Perjuangan Adnan Lolo Mendidik Anak TKI di Perbatasan, Jemput Bola ke Malaysia hingga Sediakan Asrama Gratis
Tim Redaksi
NUNUKAN, KOMPAS.com –
Deru mesin sepeda motor memecah keheningan di antara hamparan perkebunan kelapa sawit yang membentang tak berujung.
Di atas motor itu, sepasang suami-istri, Adnan Lolo dan istrinya, menyusuri jalanan tanah yang memisahkan Indonesia dan Malaysia di Pulau Sebatik. Ini bukan perjalanan biasa. Ini adalah misi perburuan harapan. Misi mencari anak-anak TKI yang mau bersekolah.
Fakta unik inilah yang ditemukan relawan Jagat Literasi Kompas.com saat menggelar ekspedisi Kata ke Nyata di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darul Furqon, Sebatik Tengah, Nunukan, Kalimantan Utara, pada Rabu (13/8/2025).
Adnan, sang Kepala Sekolah, harus “menjemput bola” dengan cara yang tak terbayangkan.
Ia dan istrinya masuk jauh ke wilayah Malaysia, mendatangi para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di mes-mes perkebunan, dan dengan sabar merayu mereka agar menyekolahkan anak-anaknya di MI Darul Furqon.
Dia pun menjamin ketersediaan seragam sekolah hingga asrama untuk anak-anak.
“Kita ini susah dapat murid, kalau tidak dijaga, bisa kosong ini sekolah,” ujar Adnan Lolo dengan nada suara yang menyiratkan kekhawatiran tulus.
Meski mengaku kembang kempis memikirkan operasional madrasah yang dipimpinnya, Adnan Lolo tetap berusaha menjaga muridnya.
Namun, ada satu hal yang membuatnya lebih khawatir: jika anak-anak didiknya berhenti sekolah. Di wilayah perbatasan, menyadarkan orang tua akan pentingnya pendidikan adalah sebuah tantangan mahaberat.
Karena itu, ia mengambil langkah berani. Untuk menjaga murid-muridnya, terutama yang berasal dari lokasi jauh di Malaysia, Adnan menyediakan asrama gratis.
Sebuah keputusan yang terdengar mustahil di tengah kesulitan finansial yang ia hadapi.
“Sebenarnya kita sudah kesulitan memikirkan operasional madrasah. Tapi akan lebih susah kalau murid kita tak sekolah,” tegasnya. Prinsip inilah yang menjadi bahan bakarnya.
Asrama itu hidup dari sebuah gotong royong yang mengharukan. Meski gratis, para orang tua murid diminta membantu sekadarnya.
Bukan dengan uang, melainkan dengan apa yang mereka punya. Mereka mengirimkan tempe, tahu, beberapa ekor ayam, dan telur untuk lauk pauk anak-anak mereka.
“Ada 20 anak Malaysia yang kita tampung di asrama. Mulai kelas 1 hingga kelas 6. Alhamdulillah ada saja rejeki untuk mereka,” tutur Adnan dengan senyum bersahaja.
Hingga saat ini, belum ada bantuan operasional khusus yang diterima untuk anak-anak asrama.
Adnan hanya berharap, suara dari tapal batas ini bisa terdengar lebih jauh. Bahwa di beranda negeri, tugas seorang guru bukan hanya mengajar di kelas. Mereka juga harus menjadi pejuang yang mencari, mempertahankan, dan merawat asa murid-muridnya agar tak padam.
Program Dari Kata ke Nyata Kompas.com hadir melalui inisiatif Jagat Literasi untuk merayakan HUT ke-30 Kompas.com.
Relawan mengajarkan literasi media dan literasi baca di 20 sekolah yang tersebar di Banten, Jawa Tengah, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, dan DKI Jakarta.
Selain mengajar, mereka menyalurkan donasi buku anak dengan target 10.000 eksemplar agar siswa di berbagai daerah bisa mendapatkan bacaan yang layak.
