Author: Kompas.com

  • Doakan Affan Kurniawan, Polisi dan Driver Ojol di Bogor Gelar Shalat Ghaib
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 Agustus 2025

    Doakan Affan Kurniawan, Polisi dan Driver Ojol di Bogor Gelar Shalat Ghaib Megapolitan 29 Agustus 2025

    Doakan Affan Kurniawan, Polisi dan Driver Ojol di Bogor Gelar Shalat Ghaib
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com –
    Jajaran Kepolisian Resor Bogor Kota bersama sejumlah komunitas ojek
    online
    (ojol) menggelar shalat ghaib untuk mendiang Affan Kurniawan, driver ojol yang tewas usai dilindas oleh kendaraan taktis (rantis) Brimob, Jumat (29/8/2025).
    Shalat ghaib yang digelar di masjid komplek Mapolresta Bogor Kota itu diikuti dengan suasana khusyuk. Lantunan doa terdengar usai pelaksanaan shalat ghaib.
    Turut hadir pula Kepala Polresta Bogor Kota Komisaris Besar Eko Prasetyo.
    Dalam kesempatan itu, Eko menyampaikan belasungkawa atas peristiwa yang menewaskan Affan dalam aksi demo yang berujung ricuh itu.
    Eko mendoakan agar amal ibadah almarhum dapat diterima Allah SWT serta keluarga korban diberi ketabahan.
    “Kami tadi melaksanakan shalat ghaib bersama dengan temen-temen ojol yang ada di wilayah Bogor Kota dilanjutkan dengan doa bersama,” ungkap Eko.
    Di sisi lain, Eko meminta agar masyarakat tidak terprovokasi serta ikut menjaga kondusifitas keamanan.
    “Seluruh masyarakat, mari jaga kondusifitas Kota Bogor yang kita cintai sama-sama ini. Untuk teman-teman ojol supaya tetap tenang,” sebutnya.
    Dalam sebuah video amatir yang beredar di media sosial, mobil rantis bertuliskan Brimob tampak melaju cepat saat warga tengah berhamburan.
    Mobil lapis baja itu lantas melindas seorang pengendara ojek online yang tengah berusaha lari dari kerumunan.
    Peristiwa itu membuat massa yang semula bubar kembali mengerubungi mobil rantis.
    Meski begitu, kendaraan tersebut tetap melaju dan meninggalkan lokasi tanpa menghiraukan korban.
    Massa pun geram dan memukuli mobil milik Koprs Brimob itu, sebagian massa bahkan mengejar mobil tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Massa Demo di Polda Metro Bergeser ke Semanggi untuk Istirahat
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 Agustus 2025

    Massa Demo di Polda Metro Bergeser ke Semanggi untuk Istirahat Megapolitan 29 Agustus 2025

    Massa Demo di Polda Metro Bergeser ke Semanggi untuk Istirahat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Sejumlah massa demo di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, bergerak ke bawah kolong Simpang Susun Semanggi, Jumat (29/8/2025) malam.
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com 
    di lokasi, massa terlihat lebih tenang. Tidak ada tindakan represif yang mereka lakukan.
    Bahkan, massa terlihat beristirahat sambil menikmati minuman yang dijajakan tukang kopi keliling.
    Mereka terlihat saling berbincang, sementara dari kejauhan terdengar beberapa kali ledakan petasan disertai kepulan asap.
    Di jalan, sampah berupa botol minuman dan kemasan makanan ringan tampak berserakan. Gerimis juga sesekali turun.
    Di pinggir jalan, terlihat sejumlah sepeda motor terparkir. Dari arah Bendungan Hilir, sebuah bus bertuliskan “Paspampres” melintas. Di dalamnya, sejumlah aparat berbaju loreng sempat melambaikan tangan kepada massa.
    Bus itu sempat berhenti saat seorang pria berjaket ojol mengajaknya bertukar sapa.
    Tak lama setelah itu, massa bergerak berbalik arah sambil menyanyikan yel-yel yang menyindir kepolisian.
    Di bawah jembatan, terdengar beberapa pukulan ke arah barrier beton. Terlihat juga puluhan pecahan batu di jalan.
    Perhatian massa sempat tersita saat seorang jurnalis berkemeja hijau mendekat dengan kameramennya. Kepada kamera, massa aksi meneriakkan nama Ahmad Sahroni.
    “Ahmad Sahroni, turun dari jabatanmu!” seru massa pada kamera lalu kembali larut dalam kerumunan.
    Kemudian, terdengar massa aksi meminta pasta gigi sebagai persiapan antisipasi dampak gas air mata. Perlahan mereka kembali lagi berjalan ke arah Senayan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kondisi Mako Brimob Kwitang Malam Ini, Massa Diarahkan ke Pasar Senen
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 Agustus 2025

