Padat Merayap Menuju Puncak Bogor Saat Libur HUT Ke-80 RI, Berikut “Update” Kondisi Siang Ini
Tim Redaksi
BOGOR, KOMPAS.com
– Ruas Jalan Ciawi dan Simpang Gadog, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mulai dipadati kendaraan yang menuju kawasan wisata Puncak pada libur HUT ke 80 Republik Indonesia, Minggu (17/8/2025).
“Libur 17 gini lumayan juga antreannya, lebih banyak berhenti ini,” kata Rio (46), pengendara mobil asal Jakarta, kepada Kompas.com di Exit GT Ciawi.
Pantauan Kompas.com pukul 12.30 WIB, arus kendaraan roda empat terlihat mengular selepas pintu keluar Gerbang Tol Ciawi hingga Pasir Muncang di depan Masjid Harakatul Jannah. Antrean didominasi mobil pribadi dan bus wisata.
Sejumlah kendaraan hanya bisa berjalan perlahan dan lebih sering terhenti. Sementara pengendara motor masih bisa melaju dengan memanfaatkan celah sempit di antara antrean kendaraan roda empat.
Di tengah antrean, sejumlah pedagang asongan terlihat berjualan dan menawarkan dagangan kepada pengendara. Beberapa di antaranya bahkan membantu mengarahkan kendaraan untuk perlahan masuk ke arah Puncak.
Kondisi ini terjadi karena banyak masyarakat memanfaatkan libur akhir pekan sekaligus cuti bersama sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri Nomor 3 Tahun 2025 dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke 80.
Rio bersama keluarganya mengaku datang ke Puncak untuk mengisi waktu libur kemerdekaan dan memanfaatkan cuti bersama yang jatuh pada esok hari.
Tak lama setelah berbincang, antrean kendaraan di depannya mulai bergerak dan ia melanjutkan perjalanan ke arah Puncak.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Author: Kompas.com
-
/data/photo/2025/08/17/68a148b2d8c39.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
HUT ke-80 RI : 596 Napi di Pasuruan Dapat Remisi, 11 Langsung Bebas Surabaya 17 Agustus 2025
HUT ke-80 RI : 596 Napi di Pasuruan Dapat Remisi, 11 Langsung Bebas
Tim Redaksi
PASURUAN, KOMPAS.com
– Sebanyak 596 narapidana penghuni Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Pasuruan mendapatkan remisi tepat di perayaan HUT RI ke-80 pada tanggal 17 Agustus 2025.
Dari jumlah tersebut, terdapat enam narapidana korupsi yang mendapatkan remisi dan 11 narapidana, bebas murni.
Ketua Lapas Kelas IIB Pasuruan, Tri Wibawa Kristiyana menjelaskan, pada awal Agustus 2025, pihaknya mengusulkan 705 narapidana secara
online
melalui Sistem Database Pemasyarakatan (SDP) yang terkoneksi dengan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.
Hasilnya, 596 narapidana yang dikabulkan mendapatkan remisi, 21 narapidana masih dalam proses, dan 88 tidak memenuhi syarat.
“Dari remisi yang didapat tersebut terbagi dalam Remisi Umum I (RUI) dengan pengurangan masa tahanan satu bulan hingga enam bulan dan Remisi Umum II langsung bebas,” ungkap dia, Minggu (17/08/2025).
Sedangkan dari rincian pengurangan masa tahanan pada golongan RUI, yakni satu bulan 51 orang, dua bulan 92 orang, tiga bulan 176 orang, empat bulan 151 orang, lima bulan 98 orang, dan enam bulan enam orang.
Selanjutnya, yang mendapatkan Remisi Umum II dengan bebas langsung adalah 11 orang.
Dari ratusan narapidana tersebut, yang mendapatkan remisi merupakan narapidana dari berbagai jenis kasus, mulai dari kasus narkoba, penipuan, penganiayaan, kesehatan, kekerasan terhadap anak, hingga kasus korupsi.