Program ini mendapat dukungan dari Riady Foundation, Paragon, dan Gramedia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Author: Kompas.com
-
/data/photo/2025/08/13/689bee0875b2f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Perjuangan Adnan Lolo Mendidik Anak TKI di Perbatasan, Jemput Bola ke Malaysia hingga Sediakan Asrama Gratis Regional 13 Agustus 2025
-
/data/photo/2023/07/31/64c76ba778d1e.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Anggota DPR Usul Sejarah dan Sastra Jadi Mata Pelajaran Wajib di Sekolah Nasional 13 Agustus 2025
Anggota DPR Usul Sejarah dan Sastra Jadi Mata Pelajaran Wajib di Sekolah
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Anggota Komisi X DPR RI Bonnie Triyana mengusulkan agar mata pelajaran sejarah dan sastra menjadi mata pelajaran wajib dalam revisi Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (RUU Sisdiknas).
Menurut Bonnie, hal ini penting untuk meningkatkan minat membaca anak.
“Saya mengusulkan mata pelajaran Sejarah dan Sastra itu menjadi wajib untuk meningkatkan gairah membaca dan meningkatkan kapasitas imajinasi berpikir, sekaligus kesadaran kognitif itu dari baca, dan baca itu melalui sastra, itu penting,” kata Bonnie dalam siaran pers, Rabu (13/8/2025).
Bonnie menilai, Indonesia saat ini menghadapi tantangan serius dalam hal penguatan kapasitas kognitif generasi muda yang tergerus pola konsumsi konten media sosial.
Lama-kelamaan, terjadi
brain rot
atau penurunan fungsi kognitif akibat konsumsi konten digital yang berlebihan.
Kemudian, kesadaran kognitif tidak lagi berkembang maksimal.
“Bisa dibayangkan, dengan kebiasaan mengakses internet, kemudian mengonsumsi konten yang ada di media sosial itu, berbagai kajian sudah muncul,” ujar dia.
Bonnie lantas menyinggung data konsumsi media sosial yang signifikan di kalangan masyarakat.
Pada tahun 2025, 74,6 persen dari 212 juta penduduk Indonesia adalah pengguna internet, 143 juta atau 50,2 persen di antaranya merupakan pengguna media sosial aktif.
Dari jumlah itu, 34 persen adalah Gen Z dan 30,62 persen merupakan generasi milenial yang aktif bermedia sosial.
Di sisi lain, tingkat literasi membaca di Indonesia masih rendah, terlihat dari adanya siswa sekolah lanjutan yang belum bisa membaca tulis dengan lancar.
Menurut Bonnie, fenomena ini pun menegaskan hasil temuan UNESCO yang menyebut bahwa hanya sekitar 0,001 persen atau satu dari seribu orang Indonesia yang memiliki minat baca.
Ia juga menyinggung temuan pemerintah bahwa banyak siswa SMP di Serang, Banten, yang kesulitan menulis kata ‘Indonesia Raya’.
Politikus PDI-P ini menyebutkan, temuan serupa ditemukan di Buleleng, Bali, di mana ada 155 siswa yng tidak bisa membaca dan 208 siswa tidak lancar membaca.
“Kita menghadapi persoalan ini. Jadi, kita bicara soal tingkat literasi, kita bicara soal tingkat numerasi, sementara penguatan fundamental kognitifnya itu nggak terjadi. Salah satu solusinya tentu baca,” ucap Bonnie.
Oleh sebab itu, Bonnie menggarisbawahi pentingnya kembali menghidupkan budaya membaca, seperti yang dilakukan di beberapa negara maju.
Terlebih, beberapa negara sudah membatasi akses media sosial untuk anak hingga memiliki program wajib membaca buku.
“Di Skandinavia, anak muda, siswa sekolah wajib baca buku lagi sebagaimana generasi kita dulu. Di kita sekarang tidak lagi, dan budaya ini yang harus dikembalikan dengan berbagai pendekatan,” kata dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/04/22/68075ffd5c303.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
WNA yang Mengamuk dan Lukai Diri di Hotel Kalibata Diperiksa Imigrasi Megapolitan 13 Agustus 2025
WNA yang Mengamuk dan Lukai Diri di Hotel Kalibata Diperiksa Imigrasi
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– BMA, warga negara Palestina yang mengamuk di sebuah hotel di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (10/8/2025), tengah diperiksa Imigrasi Jakarta Selatan.
