Author: Kompas.com

  • 7
                    
                        Eks Jenderal Usul Presiden Bisa Langsung Tunjuk Kapolri, Tanpa Melalui DPR
                        Nasional

    7 Eks Jenderal Usul Presiden Bisa Langsung Tunjuk Kapolri, Tanpa Melalui DPR Nasional

    Eks Jenderal Usul Presiden Bisa Langsung Tunjuk Kapolri, Tanpa Melalui DPR
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Mantan Kapolri Jenderal (Purn) Da’i Bachtiar mengusulkan agar Presiden bisa langsung memilih Kapolri tanpa melalui proses politik di DPR.
    Da’i menyebut, Pusat Purnawirawan (PP) Polri telah membahas perubahan aturan tersebut dengan Komisi Percepatan
    Reformasi Polri
    .
    Hal tersebut Da’i sampaikan usai PP Polri bertemu dengan Komisi Percepatan Reformasi Polri di Gedung Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Jakarta Pusat, Rabu (10/12/2025).
    “Yang tadi disinggung adalah bahwa
    pemilihan Kapolri
    itu kan Presiden toh, hak prerogatifnya Presiden. Tetapi, Presiden harus mengirimkan ke
    DPR
    untuk minta persetujuan. Nah, ini juga jadi pertanyaan. Apakah masih perlu aturan itu?” ujar Da’i.
    “Tidakkah sepenuhnya kewenangan prerogatif dari seorang Presiden memilih calon Kapolri dari persyaratan yang dipenuhi dari Polri itu sendiri? Tidak perlu membawa kepada forum politik gitu, melalui DPR,” sambung dia.
    Da’i khawatir, jika dipilih melalui DPR, Kapolri yang terpilih bakal memikul beban balas jasa.
    Sebab, selama ini, calon Kapolri yang dipilih Presiden harus melalui
    fit and proper test
    di DPR dulu.
    Jika disetujui, barulah nama calon Kapolri dikembalikan ke Presiden.
    “Sebab apa? Ini dikhawatirkan ada beban-beban yang dihadapi oleh si Kapolri ini setelah milih, karena mungkin ada balas jasa dan sebagainya di forum persetujuan itu. Walaupun tujuannya baik ya, kontrol kepada kekuasaan prerogatif dari Presiden,” ujar Da’i.
    Meski begitu, Da’i menyerahkan sepenuhnya keputusan penggantian aturan pemilihan Kapolri kepada Komisi Percepatan Reformasi Polri.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • KLH Evaluasi Dokumen Lingkungan Perusahaan Diduga Sebabkan Banjir Sumatera

    KLH Evaluasi Dokumen Lingkungan Perusahaan Diduga Sebabkan Banjir Sumatera

    KLH Evaluasi Dokumen Lingkungan Perusahaan Diduga Sebabkan Banjir Sumatera
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mengevaluasi dokumen lingkungan seluruh perusahaan yang diduga memiliki keterkaitan atas bencana banjir bandang di tiga provinsi, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
    “Dapat kami informasikan bahwa
    Kementerian Lingkungan Hidup
    telah melakukan dan saat ini masih berjalan, yaitu evaluasi terhadap dokumen lingkungan terhadap seluruh perusahaan atau badan usaha yang memiliki keterkaitan baik di Sumatera Utara, Sumatera Barat, maupun di Aceh,” kata Direktur Tindak Pidana KLH, Frans Cahyono, dalam konferensi pers daring, Rabu (10/12/2025).
    Pemeriksaan dokumen ini dalam rangka penegakan hukum dan memastikan kepatuhan terhadap persetujuan lingkungan, serta mitigasi terhadap risiko cuaca ekstrem.
    Selain evaluasi dokumen, KLH juga mempersiapkan
    audit lingkungan
    terhadap badan usaha yang telah mendapat persetujuan lingkungan.
    Salah satu aspek yang sedang dikaji ulang adalah kapasitas antisipasi curah hujan ekstrem.
    “Di sana memang semula diberikan kapasitas sebesar 150 milimeter per hari (curah hujan yang harus diantisipasi). Ini sebenarnya sudah dalam tingkat ekstrem, namun akan ditingkatkan mungkin menjadi 400, misalnya,” ujarnya.
    Penyesuaian standar itu diusulkan untuk memastikan perusahaan memiliki kesiapan yang memadai dalam menghadapi pola cuaca yang semakin tidak menentu.
    Frans menegaskan bahwa KLH telah meningkatkan pengawasan terhadap sejumlah perusahaan dengan memasang plang pengawasan.
    Langkah tersebut menjadi sinyal bahwa perusahaan terkait sedang dalam pemantauan ketat dan akan dievaluasi secara menyeluruh.
    “Hal ini tentunya akan menjadi atensi serius untuk mengevaluasi segala sesuatu yang telah terjadi,” katanya.
    KLH, lanjut Frans, memiliki tiga instrumen penegakan hukum, yakni pidana, sanksi administrasi, serta penyelesaian sengketa atau keperdataan.
    Ia mengingatkan bahwa ketiga jalur ini dapat digunakan secara paralel sesuai kebutuhan, bersama dengan aparat penegak hukum lainnya.
    Frans menegaskan bahwa KLH siap berkolaborasi penuh dengan Bareskrim Polri serta kementerian dan lembaga terkait dalam menangani aspek lingkungan dari
    bencana banjir bandang
    tersebut.
    “Dalam hal penegakan hukum yang dilakukan teman-teman Bareskrim, kita akan beri
    support
    sepenuhnya baik secara data maupun tenaga ahli yang memang diperlukan,” tegas Frans.
    Diberitakan sebelumnya, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menyampaikan bahwa operasional 13 perusahaan memicu bencana banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat dari Selasa (25/11/2025) sampai Kamis (27/11/2025). Walhi pun mendesak Kementerian Kehutanan untuk mencabut izin di sektor kehutanan di wilayah tersebut.
    Kepala Divisi Kampanye Walhi, Uli Artha Siagian, menyebut perusahaan tersebut bergerak di sektor kehutanan, pertambangan, dan perkebunan yang menyebabkan rusaknya hutan sehingga daya tampungnya menurun.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Komdigi: Kalau Menemukan Konten yang Tidak Baik, Laporkan!

