Author: Kompas.com

  • Pemprov DKI Optimalkan IPA untuk Penuhi Kebutuhan Air Bersih Warga Jakarta
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 Agustus 2025

    Pemprov DKI Optimalkan IPA untuk Penuhi Kebutuhan Air Bersih Warga Jakarta Megapolitan 29 Agustus 2025

    Pemprov DKI Optimalkan IPA untuk Penuhi Kebutuhan Air Bersih Warga Jakarta
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketersediaan air bersih menjadi hal wajib bagi warga Ibu Kota, baik untuk keperluan rumah tangga maupun industri.
    Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta mengupayakan berbagai strategi untuk memenuhi 100 persen cakupan air bersih di Jakarta. Salah satunya dengan pembangunan infrastruktur seperti instalasi pengolahan air (IPA).
    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan, inovasi teknologi dibutuhkan untuk mengolah air baku menjadi air perpipaan berstandar air minum, seperti di IPA Mookervart, Duri Kosambi, Jakarta Barat, yang diresmikan pada Jumat (9/5/2025).
    Ia berharap, kehadiran IPA dapat memenuhi kebutuhan air bersih seluruh warga Ibu Kota.
    “Dari air yang gelap dan hitam dari waduk, kemudian diproses IPA hingga akhirnya benar-benar bisa diminum. Saya meminta kepada Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya agar cakupan air bersih di Jakarta dapat terus ditingkatkan dengan cara seperti ini, khususnya di kawasan padat penduduk,” kata Pramono, seperti dikutip dari Jakarta.go.id.
    Dalam pelaksanaannya, Pemprov DKI Jakarta menggandeng PAM Jaya untuk mencapai target 100 persen layanan air bersih pada 2029. Pramono berharap PAM Jaya dapat terus berinovasi dalam mewujudkan kualitas hidup masyarakat yang lebih baik.
    “Langkah ini butuh kerja keras, kolaborasi, dan dukungan masyarakat untuk menanggapi target ini lebih cepat dari rencana awal (2030),” ujar Pramono.
    Sementara itu, Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin mengatakan IPA Mookevart, mampu menyuplai air perpipaan ke kawasan Rumah Susun Pesakih Daan Mogot, Rusun Pulau Intan, dan Rusun Hutama karya.
    “IPA Mookevart sudah mencakup beberapa sambungan rumah masyarakat di sekitarnya, termasuk rusun dan apartemen. Penyaluran dilakukan melalui metode
    bottom up
    dengan cara mendatangi rumah warga yang berada di titik terendah (
    low supply
    ), lalu dibangun
    water treatment plant
    (WTP) komunal untuk menyalurkan air bersih,” kata Arief.
    Untuk diketahui, IPA Mookervart menggunakan teknologi
    moving bed bio reactor
    (MBBR) yang mampu mengolah polutan organik dan amonia dengan bantuan organisme yang tumbuh pada satu media.
    Selanjutnya, air baku yang tersedia diproses melalui metode ultrafiltration dengan membran untuk menyaring partikel, mulai dari debu, bakteri, hingga virus. Sedangkan pemisahan garam dan zat pencemar lain dilakukan menggunakan teknologi
    reverse osmosis
    (RO) sehingga dihasilkan air bersih dengan kualitas tinggi.
    Saat ini, terdapat 13 IPA yang tersebar di berbagai wilayah di Jakarta, baik yang dikelola oleh badan usaha milik daerah (BUMD) atau oleh mitra swasta. Empat IPA berada di Pejompongan I dan II, Cilandak, dan Taman Kota. IPA di wilayah ini dikelola oleh PALYJA.
    Tiga IPA yang sudah beroperasi berada di Buaran I, II, dan III dikelola oleh PAM Jaya. IPA Buaran sendiri merupakan salah satu fasilitas paling besar di Indonesia dengan produksi gabungan 9.000 liter per detik. 
    Sementara itu, ada dua IPA yang masih dibangun, yaitu IPA Pesanggrahan dan Ciliwung yang ditargetkan akan selesai pada September 2025.
