Author: Kompas.com

  • Periksa 5 Saksi, Polisi Temukan Identitas Mayat Membusuk di Drainase Jalan Tol Lampung
                
                    
                            Regional
                        
                        29 Oktober 2024

    Periksa 5 Saksi, Polisi Temukan Identitas Mayat Membusuk di Drainase Jalan Tol Lampung Regional 29 Oktober 2024

    Periksa 5 Saksi, Polisi Temukan Identitas Mayat Membusuk di Drainase Jalan Tol Lampung
    Tim Redaksi
    LAMPUNG, KOMPAS.com
    – Polisi telah mengidentifikasi
    mayat
    yang ditemukan membusuk di drainase
    Jalan Tol

    Lampung
    .
    Identitas korban diketahui setelah Polres Lampung Selatan memeriksa lima saksi.
    Kapolres Lampung Selatan, AKBP Yusriandi Yusrin, mengungkapkan bahwa korban berinisial MP, warga Kota Bandar Lampung.
    “Iya, identitas sudah kita ketahui setelah pemeriksaan lima saksi. Inisialnya MP,” ujar Yusriandi dalam konferensi pers di Polresta Bandar Lampung, Selasa (29/10/2024).
    Jasad tersebut pertama kali ditemukan di drainase
    jalan tol
    Lampung ruas Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter) KM 3B pada Senin (28/10/2024).
    Dari identifikasi awal, kondisi jasad sudah membusuk dengan ciri-ciri memakai celana jeans dan kaos hitam.
    “Ditemukan juga kunci sepeda motor dan ponsel di saku celana korban. Kami sedang berusaha membuka ponsel tersebut untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut,” tambah Yusriandi.
    Selain itu, Yusriandi menanggapi isu yang beredar di media sosial terkait kemungkinan keterlibatan anggota kepolisian dalam kasus ini.
    “Ada isu tentang hal itu, tetapi belum bisa dipastikan. Namun, ini menjadi masukan dan petunjuk dalam pengungkapan kasus,” ucapnya.
    Sebelumnya diberitakan, jasad anonim ditemukan di drainase jalan tol Lampung, dan kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.
    Manajer Operasi Tol Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter), Andi Pandiko, membenarkan penemuan jasad tersebut. Andi menyebut jasad ditemukan oleh petugas kebersihan di ruas jalan tol Bakter KM 03B pada Senin (28/10/2024).
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tak Kuat Menanjak, Truk Boks Timpa Balai Padukuhan di Gunungkidul
                
                    
                            Yogyakarta
                        
                        29 Oktober 2024

    Tak Kuat Menanjak, Truk Boks Timpa Balai Padukuhan di Gunungkidul Yogyakarta 29 Oktober 2024

    Tak Kuat Menanjak, Truk Boks Timpa Balai Padukuhan di Gunungkidul
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Sebuah truk boks pengangkut sembako mengalami
    kecelakaan tunggal
    , mundur dan menimpa bangunan gedung Padukuhan di Jalan Raya Gedangsari-Wedi Klaten Km 1,
    Gunungkidul
    , Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (29/10/2024).
    Kecelakaan itu tepatnya terjadi di Padukuhan Jatibungkus RT 003/011, Kalurahan Hargomulyo, Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul, DIY.
    Kapolsek Gedangsari AKP Suryanto mengatakan, peristiwa bermula saat truk boks yang dikemudikan Ismanta (50), warga Bunder, Patuk, dan kernetnya Wanto (30), warga Putat, Patuk, melintas menuju ke arah Bayat, Klaten, Jawa Tengah, sekitar pukul 10.15 WIB.


    Truk tersebut membawa sembako seperti air mineral, roti, hingga minyak goreng.
    “Dari keterangan sopir, truk boks mau menanjak sudah menggunakan persneling satu, namun tidak kuat karena kampas kopling terbakar,” kata Suryanto saat dihubungi melalui telepon, Selasa.
    Lantaran tidak kuat menanjak, truk boks itu mundur dan menimpa Balai Padukuhan Jatibungkus.
    Warga yang melihat itu langsung memberikan pertolongan.
    “Tidak ada korban jiwa maupun luka. Namun, terjadi kerusakan pada mobil dan balai padukuhan,” kata dia.
    Suryanto mengatakan bahwa kerusakan pada truk boks terjadi di bagian samping dan belakang, serta muatan yang rusak, dengan kerugian sekitar Rp 10.000.000.
    Untuk Balai Padukuhan, mengalami kerusakan pada dinding dan atapnya roboh dengan ukuran 2×3 meter, dengan kerugian mencapai Rp 3.000.000.
    Pihaknya mengimbau kepada pengendara untuk memeriksa kendaraan sebelum berangkat, terutama di wilayah Gedangsari yang memiliki tikungan dan tanjakan curam.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sultan HB X Desak Pemda Terbitkan Aturan Tegas Soal Peredaran Miras
                
