100 Delegasi Pesantren Gelar Bahtsul Masail di Tebuireng, Soroti Kebijakan Hilirisasi SDA
Tim Redaksi
JOMBANG, KOMPAS.com
– 100 delegasi pondok pesantren se-Indonesia berkumpul di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur untuk menggelar Bahtsul Masail Nasional ke-16.
Forum ini menyoroti kebijakan
hilirisasi Sumber Daya Alam
(SDA).
KH. Achmad Roziqi, dewan perumus Bahtsul Masail menjelaskan, forum kajian ilmiah ulama fikih ini menyimpulkan bahwa kebijakan hilirisasi SDA dapat dibenarkan jika memberikan dampak positif.
Seperti meningkatkan nilai tambah ekonomi, memperkuat industri nasional, membuka lapangan kerja, dan mengurangi ketergantungan pada ekspor mentah.
Namun, ia melanjutkan, apabila kebijakan ini berdampak negatif bagi lingkungan, maka tidak dibenarkan.
“Namun, apabila kebijakan ini diduga atau benar-benar berdampak mafsadah yang di luar batas kewajaran, baik kepada lingkungan atau manusia seperti
deforestasi
, pencemaran air dan udara, sedimentasi sungai, gangguan terhadap komunitas adat dan pesisir, maka tidak dibenarkan,” kata Achmad Roziqi, di Pesantren
Tebuireng
, Sabtu (13/12/2025).
Bahtsul Masail Nasional
ke-16 di
Pesantren Tebuireng
tersebut berlangsung pada Rabu (10/12/2025) hingga Kamis (11/12/2025).
Kegiatan tersebut merupakan rangkaian agenda Muktamar Turats Nabawi (MUTUN) yang dilaksanakan oleh Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng.
Bahtsul Masail Nasional di Tebuireng diikuti 100 delegasi dari pondok pesantren seluruh Indonesia, antara lain dari Lirboyo, Al-Falah, Sidogiri, Zainul Hasan, dan dari pesantren-pesantren lain.
Forum ini juga menghadirkan tim ahli lingkungan dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi).
Bahtsul Masail mengajukan beberapa rekomendasi kepada pemerintah agar melakukan penegakan hukum secara tegas, serta membuka ruang kajian dengan para aktivis lingkungan.
Rekomendasi berikutnya, agar pemerintah memperketat pengawasan Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan
(AMDAL) secara intensif.
“Keempat, mengharuskan penggunaan teknologi ramah lingkungan, dan yang kelima, memastikan rehabilitasi pasca hilirisasi benar-benar dilakukan,” sebut Achmad Roziqi.
Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin, menyatakan, hasil temuan dan kajian dalam Muktamar Turats Nabawi dan Bahtsul Masail tentang dalil-dalil pentingnya menjaga kelestarian lingkungan akan disebarluaskan.
“Tataran atau aturan yang ada di ajaran agama, itu membatasi seseorang untuk menggebu-gebu dalam mengeksplorasi sumber daya alam,” ujar Gus Kikin.
“Nah, itu nanti akan kami sampaikan (disebarluaskan) kepada masyarakat bahwa kalau kita mengeksploitasi alam secara berlebihan, maka yang akan timbul adalah kerusakan,” lanjut Gus Kikin.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Author: Kompas.com
-
/data/photo/2025/12/13/693d4b3e258ed.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
100 Delegasi Pesantren Gelar Bahtsul Masail di Tebuireng, Soroti Kebijakan Hilirisasi SDA Regional 13 Desember 2025
-
/data/photo/2025/12/13/693d4fd9c77cd.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang Regional 13 Desember 2025
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com —
Perum Bulog melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Bulog Peduli Hijau terus memperkuat komitmen pelestarian lingkungan sekaligus peningkatan kesejahteraan petani.
Salah satu wujudnya dilakukan melalui penanaman 250 bibit
jambu air
Camplong di Kecamatan Camplong,
Kabupaten Sampang
, Madura, Sabtu (13/12/2025).
