Author: Kompas.com

  • Dieng Culture Festival 2025 Diserbu 20.000 Wisatawan, 900 Homestay Penuh
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        24 Agustus 2025

    Dieng Culture Festival 2025 Diserbu 20.000 Wisatawan, 900 Homestay Penuh Regional 24 Agustus 2025

    Dieng Culture Festival 2025 Diserbu 20.000 Wisatawan, 900 Homestay Penuh
    Tim Redaksi
    BANJARNEGARA, KOMPAS.com –
    Perekonomian masyarakat di dataran tinggi Dieng menggeliat seiring dengan dibukanya Dieng Culture Festival (DCF) 2025 pada Sabtu (23/8/2025).
    Diperkirakan 20.000 wisatawan memadati kawasan wisata tersebut, membuat 900 homestay yang tersedia penuh dipesan dan 200 UMKM lokal kebanjiran pembeli.
    Dieng Culture Festival (DCF) 2025 di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, resmi dibuka, Sabtu (23/8/2025) sore.
    Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banjarnegara Tursiman mengatakan, tujuan utama DCF yaitu untuk melestarikan tradisi dan budaya lokal di dataran tinggi Dieng sekaligus meningkatkan pariwisata.
    “Tujuan DCF ini melestarikan dan memajukam kebudayaaan dserah, khususnya tradisi pemotongan rambut gimbal dan memperkuat pariwisata budaya,” kata Tursiman, Minggu (24/8/2025).
    Selain itu, DCF juga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar dataran tinggi Dieng.
    “Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat melalui keterlibatan pelaku UMKM, ekonomi kreatif, dan pelaku usaha pariwisata,” ujar Tursiman.
    Tursiman menyebut, selama dua hari pelaksanaan DCF 2025 diperkirakan tidak kurang dari 20.000 wisatawan datang ke dataran tinggi Dieng.
    “Kurang lebih 20.000 wisatawan datang, baik lokal maupun mancanegara,” kata Tursiman.
    DCF ini juga melibatkan kurang lebih 200 UMKM.
    Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dieng Pandawa Alif Faozi mengungkapkan, hampir seluruh homestay yang berjumlah 900 unit penuh terisi.
    “Kami bersyukur ketika mendengar dari pengusaha dan masyarakat, seperti akomodasi hampir semua penuh,” ujar Alif.
    Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Purwokerto Mahdi Abdillah mengatakan, berkomitmen mendukung pertumbuhan ekonomi dan pariwisata melalui ajang DCF.
    “Dalam kegiatan DCF kami rutin berkolaborasi dengan teman-teman Pokdarwis dan Pemkab Banjarnegara,” kata Mahdi.
    BI bersama Pemkab Banjarnegara menghadirkan bazar UMKM yang berisi berbagai macam kuliner dan kerajinan tangan lokal.
    Seperti diketahui, DCF 2025 digelar selama dua hari, Sabtu-Minggu. Hari pertama, dibuka dengan aksi Dieng bersih, kemudian kongkow budaya pada sore hari dan Symphony Dieng pada malam harinya.
    Hari kedua, digelar cukur rambut gimbal di kompleks Candi Arjuna yang diikuti delapan anak dari beberapa daerah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Baru 22 Hari Menjabat, Rektor UHO Kendari Prof Armid Meninggal Dunia
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        24 Agustus 2025

    Baru 22 Hari Menjabat, Rektor UHO Kendari Prof Armid Meninggal Dunia Regional 24 Agustus 2025

    Baru 22 Hari Menjabat, Rektor UHO Kendari Prof Armid Meninggal Dunia
    Tim Redaksi
    KENDARI, KOMPAS.com –