                    
                            Yogyakarta
                        
                        29 Oktober 2024

    Sultan HB X Desak Pemda Terbitkan Aturan Tegas Soal Peredaran Miras Yogyakarta 29 Oktober 2024

    Sultan HB X Desak Pemda Terbitkan Aturan Tegas Soal Peredaran Miras
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com –
    Peredaran minuman keras (miras) di Daerah Istimewa
    Yogyakarta
    (DIY) banyak dikeluhkan masyarakat.
    Pada Selasa (29/10/2024), masyarakat dari golongan santri menggeruduk Polda DIY untuk menyampaikan penolakan
    peredaran miras
    .
    Terkait peredaran miras ini, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri
    Sultan Hamengku Buwono X
    meminta kepada kepala daerah di tingkat kabupaten dan kota untuk segera menerbitkan aturan soal peredaran miras.
    Sultan mengatakan bahwa untuk sekarang ini, Perda DIY yang mengatur soal miras sudah ketinggalan zaman karena dalam perda tersebut tidak ada aturan penjualan miras melalui daring.
    “Menerbitkan ketentuan itu (aturan miras) karena Perda yang ada itu ketinggalan. Ya, karena tidak mengatur untuk daring. Ya, untuk online. Kita harus ngatur untuk online sehingga kita bisa mengontrol peredaran tidak sampai ke kelurahan-kelurahan seperti ini,” ujar Sultan, Selasa (29/10/2024).
    Ia menambahkan bahwa jika aturan peredaran miras segera diterbitkan oleh kepala daerah, maka peredaran miras dapat diatur dengan detail.
    “Sehingga itu dikeluarkan kita punya alasan yang lebih kuat untuk mengatur kabupaten kota itu untuk mengatur mereka yang ilegal itu kita tutup,” kata dia.
    Sultan mencontohkan bahwa dengan penjualan melalui daring, seseorang yang tidak memiliki izin bisa saja menjual kepada yang memiliki izin maupun secara langsung kepada konsumen.
    “Begitu online saya dapat, saya jual lagi pada orang lain dan sebagainya. Saya tidak mau punya problem karena begitu saya nangkap kan dianggap melanggar,” kata dia.
    Sultan meminta agar pada minggu ini aturan soal peredaran miras dapat diselesaikan oleh kepala daerah di tingkat kabupaten maupun kota.
    “Sebelum kita melakukan penertiban itu, ya saya minta, saya mohon minggu ini harus keluar keputusan bupati/walikota menyangkut masalah peraturan bupati/walikota menyangkut untuk online (peredaran miras),” tutur Ngarsa Dalem.
    KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA AKSI DEMO: Para santri dari berbagai Pondok Pesantren di DIY saat mengelar aksi di Mapolda DIY menuntut pengusutan tuntas peristiwa penganiayaan santri di Brontokusuman, Kota Yogyakarta, DIY, Selasa (29/10/2024).
    Sebelumnya, ribuan santri dari berbagai pondok pesantren di DI Yogyakarta (DIY) memenuhi halaman Mapolda DIY.
    Para santri ini menggelar aksi terkait kasus penganiayaan dan penusukan santri yang terjadi di Brontokusuman, Kota Yogyakarta.
    Selain itu, juga terkait peredaran miras yang semakin masif di DIY.
    Sekitar pukul 08.30 WIB, para santri dari berbagai pondok pesantren di DI Yogyakarta mulai datang ke Mapolda DIY.
    Para santri datang dengan mengendarai sepeda motor hingga bus. Mereka kemudian berkumpul di depan Mapolda DIY.
    Ketua PWNU DIY KH. Zuhdi Muhdlor mengaku datang ke Mapolda DIY untuk unjuk rasa cinta kepada Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan.
    “Ketika kita berada pada suasana peringatan Hari Santri tahun 2024 ada peristiwa yang cukup menyakitkan,” ujarnya di Mapolda DIY, Senin (29/10/2024).
    Dirinya mengapresiasi pihak kepolisian yang sigap menangkap para pelaku penganiayaan terhadap santri belum lama ini.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ponpes di Jambi yang Pemimpinnya Lecehkan Murid Tak Punya Izin
                
                    
                            Regional
                        
                        29 Oktober 2024

    Ponpes di Jambi yang Pemimpinnya Lecehkan Murid Tak Punya Izin Regional 29 Oktober 2024

