Author: Kompas.com

  • Polisi Periksa 5 Orang Saksi dalam Kasus Vandalisme di Balai Kota Bogor
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 Agustus 2025

    Polisi Periksa 5 Orang Saksi dalam Kasus Vandalisme di Balai Kota Bogor Megapolitan 23 Agustus 2025

    Polisi Periksa 5 Orang Saksi dalam Kasus Vandalisme di Balai Kota Bogor
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com –
    Kepolisian Resor Bogor Kota mulai mengusut kasus vandalisme bangunan Kantor Balai Kota Bogor.
    Proses penyelidikan ini dilakukan setelah polisi mendapat laporan dari budayawan terkait aksi vandalisme yang terjadi di Balai Kota Bogor.
    Kepala Satuan Reskrim Polresta Bogor Kota Komisaris Polisi Aji Riznaldi Nugroho menyebut, saat ini sudah ada lima orang yang diperiksa sebagai saksi sejak kasus tersebut dilaporkan pertama kali pada Kamis (21/8/2025).
    “Jadi saat ini kita mulai running melakukan pemanggilan terhadap saksi-saksi. Untuk saksi yang baru diperiksa lima orang,” kata Aji, Sabtu (23/8/2025).
    Aji mengatakan, laporan polisi yang disampaikan yaitu berkaitan tentang dugaan tindak pidana perusakan benda cagar budaya sesuai ketentuan Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.
    Karena itu, sambung Aji, polisi akan menerapkan asas lex spesialis atau hukum khusus dalam menangani perkara tersebut.
    “Kita masih profiling untuk pelaku atau dugaan-dugaannya. Mungkin nanti akan berkembang,” kata dia.
    Sebelumnya, Kantor Balai Kota Bogor, Jawa Barat, menjadi sasaran aksi vandalisme yang dilakukan oleh sejumlah pengunjuk rasa dari kalangan mahasiswa, pada Kamis (21/8/2025).
    Beberapa bagian bangunan Kantor Balai Kota Bogor tampak dipenuhi corat-coret tulisan menggunakan cat semprot berwarna merah.
    Setelah itu, anggota Polresta Bogor Kota membersihkan tembok Gedung Balai Kota Bogor yang penuh coretan dari para pedemo, Jumat (22/8/2025). 
    Berdasarkan pantauan Kompas.com, sejumlah anggota polisi tampak sibuk membersihkan tembok gedung yang penuh coret-coretan cat semprot warna merah. 
    Proses pembersihan diawali dengan pengamplasan terhadap bagian tembok yang dicoret. Kemudian, mereka membersihkan tembok menggunakan air. 
    Selanjutnya tembok yang telah dibersihkan dicat ulang dengan berwarna putih.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pramono: Persija Belum Pernah Kalah di JIS, Mudah-mudahan Terus Terjaga
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 Agustus 2025

    Pramono: Persija Belum Pernah Kalah di JIS, Mudah-mudahan Terus Terjaga Megapolitan 23 Agustus 2025

    Pramono: Persija Belum Pernah Kalah di JIS, Mudah-mudahan Terus Terjaga
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Persija menutup pertandingan Super League BRI melawan Malut United FC di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, Sabtu (23/8/2025) dengan skor imbang 1-1.
    Gubernur Jakarta Pramono Anung menyebut semangat para pemain Persija sangat luar biasa. Mereka juga tercatat belum terkalahkan di JIS.
    “Selama mereka memakai JIS belum pernah kalah dan mudah-mudahan semangat ini terus dijaga,” kata Pramono Anung di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, Sabtu.
    Pramono yang hadir dan menyaksikan langsung laga tersebut mengaku kagum dengan permainan para pemain Persija.
    “Alhamdulillah Persija dengan semangat yang luar biasa masih bisa mempertahankan satu-satu. Dan ini menjadi hal yang menurut saya luar biasa,” ujar 
    Menurut dia, hasil imbang ini bukan sekadar angka tetapi sebagai bukti semangat para pemain Persija.
    Meskipun begitu, ia berharap performa Persija di musim ini semakin konsisten agar bisa mengulang masa kejayaan sebelumnya.
    “Saya sangat berharap bahwa Persija di musim ini prestasinya jauh lebih baik,” ucap dia.
    Saat ditanyai terkait pemain favoritnya, Pramono menyebutkan beberapa pemain yang berlabel tim nasional, yakni Rizky Ridho dan Jordi Amat.
    “Ya pasti Rizky Ridho, Maxwel, Jordi Amat, dan beberapa pemain witan,” ucap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kepulan Asap Muncul dari Area Proyek di Kebon Sirih, Ini Penjelasan MRT
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 Agustus 2025