    Salah satu warga yang merasakan manfaat dari IPA adalah Andi (37). Pria yang tinggal di daerah Makasar, Jakarta Timur ini sudah mendapatkan akses air bersih sejak dibangunnya IPA Buaran III.
    Sejak dulu, daerah rumah Andi sering kekurangan air bersih akibat sistem distribusi air yang tidak merata. Hal tersebut membuat warga mengandalkan sumber air seadanya.
    “Sejak ada IPA Buaran III, saya dan keluarga sekarang tidak perlu khawatir lagi kekurangan air (bersih), terutama saat musim kemarau. Sebelumnya, kami menggunakan sumur bor yang kualitas airnya jelek,” kata Andi, seperti diberitakan Kompas.id, Rabu (7/5/2025).
    Hal senada dikatakan Maryati (42). Ia mengaku sangat bersyukur karena telah mendapatkan air bersih dengan lebih mudah. Sejak IPA Buaran III beroperasi, akses air bersih ke rumahnya lancar.
    “Kami sudah lama mengandalkan air tanah yang kualitasnya semakin menurun. Kadang airnya keruh atau tidak cukup untuk kebutuhan rumah tangga sehingga harus beli air isi ulang,” ujar Maryati.
    Dengan adanya IPA Buaran III, ia berharap masalah sulitnya air bersih di kawasan Jakarta Timur bisa teratasi.
    “Semoga (IPA) terus dipelihara dan dilakukan pemeriksaan rutin terhadap jaringan pasokan agar aliran air tetap stabil dan dapat terus dirasakan oleh masyarakat,” ucap Maryati. 
    Kehadiran IPA sebagai langkah strategis memenuhi kebutuhan air masyarakat mendapat perhatian dari pengamat manajemen air dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Agus Maryono. Menurutnya, langkah ini perlu dilakukan karena air bersih merupakan kebutuhan mendasar yang harus dipenuhi.
    “Setiap masyarakat yang tinggal di kota seperti Jakarta membutuhkan akses air bersih. Tidak boleh ada seorang pun yang tidak mendapatkan akses air bersih.Sebab air adalah kebutuhan mendasar yang dapat menunjang kehidupan yang lebih baik,” kata Agus kepada Kompas.com, Kamis (28/8/2025).
    Terkait penggunaan IPA, Agus menilai fasilitas ini sangat diperlukan karena dapat mengolah air dari sungai atau waduk agar aman digunakan. Namun, perlu pengawasan kualitas dari semua prosesnya, mulai dari pengambilan, pengolahan, hingga distribusinya.
    “Selama kajiannya sesuai dengan standar air bersih, aman digunakan. Proses akhir dari pengolahan air melalui IPA juga harus dicek dan terus dipantau,” jelas Agus.
    Selanjutnya, kata Agus, jika air yang diolah sudah sesuai standar, kapasitas air juga perlu diperhitungkan. Apalagi kebutuhan air bersih di Jakarta mencapai sekitar 43.000 liter per detik.
    “Berapa liter per detik yang mampu dihasilkan juga harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Regulasi pemanfaatan air bersih juga harus diperhatikan. Jangan sampai ada kebocoran air yang justru malah membuat distribusi air tidak maksimal,” ujarnya.
    Dengan berbagai fasilitas pengolahan air yang ada di Jakarta, mulai dari IPA,
    sea water reverse osmosis
    (SWRO), dan reservoir, Agus menilai upaya cakupan air bersih 100 persen dapat terwujud pada 2030. Namun, pencapaian ini kembali pada kemampuan pemerintah dalam melakukan perencanaan, termasuk penyediaan dana, regulasi, dan distribusi air, yang optimal.
    “Sumber air di Jakarta ada banyak, ada air dari sungai atau waduk, air tanah, air laut, dan air hujan. Saya rasa sudah saatnya pemerintah di Jakarta juga mengembagkan fasilitas yang dapat menampung air hujan untuk dijadikan air bersih. Curah hujan di Jakarta cukup tinggi dan dapat dijadikan opsi tambahan sebagai sumber air yang mau diolah untuk masyarakat,”  ucap Agus. (Rindu Pradipta Hestya)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 7
                    
