Author: Kompas.com

  • Dedi Mulyadi Kucurkan Rp 2,4 Triliun untuk Muluskan Jalan di Jabar
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        13 Agustus 2025

    Dedi Mulyadi Kucurkan Rp 2,4 Triliun untuk Muluskan Jalan di Jabar Bandung 13 Agustus 2025

    Dedi Mulyadi Kucurkan Rp 2,4 Triliun untuk Muluskan Jalan di Jabar
    Tim Redaksi

    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menargetkan seluruh infrastruktur jalan di wilayahnya dalam kondisi mulus dan berkualitas pada 2027.
    “Target saya, pada 2027 seluruh jalan di Jawa Barat, baik jalan nasional, tol, provinsi, kabupaten, maupun desa terhubung dengan baik dan dalam kondisi mulus. Hal ini akan mendorong sirkulasi dan pertumbuhan ekonomi,” ujar Dedi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (13/8/2025).
    Untuk mewujudkan visi Jabar Istimewa, Pemprov Jabar mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2,4 triliun untuk percepatan perbaikan dan pembangunan jalan. Jumlah ini meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya yang hanya sekitar Rp 600 miliar.
    Sebagai langkah pendukung, pada Selasa (15/4/2025) Pemprov Jabar menandatangani nota kesepahaman dengan Kejaksaan Tinggi Jabar terkait penanganan permasalahan hukum di bidang perdata dan tata usaha negara.
    “MoU ini adalah payung hukum yang jelas, baik antara Kejaksaan Tinggi dengan Pemprov maupun Kejaksaan Negeri dengan kabupaten/kota,” kata Dedi.
    Selain dengan Kejaksaan Tinggi Jabar, nota kesepahaman juga dilakukan dengan 27 pemerintah kabupaten dan kota terkait pengelolaan penerangan jalan umum (PJU) di ruas jalan provinsi.
    Dedi menegaskan seluruh pendapatan dari pajak kendaraan bermotor akan dialokasikan sepenuhnya untuk pembangunan infrastruktur jalan. “Infrastruktur jalan mencakup marka jalan, PJU, CCTV, serta taman dan fasilitas penunjang lain demi kenyamanan pengguna,” tuturnya.
    “Setelah jalan provinsi selesai, kami akan membantu kabupaten/kota yang memiliki keterbatasan anggaran. Evaluasi penggunaan anggaran daerah akan menjadi dasar pemberian bantuan,” tambahnya.
    Untuk jalan desa, Dedi mengingatkan bahwa anggaran tersedia melalui Dana Desa. Namun, Pemprov siap memberikan stimulus tambahan bagi desa yang memiliki wilayah luas atau dananya tidak mencukupi.
    Keberhasilan pembangunan jalan, kata Dedi, memerlukan kolaborasi lintas pemerintahan mulai dari desa, kabupaten, kota, provinsi, hingga pusat, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Jalan. “Selama Dana Desa sudah dimanfaatkan secara maksimal, dan masih terdapat kekurangan, maka kami akan hadir dengan stimulus tambahan,” ucap Dedi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dugaan Korupsi Dana Desa, Kejari Bengkulu Tengah Tahan Anggota DPRD dan Bendahara
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        13 Agustus 2025

    Dugaan Korupsi Dana Desa, Kejari Bengkulu Tengah Tahan Anggota DPRD dan Bendahara Regional 13 Agustus 2025

