Suara-suara Pekerja yang Tetap Masuk di Cuti Bersama 18 Agustus 2025
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com –
Penetapan cuti bersama pada Senin, 18 Agustus 2025, atau sehari setelah peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI, tidak sepenuhnya menjadi kabar gembira.
Bagi sebagian pekerja swasta, keputusan pemerintah itu justru menghadirkan dilema.
Bukannya libur panjang tiga hari, mulai dari 16-18 Agustus 2025, tetapi banyak dari mereka tetap masuk kerja pada 18 Agustus 2025 karena tidak ingin cuti tahunannya berkurang.
Sejumlah pekerja yang ditemui
Kompas.com
mengungkapkan pengalaman beragam terkait cuti bersama ini.
Sebagian besar menilai libur tambahan tersebut lebih menguntungkan pegawai negeri atau karyawan perusahaan besar, sementara pekerja swasta masih harus berhadapan dengan kebijakan internal masing-masing perusahaan.
Tama (37), seorang karyawan swasta di Jakarta, sudah terbiasa bekerja di hari libur nasional, termasuk 17 Agustus. Menurutnya, cuti bersama hanya dirasakan kalangan tertentu.
“Jangankan berharap tanggal 18 Agustus libur, tanggal 17 Agustus saja disuruh masuk,” kata Tama, Jumat (8/8/2025).
Senada dengan Tama, Raini (27) menyebut cuti bersama tak pernah berlaku di perusahaannya. Ia menyebut aturan kantor swasta seringkali berjalan seperti “negara kecil” dengan ketentuan sendiri.
“Maklumlah. Kerja jadi babu korporat yang tanggal merah juga enggak ada artinya,” ucapnya.
Bagi sebagian pekerja, cuti bersama justru berarti kehilangan jatah cuti tahunan. Amelia (27) misalnya, harus tetap masuk karena jadwal piket, sementara rekannya mendapat libur.
Sementara itu, Ikhwana (28) lebih memilih menahan cuti untuk kesempatan lain.
“Enggaklah, nanti aja ambilnya pas liburan sama teman-teman,” ujar Ikhwana.
Hal serupa disampaikan Lia (28), pegawai administrasi. Ia menilai pekerja swasta harus pandai mengatur strategi cuti karena setiap hari libur bersama akan mengurangi jatah cuti tahunan.
“Kalau mau libur ya harus ajukan cuti pribadi, potong jatah tahunan. Jadi mending masuk kerja saja,” katanya.
Rizky (31), karyawan marketing, justru menganggap masuk kerja di hari cuti bersama bisa lebih produktif.
“Suasana kantor sepi dan pekerjaan lebih cepat selesai,” ungkapnya.
Bagi pekerja harian, cuti bersama bahkan bisa berarti penurunan penghasilan. Rahmat (27) menilai kebijakan tersebut memberatkan karena tidak semua pekerja mendapat upah tetap.
“Enggak perlu lah cuti bersama karena sulit bagi kami yang hanya mendapatkan penghasilan harian. Sebaiknya jangan terlalu banyak libur, kantong kempis ini,” ucapnya.
Pandangan serupa datang dari Wiwi (32) yang menilai cuti bersama setelah perayaan kemerdekaan tidak mendesak.
“Kalau ada yang ketimpangan, hanya menguntungkan satu pihak, batalin aja liburnya,” katanya.
Mengacu pada Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 3 Tahun 2024 dan Surat Edaran Nomor 2/MEN/XII/2016, cuti bersama bersifat fakultatif bagi sektor swasta.
Artinya, perusahaan dapat memilih untuk mengikuti atau tidak, sesuai kebijakan internal dan perjanjian kerja bersama.
Bagi aparatur sipil negara (ASN), cuti bersama tidak mengurangi jatah cuti tahunan. Namun, pekerja swasta biasanya harus rela mengurangi hak cuti pribadi jika ingin libur pada tanggal tersebut.
Penetapan cuti bersama 18 Agustus 2025 ini dituangkan dalam SKB Tiga Menteri yang ditandatangani Menteri Agama Nasaruddin Umar, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, serta Menteri PAN-RB Rini Widyantini.
Bagi sebagian pekerja, libur tambahan hanyalah ilusi yang pada praktiknya mengurangi hak cuti atau bahkan pendapatan.
Di sisi lain, pemerintah berharap cuti bersama memberi ruang masyarakat merayakan kemerdekaan lebih lama.
