Bukan Kertas Lagi, KPPS Cerita Nyoblos Pakai Tablet pada Pilwu Indramayu
Tim Redaksi
INDRAMAYU, KOMPAS.com
– Pelaksanaan Pemilihan Kuwu (Pilwu) secara digital di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Rabu (10/12/2025), menjadi pengalaman baru bukan hanya bagi pemilih, tetapi juga petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
Ketua
KPPS
TPS 12
Desa Pabean Udik
, Kecamatan
Indramayu
, Lia Andini, mengaku baru pertama kali terlibat dalam pemilihan berbasis digital.
“Saya juga
nyoblos
di sini, sama pakai digital. Tapi alhamdulillah semuanya lancar,” kata Lia saat ditemui di sela-sela tugasnya.
TPS 12 Desa Pabean Udik menjadi salah satu dari 139
TPS digital
yang diterapkan serentak di 139 desa pada Pilwu 2025. Indramayu ditunjuk sebagai
pilot project
Pilwu digital di
Jawa Barat
.
Lia mengatakan dirinya tidak mengetahui secara pasti alasan TPS yang dipimpinnya ditetapkan sebagai TPS digital. Namun, berdasarkan informasi yang diterimanya, mayoritas pemilih di TPS tersebut dinilai cukup melek teknologi.
Meski persiapan terbilang singkat, KPPS tetap melakukan sosialisasi dengan cara
door to door
bersamaan dengan pembagian surat undangan mencoblos.
“Kita
door to door
, enggak
dikumpulin
gitu, soalnya waktunya memang mepet,” kata Lia.
Ia menyebut proses
e-voting
hampir mirip dengan menggunakan ponsel. Pemilih cukup menyentuh foto calon kuwu di layar tablet.
“Tantangannya paling di pemilih orangtua, ada yang masih belum paham. Tapi kami sigap membantu mengarahkan bilamana ada yang belum paham,” jelasnya.
Di TPS 12 tercatat 340 warga masuk dalam daftar pemilih tetap. Pilwu Desa Pabean Udik diikuti tiga calon kuwu.
“Ini hasilnya itu langsung otomatis terekam, jadi lebih cepat, langsung tahu siapa yang dapat suara terbanyak, tapi tetap sama saja nanti kita hitung ulang lagi,” ujar Lia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Author: Kompas.com
-
/data/photo/2025/12/10/6939220cecc84.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tampil Beda di Peringatan 40 Hari PB XIII, PB XIV Hangabehi: Baju Putih Kebetulan di-Laundry Regional 10 Desember 2025
Tampil Beda di Peringatan 40 Hari PB XIII, PB XIV Hangabehi: Baju Putih Kebetulan di-Laundry
Tim Redaksi
SOLO, KOMPAS.com
– Pakubuwono (PB) XIV Hangabehi menghadiri peringatan 40 hari wafatnya PB XIII di Sasana Handrawina Keraton Kasunanan Surakarta, Rabu (10/12/2025).
Kehadirannya menarik perhatian karena ia mengenakan beskap hitam, jarit motif parang, dan kacamata hitam, berbeda dari para tamu yang sebagian besar memakai beskap putih.
PB XIV
Hangabehi
menegaskan tidak ada maksud khusus di balik busana yang ia kenakan.
“Enggak ada (pembedanya). Kebetulan (pakaian) yang putih di-laundry. Beliau (menunjuk tamu lainnya) juga abu-abu, masih ada beberapa yang berpakaian yang tidak punya seragam putih,” candanya.
Ia menjelaskan bahwa idealnya acara wilujengan memang menggunakan beskap putih.
“Tapi memang biasanya wilujengan diharuskan pakai beskap putih. Tapi enggak apa-apa dengan motif lain yang penting tidak motif bludru, tidak motif bunga-bunga atau motif yang sifatnya tidak boleh dipakai di keraton,” ujarnya.