    Dugaan Korupsi Dana Desa, Kejari Bengkulu Tengah Tahan Anggota DPRD dan Bendahara
    Tim Redaksi
    BENGKULU, KOMPAS.com
    – Kejaksaan Negeri (Kejari) Bengkulu Tengah kembali menambah daftar tersangka dalam kasus dugaan korupsi Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) Desa Rindu Hati tahun anggaran 2016–2021.
    Terbaru, penyidik menetapkan SS, mantan Bendahara sekaligus Kepala Urusan (Kaur) Keuangan desa tersebut, sebagai tersangka.
    Kepala Kejaksaan Negeri Bengkulu Tengah, Firman Halawa, melalui Kasi Intel, disampaikan Kasi Penkum Kejati Bengkulu, Risdianti Andriani, mengatakan, penetapan SS dilakukan setelah penyidik mengantongi bukti keterlibatannya dalam kasus yang sebelumnya telah menjerat SM, mantan Kepala Desa Rindu Hati yang kini menjabat anggota DPRD Bengkulu Tengah.
    “Pengembangan kasus yang sebelumnya, Kejari Bengkulu Tengah menetapkan tersangka baru dugaan korupsi Dana Desa Rindu Hati atas nama inisial SS selaku mantan Kaur Keuangan Desa,” kata Kasi Penkum Kejati Bengkulu, Risdianti Andriani, dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (13/8/2025).
    Sebelumnya, Kejari Bengkulu Tengah sudah menetapkan SM dan ditahan usai ditetapkan sebagai tersangka.
    Saat menjabat Kades pada 2016–2021, Selasa (5/8/2025), SM disebut mengambil kebijakan untuk merealisasikan honorarium pelaksana pengelolaan keuangan desa dari DD dan ADD, tetapi tidak menyerahkannya kepada perangkat desa.
    Dalam laporan pertanggungjawaban, seolah-olah honor tersebut telah diterima.
    Tak hanya itu, insentif tim pelaksana kegiatan (TPK) pembangunan desa juga tidak disalurkan, meski tercantum dalam laporan.
    Penyidik juga menemukan ketidaksesuaian antara laporan dan hasil pembangunan fisik di lapangan.
    SM saat ini menjalani penahanan di Rutan Kelas II B Malabero Bengkulu selama 20 hari.
    Penyidik tengah menyiapkan berkas perkara untuk tahap II.
    SM menjadi tersangka setelah menjalani serangkaian pemeriksaan dan penyidikan tim penyidik Kejari Bengkulu Tengah.
    SM merupakan politisi PAN. Sebelum menjadi wakil rakyat, ia menjabat sebagai Kepala Desa Rindu Hati periode 2015 hingga 2021.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Demo Pati Hari Ini, Ada Penyekatan Jalan di Perbatasan Kudus-Demak 
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        13 Agustus 2025

    Demo Pati Hari Ini, Ada Penyekatan Jalan di Perbatasan Kudus-Demak Regional 13 Agustus 2025

    Demo Pati Hari Ini, Ada Penyekatan Jalan di Perbatasan Kudus-Demak
    Tim Redaksi
    DEMAK, KOMPAS.com –
    Polres Demak terjunkan ratusan personel untuk melaksanakan penyekatan di perbatasan Demak-Kudus.
    Kegiatan ini berkaitan agenda demo besar-besaran di Kabupaten Pati, Jawa Tengah yang berlangsung pada Rabu (13/8/2025).
    Terpantau titik penyekatan berlangsung di Kecamatan Karanganyar, Demak. Para personil berjajar di bahu jalan sembari mengintruksikan kendaraan yang menuju arah Pati untuk pelan, sesekali kendaraan yang dianggap mencurigakan juga dihentikan.
    Kabag Operasional Polres Demak, AKP Wasito mengatakan, penyekatan berlangsung di dua titik perbatasan, Demak-Kudus dan Demak-Jepara sebagai upaya sosialisasi warga yang menuju Pati.
    “Penyekatan ini dengan maksud untuk mengimbau kepada masyarakat di luar Pati agar saling menjaga keamanan, mungkin bisa kembali,” kata Wasito, ditemui di lokasi, Rabu pagi.
    Dia menegaskan, tidak melarang warga yang menuju arah Pati, namun diimbau untuk hati-hati di jalan karena ada demonstrasi di wilayah tersebut.
    “Namun apabila memaksakan ke sana, kami persilahkan dengan syarat hati-hati di jalan, jaga keselamatan,” tegasnya.
    Wasito menambahkan, sejauh ini tidak ada lonjakan kendaraan yang menuju Pati maupun barang-barang berbahaya yang dianulir memicu kerusuhan di demo Pati.
    “Tidak ada pemeriksaan secara khusus, karena dalam pemeriksaan ini pun terlihat landai-landai saja. Belum kita temukan barang-barang yang berbahaya di kendaraan masing-masing,” tutup dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Demo Pati Hari Ini, Massa Ancam Duduki Alun-alun Berhari-hari hingga Bupati Lengser
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        13 Agustus 2025

