bunga-bunga ini, karena mereka belum mengerti.
    Beberapa kali, tangkai dan bunga matahari rusak karena dicopot oleh anak-anak.
    Namun, Iwan tak bisa marah, ia hanya menanam ulang kembali bunga itu.
    Sejauh ini, kata Iwan, Petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) selalu berusaha melakukan pengawasan ketat agar tidak ada pengunjung yang merusak bunga matahari.
    “Paling dari keamanan memberitahu jangan merusak tanaman atau mengotori fasilitas yang lain,” jelas Iwan.
    Iwan mengatakan, para pengunjung bebas berfoto atau memegang bunga tersebut secara langsung.
    Tapi, diharapkan tidak menginjak tanah dan mencabutnya begitu saja.
    Sebab, untuk menanam dan merawat bunga matahari tidaklah mudah.
    Di sisi lain, bunga berwarna kuning cerah ini hanya mampu bertahan sekitar empat hingga lima bulan saja.
    “Jadi, kalau untuk bunga matahari dari pembibitan dan penyebaran sampai umur 15 hari baru dipindah, setelah dipindah dan sampai tua itu umurnya sekitar tiga sampai empat bulan, dan nantinya mati,” ucap Iwan.
    Jika sudah mati semua, Iwan akan mulai menanam ulang ratusan tangkai bunga matahari itu lagi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Perjuangan Iwan Menanam dan Merawat Bunga Matahari hingga Mekar di Taman Rotanusa
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Agustus 2025

    Perjuangan Iwan Menanam dan Merawat Bunga Matahari hingga Mekar di Taman Rotanusa Megapolitan 5 Agustus 2025

    Perjuangan Iwan Menanam dan Merawat Bunga Matahari hingga Mekar di Taman Rotanusa
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Ratusan tangkai bunga matahari tengah bermekaran di Taman Rotanusa, Rorotan, Jakarta Utara.
    Keberadaan bunga-bunga berwarna kuning cerah ini menambah daya tarik taman tersebut. Banyak pengunjung dari luar Jakarta Utara rela datang untuk melihat dan berfoto dengan hamparan bunga matahari 
    yang sedang bermekaran di Taman Rotanusa.
    Warna kuning yang cerah dari bunga ini memang membuat suasana taman menjadi sangat indah.
    Namun, di balik pemandangan taman yang indah, ada perjuangan Iwan Sanusi (35), perawat Taman Rotanusa, yang menanam dan merawat bunga-bunga tersebut.
    Iwan mengatakan, dirinya sudah menanam bunga matahari di Taman Rotanusa sejak 2021.
    “Kalau untuk menanam dari awal bibit dapat dari Dinas Pertamanan. Setelah sudah tua saya kembangbiakkan di sini, saya ambil bibitnya, saya tanam lagi, terus sampai saat ini,” kata Iwan saat diwawancarai di lokasi, Senin (4/8/2025).
    Bunga itu ditanam di atas blok yang sekelilingnya dilapisi batu bata dan di bawahnya terdapat tanah merah sebagai media tanamnya.
    Ada sekitar enam blok tanah yang ditanam bunga tersebut. Masing-masing blok berisi sekitar 30 tangkai bunga matahari.
    Iwan mengaku bahwa merawat bunga matahari tidak semudah yang dibayangkan.
    “Untuk perawatan bunga matahari gampang-gampang susah, tergantung perawatannya. Kalau cuaca lagi bagus kayak hujan siang-siang kurang bagus juga, paling saya kasih pupuk aja,” jelas Iwan.
    Berbeda dengan tanaman lain, bunga matahari tidak boleh disiram terlalu sering karena bisa membuatnya mati.
    Iwan hanya rutin menggempurkan tanah dan memberikan pupuk agar bunga-bunga itu tumbuh maksimal.
    Sayangnya, meski dirawat dengan baik, umur bunga matahari tidaklah panjang.
    “Jadi, kalau untuk bunga matahari dari pembibitan dan penyebaran sampai umur 15 hari baru dipindah, setelah dipindah dan sampai tua itu umurnya sekitar 3-4 bulan, dan nantinya mati,” ucap dia.
    Ketika seluruh tanaman mati, Iwan harus memulai kembali proses penanaman dari awal.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Serangan Hama Jadi Kendala Menanam Bunga Matahari di Taman Rotanusa
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Agustus 2025