                        Penampakan 21 Mobil yang Hangus Terbakar di Antapani Bandung
                        Bandung

    7 Penampakan 21 Mobil yang Hangus Terbakar di Antapani Bandung Bandung

    Penampakan 21 Mobil yang Hangus Terbakar di Antapani Bandung
    Editor
    KOMPAS.com –
    Sebanyak 21 mobil di dalam bengkel di Jalan Terusan Jakarta 122, Kelurahan Antapani Tengah, Kecamatan Antapani, Kota Bandung, Jawa Barat, hangus terbakar pada Kamis (28/8/2025) sore.
    Pantauan di lokasi, mobil yang berjejer rapi itu dalam kondisi rusak parah, dengan bodi yang hangus hitam dan rangka logam yang terlihat.
    Beberapa kendaraan tinggal menyisakan kerangka, sementara lainnya masih tampak bentuk utuhnya namun kaca dan catnya sudah habis terbakar.
    Ada beberapa orang yang tampak memeriksa lokasi, berjalan di antara sisa-sisa mobil terbakar.
     
     
    Kini lokasi kejadian sudah dipasang garis polisi. Sementara sejumlah pekerja tampak sibuk melakukan pengecekan beberapa mobil.
    “Sekarang lagi beres-beres kunci sama barang-barang yang bisa diambil. Kalau mobilnya sudah rusak,” ujar pekerja bengkel, Rohmana (21), saat ditemui di lokasi kejadian, Jumat.
    “Kalau mobil orang tidak bisa (diselamatkan), kemarin yang terbakar ada 21 mobil. Pas kebakaran saya lagi bekerja, terus api tiba-tiba muncul dari bagian tengah,” katanya.
    “Bagaimana pemilik bengkel saja, kalau masih ada yang bisa diperbaiki ya pasti diperbaiki lagi,” ucap Rohmana.
    Sebelumnya diberitakan, sebuah bengkel dan toko mebel di Jalan Terusan Jakarta, Antapani Tengah, Kota Bandung, terbakar pada Kamis sore sekitar pukul 16.21 WIB.
    Sebanyak 21 mobil yang ada di dalam bengkel ikut terbakar.
    Belum diketahui penyebab kebakaran dan penyelidikan masih dilakukan oleh pihak kepolisian.
    “Yang terbakar adalah sebuah bengkel roda empat dan ada bangunan mebel dan di dalamnya ada yang sedang beraktivitas,” kata Plt Sekretaris Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Bandung, M Yusuf Hidayat, di lokasi.
    Plt Kasi Penyelamatan Diskar PB Asep Rahmat mengatakan dari keterangan pemilik bengkel, api tiba-tiba membesar dari arah belakang bengkel.
    Pemilik dan pegawai tidak mengetahui penyebab pasti kebakaran.
    Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Penampakan 21 Mobil Hangus dalam Kebakaran Bengkel di Antapani Bandung, Pegawai Punguti Kunci
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bentrok di Otista Jaktim, Lampu Lalu Lintas Rusak
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        29 Agustus 2025

    Bentrok di Otista Jaktim, Lampu Lalu Lintas Rusak Nasional 29 Agustus 2025

    Bentrok di Otista Jaktim, Lampu Lalu Lintas Rusak
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Bentrok antara warga dan aparat yang terjadi di Jalan Otto Iskandardinata (Otista) Raya, Jakarta Timur, Jumat (29/8/2025), mengakibatkan lampu lalu lintas
    (traffic light
    ) rusak.
    Dari pengamatan Kompas.com di lokasi, lampu lalu lintas dari arah Kampung Melayu maupun arah Cawang telah rusak.
    Begitu pula dari Jalan Otista III menuju Otista Raya.
    Akibatnya, arus lalu lintas sedikit tersendat karena tidak adanya lampu yang mengatur pergerakan kendaraan dan pejalan kaki dengan memberikan sinyal kapan harus berhenti (merah), bersiap (kuning), dan berjalan (hijau).
    Sementara itu, sebagian jalan masih terlihat menghitam akibat sisa bentrok massa yang membakar ban di tempat kejadian perkara (TKP).
    Seorang pengemudi ojek bernama Arif (30) membenarkan rusaknya lampu lalu lintas di TKP bentrokan.
    “Iya (saya) ngelihat bakar ban, gerobak, sama lampu merah tuh dirusak, dibakar sama warga (massa),” kata Arif di lokasi.
    Arif mengatakan, peristiwa pengerusakan
    traffic light
    itu terjadi pada pukul 06.00 WIB.
    Setelah itu, kata Arif, aparat melakukan penutupan jalan di sekitaran lokasi.
    Semua pengendara diminta untuk putar balik.
    “Sekitar jam 6-an pagi (dirusak). Penutupan juga jam 6 itu, sudah ditutup. Sempat macet disuruh putar balik semua, bentrok banget sama polisi, polisi sampai ngeluarin gas air mata,” jelasnya.
    Warga lainnya, Ibnu (30), mengatakan, pemblokiran Jalan Otista oleh massa karena kekecewaan atassikap DPR yang tidak berempati di tengah kondisi ekonomi warga yang tengah lesu.
    Selain itu, pemblokiran jalan juga dipicu insiden sopir ojek online (ojol) yang dilindas kendaraan taktis (rantis) milik Brimob Polri.
    “DPR dan Brimob tidak berempati, intinya warga kecewa, warga punya keresahan mengenai sikap DPR, ditambah kejadian semalam (sopir ojol dilindas Brimob),” kata Ibnu di lokasi, Jumat.
    Kapolsek Jatinegara Kompol Samsono mengatakan, situasi sekitar Jalan Otista Raya mulai kondusif setelah aparat bernegosiasi dengan warga.
    “Sekarang alhamdulillah aman, kita imbau masyarakat agar menahan diri,” kata Samsono di lokasi, Jumat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 1
                    