    Dunia pendidikan Sulawesi Tenggara berduka. Rektor Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Prof. Armid, meninggal dunia pada Sabtu (23/8/2025) malam, hanya 22 hari setelah resmi dilantik untuk memimpin kampus terbesar di Sultra tersebut.
    Sebelum menghembuskan napas terakhir, Prof Armid sempat dirawat di Rumah Sakit Ismoyo Kendari. Diduga rektor Armid meninggal karena serangan jantung.
    Kabar duka ini mengejutkan semua pihak, khususnya civitas akademika UHO.
    Sebab pada Sabtu pagi, Armid masih bugar saat memimpin upacara Dies Natalis ke 44 tahun UHO dan melanjutkan kegiatan dengan jalan santai.
    Informasi berpulangnya Rektor Prof. Armid dibenarkan Wakil Rektor II UHO, Prof. Ida Usman. Ia menyatakan bahwa pimpinan universitas kebanggaan Sultra itu telah meninggal setelah mendapat perawatan medis di rumah sakit Ismoyo Kendari.
    Kepergian Prof. Armid secara mendadak membuat banyak pihak terkejut. Almarhum baru 22 hari menjabat sebagai Rektor UHO, setelah resmi dilantik pada 1 Agustus 2025, menggantikan Prof. Muhammad Zamrun Firihu untuk masa jabatan 2025–2029.
    Bagi banyak orang, kepergian Prof. Armid bukan sekadar kehilangan seorang rektor, melainkan hilangnya sosok akademisi visioner yang konsisten memperjuangkan masa depan pendidikan tinggi di daerah ini.
    Prof. Armid sebelumnya menjabat sebagai wakil Rektor IV. Selama ini ia dikenal sebagai pemimpin yang rendah hati, dekat dengan mahasiswa, serta aktif mendorong lahirnya inovasi akademik.
    Ucapan belasungkawa terus mengalir, baik dari civitas akademika UHO, mahasiswa, rekan sejawat, maupun berbagai pihak yang pernah bekerja sama dengan almarhum.
    Jenazah almarhum saat ini disemayamkan di rumah duka dan rencananya akan dimakamkan pada Minggu (24/8/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Perjuangan 7 Hari 7 Malam, Tim Gabungan Jinakkan Api Sumur Minyak Ilegal di Blora
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        24 Agustus 2025

    Perjuangan 7 Hari 7 Malam, Tim Gabungan Jinakkan Api Sumur Minyak Ilegal di Blora Regional 24 Agustus 2025

    Perjuangan 7 Hari 7 Malam, Tim Gabungan Jinakkan Api Sumur Minyak Ilegal di Blora
    Tim Redaksi
    BLORA, KOMPAS.com – 
    Kobaran api dari sumur minyak ilegal di Desa Gandu, Blora, yang telah merenggut empat korban jiwa dan memaksa ratusan warga mengungsi, akhirnya berhasil dipadamkan pada Sabtu (23/8/2025) malam.
    Keberhasilan tim gabungan ini mengakhiri teror api yang telah berlangsung selama sepekan penuh sejak Hari Kemerdekaan.
    Untuk memadamkan api tersebut, tim gabungan membutuhkan waktu seminggu karena banyaknya kendala yang dihadapi selama proses pemadaman itu.
    “Api dapat dipadamkan tim gabungan pada Pukul 18.35 WIB. Selanjutnya dilaksanakan pemantauan,” ucap anggota TRC BPBD Blora, Agung Triyono berdasarkan keterangan tertulisnya.
    Berikut upaya yang dilakukan tim gabungan untuk memadamkan api.
    Sebanyak 4 ekskavator bachoe milik Pemkab Blora diterjunkan untuk membuat tanggul yang mengelilingi area sumur minyak.
    Upaya berikutnya melaksanakan pemadaman dengan sistem penyemprotan foam ke arah titik semburan.
    “Selanjutnya menarik material di pusat semburan dengan menggunakan seling, kemudian melaksanakan penyambungan pipa dan injeksi air asin dengan truck flushing dibantu tangki vakum,” kata dia.
    Di samping itu, tim gabungan terus melaksanakan koordinasi dengan pihak terkait untuk rencana tindak lanjut.
    Sementara tim damkar melaksanakan pemantauan tekanan semburan dan stanby lokasi. Sedangkan sebanyak 50 tangki air dibutuhkan untuk kegiatan pemadaman semburan.
    Sekedar diketahui, lokasi kebakaran sumur minyak yang berada di area pemukiman padat penduduk serta terletak di lereng bukit menjadi salah satu kendala dalam proses pemadaman.
    Sehingga dibutuhkan waktu seminggu untuk memadamkan api dari titik sumur minyak yang terbakar.
    Akibat kebakaran sumur minyak yang terjadi pada Minggu, 17 Agustus 2025 lalu, sebanyak empat warga tewas, satu balita masih dirawat di rumah sakit, dan ratusan warga memilih mengungsi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Saat Keinginan Immanuel Ebenezer Dapat Amnesti Prabowo Dinilai Tak Layak
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        24 Agustus 2025

    Saat Keinginan Immanuel Ebenezer Dapat Amnesti Prabowo Dinilai Tak Layak Nasional 24 Agustus 2025