    Komdigi: Kalau Menemukan Konten yang Tidak Baik, Laporkan!

    Komdigi: Kalau Menemukan Konten yang Tidak Baik, Laporkan!
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengimbau generasi bangsa untuk segera melaporkan melalui kanal pengaduan platform jika menemukan konten yang tidak pantas saat berselancar di media sosial.
    Hal itu disampaikan
    Aulia Zulfa
    dari Direktorat Strategi dan Kebijakan Pengawasan Ruang Digital
    Kementerian Komdigi
    dalam
    talkshow
    bertema “Jaga Ruang Digital, Perteguh Generasi Bermoral.”
    “Kalau misalkan ada konten yang tidak baik, laporkan, adukan,” kata Aulia, di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Jakarta Pusat, Rabu (10/12/2025).
    Aulia mengatakan, pembentukan ruang digital yang aman dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk kebijakan platform dalam memberikan perlindungan bagi generasi muda saat mengakses internet.
    Ia mempertanyakan apakah generasi muda sudah merasa aman di ruang digital dan apakah penyedia platform telah memberikan perlindungan yang memadai.
    Menurut Aulia, ruang digital berisi banyak konten positif seperti inspirasi dan informasi pendidikan.
    Namun, tidak sedikit pula konten yang merugikan, menyesatkan, menghasut, bahkan berisi informasi bohong.
    Konten-konten tersebut, kata dia, harus dihapus agar tidak dapat diakses pengguna.
    “Ini juga perlu peran dari kita semua untuk lebih peduli. Laporkan. Sehingga konten itu bisa ditindaklanjuti, dihilangkan, dan tidak diakses oleh teman-teman yang lain, atau adik-adik yang lain,” ujar dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo Temui Vladimir Putin di Rusia Hari Ini

    Prabowo Temui Vladimir Putin di Rusia Hari Ini

    Prabowo Temui Vladimir Putin di Rusia Hari Ini
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Presiden RI Prabowo Subianto dikabarkan akan menemui Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskwa, Rusia, pada Rabu (10/12/2025) hari ini.
    Berdasarkan situs resmi Kremlin atau pemerintah Rusia, Putin disebut bakal mengadakan pembicaraan dengan Prabowo yang melaksanakan kunjungan kerja ke Rusia.
    “Pada tanggal 10 Desember,
    Vladimir Putin
    akan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Republik Indonesia
    Prabowo Subianto
    , yang akan berada di
    Moskow
    dalam kunjungan kerja,” demikian tertulis dalam situs Kremlin.
    Kremlin menyampaikan, pembicaraan antara Prabowo dan Putin akan berfokus pada isu yang berkaitan dengan
    kemitraan strategis
    Rusia-Indonesia.
    Selain itu, kedua tokoh tersebut juga akan membahas masalah internasional.
    “Pembicaraan akan berfokus pada isu-isu yang berkaitan dengan pengembangan lebih lanjut kemitraan strategis antara Rusia dan Indonesia, serta beberapa masalah internasional dan regional terkini,” imbuh Kremlin.
    Kompas.com
    telah berupaya mengonfirmasi perjalanan
    Prabowo ke Rusia
    ini kepada Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.
    Namun, hingga berita ini diterbitkan, keduanya belum merespons.
    Diketahui, Prabowo baru saja menggelar kunjungan kenegaraan ke Islamabad, Pakistan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Satu-satunya yang Selamat di Lantai 3 Kebakaran Terra Drone, SA Syok Rekannya Tewas
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Desember 2025