“Sekitar 75 persen yang mendapatkan remisi merupakan kasus narkoba. Karena penghuni lapas sebagian besar merupakan narapidana yang terjerat kasus narkoba.”
“Ada juga enam orang narapidana kasus korupsi yang juga dapat remisi,” sambung Tri Wibawa.
Pihaknya berharap, 11 narapidana yang sudah mendapatkan remisi dan langsung bebas tidak mengulangi perbuatannya.
Adapun dari 11 narapidana tersebut, enam di antaranya terlibat dalam kasus pencurian dan perampokan.
“Selama di lapas, mereka sudah mendapat sejumlah bekal keterampilan dan mental agar dapat hidup bermasyarakat dengan baik ketika sudah bebas. Jangan sampai diulangi lagi,” sebut Tri Wibawa.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/17/68a16adb3d09b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Upacara HUT RI di Perairan Karang Unarang Nunukan, Pekik Merdeka Menggema di Perbatasan Regional 17 Agustus 2025
Upacara HUT RI di Perairan Karang Unarang Nunukan, Pekik Merdeka Menggema di Perbatasan
Tim Redaksi
NUNUKAN, KOMPAS.com
– Peringatan HUT ke-80 RI di Perairan Karang Unarang diikuti empat unit KRI, masing-masing KRI Ajax sebagai pusat upacara, KRI Singa, KRI Badik, dan KRI Sidat.
Tak tertinggal, ada puluhan kapal nelayan pun mengikuti prosesi upacara dengan khidmat.
Kapal-kapal nelayan mengitari suar Karang Unarang, di mana bendera merah putih dikibarkan di puncak suar.
Komandan Gugur Tempur Laut (Danguspurla) Koarmada II, Laksamana Pertama TNI Endra Hartono, menegaskan bahwa persatuan adalah sumber kedaulatan.
Dia membacakan arahan Panglima TNI Jenderal Agus Subianto, yang menyebut tema HUT ke-80 RI adalah “Bersatu Berdaulat Rakyat Sejahtera Indonesia Maju”.
“Karang Unarang atau Perairan Ambalat adalah garis terluar kita, yang memiliki makna TNI AL selalu hadir di seluruh perairan Indonesia,” ujar dia saat wawancara, Minggu (17/8/2025).
Dia menegaskan, TNI AL akan selalu siaga dan siap sedia untuk mengamankan perairan RI dari segala bentuk potensi gangguan keamanan.
Untuk tugas ini, kata dia, TNI AL melibatkan elemen kemaritiman, khususnya nelayan perbatasan RI.
Para nelayan memiliki daya jelajah laut tinggi, dan rasa nasionalisme serta rasa memiliki laut Indonesia juga menjadi sebuah hal yang diperlukan dalam menjaga kedaulatan laut Indonesia.
“Nelayan mitra kita, mereka menjadi mata dan telinga kami. Sesuai dengan tema HUT ke-80 RI, Bersatu Berdaulat Rakyat Sejahtera Indonesia Maju. Kita sinergi dengan masyarakat,” urai dia.
Endra menegaskan, perairan Ambalat adalah milik Indonesia, sehingga penjagaan dan pengawasan di perairan tapal batas ini tetap menjadi kewajiban dan tanggung jawab rakyat Indonesia.
“Terima kasih para prajurit TNI AL yang mengemban tugas dengan amanah. Terima kasih untuk para nelayan yang ikut membantu tugas kami. Dirgahayu ke-80 RI. Jalaesveva Jayamahe,” pekik dia.
Pasca upacara, para nelayan sempat mengelilingi KRI dan mengangkat tangan mereka tinggi-tinggi sembari meneriakkan kata merdeka dengan lantang.