    Kondisi Mako Brimob Kwitang Malam Ini, Massa Diarahkan ke Pasar Senen Megapolitan 29 Agustus 2025

    Kondisi Mako Brimob Kwitang Malam Ini, Massa Diarahkan ke Pasar Senen
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Demo di depan Mako Brimob Kwitang, Jakarta Pusat, masih berlangsung ricuh, Jumat (29/8/2025) malam sekitar pukul 20.45 WIB.
    Pengamatan
    Kompas.com
    di lokasi, massa tetap bertahan sampai saat ini meski lokasi demo sempat diguyur hujan.
    Sebelumnya, mereka bertahan di depan gerbang Mako Brimob Kwitang.
    Bahkan, gerbang Mako Brimob sempat terbakar karena terkena molotov. Aparat kemudian mendorong massa untuk beranjak ke arah Pasar Senen.
    Suasana di sekitar lokasi masih diwarnai saling balas antara tembakan gas air mata dan ledakan petasan.
    Namun, massa juga berusaha menjebol barikade aparat untuk kembali mendekat ke depan Mako Brimob.
    Sementara itu, jalur dari Mako Brimob Kwitang hingga Tugu Tani tampak kondusif setelah disterilkan oleh TNI.
    Untuk diketahui, seorang pengemudi ojol bernama Afan Kurniawan tewas terlindas mobil barakuda saat mengikuti demo di Jalan Penjernihan, Jakarta Pusat, Kamis (27/8/2025).
    Terlindasnya Afan dengan mobil Brimob disaksikan banyak pendemo lainnya dan terekam video.
    Video tersebut pun tersebar luas di sosial media dan membuat pengemudi ojol dan warga marah.
    Mereka berbondong-bondong mendatangi Mako Bromob Kwitang untuk menuntut keadilan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menag: Semoga Affan Kurniawan Menjadi Syuhada karena Pertahankan Idealisme
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        29 Agustus 2025

    Menag: Semoga Affan Kurniawan Menjadi Syuhada karena Pertahankan Idealisme Nasional 29 Agustus 2025

    Menag: Semoga Affan Kurniawan Menjadi Syuhada karena Pertahankan Idealisme
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan ucapan duka mendalam atas wafatnya Affan Kurniawan, seorang driver ojek online (ojol) yang dilindas Brimob saat aksi demonstrasi, Kamis (28/8/2025).
    “Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Saya Nasaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal dan Menteri Agama, dari lubuk hati yang paling dalam mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas musibah yang menimpa saudara kita semuanya, Affan Kurniawan,” ujar Menag Nasaruddin Umar dalam keterangannya, Jumat (29/8/2025).
    Nasaruddin mendoakan agar almarhum Affan meninggal sebagai syuhada karena telah mempertahankan idealisme yang dianggapnya benar.
    Syuhada adalah golongan orang-orang yang meninggal dunia karena mati syahid.
    “Kita doakan semoga arwah beliau diterima di sisi Allah SWT. Semoga beliau termasuk di antara syuhada karena mempertahankan idealisme yang dianggapnya benar,” tutur Menag.
    Nasaruddin berharap persoalan ini dapat diselesaikan dan pihak yang bertanggung jawab dapat diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.
    “Mari kita tuntaskan persoalan ini. Semoga yang benar-benar bersalah itu dikenakan hukuman sesuai dengan peraturan yang berlaku,” ucapnya.