“Pemeriksaan terhadap WNA tersebut masih dilakukan secara intensif oleh Tim Inteldakim (Intelijen dan Penindakan Keimigrasian),” kata Kabid Inteldakim Imigrasi Jakarta Selatan, Prihatno Juniardi, kepada wartawan, Rabu (13/8/2025).
Prihantono menyebut, Imigrasi Jaksel mendapat informasi mengenai tindakan BMA dari Polsek Pancoran yang mendapatkan laporan dari pihak hotel pukul 17.30 WIB.
“Bahwa terdapat WNA diduga melakukan kegiatan berbahaya dan patut diduga membahayakan kemanan dan ketertiban umum,” ujar dia.
Menindaklanjuti laporan itu, tim Inteldakim menuju hotel tersebut pukul 18.00 WIB sembari berkoordinasi dengan Polsek Pancoran.
Selanjutnya, BMA dibawa ke Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Non TPI Jakarta Selatan untuk diperiksa.
Saat menangkap BMA, tim Inteldakim menyita sejumlah barang bukti, di antaranya pisau, gunting, batu, payung, ponsel, paspor, dan koper berisi pakaian.
Adapun Kasi Humas Polres Jakarta Selatan Kompol Murodih menjelaskan, senjata tajam dan batu digunakan BMA untuk menyakiti dirinya sendiri.
“Dia melukai dirinya sendiri di jidat seteah melukai kepalanya dengan batu, badannya disayat menggunakan gunting,” tutur Murodih kepada wartawan, Selasa (12/8/2025).
Murodih menjelaskan, keributan diduga dipicu oleh kecurigaan BMA usai uangnya hilang. Menurut Murodih, insiden bermula ketika B tiba di hotel menggunakan jasa taksi
online
.
BMA kemudian meminta bantuan porter hotel untuk mengangkut barang bawaannya. Setibanya di lobi, BMA melihat tasnya dalam kondisi terbuka dan mengaku uangnya telah hilang.
“Saudara B melihat tas miliknya dalam kondisi terbuka kemudian mengaku bahwa uangnya telah hilang,” jelas Murodih.
BMA kemudian menanyai porter yang membawakan barangnya. Namun, porter tersebut membantah telah membuka tas.
Meski demikian, BMA tetap menyalahkan pihak hotel atas kejadian itu. Karena masih kesal, BMA mulai berteriak dan mengamuk.
Pihak hotel yang melihat kejadian tersebut segera menghubungi kepolisian dan Kantor Imigrasi Jakarta Selatan untuk penanganan lebih lanjut.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/09/18/66ea3f23b15b9.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Komunitas Brompton: Mereka yang Beralih ke Padel Mayoritas Pesepeda Musiman Megapolitan 13 Agustus 2025
Komunitas Brompton: Mereka yang Beralih ke Padel Mayoritas Pesepeda Musiman
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Penjualan sepeda lipat mewah, termasuk Brompton yang sempat meroket pada masa awal pandemi Covid-19 kini menurun drastis karena beralih ke olahraga padel.
Anggota Brompton Owner Group Indonesia (BOGI) asal Jakarta, Djamal Hars (48) mengatakan penurunan minat sepeda terjadi pada pesepeda “musiman” yang mulai aktif saat pandemi.
“Menurut saya, yang beralih dari sepeda ke padel mayoritas dari pesepeda musiman pandemi. Kalau yang benar-benar pesepeda, sifatnya hanya variasi aktivitas saja. Toh event sepedahan masih ramai tiap bulannya,” kata Djamal saat dihubungi Kompas.com, Rabu (13/8/2025).
Djamal menilai, isu melemahnya tren bersepeda kurang tepat jika dilihat dari komunitas aktif.
“Masih banyak pesepeda yang menyesuaikan aktivitasnya. Event juga masih ada,” ujarnya.
Soal penjualan sepeda, Djamal menyebut sebagian orang masih membeli sepeda meski menunggu diskon besar.
“Baru kalau diskon besar seperti di Azko. Tergantung harga sepedanya. Menengah ke atas pasti di mal, di luar itu lebih ke toko pinggir jalan, tergantung selera dan segmen,” ungkapnya.
Djamal yang sudah rutin bersepeda sejak 2010 mengaku tetap aktif 2-3 kali seminggu, diselingi olahraga lain seperti basket, renang, dan jalan kaki.