                        Ahmad Sahroni Dimutasi dari Posisi Wakil Ketua Komisi III DPR
                        Nasional

    1 Ahmad Sahroni Dimutasi dari Posisi Wakil Ketua Komisi III DPR Nasional

    Ahmad Sahroni Dimutasi dari Posisi Wakil Ketua Komisi III DPR
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni dimutasi dari jabatannya.
    Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasdem Hermawi Taslim membenarkan mutasi tersebut.
    “Rotasi rutin,” ujar Hermawi kepada Kompas.com, Jumat (29/8/2025).
    Sahroni dimutasi menjadi anggota di Komisi I DPR. Hermawi membantah jika Sahroni dicopot dari jabatannya.
    Dia menyebut, itu hanyalah langkah Nasdem dalam melakukan penyegaran.
    “Tidak ada pencopotan, hanya penyegaran,” imbuhnya.
    Saat ditanya apakah rotasi ini dilakukan karena ucapan kontroversial Sahroni baru-baru ini, Hermawi kembali membantah.
    “Rotasi biasa saja,” kata Hermawi.
    Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni merespons kritik keras dari publik yang memunculkan desakan agar DPR dibubarkan.
    Desakan itu mencuat seiring munculnya rincian gaji dan penghasilan anggota DPR yang dinilai fantastis hingga Rp 230 juta, namun dinilai tak diimbangi dengan kinerja anggota DPR.
    Di sisi lain, adanya kenaikan tunjangan bagi anggota DPR di tengah kondisi ekonomi yang sulit di masyarakat dianggap tidak pantas.
    Ahmad Sahroni lalu merespons desakan pembuaran DPR RI itu saat melakukan kunjungan kerja ke Polda Sumut pada Jumat (22/8/2025).
    Sahroni menuturkan bahwa desakan untuk membubarkan DPR adalah sikap yang keliru. Ia bahkan ia menyebut pandangan ini sebagai mental orang tolol.
    Sahroni mengingatkan bahwa boleh saja mengkritik DPR, mencacai maki dan komplain. Hanya saja harus punya adat istiadat dan sopan santun dalam menyampaikan kritik.
    “Mental manusia yang begitu adalah mental orang tertolol sedunia. Catat nih, orang yang cuma bilang bubarin DPR itu adalah orang tolol sedunia. Kenapa? Kita nih memang orang semua pintar semua? Enggak bodoh semua kita,” ujar Sahroni saat melakukan kunjungan kerja di Polda Sumut, Jumat (22/8/2025).
    Ahmad Sahroni membantah dirinya bermaksud merendahkan masyarakat yang belakangan menyerukan pembubaran DPR RI.
    Ia bahkan mengeklaim, pernyataan “orang tolol sedunia” yang menuai kritik sesungguhnya bukan ditujukan kepada publik, melainkan pada cara berpikir pihak yang menilai DPR bisa begitu saja dibubarkan.
    “Kan gue tidak menyampaikan bahwa masyarakat yang mengatakan bubarkan DPR itu tolol, kan enggak ada,” ujar Sahroni saat dihubungi Kompas.com, Selasa (26/8/2025).
    “Tapi untuk spesifik yang gue sampaikan bahwa bahasa tolol itu bukan pada obyek, yang misalnya ‘itu masyarakat yang mengatakan bubar DPR adalah tolol’. Enggak ada itu bahasa gue,” imbuh dia.
    Menurut dia, ucapannya dipahami keliru sehingga kemudian digoreng seolah-olah ditujukan kepada masyarakat.
    Sahroni menegaskan, yang disorotinya adalah logika berpikir yang menilai DPR bisa dibubarkan hanya karena isu gaji dan tunjangan anggota.
     