    Demo Pati Hari Ini, Massa Ancam Duduki Alun-alun Berhari-hari hingga Bupati Lengser Regional 13 Agustus 2025

    Demo Pati Hari Ini, Massa Ancam Duduki Alun-alun Berhari-hari hingga Bupati Lengser
    Editor
    PATI, KOMPAS.com –
    Gelombang unjuk rasa besar di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, pada Rabu (13/8/2025) membawa satu tuntutan: Bupati Pati Sudewo lengser dari jabatannya.
    Massa bahkan mengancam tidak akan membubarkan diri dan siap menduduki Alun-alun Pati hingga tuntutan mereka terpenuhi.
    Aksi yang diikuti oleh ribuan warga ini bukan sekadar penyampaian aspirasi sesaat. Inisiator aksi, Ahmad Husein, menegaskan bahwa tujuan utama dari pengerahan massa ini adalah untuk melengserkan bupati.
    Menurutnya, tidak ada ruang negosiasi untuk tuntutan tersebut. Ia menyatakan massa siap bertahan di lokasi hingga waktu yang tidak ditentukan.

    “Target tuntutan massa (Bupati) lengser. Kalau enggak lengser (hari ini), kami tetap bertahan di sini (Alun-Alun Pati),” tegas Husein di lokasi unjuk rasa, dikutip
    Tribun Jateng
    .
    Massa mengancam siap mengubah aksi unjuk rasa menjadi pendudukan fasilitas publik jika tuntutan inti mereka diabaikan.
    Teriakan “Bupati Pati Sudewo Harus Lengser” pun terus menggema di tengah kerumunan yang telah memadati kawasan tersebut sejak subuh.
    Dalam aksi ini, massa membawa berbagai atribut protes.
    Sebuah truk komando disiapkan untuk orasi, sementara di depan kantor bupati diletakkan keranda jenazah simbolis bertuliskan “Keranda Penipu”.
    Meskipun suasana tegang dan tuntutan yang dilayangkan sangat keras, Husein tetap mengimbau seluruh peserta untuk menjaga ketertiban dan tidak bertindak anarkis.
    “Kita hari ini akan membuktikan Pati aman dan damai,” jelasnya.
    Hingga berita ini diturunkan, massa masih bertahan di Alun-alun Pati, menciptakan situasi tegang antara demonstran dengan pemerintah daerah.
    Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul BREAKING NEWS: Massa Unjuk Rasa Padati Alun-Alun Pati sejak Subuh
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • PBB-P2 Naik 800 Persen, Warga Minta Pemkab Jombang Lakukan Pengecekan Ulang
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        13 Agustus 2025

    PBB-P2 Naik 800 Persen, Warga Minta Pemkab Jombang Lakukan Pengecekan Ulang Surabaya 13 Agustus 2025