Ia berharap pemerintah menyediakan jalur khusus sepeda yang aman dan steril dari kendaraan bermotor.
“Sekarang semakin tidak nyaman bersepeda di jalan raya. Untuk pesepeda lain, saling jaga tata tertib dan ikuti rambu, jaga nama baik pesepeda,” katanya.
Pendapat senada disampaikan Baron Martanegara (52), anggota komunitas sepeda yang kerap gowes di dalam dan luar negeri.
Menurut dia, olahraga padel tidak berpengaruh signifikan terhadap minat bersepeda di komunitasnya.
“Di komunitas kami tidak terlalu berpengaruh dengan adanya olahraga padel. Kami masih banyak kegiatan acara bersepeda,” ujar Baron yang juga anggota Brompton Owner Group Indonesia.
Ia menilai olahraga yang bersifat tren atau fomo biasanya akan redup perlahan.
“Kami yang suka bersepeda akan terus bersepeda karena ini olahraga yang minim cedera dibanding futsal, badminton, tenis, padel, atau lari,” katanya.
Baron meyakini tren olahraga yang hanya karena fear of missing out (FOMO) biasanya akan redup seiring waktu.
“Yang benar-benar hobi akan tetap jalan terus,” katanya.
Sebelumnya, penurunan penjualan sepeda terlihat di pusat penjualan sepeda lipat mewah, Senayan Trade Center (STC), Jakarta Pusat.
Pegawai One Bike Shop, Olivia (26), mengatakan masa kejayaan penjualan terjadi saat pandemi.
“Kalau mulai sepi sih setelah Covid. Kalau Covid memang lagi rame-rame, itu lagi booming. Setelah itu penjualan menurun,” kata Olivia, Sabtu (9/8/2025).
Selain karena lalu lintas yang semakin padat, tren olahraga juga bergeser. Banyak pelanggan kini mencoba olahraga padel, sehingga toko mulai menjual perlengkapannya.
Meski demikian, layanan servis sepeda dan penjualan aksesori tetap ramai, terutama akhir pekan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/02/24/67bc453134c75.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Sembunyikan Ratusan Paket Sabu di Plafon Rumah, Pengedar di Kalteng Ditangkap Regional 13 Agustus 2025
Sembunyikan Ratusan Paket Sabu di Plafon Rumah, Pengedar di Kalteng Ditangkap
Tim Redaksi
PALANGKA RAYA, KOMPAS.com –
Kepolisian Resor (Polres) Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), membongkar jaringan peredaran narkotika di wilayah Kecamatan Sepang, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah dengan menangkap seorang pria terduga pengedar berinisial P (35).
Kepala Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Gunung Mas, Iptu Abi Wahyu Prasetyo menjelaskan, dari tangan P, polisi menyita barang bukti narkotika jenis sabu seberat 185,9 gram yang telah dikemas dalam ratusan paket siap edar.
“Penangkapan ini terjadi pada Selasa dini hari, 12 Agustus 2025. Penggerebekan dilakukan di kediaman terduga pelaku yang terletak di Desa Tanjung Karitak,” beber Abi melalui keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Rabu (13/8/2025).
Abi menjelaskan, operasi penangkapan ini bermula dari informasi yang diterima anggota Satresnarkoba Polres Gunung Mas dari masyarakat. Warga melaporkan adanya aktivitas mencurigakan dan sering terjadi transaksi narkotika di rumah terduga pelaku.
“Pada saat yang dianggap tepat, tim menggerebek rumah tersebut dan berhasil mengamankan terduga pelaku, P. Ketika digeledah, petugas menemukan sebuah kantong plastik hitam yang disembunyikan secara rapi di atas plafon kamar tidur terduga pelaku,” bebernya.
Setelah diperiksa, kantong tersebut berisi 213 paket plastik klip berisi serbuk kristal yang diduga kuat adalah narkotika jenis sabu. Ketika ditimbang, total berat kotor barang haram tersebut mencapai 185,9 gram.
“Saat diinterogasi di tempat, terduga pelaku P mengakui bahwa ratusan paket sabu tersebut adalah miliknya dan berada dalam penguasaannya,” kata dia.