Usai peringatan 40 hari,
PB XIV Hangabehi
menyampaikan bahwa dirinya kini fokus pada pembenahan Bangsal Pradonggo yang mengalami penurunan pada bagian atapnya.
Supaya tidak roboh, atap bangsal kini ditopang dengan bambu.
“Saya masih mikir baru saja saya urus untuk pemasangan bambu karena masih ranah revitalisasi. Nanti panggung (Songgobuono) selesai masih tahap awal museum juga selesai, malah ketambahan yang ada di Bangsal Pradonggo mengalami penurunan kayu,” katanya.
Ia menegaskan belum memikirkan rencana jumenengan karena prioritasnya adalah perbaikan keraton.
“Jadi saya masih fokus untuk pembenahan-pembenahan keraton yang mana memang harus disegerakan. Kalau tidak nanti dampaknya lebih parah lagi untuk kerusakan-kerusakan lain. Fokus di situ dulu,” ucapnya.
Sebagaimana diketahui, KGPH Mangkubumi atau Hangabehi diikrarkan sebagai PB XIV dalam rapat keluarga besar putri-putri dalem PB XII dan putra-putri PB XIII di Sasana Handrawina pada Kamis (13/11/2025).
Rapat itu difasilitasi Maha Menteri Keraton Surakarta, Kanjeng Gusti Panembahan Agung Tedjowulan.
Sementara itu, GKR Koes Moertiyah Wandansari atau Gusti Moeng mengatakan sebelum acara peringatan 40 hari, keraton juga menggelar khataman Quran tiga hari sebelumnya.
Menurutnya, hanya sebagian abdi dalem dan sentana dalem yang mengikuti acara
40 hari wafatnya PB XIII
.
Gusti Moeng menjelaskan alasan acara digelar siang hari.
“Ini kan musim hujan. Kalau sore hujan kan kasihan (abdi dalem). Karena banyak (abdi dalem) yang dari pinggiran kota,” ujarnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/12/09/69382fca69879.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Jelang Libur Nataru, Polisi dan Dishub Pasuruan Lakukan Rampcheck di PO Bus Surabaya 10 Desember 2025
Jelang Libur Nataru, Polisi dan Dishub Pasuruan Lakukan Rampcheck di PO Bus
Tim Redaksi
PASURUAN, KOMPAS.com
– Menjelang liburan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), Polres Pasuruan dan Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan melakukan rampcheck terhadap angkutan umum.
Kegiatan tersebut dilakukan guna memastikan kelayakan kendaraan serta keselamatan penumpang angkutan umum. Di antaranya menyangkut standar keselamatan teknis.
Salah satunya rampcheck yang dilakukan di Perusahaan Otobus (PO) untuk bus pariwisata di Pool Solo Putra Makmur, Kecamatan Kejayan, Kabupaten
Pasuruan
, Selasa (9/12/2025).
Kanit Kamsel Satlantas
Polres Pasuruan
, Aipda Arifian Miftahul Firdaus menegaskan bahwa pemeriksaan ini sebagai langkah pencegahan dini terhadap terjadinya kecelakaan lalu lintas.
“Setiap bus harus dipastikan dalam kondisi prima sebelum membawa penumpang,” kata Aipda Arifian, Selasa.
Berdasarkan pengamatan, selama dua jam, petugas gabungan memeriksa sebayak 18 bus pariwisata.
Pemeriksaan dimulai dari aspek vital kendaraan, sistem pengereman, lampu penerangan, lampu jarak jauh, lampu kota, lampu sein, klakson hingga alat pemadam api ringan (APAR).
Selain itu, legalitas administrasi juga diperiksa seperti STNK, SIM pengemudi, dan buku uji kendaraan. Serta peralatan dukung seperti perlengkapan P3K dan pemecah kaca.
“Fokus kami adalah rem blong dan kelayakan teknis lainnya. Kami tidak ingin ada korban jiwa saat momen
Nataru
2025/2026 hanya karena kelalaian dalam perawatan kendaraan,” ujar Aipda Arifian.