    “Iya, masalah ngomong bubarin pada pokok yang memang sebelumnya adalah ada problem tentang masalah gaji dan tunjangan. Nah, kan itu perlu dijelasin bagaimana itu tunjangan, bagaimana itu tunjangan rumah. Kan perlu penjelasan yang detail dan teknis,” tutur Sahroni.
    “Maka itu enggak
    make sense
    kalau pembubaran DPR, cuma gara-gara yang tidak dapat informasi lengkap tentang tunjangan-tunjangan itu,” ujar dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 2
                    
                        Massa Berebut Air Minum yang Dibagikan TNI di Depan Mako Brimob Kwitang
                        Megapolitan

    2 Massa Berebut Air Minum yang Dibagikan TNI di Depan Mako Brimob Kwitang Megapolitan

    Massa Berebut Air Minum yang Dibagikan TNI di Depan Mako Brimob Kwitang
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Massa berebut uang dari salah satu anggota TNI di depan Mako Brimob Kwitang, Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2025).
    Pengamatan
    Kompas.com
    di lokasi, momen itu terjadi usai sejumlah anggota TNI berhasil menenangkan massa yang berunjuk rasa di depan Mako Brimob Kwitang.
    Para TNI dan Marinir juga tak henti-henti mengajak diskusi para pendemo agar suasana tetap kondusif.
    Bahkan, salah satu anggota TNI memborong minuman pedagang kaki lima untuk dibagikan ke massa yang menuntut keadilan terkait peristiwa ojol dilindas rantis Brimob.
    “Totalnya berapa? Rp 450.000, ya, udah kita kasih Rp 500.000 lah,” kata anggota TNI tersebut.
    Ditraktir minuman, massa bergembira dan kompak mengucapkan terima kasih.
    “Wey, hidup TNI. Terima kasih bapak,” teriak massa kompak.
    Tak hanya warga, pedagang kaki lima yang diborong dagangannya juga sumringah.
    Kemudian, salah satu lansia berusaha meminta uang untuk membeli makan siang ke anggota TNI tersebut.
    Anggota TNI itu terlihat mengenakan seragam loreng berwarna abu-abu, baret ungu dan bertuliskan TNI AL di bagian dada sebelah kirinya.
    “Pak minta buat makan pak,” kata bapak-bapak itu.
    Tanpa ragu, anggota TNI tersebut membagikan uang Rp 50.000 per orang untuk massa yang ada di depan Mako Brimob Kwitang. Uang itu diberikan agar massa bisa membeli makan siang.
    “Oke silahkan, yang mau makan ini silahkan,” kata anggota TNI itu sambil membagikan uang.
    Melihat hal itu, massa langsung berebut mengambil uang dari tangan anggota TNI tersebut.
    Sampai akhirnya, beberapa lembar sisa uang tersebut kembali dikantongi untuk membubarkan kerumunan pendemo.
    Dalam sebuah video amatir yang beredar di media sosial, mobil rantis bertuliskan Brimob tampak melaju cepat saat warga tengah berhamburan.
    Mobil lapis baja itu lantas melindas seorang pengendara ojek online yang tengah berusaha lari dari kerumunan.
    Peristiwa itu membuat massa yang semula bubar kembali mengerubungi mobil rantis.
    Meski begitu, kendaraan tersebut tetap melaju dan meninggalkan lokasi tanpa menghiraukan korban.
    Massa pun geram dan memukuli mobil milik Koprs Brimob itu, sebagian massa bahkan mengejar mobil tersebut.
    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta maaf atas peristiwa kendaraan taktis (rantis) Brimob Polri yang melindas seorang pengemudi ojek online (ojol) usai demo di Jakarta, Kamis (28/8/2025) malam.
    Sigit mengaku menyesali peristiwa perlindasan itu.
    “Saya menyesali terhadap peristiwa yang terjadi dan mohon maaf sedalam-dalamnya,” ujar Sigit kepada Kompas.com, Kamis.
    Dia pun memerintahkan Divisi Profesi dan Pengamanan Polri untuk melakukan penanganan lebih lanjut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3
                    
                        Polisi Berpangkat Kompol Hadapi Massa yang Marah di Kwitang, Teriak "Tak Ada Kesengajaan" Lindas Ojol
                        Megapolitan

