Media Sosial dan Perundungan Jadi Pemicu Stres, Psikiater Ingatkan Pentingnya Berbaik Hati pada Diri Sendiri
Tim Redaksi
MALANG, KOMPAS.com
– Tekanan kompetisi, gaya hidup, dan ekspektasi sosial yang kian tinggi menjadi pemicu stres di tengah masyarakat modern.
Di antara berbagai faktor tersebut, pengaruh negatif media sosial dan dampak destruktif dari perundungan (
bullying
) mengemuka sebagai ancaman paling berbahaya bagi kesehatan mental, terutama di kalangan anak muda.
Fenomena ini menjadi sorotan utama dalam seminar kesehatan mental bertajuk Stress Management, Stop Jadi Korban Overthinking! yang digelar oleh komunitas Indonesia Sehat Jiwa di Gedung Malang Creative Center (MCC), Kota Malang, pada Jumat (8/8/2025).
Ketua Indonesia Sehat Jiwa, Sofia Ambarini menyampaikan bahwa kampanye publik yang diikuti oleh 60 peserta dari berbagai latar belakang mulai dari pelajar, pekerja, dan ibu rumah tangga ini bertujuan sebagai langkah preventif.
“Tujuan utama kami adalah pencegahan bunuh diri. Untuk itu, mental yang kuat harus dibangun. Dengan adanya media sosial, orang menjadi lebih gampang membandingkan dirinya dengan yang lain. Tanpa ada tekanan dari manapun, dia sudah menekan dirinya sendiri,” kata Sofia, Jumat (8/8/2025).
Sofia mengungkapkan, dari berbagai kasus yang ditangani melalui program Pojok Curhat dari layanan rutin pihaknya, stres akibat perundungan merupakan yang paling berbahaya.
“Stres karena keluarga mungkin masih bisa diredam oleh ikatan keluarga yang kuat. Tetapi, stres akibat
bullying
tidak bisa diredam dengan cara itu. Dampaknya sangat merusak, terutama pada pelajar yang kemudian mengalami penurunan prestasi akademik dan kesulitan fokus,” katanya.
Menjawab keresahan tersebut, Dokter Spesialis Jiwa dari Rumah Sakit Universitas Brawijaya, dr Kresna Septiandy Runtuk menekankan pentingnya berbaik hati pada diri sendiri (
self-compassion
).
“Kita sering lupa berbuat baik pada diri sendiri. Pikiran seperti ‘Aku bodoh’ atau ‘aku salah terus’ adalah bentuk penghakiman diri yang keras,” kata dr Kresna.
“Kita perlu mengubah pola pikir itu. Ganti dengan kalimat ‘Saya pantas mendapatkan kebaikan’ atau ‘Saya sedang belajar, sehingga tidak luput dari kesalahan’,” ujarnya.
Menurutnya, melawan perasaan negatif seperti kesedihan justru akan memperburuk keadaan.
Sebaliknya, masyarakat perlu belajar memberi ruang bagi setiap emosi untuk datang dan pergi.
“Saat menghadapi situasi sulit, terhubunglah dengan orang lain dan temukan kembali nilai-nilai baik dalam diri. Kehidupan memang tidak mudah, bukan berarti tidak indah. Teruslah berproses,” katanya.
Kenyataan pahit dari stigma dan tekanan sosial dirasakan langsung oleh salah satu peserta berinisial S.
Sebagai seorang pasien dengan diagnosis bipolar dan
borderline personality disorder
(BPD), ia berbagi pengalamannya.
Ia mengaku pernah mencoba bunuh diri sebanyak 4-5 kali karena tidak kuat menanggung beban pikiran akibat penilaian orang lain.
“Saya sering dibilang ‘alay’ karena harus minum obat setiap hari. Ada juga
body shaming
karena berat badan saya naik akibat pengobatan,” ungkap S.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Author: Kompas.com
-
/data/photo/2025/08/08/689600ac8fa69.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Perbaiki Ruang Ekologi Berkelanjutan, Jakarta Modernisasi Tata Air di Kawasan Barito Megapolitan 8 Agustus 2025
Perbaiki Ruang Ekologi Berkelanjutan, Jakarta Modernisasi Tata Air di Kawasan Barito
Penulis
KOMPAS.com
– Membangun kota yang berkelanjutan merupakan komitmen yang dipegang teguh oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk kelangsungan hidup generasi mendatang.