Pihaknya mengamankan barang bukti seberat 185,9 gram yang sudah dipecah menjadi 213 paket. Hal ini, lanjut dia, mengindikasikan bahwa terduga pelaku adalah seorang pengedar.
“Kami juga menyita sebuah ponsel yang diduga kuat digunakan untuk berkomunikasi dalam transaksi jual beli sabu,” katanya.
Selain ratusan paket sabu, polisi juga mengamankan barang bukti lain berupa 27 plastik klip kosong, 3 buah plastik klip lainnya, dan satu unit ponsel merek VIVO Y03 berwarna hijau sebagai alat komunikasi.
Tersangka P beserta seluruh barang bukti langsung digelandang ke kantor Satresnarkoba Polres Gunung Mas untuk menjalani proses penyidikan lebih lanjut.
“Atas perbuatannya, tersangka dijerat dengan pasal berlapis, yakni Pasal 114 Ayat (2) Jo Pasal 112 Ayat (2) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Dengan jumlah barang bukti yang sangat signifikan, terduga pelaku terancam hukuman pidana penjara maksimal 20 tahun,” tandas dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/24/685a6fb8bf3cb.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Bukan dari UEA, WNA yang Mengamuk di Hotel Kalibata Warga Palestina Megapolitan 13 Agustus 2025
Bukan dari UEA, WNA yang Mengamuk di Hotel Kalibata Warga Palestina
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– BMA, pria yang mengamuk di sebuah hotel di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (10/8/2025), ternyata merupakan warga negara Palestina.
“Pelaku BMA kewarganegaraan Palestina,” kata Kabid Intelijen dan Penindakan Keimigrasian (Inteldakim) Imigrasi Jakarta Selatan, Prihatno Juniardi, kepada wartawan, Rabu (13/8/2025).
BMA kini tengah diperiksa oleh pihak Imigrasi Jakarta Selatan.
Prihantono menyebut, Imigrasi Jaksel mendapat informasi mengenai tindakan BMA dari Polsek Pancoran yang mendapatkan laporan dari pihak hotel pukul 17.30 WIB.
“Bahwa terdapat WNA diduga melakukan kegiatan berbahaya dan patut diduga membahayakan kemanan dan ketertiban umum,” ujar dia.
Menindaklanjuti laporan itu, tim Inteldakim menuju hotel tersebut pukul 18.00 WIB sembari berkoordinasi dengan Polsek Pancoran.
Selanjutnya, BMA dibawa ke Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Non TPI Jakarta Selatan untuk diperiksa.
Saat menangkap BMA, tim Inteldakim menyita sejumlah barang bukti, di antaranya pisau, gunting, batu, payung, ponsel, paspor, dan koper berisi pakaian.
Adapun Kasi Humas Polres Jakarta Selatan Kompol Murodih sebelumnya mengatakan, BMA merupakan WNA Uni Emirat Arab. Namun, ia meluruskan pernyataan tersebut.
“Disesuaikan saja keterangan dari Imigrasi,” ucap Murodih, Rabu.
Murodih menyebut, senjata tajam dan batu yang dibawa BMA digunakan untuk menyakiti dirinya sendiri.
“Dia melukai dirinya sendiri di jidat setelah melukai kepalanya dengan batu, badannya disayat menggunakan gunting,” tutur Murodih kepada wartawan, Selasa (12/8/2025).
Murodih menjelaskan, keributan diduga dipicu oleh kecurigaan BMA usai uangnya hilang. Menurut dia, insiden bermula ketika B tiba di hotel menggunakan jasa taksi
online
.
BMA kemudian meminta bantuan porter hotel untuk mengangkut barang bawaannya. Setibanya di lobi, BMA melihat tasnya dalam kondisi terbuka dan mengaku uangnya telah hilang.
“Saudara B melihat tas miliknya dalam kondisi terbuka kemudian mengaku bahwa uangnya telah hilang,” jelas Murodih.
BMA kemudian menanyai porter yang membawakan barangnya. Namun, porter tersebut membantah telah membuka tas.
Meski demikian, BMA tetap menyalahkan pihak hotel atas kejadian itu. Karena masih kesal, BMA mulai berteriak dan mengamuk.
