Author: Kompas.com

  • Jalan Pesanggrahan Pademangan Timur Langganan Banjir, Warga Ungkap Penyebabnya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 Agustus 2025

    Jalan Pesanggrahan Pademangan Timur Langganan Banjir, Warga Ungkap Penyebabnya Megapolitan 12 Agustus 2025

    Jalan Pesanggrahan Pademangan Timur Langganan Banjir, Warga Ungkap Penyebabnya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Banjir yang melanda Jalan Pesanggrahan, RT 12 RW 10, Pademangan Timur, Jakarta Utara, telah surut pada Senin (11/8/2025) siang.
    Ketua RW 10, Sunardi, mengatakan banjir mulai surut sejak pagi hari.
    “Pagi sudah surut,” ujar Sunardi kepada
    Kompas.com
    , Selasa (12/8/2025).
    Menurut Sunardi, kawasan tersebut kerap dilanda banjir setiap kali hujan deras karena minimnya saluran air.
    Ia menambahkan, warga RW 10 rutin melakukan kerja bakti untuk membersihkan saluran yang ada. Namun, setiap hujan besar, banjir tetap terjadi.
    Selain minimnya saluran air, posisi jalan yang berada di dataran rendah juga menjadi penyebab genangan.
    “Sering kerja bakti, sering dibikin saluran, cuma memang rendah,” ucap Sunardi.
    Meski begitu, ia memastikan banjir di wilayahnya biasanya cepat surut.
    Sebelumnya, banjir setinggi sekitar 40 sentimeter menggenangi Jalan Pesanggrahan setelah hujan mengguyur selama kurang lebih satu jam pada Senin siang.
    Pantauan
    Kompas.com
    , meski tergenang banjir, jalan tersebut tetap ramai dilintasi pengendara sepeda motor.
    Salah satu pedagang setempat, Zaenudin (40), mengatakan banjir di lokasi itu juga kerap disebabkan oleh saluran air yang tersumbat sampah.
    “Kayanya karena saluran gotnya nih setiap ujan besar langsung begini (banjir),” ujar Zaenudin di lokasi.
    Jalan Pesanggrahan Pademangan Timur Langganan Banjir, Warga Ungkap Penyebabnya
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Perempuan Dibegal 3 Pria di Tangsel, Pelaku Ancam Korban Pakai Celurit
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 Agustus 2025

    Perempuan Dibegal 3 Pria di Tangsel, Pelaku Ancam Korban Pakai Celurit Megapolitan 12 Agustus 2025

    Perempuan Dibegal 3 Pria di Tangsel, Pelaku Ancam Korban Pakai Celurit
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Perempuan berinisial FH menjadi korban begal di wilayah Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, Sabtu (2/8/2025) pukul 03.00 WIB.
    Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Ressa Fiardi Marasabessy, mengatakan, awalnya korban mengendarai sepeda motor seorang diri saat dalam perjalanan pulang ke rumah usai bekerja.
    “Ketika korban melintas di TKP, tiba-tiba dari sebelah kanan ada tiga orang pelaku yang menggunakan satu unit sepeda motor memepet korban,” kata Ressa dalam keterangannya, Selasa (12/8/2025).
    Salah satu pelaku langsung menarik setang motor FH sehingga korban terjatuh dari kendaraan.
    Kemudian, pelaku lainnya mengancam korban dengan mengacungkan senjata tajam jenis celurit dan berkata, “diam lo!”.
    “Para pelaku berhenti dan salah seorang pelaku langsung membawa kabur sepeda motor korban berikut satu buah tas yang berisi satu unit
    handphone
    Iphone 11, KTP, SIM, STNK, dan kartu ATM,” ungkap dia.
    Atas kejadian ini, korban langsung membuat laporan Poles Tangerang Selatan pada Sabtu (2/8/2025).
    Laporan itu teregistrasi dengan nomor LP/B/1695/VIII/SPKT/POLRES TANGERANG SELATAN/POLDA METRO JAYA.
    Berdasarkan laporan tersebut, polisi menangkap tiga pelaku berinisial DI (22), NAR (19), dan ES (19). Petugas juga meringkus seorang pria berinisial AS (32) yang menjadi perantara penjualan kendaraan korban.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cegah Gesekan, Pemkot Gelar Rapat Koordinasi soal Kegiatan Keagamaan di Bekasi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 Agustus 2025