    Saat Keinginan Immanuel Ebenezer Dapat Amnesti Prabowo Dinilai Tak Layak
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Mantan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer atau Noel berharap bernasib sama seperti Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto, bisa mendapatkan amnesti dari Presiden Prabowo Subianto.
    Namun, harapan itu ramai penolakan. Kasus pemerasan dalam pengurusan sertifikat K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di Kemenaker dinilai tak hanya menjadir rekor, karena Noel menjadi anggota eksekutif pertama di Kabinet Merah Putih yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi. Tapi, perkara pemerasan ini dinilai menampar wajah Presiden Prabowo.
    Di Senayan, sejumlah anggota Komisi III DPR menilai Noel tidak layak mendapatkan amnesti. Permintaan amnesti pun dinilai tidak beralasan karena Noel terjerat kasus pemerasan. Sedangkan amnesti tidak dapat diberikan kepada orang yang tersangkut kasus korupsi hingga narkoba.
    “Saya tak melihat ada hal-hal yang dapat dipertimbangkan memberi pengampunan amnesti,” kata anggota Komisi III DPR Hinca Panjaitan saat dihubungi, Sabtu (23/8/2025).

    Ia mengingatkan bahwa amnesti memiliki prosedur khusus. Pemberiannya pun tidak bisa sembarangan dan penuh pertimbangan.
    “Amnesti itu hak Presiden dalam kapasitasnya sebagai Kepala Negara yang diberi oleh konstitusi. Proses dan prosedurnya juga khusus. Tidak sembarangan. Penuh pertimbangan yang matang,” ucap Hinca.
    “Perbuatannya sama sekali melukai rasa keadilan publik, terutama di sektor tenaga kerja yang menjadi tulang punggung perekonomian negara,” imbuh Politikus Demokrat itu.
    Hal yang sama disampaikan anggota Komisi III Soedarsono Tandra. Menurutnya, tidak sepatutnya orang yang terlibat kasus suap dan korupsi diberikan amnesti.
    Terlebih lagi, Presiden Prabowo dalam berbagai sambutannya menyatakan secara tegas bahwa pemerintahannya akan memerangi korupsi.
    “Saya pribadi keberatan kalau amnesti diberikan, karena amnesti itu diberikan kepada kejahatan-kejahatan lain kecuali korupsi. Perbuatan crime against humanity, kejahatan kemanusiaan, human trafficking, judi, narkoba,” kata Tandra.
    Selain itu, ia menganggap, terlalu dini jika ingin memberikan amnesti. Sebab, amnesti baru bisa diberikan ketika seseorang telah divonis bersalah di persidangan. Sementara Noel baru berstatus tersangka dalam perkara
    a quo
    .
    “Amnesti itu apa sih? Pengampunan, kan? Artinya kalau orang diampuni kan sudah dinyatakan bersalah. Betul enggak? Ini kan belum ada sidang, belum ada apa-apa, terus bagaimana cara presiden mengampuni?” kata Tandra.
    “Nah, jadi kalau amnesti menurut saya masih terlalu jauh. Amnesti itu diberikan kalau orang sudah dinyatakan bersalah,” imbuh dia.
    Kepala Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto sudah berulang kali menyatakan tidak akan membela bawahannya yang terlibat kasus korupsi.
    “Presiden juga pernah menyampaikan tidak akan membela bawahannya yang terlibat korupsi,” kata Hasan kepada wartawan, Sabtu.
    Oleh karenanya, Presiden selalu mengingatkan jajaran di bawahnya agar bekerja untuk rakyat selama 10 bulan terakhir memimpin RI.
    “Jangan sekali-kali berani melakukan korupsi. Itu artinya presiden sangat serius. Teman-teman media juga pasti punya banyak rekaman ketika presiden menekankan hal ini,” kata Hasan.
    Oleh karena itu, pihak Istana Kepresidenan akan mengikuti proses hukum yang berlaku.
    “Dalam hal ini kita ikuti saja proses hukum. Biar proses hukum yang membuat semua ini terang benderang,” kata Hasan.
    Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai penetapan tersangka terhadap Noel merupakan tamparan bagi Presiden Prabowo Subianto.
    Sebab, Noel yang merupakan bagian dari Kabinet Merah Putih terjerat kasus korupsi saat belum setahun berada di pemerintahan.
    “Menjadi anggota Kabinet Merah Putih pertama yang tersangkut korupsi di masa jabatan yang sangat singkat, dugaan keterlibatan Immanuel sepatutnya menjadi tamparan bagi Presiden Prabowo Subianto,” tulis ICW dalam keterangannya, Sabtu.
    ICW menilai, pemberantasan korupsi tidak cukup dengan janji manis, tetapi harus diikuti aksi nyata seperti menimbang rekam jejak, kompetensi, dan integritas jajaran kabinet.
    “Immanuel Ebenezer sebagai Wamenaker adalah produk bagi-bagi kursi kementerian kepada pendukung Prabowo-Gibran saat pemilu,” tulis ICW.
    Seharusnya, komitmen memerangi korupsi harus dimulai dengan bersih-bersih kementerian dan lembaga negara.
    Prabowo sebagai Kepala Negara seharusnya memilih orang dengan kompetensi dan visi yang dapat melakukan reformasi di kementerian/lembaga yang dipimpinnya.
    “Alih-alih melakukan pembenahan terhadap korupsi yang KPK sebut berlangsung lama di Kemenaker, Immanuel justru diduga terlibat dalam pemerasan berjamaah di Kemenaker,” tulis ICW.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 5 Kejanggalan Kematian ADP Versi Keluarga: Surat Kaleng Berisi Simbol hingga Dugaan Pembunuh Profesional
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        24 Agustus 2025