    PBB-P2 Naik 800 Persen, Warga Minta Pemkab Jombang Lakukan Pengecekan Ulang
    Tim Redaksi
    JOMBANG, KOMPAS.com
    – Warga Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mengeluhkan kenaikan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) yang dinilai tidak masuk akal.
    Kenaikan ini dianggap “gila-gilaan” oleh masyarakat setempat.
    Salah satu warga yang merasakan dampak tersebut adalah Heri Dwi Cahyono (61), pemilik lahan dan bangunan di Desa Sengon, Kecamatan Jombang.
    Heri menjelaskan bahwa keluarganya memiliki dua objek pajak, yaitu tanah dan bangunan yang terdaftar atas nama ayahnya, Munaji Prajitno.
    Objek pertama adalah tanah seluas 1.042 meter persegi dengan bangunan rumah seluas 174 meter persegi, sedangkan objek kedua berupa tanah seluas 753 meter persegi.
    Kedua objek tersebut berdampingan tetapi berada di wilayah administratif yang berbeda.
    “Untuk kepemilikannya masih atas nama ayah saya. Itu dua bidang yang bersebelahan,” kata Heri saat dihubungi Kompas.com, Rabu (13/8/2025).
    Heri mengungkapkan, pada tahun 2023, tagihan PBB-P2 untuk objek pertama mencapai Rp 292.631, sedangkan objek kedua sebesar Rp 96.979.
    Namun, pada tahun 2024, tarif PBB-P2 untuk objek pertama melonjak menjadi Rp 2.314.768, dan objek kedua menjadi Rp 1.166.209.
    “Naik kedua-duanya. Kalau dihitung-hitung, yang satu naiknya sekitar 800 persen, terus satunya lagi lebih dari 800 persen,” ungkap Heri.
    Heri menambahkan, tagihan PBB-P2 untuk dua bidang milik keluarganya diterima pada awal tahun 2024, namun hingga kini belum mampu dibayar.
    “Untuk tagihan tahun 2025 kami belum menerima, mungkin karena yang tahun 2024 belum bisa diselesaikan. Karena dengan jumlah segitu, kami tidak bisa bayar,” katanya.
    Heri berharap Pemerintah Kabupaten Jombang atau Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) melakukan pengecekan ulang terhadap objek pajak keluarganya.
    “Harapan kami sih (tarif pajak) dikembalikan seperti semula. Atau setidaknya, lakukan cek ulang agar pajaknya tidak sebesar itu,” ujarnya.
    Keluhan serupa disampaikan Joko Fattah, warga Desa Pulolor, Kabupaten Jombang.
    Joko bahkan melakukan aksi protes dengan membawa uang koin ke Kantor Bapenda untuk membayar pajak.
    Ia mengungkapkan, sejak tahun 2024, nilai pajak tanah dan bangunannya naik dari Rp 300.000 per tahun menjadi Rp 1,2 juta per tahun.
    “Kalau naik sedikit ya wajar. Tapi ini naik dari Rp 300.000 menjadi Rp 1 juta lebih,” kata Fattah saat dihubungi Kompas.com, Selasa (12/8/2025).
    Kenaikan PBB-P2 yang mencapai 400 persen membuat Fattah merasa tertekan.
    Untuk melunasi tagihan pajak tersebut, ia terpaksa membongkar celengan anaknya dan membawanya ke Kantor Bapenda.
    Beberapa warga lainnya juga melakukan langkah serupa sebagai bentuk protes atas tingginya kenaikan PBB-P2.
    Menanggapi keluhan tersebut, Hartono, Kepala Bapenda Kabupaten Jombang, menjelaskan bahwa kenaikan tarif PBB-P2 disebabkan oleh pendataan ulang Nilai Objek Pajak (NJOP) pada tahun 2023.
    Pendataan ini menyebabkan beberapa kawasan mengalami kenaikan nilai NJOP, yang berdampak pada tarif PBB-P2, terutama di kawasan perkotaan.
    Hartono mengungkapkan bahwa sejak 2024, pihaknya telah memberikan kesempatan bagi warga yang merasa keberatan untuk mengajukan protes.
    “Jika ada yang keberatan dengan tarif PBB-P2, kami bisa melakukan survei ulang di lapangan. Dan, jika diperlukan, Bapenda bisa melakukan revisi nilai pajak,” ujar Hartono.
    Ia juga mengingatkan masyarakat untuk mengajukan permohonan resmi jika merasa keberatan, agar pihaknya dapat melakukan survei ulang ke lapangan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 5 Kali Cabuli Anak Kandung Saat Istri ke Kebun, Pria di Sumba Timur NTT Ditangkap
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        13 Agustus 2025

