Jadi Spesialis Penadah Motor Curian dari Bangkalan, Polisi Ringkus Warga Pamekasan
Tim Redaksi
BANGKALAN, KOMPAS.com
– Satreskrim Polres Bangkalan, Jawa Timur berhasil menemukan motor curian hasil pembegalan yang dilakukan oleh Zamroni (29) warga Desa Banyu Pelle, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan.
Motor tersebut dijual pelaku ke salah satu penadah yang juga berasal dari Pamekasan.
Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Hafid Dian Maulidi mengatakan penadah yang berhasil diamankan yakni Asmad (32) asal Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan.
Pelaku ditangkap setelah polisi berhasil meringkus Zamroni.
“Dari hasil pengembangan dari pelaku Z, kami berhasil telusuri keberadaan motor hasil curian tersebut,” kata Hafid, Senin (18/8/2025).
Motor itu ditemukan di tempat Asmad tinggal.
Bahkan, saat polisi menggeledah rumah yang ditempati Asmad, polisi menemukan motor curian lain yang dibeli dari pelaku pencurian motor.
“Dari tangan pelaku AM ini kami tidak hanya menemukan 1 motor, tapi juga menemukan motor lain yang juga hasil pencurian,” imbuhnya.
Motor lain yang ditemukan itu diduga merupakan hasil penggelapan kendaraan yang terjadi di wilayah Kecamatan Socah beberapa waktu lalu.
Atas temuan itu, polisi membawa Asmad ke Mapolres Bangkalan untuk diselidiki lebih lanjut.
Polisi masih mendalami kasus tersebut untuk mengungkap rantai kejahatan pencurian itu.
“Untuk pelaku masih kami periksa lebih lanjut,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Author: Kompas.com
-
/data/photo/2025/08/18/68a2b5b0349f7.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Jadi Spesialis Penadah Motor Curian dari Bangkalan, Polisi Ringkus Warga Pamekasan Surabaya 19 Agustus 2025
-
/data/photo/2025/08/19/68a3ba3bd1232.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Sosok Siswanto, Pengibar di Ponorogo yang Panjat Tiang Bendera Karena Tali Pengerek Macet: Nekat Saja… Surabaya 19 Agustus 2025
Sosok Siswanto, Pengibar di Ponorogo yang Panjat Tiang Bendera Karena Tali Pengerek Macet: Nekat Saja…
Editor
PONOROGO, KOMPAS.com
– Akhirnya terungkap sosok asli petugas pengibar bendera di Ponorogo, Jawa Timur, yang viral panjat tiang bendera saat talinya macet.
Dia adalah Siswanto, warga Desa Wagir Kidul, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jatim.
Siswanto diketahui menekuni 3 profesi sekaligus.
Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-80 di Desa Wagir Kidul, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Minggu (17/8), berlangsung penuh haru dan tegang.
Momen yang seharusnya khidmat sejenak berubah riuh ketika tali pengerek Bendera Merah Putih tiba-tiba macet di tengah prosesi.
Dalam video berdurasi singkat yang beredar luas di media sosial, seorang pemuda dengan kemeja putih dan celana kain hitam terlihat nekat memanjat tiang setinggi delapan meter.
Aksi heroiknya sontak membuat warga bersorak sekaligus khawatir.
Pemuda tersebut belakangan diketahui bernama Siswanto, petugas pengibar bendera di desa setempat.
Siswanto merupakan seorang petani dan peternak yang juga sopir mobil ambulans desa milik Pemerintah Desa (Pemdes) Wagir Kidul.
Siswanto berkisah bahwa kejadian saat tengah-tengah mengibarkan bendera.
“Terjadi bendera ditarik gak bisa naik. Talinya macet,” tutur Siswanto, Senin (18/8/2025).
Dia mengaku awalnya gugup.
Apalagi kejadian macetnya tali, saat dia menjadi petugas pengibar bendera.
Pun selama puluhan hidup dirinya baru kali ini menjari petugas pengibar bendera.
“Saya gugup banget pas tali macet tidak bisa terkerek,” kata Siswanto.
Namun karena bertanggung jawab, Siswanto nekat memanjat tiang bendera.
Padahal dia tidak lihai dalam memanjat.
Keberanian itu muncul karena Siswanto merasa bertanggungjawab.
“Saya gugup tetapi punya tanggung jawab. Berani gak berani tetapi akhirnya nekat memanjat. Takut-takut gimana gitu,” paparnya.