    Menag mendoakan agar keluarga Affan dapat menerima musibah ini dengan penuh ketabahan dan kesabaran.
    “Kepada seluruh keluarga (almarhum), semoga Allah memberikan ketabahan dan kesabaran menerima kenyataan ini,” ucap Menag.
    Ia yakin banyak masyarakat yang ikut mendoakan Affan Kurniawan.
    “Pasti banyak sekali orang yang mendoakan. Belum tentu kita akan dipanggil Tuhan dan sebanyak ini yang mendoakan,” ucap dia.
    Affan Kurniawan adalah pengemudi ojek online atau ojol yang meninggal dunia usai dilindas mobil kendaraan taktis (rantis) Brimob pada situasi demonstrasi 28 Agustus 2025 kemarin.
    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta maaf atas peristiwa tersebut dan menyesali kejadian itu.
    Dia pun memerintahkan Divisi Profesi dan Pengamanan Polri untuk melakukan penanganan lebih lanjut.
    Sejauh ini, sudah ada tujuh anggota Brimob yang telah menjalani pemeriksaan etik dan ditempatkan khusus.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Situasi Demo di Polda Metro Jaya Malam Ini, Polisi Berupaya Sterilisasi Massa
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 Agustus 2025

    Situasi Demo di Polda Metro Jaya Malam Ini, Polisi Berupaya Sterilisasi Massa Megapolitan 29 Agustus 2025

    Situasi Demo di Polda Metro Jaya Malam Ini, Polisi Berupaya Sterilisasi Massa
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Situasi memanas masih terjadi di sekitar Gedung Polda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, pasca-demonstrasi elemen mahasiswa pada Jumat (29/8/2025).
    Pantauan
    Kompas.com
    di Pintu Utama Gedung Polda Metro Jaya pada pukul 20.26 WIB, sejumlah personel dari Korps Sabhara dan Korps Brimob terlihat membentuk barikade di area dalam markas.
    Di sudut lain, terlihat sejumlah personel Korps Brimob berupaya menjauhkan massa yang berada di Semanggi dan Jalan Jenderal Sudirman dari area luar Polda Metro Jaya.
    Tampak beberapa personel yang berada di garis depan berulang kali melepaskan gas air mata ke arah massa.
    Hal yang sama juga dilakukan massa yang berada di Jalan Jenderal Sudirman.
    Mereka beberapa kali melepaskan petasan yang disusul suara dentuman keras di area dalam Polda Metro Jaya.
    Pada saat yang sama, sejumlah pria terlihat masih lalu lalang sembari menyanyikan yel-yel.
    Hingga kini, situasi di luar Polda Metro Jaya, tepatnya di sekitar Semanggi dan Jalan Jenderal Sudirman masih memanas.
    Sebelumnya diberitakan, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) dan BEM SI berencana menggelar aksi demonstrasi di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat siang.
     
    Aksi ini digelar sebagai respons atas insiden represif aparat terhadap masyarakat, termasuk viralnya peristiwa pengemudi ojek
    online
    terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob pada demo 28 Agustus.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Insiden Driver Ojol Dilindas Brimob, Ketum PBNU Gus Yahya Harap Pemerintah Segera Ambil Sikap
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        29 Agustus 2025

    Insiden Driver Ojol Dilindas Brimob, Ketum PBNU Gus Yahya Harap Pemerintah Segera Ambil Sikap Nasional 29 Agustus 2025