    5 Kejanggalan Kematian ADP Versi Keluarga: Surat Kaleng Berisi Simbol hingga Dugaan Pembunuh Profesional Yogyakarta 24 Agustus 2025

    5 Kejanggalan Kematian ADP Versi Keluarga: Surat Kaleng Berisi Simbol hingga Dugaan Pembunuh Profesional
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com –
    Kasus kematian misterius diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) ADP, memasuki babak baru dengan sejumlah kejanggalan yang diungkap oleh pihak keluarga.
    Dalam konferensi pers yang digelar di Yogyakarta pada Sabtu (23/8/2025), keluarga yang didampingi oleh tim kuasa hukum, Nicholay Aprilindo dan Dwi Librianto, membeberkan berbagai temuan yang memperkuat dugaan adanya pihak lain di balik meninggalnya ADP.
    Salah satu temuan paling janggal diungkap oleh kuasa hukum keluarga, Nicholay Aprilindo.
    Ia menjelaskan bahwa saat acara pengajian untuk mendiang ADP pada 9 Juli 2025, asisten rumah tangga keluarga menerima sebuah amplop cokelat dari seorang pria tak dikenal.
    Isi amplop tersebut bukanlah surat, melainkan simbol-simbol yang terbuat dari gabus putih.
    “Ada seseorang membawa amplop coklat, yang berisi simbol-simbol dari gabus putih, yaitu simbol bintang, hati, dan simbol bunga kamboja,” katanya dalam konferensi pers di Yogyakarta, Sabtu (23/8/2025).
    Nicholay menegaskan bahwa temuan ini telah diserahkan kepada pihak berwenang untuk didalami lebih lanjut, karena keluarga meyakini simbol tersebut membawa pesan tersembunyi.
    “Itu sudah diserahkan kepada pihak keluarga kepada pihak-pihak yang melakukan penyelidikan. Kami minta diperdalam apa makna dari simbol-simbol itu, pesan apa yang terkandung dalam simbol itu,” kata dia.
    Kejanggalan lain datang dari aktivitas digital almarhum.
    Kuasa hukum menyebutkan bahwa istri ADP, Meta Ayu – yang akrab disapa Pita – menemukan akun media sosial dan aplikasi perpesanan suaminya sempat aktif setelah dinyatakan meninggal dunia, padahal ponselnya dilaporkan hilang.
    “Kami baru dapat informasi dari istrinya atau keluarganya, Instagram milik almarhum
    on
    padahal sempat dikatakan HP-nya hilang,” ujar Nicholay Aprilindo.
    Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Meta Ayu sempat mencoba mengirim pesan ke nomor WhatsApp milik suaminya dan pesan tersebut menunjukkan status terkirim dengan tanda centang dua.
    “Berarti kan on kalau centang dua, ini kan jadi misteri juga. Dikatakan kalau HP-nya hilang, tapi kok bisa ada on di Instagram dan centang dua,” katanya.
    “Untuk waktunya (medsosnya aktif) kami akan mendalami.”
    KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO Kuasa Hukum keluarga ADP Nicholay bersama orangtua ADP Subaryano, Sabtu (23/8/2025)
    Istri almarhum, Meta Ayu, sempat menelpon Polsek Menteng sebanyak tujuh kali, pada malam hari sebelum ADP ditemukan meregang nyawa. Namun tidak direspons.
    Hal itu disampaikan oleh Kuasa Hukum keluarga diplomat Kemenlu, Dwi Librianto.
    Kronologi dimulai saat Meta Ayu, tidak bisa menghubungi suaminya sejak Senin, 7 Juli 2025, pukul 21.20 WIB.
    “Pertama sejak Senin, 7 Juli 2025, pukul 21.20, Pita (panggilan Meta Ayu) tidak dapat menghubungi Daru karena WA tidak aktif, centang satu,” jelas Dwi Librianto.
    Setelah itu, Pita mencoba menghubungi penjaga kos, Siswanto. Sebab Pita sudah tidak bisa menghubungi Daru pada pukul 22.23 dan 22.25 pada hari Senin itu.
    Setelah gagal menghubungi penjaga kos, Pita mencoba menghubungi pihak kepolisian pada dini hari.
    “Dini hari tanggal 8 Juli 2025, menelpon Polsek Menteng tujuh kali. Tadi pagi saya coba menghubungi (nomor Polsek Menteng), memang ada, tapi tidak ada respons. Jadi, tujuh kali istri almarhum menghubungi Polsek Menteng,” ungkapnya.
    Tim kuasa hukum juga menyoroti adanya kejanggalan dalam keterangan penjaga kos kepada penyidik.
    Nicholay Aprilindo membantah keras pernyataan bahwa istri ADP pernah meminta posisi kamera pengawas (CCTV) diubah.
    “Dan perlu saya sampaikan keterangan dari istri almarhum bahwa istri almarhum yang bernama Meta Ayu tidak pernah meminta pergeseran CCTV,” tegas Nicholay.
     