    3 Polisi Berpangkat Kompol Hadapi Massa yang Marah di Kwitang, Teriak "Tak Ada Kesengajaan" Lindas Ojol Megapolitan

    Polisi Berpangkat Kompol Hadapi Massa yang Marah di Kwitang, Teriak “Tak Ada Kesengajaan” Lindas Ojol
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Perwakilan Brimob bernama Kompol Anton Asrar menemui massa yang berdemo di depan Mako Brimob, Kwitang, Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2025).
    Pengamatan Kompas.com di lokasi, Kompol Anton menemui massa didampingi oleh Asintel Kaskostrad Brigjen TNI Muhammad Nas.
    Keduanya berdiri di tengah-tengah kerumunan massa. Namun, posisi mereka terlihat lebih tinggi dari massa yang hadir.
    Menggunakan pengeras suara, Kompol Anton mengucapkan permintaan maaf atas insiden terlindasnya pengemudi ojek online (ojol) oleh kendaraan taktis (rantis) Brimob di Jalan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025).
    Permintaan maaf itu disampaikan Kompol Anton dengan berteriak. Hal ini terlihat dari urat yang muncul di lehernya saat menyampaikan permintaan maaf ke massa aksi.
    Dia berteriak agar pernyataan itu didengar massa. Sebab, kondisi di depan Mako Brimob siang ini dipenuhi massa.
    Belum lagi, saat Kompol Anton menyampaikan pernyataan banyak terdengar teriakan dari massa.
    “Kami minta maaf, sekali lagi kami minta maaf. Tidak ada kesengajaan dari kami,” ujar Kompol Anton.
    Mendengar hal itu, massa langsung berteriak dan suasana makin memanas.
    Asintel Kaskostrad Brigjen TNI Muhammad Nas sempat meminta massa tenang dan mendengarkan pernyataan dari Kompol Anton.
    “Tenang, tenang, tenang,” kata Muhammad Nas kepada massa.
    Kompol Anton menambahkan, saat ini sudah ada tujuh anggota Brimob yang ditangkap dan ditahan terkait peristiwa ojol terlindas rantis Brimob.
    “Dalam hal ini Kapolri telah menemui orangtua daripada korban. Sudah ada 7 orang anggota Brimob yang diamankan di Polda Metro Jaya,” ujar Kompol Anton.
    “Sudah dibawa ke Polda Metro Jaya. Nanti akan dirilis oleh Polda Metro Jaya. Nanti biar pihak Polda Metro Jaya yang merilis,” sambung dia.
    Usai pernyataan itu, kondisi depan Mako Brimob Kwitang makin riuh. Massa terus meneriaki Kompol Anton.
    “Diumpetin tuh, bohong, bohong,” ucap massa.
    Dalam sebuah video amatir yang beredar di media sosial, mobil rantis bertuliskan Brimob tampak melaju cepat saat warga tengah berhamburan.
    Mobil lapis baja itu lantas melindas seorang pengendara ojek online yang tengah berusaha lari dari kerumunan.
    Peristiwa itu membuat massa yang semula bubar kembali mengerubungi mobil rantis.
    Meski begitu, kendaraan tersebut tetap melaju dan meninggalkan lokasi tanpa menghiraukan korban.
    Massa pun geram dan memukuli mobil milik Koprs Brimob itu, sebagian massa bahkan mengejar mobil tersebut.
    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta maaf atas peristiwa kendaraan taktis (rantis) Brimob Polri yang melindas seorang pengemudi ojek online (ojol) usai demo di Jakarta, Kamis (28/8/2025) malam.
    Sigit mengaku menyesali peristiwa perlindasan itu.
    “Saya menyesali terhadap peristiwa yang terjadi dan mohon maaf sedalam-dalamnya,” ujar Sigit kepada Kompas.com, Kamis.
    Dia pun memerintahkan Divisi Profesi dan Pengamanan Polri untuk melakukan penanganan lebih lanjut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • IM57+ Minta Polisi Pelindas Ojol Dibawa ke Ranah Pidana
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        29 Agustus 2025