    Serangan Hama Jadi Kendala Menanam Bunga Matahari di Taman Rotanusa Megapolitan 5 Agustus 2025

    Serangan Hama Jadi Kendala Menanam Bunga Matahari di Taman Rotanusa
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menanam ratusan bunga matahari di Taman Rotanusa, Rorotan, Jakarta Utara, tentu saja tidak mudah dan banyak tantangan.
    Salah satu tantangannya adalah serangan hama yang sering membuat bunga-bunga indah itu rusak.
    Alhasil, Perawat Taman Rotanusa Jakarta Utara, Iwan Sanusi (35), harus menanam ulang kembali bunga itu satu per satu.
    Hal itu pula yang membuat beberapa tangkai bunga matahari yang sedang bermekaran di taman ini tak rata tingginya.
    “Padahal kalau enggak kena hama, rata ini tingginya, rapi. Harusnya sih dua meter,” kata Iwan saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Senin (4/8/2025).
    Selain hama, tantangan selanjutnya adalah cara merawat bunga matahari yang berbeda dengan tanaman lain.
    Sebab, bunga berwarna kuning cerah itu tidak boleh disiram setiap harinya.
    Iwan hanya rutin menggempurkan tanah dan memberikan pupuk agar bunga matahari di Taman Rotanusa mekar sempurna.
    Selain itu, kondisi cuaca juga menjadi tantangan Iwan menanam dan merawat bunga ini.
    “Tergantung perawatannya, kalau cuaca lagi bagus kayak hujan siang-siang kurang bagus juga, paling saya kasih pupuk aja,” kata Iwan.
    Di sisi lain, meski sudah dirawat sebaik mungkin, bunga matahari tak dapat bertahan lama.
    Dalam satu tahun, Iwan harus rutin menanam dua sampai tiga kali agar Taman Rotanusa selalu memiliki bunga matahari.
    Sebab, dalam satu kali penanaman, bunga matahari tersebut hanya mampu bertahan sekitar empat hingga lima bulan.
    “Jadi, kalau untuk bunga matahari dari pembibitan dan penyebaran sampai umur 15 hari baru dipindah, setelah dipindah dan sampai tua itu umurnya sekitar tiga sampai empat bulan dan nantinya mati,” jelas dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mengapa Putar Suara Alam dan Kicauan Burung Juga Kena Royalti di Kafe dan Restoran?
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Agustus 2025

    Mengapa Putar Suara Alam dan Kicauan Burung Juga Kena Royalti di Kafe dan Restoran? Megapolitan 5 Agustus 2025

    Mengapa Putar Suara Alam dan Kicauan Burung Juga Kena Royalti di Kafe dan Restoran?
    Penulis