Pihak hotel yang melihat kejadian tersebut segera menghubungi kepolisian dan Kantor Imigrasi Jakarta Selatan untuk penanganan lebih lanjut.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/13/689bfc1cac399.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pecandu Judi "Online" Bunuh Pimpinan Media di Bangka, Motifnya demi Mobil Regional 13 Agustus 2025
Pecandu Judi “Online” Bunuh Pimpinan Media di Bangka, Motifnya demi Mobil
Tim Redaksi
PANGKALPINANG, KOMPAS.com
– Polisi menahan dua tersangka terkait pembunuhan pimpinan media
online
di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung.
Direktur Reserse Kriminal Polda Bangka Belitung Kombes Arvan Rivai mengatakan motif pembunuhan yang dilakukan para tersangka didorong faktor ekonomi. “Tersangka ingin menguasai mobil korban dan barang-barang lainnya,” kata Arvan di Mapolda Bangka Belitung, Rabu (13/8/2025).
Korban Adityawarman (47) merupakan wartawan aktif sekaligus pimpinan media online okeyboz.com. Arvan menjelaskan, tersangka telah menerima uang muka sebesar Rp 1 juta untuk penjualan mobil milik korban. Hal itu mendorong pelaku untuk segera menguasai mobil hingga merencanakan pembunuhan.
“Motif ekonomi, judi online. Yang bersangkutan pecandu judi online. Kemudian ingin mendapatkan mobil korban,” tegas Arvan.
Mobil Daihatsu Terios milik korban rencananya dijual ke luar Bangka, namun polisi lebih dulu menangkap salah satu tersangka. Tersangka utama Hasan Basri (33) merupakan pekerja di kebun milik korban. Ia ditangkap di Palembang, Sumatera Selatan, pada Senin (11/8/2025).
Dua hari sebelumnya, polisi menangkap tersangka lainnya, Martin alias Akmal, di Kalidoni, Ogan Komering Ilir (OKI), bersama mobil milik korban.
Arvan memastikan kasus ini murni berupa pencurian dengan kekerasan yang disertai pembunuhan berencana. Dalam aksinya, tersangka memukul kepala korban menggunakan kayu balok dan membuang jasadnya ke sumur di sekitar kebun.
“Hubungan korban dengan tersangka normal saja, datar saja. Hanya tersangka ingin menguasai harta sehingga merencanakan pembunuhan,” ujar Arvan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/30/6889c3d80d911.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pendaftaran Jakarta Jobfest 2025 Digelar Digital, Pelamar Tak Perlu Bawa Berkas Fisik Megapolitan 13 Agustus 2025
Pendaftaran Jakarta Jobfest 2025 Digelar Digital, Pelamar Tak Perlu Bawa Berkas Fisik
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Pemerintah Provinsi Jakarta melalui Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertransgi) DKI memastikan, proses pendaftaran Jakarta Jobfest 2025 akan dilakukan secara digital.
Dengan begitu, pencari kerja tidak perlu lagi membawa berkas fisik saat menghadiri festival bursa kerja yang akan digelar di Plaza Bendera, Jakarta International Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur itu pada 19–20 Agustus 2025.
Kepala Disnakertransgi DKI, Syaripudin, mengatakan, sistem digital ini diterapkan untuk menghindari penumpukan berkas fisik dan meminimalisir risiko penyalahgunaan data pribadi peserta.
“Di Jobfest 2025 tidak ada penumpukan berkas fisik, semua dilakukan secara digital guna menghindari penyalahgunaan data.
Walk-in interview
akan tetap ada, namun mekanismenya sudah diatur sedemikian rupa, sehingga diharapkan tidak terjadi penumpukan peserta,” ujar Syaripudin, dalam keterangan tertulis, Rabu (13/8/2025).
Festival lowongan kerja ini akan menghadirkan 40 perusahaan dari berbagai sektor industri dengan total sekitar 2.000 lowongan pekerjaan.
Selain memberikan informasi lowongan, Jobfest 2025 juga menyuguhkan berbagai kegiatan seperti
talkshow
karir, pelatihan keterampilan, pentas hiburan, serta layanan publik seperti Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil), perizinan, perpustakaan keliling, dan Samsat Keliling.
“
Job fair
ini juga berbeda dari sebelumnya karena dilengkapi seminar dan
showcase
pelatihan, mulai dari tata rias, barista, hingga teknik las,” jelas Syaripudin.