Penanaman tersebut dilaksanakan bersama Pemerintah Kabupaten Sampang dan tersebar di tiga desa, yakni Desa Taddan, Desa Dharma Camplong, dan Desa Batokarang.
PIXABAY/BANYU WASESO SEGORO Ilustrasi jambu air.
Program ini menjadi bagian dari upaya konservasi hijauan daratan sekaligus pengembangan komoditas unggulan lokal.
Direktur SDM dan Umum Perum
Bulog
Sudarsono Hardjosoekarto menegaskan bahwa kehadiran Bulog di Pulau Madura tidak hanya berkaitan dengan mandat stabilisasi harga dan pasokan pangan, tetapi juga menghadirkan nilai tambah bagi masyarakat melalui program TJSL.
“Sebagai Badan Usaha Milik Negara yang berperan strategis di bidang pangan, Perum Bulog tidak hanya menjalankan mandat stabilisasi harga dan pasokan, tetapi juga berkomitmen menghadirkan nilai tambah melalui program TJSL,” kata Sudarsono dalam siaran pers.
“Hari ini kami hadir di Kabupaten Sampang dengan membawa semangat Bulog Peduli Hijau, Konservasi Hijauan Daratan, yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ke-15, yakni menjaga ekosistem daratan. Kami percaya, ketahanan pangan yang kuat hanya dapat terwujud jika didukung oleh kelestarian lingkungan,” ujar dia.
Program Bulog Hijau ini sejalan dengan Pilar Pembangunan Lingkungan, khususnya mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) 15 tentang Ekosistem Daratan.
Selain penanaman bibit jambu air, Bulog juga menyalurkan bantuan pompa air (POPA) di tiga titik yang dilengkapi perangkat distribusi air untuk menunjang produktivitas pertanian masyarakat.
Kawasan Camplong dipilih karena masih memiliki lahan tegalan datar yang belum dimanfaatkan secara optimal dan dinilai memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai kawasan hijau produktif berbasis komoditas unggulan daerah.
Bupati Sampang yang diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Sampang Muhammad Zis menyampaikan apresiasi atas sinergi antara Bulog dan Pemkab Sampang dalam optimalisasi lahan kosong di Kecamatan Camplong.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Sampang, kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Perum Bulog yang melalui kegiatan TJSL telah bersinergi dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dalam mengoptimalkan lahan-lahan kosong di Kecamatan Camplong melalui penanaman bibit jambu air Camplong di Desa Taddan, Desa Dharma Camplong, dan Desa Batokarang,” ujar Muhammad.
Ia berharap program Bulog Hijau dapat mendorong pemanfaatan pekarangan yang selama ini belum dikelola secara maksimal, sehingga populasi dan produksi jambu air Camplong meningkat dan berdampak pada kenaikan pendapatan petani.
Selain bernilai ekonomi, jambu air Camplong juga memiliki fungsi ekologis, antara lain sebagai penyerap karbon, penjaga kelembaban tanah, serta pencegah erosi dan degradasi lahan.
Pendekatan konservasi hijauan daratan yang diterapkan Bulog diharapkan dapat berjalan seiring dengan penguatan ekonomi masyarakat setempat.
Melalui Program TJSL Bulog Hijau, perseroan menegaskan perannya tidak hanya sebagai penyangga pangan nasional, tetapi juga sebagai mitra pembangunan yang berfokus pada
pelestarian lingkungan
, penguatan ekonomi lokal, serta keberlanjutan sektor pertanian.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/12/13/693d462a5a1f7.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Prabowo Kenalkan Seskab Teddy kepada Pengungsi di Langkat: Sudah Letkol Sekarang
Prabowo Kenalkan Seskab Teddy kepada Pengungsi di Langkat: Sudah Letkol Sekarang
Tim Redaksi
LANGKAT, KOMPAS.com
– Momen menghibur kembali tercipta ketika Presiden Prabowo mengunjungi pengungsian korban banjir di MAN 1 Langkat, Desa Pekubuan, Tanjung Pura, Sumatera Utara (Sumut), Sabtu (13/12/2025).