Salah satu upaya mewujudkan komitmen itu adalah dengan menambah ruang terbuka hijau yang dilengkapi infrastruktur pengendali banjir. Hal inilah yang akan diterapkan dalam penataan kawasan Barito, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Pemprov Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta akan mengintegrasikan tiga taman di kawasan itu, yakni Taman Langsat, Taman Leuser, dan Taman Ayodia menjadi Taman Bendera Pusaka.
Lebih dari sekadar ruang terbuka, ketiga taman ini memiliki fungsi vital sebagai area resapan air, penyeimbang ekosistem, serta menjadi ruang beragam aktivitas sosial masyarakat.
Elemen khas ketiga taman ini adalah adanya badan air berupa kanal atau sungai yang mengalir membelah kawasan, serta kolam yang memperkuat karakter lanskap. Fakta ini sangat mendukung fungsi ekologis taman secara keseluruhan.
Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta, Ika Agustin Ningrum mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan infrastruktur pengendali banjir dan sanitasi modern dalam pembangunan Taman Bendera Pusaka. Harapannya, taman tidak hanya indah, tapi juga lestari.
“Dinas SDA DKI Jakarta akan mengintegrasikan Taman Langsat dan Taman Leuser dengan kolam retensi. Panjang badan air dari Taman Langsat hingga Taman Leuser yaitu 750 meter. Di situ, kami akan membangun infrastruktur pengendali banjir, berupa pintu air, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), saringan sampah, dan sediment
trap,”
kata Ika.
“Kami juga akan memperbaiki saluran drainase di sekeliling taman. Hal ini untuk membantu mereduksi debit limpasan air ke Hang Lekir, Hang Jebat, dan sekitarnya saat musim hujan,” ungkap Ika, di Jakarta, pada Jumat (8/8/2025), seperti diberitakan jakarta.go.id.
Saat musim kemarau, lanjut Ika, air yang mengalir di saluran penghubung (PHB) Jelawe dapat lebih jernih karena sudah diolah melalui IPAL.
Ia memaparkan, debit air limbah yang akan diolah IPAL adalah 800 meter kubik per hari. Hasil keluaran dari IPAL nantinya akan memenuhi Baku Mutu Air Limbah Domestik yang diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.68/2016.
“Program sanitasi ini dirancang untuk mengantisipasi berbagai tantangan perkotaan, seperti urbanisasi, perubahan iklim, dan tekanan lingkungan. Sehingga, diharapkan mampu menjaga kesehatan masyarakat sekaligus kelestarian lingkungan hidup, demi tercapainya pembangunan di bidang lingkungan dan kesehatan yang terintegrasi serta berkelanjutan,” tutur Ika.
Perbaikan fungsi ekologis dalam penataan kawasan Barito juga disampaikan oleh pakar bioteknologi lingkungan dan tata kelola air Fakultas Teknis Universitas Indonesia (FK UI), Firdaus Ali.
Ia mengungkapkan, penataan tiga taman di Jakarta Selatan juga mengedepankan tata kelola air yang modern, sehingga kawasan tersebut tidak hanya menjadi tempat bersantai dan beraktivitas, tetapi juga berkontribusi dalam pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan dan adaptif terhadap perubahan iklim.
“Yang selama ini belum ada adalah IPAL-nya. Maka, kita perlu bangunkan IPAL, karena aliran limbah domestik ikut mengalir ke taman. Selama ini juga tidak ada saringan sampah, maka kita perlu siapkan saringan sampah, sehingga aliran air bebas sampah,” ujar Firdaus.
“Infrastruktur pengendali banjir yang disediakan itu disiapkan agar air limpasan atau run off yang ada bisa kita kendalikan, sehingga dampaknya ke kawasan akan dapat semakin kita minimalisasi,” terang Firdaus yang juga Koordinator Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta.
Ia menambahkan, penataan dan integrasi ketiga taman ini dimaksudkan untuk menyediakan ruang publik terpadu yang mampu memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat luas. Konsep ini menggabungkan fungsi ruang terbuka hijau, ruang terbuka biru, serta area rekreatif yang mendukung kegiatan olahraga, seni, dan budaya.
“Dengan integrasi ini, kawasan tersebut dapat menjadi pusat kegiatan yang nyaman, hijau, dan bernilai ekologis tinggi bagi masyarakat dalam konteks kota global yang berbudaya dan berkelanjutan,” kata Firdaus.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/07/6894285cada00.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Demam Game Roblox: Perluas Pergaulan, tapi Rawan untuk Anak Megapolitan 8 Agustus 2025
Demam Game Roblox: Perluas Pergaulan, tapi Rawan untuk Anak
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com
– Gim daring Roblox tengah menjadi tren baru, tidak hanya di kalangan anak-anak, tetapi juga generasi muda seperti Gen Z.