Dari hasil rampcheck, pihaknya menegaskan kepada pemilik PO maupun sopir dan awak bus harus memeriksa secara detail sebelum dan sesudah armada bus dipakai.
“Armada yang ditemukan tidak layak jalan akan dilarang beroperasi sampai pemilik memperbaiki sesuai standar keselamatan,” kata Aipda Arifian.
Selain itu, Kepolisian dan Dinas Perhubungan juga mengimbau agar penumpang atau masyarakat yang menjumpai armada bus atau kendaraan umum lainnya kurang layak segera melaporkannya.
Menurut Arifian, pihaknya berjanji akan menindaklanjuti laporan yang masuk.
“Kalau ada sopir atau awak bus ugal-ugalan di jalan, silahkan lapor ke pos terdekat atau
online
,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/12/10/6938e0b1e483b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Angin Puting Beliung Terjang Watukrus Sikka NTT, 1 Rumah Rusak Regional 10 Desember 2025
Angin Puting Beliung Terjang Watukrus Sikka NTT, 1 Rumah Rusak
Tim Redaksi
SIKKA, KOMPAS.com
– Hujan lebat disertai angin puting beliung melanda Desa Watukrus, Kecamatan Bola, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Senin (8/12/2025).
Peristiwa ini mengakibatkan atap rumah semi pemanen milik, Yosef Beator (56), petani setempat, roboh.
“Kejadiannya Senin, 8 Desember 2025, malam,” ujar Yosef saat dihubungi, Rabu (10/12/2025).
Yosef mengungkapkan, insiden tersebut berlangsung secara tiba-tiba.
Dia menceritakan, awalnya dia dan keluarga merasakan guncangan kuat pada bagian atap.
Menyadari kondisi semakin berbahaya, mereka berlari keluar dan mengungsi ke bangunan bekas garasi mobil yang berada tepat di depan rumah.
Tak lama berselang, bagian atap rumah roboh. Lalu, pecahan genteng dan kayu penyangga berjatuhan.
“Kami bersyukur tidak korban yang terluka,” kata Yosef.
Menurut dia, kerugian materil akibat peristiwa tersebut mencapai Rp 50 juta.
Kanit Intelkam Polsek Bola, Bipka Yohanes Heri Kriswanto mengatakan bahwa saat ini korban dan keluarga menempati bangunan garasi yang berada di depan rumah mereka.
Menurut dia, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Sikka
telah menyerahkan bantuan berupa 1 lembar terpal ukuran 6 x 4 meter, dan 5 lembar selimut.
Bantuan ini diberikan untuk memastikan korban dan keluarganya mendapat perlindungan sementara dari hujan serta kebutuhan dasar selama masa pemulihan.
“Mereka merencanakan memperbaiki rumah dengan kemampuan sendiri sambil menunggu dukungan lanjutan dari pihak terkait,” kata Yohanes.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/10/22/6717114d42274.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
1,6 Juta Honorer Jadi ASN Sepanjang 2025, Kepala BKN: Ini Akan Terus Bertambah Regional 10 Desember 2025
1,6 Juta Honorer Jadi ASN Sepanjang 2025, Kepala BKN: Ini Akan Terus Bertambah
Tim Redaksi
PALANGKA RAYA, KOMPAS.com
– Badan Kepegawaian Negara (BKN) menyebut penyelesaian tenaga kontrak dan honorer di berbagai lembaga negara tersu dikebut.
Sepanjang tahun ini, sekitar 1,6 juta orang telah diangkat menjadi aparatur sipil negara (
ASN
), baik sebagai CPNS maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Kepala
BKN
Zudan Arif Fakrulloh mengatakan jumlah tersebut berasal dari sekitar 6 juta peserta yang mengikuti proses seleksi.