    Satu-satunya yang Selamat di Lantai 3 Kebakaran Terra Drone, SA Syok Rekannya Tewas Megapolitan 10 Desember 2025

    Satu-satunya yang Selamat di Lantai 3 Kebakaran Terra Drone, SA Syok Rekannya Tewas
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    SA (20), seorang karyawan selamat dari kebakaran kantor PT Terra Drone di Kemayoran mengaku mendengar langsung rekan-rekannya meminta tolong dan mengeluhkan sesak napas sebelum akhirnya tewas.
    Ia menjadi satu-satunya pegawai di lantai 3 yang berhasil keluar saat ledakan terjadi dan asap cepat memenuhi bangunan.
    Menurut ibu SA, Dea Anjani (52), rekan SA sempat menelpon dari lantai atas dalam kondisi panik.
    “Dia syok sekali. Terus temannya tadi nelepon pas dia udah di bawah, temannya masih di atas. Kata temennya, ‘Gue udah enggak kuat, tolongin gue, tolong gue,’ gitu kata anak saya,” tutur Dea, ketika ditemui di lokasi kejadian pada Selasa (9/12/2025).
    Dea mengatakan SA juga mendengar rekannya mengeluhkan sesak napas sebelum akhirnya tidak tertolong.
    Kondisi itu membuat SA terpukul karena beberapa jam sebelumnya masih bercengkerama dengan mereka.
    “Anak saya cerita, tadi pagi masih ngobrol sama bosnya, masih sama temen-temennya pas makan siang. Lalu tiba-tiba mereka sudah meninggal,” ucap Dea.
    SA selamat setelah segera turun dari lantai 3 begitu mendengar suara ledakan dari bawah sekitar pukul 12.00 WIB.
    “Iya, tiba-tiba meledak saja. Pas bunyi ‘bum’ gitu, anak saya langsung sigap dia ke bawah. Alhamdulillah bisa selamat,” kata Dea.
    Sesampainya di lokasi, ia lega mendapati putrinya masih hidup.
    “Anak saya nangis pas ketemu saya. Dia bilang ‘aku selamat ibu, aku selamat’,” tuturnya.
    Sebelum kehilangan kontak, SA sempat menelpon dan memberi tahu bahwa kantornya meledak.
    “Anak saya bilang, ‘Kantor aku meledak, bos aku mati’, gitu katanya. Saya ya lemes dong,” ujar Dea.
    Sebagai staf HRD, SA juga harus mendata rekan-rekannya yang meninggal maupun selamat. Proses itu membuatnya semakin tertekan.
    “Apalagi dia lihat data-data gitu kan. Melihat teman satu per satu sudah tidak ada,” tutur Dea.
    Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta menyebut kebakaran terjadi sekitar pukul 12.40 WIB di gedung
    Terra Drone
    di Jalan Letjen Suprapto.
    Petugas tiba pukul 12.50 WIB untuk melakukan penanganan. Sebanyak 22 orang meninggal dunia, terdiri dari tujuh laki-laki dan 15 perempuan.
    (Reporter: Dian Erika Nugraheny | Editor: Abdul Haris Maulana)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kebakaran Terra Drone Tewaskan 22 Orang, Pramono: Pasti Gedungnya Langgar Aturan!
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Desember 2025

    Kebakaran Terra Drone Tewaskan 22 Orang, Pramono: Pasti Gedungnya Langgar Aturan! Megapolitan 10 Desember 2025