Permainan berbasis komunitas ini menawarkan berbagai genre gim yang memungkinkan penggunanya untuk bersosialisasi, bahkan membentuk jaringan pertemanan baru.
Nafisa (20), seorang mahasiswa, mengaku mulai kecanduan Roblox sejak awal tahun.
Ia mengenal gim ini dari temannya yang mengajaknya bermain bersama.
“Aku main Roblox dari Januari 2025, karena diajak teman buat mabar (main bareng),” ucap Nafisa saat diwawancarai
Kompas.com
, Jumat (8/8/2025).
Dalam sehari, Nafisa bisa menghabiskan waktu sekitar tiga jam untuk bermain.
Ia menyebut gim ini bukan hanya hiburan, tetapi juga cara untuk memperluas jaringan sosial.
“Manfaatnya aku ngerasain banyak banget sih, bisa dapat ilmu baru sama dapat banyak teman,” ucapnya.
Nafisa juga menyukai fitur-fitur gim yang memungkinkan interaksi langsung dengan pemain lain, seperti bermain podcast bersama.
“Seru banget, karena kan kadang ketemu yang lebih tua terus ternyata satu jurusan (kuliah), jadi bisa sharing-sharing seputar kuliah, magang, dan lain-lain,” katanya.
Rahma (25), seorang karyawan swasta, juga mengalami hal serupa.
Ia mulai bermain Roblox sejak April 2025, juga karena diajak oleh temannya.
“Aku main dari akhir April kayaknya. Waktu itu aku diajak teman buat nemanin dia main Roblox. Soalnya, katanya banyak jenis permainan, jadi aku kepo deh dan sampai sekarang masih main,” jelas Rahma.
Menurut Rahma, Roblox membantunya melepas penat setelah bekerja seharian.
Ia tertarik karena gim ini menyediakan banyak jenis permainan yang memancing logika sekaligus menyenangkan.
“Jenis permainan di Roblox itu banyak banget. Yang aku pernah cobain itu sampai ada tes IQ, escape room, teka-teki, sampai gim yang butuh mikir tapi penuh warna, jadi buat anak-anak mungkin suka sih,” tuturnya.
Meski demikian, Rahma mengaku tidak pernah melanjutkan percakapan dengan pemain lain ke luar platform.
“Mengobrol di game pernah, ajak ketemuan enggak,” katanya.
Namun, interaksi dalam gim tetap menyenangkan. Ia menceritakan pengalamannya saat dibantu oleh pemain lain yang tidak ia kenal.
“Aku bahkan semalam main sama temenku, eh dibantuin sama orang enggak dikenal, jadi dia nemanin kita main game nanjak gunung biar enggak menyasar. Baik-baik orang di Roblox, lucu,” ujarnya.
Jam bermain Rahma tidak menentu, tapi jika sudah mulai bermain, ia bisa menghabiskan waktu hingga tiga jam.
“Karena aku kerja, sebenarnya enggak menentu jam mainnya. Tapi, kalau udah sekali main, biasanya dua hingga tiga jam. Kalau cuma main di permainan berkebun gitu, aku sejam juga cukup sih,” kata Rahma.
Di tengah popularitas Roblox, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengingatkan adanya dampak negatif dari gim tersebut, terutama bagi anak-anak usia sekolah.
Hal itu disampaikannya saat mengunjungi SD Negeri 2 Cideng, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (4/8/2025), dalam program Cek Kesehatan Gratis (CKG).
“Banyak kekerasan di game seperti Roblox. Anak-anak belum bisa membedakan mana yang nyata dan mana yang hanya rekayasa. Kadang mereka meniru, seperti membanting temannya, karena di game itu dianggap biasa,” kata Abdul Mu’ti.
Menurutnya, anak usia dini masih berada dalam tahap perkembangan kognitif yang membuat mereka cenderung meniru apa yang mereka lihat.
“Kalau di game, membanting orang itu tidak apa-apa. Tapi kalau anak-anak praktikkan itu ke temannya, jadi masalah. Ini yang harus kita pandu sejak awal,” ujarnya.
Selain kekerasan, Abdul juga menyoroti bahaya kecanduan gim yang membuat anak menjadi kurang aktif secara fisik.