Pekikan para nelayan disambut riuh prajurit TNI AL yang juga memekikkan kata merdeka.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/17/68a1540ec3c4a.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
14 Napi Sujud Syukur di Pintu Lapas Pamekasan Usai Dapat Remisi, Ini Kisahnya Surabaya 17 Agustus 2025
14 Napi Sujud Syukur di Pintu Lapas Pamekasan Usai Dapat Remisi, Ini Kisahnya
Tim Redaksi
PAMEKASAN, KOMPAS.com
– Sebanyak 14 narapidana di Lapas Kelas II A Pamekasan langsung bebas dan bertemu keluarganya setelah mendapatkan remisi dalam rangka peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 80, Minggu (17/8/2025).
“Saya sangat bersyukur bisa bebas setelah mendapatkan remisi,” kata Aspari (66), mantan napi kasus pembunuhan, kepada Kompas.com.
Sebanyak 10 orang bebas memperoleh remisi umum, sedangkan 4 orang mendapatkan remisi dasawarsa. Secara keseluruhan, total narapidana yang mendapatkan remisi umum di lapas tersebut sebanyak 583 orang, sementara remisi dasawarsa mencapai 601 orang.
Usai pembacaan keputusan remisi, para narapidana yang bebas langsung melakukan sujud syukur di depan pintu utama Lapas sebelum keluar menemui keluarga.
Aspari mengaku bersyukur karena bisa berkumpul lebih cepat dengan keluarganya. Selama menjalani hukuman 8 tahun 7 bulan ia belajar banyak hal, terutama untuk tidak mengulangi perbuatan yang melanggar hukum.
“Alhamdulillah ini hadiah kemerdekaan bagi saya. Saya akan kembali ke keluarga, bekerja dan tidak mengulangi kesalahan,” ucapnya.
Kepala Lapas Kelas II A Pamekasan Syukron Hamdani mengatakan, pemberian remisi merupakan bagian dari pelaksanaan Undang-undang Permasyarakatan.
“Adanya remisi ini semoga menjadi momentum bagi napi untuk memperbaiki diri dan perilaku serta mempersiapkan diri kembali ke masyarakat dengan baik,” katanya.
Menurut dia, remisi tidak sekadar mengurangi masa tahanan, tetapi juga diberikan kepada warga binaan yang menunjukkan perilaku baik, menaati aturan, dan mengikuti pembinaan secara sungguh-sungguh.
“Kami mengajukan remisi untuk napi sudah disesuaikan dengan perilaku baik dari mereka selama menjadi warga binaan,” katanya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/17/68a16cce4789f.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Protes Tak Kebagian Makanan Gratis di Monas, Warga: Banyak yang Ambil Lebih Megapolitan 17 Agustus 2025
Protes Tak Kebagian Makanan Gratis di Monas, Warga: Banyak yang Ambil Lebih
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Proses pembagian makanan gratis dari Bazar UMKM dalam perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia memicu sejumlah protes dari pengunjung.
Sejumlah orang terlihat mengambil lebih dari satu porsi makanan, sehingga banyak pengunjung lain tidak kebagian.
Pantauan
Kompas.com,
beberapa pengunjung membawa kantong plastik besar berisi beberapa kotak makanan dari stan, bahkan ada yang menggunakan kardus air mineral.
“Iya nih, saya enggak dapat, soalnya banyak yang pada ngambil lebih dari satu,” ungkap Reni (29), seorang warga yang kehabisan makanan.
Antrean panjang di stan lain membuat Reni enggan mengantre lagi, meski ia berencana mencoba kembali saat pembagian ketiga.
“Tapi ya sudah lah, nanti coba lagi sore, katanya masih ada lagi,” katanya.
Keluhan serupa datang dari Erni (69). Ia datang pada pembagian pertama sekitar pukul 08.30 WIB, namun tidak memperoleh makanan karena sudah habis. Erni juga mencoba ke stan lain, tetapi hasilnya sama.
“Pas baru datang lihat antrean saya ikut, eh sampai di depan malah sudah habis,” ujar Erni. Saat pembagian pukul 10.30 WIB, dari enam anggota rombongannya, Erni hanya mendapatkan dua kotak nasi.