    IM57+ Minta Polisi Pelindas Ojol Dibawa ke Ranah Pidana Nasional 29 Agustus 2025

    IM57+ Minta Polisi Pelindas Ojol Dibawa ke Ranah Pidana
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua IM57+ Institute Lakso Anindito meminta proses penegakan hukum terhadap polisi yang melindas ojek online (ojol) hingga dua orang menjadi korban tidak hanya berhenti pada proses etik saja, tapi harus masuk ke proses pidana.
    “Saya meminta proses penyelesaian atas meninggalnya dua orang ini tidak diselesaikan hanya melalui pendekatan etik saja. Tapi pihak kepolisian harus melakukan proses penyidikan secara menyeluruh untuk bisa meminta pertanggungjawaban secara pidana,” kata Lakso dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (29/8/2025).
    Bahkan bila perlu, kata Lakso, Presiden Prabowo Subianto harus turun tangan dengan membentuk tim khusus yang bersifat independen.
    Tim khusus ini untuk menelisik rangkaian kekerasan dalam demonstrasi secara menyeluruh.
    “Apakah memang ada pihak-pihak dari kepolisian dan pihak-pihak lain yang harus dimintakan pertanggungjawaban, dan kalau bisa dalam tataran penegakan hukum pidana,” jelas dia.
    Terlebih menurutnya, demo ini terjadi karena kegagalan respons pemerintah terhadap masalah rakyat, termasuk dalam menanggapi kenaikan harga beras, kenaikan gaji DPR, tunjangan rumah untuk wakil rakyat, dan sebagainya.
    “Jadi ini merupakan satu bentuk reaksi yang menurut saya tidak pantas dilakukan oleh pemerintah,” ucap dia.
    Oleh karenanya, ia meminta pertanggungjawaban kepada Presiden RI dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
    Lakso menyampaikan, pertanggungjawaban Kapolri diperlukan karena brutalitas sudah terjadi.
    Brutalitas aparat merupakan rangkaian dari kekerasan yang sudah terjadi sebelumnya.
    “Jadi saya meminta kepada Pak Presiden untuk bertanggung jawab dan secara gentle bertanggung jawab atas segala yang terjadi pada kondisi hari ini. Karena tanpa hal tersebut, transparansi dan akuntabilitas tidak akan terjadi,” tandasnya.
    Sebelumnya diberitakan, massa dari berbagai elemen berkumpul di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (25/8/2025).
    Aksi yang dikenal sebagai demo 25 Agustus 2025 ini berlangsung sejak pagi, membawa beragam tuntutan mulai dari isu RUU Perampasan Aset hingga protes atas kenaikan tunjangan DPR.
    Aksi kemudian berlanjut pada Kamis (28/8/2025).
    Massa kembali berkumpul di sekitar Gedung DPR RI sejak siang.
    Terbaru pada Kamis malam, mobil rantis lapis baja bertuliskan Brimob tampak melaju cepat melindas seorang pengendara ojek online yang tengah berusaha lari dari kerumunan.

    Peristiwa itu membuat massa yang semula bubar kembali mengerubungi mobil rantis.
    Meski begitu, kendaraan tersebut tetap melaju dan meninggalkan lokasi tanpa menghiraukan korban.
    Massa pun geram dan memukuli mobil milik Korps Brimob itu. Sebagian massa bahkan mengejar mobil tersebut.
    Insiden itu makin menuai kemarahan publik yang semakin memuncak. Kecaman demi kecaman datang dari banyak pihak, tidak terkecuali para aktivis kemanusiaan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 9
                    
                        Pangkormar Perintahkan Marinir Bantu Amankan Demo Ojol di Markas Brimob Kwitang
                        Nasional

    9 Pangkormar Perintahkan Marinir Bantu Amankan Demo Ojol di Markas Brimob Kwitang Nasional

    Pangkormar Perintahkan Marinir Bantu Amankan Demo Ojol di Markas Brimob Kwitang
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Panglima Korps Marinir (Pangkormar) Letnan Jenderal TNI (Mar) Endi Supardi memerintahkan pengerahan prajurit marinir untuk membantu pengamanan aksi unjuk rasa di sekitar Kwitang, Jakarta Pusat, dekat Markas Satuan Brimob Polda Metro Jaya, pada Jumat (29/8/2025).
    Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Penerangan Korps Marinir (Kadispen Kormar) Letkol (Mar) Aang Andy Warta saat dikonfirmasi.
    “Perintah langsung dari Pangkormar untuk membantu kepolisian dan masyarakat agar situasi kondusif,” kata Aang, kepada Kompas.com, Jumat.
    Menurut Aang, sejumlah prajurit marinir diturunkan guna mendukung pengamanan aksi unjuk rasa.
    Aksi unjuk rasa ini didominasi oleh para ojek daring atau ojol usai peristiwa mobil Barakuda Brimob melindas seorang ojol, saat demonstrasi di daerah Pejompongan, Kamis (28/8/2025) malam.
    Kehadiran para anggota marinir itu disebut membantu menenangkan situasi di lapangan.
    “Betul, anak-anak marinir membantu untuk mengamankan teman-teman yang sedang melaksanakan aksi unjuk rasa damai,” ujar Aang.
    Ia menambahkan, para demonstran justru menyambut positif kehadiran marinir di lokasi.
    Sejumlah massa bahkan meneriakkan “hidup marinir” saat para prajurit tiba di lapangan.
    “Alhamdulillah anak-anak marinir hadir, teman-teman demonstran menyambut dengan baik dan situasi langsung kondusif,” kata dia.
    Aang juga menyertakan foto dokumentasi sejumlah prajurit marinir membagikan minuman kepada para demonstran.
    Ada pula foto prajurit marinir memeluk demonstran hingga membantu mengangkat sampah-sampah di sekitar lokasi unjuk rasa.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pembangunan Dapur MBG Wilayah 3T Ditargetkan Rampung Oktober-November
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        29 Agustus 2025