“Kalau kebanyakan main game, jadi mager (malas gerak). Kalau motoriknya kurang bergerak, peredaran darah juga tidak lancar. Akhirnya, anak jadi emosional,” tuturnya.
Ia menekankan pentingnya peran keluarga dalam mengontrol konsumsi konten digital anak-anak dan menyarankan untuk membatasi penggunaan gawai hanya untuk tujuan edukatif.
“Kami minta tolong kepada para penyedia layanan online untuk memberikan tayangan atau game yang mendidik, bukan yang merusak mental dan intelektual anak-anak,” tegasnya.
Sebagai alternatif, Abdul menyebutkan contoh konten yang dinilai edukatif, seperti kartun Dora the Explorer.
“Dia mencari cara ke rumah nenek lewat peta, lalu menemukan sungai dan berpikir bagaimana menyebrang. Itu problem solving yang cocok untuk anak-anak,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/08/6895f5f76b672.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Larang Bendera One Piece Berkibar, Gubernur Kalteng: Tidak Ada Negara di Atas Negara Regional 8 Agustus 2025
Larang Bendera One Piece Berkibar, Gubernur Kalteng: Tidak Ada Negara di Atas Negara
Tim Redaksi
PALANGKA RAYA, KOMPAS.com –
Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Agustiar Sabran melarang pengibaran bendera One Piece dalam momen peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke-80.
Dia menegaskan bahwa tidak boleh ada negara di atas negara.
“Enggak layak, enggak boleh, tidak ada negara di atas negara,” ujar Agustiar saat diwawancarai awak media di rumah jabatannya, Palangka Raya, Jumat (8/8/2025).
Agustiar menegaskan bahwa warga sudah seharusnya mengibarkan bendera merah putih.
Bendera merah putih, lanjut Agustiar, adalah identitas bangsa Indonesia.
“Merah putih identitas bangsa kita, (di Kalteng) kalau menurut saya enggak boleh (dikibarkan), enggak boleh kalau itu dijadikan bendera, kalau itu dijadikan bendera, ya,” tegasnya.
Pernyataan Gubernur Kalteng yang melarang bendera One Piece ini berbeda dengan sikap Presiden RI Prabowo Subianto.
Presiden Prabowo disebut tidak masalah soal bendera bajak laut di anime One Piece, Jolly Roger, apabila itu menjadi wujud ekspresi masyarakat.
Hal ini diungkap Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi ketika ditanyakan bagaimana respons Presiden Prabowo soal adanya pengibaran bendera One Piece menjelang 17 Agustus.
“Kalau sebagai bentuk ekspresi, it’s okay, enggak ada masalah,” kata Prasetyo, di Kompleks Istana, Jakarta, Selasa (5/8/2025).
Akan tetapi, menurut Prasetyo, Presiden tidak ingin jika bendera One Piece itu disandingkan dengan Bendera Merah Putih.
“Tapi, jangan ini dibawa atau dibentur-benturkan kepada, disandingkan, atau dipertentangkan dengan bendera Merah Putih,” tegas dia.
Terlebih, seharusnya Bendera Merah Putih menjadi satu-satunya bagi anak bangsa menjelang Hari Kemerdekaan.
“Enggak seharusnya seperti itu, kita sebagai anak bangsa bendera Merah Putih itu satu-satunya,” tegas dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2021/07/14/60eef669c2f2c.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pegawai Puskesmas Ungkap Adanya Pungli 15 Persen dari Insentif Dana Kapitasi di Pamekasan Surabaya 8 Agustus 2025
Pegawai Puskesmas Ungkap Adanya Pungli 15 Persen dari Insentif Dana Kapitasi di Pamekasan
Tim Redaksi
PAMEKASAN, KOMPAS.com
– Pungutan liar (pungli) diduga terjadi di sejumlah puskesmas di Kabupaten Pamekasan.
Pungutan dilakukan bervariasi, mulai dari 10 persen hingga 15 persen dari nominal insentif petugas kesehatan yang bersumber dari dana kapitasi.
Salah satu petugas puskesmas di Pamekasan berinisial OD mengungkapkan pungutan liar untuk dana taktis di beberapa puskesmas.
“Setelah insentif dana kapitasi cair, petugas kesehatan diminta menyetor ke oknum di sejumlah puskesmas masing-masing,” katanya, Jumat (8/8/2025).
Pungutan setiap puskesmas berbeda, mulai dari 10 persen hingga 15 persen dari jumlah insentif yang diterima setiap petugas kesehatan, terutama petugas yang berstatus PNS.