    Cegah Gesekan, Pemkot Gelar Rapat Koordinasi soal Kegiatan Keagamaan di Bekasi Megapolitan 12 Agustus 2025

    Cegah Gesekan, Pemkot Gelar Rapat Koordinasi soal Kegiatan Keagamaan di Bekasi
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com
    – Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi akan memanggil sejumlah pihak untuk membahas persoalan kegiatan keagamaan yang diduga tidak memiliki izin di Perumahan Dukuh Zamrud, Cimuning, Mustikajaya, Kota Bekasi.
    Rapat koordinasi itu dijadwalkan berlangsung pada Rabu (13/8/2025).
    “Iya besok akan kita rapatkan,” ujar Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Bekasi, Nesan Sujana, Selasa (12/8/2025).
    Menurut Nesan, rapat tersebut akan melibatkan kepolisian, TNI, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi, DPRD, tokoh masyarakat, dan tokoh agama setempat. Langkah ini bertujuan menjaga kerukunan warga serta mencegah potensi gesekan di masyarakat.
    “Kami mengutamakan hidup rukun dan menghindari perpecahan,” kata Nesan.
    Ia menjelaskan, pemimpin kelompok kegiatan keagamaan berinisial PY tidak diundang dalam rapat. Menurut Nesan, penanganan yang berkaitan dengan keyakinan yang dianut PY diserahkan kepada MUI, Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bekasi, dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
    “Saya tidak bisa menjelaskan banyak berkenaan dengan itu karena keterbatasan kemampuan masalah keagamaan, makanya masalah agama itu ada di MUI,” ujar Nesan.
    Nesan menambahkan, dalam aturan yang berlaku, setiap kegiatan keagamaan berskala besar wajib melapor dan mendapatkan izin dari lingkungan setempat.
    “Itu ada ketentuannya, minimal lapor, setidak-tidaknya sama RW dan RT tempat mereka, itu harus memberikan informasi,” imbuhnya.
    Sebelumnya, warga mengaku resah dengan kegiatan keagamaan yang diadakan PY di rumahnya sejak delapan tahun terakhir.
    Kegiatan rutin tersebut diikuti sekitar 70 orang setiap akhir pekan, mulai pukul 05.00 WIB hingga menjelang siang.
    Sejumlah warga menilai kegiatan itu menimbulkan gangguan, seperti parkir kendaraan sembarangan di jalan perumahan.
    Sebelum pindah ke Dukuh Zamrud, PY dan kelompoknya sempat menggelar kegiatan di perumahan lain, namun berpindah karena penolakan warga setempat.
    Awalnya, warga Dukuh Zamrud menerima keberadaan PY. Namun, situasi berubah setelah mantan anggota kelompok itu menyampaikan sejumlah keluhan, termasuk dugaan pungutan uang dengan imbalan janji tertentu.
    Keluhan warga juga mencakup pemeliharaan hewan peliharaan yang dianggap mengganggu, serta perubahan sikap beberapa anggota keluarga mereka yang dinilai memengaruhi hubungan rumah tangga.
    Ketegangan memuncak saat PY melaporkan seorang tokoh agama setempat berinisial UI atas dugaan pencemaran nama baik. Warga menyebut kondisi kesehatan UI memburuk setelah pelaporan tersebut, hingga akhirnya meninggal.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cuti Bersama 18 Agustus, Ojol Beralih ke "Food Delivery" demi Bertahan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 Agustus 2025

    Cuti Bersama 18 Agustus, Ojol Beralih ke "Food Delivery" demi Bertahan Megapolitan 12 Agustus 2025