    Insiden Driver Ojol Dilindas Brimob, Ketum PBNU Gus Yahya Harap Pemerintah Segera Ambil Sikap
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf meminta pemerintah segera ambil sikap usai adanya insiden seorang driver ojek online (ojol) yang meninggal dunia setelah dilindas rantis Brimob, saat aksi demonstrasi, Kamis (28/8/2025).
    Yahya berharap pemerintah mengambil kebijakan yang tepat agar persoalan ini tidak berlarut-larut.
    “Semoga masyarakat maupun pihak-pihak yang relevan, terutama dari jajaran pemerintahan sesudah ini dapat segera mengambil sikap yang akan membawa keadaan lebih sejuk,” kata Yahya dalam keterangannya, Jumat (29/8/2025).
    Yahya menuturkan, sikap yang membawa kesejukan akan membuat keadaan lebih tenang, sehingga memberi kesempatan dan ruang untuk mengelola semua masalah ini menjadi lebih baik.
    “Musibah yang terjadi harus segera ditangani dengan seadil-adilnya dan dilakukan secara transparan,” ucap dia.
    Yahya yakin, insiden pengemudi ojol yang meninggal usai dilindas rantis ini dapat ditangani secara adil dan transparan.
    “Saya yakin sekali sesudah ini akan ada proses yang adil dan transparan untuk menangani musibah yang sudah terjadi,” ujarnya.
    Ia mengajak masyarakat mencari cara yang lebih tenang, lebih konstruktif untuk mencapai kebijakan-kebijakan yang diperlukan dan memenuhi aspirasi-aspirasi tersebut.
    “Tentang bagaimana kebijakan nanti, mari kita bangun mekanisme yang lebih tenang, mekanisme yang lebih substansial untuk mencari jalan keluar bagi pemenuhan aspirasi-aspirasi tersebut,” lanjutnya.
    Yahya mengatakan, segenap insan PBNU menyampaikan bela sungkawa atas wafatnya Affan Kurniawan, pengemudi ojol tersebut.
    “Atas nama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, atas nama jamiyyah Nahdlatul Ulama, saya menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya saudara Affan Kurniawan dan juga keprihatinan yang mendalam atas keadaan Saudara Muhammad Umar Anwaruddin sekarang,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Puan Sampaikan Dukacita, Minta Polri Tuntaskan Kasus Tewasnya Affan Kurniawan
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        29 Agustus 2025

    Puan Sampaikan Dukacita, Minta Polri Tuntaskan Kasus Tewasnya Affan Kurniawan Nasional 29 Agustus 2025

    Puan Sampaikan Dukacita, Minta Polri Tuntaskan Kasus Tewasnya Affan Kurniawan
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Affan Kurniawan, pengemudi ojek
    online
    yang menjadi korban dalam aksi demonstrasi pada Jumat (28/8/2025). 
    “Semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan, ikhlas, dan diberi ketabahan oleh Allah SWT,” katanya dalam keterangan yang diterima Kompas.com.
    Untuk diketahui, Affan meninggal dunia setelah terlindas kendaraan taktis (rantis) Barakuda Brimob Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya saat demonstrasi di kawasan Pejompongan, Jakarta, Kamis (28/8/2025) malam.
    Puan menegaskan, pihaknya meminta Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) untuk mengusut tuntas kasus tersebut secara transparan.
    “Atas nama seluruh anggota dan pimpinan DPR RI, kami menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya saudara Affan Kurniawan,” ujarnya.
    Puan mengaku prihatin atas kekerasan yang dialami peserta demonstrasi saat menyampaikan aspirasinya.
    Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu menegaskan, DPR berkomitmen mengawal proses penyelidikan hingga tuntas. 
    “Kami meminta kepada Kepala Polri (Kapolri) dan seluruh jajarannya agar mengusut tuntas dan transparan atas kejadian yang terjadi. Kami akan mengawal proses penyelidikannya sampai selesai,” tegasnya.
    Lebih lanjut, Puan menyampaikan permohonan maaf apabila masyarakat merasa DPR belum sepenuhnya menjalankan tugas sebagai wakil rakyat.
    “Atas nama seluruh anggota dan pimpinan DPR RI, kami meminta maaf, apabila belum sepenuhnya dapat menjalankan tugas kami sebagai wakil rakyat,” ujarnya.
    Puan menegaskan, DPR berkomitmen untuk terus berbenah dan membuka ruang komunikasi yang sehat demi bergotong royong dalam membangun bangsa dan negara.
    Dia berharap, insiden serupa tidak terulang pada masa depan dan mengajak semua pihak untuk bekerja keras dan wawas diri. 
    “Kami bersama harus wawas diri, bekerja keras, dan berdoa agar ke depan insiden dan tragedi seperti ini tidak terjadi kembali,” tutur Puan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 10
                    
                        Demo Polda DIY Memanas, Ring Road Utara Tidak Ditutup
                        Yogyakarta