    5 Kali Cabuli Anak Kandung Saat Istri ke Kebun, Pria di Sumba Timur NTT Ditangkap Regional 13 Agustus 2025

    5 Kali Cabuli Anak Kandung Saat Istri ke Kebun, Pria di Sumba Timur NTT Ditangkap
    Tim Redaksi
    KUPANG, KOMPAS.com
    – AAC, warga Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), ditangkap polisi usai mencabuli anak kandungnya berinisial I, yang masih di bawah umur.
    “Pelaku yang merupakan seorang ayah ini, sudah lima kali mencabuli anaknya,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Kepolisian Daerah (Polda) NTT Komisaris Besar (Kombes) Hendry Novika Chandra, kepada Kompas.com, Rabu (13/8/2025) pagi.
    Hendry menjelaskan, kasus itu bermula saat korban ditinggal bersama ayahnya di mes guru saat ibunya pergi ke kebun.
    Pelaku AAC kemudian melakukan aksi bejatnya dengan menyuruh korban memegang alat kelaminnya.
    “Perbuatan tersebut dilakukan oleh pelaku sebanyak empat kali dengan waktu yang berbeda di lokasi yang sama,” ungkap Hendry.
    AAC kembali malakukan aksinya yang kelima di wilayah Kelurahan Kambaniru. Perbuatan itu terungkap saat korban kemudian menceritakan kepada ibunya.
    Karena kesal, sang ibu lalu mendatangi Markas Polres Sumba Timur dan melaporkan kejadian itu.
    Usai menerima laporan, polisi lalu meminta keterangan dari sejumlah pihak. Pelaku akhirnya ditangkap dan ditahan di Markas Polres Sumba Timur.
    Saat diinterogasi, pelaku mengakui semua perbuatannya.
    “Dari hasil penyilidikan oleh Unit PPA, perbuatan tersebut dilakukan oleh tersangka di dua tempat berbeda yakni Desa Persiapan Nara Kecamatan Peberiwai dan Kelurahan Kambaniru, Kecamatan Kambera,” ungkapnya.
    Kini, pelaku telah ditahan untuk proses hukum lebih lanjut selama 20 hari ke depan.
    Pelaku dijerat Pasal 81 ayat (3) atau Pasal 82 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak junto Pasal 64 Ayat (1) KUHP, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Komunitas Brompton Nilai Tren Padel Tak Pengaruhi Minat Bersepeda
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        13 Agustus 2025

    Komunitas Brompton Nilai Tren Padel Tak Pengaruhi Minat Bersepeda Megapolitan 13 Agustus 2025

    Komunitas Brompton Nilai Tren Padel Tak Pengaruhi Minat Bersepeda
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Isu menurunnya minat bersepeda karena meningkatnya tren olahraga padel dinilai tidak sepenuhnya tepat.
    Sejumlah anggota komunitas sepeda menyebut aktivitas gowes tetap ramai, terutama di kalangan pesepeda aktif.
    Pendapat tersebut disampaikan anggota Brompton Owner Group Indonesia (BOGI) Baron Martanegara (52), yang kerap gowes di dalam dan luar negeri.
    Menurut Baron, olahraga padel tidak berpengaruh signifikan terhadap minat bersepeda di lingkungannya.
    “Di komunitas kami tidak terlalu berpengaruh dengan adanya olahraga padel. Kami masih banyak kegiatan acara bersepeda,” ujar Baron kepada Kompas.com, Rabu (13/8/2025).
    Ia menilai olahraga yang bersifat tren atau fear of missing out (FOMO) biasanya akan redup perlahan.
    “Kami yang suka bersepeda akan terus bersepeda karena ini olahraga yang minim cedera dibanding futsal, badminton, tenis, padel, atau lari,” katanya.
    Baron meyakini hanya pesepeda yang benar-benar hobi yang akan terus konsisten.
    “Yang benar-benar hobi akan tetap jalan terus,” ujarnya.
    Pendapat senada disampaikan Djamal Hars (48), anggota Brompton Owner Group Indonesia (BOGI).
    Djamal menilai isu melemahnya tren bersepeda kurang tepat sebab masih banyak acara gowes.
    “Masih banyak pesepeda yang menyesuaikan aktivitasnya. Event juga masih ada,” kata Djamal.
    Soal penjualan sepeda, Djamal menyebut pesepeda masih berbelanja, meski cenderung menunggu momen potongan harga besar.
    “Tergantung harga sepedanya. Kalau diskon besar, biasanya baru beli,” ucapnya.
    Sebelumnya, penurunan penjualan sepeda terlihat di pusat penjualan sepeda lipat mewah, Senayan Trade Center (STC), Jakarta Pusat.
    Pegawai One Bike Shop, Olivia (26), mengatakan masa kejayaan penjualan terjadi saat pandemi.
    “Kalau mulai sepi sih setelah Covid. Kalau Covid memang lagi rame-rame, itu lagi booming. Setelah itu penjualan menurun,” kata Olivia, Sabtu (9/8/2025).
    Selain karena lalu lintas yang semakin padat, tren olahraga juga bergeser.
    Banyak pelanggan kini mencoba olahraga padel, sehingga toko mulai menjual perlengkapannya.
    Meski demikian, layanan servis sepeda dan penjualan aksesori tetap ramai, terutama akhir pekan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Abraham Samad Diperiksa Polisi soal Kasus Ijazah Jokowi: Ini Kriminalisasi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        13 Agustus 2025