    Pernyataan ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai motif di balik keterangan penjaga kos tersebut.
    “Istri almarhum menyatakan tidak pernah meminta penjaga kos untuk menggeser CCTV, sehingga timbul pertanyaan kami dari mana penjaga kos, Siswanto, itu menyatakan ada permintaan dari istri almarhum untuk menggeser CCTV,” tambahnya.
    Berdasarkan serangkaian kejanggalan tersebut, keluarga dan kuasa hukum meyakini kematian ADP bukanlah peristiwa biasa dan diduga melibatkan pembunuh profesional. Pihak keluarga menyatakan ketidakpuasan atas kesimpulan awal yang disampaikan oleh kepolisian.
    “Jadi ketidakpuasan pihak keluarga, khususnya orangtua, setelah melihat kejanggalan yang saya sebut, sehingga pada kesimpulan sementara bahwa kematian almarhum ada pihak lain yang terlibat,” kata Nicholay.
    Menanggapi tidak ditemukannya sidik jari di lokasi, Nicholay berpendapat bahwa pelaku profesional menggunakan teknologi canggih untuk menghilangkan jejak seperti sarung tangan tanpa jejak.
    “Kalau dikatakan sidik jari dan sebagainya, sekarang pembunuh profesional yang mempunyai keahlian khusus menggunakan peralatan canggih, contohnya sarung tangan tanpa jejak, tidak meninggalkan sidik jari,” jelasnya.
    Di tengah upaya mencari keadilan, Subaryono, ayah dari almarhum ADP, menyampaikan permohonan tulus kepada Presiden RI, Prabowo Subianto, untuk membantu mengungkap misteri kematian putranya.
    Subaryono (70 tahun) merasa lemah dan tidak berdaya, terlebih karena anaknya adalah seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mengabdi pada negara. Oleh karena itu, ia berharap pimpinan tertinggi negara dapat memberikan perhatian khusus pada kasus ini.
    “Kami memohon kepada yang terhormat presiden Republik Indonesia, yang terhormat bapak Prabowo Subianto, kami mohon dengan rendah hati dan kami mohon setulus-tulusnya,” ucap Subaryono dengan suara bergetar, Sabtu (23/8/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kebakaran SMPN 216 Jakarta Pusat, Api Terpusat di Ruang Wakasek
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        24 Agustus 2025

    Kebakaran SMPN 216 Jakarta Pusat, Api Terpusat di Ruang Wakasek Megapolitan 24 Agustus 2025