    Pembangunan Dapur MBG Wilayah 3T Ditargetkan Rampung Oktober-November Nasional 29 Agustus 2025

    Pembangunan Dapur MBG Wilayah 3T Ditargetkan Rampung Oktober-November
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Badan Gizi Nasional (BGN) menargetkan pembangunan dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar atau 3T dapat selesai paling lambat akhir Oktober hingga pertengahan November 2025.
    “Pembangunan SPPG, baik di wilayah aglomerasi maupun terpencil, dapat diselesaikan paling lambat akhir Oktober hingga pertengahan November 2025,” kata Dadan dalam keterangan resmi, Jumat (29/8/2025).
    Dadan mengatakan, berdasarkan data per 28 Agustus 2025 pukul 21.00 WIB, tercatat 6.720 SPPG telah beroperasi, 15.906 unit masih dalam proses verifikasi, dan 4.357 unit telah mendaftar untuk diverifikasi.
    Dengan demikian, total potensi SPPG yang tercatat mencapai 26.873 unit.
    “BGN secara intens mempercepat proses verifikasi. Diperkirakan akan membutuhkan waktu satu bulan sampai semua mitra yang sudah ada dalam sistem statusnya dapat dikonfirmasi,” ujar dia.
    BGN juga menetapkan kriteria dan standar dapur SPPG di wilayah 3T.
    “Di antaranya lokasi yang tidak dapat dijangkau dalam waktu 30 menit perjalanan dan memiliki jumlah penerima manfaat kurang dari 1.000 orang,” ujar dia.
    Sementara itu, BGN juga menetapkan ukuran SPPG minimal untuk dibangun di kawasan 3T, yakni memiliki ukuran 10 x 15 meter.
    “Bangunan SPPG memiliki ukuran 10 x 15 meter,” tambah Dadan.
    Sebelumnya, BGN memusatkan perhatian pada percepatan pembangunan SPPG di wilayah 3T.
    Dadan mengatakan, pembangunan dilakukan melalui Satuan Tugas (Satgas) yang dibentuk pemerintah daerah (pemda).
    “BGN bekerja sama dengan semua pemda. Pendataan dan pendaftaran SPPG terpencil dilakukan melalui Satgas yang dibentuk pemda,” tegas Dadan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ketua Komisi III DPR Minta Anggota Brimob yang Sebabkan Affan Meninggal Dihukum
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        29 Agustus 2025

    Ketua Komisi III DPR Minta Anggota Brimob yang Sebabkan Affan Meninggal Dihukum Nasional 29 Agustus 2025

    Ketua Komisi III DPR Minta Anggota Brimob yang Sebabkan Affan Meninggal Dihukum
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua Komisi III DPR RI Habiburrokhman meminta anggota Brimob yang melindas pengendara ojek
    online
    (ojol) hingga akhirnya meninggal, Affan Kurniawan (21), diproses hukum.
    Habiburrokhman meminta aparat kepolisian menindak tegas anggotanya sendiri, baik melalui jalur hukum maupun mekanisme kedinasan.
    “Kami minta oknum Brimob yang menyebabkan meninggalnya almarhum untuk ditindak tegas, baik secara kedinasan maupun secara hukum,” kata Habiburrokhman, dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (29/8/2025).
    Habiburrokhman merasa berduka atas meninggalnya Affan.
    Ia mendoakan almarhum husnul khatimah.
    Politikus Partai Gerindra itu mendorong pemerintah mengambil alih peran Affan sebagai tulang punggung keluarga.
    “Pemerintah seharusnya mengambil alih tanggung jawab nafkah keluarga almarhum, termasuk biaya sekolah anak-anak almarhum sampai perguruan tinggi,” ujar Habiburrokhman.
    Sebelumnya, massa gabungan dari mahasiswa, pelajar, dan masyarakat menggelar unjuk rasa besar untuk kedua kalinya guna memprotes kenaikan tunjangan anggota dewan, pada Kamis (28/8/2025).
    Seperti unjuk rasa pada Senin (25/8/2025) kemarin, demonstrasi ini juga diwarnai dengan bentrokan.
    Aparat merangsek maju, memukul mundur demonstran yang didominasi mahasiswa dan pelajar.
    Mereka juga terus menembakkan gas air mata. Sementara itu, massa terus melawan aparat dengan bambu hingga batu.
    Situasi semakin mencekam karena bentrok terus terjadi dan berujung pada insiden mobil lapis baja Brimob melindas driver ojek
    online
    .
    Di antara yang terlindas adalah Affan. Ia akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.