Namun tanpa pengaturan yang lebih adil, kebijakan ini dinilai masih jauh dari inklusif bagi seluruh pekerja Indonesia.
(Reporter: Intan Afrida Rafni, Lidia Pratama Febrian, Ruby Rachmadina | Editor: Tim Redaksi)
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Author: Kompas.com
-
/data/photo/2025/07/22/687f7edab7bf5.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
8 Suara-suara Pekerja yang Tetap Masuk di Cuti Bersama 18 Agustus 2025 Megapolitan
-
/data/photo/2025/08/17/68a1ebc86d2b6.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kilas Balik Upacara HUT Ke-80 RI: Tradisi Baju Adat Masih Bertahan hingga Ada Karnaval Nasional 18 Agustus 2025
Kilas Balik Upacara HUT Ke-80 RI: Tradisi Baju Adat Masih Bertahan hingga Ada Karnaval
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) berlangsung meriah sekaligus khidmat di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (17/8/2025).
Ribuan tamu undangan, mulai dari pejabat negara, duta besar negara sahabat, hingga masyarakat umum, tumpah ruah mengikuti rangkaian upacara bersama Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Suasana nasionalisme terasa kental sejak pengibaran Bendera Merah Putih hingga penutupan upacara.
Menariknya, di pengujung acara, para tamu disuguhi hiburan rakyat berupa penampilan musik Tabola-bale yang mengajak semua orang berjoget, termasuk Presiden Prabowo dan jajaran Kabinet Merah Putih.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, perayaan HUT RI di Istana Merdeka tetap mempertahankan tradisi penggunaan baju adat.
Presiden Prabowo tampil mengenakan beskap Melayu berkalung melati, menegaskan simbol kesederhanaan dan persatuan.
Para menteri Kabinet Merah Putih pun hadir dengan busana adat dari berbagai daerah.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono serta Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya, misalnya, sama-sama memilih baju adat Aceh.
Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia serta Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengenakan baju adat Jawa.
Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Veronica Tan memilih baju adat Alor dari Flores, Nusa Tenggara Timur, dengan tujuan mempromosikan kain tenun buatan mama-mama Flores.
Ada pula Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie yang mengenakan baju Bodo khas Makassar, Sulawesi Selatan.
Stella mengaku busana itu dipilih karena mengingatkannya pada masa kecil.
Tak hanya upacara, perayaan HUT ke-80 RI juga dimeriahkan karnaval kemerdekaan yang digelar di kawasan Monumen Nasional (Monas) hingga Thamrin-Sudirman pada Minggu malam.
Karnaval dimulai pukul 19.30 WIB dan diikuti berbagai kementerian/lembaga dengan mobil hias yang menampilkan konsep masing-masing.
Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran turut hadir menyapa masyarakat yang memenuhi jalanan utama Jakarta.
Ribuan warga antusias menonton parade mobil hias dan penampilan musik di sepanjang rute karnaval.
Salah satu momen paling menyita perhatian publik terjadi saat Prabowo turun dari panggung untuk menyapa masyarakat secara langsung.
Di hadapannya, sejumlah anak-anak mendekat bersama orangtuanya.
Seorang bocah kecil digendong pria dewasa berikat kepala merah putih.
Bocah itu kemudian disambut langsung oleh Prabowo, yang mencium kepalanya dengan penuh kasih.
Presiden ke-8 RI itu juga memeluk erat seorang anak bertopi, menggendong bocah lainnya, hingga menundukkan badan untuk menyambut anak kecil yang lain.
Total lima anak terekam kamera berinteraksi langsung dengan Prabowo, momen yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Lagu “Bangun Pemudi Pemuda” yang dibawakan band Cokelat mengiringi interaksi hangat tersebut.
Menjelang akhir acara, ribuan warga semakin bersemangat ketika Prabowo menaiki kendaraan taktis Maung dan berkeliling menyapa masyarakat.
Dari
rooftop
kendaraan, ia melambaikan tangan selama hampir 30 menit, sesekali berhenti untuk melayani permintaan bersalaman dari warga.
Aksi spontan itu membuat suasana semakin meriah.
Banyak warga berusaha mengabadikan momen dengan kamera ponsel mereka, sementara yang lain berebut mendekat untuk bersalaman langsung dengan Kepala Negara.