“Insentif jasa pelayanan petugas kesehatan dari dana kapitasi juga bervariasi nominalnya, sehingga besaran setoran yang harus dilakukan juga sama,” ujar OD.
Ia mengatakan, pungutan itu sudah berlangsung cukup lama.
Penarikan uang dilakukan dengan alasan untuk dana taktis kebutuhan puskesmas.
Bahkan, menurutnya, uang tersebut tidak tercatat di kas puskesmas dan tidak dilaporkan.
Oleh karena itu, penggunaannya tidak diketahui semua pihak di puskesmas.
“Ini hampir terjadi di semua puskesmas di Pamekasan. Uangnya rata-rata dipegang oknum pegawai di masing-masing puskesmas,” katanya.
Ia mengatakan, penerima insentif terpaksa memberikan uang setiap kali dana insentif dari dana kapitasi cair.
Di setiap puskesmas, rata-rata tidak kurang dari 20 penerima insentif setiap bulan.
“Harus mengikuti membayar. Karena sudah terjadi di puskesmas yang lain. Meskipun besaran nominalnya tidak sama,” katanya.
Ia berharap, persoalan pungutan liar ini segera diatasi, sehingga tidak terjadi terus menerus dan menguntungkan salah satu oknum di setiap puskesmas.
“Kami tidak mengetahui pasti dana taktis itu mengalir ke mana. Hanya saja yang saya tangkap untuk kebutuhan puskesmas di luar anggaran yang sudah direncanakan,” katanya.
OD mengatakan bahwa insentif petugas kesehatan sudah dianggarkan pada jasa pelayanan (japel) pada dana kapitasi setiap puskesmas.
Ada 21 puskesmas di Pamekasan yang terbagi di 13 kecamatan.
Kepala Dinas Kesehatan Pamekasan, Syaifuddin mengaku tidak mengetahui adanya pungutan tersebut. “Saya sudah meminta agar realisasi dana kapitasi dikelola sesuai aturan,” katanya.
Pihaknya pun mengakui sudah mengingatkan semua kepala puskesmas di Pamekasan untuk tidak melakukan penarikan-penarikan dalam bentuk apa pun.
“Saya minta tidak ada penarikan lagi untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/08/6895fd5242e2b.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Eri Cahyadi Minta KBS Tambah Wahana, Bioskop 7 Dimensi dan "Flying Fox" Surabaya 8 Agustus 2025
Eri Cahyadi Minta KBS Tambah Wahana, Bioskop 7 Dimensi dan “Flying Fox”
Tim Redaksi
SURABAYA, KOMPAS.com
– Wali Kota Eri Cahyadi meminta segera ada tambahan wahana dan satwa di Kebun Binatang Surabaya (KBS) untuk menjaga minat wisatawan berkunjung.
Eri mengatakan, salah satu permintaannya kepada pengelola KBS yakni bioskop 7 dimensi.
Tak hanya itu, tangga menuju ke ruangan tersebut juga bisa dihiasi dengan video imersif.
“Tadi saya bilang kalau ada yang di lantai 2 yang kosong juga bisa digunakan. Tapi tangganya nanti juga pakai video imersif itu masuk di dalam tangganya,” kata Eri di KBS, Jumat (8/8/2025).
Kemudian, Eri meminta pengelola untuk memasang permainan
flying fox.
Dia berniat untuk menghubungkan wahana tersebut dengan Rabbit In Wonderland di bawahnya.
“Rabbit In Wonderland ini nanti ada kelinci-kelincinya, dan kelincinya bukan hanya kelinci lokal. Nanti pengunjung juga bisa masuk ke dalamnya sambil memberi makan kelinci begitu,” ujarnya.
Lebih lanjut, kata Eri, KBS bakal mendatangkan sejumlah satwa baru, seperti panda merah, jerapah, dan kura-kura raksasa.
Namun, dia juga ingin ada gorila yang menghuni kandang KBS.
“Saya bilang bisa enggak gorila? Ternyata masih ada yang kendala dari teknisnya. Akan ada kajian lagi seperti apa sehingga gorila itu bisa bertahan di Kota Surabaya,” kata dia.
“Kita pernah memiliki gorila dulu di tahun 80-an ya, cuma pada waktu itu hanya 8 bulan. Setelah 8 bulan bertahan, gorilanya ini mati, karena memang secara iklimnya berbeda,” ujar Eri.
Eri mengungkapkan, KBS perlu menambah wahana dan satwa baru dalam waktu dekat.