    Kebakaran Terra Drone Tewaskan 22 Orang, Pramono: Pasti Gedungnya Langgar Aturan!
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com 
    – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menilai, kebakaran maut yang melanda kantor Terra Drone di Jalan Letjen Suprapto, Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (9/12/2025), terjadi karena bangunan tersebut tidak dibangun sesuai ketentuan keselamatan.
    “Problem
    utamanya adalah kalau semuanya mentaati aturan, pasti tidak terjadi. Ini kan pasti (gedung) dibangun tanpa aturan. Kalau saya lihat struktur dan sebagainya pasti mereka melanggar aturan,” ucap Pramono saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (10/12/2025).
    Pramono mengatakan, kondisi di dalam gedung tidak mendukung evakuasi saat kebakaran.
    Salah satu temuan paling mencolok adalah ukuran tangga yang terlalu kecil.
    Kondisi tersebut membuat banyak karyawan tidak bisa menyelamatkan diri.
    “Karena apa? Tangganya kecil banget, dan itu yang menyebabkan beberapa orang yang enggak bisa turun ke bawah,” lanjut dia.
    Selain minimnya akses evakuasi, Pramono menyebut bangunan itu tidak dipersiapkan menghadapi risiko kebakaran meski di dalamnya terdapat aktivitas penyimpanan baterai litium untuk drone.
    Saat kebakaran terjadi, para karyawan naik ke lantai atas karena api muncul dari bawah. Namun justru terjebak akibat asap pekat.
    “Memang
    problem
    utamanya adalah gedung tersebut tidak dipersiapkan dengan
    rescue
    kalau terjadi kebakaran,” lanjut dia.
    Melihat banyaknya korban jiwa, Pemprov DKI Jakarta akan menanggung seluruh proses pemakaman warga yang meninggal, termasuk perawatan korban luka.
    “Pemerintah Jakarta yang saya pimpin adalah bagaimana memberikan kemudahan bagi siapapun yang meninggal untuk bisa dibantu dimakamkan di Jakarta atas tanggung jawab pemerintah Jakarta. Termasuk yang luka, sakit, dan sebagainya kami tanggung,” ucap Pramono.
    Sebelumnya,
    kebakaran kantor Terra Drone
    menewaskan 22 orang.
    Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo menyebut, korban terdiri dari 7 laki-laki dan 15 perempuan.
    Di antara korban terdapat seorang wanita hamil yang turut kehilangan nyawa dalam peristiwa tersebut.
    Berdasarkan hasil olah TKP, gedung enam lantai tersebut hanya memiliki satu akses pintu masuk dan keluar, yang berada di lantai satu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Satu-satunya yang Selamat di Lantai 3 Kebakaran Terra Drone, SA Syok Rekannya Tewas
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Desember 2025

    Cerita Haru Korban Kebakaran Gedung Terra Drone: Aku Selamat Ibu Megapolitan 10 Desember 2025

    Cerita Haru Korban Kebakaran Gedung Terra Drone: Aku Selamat Ibu
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Staf Human Resources Development (HRD) berinisial SA (20), korban kebakaran Gedung Terra Drone di Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (9/2/2025), menangis saat bertemu ibundanya.
    Ibunda SA, Dea Anjani (52), menceritakan awalnya mendapatkan kabar dari anaknya terjadi
    kebakaran
    di kantor Terra Drone melalui sambungan telepon. Anaknya juga sempat menyampaikan teman dan bosnya meninggal dunia.
    Setelah itu, Dea tak bisa lagi menghubungi SA. Ia pun bergegas menuju lokasi kebakaran.
    Sesampainya di lokasi, Dea begitu lega ketika mendapat kabar bahwa putrinya selamat.
    “Anak saya nangis pas ketemu saya. Dia bilang ‘aku selamat ibu, aku selamat’,” tutur Dea menirukan perkataan SA di lokasi, Selasa.
    Dia mengatakan bahwa anaknya menjadi satu-satunya karyawan yang berhasil selamat saat berada di lantai 3 gedung tersebut.
    Saat itu sekitar pukul 12.00 WIB, para karyawan PT Terra Drone di lantai 3 yang baru saja selesai makan siang tiba-tiba mendengar ledakan dari lantai bawah.
    “Iya, tiba-tiba meledak saja. Pas bunyi “bum” gitu, anak saya langsung sigap dia ke bawah. Alhamdulillah bisa selamat,” tutur Dea.
    Karena langsung turun dari lantai 3, SA menjadi satu-satunya karyawan yang selamat. Sementara itu, seluruh rekan kerjanya meninggal dunia.
    Menurut Dea, hal itu membuat putrinya sangat syok karena sebelumnya makan bersama dengan bos dan temannya.
    “Anak saya cerita, tadi pagi masih ngobrol sama bosnya, masih sama temen-temennya pas makan siang. Lalu tiba-tiba mereka sudah meninggal,” tutur Dea.
    Selain itu, kata dia, temannya juga sempat menelepon anaknya minta tolong karena terjebak di lantai 3.
    “Dia syok, sekali. Terus temannya tadi nelepon pas dia udah di bawah, temannya masih di atas. Kata temennya, ‘gue udah enggak kuat, tolongin gue, tolong gue,’ gitu kata anak saya,” lanjutnya.
    Kepada Dea, SA menyebut bahwa rekan-rekannya sempat mengeluhkan sesak napas sebelum akhirnya tidak tertolong.
    Sebagai staf HRD, SA juga harus mendata rekan-rekannya yang meninggal maupun selamat. Hal itu membuatnya semakin tertekan.
    “Apalagi dia lihat data-data gitu kan. Melihat teman satu per satu sudah tidak ada,” tutur Dea.
    Sebelumnya, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Jakarta menginformasi kebakaran terjadi di Kantor PT Terra Drone Jalan Letjen Suprapto, Kelurahan Cempaka Baru, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, sekitar pukul 12.40 WIB.
    Petugas pemadam kebakaran langsung menuju ke lokasi dan tiba pukul 12.50 WIB dan langsung melakukan penanganan.
    Akibat kebakaran itu ada 22 korban meninggal dunia. Korban terdiri dari dari tujuh orang laki-laki dan 15 orang perempuan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Puluhan Tukang Tambal Ban Jadi Penyebab Terhambatnya Revitalisasi Trotoar di Cilincing
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Desember 2025

