Peluncuran Hasil Penulisan Ulang Sejarah Mundur Oktober atau November 2025
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan peluncuran hasil penulisan ulang sejarah Indonesia yang sedianya direncanakan pada 17 Agustus 2025 diundur ke Oktober atau 10 November 2025 bertepatan dengan Hari Pahlawan.
“Rencana kita pada tahun ini, mudah-mudahan kita harapkan pada bulan Oktober atau November, Hari Pahlawan itu. Tapi memang dalam rangka rangkaian 80 tahun Indonesia merdeka,” ujar Fadli di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Minggu (10/8/2025) malam.
Fadli menjelaskan, ada banyak kegiatan yang dilakukan Kemenbud dalam rangka HUT ke-80 RI.
Dia menekankan tidak pernah menargetkan penulisan sejarah ulang rampung pada 17 Agustus.
“Kalau mengenai penulisan sejarah kan waktu itu target yang saya canangkan pribadi kepada para penulis dan memang rencana kita, bukan tanggal 17. Kita masih sudah ada uji publik lalu sekarang ini sedang kita lakukan
reading
, mungkin ada dua sampai tiga kali lagi seminar untuk menjadikan buku ini semakin sempurna,” jelasnya.
“Mungkin tidak ada yang sempurna, tetapi menampung informasi-informasi dari masyarakat selama uji publik, selama diskusi publik dan juga dari berbagai elemen masyarakat,” sambung Fadli.
Sementara itu, Fadli menyebut uji publik sudah mulai dilakukan, mulai dari Universitas Indonesia, Universitas Negeri Padang, Universitas Negeri Makassar, dan Universitas Lambung Mangkurat.
Lalu, uji publik juga bakal dilakukan pada para peminat sejarah.
Dia mengeklaim, ada perubahan-perubahan penulisan sejarah ulang setelah mendapat masukan dari uji publik.
“Karena kita ini melibatkan 112 sejarawan dari seluruh perguruan tinggi dari 34 perguruan tinggi dan mereka ini sejarawan yang memang ahli di bidang masing-masing,” katanya.
“Ada masukan-masukan. Ya cukup banyak masukan yang menarik dan saya kira ini yang kita harapkan memang,” imbuh Fadli.
Pada akhir Juni 2025, penulisan ulang sejarah Indonesia ditargetkan selesai pada 17 Agustus 2025 mendatang, bertepatan dengan 80 tahun negara Indonesia merdeka.
“Sekarang baru dalam proses, yang menuliskan ini para sejarawan. Tahun ini (rencananya diluncurkan), (saat) 80 tahun Indonesia merdeka,” kata Menteri Kebudayaan Fadli Zon sebagaimana dilansir ANTARA, 6 Mei 2025 lalu.
Sebagaimana diketahui, peringatan 80 tahun Indonesia merdeka berarti terjadi pada 17 Agustus 2025 nanti.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Author: Kompas.com
-
/data/photo/2025/08/10/6898ce814eb9c.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Peluncuran Hasil Penulisan Ulang Sejarah Mundur Oktober atau November 2025 Nasional 11 Agustus 2025
-
/data/photo/2025/08/10/6898c13f851c8.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
1 Dugaan Korupsi Haji 2025 Dilaporkan ke KPK, Menag Klaim Tak Ada Masalah Nasional
Dugaan Korupsi Haji 2025 Dilaporkan ke KPK, Menag Klaim Tak Ada Masalah
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengeklaim tidak ada masalah dalam penyelenggaraan haji 2025 yang ditangani Kementerian Agama.
Hal tersebut disampaikan Nasaruddin saat merespons laporan Indonesia Corruption Watch (ICW) mengenai dugaan korupsi penyelenggaraan haji 2025 ke KPK.
“Sudah, sudah, enggak ada masalah,” ujar Nasaruddin saat ditemui di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Minggu (10/8/2025) malam.
Nasaruddin mengaku sudah memberikan klarifikasi terkait masalah ini.
Akan tetapi, saat ditanya lebih jauh mengenai apa pembelaannya, Nasaruddin tidak menjawab dan langsung pergi.
“Sudah diklarifikasi, sudah diklarifikasi,” ujar dia.
Sebelumnya, Indonesia Corruption Watch (ICW) melaporkan dugaan korupsi dalam penyelenggaraan ibadah haji 2025 ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung Merah Putih, Jakarta, pada Selasa (5/8/2025).