    KOMPAS.com –
    Upaya sejumlah pelaku usaha kuliner seperti kafe dan restoran untuk menghindari pembayaran royalti musik dengan memutar suara alam atau kicauan burung ternyata bukan solusi sah menurut hukum.
    Ketua Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN), Dharma Oratmangun, menegaskan bahwa rekaman suara apapun, termasuk suara burung, gemericik air, atau suara alam lainnya, tetap dilindungi hak terkait, dan oleh karena itu, tetap dikenai kewajiban royalti.
    “Putar lagu rekaman suara burung, suara apa pun, produser yang merekam itu punya hak terhadap rekaman fonogram tersebut, jadi tetap harus dibayar,” kata Dharma kepada
    Kompas.com
    , Senin (4/7/2025).
    Ia menjelaskan, meskipun suara tersebut bukan musik yang diciptakan oleh komposer, namun jika bentuknya adalah rekaman fonogram, yang diproduksi oleh seseorang atau perusahaan, maka tetap masuk ke dalam ruang lingkup perlindungan hak terkait, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.
    Hak terkait mencakup hak produser rekaman suara (fonogram) dan pelaku pertunjukan atas pemanfaatan hasil karya mereka.
    Itu artinya, ketika pelaku usaha memutar rekaman suara, termasuk rekaman alam, mereka wajib menghormati hak produser yang menciptakan rekaman tersebut.
    “Ada hak terkait di situ, ada produser yang merekam,” ujar Dharma menegaskan.
    Dharma juga menyayangkan adanya narasi menyesatkan yang dibangun sebagian pelaku usaha seolah-olah pemutaran suara alam adalah solusi legal untuk menghindari royalti.
    “Jangan bangun narasi mau putar rekaman suara burung, suara alam, seolah-olah itu solusi,” tambahnya.
    Mengacu pada Keputusan Menkumham HKI.02/2016, berikut contoh tarif royalti untuk bidang usaha jasa kuliner bermusik:
    Pembayaran dilakukan minimal sekali dalam setahun, dan pelaku usaha bisa mengurus perizinan secara daring melalui situs resmi LMKN.
    Tarif ini berlaku untuk seluruh bentuk pemanfaatan musik dan rekaman suara di ruang usaha, mulai dari speaker internal, pertunjukan live music, hingga pemutaran rekaman digital.
    Dharma menegaskan bahwa penarikan royalti bukan untuk menyulitkan pengusaha, melainkan sebagai bentuk penghormatan terhadap kerja kreatif pencipta dan produser.
    Fenomena “menyiasati” royalti ini juga terlihat di sejumlah kafe di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.
    Salah satu karyawan kafe menyebut, pihak manajemen kini hanya memutar lagu-lagu barat dan musik instrumental sebagai bentuk penyesuaian.
    “Jadi, udah mengikuti aturan di sini, cuma gantinya pakai lagu-lagu barat,” kata Ririn (nama disamarkan) saat diwawancarai
    Kompas.com
    , Minggu (3/8/2025).
    Namun, Dharma menegaskan bahwa musik dari luar negeri pun tetap wajib dibayar royalti.
    LMKN telah menjalin kerja sama dengan organisasi hak cipta internasional dan Indonesia juga berkewajiban membayar royalti lintas negara.
    “Harus bayar juga kalau pakai lagu luar negeri. Kita terikat perjanjian internasional,” ujarnya.
    Sementara itu, ada pula restoran yang memilih tidak memutar musik sama sekali untuk menghindari risiko pelanggaran.
    “Udah enggak pernah nyetel lagi, dari awal udah enggak boleh. Jadi, benar-benar anyep,” kata Gusti, karyawan restoran mie lainnya.
    Menanggapi fenomena ini, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kemenkumham mengingatkan bahwa layanan musik digital seperti Spotify, YouTube Premium, atau Apple Music tidak serta merta memberikan izin komersial.
    “Layanan streaming bersifat personal. Ketika musik diperdengarkan kepada publik di ruang usaha, itu sudah masuk kategori penggunaan komersial,” kata Direktur Hak Cipta dan Desain Industri DJKI, Agung Damarsasongko, Senin (28/7/2025).
    Dengan demikian, pemanfaatan musik di ruang usaha tetap harus melalui lisensi tambahan melalui LMKN, yang berwenang menghimpun dan mendistribusikan royalti secara kolektif.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • KRL Gangguan Selasa Pagi karena Kereta Anjlok di Stasiun Jakarta Kota
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Agustus 2025

    KRL Gangguan Selasa Pagi karena Kereta Anjlok di Stasiun Jakarta Kota Megapolitan 5 Agustus 2025