Dia mengaku sejatinya sudah berlatih menjadi pengibar bendera selama 3 hari.
Selama berlatih menjadi petugas pengibar bendera, tidak ada kendala.
“Informasi awal upacara kan di Kecamatan. Nah 3 hari sebelum upacara kemerdekaan diberikan informasi bahwa upacara dipindah ke desa-desa,” tegasnya.
Hingga, upacara perayaan kemerdekaan juga digelar di halaman Balai Desa Wagir Kidul.
Dia pun didapuk menjadi petugas pengibar bendera.
“Waktu gladi atau latihan lancar-lancar. Hingga hari H malah ada insiden. Tapi ini amanah kan, makanya kami bertanggung jawab,” pungkasnya.
Aksi heroik pemuda memanjat tiang bendera di Desa Wagir Kidul Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo viral di berbagai platform media sosial, Minggu (17/8/2025).
Dalam video berdurasi beberapa detik, pemuda tersebut menggunakan kemeja putih dan celana kain hitam.
Aksi heroik itu kemudian viral dan menjadi buah bibir di Kabupaten Ponorogo, Jatim.
Usut punya usut pemuda tang memanjat adalah petugas pengibar bendera di desa setempat.
Aksi itu dilakukan lantaran tali pengerek macet.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul
Sosok Asli Siswanto, Petugas Pengibar di Ponorogo yang Panjat Tiang Bendera
.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/17/68a1e9178e6f8.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pesan Prabowo di Hari Konstitusi: UUD adalah Kompas, Pancasila Penunjuk Jalan Nasional 19 Agustus 2025
Pesan Prabowo di Hari Konstitusi: UUD adalah Kompas, Pancasila Penunjuk Jalan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menyampaikan pesan Presiden Prabowo pada Hari Konstitusi yang jatuh pada Senin (18/8/2025).
Pratikno sendiri diketahui hadir mewakili Presiden Prabowo dalam acara Hari Konstitusi yang digelar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (18/8/2025) malam.
Ia menyampaikan bahwa Prabowo meyakini bahwa Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 adalah kompas dan Pancasila merupakan penunjuk jalan.
“Bapak Presiden Pak Prabowo juga meyakini Undang-Undang Dasar 1945 adalah kompas kita, Pancasila adalah bintang penunjuk jalan kita,” kata Pratikno, Senin.
“Para pendiri bangsa, para proklamator adalah teladan kita dan rakyat Indonesia adalah sumber kekuatan kita, dan untuk siapa kita bekerja,” kata Pratikno.
Pratikno menyebutkan bahwa komitmen Presiden Prabowo kepada konstitusi sangat jelas dan tegas.
Hal ini terlihat dari pidato-pidato Prabowo dan berbagai program unggulannya sepanjang tahun 2025.
Dalam pidato kenegaraan, Jumat (15/8/2025), misalnya, Presiden Prabowo menyatakan bahwa pemikiran Bapak Proklamator, Sukarno dan Mohammad Hatta, masih sangat relevan dengan masa kini.
Namun, Kepala Negara melihat kecenderungan dari sebagian kaum elite Indonesia, sebagian orang yang memandang dirinya paling pintar, yang beranggapan bahwa pemikiran Bung Karno dan Bung Hatta sudah tidak lagi relevan.
Hal ini menurut Prabowo adalah pandangan yang keliru.
“Jadi Bapak Presiden dengan tegas menyatakan pemikiran-pemikiran yang menganggap para
founding father
itu tidak relevan lagi, beliau katakan bahwa itu adalah keliru,” ucapnya.
Prabowo, kata Pratikno, juga menegaskan bahwa Sukarno-Hatta adalah pemimpin yang istimewa dan luar biasa.
Keduanya adalah arsitek kemerdekaan yang menyusun rancang bangun konstitusi yang tidak terlalu panjang, namun sangat eksplisit dan jelas.
Dokumen itu adalah Undang-Undang Dasar 1945.
Prabowo berpandangan bahwa Undang-Undang Dasar 1945 harus dipelajari dan jangan hanya menjadi mantra maupun slogan semata.
“Menjadi slogan hanya di bibir kita teriak-teriak terus. Undang-Undang Dasar 1945 adalah rancang bangun yang relevan, rancang bangun ampuh, rancang bangunan yang nyata, dan rancang bangun yang operasional untuk kita gunakan,” tutur dia.