“Jadi yang tes itu kan kurang lebih ada 6 juta orang, yang sudah terangkat menjadi PPPK Penuh, PPPK Paruh Waktu, dan CPNS itu ada kurang lebih 1,6 juta orang ASN baru, ini akan terus bertambah,” ujar Zudan di Kantor Gubernur Kalteng, Selasa (9/12/2025) petang.
Zudan menegaskan bahwa angka 1,6 juta ASN baru bukan final. Kebutuhan instansi yang terus berjalan memungkinkan jumlah tersebut terus meningkat.
“1,6 juta ASN baru ini akan terus bertambah, usulan sedang kami proses, kalau di Kalteng relatif sudah selesai,” katanya.
Ia menyebut BKN telah meminta seluruh kementerian, lembaga, pemerintah provinsi, serta pemerintah kabupaten/kota untuk segera mengajukan kebutuhan formasi CPNS.
“Yang akan meminta formasi silakan segera usulkan. Kami harus menetapkan dulu formasi. Kalau tidak ada yang mengajukan formasi, maka tidak ada tes CPNS, karena tidak ada formasi yang tersedia,” bebernya.
Di sisi lain, Zudan mengungkapkan bahwa permohonan formasi CPNS dari berbagai instansi saat ini masih sangat sedikit.
“Permohonannya belum banyak yang masuk, permohonan kebutuhan formasi dari berbagai institusi belum banyak yang masuk,” ujarnya.
Karena itu, belum ada kepastian jadwal pembukaan seleksi CPNS selanjutnya.
“Kalau enggak ada permintaan formasi bisa jadi enggak ada seleksi CPNS, kan enggak ada yang minta,” kata Zudan.
Zudan menekankan bahwa usulan formasi adalah langkah awal seleksi sebelum CPNS dan PPPK dapat dibuka.
“Hal ini dilakukan karena beberapa alasan strategis yang mendasar, terkait efisiensi anggaran, akuntabilitas, dan prinsip meritokrasi,” tambahnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/12/10/69390a2726378.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Mahasiswi Surabaya Ubah Kantong Teh yang Mengandung Mikroplastik Menjadi Produk Dekorasi Bernilai Surabaya 10 Desember 2025
Mahasiswi Surabaya Ubah Kantong Teh yang Mengandung Mikroplastik Menjadi Produk Dekorasi Bernilai
Tim Redaksi
SURABAYA, KOMPAS.com
– Jeanne Theresia Mintarja mendapatkan inspirasi yang tidak terduga dari keseharian keluarga yang gemar minum teh.
Mahasiswi Program Studi Desain dan Manajemen Produk, Fakultas Industri Kreatif Universitas
Surabaya
(FIK Ubaya) itu tergerak ketika mengetahui kantong
teh celup
ternyata mengandung
mikroplastik
.
Bahan yang kerap dibuang begitu saja tersebut justru dilihat sebagai peluang untuk diolah kembali menjadi produk
ramah lingkungan
.
“Ada info-info kalau kantong teh itu mengandung mikroplastik. Nah itu menjadi inspirasi utama yang jadi ide untuk bisa diolah. Karena tidak baikkan untuk lingkungan kalau langsung dibuang saja,” ujarnya kepada jurnalis termasuk Kompas.com, Selasa (9/12/2025) sore.
Dari kegelisahan itu lahirlah “Dipt”, brand yang diciptakan untuk rangkaian produk dekorasi berbahan dasar limbah kantong teh celup.
Nama yang dipilih karena memiliki arti “tercelup”, merujuk pada bahan utama yang selama ini dianggap tak berguna.
Produk-produk Dipt meliputi jam meja, lampu meja, catur, hingga tray atau alas multifungsi yang mengedepankan estetika sekaligus nilai keberlanjutan.
Selama proses panjang tersebut sudah dijalani sejak mengajukan judul pada semester lima.
Mahasiswi berusia 21 tahun itu menyebut penelitian dan pengembangan produknya berlangsung cukup lama, termasuk pengumpulan bahan hingga pengerjaan setiap produk secara satu per satu.