    KRL Gangguan Selasa Pagi karena Kereta Anjlok di Stasiun Jakarta Kota
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com
    – KRL Commuter Line relasi Bogor-Jakarta Kota No. 1189 anjlok di emplasemen Stasiun Jakarta Kota, Selasa (5/8/2025) sekitar pukul 07.17 WIB.
    Hal itu berakibat pada perjalanan rangkaian KRL Commuter Line relasi Bogor-Jakarta Kota terganggu.
    Untuk sementara, KRL hanya melayani sampai Stasiun Manggarai.
    “KAI Commuter mohon maaf atas terjadinya kendala operasional Commuter Line Bogor imbas anjloknya rangkaian Commuter Line No. 1189 relasi Bogor-Jakarta Kota,” kata VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus dalam keterangan tertulis, Selasa.
    Joni memastikan seluruh penumpang terdampak di dekat lokasi telah dievakuasi dengan selamat.
    Saat ini, para petugas juga masih berada di lokasi melakukan proses evakuasi rangkaian Commuter Line.
    “Dan melakukan perbaikan dan pemeriksaan sarana hingga prasarana untuk normalisasi kembali operasional pelayanan,” ujar Joni.
    Oleh karena itu, KAI Commuter Line melakukan rekayasa pola operasi agar layanan lainnya tetap berjalan, khususnya lintas Bogor-Manggarai.
    “Jadi untuk sementara waktu, pola operasinya Commuter Line lintas Bogor-Jakarta Kota sampai Manggarai saja,” terang Joni.
    Di samping itu, seorang karyawan swasta bernama Ririn (56) yang bekerja di daerah Pademangan, Jakarta Utara, menjadi salah satu yang terkena imbas pada insiden ini.
    “Ini baru sampai Depok tapi sudah diinformasikan sama petugas bahwa KRL arah Jakarta Kota cuma sampai Manggarai semua,” kata Ririn saat dikonfirmasi
    Kompas.com,
    Selasa.
    Ia berencana turun di Stasiun Tebet dan melanjutkan menggunakan Transjakarta ke arah Ancol.
    “Mau coba turun di Stasiun Tebet karena katanya Stasiun Manggarai infonya penuh banget,” ujar Ririn.
    “Dari sana naik ojek online ke arah Salemba buat lanjut Transjakarta ke Ancol,” sambung dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • KRL Gangguan, Perjalanan Rute Bogor–Jakarta Kota Hanya Sampai Manggarai
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Agustus 2025

    KRL Gangguan, Perjalanan Rute Bogor–Jakarta Kota Hanya Sampai Manggarai Megapolitan 5 Agustus 2025

    KRL Gangguan, Perjalanan Rute Bogor–Jakarta Kota Hanya Sampai Manggarai
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Layanan KRL Commuter Line relasi Bogor–Jakarta Kota mengalami gangguan, Senin (5/8/2025) pagi.
    Akibatnya, perjalanan kereta dari arah Bogor hanya dilayani hingga Stasiun Manggarai.
    “Sehubungan dengan adanya gangguan operasional di Jakarta Kota, saat ini rangkaian hanya sampai di stasiun transit Manggarai. Bagi penumpang yang bertujuan Jakarta Kota bisa menggunakan moda transportasi lain,” ujar salah satu petugas di Stasiun Bogor.
    Pantauan
    Kompas.com,
    seluruh kereta yang berada di Stasiun Bogor hanya menampilkan tujuan Manggarai pada layar LED.
    Informasi serupa juga terpampang di papan pengumuman digital.
    “Sehubungan dengan adanya gangguan operasional di jalur 9 Jakarta Kota, kereta hanya sampai Stasiun Manggarai. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya,” demikian tulisan pada layar pengumuman.
    Gangguan ini juga membuat sejumlah kereta tertahan di setiap stasiun, seperti Stasiun Bojong Gede, Depok, Depok Baru karena menunggu sinyal keberangkatan.
    Salah satu penumpang, Ira (27), mengaku harus mengubah perjalanannya.
    Semula ia hendak turun di Stasiun Gondangdia, namun terpaksa berhenti di Manggarai.
    “Iya tadi, penumpang lain juga pada turun Manggarai. Sebenarnya bisa sih lanjut transit lewat Stasiun Tanah Abang, tapi penuh,” ucap Ira.
    Ia akhirnya memilih menggunakan ojek online untuk melanjutkan perjalanan.
    Hingga berita ini diturunkan, pihak KRL Commuter Line belum memberikan keterangan resmi terkait penyebab gangguan operasional tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.