HUT ke-80 RI pun ditutup dengan penuh sukacita.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/17/68a1e37a8aa45.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Momen Prabowo Peluk dan Cium Anak-anak di Karnaval HUT Ke-80 RI, Monas Nasional 17 Agustus 2025
Momen Prabowo Peluk dan Cium Anak-anak di Karnaval HUT Ke-80 RI, Monas
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Presiden Prabowo Subianto mencium dan memeluk anak-anak di tengah kemeriahan parade kembang api Karnaval HUT ke-80 RI malam ini.
Karnaval digelar di lapangan Monas, Minggu (17/8/2025) malam, pertunjukan iring-iringan truk hias kementerian dan lembaga diakhiri dengan pertunjukan kembang api yang meriah.
Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka kemudian melambaikan tangan ke masyarakat yang menonton acara ini.
Prabowo menuruni panggung, di depannya sudah ada masyarakat yang menunggu, tak terkecuali anak-anak.
Satu bocah digendong oleh pria dewasa berikat kepala corak merah putih, mendekat ke Prabowo.
Prabowo yang berkemeja lengan panjang warna putih dan berpeci hitam lantas menyambut satu bocah yang dipunji oleh seorang pria.
Presiden ke-8 RI itu mencium kepala anak itu. Ada pula anak bertopi yang dipeluk erat, satu anak kecil lainnya digendong oleh Prabowo.
Prabowo menundukkan badan, menyambut anak kecil lainnya lagi. Total ada lima anak kecil yang terrekam oleh kamera, disiarkan oleh kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Lagu “Bangun Pemudi Pemuda” yang dinyanyikan band Cokelat mengiringi interaksi Prabowo dengan anak-anak di arena Karnaval Bersatu ini.
Prabowo dan Gibran melepas iring-iringan truk karnaval dari arena Monas ini.
Beragam truk hias kementerian dan lembaga silih berganti, para pejabat memberi hormat ke Prabowo dan Gibran.
Rute iring-iringan karnaval ini bermula di Monas, lewat depan Istana Merdeka di Jl Medan Merdeka Utara, lanjut ke Kantor Kementerian Dalam Negeri dan Mahkamah Agung, kemudian ke arah Jl MH Thamrin dan Jl Jenderal Sudirman.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/17/68a1dc6e8b653.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tidak Sekadar Perayaan, HUT Ke-80 RI Jadi Semangat Pendorong Program Prioritas Presiden Nasional 17 Agustus 2025
Tidak Sekadar Perayaan, HUT Ke-80 RI Jadi Semangat Pendorong Program Prioritas Presiden
Penulis
KOMPAS.com
– Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia tidak sekadar momen perayaan atau seremonial, tetapi juga menjadi semangat pendorong pemerintah dan aparatur sipil negara (ASN) dalam menyukseskan program-program prioritas Presiden RI Prabowo Subianto.
Semangat ini tercermin dalam tema HUT ke-80 RI, yakni “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”, yang mencerminkan tekad bangsa Indonesia untuk bersatu dan mengusung kesepahaman sebagai satu bangsa.
“Saya sangat optimis Indonesia akan semakin maju. Presiden Prabowo Subianto dalam beberapa kesempatan telah menyampaikan banyak capaian, dan kami optimis masih banyak potensi yang bisa dikembangkan, terutama melalui program prioritas Presiden,” ujar Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini melalui siaran persnya, Minggu (17/8/2025).
Memasuki usia ke-80 RI, Rini berharap Kementerian PANRB dapat terus mendorong reformasi birokrasi agar pelayanan publik semakin berdampak, cepat, efisien, dan akuntabel.
Inovasi dalam tata kelola pemerintahan, transformasi digital, peningkatan kualitas sumber daya aparatur, serta perbaikan pelayanan publik menjadi kunci untuk mewujudkan Indonesia yang maju dan sejahtera.
Rini juga berharap aparatur negara yang menjalankan roda pemerintahan menjadikan kemerdekaan sebagai momentum untuk meningkatkan kinerja, memperkuat sinergi antarinstansi, dan meneguhkan tekad dalam melayani bangsa dan negara dengan sebaik-baiknya. Upaya ini diharapkan menjadi daya dorong untuk mencapai Indonesia Emas 2045.
“Ini tidak sekadar perayaan hari kemerdekaan, tetapi juga menunjukkan antusiasme kita dalam mengekspresikan rasa cinta Tanah Air sekaligus kebanggaan sebagai warga negara Indonesia,” ujar Rini.