    10 Demo Polda DIY Memanas, Ring Road Utara Tidak Ditutup Yogyakarta

    Demo Polda DIY Memanas, Ring Road Utara Tidak Ditutup
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com –
    Demo Jogja Gejayan di Polda DIY ricuh, Jumat (29/8/2025) petang.
    Pantauan Kompas.com, lalu lintas di simpang empat Condongcatur, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang mengarah ke Polda DIY (ring road utara) tidak ditutup.
    Praktis ini mendapatkan perhatian dari pengguna jalan. Para pengguna jalan yang lewat dengan kecepatan rendah dan berupaya mengambil video sontak dicegah oleh para massa aksi.
    “Jangan ngerekam, jangan ngerekam,” ujar massa aksi, Jumat (29/8/2025).
    Sebelumnya Aliansi Jogja Memanggil yang berisi elemen masyarakat Yogyakarta sore ini melakukan aksi demonstrasi di Polda DIY.
    Humas Aliansi Jogja Memanggil Bung Koes mengatakan, pada sore hingga menjelang petang ini pihaknya telah melakukan konsolidasi bersama di Yogyakarta.
    Hasil dari konsolidasi tersebut Jogja Memanggil merumuskan 6 tuntutan yang akan disuarakan di Polda DIY.
    Pertama adalah menuntut usut tuntas represifitas yang dilakukan oleh Polisi seperti kasus meninggalnya Ojol di Jakarta, lalu usut tuntas kasus Kanjuruhan Malang, hingga mengusut tuntas kasus Gamma.
    “Kedua Reformasi total kepolisian RI copot Kapolri Listyo Sigit,” kata Koes, Jumat (29/8/2025).
    Ketiga lanjut Koes, pemerintah dituntut untuk menerapkan pajak progresif kepada orang kaya,serta batalkan kenaikan PBB.
    “Kita tahu bahwa kenaikan PBB hari ini menyekik seperti di Pati banyak rakyat resah akan kenaikan PBB,” kata dia.
    Tuntutan selanjutnya adalah hentikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) serta potong anggaran Hankam, kembalikan alokasi dana pendidikan.
    “Lima hentikan dan batalkan kebijakan absolutitas struktur pemerintahan dan militerisasi ruang sipil. Keenam Selanjutnya turunkan Prabowo Gibran, beserta kabinet merah putih dan DPR. Sahkan RUU perampasan aset dan miskinkan koruptor dan keluarga,” kata dia.
    Selain itu pihaknya juga menuntut kepada Polisi untuk membebaskan para demonstran yang diamankan.
    “Kami menyerukan dari Jogja memanggil Senin, seluruh daerah di Indonesia untuk aksi serentak nasional. Kami akan melakukan aksi jogja memanggil pada hari senin di seputar Malioboro,” ujar dia.
    “Hari ini kenapa penting ke Polda karena kita tahu pembunuh satu ojol kawan kita adalah polisi. Kami menuntut agar pembunuhan tersebut diusut tuntas,” pungkas Bung Koes.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Massa Demo di DPR Cari Keberadaan Sahroni, Uya Kuya, dan Eko Patrio
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        29 Agustus 2025

    Massa Demo di DPR Cari Keberadaan Sahroni, Uya Kuya, dan Eko Patrio Nasional 29 Agustus 2025

    Massa Demo di DPR Cari Keberadaan Sahroni, Uya Kuya, dan Eko Patrio
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Massa demo di depan Gedung DPR mencari-cari keberadaan anggota DPR yang berjoget pada saat Sidang Tahunan MPR 2025 kemarin.
    Massa demo itu lantas meneriakkan nama sejumlah anggota DPR melalui pengeras suara, mulai dari Ahmad Sahroni, Uya Kuya, hingga Eko Patrio.
    “Woi pejabat-pejabat yang joget. Mana lu Uya Kuya, Eko Patrio, Sahroni?” seru para demonstran, Jumat (29/8/2025).
    Lalu, para demonstran menagih janji bahwa pintu DPR bakal dibuka lebar-lebar buat rakyat.
    Mereka pun menyebut janji Ketua DPR Puan Maharani hanya janji palsu.
    “Puan, dibuka yok lebar-lebar pintu DPR. Mana janjinya Puan yang bilang pintu dibuka lebar-lebar? Janji palsu,” ucap mereka.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3
                    
                        JK Sebut Penyebab Demo: Anggota DPR Bicara Asal-asalan dan Hina Rakyat
                        Nasional