    Cuti Bersama 18 Agustus, Ojol Beralih ke “Food Delivery” demi Bertahan
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com
    – Sejumlah pengemudi ojek
    online
    (ojol) khawatir cuti bersama 18 Agustus 2025 untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 bakal menyebabkan orderan menjadi sepi.
    Untuk mengakali hal tersebut, para pengemudi memutar otak agar tetap mendapatkan penghasilan, salah satunya dengan berburu orderan makanan.
    Rais (25), pengemudi ojol yang sehari-hari mangkal di stasiun Depok, mengaku sudah terbiasa mengubah rute mangkal saat libur panjang.
    “Kalau hari kerja ramai penumpang, tapi kalau libur panjang sepi banget. Jadi saya biasanya pindah nyari orderan
    food
    ,” ujar Rais, Selasa (12/8/2025).
    Rais mengaku biasa berpindah mangkal ke area yang ramai restoran atau pusat perbelanjaan.
    “Biasanya saya mangkal di mal, karena banyak yang pesan makanan,” tambahnya.
    Dedi (32), rekan Rais yang juga mangkal di Stasiun Depok, punya strategi serupa. Menurut dia, memanfaatkan momen makan siang atau sore di area kuliner bisa membantu menambal penghasilan saat sepi penumpang.
    “Kuncinya cari titik yang potensi order makanannya tinggi. Misalnya pas jam makan siang saya pindah ke pusat kuliner. Malamnya bisa ke area kafe. Jadi enggak nungguin penumpang di stasiun doang,” kata Dedi.
    Sementara itu, Bukhori (56), mengakui penurunan pesanan saat cuti bersama terasa signifikan. Bukhori bahkan pernah sama sekali tidak dapat penumpang selama berjam-jam.
    “Wah, itu luar biasa
    anyep-
    nya. Kalau hari biasa ramai dari pagi sampai malam, tapi pas libur nasional, benar-benar sepi,” kata Bukhori.
    “Pernah sampai duduk tiga jam, enggak bunyi (aplikasi). Akhirnya pulang. Udah dua kali ngalamin begitu,” tambah dia.
    Diketahui, pemerintah menetapkan cuti bersama pada 18 Agustus 2025 melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri yang ditandatangani oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, dan Menteri PANRB Rini Widyantini pada 7 Agustus 2025.
    Keputusan ini merupakan revisi dari SKB sebelumnya, yakni SKB No. 1017/2024, Nomor 2/2024, dan Nomor 2/2024, yang mengatur hari libur nasional dan cuti bersama tahun 2025.
    Hal ini mengacu pada Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan Nomor 2/MEN/XII/2016 yang menyatakan bahwa cuti bersama di sektor swasta bersifat fakultatif atau pilihan.
    Pemberlakuan cuti bersama sepenuhnya menjadi kewenangan perusahaan masing-masing, tanpa mengurangi hak cuti tahunan maupun memengaruhi pembayaran gaji karyawan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cuti Bersama 18 Agustus 2025, Ojol: "Anyep" Luar Biasa
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 Agustus 2025

    Cuti Bersama 18 Agustus 2025, Ojol: "Anyep" Luar Biasa Megapolitan 12 Agustus 2025