Peneliti ICW Wana Alamsyah mengatakan, pihaknya melaporkan dua dugaan korupsi terkait penyelenggaraan haji, yaitu pertama, pelayanan Masyair, dan kedua, pengurangan spesifikasi konsumsi bagi jemaah haji.
“Pertama adalah layanan masyair atau layanan umum bagi jemaah haji dari Muzdalifah, dari Mina, dan Arofah. Kemudian, yang kedua berkaitan dengan pengurangan spesifikasi konsumsi yang diberikan kepada jemaah haji,” kata Wana.
Wana mengatakan, berdasarkan hasil investigasi ICW, diduga terjadi monopoli pasar terhadap pemilihan penyedia layanan di mana dua perusahaan dimiliki satu individu.
Dia mengatakan, hal tersebut menjadi persoalan karena di dalam Undang-undang (UU) Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat disebutkan bahwa suatu pasar tidak boleh dimonopoli oleh satu individu.
“Berdasarkan hasil penghitungan kami, individu tersebut yang memiliki dua perusahaan itu menguasai pasar sekitar 33 persen dari layanan umum yang total jemaah hajinya sekitar 203.000 orang,” ujar dia.
Wana mengatakan, dalam pengadaan catering untuk jemaah haji, ICW menemukan tiga persoalan.
Pertama, makanan yang diberikan untuk jemaah haji tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2019 terkait dengan angka kecukupan energi.
Berdasarkan Permenkes tersebut, idealnya secara umum individu membutuhkan kalori sekitar 2.100.
“Tapi, berdasarkan hasil penghitungan kami, rata-rata makanan yang diberikan oleh Kementerian Agama melalui penyedia kepada jemaah haji itu berkisar 1.715 sampai 1.765. Artinya, konsumsi yang diberikan itu tidak sesuai dengan kebutuhan gizi,” tutur dia.
Kedua, ICW menduga adanya pungutan yang dilakukan Pegawai Negeri Sipil (PNS) terhadap konsumsi yang telah dialokasikan oleh pemerintah sebesar 40 Riyal.
Wana mengatakan, dari setiap makanan jemaah haji diduga terdapat pungutan sebesar 0,8 Riyal.
“Sehingga berdasarkan hasil penghitungan kami, ketika adanya pungutan, dugaan pungutan yang dilakukan oleh pegawai negeri, maka terlapor yang kami laporkan kepada KPK itu mendapatkan keuntungan sekitar Rp 50.000.000.000 (50 miliar),” kata dia.
Ketiga, ICW menemukan dugaan pengurangan spesifikasi makanan yang diterima oleh jemaah haji.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/16/687782b1e91cd.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
4 Tiga Mantan Kader PDIP Gabung PSI, Ketua DPW PSI Jateng: Kami Mendapat Tiga Petarung Regional
Tiga Mantan Kader PDIP Gabung PSI, Ketua DPW PSI Jateng: Kami Mendapat Tiga Petarung
Penulis
KOMPAS.com –
Tiga mantan kader PDIP yakni Ginda Ferachtriawan, Dyah Retno Pratiwi, dan Wawanto resmi bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Ketiga mantan anggota DPRD Solo ini juga dikenal publik sebagai figur berpengalaman di legislatif.
Dua di antaranya bahkan sempat mengikuti penjaringan terbuka bakal calon wakil wali kota Solo dari PDIP untuk Pilkada 2024 lalu.
Kepastian bergabungnya mereka dikonfirmasi oleh Ketua DPW PSI Jawa Tengah, Antonius Yoga Prabowo.
“Iya benar, kita ketambahan tiga anggota baru yang merupakan tokoh Solo. Mas Ginda, Pak Wawanto, dan Mbak Dyah, semuanya mantan anggota DPRD Solo yang sudah lama berkiprah memajukan kota ini lewat kursi wakil rakyat,” kata Yoga seperti dikutip dari
Tribun Solo
, Minggu (10/8/2025).
Menurut Antonius Yoga, bergabungnya tiga tokoh tersebut akan memperkuat posisi PSI di Kota Bengawan, terutama menjelang kontestasi politik mendatang.
“Tentu ini sangat membanggakan. Kami mendapat tiga petarung yang siap memajukan PSI di Kota Solo. Pengalaman dan jaringan mereka akan memperkuat barisan kami,” ujarnya.