Dengan demikian, tempat wisata tersebut tidak membosankan sehingga bisa menarik pengunjung.
“KBS ini kan ikonnya Kota Surabaya ya dari dulu, jangan pernah hilang, bagaimana KBS ini terus bisa berkembang, terus bisa menjadi jujukan masyarakat, tidak hanya orang di Surabaya,” ucapnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/08/6895f819c0494.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kulon Progo Bakal Miliki JPO Pertama di Atas Rel KA, Nilainya Rp 5 Miliar Yogyakarta 8 Agustus 2025
Kulon Progo Bakal Miliki JPO Pertama di Atas Rel KA, Nilainya Rp 5 Miliar
Tim Redaksi
KULON PROGO, KOMPAS.com
– Warga Kulon Progo akan segera memiliki fasilitas penyeberangan baru yang unik, yaitu Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang dibangun melintasi jalur rel kereta api di depan Kantor Pemkab Kulon Progo.
JPO ini diperkirakan akan rampung dan siap digunakan antara pertengahan hingga akhir Desember 2025.
Pembangunan JPO ini ditargetkan selesai pada awal Desember, mengikuti kontrak kerja selama 115 hari kalender, dengan nilai proyek sebesar Rp 5 miliar.
Namun, sebelum resmi dibuka untuk publik, pengujian keamanan dan kelayakan fungsi akan dilakukan terlebih dahulu.
“Sesuai kontrak, penyelesaian fisik ditargetkan 5 Desember. Namun, kita tetap harus melakukan pengujian fasilitas dan keamanan terlebih dahulu. Jika lancar, akan diresmikan pertengahan atau akhir Desember,” ungkap Wuriandreza Gigih Muktitama, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Jembatan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, pada Jumat (8/8/2025).
JPO ini akan menjadi salah satu yang pertama di wilayah DIY dengan desain yang melintasi rel aktif kereta api, termasuk jalur yang akan dilalui Kereta Rel Listrik (KRL).
Untuk itu, tinggi bebas minimum jembatan harus mencapai 6,2 meter, ditambah margin keamanan, menjadi total 6,5 meter.
Struktur utama jembatan menggunakan girder setinggi 2 meter, sehingga total tinggi dari tanah mencapai sekitar 8 meter.
Tantangan muncul dalam menyediakan akses yang ramah bagi penyandang disabilitas.
“Untuk memfasilitasi difabel, sepeda bisa masuk, tangganya harus sangat landai. Bisa sampai 200 meter. Anggarannya sangat mahal,” jelas sumber tersebut.
Karena keterbatasan anggaran, JPO ini hanya menyediakan godres atau pijakan dengan tinggi antara 18-20 cm.
Meskipun demikian, pihaknya membuka peluang untuk menambahkan fasilitas lift atau akses difabel di masa mendatang, dengan mempertimbangkan antusiasme dan kebutuhan masyarakat.
Selain itu, JPO ini berpotensi menjadi percontohan bagi daerah lain, karena konstruksinya melintasi rel kereta api aktif—sesuatu yang jarang ditemui.
Dengan keberadaan JPO ini, akses pejalan kaki akan lebih aman dan terpisah dari perlintasan langsung, seiring meningkatnya lalu lintas kereta api, terutama KRL di masa depan.
JPO ini memiliki panjang bentang 45,8 meter dan lebar 2 meter, dengan material utama berupa struktur baja pra-rakit (Gibraltar).
Posisi JPO melintasi rel dan menghindari ruas Jalan Diponegoro.
Panjang jembatan ini terbilang luar biasa untuk JPO, karena tidak hanya melintasi rel, tetapi juga mempertimbangkan aspek keselamatan dan area bebas untuk listrik aliran atas KRL.
Dalam proses konstruksinya, pemasangan struktur baja utama dilakukan secara bertahap dan hanya saat mendapatkan window time dari PT KAI, mengingat lokasi yang berada di atas rel aktif.
“Ada beberapa tahapan pemasangan, termasuk kremona (rangka utama), yang hanya bisa dilakukan setelah ada izin resmi dari PT KAI,” ujar Gizi.
Pihak pelaksana juga menekankan bahwa JPO nanti bukan tempat berhenti atau berkumpul, karena faktor beban dan keamanan.
Rencana penambahan iklan pun belum masuk, karena melibatkan izin dari berbagai instansi serta pertimbangan estetika dan fungsi jembatan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/08/08/6895f00582937.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/08/08/6895ff1a64a6d.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/08/08/6895fe572d533.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/08/08/6895ec76407a3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)