Pratikno lantas memerinci program-program pemerintah yang selaras dengan rancang bangun UUD 1945.
Program itu, antara lain, swasembada pangan, membangun sekolah rakyat untuk pemerataan pendidikan bagi anak tidak mampu, merenovasi sekolah, digitalisasi pembelajaran, hingga membangun Sekolah Unggul Garuda.
Kemudian, program pemeriksaan kesehatan gratis bagi seluruh masyarakat, serta memperkuat bantuan sosial bagi yang membutuhkan.
Ia mengungkapkan bahwa Prabowo telah menggeser dana hingga Rp 300 triliun lebih dari APBN untuk hal produktif, yang manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat.
“Semua ini bukan sekadar program, ini adalah amanat konstitusi, ini adalah perwujudan cita-cita kemerdekaan. Merdeka dari penjajahan, merdeka dari kemiskinan, merdeka dari kebodohan,” tandas Pratikno.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/18/68a2b15dcdbd3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Konvoi Supercar Berujung Petaka, Lamborghini Ringsek di Tol Kunciran Megapolitan 19 Agustus 2025
Konvoi Supercar Berujung Petaka, Lamborghini Ringsek di Tol Kunciran
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Sebuah mobil Lamborghini mengalami kecelakaan di ruas Tol Kunciran, Kelurahan Kunciran, Kecamatan Pinang, Tangerang Kota, Minggu (17/8/2025).
Berdasarkan unggahan akun Instagram @ciledug24jam, mobil
sport
asal Italia tersebut kecelakaan saat sedang melaju dalam konvoi bersama sejumlah kendaraan
supercar
lainnya.
“Konvoi
supercar
kecelakaan di Tol Kunciran,” demikian keterangan dalam unggahan tersebut, dikutip
Kompas.com
, Senin (18/8/2025).
Dalam rekaman video, terlihat beberapa
supercar
berhenti di lajur kanan tol. Sejumlah orang tampak membantu mengatur lalu lintas agar kendaraan lain tetap dapat melintas.
Lamborghini berwarna putih yang kecelakaan itu pun mengalami kerusakan parah di bagian belakang. Mobil tersebut berhenti dalam posisi miring, menghadap pembatas jalan tol.
Kepala Induk Polisi Jalan Raya (PJR) BSD Korlantas Polri AKP Giyarto mengatakan, peristiwa itu terjadi di KM 15.200 menuju Serpong pada pukul 10.15 WIB.
Insiden bermula saat pengemudi Lamborghini berinisial ES (37) melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Benda menuju Serpong.
Setiba di tempat kejadian perkara (TKP), kondisi ruas jalan sedikit menikung. Sedangkan sopir disebut tidak bisa mengendalikan kendaraan.
“Karena jalannya menikung, agak menikung, terkena
guardrail
bahu jalan sehingga sulit dikendalikan,” kata Giyarto dikutip Senin (18/8/2025).
“Tol situ kan sepi, cenderung sepi. Ya namanya tol baru, belum ada lubang-lubang, mungkin mengebut, enggak bisa mengendalikan,” tambah dia.
Saat kehilangan kendali, mobil Lamborghini menabrak
guardrail
di sisi kiri. Pengemudi kemudian membanting setir ke arah kanan hingga akhirnya menabrak pembatas jalan.
“Untungnya, tidak ada kendaraan lain dari belakang karena situasi jalan saat itu cukup sepi,” ujarnya.
Dalam insiden tersebut, tidak ada korban jiwa.
Atas perbuatannya, ES mendapatkan sanksi administrasi berupa kewajiban membayar ganti rugi atas kerusakan fasilitas terhadap pengelola tol.
“Sanksi membayar sarana jalan yang rusak ke pengelola tol, akan dihitung oleh pengelola tol,” kata Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Ojo Ruslani.
Ojo menjelaskan, sanksi berupa tilang akan diterapkan kepada ES jika tidak mempunyai Surat Izin Mengemudi (SIM).
Hanya saja, hal tersebut harus melalui proses klarifikasi terlebih dahulu.
“Besok Selasa (atau) Rabu akan dipanggil klarifikasi oleh (unit) Laka Tangerang Kota,” tegas dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/08/18/68a2a2eb85a67.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/08/18/68a2cadf8608c.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2012/12/28/1754187-lks-suasana-sidang-john-kei--780x390.JPG?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2024/12/16/675fc51720a15.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/08/17/68a1456f18685.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/06/17/685107c23a052.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)