    Puluhan Tukang Tambal Ban Jadi Penyebab Terhambatnya Revitalisasi Trotoar di Cilincing Megapolitan 10 Desember 2025

    Puluhan Tukang Tambal Ban Jadi Penyebab Terhambatnya Revitalisasi Trotoar di Cilincing
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Puluhan tukang tambal ban menghiasi pemandangan trotoar di Jalan Syech Nawawi Al-Bantani, Cilincing, Jakarta Utara, setiap harinya.
    Trotoar yang seharusnya ramai dilintasi pejalan kaki, kini wajahnya sudah tak lagi terlihat jelas.
    Fasilitas pejalan kaki itu justru dipenuhi lapak-lapak
    tukang tambal ban
    kontainer yang masing-masing hanya berjarak 200 – 500 meter.
    Peralatan tukang tambal ban seperti mesin kompresor, pelek kontainer, dan ban bekas truk, nangkring di atas trotoar seolah merenggut hak para pejalan kaki selama bertahun-tahun.
    Tak hanya tukang tambal ban, warung-warung milik warga juga tak segan mengambil area trotoar untuk melebarkan lapaknya.
    Bangku dan meja warung kopi itu berada persis di atas trotoar sehingga fasilitas publik itu tak lagi bisa dilintasi pejalan kaki.
    Paving-paving blok di atas trotoar juga sudah mulai rusak, bahkan sebagian hilang dan hanya menyisakan tanah serta pasir di atasnya.
    Mirisnya, kontur trotoar di lokasi ini banyak yang tak rata dan berlubang sehingga tidak aman untuk dilintasi para pejalan kaki.
    Padahal, Jalan Syech Nawawi Al-Bantani merupakan lokasi yang aktivitas lalu lintasnya tinggi dan didominasi kendaraan berat yang berlalu lalang dari Pelabuhan Tanjung Priok.
    Jadi, seharusnya fasilitas trotoar di lokasi ini tersedia secara maksimal sebagai pemenuhan hak para pejalan kaki.
    Rusaknya trotoar dan dipenuhi oleh puluhan tukang tambal ban kontainer, membuat fasilitas publik ini sulit dilalui para pejalan kaki.
    Salah satunya pejalan kaki bernama Nurul (34) yang terpaksa harus jalan di bawah trotoar ketika melintas di lokasi tersebut.
    “Sebenarnya sangat disayangkan ya trotoar di sini diduduki tempat tambal ban, kita kadang jalan kaki susah, alhasil kita jalan di pinggir jalan mana sampingnya itu kendaraan-kendaraan berat,” tutur Nurul.
    Nurul takut jika berjalan di atas trotoar dirinya justru jatuh karena kontur tanah yang tak rata dan paving bloknya banyak yang rusak.
    Oleh sebab itu, ia berharap agar trotoar di Jalan Syech Nawawi Al-Bantani bisa segera direvitalisasi dalam waktu cepat supaya para pejalan kaki kembali merasa aman ketika melintas di jalan yang penuh kendaraan berat itu.
    Pejalan kaki lain bernama Rafa (27) juga memiliki harapan yang sama agar trotoar itu bisa direvitalisasi.
    “Harapannya pengin diperbaiki aja lah, mungkin si tukang tambal ban bisa dipindah ke belakang trotoar supaya enggak menutupi atau bagaimana caranya, apa disediakan tempat khusus terserah deh yang penting trotoarnya bisa lebih mulus,” jelas Rafa.
    Pasalnya, Rafa menyadari keberadaan tukang tambal ban di lokasi ini sangat dibutuhkan para sopir truk.
    Oleh sebab itu, meski merasa terganggu, ia berusaha memahami kondisi itu selama ini.
    Kepala Suku Dinas Bina Marga Jakarta Utara, Darwin Ali, menyebut ada beberapa kendala yang membuat
    revitalisasi trotoar
    di Jalan Syech Nawawi Al-Bantani terhambat selama ini.
    Salah satunya adalah karena trotoar masih diduduki oleh puluhan tukang tambal ban kontainer selama bertahun-tahun.
    “Kendala utama dari penataan trotoar di wilayah tersebut adalah adanya okupansi trotoar oleh oknum-oknum yang mengganggu fungsi trotoar yang diperuntukkan bagi pejalan kaki,” jelas Darwin.
    Darwin bilang, penataan trotoar bisa dilakukan apabila pelanggaran yang terjadi di atasnya sudah ditertibkan terlebih dahulu.
    Jika tak dilakukan penertiban maka proses penataan trotoar yang dilakukan akan sulit berjalan efektif.
    Oleh karena itu, Darwin meminta agar dinas berwenang segera melakukan penertiban.