Lebih lanjut, ia menyampaikan, Kementerian PANRB turut mendukung program Asta Cita Presiden yang menjadi kompas pembangunan nasional.
Salah satu fondasinya adalah membangun sumber daya manusia (SDM) unggul untuk birokrasi yang bersih, lincah, dan mampu menjawab tuntutan zaman.
Dukungan terhadap program prioritas Presiden juga mencakup pemenuhan kebutuhan dasar rakyat, mulai dari pangan yang menyehatkan, layanan kesehatan, pendidikan untuk mengentaskan kemiskinan, pemberdayaan ekonomi rakyat, hingga penyediaan rumah yang layak.
Rini mengungkapkan, Presiden Prabowo Subianto tidak sekadar membangun program, tetapi juga sedang membangun peradaban baru bagi bangsa Indonesia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/17/68a1d7bbb490b.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Prabowo dan Gibran Lepas Karnaval HUT Ke-80 RI di Monas, Diawali Kemenag Nasional 17 Agustus 2025
Prabowo dan Gibran Lepas Karnaval HUT Ke-80 RI di Monas, Diawali Kemenag
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Presiden Prabowo Subianto didampingi Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka melepas karnaval memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 RI di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pada Minggu (17/8/2025) malam.
Parade karnaval tersebut dibuka dengan penampilan drumband dari Gita Bahana Nusantara dan kereta kencana Garuda Prabayeksa tepat pukul 20.00 WIB.
Kemudian, parade karnaval dibuka dengan kendaraan hias dari Kementerian Agama (Kemenag) yang dilepas langsung oleh Prabowo dan Gibran.
Prabowo dan Gibran tampak berdiri dan melambaikan tangan. Kemudian, keduanya kompak memberikan hormat karena peserta karnaval yang berada dalam kendaraan hias Kemenag memberikan hormat.
Setelah itu, parade dilanjutkan dengan kendaraan hias dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah yang mengusung tema “Pendidikan Bermutu untuk Semua”.
Selanjutnya ada kendaraan hias dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, serta Kementerian Pemuda dan Olahraga yang berbentuk kapal besar.
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo menyebut, karnaval bakal dimulai pada pukul 19.30 WIB. Dengan rute, dari Monas ke Sudirman-Thamrin.
“Rute karnaval dari Monas, titik pemberangkatan nanti akan melintas di depan istana ya, melalui depan Kemendagri, kemudian Mahkamah Agung, depan istana, dan kemudian belok ke kiri terus ke arah Thamrin maupun Sudirman,” kata Prasetyo Hadi.
Menariknya, karnaval akan melibatkan perwakilan seluruh instansi pemerintah, kementerian, lembaga, TNI/Polri, maupun BUMN.
Mereka akan menampilkan program-program unggulan masing-masing dalam kendaraan hias sebagai bentuk kreativitas.
Sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih bahkan turut direncanakan hadir dan ikut serta dalam rombongan setiap kementerian/lembaga.
Kemudian, rangkaian karnaval bakal ditutup dengan penampilan kembang api.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/17/68a1caff71434.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Respons Puan soal Rumor "Reshuffle" Dikaitkan dengan PDI-P Nasional 17 Agustus 2025
Respons Puan soal Rumor “Reshuffle” Dikaitkan dengan PDI-P
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Puan Maharani mengatakan bahwa belum ada pembicaraan mengenai kader yang bakal disiapkan mendukung pemerintah atau masuk dalam kabinet Merah Putih di internal partai.
“Belum ngomong tentang itu (penyiapan kader),” kata Puan saat ditemui di Kompleks Istana, Jakarta, Minggu (17/8/2025).
Namun, Puan menegaskan bahwa PDI-P sudah berkomitmen mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto saat ditanyakan soal kemungkinan partainya mendapatkan kursi di kabinet Merah Putih.
“Kan PDI-P sudah menyatakan bahwa kami akan mendukung pemerintahan Presiden Prabowo dalam membangun bangsa dan negara. Dan akan meluruskan semua program untuk menjalankan visi Presiden Prabowo agar manfaatnya bisa sebesar-besarnya untuk rakyat,” ujarnya.
Bahkan, Puan sempat menyinggung bahwa hubungan PDI-P dengan Gerindra seperti kakak beradik saat ditanyakan mengenai kedekatan kedua partai dan kemungkinan masuk ke pemerintahan Prabowo.