    Kepulan Asap Muncul dari Area Proyek di Kebon Sirih, Ini Penjelasan MRT Megapolitan 23 Agustus 2025

    Kepulan Asap Muncul dari Area Proyek di Kebon Sirih, Ini Penjelasan MRT
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Viral video menampilkan kepulan asap tebal di sekitar area proyek MRT Fase 2A, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Sabtu (23/8/2025).
    Dalam video yang diunggah akun Instagram @jakpus.terkini, menunjukkan kepulan asap berwarna abu membubung tinggi dari balik pagar proyek MRT.
    Asap itu terlihat mengerubungi sekitar area bahkan ke jalan protokol di dekat proyek.
    Sejumlah petugas yang mengenakan helm pelindung dan rompi tampak berada di tepi pintu masuk area proyek.
    Lalu, petugas-petugas itu keluar area proyek dan menutup rapat pintu tersebut.
    Plt Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta (Perseroda), Ahmad Pratomo menjelaskan, kepulan asap bukan muncul berasal dari area proyek MRT Jakarta Fase 2A Kebon Sirih.
    “Kami sampaikan bahwa kejadian tersebut bukan berasal dari aktivitas konstruksi MRT Jakarta Fase 2A,” ucap Ahmad dalam keterangannya, Sabtu.
    Pekerjaan konstruksi MRT Jakarta di area tersebut sedang libur. Menurut Ahmad, kepulan asap diakibatkan karena kebakaran kabel.
    “Terjadi kebakaran pada utilitas kabel listrik milik pihak lain yang melintas di area proyek MRT Jakarta Fase 2A,” ujar Ahmad.
    Saat ini, kepulan asap telah ditangani pihak terkait dan dilanjutkan penyelidikan oleh pemilik utilitas untuk mencari penyebab kebakaran.
    “Saat ini sedang dilakukan investigasi lebih lanjut oleh pemilik utilitas terkait,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bikin Macet, Warga Depok Minta Proyek Galian di Jalan Kartini Segera Diselesaikan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 Agustus 2025

    Bikin Macet, Warga Depok Minta Proyek Galian di Jalan Kartini Segera Diselesaikan Megapolitan 23 Agustus 2025