    Cuti Bersama 18 Agustus 2025, Ojol: “Anyep” Luar Biasa
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com
    – Cuti bersama peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 pada 18 Agustus 2025 menuai keluhan dari sejumlah pekerja harian, seperti ojek
    online
    (ojol).
    Sejumlah pengemudi ojol khawatir, momen libur panjang yang terhitung sejak 16 Agustus 2025 menyebabkan orderan turun drastis.
    Bukhori (56), salah satu pengemudi ojol yang biasa mangkal di Stasiun Depok mengaku pendapatannya turun tajam setiap kali libur nasional atau cuti bersama. 
    “Wah, itu luar biasa
    anyep-
    nya. Kalau hari biasa ramai dari pagi sampai malam, tapi pas libur nasional (dan cuti bersama), benar-benar sepi,” kata Bukhori saat ditemui
    Kompas.com
    , Selasa (12/8/2025).
    Menurut dia, momen libur panjang menyebabkan pesanan turun signifikan. Bahkan, Bukhori pernah tiga jam menunggu tanpa ada satu pun pesanan masuk.
    “Pernah sampai duduk tiga jam, enggak bunyi (aplikasi). Akhirnya pulang. Udah dua kali ngalamin begitu,” ujarnya.
    Situasi ini seakan menjadi hal yang biasa di kalangan pengemudi ojol saat libur panjang. Ia pun membandingkan dengan situasi pada akhir pekan.
    “Di libur hari Sabtu Minggu aja itu udah berbeda. Berbeda dari hari-hari biasa. Apalagi di libur-libur nasional seperti itu yang memang mutlak. (Libur) PNS doang aja Itu luar biasa. Artinya ordernya itu benar-benar sepi dah,” kata dia.
    Meski demikian, Bukhori dan rekan-rekannya tetap memilih mangkal di stasiun dibandingkan mencari alternatif lain.
    Hal senada disampaikan Rais (25),
    driver
    ojol lainnya. Menurut dia, saat libur panjang, pesanan penumpang justru menurun, sementara permintaan untuk layanan pesan-antar makanan sedikit naik.
    “Kalau libur, orang banyak di rumah. Jadi jarang pesan buat pergi, paling order
    food
    . Tapi tetap aja, kalau libur panjang bikin rugi penghasilan,” tutur Rais.
    Untuk menyiasati sepinya orderan, Rais biasanya berpindah mangkal ke area yang ramai restoran atau pusat perbelanjaan.
    “Biasanya saya mangkal di mall, karena banyak yang pesan makanan. Kalau di stasiun pas libur panjang, sepi banget,” tambahnya.
    Diketahui, pemerintah menetapkan cuti bersama pada 18 Agustus 2025 melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri yang ditandatangani oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, dan Menteri PANRB Rini Widyantini pada 7 Agustus 2025.
    Keputusan ini merupakan revisi dari SKB sebelumnya, yakni SKB No. 1017/2024, Nomor 2/2024, dan Nomor 2/2024, yang mengatur hari libur nasional dan cuti bersama tahun 2025.
    Hal ini mengacu pada Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan Nomor 2/MEN/XII/2016 yang menyatakan bahwa cuti bersama di sektor swasta bersifat fakultatif atau pilihan.
    Pemberlakuan cuti bersama sepenuhnya menjadi kewenangan perusahaan masing-masing, tanpa mengurangi hak cuti tahunan maupun memengaruhi pembayaran gaji karyawan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rano Karno Pastikan Rekrutmen Petugas Damkar DKI Bebas Pungli: Gubernur yang Tentukan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 Agustus 2025

    Rano Karno Pastikan Rekrutmen Petugas Damkar DKI Bebas Pungli: Gubernur yang Tentukan Megapolitan 12 Agustus 2025

    Rano Karno Pastikan Rekrutmen Petugas Damkar Jakarta Bebas Pungli: Gubernur yang Tentukan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno memastikan rekutmen petugas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) yang resmi dibuka hari ini, Selasa (12/8/2025) hingga Kamis (14/8/2025) bebas dari pungutan liar (pungli).
    Rano menegaskan, penentuan akhir siapa yang lolos seleksi petugas damkar akan diputuskan langsung oleh dirinya bersama Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung.
    “Udah pasti lah itu kita hindari (pungli). Itu makanya kenapa PPSU PJLP ini kita ketatin, makanya kenapa yang menentukan nanti adalah Gubernur dan Wakil Gubernur,” ucap Rano di Balai Kota Jakarta, Selasa.
    Rano tak menampik kerap mendengar kabar dugaan pungli dalam penerimaan petugas Damkar di sejumlah kecamatan dan kelurahan.
    Namun, ia memastikan pihaknya bersama Pramono akan memantau ketat setiap tahapan seleksi.
    “Iya kita denger deh kita tahu di beberapa kecamatan kelurahan ada,” kata dia.
    Formasi akan ditempatkan di lima Suku Dinas Gulkarmat, yakni Jakarta Barat 202 formasi, Jakarta Pusat 187 formasi, Jakarta Selatan 211 formasi, Jakarta Timur 219 formasi, dan Jakarta Utara 181 formasi.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Remaja di Pondok Aren Diduga Gelapkan Dana Investasi Bodong Rp 1,5 Miliar
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 Agustus 2025

    Remaja di Pondok Aren Diduga Gelapkan Dana Investasi Bodong Rp 1,5 Miliar Megapolitan 12 Agustus 2025