“Dari dulu sudah deket kayak kakak adik,” kata Ketua DPR RI ini.
Sebagaimana diketahui, spekulasi Prabowo bakal melakukan
reshuffle
atau perombakan kabinet sempat mencuat seiring hangatnya hubungan Presiden Prabowo dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Prabowo sempat melempar candaan kepada sejumlah elite PDI-P seperti Ketua DPP Puan Maharani dan Bambang Wuryanto.
Hal itu terjadi saat Prabowo meresmikan Koperasi Desa Merah Putih pada 21 Juli 2025. Kepala Negara menyebut bahwa Partai Gerindra yang dipimpinnya memiliki hubungan kakak beradik dengan PDI-P.
“Ini sebenarnya PDI-P sama Gerindra ini kakak-adik. Tapi benar kita ini karena apa ya, demokrasi kita kan diajarkan oleh negara barat, jadi enggak boleh koalisi satu,” kata Prabowo saat itu.
PDI-P diketahui memang satu-satunya partai politik di parlemen, yang tidak masuk dalam koalisi pendukung pemerintahan Prabowo.
Namun, dalam Kongres VI PDI-P pada 2 Agustus 2025, Megawati menyatakan bahwa PDI-P akan menjadi partai penyeimbang. Artinya, tidak bergabung ke koalisi pemerintah dan tidak pula menjadi oposisi.
“PDI-P tidak memposisikan sebagai oposisi, dan juga tidak semata-mata membangun koalisi kekuasaan. Kita adalah partai ideologis, berdiri di atas kebenaran, berpihak pada rakyat, dan bersikap tegas sebagai partai penyeimbang. Demi menjaga arah pembangunan nasional tetap berada dalam rel konstitusi dan kepentingan rakyat banyak,” kata Megawati.
Dikonfirmasi mengenai pernyataan Megawati tersebut, politikus PDI-P Hendrawan Supratikno menjelaskan, artinya PDI-P bakal mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah yang pro terhadap rakyat dan keadilan.
Namun, PDI-P juga siap memberikan masukan-masukan yang kritis dan konstruktif agar kebijakan yang diambil tepat dan efektif.
Menurut Hendrawan, posisi sebagai peran penyeimbang yang diambil PDI-P bukan merupakan peran berburu kekuasaan dalam politik transaksional.
“Jadi peran yang dimainkan adalah peran fungsional-transformasional,” ujar Hendrawan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/17/68a1be03086e2.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
45 Motor Listrik hingga 145 Kuda Iringi Kirab Bendera dari Istana ke Monas Nasional 17 Agustus 2025
45 Motor Listrik hingga 145 Kuda Iringi Kirab Bendera dari Istana ke Monas
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Upacara penurunan bendera dalam rangka HUT Ke-80 RI diakhiri dengan kirab pengembalian naskah proklamasi dan bendera Merah Putih ke Monumen Nasional (Monas).
Kirab dilakukan tepat setelah Presiden RI Prabowo Subianto selaku Inspektur Upacara memberi arahan kepada Komandan Upacara untuk membubarkan pasukan.
Berdasarkan pantauan
Kompas.com
, proses kirab ini dilakukan oleh dua purna Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Tahun 2024.
Kedua purna Paskibraka putri itu melakukan kirab dengan menaiki kereta kencana yang ditarik oleh kuda.
Sebanyak 45 motor Polisi Militer (PM) hingga 145 pasukan berkuda juga mengawal proses iring-iringan kirab kereta kencana menuju Monas.
Sebagaimana diketahui, upacara kenaikan bendera Merah Putih pada pagi hari tadi juga diawali dengan kirab naskha proklamasi dan bendera Merah Putih dari Monas menuju Istana.
Selama proses upacara pada pagi dan sore hari ini, Presiden RI Prabowo Subianto menjadi Inspektur Upacara.
Pada kenaikan bendera tadi pagi, sejumlah tokoh nasional turut hadir menyaksikan pengibaran bendera Merah Putih.
Beberapa tokoh di antaranya Presiden ke-7 RI Joko Widodo dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono.
Hadir juga para mantan presiden, yaitu Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla, Wakil Presiden ke-11 RI Boediono, dan Wakil Presiden ke-13 RI Ma’ruf Amin.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2024/03/06/65e7f091cb279.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2018/04/27/117953346.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/08/17/68a1afa4266a6.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)