Saat berpidato, Presiden Prabowo sempat memperkenalkan Seskab Teddy, yang turut menemani kunjungannya ke Sumut, kepada para pengungsi yang sudah menunggu kehadirannya sejak lama.
Adapun pidato itu disampaikan Prabowo usai meninjau dapur umum dan posko kesehatan di pengungsian. Begitu pun setelah ia menyapa anak-anak dan ibu-ibu yang riuh rendah menyambut kedatangannya.
“Hari ini saya datang melihat bapak-bapak, ibu-ibu, anak-anak sekalian, saya bersama Gubernur Sumatera Utara Pak Bobby Nasution, bersama Bupati dan bersama juga dari pusat ada Menteri Bahlil lahadalia ESDM, Kapolri, Panglima TNI, Menteri PU, Menteri Sesneg, Menteri Dalam Negeri, Kepala Badan Bencana Alam Suharyanto, Menteri Sosial Gus Ipul,” kata Prabowo, Sabtu.
“Dan mungkin anda sudah kenal Sekretaris Kabinet, Anda sudah kenal? Pak Teddy,” imbuh dia.
Mantan Menteri Pertahanan (Menhan) ini lalu bertanya kepada para pengungsi yang duduk dan berdiri di sekelilingnya.
“Sudah kenal semua?” tanya Prabowo.
“Kurang dikenal kau (Teddy) di Langkat,” seloroh dia.
Setelahnya, Prabowo meminta Teddy mendekat ke arahnya, untuk diperkenalkan kepada pengungsi.
“Coba Teddy sini, kenal ini? kenal? Siapa?” tanya Prabowo lagi.
Mendengar pertanyaan Prabowo, para pengungsi menjawab sudah kenal. Bahkan, banyak warga yang turut meneriakkan namanya dengan sebutan “Mayor Teddy”.
” Mayor Teddy, Mayor Teddy,” seru mereka.
Selanjutnya, Prabowo menjelaskan, pangkat Teddy sekarang tidak lagi seorang Mayor. Ia sudah naik pangkat menjadi Letnan Kolonel (Letkol).
“Salah, sudah Letkol sekarang,” tandas Prabowo.
Adapun dalam sambutannya, menegaskan bahwa pemerintah akan terus bersama dengan para korban bencana di Sumatera.
“Kita adalah keluargamu, kalian adalah keluarga kami, kami tidak akan tinggalkan kalian sendiri,” jelas Prabowo.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/12/13/693d32a0296ba.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Polda Metro Bakal Gelar Perkara Khusus Kasus Ijazah Jokowi Senin 15 Desember Megapolitan 13 Desember 2025
Polda Metro Bakal Gelar Perkara Khusus Kasus Ijazah Jokowi Senin 15 Desember
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Polda Metro Jaya akan menggelar perkara khusus terkait kasus tudingan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo pada Senin (15/12/2025).
Gelar perkara
ini dilakukan atas permintaan tersangka
Roy Suryo
dan kawan-kawan.
Kepala Bidang Humas
Polda Metro Jaya
Kombes Pol Budi Hermanto mengatakan, gelar perkara khusus tersebut dijadwalkan berlangsung sekitar pukul 10.00 WIB.
“Diagendakan hari Senin, tanggal 15 Desember 2025 sekitar pukul 10.00 akan dilaksanakan gelar perkara khusus atas permintaan tersangka Roy Suryo dan kawan-kawan,” ujar Budi di Polda Metro Jaya, Sabtu (13/12/2025).
Budi menjelaskan, gelar perkara khusus ini akan dihadiri oleh pihak internal maupun eksternal kepolisian.
Dari internal Polri, antara lain Inspektorat Pengawasan Umum (Irwasum), Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam), serta Divisi Hukum (Divkum).
Sementara itu, dari pihak eksternal akan diundang sejumlah lembaga pengawas, seperti Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dan Ombudsman RI.