Sementara itu, Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Bidang Komunikasi Sosial, Chico Hakim menjelaskan, perusahaan yang berpartisipasi pada Jobfest 2025 mencakup industri pengolahan, transportasi, pergudangan, komunikasi, konstruksi, keuangan, asuransi, perdagangan besar, kuliner, perhotelan, hingga jasa kemasyarakatan dan hiburan.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Pramono Anung-Rano Karno dalam membuka peluang kerja bagi warga ibu kota.
“Penyelenggaraan Jobfest adalah wujud nyata memberikan warga Jakarta kesempatan kerja untuk meningkatkan kualitas hidupnya,” ujar Chico.
Festival ini akan berlangsung mulai pukul 10.00 hingga 16.00 WIB dan terbuka bagi masyarakat umum.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/09/6846d680b25f4.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
KPK Libatkan Ahli Hukum Usut Aturan Kuota Haji 2024 Nasional 13 Agustus 2025
KPK Libatkan Ahli Hukum Usut Aturan Kuota Haji 2024
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melibatkan ahli hukum untuk mengusut kasus pembagian kuota haji 2024.
Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Penindakan dan Eksekusi, Asep Guntur Rahayu, mengatakan bahwa ahli hukum tersebut bertugas menafsirkan kuota haji tambahan, yang diatur dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah, serta Surat Keputusan (SK) Menteri Agama tentang Kuota Haji Tambahan Tahun 2024.
“Tentunya terkait dengan rumusan ini (kuota haji), kami juga memanggil ahli untuk menjawabnya. Kami sudah konsultasi dan kami juga sudah memanggil ahli hukum untuk menjawab polemik ini,” kata Asep di Gedung Merah Putih, Jakarta, Selasa (12/8/2025).
“Ada ahli yang kita panggil dan juga pada tahap penyelidikan sudah kita konsultasikan di pasal-pasal tersebut. Termasuk juga pembagian dan lain-lainnya di Undang-undang Nomor 8 Tahun 2019 ya,” sambungnya.
Asep mengatakan bahwa dalam perjalanannya, penyidik juga menemukan adanya rapat antara Kementerian Agama dan asosiasi yang mewakili agen travel terkait pembagian kuota haji.
Dia menjelaskan bahwa rapat tersebut menghasilkan kesepakatan agar kuota haji tambahan dibagi menjadi 50 persen untuk haji reguler dan 50 persen untuk haji khusus.
Kesepakatan itu diperkuat dengan menerbitkan Surat Keputusan (SK) Menteri Agama tentang Kuota Haji Tambahan Tahun 2024.
“Artinya 50 persen-50 persen itu dan menyalahi atau tidak sesuai dengan undang-undang yang ada seperti itu. Dan dibuatkan SK-nya,” ujarnya.
Berdasarkan hal tersebut, Asep mengatakan bahwa penyidik sedang mendalami perancang SK terkait pembagian kuota haji tersebut.
“Apakah ini usulan dari
bottom-up
, dari bawah, atau ini memang perintah dari
top-down
, itu yang sedang kita dalami,” ucap dia.
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan bahwa kerugian keuangan negara akibat dugaan korupsi penentuan kuota haji 2024 mencapai lebih dari Rp1 triliun.
“Di mana dalam perkara ini (kuota haji) hitungan awal dugaan kerugian negaranya lebih dari Rp1 triliun,” kata Juru Bicara KPK Budi Prasetyo di Gedung Merah Putih, Jakarta, Senin (11/8/2025) lalu.
Budi belum bisa memastikan penetapan tersangka terkait perkara penentuan kuota haji tersebut karena masih dibutuhkan pemeriksaan pihak-pihak yang berkaitan dengan konstruksi perkara.
Dalam kasus ini, KPK menggunakan Pasal 2 ayat (1) dan/atau Pasal 3 UU Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), juncto Pasal 55 Ayat 1 KUHP.
Pasal 2 ayat (1) UU Tipikor mengatur tentang tindak pidana korupsi yang merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
Pasal ini menjerat perbuatan melawan hukum yang memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi, yang mengakibatkan kerugian negara.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2016/08/08/1747346tangan780x390.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)