    Remaja di Pondok Aren Diduga Gelapkan Dana Investasi Bodong Rp 1,5 Miliar
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
    Remaja berinisial G (19), warga Jurang Mangu Barat, Pondok Aren, Tangerang Selatan, diduga melakukan investasi bodong dengan total kerugian mencapai lebih dari Rp 1,5 miliar.
    Ketua RT 003/004, Jurang Mangu Barat, Arpan (50), mengaku bahwa awalnya ia tidak mengetahui adanya praktik investasi tersebut di lingkungannya lantaran para korban bukan warganya, tetapi dari luar wilayah.
    “Saya baru tahu ini setelah ada yang datang ke rumah saya hari Kamis (7/8/2025) jam 23.30 WIB terus lapor ke saya. Kalau enggak lapor, saya enggak akan tahu,” ujar Arpan saat ditemui
    Kompas.com
    di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Selasa (12/8/2025).
    Arpan menjelaskan, sebelum laporan masuk kepadanya, rumah G sudah lebih dulu didatangi sejumlah korban pada Kamis sore.
    Mereka sempat berdebat soal uang, tetapi tidak menemukan titik temu. Malamnya, mereka memanggil Arpan untuk menengahi perdebatan.
    Malam itu, Arpan mendapati tiga orang korban yang datang menuntut uang mereka dikembalikan secara utuh oleh G.
    Namun, keesokan harinya, Arpan kaget karena jumlah korban bertambah hingga puluhan orang dan datang bergantian.
    “Saya minta penjelasan ke semuanya, ke korban sama si pelaku. Pelaku ini mengaku uangnya masuk ke dia,” kata Arpan.
    Menurut dia, G diduga menjalankan sistem pinjam meminjam berbasis kepercayaan yang bermula dari hubungan jual beli baju secara daring.
    G memiliki seorang
    seller
    yang ternyata juga menjadi korban. Keduanya tidak saling mengenal dan belum pernah bertemu, tetapi hubungan bisnis itu menumbuhkan rasa saling percaya.
    Karena sudah saling percaya, G mengajak
    seller
    -nya itu untuk membangun bisnis pinjam meminjam dengan basis kepercayaan.
    “Yang laporan ke saya itu adalah
    seller
    -nya juga.
    Seller
    dari pada si pelaku. Jadi, si
    seller
    ini modalin juga sebetulnya ke pelaku,” kata Arpan.
    “Nah, si pelaku ini juga mencari nasabah untuk meminjamkan uangnya. Si
    seller
    juga cari orang yang meminjamkan ke mereka. Sistemnya adalah kepercayaan. Itu yang saya bingung. Padahal pada enggak saling kenal,” sambung dia.
    Seiring waktu, jumlah anggota yang terlibat dalam bisnis tersebut terus bertambah hingga ratusan orang.
    “Dia bilang ada 700 anggota, kan banyak banget berarti,” imbuh dia.
    Dari informasi yang didapati Arpan, kerugian awalnya disebut mencapai Rp 500 juta. Namun, data yang diterima Arpan berkembang menjadi Rp 1 miliar, dan terakhir mencapai sekitar Rp 1,5 miliar.
    Situasi rumah pelaku pun mulai memanas lantaran korban yang sebagian besar anak muda meminta uang mereka dikembalikan saat itu juga.
    Karena situasi sudah memanas, Arpan akhirnya meminta bantuan Babinsa.
    “Mereka maunya uang balik hari itu juga. Saya sudah coba menengahi, tapi enggak berhasil. Akhirnya saya minta bantuan Babinsa, Binamas, dan polisi,” kata Arpan.
    Para korban tetap tidak puas sampai akhirnya G dibawa ke kantor polisi untuk proses mediasi dan penyelidikan lebih lanjut pada Jumat (8/8/2025) pukul 18.00 WIB.
    Sementara itu, Kapolsek Pondok Aren Kompol Anne Rose Asrippina membenarkan peristiwa itu. Dia mengatakan, pelaku saat ini masih ditahan untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
    “Terduga pelaku sudah kami amankan. Untuk hasil penyelidikan, kami masih dalami, uangnya di mana dan digunakan untuk apa,” kata dia
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wanita Pencuri Mobil Taksi Online di Bekasi Ditangkap Saat Sembunyi di Atap
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 Agustus 2025