“Jadi hari Senin akan dilaksanakan gelar khusus, akan dihadiri pihak internal maupun eksternal. Sebagai contoh, dari Irwasum, dari Propam, Divkum, dan eksternal ada Kompolnas, Ombudsman, ini akan kita hadiri,” kata Budhi.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya telah menetapkan delapan orang sebagai tersangka dalam kasus tudingan
ijazah palsu
Presiden
Joko Widodo
.
Para tersangka tersebut dibagi ke dalam dua klaster berdasarkan peran dan jenis pelanggaran yang dilakukan.
Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri mengatakan, penetapan tersangka dilakukan setelah penyidik menggelar perkara dengan melibatkan sejumlah ahli.
“Penetapan dilakukan dengan asistensi dan gelar perkara melibatkan ahli pidana, ITE, sosiologi hukum, dan bahasa. Itu yang kami minta keterangan sebagai ahli,” ujar Asep di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (7/11/2025).
Menurut Asep, delapan tersangka tersebut diduga melakukan pencemaran nama baik, fitnah, dan manipulasi data sebagaimana laporan yang diajukan oleh Presiden Joko Widodo.
“Delapan tersangka pencemaran nama baik, fitnah, dan manipulasi data dilaporkan Bapak Joko Widodo,” kata Asep.
Klaster pertama terdiri atas lima tersangka berinisial ES, KTR, MRF, RE, dan DHL.
Mereka dijerat dengan Pasal 310 dan/atau Pasal 311 dan/atau Pasal 160 KUHP, serta Pasal 27A juncto Pasal 45 Ayat (4) dan/atau Pasal 28 Ayat (2) juncto Pasal 45A Ayat (2) Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Sementara itu, klaster kedua mencakup tiga tersangka berinisial RS, RHS, dan TT.
Mereka dijerat dengan Pasal 310 dan Pasal 311 KUHP, Pasal 32 Ayat (1) juncto Pasal 48 Ayat (1), Pasal 35 juncto Pasal 51 Ayat (1), Pasal 27A juncto Pasal 45 Ayat (4), serta Pasal 28 Ayat (2) juncto Pasal 45A Ayat (2) UU ITE.
“Klaster pertama dan kedua kami bedakan berdasarkan keterlibatan dan modus penyebaran informasi yang dilakukan,” ujar Asep.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/02/24/67bc533849c91.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ahli: Perluasan PAM Jadi Solusi Kurangi Ketergantungan Air Tanah di Jakarta Megapolitan 13 Desember 2025
Ahli: Perluasan PAM Jadi Solusi Kurangi Ketergantungan Air Tanah di Jakarta
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Pakar Ilmu Lingkungan Mahawan Karuniasa menilai perluasan layanan air PAM menjadi solusi mengurangi ketergantungan warga Jakarta pada air tanah.
Selama akses air PAM belum merata dan dianggap mahal, masyarakat akan terus menggunakan
air tanah
.
“Sebenarnya jadi agak lucu ya, karena orang yang menggunakan air tanah itu karena tidak terjangkau
perpipaan
secara umum,” ujar Mahawan kepada
Kompas.com
, Sabtu (13/12/2025).
Mahawan menjelaskan, sistem PAM memanfaatkan air permukaan seperti sungai dan waduk yang kemudian diolah dan disalurkan melalui jaringan perpipaan.
Jika jaringan ini diperluas dan pasokan berjalan lancar, warga akan lebih memilih air PAM karena lebih praktis dan aman.
Selain perpipaan, Mahawan menyebut air hujan juga bisa dijadikan pilihan untuk mengurangi ketergantungan pada air tanah.
Namun, opsi ini memiliki banyak keterbatasan. Dari sisi kualitas, air hujan berpotensi tercemar.
Bahkan, air hujan di
Jakarta
saat ini disebut-sebut telah mengandung mikroplastik.
Dari sisi ketersediaan, air hujan hanya bisa dimanfaatkan saat musim hujan dan tidak tersedia saat kemarau.