    Kebakaran SMPN 216 Jakarta Pusat, Api Terpusat di Ruang Wakasek
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com – Kebakaran melanda ruang wakil kepala sekolah SMP Negeri (SMPN) 216 di Jalan Salemba Raya, Kelurahan Kenari, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat pada Sabtu (23/8/2025) petang.
    Perwira piket Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat, Mulandono, mengatakan laporan pertama diterima sekitar pukul 18.15 WIB dari masyarakat.
    “Informasi kami terima dari pelapor bernama Nur Dewi Afifah dan Imam selaku kepala sekolah. Objek yang terbakar adalah ruangan wakil kepala sekolah,” ujar Mulandono dalam keterangannya kepada Kompas.com, Sabtu.
    Pada tahap awal, tiga unit mobil pemadam dengan 13 personel dikerahkan ke lokasi.
    Jumlah itu kemudian ditambah hingga total enam unit dengan 26 personel.
    “Unit pertama tiba pukul 18.25 WIB dan langsung melakukan pemadaman. Api berhasil dilokalisir pada pukul 18.25 WIB, dan pendinginan selesai pukul 19.09 WIB,” kata Mulandono.
    Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Dugaan sementara, kebakaran dipicu korsleting listrik.
    Saat ini, petugas masih melakukan pendataan terkait luas area yang terdampak maupun jumlah kerugian akibat kebakaran.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Berbagai Jurus Pramono Atasi Horornya Macet di TB Simatupang 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        24 Agustus 2025

    Berbagai Jurus Pramono Atasi Horornya Macet di TB Simatupang Megapolitan 24 Agustus 2025

    Berbagai Jurus Pramono Atasi Horornya Macet di TB Simatupang
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Gubernur Jakarta Pramono Anung menyampaikan sejumlah langkah untuk mengurai kemacetan parah di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan.
    Ruas jalan ini kerap dijuluki “jalur horor” oleh pengendara karena selalu padat pada jam sibuk, imbas dari proyek rekonstruksi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta dan Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah pusat.
    Kebijakan pertama yang diterapkan adalah pelarangan keberadaan “pak ogah” atau pengatur lalu lintas liar.
    Selama ini, aksi mereka justru dianggap memperburuk kondisi di persimpangan jalan.
    “Saya sudah instruksikan agar tidak boleh lagi ada pak ogah di tengah jalan yang mengatur lalu lintas,” kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Rabu (20/8/2025).
    Pemprov Jakarta melalui Dinas Perhubungan (Dishub) juga memangkas sebagian trotoar di TB Simatupang untuk dijadikan jalur darurat kendaraan.
    “Saya setuju pemangkasan trotoar, bahkan ketika perlu membuka atau menutup outlet tol, saya izinkan. Yang terpenting kemacetan bisa diatasi,” ujar Pramono.
    Ia mengakui, banyak pejalan kaki kini merasa tidak nyaman akibat sempitnya ruang berjalan karena proyek yang sedang berlangsung.
    “Di TB Simatupang, pejalan kaki pasti juga merasa tidak nyaman,” tambahnya.
    Selain itu, Pramono meminta agar ukuran bedeng proyek galian di TB Simatupang diperkecil.
    Menurutnya, pembatas proyek yang terlalu besar memakan badan jalan sehingga memperparah kemacetan.
    “Beberapa pekerjaan itu sebenarnya bedengnya bisa dikecilkan. Kalau perlu, saya siap tanda tangan,” ucap Pramono.
    Ia juga menekankan agar bedeng segera dibongkar setelah proyek selesai.
    Kebijakan lainnya adalah penerapan sistem buka-tutup pintu keluar (exit) Tol Cipete–Pondok Labu menuju TB Simatupang.
    Tujuannya untuk mencegah penumpukan kendaraan yang langsung menambah beban lalu lintas di jalan utama.
    “Ketika mau menutup atau membuka outlet tol, saya izinkan. Yang penting kemacetan bisa terurai,” jelas Pramono.
    Kepala Dishub Jakarta, Syafrin Liputo, mengatakan keputusan penutupan sementara pintu keluar tol diambil setelah analisis menunjukkan adanya titik penyempitan arus (bottleneck).
    “Setiap sore terjadi crossing kendaraan dari exit tol menuju Fatmawati, sementara arus di TB Simatupang mayoritas bergerak ke arah RA Kartini dan Fatmawati Utara. Kondisi ini menimbulkan kepadatan tinggi,” kata Syafrin.
    Sebagai alternatif, kendaraan dari arah timur yang biasa keluar di Cipete–Pondok Labu akan diarahkan menuju pintu keluar Lebak Bulus, lalu memutar kembali ke Jalan Fatmawati.
    Menurut Syafrin, wacana ini akan dikonsultasikan lebih lanjut oleh Gubernur Pramono dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dan kepolisian sebelum diterapkan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cegah Macet, Proyek Galian Kabel di Jalan Kartini Depok Dikerjakan Bertahap
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 Agustus 2025