    Wanita Pencuri Mobil Taksi Online di Bekasi Ditangkap Saat Sembunyi di Atap Megapolitan 12 Agustus 2025

    Wanita Pencuri Mobil Taksi Online di Bekasi Ditangkap Saat Sembunyi di Atap
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Seorang perempuan berinisial HD alias Ling ditangkap karena mencuri mobil taksi online di Jalan Bambu, Jatikarya, Jatisampurna, Kota Bekasi, Kamis (24/7/2025).
    Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ressa Fiardi Marasabessy mengatakan, penangkapan terhadap Ling berlangsung di rumah pelaku sebuah perumahan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Senin (4/8/2025).
    “Pelaku seorang wanita berinisial HD alias Ling berhasil ditangkap tim opsnal Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya,” kata Ressa dalam keterangannya, Selasa (12/8/2025).
    Berdasarkan akun Instagram @resmob_pmj, polisi tampak terlihat mendatangi rumah pelaku.
    Saat berada di dalam rumah, Ling terlihat berada di atap loteng area dapur.
    Polisi menyuruh pelaku turun. Dengan rasa takut, ia terjun dari atap loteng lalu terjatuh dan tertimpa ember.
    Petugas meminta pelaku berdiri. Sedangkan, Ling terlihat tersenyum karena sudah ada beberapa polisi di hadapannya.
    “Pelaku ketakutan dan naik ke atas loteng rumah saat tahu petugas datang untuk menjemputnya,” ujar Ressa.
    Dari penangkapan ini, polisi menyita barang bukti berupa satu ponsel dan satu mobil korban yang sempat pelaku gadaikan ke seseorang.
    Ressa menjelaskan, modus pelaku dalam aksi pencurian mobil ini dengan memesan taksi online dari korban.
    Mulanya, semua berjalan dengan lancar. Tapi di pertengahan jalan, pelaku meminta korban menepikan kendaraan di sebuah tempat yang sudah disiapkan.
    “Meminta sopir berhenti di sebuah tempat untuk membantunya mengangkat speaker ke dalam mobil,” kata Ressa.
    Keduanya berjalan untuk mengangkat speaker. Tapi ketika hendak kembali ke mobil, pelaku berjalan lebih dulu daripada korban.
    “Lalu pelaku pergi tancap gas gasak mobil korban dan meninggalkan korban di TKP,” tegas dia.
    Kini, pelaku sudah ditahan dan dijerat dengan Pasal 362 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dengan ancaman lima tahun penjara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wanita Curi Mobil Taksi Online di Bekasi, Modusnya Pura-pura Angkat Speaker
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 Agustus 2025

    Wanita Curi Mobil Taksi Online di Bekasi, Modusnya Pura-pura Angkat Speaker Megapolitan 12 Agustus 2025

    Wanita Curi Mobil Taksi Online di Bekasi, Modusnya Pura-pura Angkat Speaker
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Seorang pengemudi taksi online menjadi korban pencurian mobil di Jalan Bambu, Jatikarya, Jatisampurna, Kota Bekasi, Kamis (24/7/2025).
    Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ressa Fiardi Marasabessy mengatakan, mulanya seorang perempuan berinisial HD alias Ling memesan taksi online.
    Setiba di lokasi penjemputan, Ling masuk ke dalam mobil. Namun, di tengah perjalanan, pelaku meminta korban menepikan kendaraan di sebuah tempat yang sudah disiapkan.
    “Meminta sopir berhenti di sebuah tempat untuk membantunya mengangkat speaker ke dalam mobil,” kata Ressa dalam keterangannya, Selasa (12/8/2025).
    Keduanya berjalan untuk mengangkat speaker. Tapi ketika hendak kembali ke mobil, pelaku berjalan lebih dulu daripada korban.
    “Lalu pelaku pergi tancap gas gasak mobil korban dan meninggalkan korban di TKP,” tegas dia.
    Kini, Ling telah ditangkap oleh Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya di rumahnya, sebuah perumahan kawasan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Senin (4/8/2025).
    “Pelaku berhasil ditangkap tim opsnal Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya,” kata Ressa.
    Berdasarkan akun Instagram @resmob_pmj, polisi tampak terlihat mendatangi rumah pelaku. Saat berada di dalam rumah, Ling terlihat berada di atap loteng area dapur.
    Polisi menyuruh pelaku turun. Dengan rasa takut, ia terjun dari atap loteng lalu terjatuh dan tertimpa ember.
    Petugas meminta pelaku berdiri. Sedangkan, Ling terlihat tersenyum karena sudah ada beberapa polisi di hadapannya.
    “Pelaku ketakutan dan naik ke atas loteng rumah saat tahu petugas datang untuk menjemputnya,” ujar Ressa.
    Dari penangkapan ini, polisi menyita barang bukti berupa satu ponsel dan satu mobil korban yang sempat pelaku gadaikan ke seseorang
    Kini, pelaku sudah ditahan dan dijerat dengan Pasal 362 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dengan ancaman lima tahun penjara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 2
                    