“Air harus dilihat dari kualitas, kuantitas, dan kontinuitas. Panen air hujan tidak selalu memenuhi tiga hal itu,” ujarnya.
Untuk kebutuhan minum, air isi ulang dan air kemasan dapat menjadi alternatif.
Namun, Mahawan menegaskan bahwa air kemasan tidak dapat menggantikan air tanah untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi, mencuci, dan sanitasi.
Karena itu, air kemasan dinilai hanya sebagai solusi terbatas untuk konsumsi, bukan untuk kebutuhan rumah tangga secara keseluruhan.
Mahawan juga mendorong pemanfaatan sistem
daur ulang air
, terutama di hotel, apartemen, dan gedung komersial.
Air hasil daur ulang dapat digunakan untuk keperluan nonkonsumsi, seperti toilet dan penyiraman tanaman.
Langkah ini dinilai efektif untuk menekan penggunaan air tanah dalam jumlah besar.
Mahawan menekankan, pengurangan penggunaan air tanah hanya bisa dilakukan jika masyarakat memiliki akses
air bersih
yang aman, terjangkau, dan pasokannya lancar.
“Alternatif penggunaan air tanah oleh masyarakat itu ya bisa dengan memperluas jaringan perpipaan,” kata dia.
Di lain sisi, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyebut cakupan layanan air bersih di Jakarta saat ini baru mencapai 74,24 persen.
Ia menargetkan angka tersebut meningkat menjadi 80 persen pada akhir 2025.
“Sampai saat ini, sekarang air bersih di Jakarta sudah 74,24 persen. Ini adalah hal yang menggembirakan dan mudah-mudahan sampai dengan akhir tahun bisa adalah 80 persen,” Selasa (9/9/2025).
Pramono menekankan, ketersediaan air bersih merupakan kebutuhan mendasar bagi warga Jakarta.
Ia berharap seluruh wilayah Ibu Kota sudah dapat terlayani air bersih secara penuh pada 2029.
“Saya tahu bahwa air buat Jakarta itu sesuatu yang sangat penting sekali. Dan untuk itu, saya sudah berkali-kali menyampaikan kepada Pak Dirut, mudah-mudahan di tahun 2029, dan seluruh air bersih di Jakarta bisa terpenuhi dengan baik,” ungkap Pramono.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/12/13/693d19f55aa12.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Korban Penipuan WO Ayu Puspita dari Pengantin hingga Vendor Megapolitan 13 Desember 2025
Korban Penipuan WO Ayu Puspita dari Pengantin hingga Vendor
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Korban dugaan penipuan dan penggelapan jasa wedding organizer (WO) Ayu Puspita berasal dari pengantin dan calon pengantin.
Vendor juga turut menjadi korban karena telah memenuhi pesanan, tetapi tidak menerima pembayaran dari pihak WO.
“Dari delapan laporan polisi yang kami terima, salah satunya merupakan laporan dari vendor. Vendor tersebut sudah melaksanakan kewajibannya memenuhi permintaan atau order dari tersangka, namun tidak dilakukan pembayaran,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Iman Imanuddin dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Sabtu (13/12/2025).
Iman menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan dan penyidikan, polisi telah menetapkan dua orang tersangka yakni
Ayu Puspita
selaku pemilik WO dan Dimas Haryo sebagai pegawai WO.
Keduanya diduga melakukan penipuan dan penggelapan dengan modus menawarkan jasa penyelenggaraan pernikahan.
“Dari keterangan saksi dan alat bukti yang kami peroleh, saudari Ayu Puspita melakukan penipuan dan penggelapan terhadap para korban dengan modus menawarkan jasa penyelenggaraan pernikahan,” ujar Iman.
Ia mengatakan, uang yang disetorkan para korban tidak digunakan sebagaimana peruntukannya. Ayu Puspita menggunakan uang korban untuk membayar cicilan rumah dan jalan-jalan ke luar negeri.