Yoga menyebut proses pendaftaran ketiga tokoh dilakukan dalam waktu berbeda. Ginda mendaftar sebelum Kongres PSI di Solo pertengahan Juli, sementara Dyah dan Wawanto mendaftar melalui website resmi PSI pada Jumat (8/8/2025) sore.
“Mungkin ini efek kongres kemarin. Banyak tokoh, relawan, bahkan masyarakat umum yang tertarik masuk PSI. Dan ini bukan yang terakhir. Masih ada tokoh Solo lain yang akan menyusul, tetapi identitasnya belum bisa dipublikasikan karena menunggu kesiapan mereka,” jelasnya.
Meskipun sudah mendaftar, kelengkapan administratif seperti surat pengunduran diri dari partai sebelumnya masih ditunggu oleh PSI.
“Kami tidak ingin ke depan muncul gesekan antarpartai di Solo. Maka, kami minta kelengkapan administrasi, termasuk surat pengunduran diri, bisa segera dikirimkan ke DPC PSI,” ucap Yoga.
Terkait alasan mereka bergabung ke PSI, Yoga mengaku tidak mengetahui secara rinci.
Namun ia menilai ada kesamaan visi dan semangat perubahan.
“PSI ini kan partai kader muda, mungkin mereka lebih cocok ketika ngobrol soal isu-isu itu. Ada semangat yang sama untuk mendorong politik yang bersih dan progresif,” tambahnya.
Ketiganya pun berpeluang masuk dalam jajaran pengurus PSI baik di tingkat DPD maupun DPW.
“Kami berencana memasukkan mereka dalam struktur ke depan, baik di DPW maupun di DPD. Tapi tentu saja melalui mekanisme yang berlaku. Saat ini tim formatur sudah terbentuk, jadi kalau ada pergantian atau pembentukan struktur, kami sudah siap. Tinggal menunggu petunjuk dari DPP,” tutur Yoga.
Ia menyatakan optimisme bahwa kehadiran tiga tokoh ini akan meningkatkan daya tarik PSI di mata warga Solo.
“Kami optimistis, dengan tambahan tiga tokoh ini, PSI akan semakin didengar dan dilirik masyarakat Solo,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/09/6896ffe37e1ce.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Masjid Apung dari Botol Plastik di Kali Cengkareng Dibangun Berbulan-bulan Megapolitan 10 Agustus 2025
Masjid Apung dari Botol Plastik di Kali Cengkareng Dibangun Berbulan-bulan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Pembuatan masjid apung dari botol plastik bekas di Kali Cengkareng, Jakarta Barat, memakan waktu berbulan-bulan.
Bangunan ini dirakit oleh petugas Unit Pengelolaan Sampah (UPS) Badan Air Kecamatan Cengkareng yang sehari-hari menangani pengumpulan dan pengolahan sampah di sungai.
“Ini semua bahannya kita kumpulin. Sehabis ngangkutin sampah, kita pilah. Untuk waktunya sendiri saya tidak tahu pasti, yang jelas sampailah tiga bulan,” ujar salah satu petugas UPS, Haidir (bukan nama sebenarnya) di lokasi, Minggu (10/8/2025).
Proses pembuatan masjid apung dimulai dengan mengumpulkan dan memilah botol plastik sesuai ukuran, bentuk, dan warna agar susunannya rapi dan kuat.
Botol-botol tersebut kemudian dicuci bersih, dikeringkan, dan diberi penutup agar tetap mengapung saat dirakit.
Masjid apung berukuran 6×4 meter ini berdiri di atas
trash barrier
atau alat penahan sampah di sungai, dan nantinya akan dilepas mengapung sepenuhnya di air.
Bangunan ini memiliki pilar lowong menyerupai masjid asli, dengan dinding berwarna hijau dan atap oranye yang menyerupai genting yang semuanya berbahan botol bekas.
Masjid apung juga dirancang agar kuat dan stabil di atas air. Haidir memperkirakan, bangunan ini mampu menampung hingga 20 orang tanpa terasa goyangan.
“Kurang lebih bisa mencapai 20 orang,” kata dia.
Masjid apung ini belum rampung sepenuhnya dan masih dalam tahap penyempurnaan.
Proses perakitan dilakukan secara bertahap oleh tim UPS di sela waktu senggang setelah mengumpulkan sampah.