    Abraham Samad Diperiksa Polisi soal Kasus Ijazah Jokowi: Ini Kriminalisasi Megapolitan 13 Agustus 2025

    Abraham Samad Diperiksa Polisi soal Kasus Ijazah Jokowi: Ini Kriminalisasi
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad menilai, pemeriksaannya sebagai terlapor kasus tudingan ijazah palsu milik Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo, merupakan upaya kriminalisasi. 
    Meski demikian, ia memastikan bakal menghadiri panggilan polisi untuk menjalani pemeriksaan pada Rabu (13/8/2025).
    “Saya duga ini adalah upaya untuk mengkriminalisasi saya dan membungkam kebebasan berpendapat dan berekspresi yang dijamin oleh konstitusi,” kata Abraham saat dikonfirmasi, Rabu.
    Adapun nama Abraham Samad muncul sebagai salah satu dari 12 terlapor usai Subdit Keamanan Negara Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya meningkatkan status perkara dari penyelidikan menjadi penyidikan.
    “Adanya panggilan terhadap mantan ketua KPK Abraham Samad sebagai saksi untuk diambil keterangannya atas laporan dugaan pencemaran dan fitnah yang dilaporkan saudara Joko Widodo,” bunyi keterangan yang diterima
    Kompas.com
    dari kuasa hukum terlapor, Ahmad Khozinudin.
    Dalam undangan agenda konferensi pers tersebut, pemeriksaan Abraham Samad akan didampingi oleh sejumlah tokoh dan aktivis.
    Abraham juga akan didampingi oleh tim pengacara dari YLBHI, Kontras, LBH Pers, IM+57 dan LBH-AP Muhammadiyah.
    Diketahui, Polda Metro Jaya meningkatkan status kasus tudingan ijazah palsu ke tahap penyidikan usai gelar perkara oleh penyidik Subdit Keamanan Negara Direktorat Reserse Kriminal Umum pada Kamis (10/7/2025).
    Subdit Keamanan Negara Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya saat ini tengah menangani enam laporan polisi, termasuk laporan yang dibuat oleh Jokowi. Laporan Jokowi itu terkait pencemaran nama baik dan atau fitnah.
    Sementara itu, lima laporan polisi lainnya adalah hasil pelimpahan perkara dari polres ke Polda Metro Jaya.
    Objek perkara dalam lima laporan tersebut adalah penghasutan.
    “Lima laporan terbagi dua. Yang tiga LP sudah ditemukan dugaan peristiwa pidana sehingga naik ke tahap penyidikan. Dan dua laporan lainnya sudah dicabut dan pelapor tidak memenuhi undangan klarifikasi,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary.
    Meski begitu, Subdit Keamanan Negara Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya tetap akan menentukan kepastian hukum terhadap dua laporan terkait kasus penghasutan.
    Dalam kronologi yang disampaikan Jokowi saat membuat laporan, terdapat lima nama. Mereka adalah Roy Suryo Notodiprojo, Rismon Hasiholan Sianipar, Eggi Sudjana, Tifauzia Tyassuma, dan Kurnia Tri Royani.
    Setelah naik status penyidikan, para terlapor dalam perkara ini adalah Eggi Sudjana, Rizal Fadillah, Kurnia Tri Royani, Rustam Effendi, Damai Hari Lubis, Roy Suryo, Rismon Sianipar, Tifauzia Tyassuma, Abraham Samad, Mikhael Sinaga, Nurdian Susilo, dan Aldo Husein.
    Dalam kasus ini, Jokowi menjerat dengan Pasal 310 KUHP dan/atau Pasal 311 KUHP, serta Pasal 35 juncto Pasal 51 ayat (1), Pasal 32 ayat (1) juncto Pasal 48 ayat (1), dan/atau Pasal 27A juncto Pasal 45 ayat (4) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pulau Galang: Dari Manusia Perahu ke Misi Kemanusiaan Gaza
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        13 Agustus 2025

    Pulau Galang: Dari Manusia Perahu ke Misi Kemanusiaan Gaza Regional 13 Agustus 2025