    Bikin Macet, Warga Depok Minta Proyek Galian di Jalan Kartini Segera Diselesaikan
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com –
    Sejumlah pengendara mengeluhkan macet di Jalan Kartini, Kota Depok, Sabtu (23/8/2025) akibat proyek galian relokasi kabel udara ke bawah tanah.
    Salah satunya pemotor bernama Adinda (25) meminta proyek galian tersebut cepat diselesaikan agar tidak menyebabkan kemacetan.
    “Semoga galiannya cepat diberesin aja. Kalau sudah beres juga dirapihin yang benar biar jalanan enggak licin khususnya karena kena tanah galian,” ujar Adinda kepada Kompas.com, Sabtu.
    Adinda mengaku selalu terjebak macet di Jalan Kartini meski sedang melintas di luar jam sibuk.
    “Galiannya kayaknya baru tapi ya macet jadi enggak kenal waktu sih, ini lagi weekend dan bukan jam sibuk tapi padat,” kata Adinda.
    Di akhir pekan, Adinda memerlukan 10 menit untuk keluar dari macet sepanjang kurang lebih satu kilometer ini.
    Namun, saat mengetahui tujuan proyek galian, Adinda juga turut menyambut dan setuju dengan langkah Pemkot.
    Sementara itu, seorang juru parkir bernama Herdi (bukan nama sebenarnya) juga meminta proyek diselesaikan secepatnya.
    Pasalnya kondisi jalan macet dan volume kendaraan meningkat di jam berangkat dan pulang kerja.
    “Setuju sih sama proyeknya, tapi semoga cepet beresnya. Kan katanya ini digalinya satu per satu ya, semoga enggak lamban aja pengerjaannya,” tutur Herdi.
    Sehari-hari, kata Herdi, kondisi macet bisa membuat kendaraan sulit bergerak dan menghambat waktu tempuh perjalanan.
    “Ini kan proyek sudah sekitar seminggu, wah itu kalau sore macetnya makin luar biasa. Kendaraan dari ruko susah keluar,” ujar Herdi.
    “Mobil dan motor bisa enggak gerak itu kemarin, namanya juga galian sampai makan jalan kan,” sambungnya.
    Sebelumnya, Kepala DPUPR Kota Depok, Citra Indah Yulianty, menjelaskan relokasi kabel udara merupakan bagian dari penataan ulang jaringan utilitas agar lebih rapi, aman, dan tidak mengganggu aktivitas lalu lintas. 
    “Selain meminimalkan potensi gangguan akibat kabel melintang di udara, langkah ini juga bertujuan memperindah wajah kota,” ujar Citra, dikutip dari situs resmi Pemkot Depok. 
    Proyek dikerjakan dengan sistem galian sedalam 1,5 meter, dilakukan bertahap setiap 200 meter, lalu ditutup kembali sebelum berlanjut ke titik berikutnya. 
    “Kami targetkan dua bulan untuk galian, setelah itu dilanjutkan pemasangan kabel bawah tanah,” jelas Adi, Manager Marketing Director PT Pragata Makmur Persada.
     
     
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kecelakaan Dua Mobil di Tol Jagorawi, Satu Orang Tewas, 2 Terluka
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 Agustus 2025

    Kecelakaan Dua Mobil di Tol Jagorawi, Satu Orang Tewas, 2 Terluka Megapolitan 23 Agustus 2025

    Kecelakaan Dua Mobil di Tol Jagorawi, Satu Orang Tewas, 2 Terluka
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kecelakaan lalu lintas terjadi di KM 28,900 A Tol Jagorawi, Kabupaten Bogor, Sabtu (23/8/2025).
    Kepala Induk Polisi Jalan Raya (PJR) Tol Jagorawi Kompol Jajuli melaporkan, dua mobil terlibat kecelakaan dalam peristiwa ini, yakni Avanza dan Hilux.
    “Tiga orang dibawa ke RS EMC Sentul Selatan,” kata Jajuli dalam keterangannya, Sabtu.
    Kendati demikian, satu orang meninggal dunia atas insiden ini. Sementara dua orang lain luka-luka.
    “Korban pengemudi luka berat, dan penumpang inisial A (41) luka ringan,” ucap Jajuli.
    “Korban A (19) setelah penanganan di rumah sakit, meninggal dunia,” tambah dia.
    Jajuli mengatakan, faktor yang mempengaruhi kecelakaan lalu lintas adalah menyalip bahu jalan.
    Peristiwa bermula saat dua kendaraan melaju di Tol Jagorawi dari arah Jakarta menuju Bogor.
    “Setiba di TKP kendaraan Avanza berhenti di bahu jalan kehabisan BBM, datang kendaraan Hilux dari lajur satu menyalip bahu jalan, lanjut menabrak,” ungkapnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kebakaran Pasar Pejuang di Bekasi, 5 Mobil Damkar Dikerahkan 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 Agustus 2025

    Kebakaran Pasar Pejuang di Bekasi, 5 Mobil Damkar Dikerahkan Megapolitan 23 Agustus 2025