Nantinya, masjid ini akan dipersiapkan untuk mengikuti lomba antar-tim UPS Badan Air dari 42 kecamatan di Jakarta, serta satu tim khusus untuk segmen Sungai Ciliwung.
Lomba tersebut direncanakan digelar pada 27–28 September 2025.
Haidir berharap karya ini bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap pengelolaan sampah plastik dan menyadari bahwa sampah plastik dapat dimanfaatkan kembali menjadi sesuatu yang berguna.
“Nanti diperagain bisa mengapung atau tidak di atas air. Nanti ada alat
speed boat
-nya supaya bisa tampil di atas air,” ungkap Haidir.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/10/689890a836bfc.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ribuan Jemaah dari Berbagai Daerah Hadiri Zikir Kebangsaan di Masjid Istiqlal Megapolitan 10 Agustus 2025
Ribuan Jemaah dari Berbagai Daerah Hadiri Zikir Kebangsaan di Masjid Istiqlal
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Ribuan masyarakat dari berbagai daerah memadati Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, untuk mengikuti acara Zikir Kebangsaan dan Ikrar Bela Negara, Minggu (10/8/2025).
Pantauan
Kompas.com
di lokasi, masyarakat meramaikan area Masjid Istiqlal sejak sore hari. Sementara, acara dijadwalkan dimulai pukul 19.00 WIB.
Mereka datang berbondong-bondong beberapa jam lebih awal untuk mendapatkan tempat yang nyaman di dalam masjid.
Tampak anak-anak hingga orangtua turut hadir. Mayoritas menggunakan pakaian muslim berwarna putih.
Tak sedikit di antara mereka menggunakan pita merah putih yang diikatkan di kepala, identik dengan bendera Indonesia. Beberapa juga terlihat mengibarkan bendera Indonesia dan Palestina.
Keramaian ini pun dimanfaatkan sejumlah pedagang untuk menjajakan dagangan mereka.
Mulai dari peci hingga kantong plastik yang digunakan untuk menaruh alas kaki para jemaah.
Salah satu jemaah, Iskandar, datang dari Pekalongan, Jawa Tengah. Ia naik bus bersama rombongan ke Jakarta.
“Saya datang sama rombongan ada 50 orang. Berangkat tadi malam, pas sampai main-main dulu,” ungkap Iskandar kepada
Kompas.com
, Minggu.
Iskandar berharap acara ini bisa memperkuat rasa cinta tanah air dan keimanannya.
“Saya berharap kegiatan ini dapat memperkuat rasa cinta tanah air dan menambah keimanan saya,” lanjut dia.
Hal serupa dikatakan Luthfi (44) yang datang dari Depok.
“Sama istri saja berdua. Beribadah barenglah kita. Biar lebih nyantai naik kereta, naik dari Depok Baru turun di sini Stasiun Juanda,” ungkap Luthfi.
Diketahui, acara Zikir Kebangsaan dan Ikrar Bela Negara bersama Ulama dan Tokoh Bangsa dimulai sekitar pukul 19.00 WIB. Jumlah peserta yang hadir diperkirakan sebanyak 50.000 jemaah.
Acara ini direncanakan akan dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto, para pejabat negara, para ulama dan habaib, tokoh nasional, dan tokoh lintas agama.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/10/68989389c6645.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Polda Metro Gelar Gerakan Pangan Murah Besok, Warga Bisa Beli Beras Terjangkau Megapolitan 10 Agustus 2025
Polda Metro Gelar Gerakan Pangan Murah Besok, Warga Bisa Beli Beras Terjangkau
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com
– Polda Metro Jaya bakal menggelar Gerakan Pangan Murah Polri pada Senin hingga Sabtu, 11-16 Agustus 2025.
Acara ini digelar dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80.
Dikutip dari Instagram resmi @poldametrojaya, acara ini digelar pukul 08.00-16.00 WIB di Lapangan Presisi Polda Metro Jaya.
Satu paket pangan murah berisi 5 kilogram beras. Sementara, setiap orang maksimal membeli 2 paket atau 10 kilogram beras.
“Hanya Rp 11.000 per kilogram,” demikian dikutip dari Instagram.