    Pulau Galang: Dari Manusia Perahu ke Misi Kemanusiaan Gaza
    Dosen; Direktur Eksekutif Batam Labor and Public Policies; Konsultan; Pengamat Kebijakan Publik
    DI UJUNG
    selatan Kota Batam (Kepulauan Riau), Pulau Galang berdiri tenang di antara riak ombak Selat Malaka. Meski kecil di peta, pulau ini memanggul sejarah besar kemanusiaan.
    Kini, namanya kembali bergema setelah Presiden Prabowo Subianto mengumumkan rencana menampung 2.000 warga Gaza yang terluka akibat perang, untuk mendapatkan perawatan medis di sini.
    Gagasan ini patut diapresiasi karena meneguhkan kembali peran Indonesia dalam diplomasi kemanusiaan global.
    Namun, Pulau Galang bukanlah lembar kosong yang bisa diisi sesuka hati. Ia adalah ruang yang sarat memori kolektif, tempat di mana nilai luhur dan adiluhung “menghormati kemanusiaan dan keadilan” sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 pernah dihidupkan dan dijaga.
    Sejak 1979, Pulau Galang telah menjadi bagian penting dari peta kemanusiaan dunia. Ketika ASEAN dan UNHCR menetapkannya sebagai kamp pengungsian bagi manusia perahu Vietnam yang melarikan diri dari perang saudara, pulau ini menjadi rumah sementara bagi lebih dari 250.000 jiwa selama 17 tahun.
    Rumah sakit, sekolah, rumah ibadah lintas agama, dan berbagai fasilitas sosial berdiri di sana.
     
    Kini, sisa sejarah itu dikenang melalui Camp Vietnam, monumen, dan museum yang menjadi saksi bisu solidaritas Indonesia. Dan kini sangat membutuhkan perhatian dan perbaikan (revitalisasi memori sejarah kemanusiaan).
    Dua dekade kemudian, pada 2020, gelombang pandemi Covid-19 kembali menghidupkan peran strategis Pulau Galang.
    Di tengah ketakutan global, pemerintah membangun Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Covid-19 di pulau ini sebagai pusat isolasi dan perawatan pasien.
    Fasilitas tersebut beroperasi hingga Desember 2022, menjadi bagian dari garda terdepan Indonesia dalam menahan laju penyebaran virus.
    Kini, misi kemanusiaan kembali memanggil. Pulau Galang dipilih untuk merawat korban perang dari Gaza, dengan alasan keamanan dan letaknya yang terisolasi secara geografis.
    Namun, jika ingin benar-benar menjalankan perannya, revitalisasi mutlak diperlukan.

    Fasilitas kesehatan warisan pandemi harus dipersiapkan ulang agar memenuhi standar perawatan luka perang dan rehabilitasi jangka panjang.
    Lebih dari sekadar perbaikan fisik, revitalisasi juga menyentuh makna: Pulau Galang harus kembali dikenali sebagai “Pulau Kemanusiaan” identitas yang bukan hanya simbolis, tetapi juga diwujudkan dalam kebijakan nyata yang memprioritaskan misi kemanusiaan, pengungsian, perawatan medis, pelatihan relawan, hingga riset kesehatan global.
    Di luar peran globalnya, Pulau Galang dan gugusan pulau di sekitarnya adalah rumah bagi Suku Laut, komunitas asli yang mewarisi budaya maritim Nusantara.
     