    Kebakaran Pasar Pejuang di Bekasi, 5 Mobil Damkar Dikerahkan
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com –
    Kebakaran melanda Pasar Pejuang, di Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, Sabtu (23/8/2025) malam.
    Sebanyak lima unit kendaraan dari dinas pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi untuk menaklukkan si jago merah.
    Kepala Bidang Pemadaman Disdamkatmat Kota Bekasi, Namar Naris, menyampaikan, setiap unit mobil pemadam terdiri dari enam petugas damkar.
    “Update lima unit yang dikerahkan, dua unit dari mako, dua unit sektor utara, dan satu unit sektor selatan,” ujar Namar saat dihubungi, Sabtu.
    Belum diketahui penyebab si jago merah melalap bangunan tersebut.
    Pihaknya juga belum mendapatkan informasi apakah kebakaran itu menimbulkan korban jiwa atau tidak.
    “Kami belum menerima informasi tersebut,” ucapnya.
    Berdasarkan rekaman video yang diterima Kompas.com, api dengan cepat membesar dan melalap sejumlah bangunan semi permanen.
    Kobaran api disertai asap tebal membubung tinggi ke langit.
    Sejumlah warga tampak menyaksikan peristiwa kebakaran itu dari kejauhan, sementara petugas masih berjibaku memadamkan api hingga kini.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ketua RT Tegur Istri Penculik Kacab Bank BUMN Tak Lapor Suaminya Ditangkap
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 Agustus 2025

    Ketua RT Tegur Istri Penculik Kacab Bank BUMN Tak Lapor Suaminya Ditangkap Megapolitan 23 Agustus 2025

    Ketua RT Tegur Istri Penculik Kacab Bank BUMN Tak Lapor Suaminya Ditangkap
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sella (43), Ketua RT 05/RW 09, Johar Baru, Jakarta Pusat, menegur M, istri salah satu pelaku bernama Andre, karena tidak melapor suaminya ditangkap polisi atas kasus penculikan terhadap Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN di Cempaka Putih berinisial MIP (37).
    Andre bersama dua rekannya yang lain ditangkap di rumah Jalan Johar Baru III No.42, RT 05/RW 09, Johar Baru Jakarta Pusat pada Kamis (21/8/2025) pukul 10.00 WIB. Padahal, rumah itu bersebelahan dengan kediaman Sella.
    Sella sempat berbincang dengan M saat polisi datang ke rumah tersebut untuk kedua kalinya pada Kamis pukul 14.00 WIB.
    Kali ini, polisi meminta Sella untuk mendampingi.
    “Ibu kenapa enggak lapor saya kalau ada masalah. Kalau enggak ada kedatangan polisi yang kedua, mungkin enggak lapor,” kata Sella saat ditemui pada Sabtu (23/8/2025). “Saya panik. Saya enggak boleh kemana-mana, enggak boleh teriak,” jawab M.
    Sella mencecar M dengan sejumlah pertanyaan. Sebab, menurut pengakuannya, sejak rumah itu ditempati pada 20 Juni 2025, tidak pernah ada seorang wanita pun yang terlihat di sana.
    “Katanya, ‘saya baru mau dua hari ini. Mau pindah ke sini barang dicicil pakai motor’. Memang ada lemari yang belum dirakit gitu. Saya bilang, ‘ibu harusnya melapor,” kata Sella.
    “Kalau sudah bener-bener mau lapor ke bu RT. Tapi entah kenapa, tadi pagi-pagi suami saya kok tiba-tiba dibawa,” jawab M yang perkataannya ditiru oleh Sella.
    Rupanya penggerebekan dilakukan dua kali, Rizal menjelaskan operasi pertama berlangsung pukul 10.00 WIB.
    “Jadi ada dua operasi. Operasi pertama itu jam 10.00 WIB. Hari Kamis tanggal 21 Agustus. Jadi hari Kamis ada dua operasi dari Polda dan jam 14.00 WIB operasi kedua,” ujar Rizal dalam kesempatan yang sama.
    Menurut dia, operasi pagi itu berlangsung layaknya operasi senyap, kemungkinan merupakan bagian dari taktik kepolisian, mengingat para pelaku masih berada di dalam rumah.
    “Jadi operasi pertama ini mungkin teknik kepolisian, senyap. Kita enggak tahu, enggak mengerti,” ujar Rizal.
    Diberitakan sebelumnya, MIP ditemukan tewas di area persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Kamis (21/8/2025), sekitar pukul 05.30 WIB.
    Mayat korban pertama kali ditemukan oleh salah satu warga yang tengah menggembala sapi di area persawahan.
    Saat pertama ditemukan, saksi melihat korban dalam kondisi tangan dan kaki terikat, serta mata terlilit lakban.
    Setelah temuan tersebut, warga langsung melapor ke perangkat desa dan aparat kepolisian setempat.
    Selanjutnya, petugas kepolisian mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan menemukan mayat dengan kondisi tubuh penuh luka lebam.
    Belakangan diketahui, korban sempat diculik dari supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, sebelum jasadnya dibuang ke area persawahan Kampung Karangsambung.
    Berdasarkan rekaman CCTV yang diterima Kompas.com, korban tampak mengenakan kemeja batik cokelat berlengan pendek dan celana panjang krem.
    Ia berjalan sambil menutupi kepala dengan tangan kiri, berusaha menghindari rintik hujan di area parkir supermarket di Pasar Rebo.
    Setibanya di mobil, saat hendak membuka pintu kemudi kendaraan berwarna hitam, tiba-tiba beberapa orang keluar dari sebuah mobil putih yang terparkir tepat di sebelahnya.
    Korban sempat berusaha melawan ketika disergap, tetapi usahanya tak membuahkan hasil.
    Korban kemudian dipaksa masuk ke dalam mobil putih tersebut. Tak lama, kendaraan itu langsung melaju meninggalkan area parkir.
    Seorang saksi yang melihat kejadian itu sempat menyadari adanya aksi penculikan. Namun, mobil berkelir putih tersebut keburu tancap gas dan menghilang dari lokasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Komplotan Copet di Stasiun Bogor dan Pedestrian SSA Ditangkap, 2 Pelaku Ditembak
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 Agustus 2025