    Cegah Macet, Proyek Galian Kabel di Jalan Kartini Depok Dikerjakan Bertahap Megapolitan 23 Agustus 2025

    Cegah Macet, Proyek Galian Kabel di Jalan Kartini Depok Dikerjakan Bertahap
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com –
    Proyek galian relokasi kabel udara di Jalan Kartini dan Jalan Pemuda, Pancoran Mas, dikerjakan secara bertahap, Sabtu (23/8/2025).
    Salah satu petugas lapangan bernama Tata mengatakan pengerjaan proyek galian kabel bertahap demi mencegah kemacetan.
    “Ini masih bakal nambah galiannya, belum lagi nanti lanjut belok ke Jalan Pemuda. Sekarang baru sekitar tujuh area (galian),” ucap Tata saat ditemui Kompas.com di lokasi, Sabtu.
    Tata menjelaskan, titik galian pertama dilakukan sekitar seminggu lalu dan sudah ditutup lagi usai pemasangan pipa subduct HDPE 40/34 mm.
    Pipa itu yang nantinya akan menjadi pelindung kabel fiber optik saat dimasukkan ke bawah tanah.
    “Nanti pipa oren ini kalau sudah masuk bawah tanah, baru tutup (galian). Setelahnya, lanjut pasang pipa ini lagi di lubang berikutnya, disambungin,” ungkap Tata.
    “Kalau sudah dipasang semua, baru kabel optik yang di atas dimasukkin semua satu per satu,” sambungnya.
    Tata bercerita, proyek yang baru sekitar seminggu ini sudah menerima banyak teguran termasuk dari polisi lantaran area galian disebut memperparah macet.
    Namun, Tata juga tidak bisa berkutik banyak sebab pekerjaannya sebagai kuli fokus di penanganan pemasangan pipa.
    “Sudah beberapa kali kena tegur tapi saya cuma petugas, cuma bisa usahain karung sekitar galian dirapihin biar enggak ganggu jalan,” ujar Tata.
    Apalagi, kondisi di dalam galian juga tidak bisa diperkirakan dan hal itu menjadi salah satu faktor proyek galian kerap memakan waktu.
    “Kan pas sudah gali belum tentu bisa langsung lancar taro pipa, pastiin dulu enggak tabrakan sama pipa PDAM misalnya,” jelas Tata.
    Sebelumnya, Pemkot Depok mulai melangsungkan program relokasi kabel udara ke bawah tanah di Jalan Kartini dan Jalan Pemuda, Pancoran Mas.
    Proyek akan dilakukan pada periode Agustus hingga Desember 2025 dengan target kedua ruas jalan itu bebas kabel udara.
    Kepala Dinas PUPR Depok, Citra Indah Yulianty menjelaskan, relokasi kabel udara merupakan bagian dari penataan ulang jaringan utilitas agar lebih rapi, aman, dan tidak mengganggu aktivitas lalu lintas.
    “Selain meminimalkan potensi gangguan akibat kabel melintang di udara, langkah ini juga bertujuan memperindah wajah kota,” ungkap Citra, dikutip situs resmi Pemkot Depok.
    Proyek dikerjakan dengan sistem galian sedalam 1,5 meter, dilakukan bertahap setiap 200 meter lalu ditutup kembali sebelum berlanjut ke titik berikutnya.
    “Kami targetkan dua bulan untuk galian, setelah itu dilanjutkan pemasangan kabel bawah tanah,” jelas Adi, Manager Marketing Director PT Pragata Makmur Persada.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kebakaran SMPN 216 Jakarta Pusat, Api Terpusat di Ruang Wakasek
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        24 Agustus 2025