“Sudah lama sejak saya mengajukan judul semester 5 termasuk pengumpulan bahan sampai ke proses pembuatan produk satu per satu,” kata Jeanne Theresia Mintarja.
Tantangan terbesar justru muncul saat menentukan bentuk produk. Ia ingin karyanya tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga fungsional dan dapat diterima masyarakat luas.
“Yang paling susah pemilihan produknya sih karena saya memang fokusnya material karena sebagai tugas akhir.”
“Lalu bagaimana caranya produk ini bisa diterima sama masyarakat luas. Nah sulitnya di situ mau dibuat produk apa jam kah atau sesuatu yang bisa buat hiasan dengan karakteristik,” imbuhnya.
Apalagi minimnya referensi ilmiah mengenai pengolahan kantong teh membuat proses eksplorasi ini semakin menantang.
Ia berkali-kali gagal, terutama saat mencoba menyatukan material kayu dengan cetakan kantong teh. Namun, perlahan ia menemukan metode yang tepat.
Jeanne menjelaskan proses awal pembuatan dimulai dari pemilahan kantong teh berdasarkan warna, masih putih atau sudah coklat.
Kantong-kantong itu kemudian dihancurkan dengan blender menggunakan bantuan air, hingga menjadi bubur.
“Saya blender semua dengan bantuan air dan jadilah bubur yang dipilih mau jadi lembaran atau padatan.”
“Kalau misal untuk padatan saya buat cetakan dulu lalu dipadatkan. Tapi kalau untuk lembaran saya buat sama seperti membuat kertas daur ulang,” tutur mahasiswa asli Surabaya itu.
Dalam pengembangannya, ia juga memanfaatkan bahan ramah lingkungan lain seperti guar gum sebagai perekat dan biovarnish agar permukaan produk tampak berkilau dan lebih tahan lama.
Sisa potongan kayu dari pengrajin mebel sekitar pun digunakan untuk memperkuat struktur produk.
“
So far
masih terfokus sama 3 produksi, alas atau tatakan yang bisa dipakai untuk alas apa saja, perhiasan dll, kemudian jam meja dan lampu meja.”
“Jadi fokus 3 produksi itu dulu sambil ada variasi untuk estetikanya. Yang utamanya lebih ke home decor,” kata Jeanne.
“Selanjutnya dikembangkan untuk lebih ke warna karena kebanyakan saat ini warnanya masih coklat aja. Mungkin tambah warna makanan yang original,” imbuhnya.
Selanjutnya karya yang dihasilkan akan dipamerkan dan dijual perdana dalam skala kecil pada pameran tugas akhir tahunan FIK Ubaya, Grade X, yang digelar Januari 2026.
Meski begitu, ia tidak menutup kemungkinan produksinya diperluas secara masif.
Hanya saja, dengan pengerjaan yang masih sepenuhnya manual dan mengandalkan sinar matahari untuk pengeringan, ia memilih fokus meningkatkan kualitas terlebih dahulu.
“Karena proses yang cukup panjang saya banderol mulai 100.000-an tergantung bentuk dan alat apasaja,” pungkas siswa lulusan SMU Hendrikus.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/12/10/693910a792497.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Lowongan Petugas Sensus Ekonomi 2026 di Pangkalpinang, Gaji Rp 4 Jutaan, Ini Syaratnya Regional 10 Desember 2025
Lowongan Petugas Sensus Ekonomi 2026 di Pangkalpinang, Gaji Rp 4 Jutaan, Ini Syaratnya
Tim Redaksi
BANGKA, KOMPAS.com
– Ratusan petugas survei akan direkrut untuk melaksanakan Sensus Ekonomi Nasional 2026 di Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS)
Pangkalpinang
,
Dewi Savitri
mengungkapkan, surveyor yang direkrut akan berasal dari masyarakat umum dan mahasiswa yang mendapatkan izin dari kampus.