    Komplotan Copet di Stasiun Bogor dan Pedestrian SSA Ditangkap, 2 Pelaku Ditembak Megapolitan 23 Agustus 2025

    Komplotan Copet di Stasiun Bogor dan Pedestrian SSA Ditangkap, 2 Pelaku Ditembak
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com –
    Enam orang komplotan pencopet di Kota Bogor, Jawa Barat, dibekuk polisi. Mereka berinisial RO, IW, AN, FS, IS, dan satu orang penadah berinisial CA.
    Kepala Reskrim Polresta Bogor Kota Komisaris Polisi Aji Riznaldi Nugroho mengatakan, para pencopet tersebut berasal dari kelompok berbeda.
    Pelaku RO, IW, dan FS, merupakan komplotan pencopet yang beraksi di kawasan Stasiun Bogor hingga Alun-alun Kota Bogor.
    Sementara, pelaku FS dan IS adalah komplotan pencopet yang beraksi di kawasan jalur pedestrian sistem satu arah (SSA) hingga Lapangan Sempur.
    “Mereka ini punya wilayah operasinya masing-masing. Ada kelompok yang target operasinya di jalur pedestrian SSA. Kelompok pencopet satu lagi beraksi di sekitar stasiun dan pasar,” kata Aji, dalam keterangannya, Sabtu (23/8/2025).
    Aji menyampaikan, jaringan kelompok pencopet ini terungkap setelah adanya laporan dari salah satu warga yang menjadi korban pencopetan di pedestrian SSA.
    Aji menyebut, dalam aksinya, para pencopet ini mengincar barang berharga seperti handphone dengan cara memanfaatkan kelengahan dari korbannya.
    “Mereka (pelaku) ini mengincar orang-orang yang sedang beraktivitas olahraga atau yang baru pulang kerja di Stasiun Bogor,” ucap dia.
    “Para pelaku ini sudah setahun beraksi dan sudah ada 14 laporan polisi (LP) berkaitan kasus pencopetan yang diduga dilakukan oleh dua kelompok pencopet ini,” tambahnya.
    Aji menuturkan, dua pelaku pencopet yakni FS dan IS terpaksa dihadiahi timah panas oleh polisi karena mencoba melarikan diri saat ditangkap.
    Saat ini, polisi masih memburu satu orang pelaku lain yang diduga menjadi penadah barang curian.
    “Kelompok ini cukup terorganisir. Mereka jual barang curiannya ke dua orang penadah. Satu orang penadah khusus handphone android sudah kita tangkap, satu penadah khusus iPhone masih DPO,” imbuh dia.
    Barang bukti disita enam unit ponsel yang belum sempat mereka jual.
    Atas perbuatannya, para pelaku dikenakan Pasal 362 KUHP juncto 53 dengan ancaman pidana penjara paling lama lima tahun.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 7
                    