“Keuntungan yang diperoleh digunakan untuk kepentingan pribadi, seperti membayar cicilan rumah, jalan-jalan ke luar negeri, dan kebutuhan pribadi lainnya,” kata Iman.
Selain itu, aparat juga membuka posko layanan pengaduan bagi masyarakat yang merasa menjadi korban. Total terdapat 207 korban
penipuan wedding organizer
Ayu Puspita.
Dari jumlah tersebut, sebagian besar korban merupakan calon pengantin dan pengantin sementara lainnya berasal dari pihak vendor. Total kerugian sementara yang berhasil dihitung penyidik mencapai Rp 11,5 miliar.
“Melalui posko pengaduan yang kami buka secara online melalui Instagram Ditreskrimum, layanan call center 110 Polri, dan pengaduan langsung di kantor Ditreskrimum, kami menerima 199 pengaduan dan delapan laporan polisi,” ungkap Iman.
Iman menyebutkan, kerugian yang dialami para korban bervariasi. Hal itu bergantung pada nilai uang muka atau pembayaran awal yang telah disetorkan kepada tersangka.
“Kerugian korban cukup variatif. Ada yang Rp 40 juta, ada juga yang Rp 60 juta, karena diminta membayar DP terlebih dahulu,” ujarnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam memilih jasa wedding organizer, terutama yang menawarkan paket murah disertai berbagai janji tambahan.
“Kami mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap penawaran jasa wedding organizer yang menjanjikan berbagai bonus, tiket, honeymoon, fotografer, hingga cashback, tetapi tidak pernah terealisasi,” ujar Budi.
Budhi juga mengajak masyarakat yang merasa menjadi korban untuk segera melapor melalui call center 110 Polri, mendatangi kantor Ditreskrimum, atau menyampaikan pengaduan melalui media sosial resmi kepolisian.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/23/68807a6c50a6b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ahli Ingatkan Bahaya Penggunaan Air Tanah di Jakarta, Tanah Amblas dan Air Payau Megapolitan 13 Desember 2025
Ahli Ingatkan Bahaya Penggunaan Air Tanah di Jakarta, Tanah Amblas dan Air Payau
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Penggunaan air tanah di Jakarta semakin marak, terutama di wilayah pesisir Muara Angke, Jakarta Utara.
Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran terkait
penurunan permukaan tanah
dan kerusakan lingkungan.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, sempat melarang pengambilan
air tanah
di
kawasan pesisir
untuk mencegah penurunan muka tanah yang membahayakan warga.
Mengingat salah satu penyebab penurunan tanah di Jakarta adalah penggunaan air tanah yang tidak terkendali, Pemprov DKI berencana menetapkan aturan pelarangan pengambilan air tanah, terutama di kawasan pesisir.
“Maka di daerah ini nanti termasuk daerah yang akan kami buat aturan untuk air tanahnya tidak diambil,” ujar Pramono saat meninjau Muara Angke, Kamis (12/10/2025).
Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Ika Agustin Ningrum, menyebut bahwa penurunan permukaan tanah di Jakarta kini mencapai 5–10 sentimeter per tahun.
Wilayah paling terdampak adalah Pluit, Ancol, Tanjung Priok, dan Cilincing.
“Rata-rata (penurunannya) 5–10 sentimeter per tahun,” kata Ika, Selasa (17/12/2025).
Pakar Ilmu Lingkungan, Mahawan Karuniasa, menjelaskan risiko penggunaan air tanah yang berlebihan.
“Dampak jangka panjangnya ada dua aspek penting: kuantitas dan kualitas,” kata Mahawan kepada Kompas.com, Sabtu (13/12/2025).
Menurut Mahawan, pengambilan air tanah yang berlebihan mengurangi kemampuan sistem aquifer untuk menyimpan air.
Proses ini disebut kompaksi, di mana ruang penyimpanan air semakin menyusut.
“Turunnya kemampuan daya simpan, atau daya simpan air, itu berkurang. Jadi, sistem aquifer sebagai salah satu sistem di mana air itu tersimpan, itu bisa berkurang ya, dengan proses yang disebut sebagai kompaksi. Jadi, airnya tambah sedikit,” jelas Mahawan.