“Kami perkirakan lebih dari 100 orang untuk kegiatan sensus ekonomi selama dua bulan,” kata Dewi seusai kegiatan forum jurnalis data statistik di Pangkalpinang, Rabu (10/12/2025).
Dewi menjelaskan, proses
perekrutan surveyor
akan dimulai pada Februari 2026, seiring dengan dimulainya program
Sensus Ekonomi Nasional
.
Menurutnya, sensus ini sangat penting karena dilaksanakan sekali dalam sepuluh tahun.
“Ada survei badan usaha dan ekonomi masyarakat di dalamnya. Responden maupun petugas harus memberikan informasi yang benar, ada aturannya,” ujar Dewi.
Gaji yang akan diterima oleh surveyor diperkirakan berkisar Rp 4 juta per bulan, dengan masa kerja selama dua bulan.
Dewi menekankan, surveyor harus memiliki waktu penuh selama tahapan survei berlangsung.
“Nanti kami akan sampaikan juga saat perekrutannya, secara
online
atau ke BPS akan diiklankan juga,” ucapnya.
Sensus Ekonomi Nasional akan mencakup pengisian kuesioner online yang berlangsung dari 1 hingga 31 Mei 2026, dilanjutkan dengan pendataan lapangan pada periode Juni hingga Juli 2026.
Hasil dari sensus ini akan menjadi pertimbangan penting bagi pemerintah dalam menentukan kebijakan dan arah pembangunan menuju Indonesia Emas 2045.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/12/10/69391fb367d55.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
7 Eks Jenderal Usul Presiden Bisa Langsung Tunjuk Kapolri, Tanpa Melalui DPR Nasional
Eks Jenderal Usul Presiden Bisa Langsung Tunjuk Kapolri, Tanpa Melalui DPR
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Mantan Kapolri Jenderal (Purn) Da’i Bachtiar mengusulkan agar Presiden bisa langsung memilih Kapolri tanpa melalui proses politik di DPR.
Da’i menyebut, Pusat Purnawirawan (PP) Polri telah membahas perubahan aturan tersebut dengan Komisi Percepatan
Reformasi Polri
.
Hal tersebut Da’i sampaikan usai PP Polri bertemu dengan Komisi Percepatan Reformasi Polri di Gedung Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Jakarta Pusat, Rabu (10/12/2025).
“Yang tadi disinggung adalah bahwa
pemilihan Kapolri
itu kan Presiden toh, hak prerogatifnya Presiden. Tetapi, Presiden harus mengirimkan ke
DPR
untuk minta persetujuan. Nah, ini juga jadi pertanyaan. Apakah masih perlu aturan itu?” ujar Da’i.
“Tidakkah sepenuhnya kewenangan prerogatif dari seorang Presiden memilih calon Kapolri dari persyaratan yang dipenuhi dari Polri itu sendiri? Tidak perlu membawa kepada forum politik gitu, melalui DPR,” sambung dia.
Da’i khawatir, jika dipilih melalui DPR, Kapolri yang terpilih bakal memikul beban balas jasa.
Sebab, selama ini, calon Kapolri yang dipilih Presiden harus melalui
fit and proper test
di DPR dulu.
Jika disetujui, barulah nama calon Kapolri dikembalikan ke Presiden.
“Sebab apa? Ini dikhawatirkan ada beban-beban yang dihadapi oleh si Kapolri ini setelah milih, karena mungkin ada balas jasa dan sebagainya di forum persetujuan itu. Walaupun tujuannya baik ya, kontrol kepada kekuasaan prerogatif dari Presiden,” ujar Da’i.
Meski begitu, Da’i menyerahkan sepenuhnya keputusan penggantian aturan pemilihan Kapolri kepada Komisi Percepatan Reformasi Polri.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/12/10/6939228063d23.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/12/10/69391851b27a3.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/12/10/6938e32e9c6d2.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)