                        Istri Diplomat ADP Akui 7 Kali Telepon Polsek Menteng Sebelum Suaminya Ditemukan Tewas, Tak Direspons
                        Yogyakarta

    7 Istri Diplomat ADP Akui 7 Kali Telepon Polsek Menteng Sebelum Suaminya Ditemukan Tewas, Tak Direspons Yogyakarta

    Istri Diplomat ADP Akui 7 Kali Telepon Polsek Menteng Sebelum Suaminya Ditemukan Tewas, Tak Direspons
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Istri mendiang diplomat Kemenlu ADP, Meta Ayu, mengungkapkan bahwa pada malam hari sebelum ADP ditemukan meregang nyawa, Ayu sempat menelpon Polsek Menteng sebanyak tujuh kali, namun tidak ada respons.
    Hal itu disampaikan oleh Kuasa Hukum keluarga diplomat Kemenlu, Dwi Librianto, saat konferensi pers di Yogyakarta, Sabtu (23/8/2025).
    Dari keterangan Meta Ayu, ia mendapatkan informasi kronologis saat mencoba menghubungi suaminya, yaitu ADP.
    “Pertama sejak Senin, 7 Juli 2025, pukul 21.20, Pita (panggilan istri ADP) tidak dapat menghubungi Daru karena WA tidak aktif, centang satu,” katanya, Sabtu (23/8/2025).
    Setelah itu, Pita mencoba menghubungi penjaga kos, Siswanto, sebab Pita sudah tidak bisa menghubungi Daru pada pukul 22.23 dan 22.25 hari Senin itu.
    Saat itu, Siswanto tidak bisa dihubungi karena nomor WA tidak aktif.
    Dwi, melanjutkan pada dini hari, yaitu pada 8 Juli 2025 sekitar pukul 00.14, Pita berinisiatif untuk menghubungi Polsek Menteng, namun tak ada respons.
    “Dini hari tanggal 8 Juli 2025, menelpon Polsek Menteng tujuh kali, nomornya 02131926390. Tadi pagi saya coba menghubungi, memang ada, tapi tidak ada respons. Jadi, tujuh kali istri almarhum menghubungi Polsek Menteng,” kata dia.
    Dwi menyampaikan bahwa pada tanggal 8 Juli 2025 pukul 00.30, istri ADP kembali menghubungi Siswanto ke nomor handphone-nya dan saat itu diangkat.
    Dari telepon tersebut, Pita menjelaskan kepada Siswanto agar mengecek kamar ADP.
    Pita kembali menelpon penjaga kos pada pukul 05.00 untuk mengecek kamar Daru, saat itu Pita mendapatkan jawaban bahwa pengecekan dilakukan pagi hari saat menjelang ADP berangkat, karena pada waktu telepon masih dalam keadaan gelap.
    “Sekitar pukul 06.00, Pita kembali minta tolong ngecek kos. Lalu, Siswanto mengirim pesan ke saksi, bahwa nanti pukul 07.30 dicek karena nomor Daru tidak aktif. Pada pukul 07.30, pengecekan dilakukan dan sudah diketahui meninggal dunia,” katanya.
    Kasus kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI berinisial ADP (39) menarik perhatian publik setelah ditemukan tewas di kamar indekosnya, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa, 8 Juli 2025.
    Penemuan jasad dalam kondisi sejumlah kejanggalan di tempat kejadian memicu banyak spekulasi. Namun, penyelidikan mendalam oleh Polda Metro Jaya dan para ahli akhirnya menyimpulkan bahwa kematian ADP tidak melibatkan pihak lain.
    Berikut ini kronologi lengkap kasus kematian diplomat Kemlu ADP dari hasil penyelidikan yang disampaikan Polda Metro Jaya pada Selasa (29/7/2025).
    Polisi telah melacak jejak ADP dari Senin (7/7/2025) pagi hingga Selasa (8/7/2025) pagi melalui 20 titik CCTV.
    Dari pelacakan tersebut, tidak ada orang lain yang masuk ke kamar korban. Kemudian, untuk barang bukti lakban ditemukan menggantung di leher, dililit dari kanan ke kiri dengan posisi akhir masih menempel.
    Sidik jari pada lakban cocok dengan milik ADP sendiri.
    Barang bukti yang ditemukan, diantaranya:
    Pemeriksaan digital forensik menunjukkan ADP pernah mengakses layanan bantuan emosional pada 2013 dan 2021.
    Kemudian, ditemukan adanya komunikasi via email dengan lembaga pendamping psikis. Serta, ADP menyampaikan keinginan mengakhiri hidup karena tekanan pribadi.
    Menurut Ketua Umum Apsifor, Nathanael Sumampouw, ADP mengalami “compassion fatigue” atau kelelahan empati akibat pekerjaannya melindungi WNI di luar negeri.
     