                        Warga Kaget PBB Naik 400 Persen, Pemkab Semarang: Bukan Kenaikan, Tapi Penilaian Ulang
                        Regional

    2 Warga Kaget PBB Naik 400 Persen, Pemkab Semarang: Bukan Kenaikan, Tapi Penilaian Ulang Regional

    Warga Kaget PBB Naik 400 Persen, Pemkab Semarang: Bukan Kenaikan, Tapi Penilaian Ulang
    Tim Redaksi
    UNGARAN, KOMPAS.com
    – Tukimah (69), warga Baran Kauman, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, kaget saat menerima Surat Pemberitahuan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun 2025.
    Nilai yang harus dibayarnya melonjak lebih dari 400 persen dibanding tahun sebelumnya.
    Pada 2024, PBB rumahnya sekitar Rp161.000. Tahun ini, nilainya mencapai Rp 872.000.
    “Terus terang saat menerima surat PBB dan melihat angka pembayarannya kok naik banyak, saya kaget dan merasa keberatan,” ujar Tukimah, Selasa (12/8/2025).
    Ia mengatakan telah mengajukan keberatan, namun hingga kini belum mendapat jawaban.
    “Soal PBB ini telah diuruskan anak saya, tapi belum tahu hasilnya,” katanya.
    Menurut Tukimah, rumah yang ditempatinya adalah rumah keluarga turun-temurun.
    “Ada beberapa ruang-ruang di bagian belakang, yang satu sudah dijual,” ungkapnya.
    Terpisah, Kepala Badan Keuangan Daerah (BKUD) Kabupaten Semarang, Rudibdo, menegaskan bahwa tidak ada kenaikan tarif PBB.
    “Sehingga para wajib pajak di Kabupaten Semarang tidak perlu mencemaskan atas kewajibannya tersebut,” ujarnya.
    Ia menjelaskan, obyek pajak tanah milik Tukimah mengalami perubahan setelah dilakukan penghitungan ulang.
    Fokus penilaian ulang obyek PBB di Kabupaten Semarang adalah pada bidang yang mengalami perubahan fungsi.
    “Kebetulan obyek pajak tersebut ada di jalan utama akses pariwisata dan jalan provinsi. Sehingga obyek pajak tersebut ada di klaster kedua setelah klaster jalan nasional dan luasannya lebih dari 1.000 meter persegi,” katanya.
    Awalnya, lahan tersebut hanya memiliki satu bangunan rumah. Kini, sudah ada tiga bangunan yang dihuni tiga kepala keluarga (KK).
    “Saat penghitungan belum dilakukan pemecahan, sehingga Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT)-nya masih muncul global atau menjadi satu. Penilaiannya didasarkan pada harga transaksi riil yang terjadi di lingkungan tersebut, kemudian dilakukan verifikasi ulang di lapangan oleh petugas penilai pajak,” jelasnya.
    Penghitungan ulang ini juga menggunakan zona nilai tanah yang dikeluarkan Badan Pertanahan Nasional (BPN).
    “Jika wajib pajak keberatan, ada ruang untuk mengajukan permohonan keringanan dari ketetapan pajak tersebut kepada Bupati Semarang. Itu solusi yang bisa dilakukan,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.