Menurut Erni, seharusnya penyelenggara bisa mengatur proses pengambilan lebih tertib agar makanan terbagi rata. Ia mengusulkan agar pada tahun depan, setiap pengunjung yang sudah menerima makanan diberi stempel sebagai tanda.
“Ya mungkin tahun depan bisa lebih teliti lagi. Kalau enggak ya bagaimana caranya, yang sudah dapat dikasih stempel di tangannya, biar kebagian semua,” jelasnya.
Dalam perayaan ini, terdapat 100 stan UMKM yang membagikan makanan sebanyak empat kali, masing-masing menyediakan 500 porsi.
“Ini digilir ada jamnya sampai malam, harapannya biar dapetnya rata,” kata Maya, pemilik salah satu stan.
Para pemilik UMKM diarahkan untuk memberikan satu porsi makanan per orang.
Namun, menurut Maya, beberapa warga mencoba “cerdik” dengan meninggalkan makanan di tempat lain supaya terlihat belum menerima porsi saat mengantre di stan lain.
“Harusnya kan kalau kelihatan sudah dapat enggak bakal saya kasih, tapi dia cerdik, ditinggalin dulu di tempat lain,” kata Maya.
Adapun pembagian makanan dilakukan mulai pukul 08.00 WIB, dilanjutkan pukul 10.30 WIB, 16.00 WIB, dan 18.30 WIB.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/17/68a16b931faba.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Alasan WNA Asal Jepang Ikut Lomba Panjat Pinang di Ancol: Penasaran, Merasa Tertantang Megapolitan 17 Agustus 2025
Alasan WNA Asal Jepang Ikut Lomba Panjat Pinang di Ancol: Penasaran, Merasa Tertantang
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Perempuan asal Jepang, Sae, mengaku penasaran dan tertantang mencoba lomba panjat pinang di Ancol, Jakarta Utara, Minggu (17/8/2025).
“Karena kayaknya susah, jadi aku mau coba, tertantang,” ucap Sae saat diwawancarai
Kompas.com
di lokasi, Minggu.
Sae baru pertama kali datang ke Indonesia dan ikut merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia. Kehadirannya atas ajakan rekannya, Genki (32), yang sudah 10 tahun tinggal di Indonesia.
Hal itu membuat Sae begitu antusias mengikuti lomba panjat pinang, yang memang tidak ada di negaranya.
“Sangat antusias, karena seru banget,” jelas Sae.
Sae datang ke Ancol mengenakan pakaian merah putih, melambangkan bendera Indonesia, dan menempelkan stiker bendera merah putih di pipinya sebagai bentuk semangat kebangsaan.
Kini, Sae dan Genki tengah menunggu giliran untuk memanjat pinang dan merebut hadiah. Sebelum ikut lomba, Sae juga telah menjalani
medical check-up,
termasuk pemeriksaan tensi darah, sebagai salah satu syarat peserta.
Meski menyadari lomba panjat pinang cukup sulit dan berpotensi membuat tubuhnya pegal, Sae tidak masalah.
“Iya, tidak apa-apa badannya sakit-sakit,” ucapnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/17/68a156f3ae8f2.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Polisi Sebut Bocah 5 Tahun yang Jatuh dari Lantai 27 Apartemen di Jakbar Murni Kecelakaan Megapolitan 17 Agustus 2025
Polisi Sebut Bocah 5 Tahun yang Jatuh dari Lantai 27 Apartemen di Jakbar Murni Kecelakaan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Seorang bocah berusia 5 tahun tewas setelah terjatuh dari lantai 27 sebuah apartemen di kawasan Jakarta Barat pada Kamis (14/8/2025). Korban diduga terpeleset dari unit apartemennya.
Kapolsek Tamansari AKBP Riyanto menjelaskan, berdasarkan rekaman CCTV, korban sempat terlihat sendirian di unit apartemen sebelum terjatuh.