    Ia dikenal positif dan bertanggung jawab, namun sulit mengekspresikan tekanan emosional.
    Akumulasi tekanan itu menghambat aksesnya pada bantuan psikologis langsung.
    Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya menyatakan bahwa tidak ada peran orang lain dalam kasus kematian ADP.
    “Indikator dari kematian ADP mengarah pada kematian tanpa keterlibatan pihak lain,” jelas Wira.
    Sementera itu, Dokter forensik dr. Yoga Tohijiwa, Sp.FM menjelaskan bahwa penyebab kematian adalah mati lemas akibat gangguan oksigen pada saluran napas atas.
    Adapun hasil laboratorium dan visum terhadap jenazah ADP, yakni:
    (Penulis: Mohamad Bintang Pamungkas)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ketua RT Tegur Istri Penculik Kacab Bank BUMN Tak Lapor Suaminya Ditangkap
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 Agustus 2025

    10 Detik-detik Polisi Gerebek Rumah Penculik Kacab Bank BUMN di Jakpus Megapolitan

    Detik-detik Polisi Gerebek Rumah Penculik Kacab Bank BUMN di Jakpus
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya menggerebek sebuah rumah berkelir merah jambu di Jalan Johar Baru III No.42, RT 05/RW 09, Kelurahan Johar Baru, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (21/8/2025).
    Dari penggerebekan tersebut, Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menangkap tiga orang yang terlibat aksi penculikan Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN di Cempaka Putih berinisial MIP (37). Para pelaku adalah AT, RS, dan RAH.
    Momen penggerebekan ini diceritakan oleh Sella (43), Ketua RT 05/RW 09 Johar Baru, serta Rizal (54), Ketua RW 09 Johar Baru dari salah satu penghuni bernama Berto.
    Mereka merupakan pasangan suami istri yang tinggal di samping rumah para penculik.
    Pada Kamis sekitar pukul 14.00 WIB, rumah Sella dan Rizal tiba-tiba diketuk oleh seorang pria yang belakangan diketahui adalah anggota kepolisian.
    “Assalamualaikum Pak RT, Pak RT,” kata Sella menirukan ucapan anggota kepolisian, saat ditemui di Sekretariat RW 09, Johar Baru, Jakarta Pusat, Sabtu (23/8/2025).
    “Saya bilang, ‘ada apa, Pak?’, ‘saya cari Pak RT, bu’, ‘di sini RT-nya ibu,” tambah Sella.
    Anggota polisi meminta untuk menemani masuk rumah yang dihuni oleh para penculik.
    “Bu izin bu antar saya ke sebelah, saya mau masuk rumah itu,” kata si polisi.
    “Ada apa, Pak?” tanya Sella.
    “Ibu enggak tahu ya tadi ada penggerebekan,” jawab polisi.
    Sella bersama beberapa anggota polisi masuk ke dalam rumah tersebut.
    Betapa terkejutnya ia ketika mendapati beberapa orang yang belum pernah ia lihat sebelumnya.
    Salah satunya adalah seorang wanita berinisial M, yang belakangan diketahui sebagai istri salah satu pelaku bernama Andre.
    “Nah pas masuk ketemulah istri salah satu tersangka,” ujar Sella.
    Sella sempat berbincang dengan M. Menurutnya, M sama sekali tidak mengetahui apa pun tentang aktivitas Andre.
    Tiba-tiba, sang suami ditangkap polisi saat sedang tidur pada Kamis (21/8/2025) pukul 10.00 WIB.
    Dalam kesempatan itu, Sella sempat menegur M karena tak melapor kepadanya.