    “Terkait hal tersebut, dirasa perlunya dilakukan penertiban oleh aparat yang berwenang seperti Satpol PP, Dishub, pihak kecamatan, dan kelurahan setempat,” jelas dia.
    Kegiatan penertiban penting dilakukan setidaknya untuk mengembalikan fungsi trotoar agar bisa dimanfaatkan para pejalan kaki dalam waktu cepat.
    Selain keberadaan tukang tambal ban, anggaran juga menjadi kendala penataan atau revitalisasi trotoar di kawasan ini.
    “Kemudian, untuk hal lain yang menjadi perhatian adalah penyaluran anggaran pembangunan revitalisasi trotoar,” kata Darwin.
    Darwin bilang, kebanyakan anggaran diprioritaskan untuk merevitalisasi trotoar-trotoar di lokasi vital seperti dekat fasilitas pendidikan, bisnis atau perkantoran, stasiun, terminal, dan halte angkutan umum.
    Meski begitu, Darwin berjanji ke depannya akan merevitalisasi trotoar itu menjadi lebih layak untuk dilalui para pejalan kaki.
    Kasatpol PP Kecamatan Cilincing, Roslely Tambunan, berjanji penertiban trotoar di lokasi itu akan segera dilakukan dan menjadi prioritas.
    “Ini menjadi prioritas saya untuk melakukan penindakan di lokasi,” jelas Lely.
    Tapi, sebelum melakukan penertiban, ia akan berkoordinasi dulu dengan pihak kelurahan.
    Sebab, ia harus mencari tahu apakah sebelum dirinya dipindah tugaskan ke kawasan Cilincing, trotoar itu sudah pernah ditertibkan atau belum.
    Jika memang belum pernah ditertibkan maka Lely akan segera menindaklanjuti segala bentuk pelanggaran di atas trotoar itu.
    “Akan kami tindaklanjuti pelanggaran-pelanggaran di lokasi,” jelas dia.
    Salah satu tukang tambal ban kontainer bernama Napitupulu (28) mengaku, menolak untuk ditertibkan karena ia menilai usahanya itu dibutuhkan para sopir truk.
    “Enggak pernah ditertibin selama ini aman, soalnya kalau kita ditertibin yang susah juga orang Dishubnya, kalau truk bannya bocor berhenti di tengah jalan enggak ada tukang tambal ban ya kan repot bikin macet,” jelas dia.
    Napitulu juga mengaku, kiosnya berada di belakang trotoar, hanya saja perlengkapan usahanya seperti pelek dan ban bekas memang ditaruh di atas sebagian trotoar karena kiosnya yang kecil.
    Ia juga membantah, bahwa beroperasinya tukang tambal ban di atas trotoar membuat Jalan Syech Nawawi Al-Bantani sering mengalami kemacetan.
    “Enggak setuju lah, tergantung kan kita membantu juga, kalau enggak kita tambal dan mobil itu enggak bisa jalan malah bikin tambah macet juga,” sambung dia.
    Pengamat Tata Kota M Azis Muslim menilai, penertiban trotoar di Jalan Syech Nawawi Al-Bantani tetap harus dilakukan.
    Azis menegaskan, sudah seharusnya trotoar di jalan ini bisa kembali dimanfaatkan oleh para pejalan kaki.
    “Ini kan tentu menjadi suatu keprihatinan karena trotoar itu kan diperuntukkan untuk pejalan kaki sehingga kalau pun ada trotoar dimanfaatkan untuk tukang tambal ban dan lain sebagainya, maka hak-
    hak pejalan kaki
    sudah dirampas,” tutur dia.
    Dengan begitu, penegakan hukum bagi para pelanggar yang mengubah fungsi trotoar penting untuk dilakukan pemerintah.
    Jika tak dilakukan penegakan hukum yang ketat maka keberadaan tukang tambal ban di trotoar menjadi bukti bahwa terjadi kurangnya penataan ruang publik yang efektif.
    Padahal persoalan trotoar ini menjadi hal vital untuk diperhatikan jika Jakarta ingin menjadi kota global di masa mendatang nantinya.
    Tak hanya melakukan penertiban, pemerintah setempat juga diminta menyediakan tempat khusus untuk para tukang tambal ban kontainer.
    “Saya rasa inisiatif untuk menyediakan tempat khusus bagi aktivitas tukang ban tadi sangat bagus dalam upaya melakukan penataan ruang publik di situ dan ini juga akan mengembalikan trotoar sebagai hak-hak pejalan kaki,” jelas Azis.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Korban di Mana-mana, Kasus Penipuan WO Ayu Puspita Kini Ditangani Polda Metro
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Desember 2025