    3 JK Sebut Penyebab Demo: Anggota DPR Bicara Asal-asalan dan Hina Rakyat Nasional

    JK Sebut Penyebab Demo: Anggota DPR Bicara Asal-asalan dan Hina Rakyat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK), menilai bahwa pernyataan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI yang asal bicara menjadi penyebab utama demo pecah sejak Senin (25/8/2025) hingga hari ini.
    Oleh karenanya, ia meminta anggota dewan sebagai wakil rakyat untuk tidak berbicara sembarangan ketika menanggapi kritik dan keresahan masyarakat akibat sejumlah kebijakan.
    “Jangan bicara asal-asal dan jangan menghina masyarakat. Ini semua yang menjadi penyebab daripada masalah,” kata Jusuf Kalla dalam keterangan resmi dalam sebuah video yang disampaikan kepada
    Kompas.com
    , Jumat (29/8/2025).
    JK meminta para pejabat dan anggota DPR untuk menahan diri.
    Ia menyampaikan bahwa demo yang terjadi pada Senin awal pekan ini dan dua hari belakangan harus menjadi pelajaran yang besar.
    “Tentunya bagi para penjabat, para anggota DPR, untuk menahan diri, menjadi pelajaran yang besar,” tuturnya.
    Tak hanya itu, JK juga meminta masyarakat untuk turut menahan diri.
    Ia memahami bahwa masyarakat, termasuk pengemudi ojek online, merasa marah karena salah seorang temannya, Affan Kurniawan (21), tewas dilindas rantis barracuda yang dikendarai polisi.
    Namun, jika demo meluas karena tidak menahan diri, ekonomi akan terhenti dan pekerjaan setiap orang untuk memenuhi nafkah keluarga akan terganggu.
    “Kalau kota bergejolak seperti ini, maka kehidupan ekonomi akan berhenti. Bisa menimbulkan juga pendapatannya berkurang dan tentu berakibat jauh pada kehidupan masing-masing,” bebernya.
    Lebih lanjut, JK meminta masyarakat untuk menjaga ketertiban lingkungan.
    “Agar masyarakat menjaga lingkungan masing-masing. Karena masalah begini akan berakibat banyak. Kita memahami itu bahwa kita semua akan kena masalah,” tandas JK.
     
    Sebelumnya diberitakan, sejumlah anggota DPR RI menjadi sorotan saat merespons masyarakat yang memberikan kritik lewat media sosial maupun aksi demonstrasi di depan DPR RI.
    Kritikan masyarakat itu awalnya merespons isu gaji dan tunjangan jumbo anggota Dewan yang menjadi perdebatan publik.
    Beberapa anggota Dewan memberikan klarifikasi soal tunjangan rumah senilai Rp 50 juta per bulan yang diterimanya, tetapi justru memanaskan suasana.
    Sebut saja anggota DPR dari Fraksi Partai Nasdem, Nafa Urbach, yang mendukung pemberian tunjangan tersebut supaya bisa mengontrak rumah di sekitar Gedung DPR.
    Dia bahkan membandingkan dengan dirinya yang tinggal di Bintaro dan harus bergulat dengan kemacetan setiap kali menuju Senayan.
    Publik menilai Nafa gagal membaca situasi lewat pernyataannya itu hingga akhirnya meminta maaf.
    Kemudian, muncul pernyataan pedas Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni, kepada publik yang mengkritik DPR.
    Sahroni melontarkan kalimat yang kian memperkeruh suasana ketika menanggapi seruan “Bubarkan DPR” di media sosial.
    “Catat nih, orang yang cuma mental bilang ‘bubarin DPR’, itu adalah orang tolol se-dunia,” ujarnya dalam kunjungan kerja di Medan, Jumat (22/8/2025).
    Pernyataan para anggota dewan ini ditengarai memantik kemarahan publik sehingga menggelar sejumlah aksi unjuk rasa di berbagai daerah, termasuk di Gedung DPR pada Senin (25/8/2025) dan Kamis (28/8/2025).
    Kondisi ini semakin bergejolak setelah insiden kendaraan taktis (rantis) Brimob melindas pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, di Jakarta pada Kamis malam kemarin.
    Aksi unjuk rasa ini pun meluas tidak sekadar memprotes tunjangan para anggota dewan, melainkan juga menuntut keadilan atas kekerasan yang dilakukan oleh aparat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.