Selain kuantitas,
kualitas air
juga terancam. Mahawan menuturkan, muka air tanah yang turun bisa menarik zat pencemar ke dalam sistem air tanah.
Semakin menurun permukaan air tanah, semakin banyak zat pencemar yang ikut masuk.
Ia mencontohkan limbah domestik dari septic tank bisa terbawa ke dalam air tanah, sehingga kualitas airnya menurun.
“Dari septic tank itu bisa ikut terbawa, ikut turun, tertarik ke dalam sistem air tanah. Sehingga berkurangnya muka air tanah itu juga dapat menurunkan kualitas apa namanya, air itu sendiri,” kata dia.
Dampak pemakaian air tanah berlebihan menjadi lebih serius di kawasan pesisir.
Mahawan menjelaskan, pengambilan air tanah yang masif dapat mempercepat terjadinya tanah amblas atau land subsidence.
“Misalkan pesisir dengan konsumsi air tanah yang berlebihan, maka di tempat-tempat yang struktur tanahnya belum memungkinkan, maka mendorong lebih banyak terjadi land subsidence, atau amblas tanah,” paparnya.
Selain itu, air laut berpotensi masuk ke dalam sistem aquifer. Kondisi ini menyebabkan air tanah menjadi payau dan tidak lagi layak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
“Khususnya daerah pesisir, maka air bisa menjadi payau,” ujarnya.
Untuk menekan ketergantungan terhadap air tanah, Mahawan menilai peralihan ke layanan air perpipaan menjadi langkah penting.
Masyarakat bisa beralih ke air yang dikelola pemerintah atau PAM.
Meski begitu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan Pemprov DKI agar penggunaan PAM bisa merambah ke kawasan pesisir dan dinikmati oleh seluruh warga.
Pertama, Pemerintah bisa menyesuaikan tarif air agar lebih terjangkau.
Salah satu skema yang dapat diterapkan adalah subsidi silang.
Tarif air untuk rumah tangga di kawasan perumahan mewah dapat dinaikkan dan selisihnya dialihkan untuk membantu pembiayaan layanan air bagi warga dengan status ekonomi menengah ke bawah.
“Apakah mungkin bagi di rumah-rumah perumahan mewah, itu mungkin ya bisa ditingkatkan biayanya, namun bisa dialihkan untuk membiayai masyarakat di tempat-tempat, atau kantong-kantong kemiskinan ya, sehingga pendapatan dari PAM pun tidak turun karena memang itu digunakan untuk memberikan layanan dasar,” ujarnya.
Kedua, memastikan jangkauan PAM hingga ke seluruh rumah tangga agar masyarakat memiliki alternatif air bersih selain air tanah.
Ketiga, PAM perlu meningkatkan kepercayaan kepada masyarakat.
Aliran air PAM harus lancar dan bersih agar warga mau berlangganan.
Selain layanan perpipaan, Mahawan menyebutkan sejumlah alternatif lain, seperti pemanfaatan air permukaan melalui waduk, daur ulang air untuk kebutuhan nonkonsumsi, serta pemanenan air hujan dengan pengawasan kualitas yang ketat.
Menurut dia, pemenuhan kebutuhan air harus memperhatikan tiga aspek utama, yakni kualitas, kuantitas, dan kontinuitas.
Tanpa pengelolaan yang berkelanjutan, penggunaan air tanah justru akan memperparah risiko lingkungan di Jakarta.
“Tapi kan panen air hujan sekarang ini, apalagi di kota besar, harus memastikan kualitasnya terjaga dengan baik. Yang pernah ramai kan mikroplastik sudah ada di air hujan. Ya, misalkan begitu, jadi tidak menjadi alternatif pada saat kualitasnya tidak bisa apa, memenuhi standar,” ungkap Mahawan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/12/13/693d33158c20e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/12/13/693d0c3170b77.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/11/30/692bb74778af7.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)