    Kebakaran SMPN 216 Jakarta, Diduga akibat Korsleting Megapolitan 23 Agustus 2025

    Kebakaran SMPN 216 Jakarta, Diduga akibat Korsleting
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    SMP Negeri 216 Jakarta di Jalan Salemba, Kenari, Jakarta Pusat terbakar pada Sabtu (23/8/2025) malam.
    Laporan peristiwa itu pertama kali diterima oleh Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta pada pukul 18.15 WIB.
    Kebakaran tersebut diduga disebabkan korsleting listrik.
    “Objek sekolah (ruangan kepala sekolah),” jelas laporan Command Center Disgulkarmat Jakarta yang diterima
    Kompas.com
    , Sabtu.
    Sebanyak enam unit mobil pemadam kebakaran (damkar) dan 26 personel dikerahkan ke lokasi.
    Damkar damkar tiba di lokasi pada pukul 18.25 WIB dan api berhasil dilokalisasi pada pukul 18.30 WIB.
    Petugas melakukan pendinginan dan selesai operasi pemadaman pukul 19.09 WIB.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Sebut Truk dan Mobil Kerap Tersangkut Kabel Semrawut di Jalan Kartini Depok
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 Agustus 2025

    Warga Sebut Truk dan Mobil Kerap Tersangkut Kabel Semrawut di Jalan Kartini Depok Megapolitan 23 Agustus 2025

    Warga Sebut Truk dan Mobil Kerap Tersangkut Kabel Semrawut di Jalan Kartini Depok
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com –
    Truk dan mobil disebut kerap tersangkut kabel semrawut di Jalan Kartini, Kota Depok.
    Juru parkir liar bernama Herdi (bukan nama sebenarnya) mengaku beberapa kali menyaksikan kabel fiber optik menyangkut di bagian atas mobil dan truk.
    Saat itu, kondisi kabel semrawut menjuntai lebih parah sebab berdekatan dengan kepala pejalan kaki.
    “Pas itu pernah beberapa kali mobil kena sangkut kabel, yang kena omel kadang saya tuh kalau mobil dari parkiran karena saya yang bantu keluarin (mobil) kan,” ucap Herdi saat ditemui Kompas.com di lokasi, Sabtu (23/8/2025).
    Herdi juga mengatakan kerap kali menegur petugas jika sedang mengecek tiang untuk merapikan kabel tersebut.
    Meski tidak pernah ada insiden parah, Herdi menyebut upaya penataan kabel udara memang diperlukan, terlebih di ruas jalan yang selalu ramai kendaraan.
    Oleh karena itu, ia menyetujui relokasi kabel udara ke bawah tanah agar meminimalisir risiko kecelakaan. 
    “Tiap ada petugas ke sini jadi saya coba minta kabelnya coba dinaikkin lagi, ini jadi udah dalam kondisi mendingan,” ujar Herdi. 
    “Setuju sih sama proyeknya, tapi semoga cepet beresnya. Kan katanya ini digalinya satu per satu ya, semoga enggak lamban aja pengerjaannya,” lanjut dia.
    Senada dengan Herdi, pengendara motor bernama Adinda (25) juga menyetujui proyek galian tanah dan berharap Pemkot bisa menyelesaikannya secepatnya.
    “Semoga galiannya cepat diberesin aja. Kalau sudah beres juga dirapihin yang benar biar jalanan enggak licin khususnya karena kena tanah galian,” terang Adinda.
    Pengamatan Kompas.com di lokasi, fiber optik yang semrawut ini terlihat di sepanjang Jalan Kartini, terutama di seberang Halte Stasiun Depok Lama.
    Tumpukan kabel tampak diikat agar tidak menjuntai, namun tetap terlihat merusak pemandangan lantaran semrawut di setiap simpul atau tiang listrik.
    Kepala DPUPR Kota Depok, Citra Indah Yulianty, menjelaskan relokasi kabel udara merupakan bagian dari penataan ulang jaringan utilitas agar lebih rapi, aman, dan tidak mengganggu aktivitas lalu lintas. 
    “Selain meminimalkan potensi gangguan akibat kabel melintang di udara, langkah ini juga bertujuan memperindah wajah kota,” ujar Citra, dikutip dari situs resmi Pemkot Depok. 
    Proyek dikerjakan dengan sistem galian sedalam 1,5 meter, dilakukan bertahap setiap 200 meter, lalu ditutup kembali sebelum berlanjut ke titik berikutnya. 
    “Kami targetkan dua bulan untuk galian, setelah itu dilanjutkan pemasangan kabel bawah tanah,” jelas Adi, Manager Marketing Director PT Pragata Makmur Persada.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.