    Korban di Mana-mana, Kasus Penipuan WO Ayu Puspita Kini Ditangani Polda Metro Megapolitan 10 Desember 2025

    Korban di Mana-mana, Kasus Penipuan WO Ayu Puspita Kini Ditangani Polda Metro
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com 
    – Kasus penipuan
    wedding organizer
     Ayu Puspita kini sepenuhnya ditangani Polda Metro Jaya.
    Seluruh laporan yang masuk ke beberapa Polres wilayah Jakarta, termasuk Polres Jakarta Utara, dilimpahkan ke Polda Metro.
    “Perkara WO yaitu PT Ayu Puspita Sejahtera ini akan ditangani oleh Ditreskrimum Polda Metro Jaya secara keseluruhan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaua, Kombes Budi Hermanto kepada wartawan, Rabu (10/12/2025).
    Lokasi kasus penipuan ini tersebar di Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat.
    Maka dari itu, Budi juga mengimbau agar korban yang merasa dirugikan juga ikut melaporkan ke pusat laporan yang sudah disiapkan.
    “Jadi kami mengimbau kepada masyarakat ataupun yang menjadi korban dalam
    wedding organizer
    PT Ayu Puspita Sejahtera, ini bisa melaporkan kepada pusat layanan yang sudah disiapkan oleh Ditreskrimum Polda Metro Jaya,” kata Budi.
    Kasus ini melibatkan total lima tersangka. Di antaranya Ayu sebagai direktur, dan DHP yang mulanya ditahan di Jakarta Utara.
    Sementara tiga tersangka lainnya, HE, BDP, dan RR, sudah ditangani Polda Metro Jaya dan menjalani gelar perkara.
    “Terhadap tiga tersangka B, H, dan R ini dilakukan gelar perkara di Wassidik Polda Metro Jaya,” kata Budi.
    Polres Metro Jakarta Utara menetapkan pemilik
    WO Ayu Puspita
    dan Dimas sebagai tersangka. Saat ini, keduanya juga telah ditahan.
    Keduanya diduga menipu puluhan calon pengantin dengan menawarkan paket promo murah, tetapi gagal menyediakan layanan meskipun pembayaran telah diterima penuh.
    Bukan hanya mereka yang ingin menikah, sejumlah vendor juga ikut merasakan kerugian imbas penipuan yang diduga mereka lakukan.
    Hingga kini, 87 orang telah melapor ke polisi. Namun, korbannya diduga lebih banyak daripada itu.
    Kerugian korban berkisar puluhan hingga ratusan juta rupiah.
    Meski penyidikan belum sepenuhnya selesai, polisi memastikan kebutuhan ekonomi menjadi pendorong utama.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pariyem, Korban Tewas Kebakaran Gedung Terra Drone Tulang Punggung Keluarga
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Desember 2025