Masyarakat yang berminat dapat mendaftar dengan memindai barcode yang tercantum di unggahan
Instagram Polda Metro Jaya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/10/68988da03ddfd.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Presiden Peru ke Indonesia, Balas Kunjungan Prabowo pada November 2024 Nasional 10 Agustus 2025
Presiden Peru ke Indonesia, Balas Kunjungan Prabowo pada November 2024
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Presiden Republik Peru, Dina Ercilia Boluarte Zegarra, telah tiba di Indonesia pada Minggu (10/8/2025) sore untuk melakukan kunjungan kenegaraan.
Berdasarkan keterangan Setkretariat Presiden, kunjungan ini merupakan kunjungan balasan dari lawatan Prabowo Subianto ke Peru pada November 2024 lalu, yang menandai semakin eratnya hubungan diplomatik kedua negara.
Presiden Dina Boluarte tiba di Terminal VIP Bandara Internasional Soekarno-Hatta sekitar pukul 16.00 WIB dan disambut dengan penuh kehormatan.
Dentuman meriam turut mengiringi momen ketibaan sang kepala negara.
Kehangatan penyambutan semakin terasa ketika Kang Nong Banten menyerahkan rangkaian bunga sebagai tanda selamat datang.
Menteri Perdagangan RI Budi Santoso, Menteri Luar Negeri Peru Elmer Schialer Salcedo, Gubernur Banten Andra Soni, Duta Besar Indonesia untuk Peru Ricky Suhendar, serta Duta Besar Peru untuk Indonesia Luis Raúl Tsuboyama Galván pun menyambut kedatangan Dina.
Begitu memasuki ruang terminal, Presiden Dina Boluarte terlebih dahulu memberikan penghormatan kepada bendera Peru dan bendera Indonesia.
Ia kemudian berjalan melewati jajaran pasukan kehormatan yang berdiri tegak di sepanjang jalur penyambutan.
Di ujung barisan, sebuah suguhan budaya khas Banten turut menyambut kedatangan Presiden Dina Boluarte, yaitu Tari Walijamaliha yang menambah nuansa hangat sekaligus memperkenalkan kekayaan seni tradisional daerah.
Usai rangkaian penyambutan, Presiden Dina Boluarte langsung menuju hotel tempatnya bermalam selama berada di Jakarta.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/10/689881455a509.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ada Zikir Kebangsaan di Masjid Istiqlal, Lalu Lintas Padat Merayap Megapolitan 10 Agustus 2025
Ada Zikir Kebangsaan di Masjid Istiqlal, Lalu Lintas Padat Merayap
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Arus lalu lintas di sekitar Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, padat merayap pada Minggu (10/8/2025) sekitar pukul 18.00 WIB.
Kepadatan ini terjadi imbas digelarnya acara Zikir Kebangsaan dan Ikrar Bela Negara Bersama Ulama dan Tokoh Bangsa yang rencananya digelar di Masjid Istiqlal pukul 19.00 WIB.
Pantauan
Kompas.com
di lokasi, kendaraan yang melintas di Jalan Juanda hingga kawasan Lapangan Banteng bergerak lambat.
Kendaraan roda empat yang mengarah ke Jalan Lapangan Banteng menuju Jalan Veteran melaju dengan kecepatan 5-10 kilometer per jam.
Dari titik tersebut hingga menuju pintu utama Masjid Istiqlal, dibutuhkan waktu sekitar 10-15 menit.
Kemacetan diperparah dengan banyaknya kendaraan warga yang berhenti di sisi kiri jalan mencari tempat parkir. Suara klakson dari motor dan mobil bersahut-sahutan, menambah suasana semakin riuh.
Selain itu, trotoar di sekitar lokasi acara dipenuhi pedagang kaki lima (PKL), sehingga para pejalan kaki terpaksa berjalan di bahu jalan yang sempit dan ramai kendaraan.
Sebelumnya, Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk mendukung kelancaran kegiatan Zikir Kebangsaan dan Ikrar Bela Negara di Masjid Istiqlal Jakarta, Minggu (10/8/2025).
Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan, rekayasa tersebut disiapkan untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan di sekitar lokasi.
“Agar meminimalisir kepadatan lalu lintas, rute alternatif kami siapkan untuk menuju Masjid Istiqlal selama kegiatan berlangsung,” ujar Syafrin dalam keterangannya, Sabtu (9/8/2025).
Berikut rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan selama kegiatan Zikir Kebangsaan dan Ikrar Bela Negara berlangsung:
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2022/01/01/61d00524a3ae5.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/04/14/67fcaada455b0.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)