Saat itu, ibu korban sedang keluar rumah, sedangkan kakaknya telah berangkat sekolah sekitar pukul 06.10 WIB.
“Anak itu memang terlihat jalan mondar-mandir. Pintu unit juga masih tertutup,” ujar Riyanto saat dikonfirmasi
Kompas.com,
Minggu (17/8/2025).
“Jadi dari CCTV, tidak ada orang lain yang masuk. Kami juga sudah mengecek semua rekaman CCTV,” kata dia lagi.
Beberapa saat kemudian, korban diduga memanjat jendela unit apartemen. Dari jejak kaki berdebu yang ditemukan polisi, anak tersebut diduga sempat naik sebelum akhirnya terjatuh.
“Korban keluar sendiri lewat jendela, bukan balkon karena di unit itu memang tidak ada balkon. Jendela itu muat, ukurannya sekitar 80 sentimeter. Dari jejak kaki di atasnya terlihat anak itu naik,” tambah Riyanto.
Korban jatuh ke area dekat kolam apartemen, bukan ke dalam kolam.
“Kalau jatuh ke dalam kolam mungkin kondisinya berbeda, tapi karena jatuh di pinggir, kondisinya parah,” jelasnya.
Jenazah korban dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk keperluan pemeriksaan. Hingga kini, polisi masih memasang garis polisi di unit apartemen tempat kejadian.
Diketahui, jendela tersebut tidak dipasang teralis karena menjadi langkah antisipasi keadaan darurat kebakaran.
“Kemarin saya tanya kenapa tidak dipasang teralis, tapi kata mereka tidak boleh agar menghindari risiko saat kebakaran,” ucap Riyanto.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/17/68a1681417580.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Dua WNA Asal Jepang Ikut Lomba Panjat Pinang di Ancol, Ikut Rayakan HUT ke 80 RI Megapolitan 17 Agustus 2025
Dua WNA Asal Jepang Ikut Lomba Panjat Pinang di Ancol, Ikut Rayakan HUT ke 80 RI
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 RI di Ancol, Minggu (17/8/2025), menarik perhatian tidak hanya warga Indonesia, tetapi juga dua warga negara Jepang, Genki (32) dan Sae.
Keduanya ikut memeriahkan acara dengan berkompetisi dalam lomba panjat pinang. Mereka menunjukkan antusiasme luar biasa dalam menyambut kemerdekaan Indonesia.
“Iya, betul datang jauh dari Jepang. Orang Jepang asli,” ucap Genki saat diwawancarai
Kompas.com
di lokasi, Minggu.
Genki, yang sudah tinggal di Indonesia selama 10 tahun, menceritakan pengalamannya ikut lomba panjat pinang tahun lalu, namun gagal mencapai puncak.
“Tahun kemarin sudah coba panjat pinang dan gagal, sekarang penasaran mau berhasil,” jelas Genki.
Hari ini, ia kembali hadir bersama Sae, rekannya yang sedang berlibur di Indonesia selama tiga bulan. Sae terlihat begitu antusias merayakan Hari Kemerdekaan untuk pertama kalinya.
Keduanya kompak mengenakan kaus merah bertuliskan “Dirgahayu Indonesia” dan menempelkan stiker bendera Merah Putih di pipi masing-masing.
Dari pengamatan
Kompas.com
, Sae dan Genki berhasil lolos seleksi untuk ikut lomba panjat pinang.
Sebelum diperbolehkan mengikuti lomba, setiap calon peserta diwajibkan melakukan pemeriksaan kesehatan, termasuk pengecekan tekanan darah.
Peserta yang memiliki kondisi kesehatan normal baru diperkenankan berkompetisi merebut berbagai hadiah di atas pohon pinang.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/08/17/68a16ecd88e07.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/08/17/68a16e4a26483.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2018/06/29/607458220.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)