    Pariyem, Korban Tewas Kebakaran Gedung Terra Drone Tulang Punggung Keluarga Megapolitan 10 Desember 2025

    Pariyem, Korban Tewas Kebakaran Gedung Terra Drone Tulang Punggung Keluarga
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pariyem (25), korban tewas saat kebakaran di Gedung Terra Drone, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa (9/12/2025), merupakan tulang punggung keluarga. 
    Sulaiman, tetangga yang menemani kakak Pariyem mengatakan bahwa korban bekerja membiayai kebutuhan ibunya di Lampung setelah ayahnya meninggal dunia.  
    Pariyem sudah bekerja di
    Terra Drone
    selama kurang lebih empat tahun.
    “Iya dia tulang punggung keluarga, karena bapaknya sudah enggak ada, ibunya sudah tua, sudah enggak bisa jalan jauh,” kata Sulaiman, bersama kakak Pariyem di RS Polri Kramat Jati, Rabu (10/12/2025).
    Sulaiman mengatakan Pariyem sempat mengunggah status WhatsApp berisi gambar makanan dan aktivitas istirahat.
    Saat itu memang Pariyem sedang istirahat makan siang.
    “(Status WA lagi) makan. Jam makan siang. Karena ada yang makan siang, ada yang shalat. Itu pas jam makan siang,” jelas Sulaiman.
    Sore hari ketika keluarga menerima kabar duka, Pariyem sudah tak bisa dihubungi lagi, ponselnya mati total.
    Sulaiman dan kakak Pariyem langsung bertolak ke Jakarta dan baru tiba Rabu subuh.
    Hingga kini, mereka belum menerima informasi terkait identifikasi korban untuk segera membawa pulang jenazah.
    “Nyampe sini subuh. Ya kondisi seperti inilah di sini. Belum ada dari pihak rumah sakit belum ada keterangan mau kapan selesainya, mau bawa pulangnya,” kata dia.
    Keluarga korban tak menuntut banyak. Mereka berharap agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat membantu pemulangan jenazah Pariyem ke Lampung.
    “Karena kami ya orang enggak punya di Lampung. Jadi kami mohon sama Gubernur DKI untuk dibantu ambulansnya lah sepenuhnya,” tutur Sulaiman.
    Baik Sulaiman maupun kakak korban belum menginformasikan kabar duka ini kepada sang ibu.
    Mereka tak kuasa menyampaikannya mengingat ibu korban yang sudah lanjut usia.
    “Kalau sementara ibunya belum (terinformasi), karena posisinya masih tua, rentan drop lah. Cuma kalau saudara-saudara lain sudah dikasih informasi semua,” ungkap dia.
    Sebelumnya,
    kebakaran
    terjadi di Gedung Kantor Terra Drone, Jalan Letjen Suprapto, Cempaka Baru, Kemayoran, Selasa kemarin.
    Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Jakarta menyebut, kebakaran di
    Gedung Terra Drone
    mulai diketahui sejak pukul 12.43 WIB.
    Tim damkar kemudian meluncur ke lokasi kejadian dan mulai melakukan pemadaman pada pukul 12.50 WIB.
    Lalu sekitar pukul 14.10 WIB, tim damkar telah berhasil memadamkan api dan melakukan pendinginan di lokasi kejadian.
    Polres Metro Jakarta Pusat pada pukul 17.00 WIB mengonfirmasi jumlah total korban meninggal sebanyak 22 orang.
    “Terdiri dari tujuh orang laki-laki dan 15 orang perempuan. Untuk 22 korban sudah dibawa ke RS Polri,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di lokasi, Selasa.
    Dari keseluruhan korban meninggal, ada satu orang ibu hamil dengan usia kandungan tujuh bulan.
    “Rata-rata korban meninggal ditemukan di lantai 3, 4, dan 5. Sebab (karyawan) yang berada di lantai 6 bisa langsung ke rooftop,” tutur Susatyo.
    Menurutnya, para korban meninggal rata-rata disebabkan kekurangan oksigen sehingga menyebabkan lemas dan berujung kepada kematian.
    “Asap naik ke lantai 2, 3, dan sebagainya, oksigen juga kurang, sehingga banyak yang meninggal karena lemas di atas,” kata Susatyo.
    Seluruh korban meninggal dibawa ke RS Polri Kramatjati untuk diidentifikasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.