    “Ibu kenapa enggak lapor saya kalau ada masalah. Kalau enggak ada kedatangan polisi yang kedua, mungkin enggak lapor,” kata Sella.
    “Saya panik. Saya enggak boleh kemana-mana, enggak boleh teriak,” jawab M.
    Sella mencecar M dengan pertanyaan. Sebab, menurut pengakuannya, sejak rumah itu ditempati pada 20 Juni 2025, tidak pernah ada seorang wanita pun yang terlihat di sana.
    “Katanya, ‘saya baru mau dua hari ini. Mau pindah ke sini barang dicicil pakai motor’. Memang ada lemari yang belum dirakit gitu. Saya bilang, ‘ibu harusnya melapor,” kata Sella.
    “Kalau sudah bener-bener mau lapor ke bu RT. Tapi entah kenapa, tadi pagi-pagi suami saya kok tiba-tiba dibawa,” jawab M yang perkataannya ditiru oleh Sella.
    Rupanya penggerebekan dilakukan dua kali, Rizal menjelaskan operasi pertama berlangsung pukul 10.00 WIB.
    “Jadi ada dua operasi. Operasi pertama itu jam 10.00 WIB. Hari Kamis tanggal 21 Agustus. Jadi hari Kamis ada dua operasi dari Polda dan jam 14.00 WIB operasi kedua,” ujar Rizal dalam kesempatan yang sama.
    Menurut dia, operasi pagi itu berlangsung layaknya operasi senyap, kemungkinan merupakan bagian dari taktik kepolisian, mengingat para pelaku masih berada di dalam rumah.
    “Jadi operasi pertama ini mungkin teknik kepolisian, senyap. Kita enggak tahu, enggak mengerti,” ujar Rizal.
    Diberitakan sebelumnya, MIP ditemukan tewas di area persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Kamis (21/8/2025), sekitar pukul 05.30 WIB.
    Mayat korban pertama kali ditemukan oleh salah satu warga yang tengah menggembala sapi di area persawahan.
    Saat pertama ditemukan, saksi melihat korban dalam kondisi tangan dan kaki terikat, serta mata terlilit lakban.
    Setelah temuan tersebut, warga langsung melapor ke perangkat desa dan aparat kepolisian setempat.
    Selanjutnya, petugas kepolisian mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan menemukan mayat dengan kondisi tubuh penuh luka lebam.
    Belakangan diketahui, korban sempat diculik dari supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, sebelum jasadnya dibuang ke area persawahan Kampung Karangsambung.
    Berdasarkan rekaman CCTV yang diterima Kompas.com, korban tampak mengenakan kemeja batik cokelat berlengan pendek dan celana panjang krem.
    Ia berjalan sambil menutupi kepala dengan tangan kiri, berusaha menghindari rintik hujan di area parkir supermarket di Pasar Rebo.
    Setibanya di mobil, saat hendak membuka pintu kemudi kendaraan berwarna hitam, tiba-tiba beberapa orang keluar dari sebuah mobil putih yang terparkir tepat di sebelahnya.
    Korban sempat berusaha melawan ketika disergap, tetapi usahanya tak membuahkan hasil.
    Korban kemudian dipaksa masuk ke dalam mobil putih tersebut. Tak lama, kendaraan itu langsung melaju meninggalkan area parkir.
    Seorang saksi yang melihat kejadian itu sempat menyadari adanya aksi penculikan. Namun, mobil berkelir putih tersebut keburu tancap gas dan menghilang dari lokasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.