    Mereka adalah nelayan ulung, pembaca cuaca alami, dan penjaga ekosistem laut yang kearifannya diwariskan lintas generasi.
    Namun, keberadaan mereka semakin jarang terlihat di ruang publik. Pembangunan yang tak berpihak berpotensi mencabut mereka dari akar peradabannya.
    Label “Pulau Kemanusiaan” seharusnya juga mencakup kemanusiaan bagi mereka: menjamin hak tinggal, akses terhadap sumber daya, serta melindungi ruang budaya mereka agar tidak tergerus proyek-proyek raksasa yang mengabaikan kepentingan lokal.
    Luka sosial akibat relokasi paksa di Pulau Rempang untuk proyek Rempang Eco City masih segar dalam ingatan, dan tragedi semacam itu tidak boleh singgah lagi di Galang.
    Secara administratif, Pulau Galang berada di bawah Kota Batam, wilayah yang kerap dipuji sebagai lokomotif investasi nasional.
    Namun, di balik angka-angka makro, realitas sosial bercerita lain. Data BPS Kepulauan Riau 2024 mencatat investasi di Batam tumbuh 97 persen secara tahunan.
    Ironisnya, kemiskinan justru naik 0,5 persen menjadi 7,2 persen. Gini Ratio mencapai 0,42, lebih buruk dari rata-rata nasional 0,38, dan tingkat pengangguran terbuka berada di angka 6,8 persen, jauh di atas rata-rata nasional 5,3 persen.
    Industri padat modal seperti manufaktur hanya mampu menyerap sekitar 15 persen tenaga kerja lokal. Pertumbuhan ekonomi yang seperti ini adalah pertumbuhan yang pincang membesar di atas kertas, tetapi tidak menetes ke bawah.
    Pulau Galang, dengan sejarah dan potensi yang dimilikinya, dapat menjadi manifestasi nyata amanat Pembukaan UUD 1945 untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berlandaskan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
    Bayangkan jika pulau ini benar-benar dikelola sebagai pusat misi medis internasional yang siap siaga untuk krisis kemanusiaan, pusat pendidikan dan pelatihan relawan dengan jejaring global, serta museum dan arsip kemanusiaan yang merekam perjalanan panjang solidaritas bangsa ini.
    Dan di dalamnya, ada zona perlindungan budaya Suku Laut yang memastikan mereka tetap menjadi bagian dari masa depan pulau, bukan sekadar catatan di masa lalu.
    Pulau Galang adalah lilin kecil di ujung negeri, tetapi cahayanya pernah menerangi ribuan jiwa—dari pengungsi Vietnam, pasien Covid-19, hingga rencananya korban perang Gaza. Lilin itu juga menerangi anak cucu Suku Laut yang telah menjaga lautnya selama berabad-abad.
    Seperti pesan Bung Hatta, “Indonesia tidak akan besar karena obor di Jakarta, tetapi akan bercahaya karena lilin-lilin di desa.”
    Pulau Galang adalah salah satu lilin itu—dan tugas kita adalah memastikan apinya terus menyala, tanpa pernah padam oleh kepentingan sempit dan sesaat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Identitas Jenazah Tak Utuh di Pantai Krakal Gunungkidul Masih Misteri
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        13 Agustus 2025

    Identitas Jenazah Tak Utuh di Pantai Krakal Gunungkidul Masih Misteri Yogyakarta 13 Agustus 2025

    Identitas Jenazah Tak Utuh di Pantai Krakal Gunungkidul Masih Misteri
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com –
    Identitas jenazah tidak utuh yang ditemukan di kawasan Pantai Krakal, Tanjungsari, Gunungkidul, DI Yogyakarta, hingga kini masih menjadi misteri.
    Pihak kepolisian saat ini tengah menunggu hasil tes DNA untuk mengungkap siapa sosok di balik penemuan jasad tersebut.
    Saat ini, polisi juga tengah mencocokkan DNA tersebut dengan keluarga yang hilang di Pantai Siung.
    “Belum ada informasi terkait identitas, masih menunggu tes DNA,” kata Kapolsek Tanjungsari, AKP Agus Fitriyatna saat dihubungi melalui telepon Rabu (13/8/2025).
    Dia mengatakan, saat ini jenazah disimpan di RS Bhayangkara, Polda DIY.
    Sampel DNA-nya sudah diambil, dan dicocokan dengan keluarga orang yang hilang di kawasan Pantai Siung, beberapa waktu lalu.
    Perlu diketahui Aska Nurfadillah (28) wisatawan asal Jakarta Timur, Daerah Khusus Jakarta, yang dinyatakan hilang sejak Minggu (27/7/2025)
    “Iya betul, hari Jumat (9/8/2025) kemarin ibu korban orang hilang datang dari jakarta ke RS bhayangkara untuk diambil sampel DNA,” kata Agus.
    Disinggung mengenai kemungkinan selesai pemeriksaan DNA, karena tergantung pemeriksaan medis.
    “Belum tau, karena sampel DNA dikirim ke Jakarta,” ucap dia.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.