    Ponpes di Jambi yang Pemimpinnya Lecehkan Murid Tak Punya Izin
    Tim Redaksi
    JAMBI, KOMPAS.com
    -Pondok
    pesantren
    di Kelurahan Kenali Asam Bawah, Kecamatan Kota Baru, Kota
    Jambi
    , yang pemimpinnya melecehkan murid tidak memiliki izin operasional.
    Kepala Kementerian Agama Kota Jambi Abd Rahman menyatakan, pesantren tersebut juga tidak terdaftar secara resmi.
    “Karena tidak ada izin dari kami, secara resmi kami tidak bisa menganggap pesantren itu berada di bawah naungan Kemenag, sebab memang tidak ada izinnya,” kata Abd Rahman saat ditemui di Kantor Kemenag Kota Jambi, Selasa (29/10/2024).
    Berdasarkan data Kemenag Kota Jambi, hanya ada 32 pondok pesantren di Kota Jambi yang memiliki izin resmi.
    Ia mengimbau masyarakat untuk lebih selektif dalam memilih lembaga pendidikan agama bagi anak-anak mereka.
    “Saat ini, sudah ada aplikasi yang memudahkan pengecekan apakah suatu pesantren memiliki izin resmi atau tidak. Masyarakat juga bisa menghubungi Kemenag setempat untuk informasi lebih lanjut,” ujar Abd Rahman.
    Sementara itu, Lurah Kenali Asam Bawah, Ronal Amson, mengatakan belum menerima perizinan resmi dari pesantren tersebut.
    “Sampai saat ini, kami belum mendapatkan izin terkait pesantren itu. Bangunan pesantren tersebut berdiri sebelum saya menjabat sebagai lurah. Kami akan segera berkoordinasi,” ungkap Ronal.
    Diketahui, pimpinan pesantren, AWD (28), saat ini berstatus tersangka dalam kasus dugaan
    pelecehan seksual
    terhadap 12 anak di bawah umur, terdiri dari 11 laki-laki dan 1 perempuan.
    Atas perbuatannya, tersangka dikenai pasal 81 Jo 170 huruf D dengan ancaman pidana maksimal 15 tahun penjara.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Atap Gedung YPK Ambruk, Sekda Jabar Minta Kondisi Bangunan Cagar Budaya Dikurasi
                
                    
                            Bandung
                        
                        29 Oktober 2024

    Atap Gedung YPK Ambruk, Sekda Jabar Minta Kondisi Bangunan Cagar Budaya Dikurasi Bandung 29 Oktober 2024

    Atap Gedung YPK Ambruk, Sekda Jabar Minta Kondisi Bangunan Cagar Budaya Dikurasi
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com –
    Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, meminta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disparbud) untuk melakukan kurasi terhadap kondisi seluruh bangunan heritage atau
    cagar budaya
    .
    Permintaan ini muncul sebagai langkah antisipasi kerusakan yang dapat mengakibatkan korban jiwa, seperti insiden ambruknya Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan (YPK) di Jalan Naripan, Kota
    Bandung
    , pada Senin (28/10/2024) sore.
    Dalam kejadian tersebut, tiga orang terluka, yakni seorang pengunjung dan dua penjaga, akibat tertimpa material atap yang runtuh sekitar pukul 17.30 WIB.
    “Saya kira ini menjadi pembelajaran. Kami akan segera berkoordinasi kembali dengan Kementerian Kebudayaan dan meminta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan untuk mengidentifikasi cagar-cagar budaya,” kata Herman setelah meninjau Gedung YPK, Selasa (29/10/2024).
    Herman juga mengungkapkan akan mengirimkan surat imbauan kepada para kepala daerah dan Disparbud di tingkat kabupaten dan kota di Jawa Barat agar turut mengevaluasi kelaikan bangunan cagar budaya.
    Langkah ini diambil sebagai bentuk keseriusan Pemprov Jabar dalam memastikan keamanan dan kenyamanan pengunjung di bangunan cagar budaya, sekaligus menjadi upaya mitigasi sebelum insiden serupa terjadi.
    “Kami akan meminta para kepala daerah untuk melakukan pengecekan, termasuk cagar budaya yang dikelola masyarakat.
    Cagar budaya
    ada yang dikelola pemerintah dan ada yang dimiliki masyarakat,” ujar Herman.
    Herman menegaskan, jika ditemukan kerusakan pada bangunan cagar budaya, langkah perbaikan akan segera diambil, tapi tetap dengan persetujuan dari Kementerian Kebudayaan atau Balai Pelestarian
    Cagar Budaya
    .
    Menurutnya, ada peraturan ketat mengenai perbaikan atau renovasi bangunan cagar budaya untuk menjaga keaslian arsitekturnya.
    “Saya kira ini bisa menjadi hikmah. Satu sisi, kita harus menjaga kelestarian bangunan cagar budaya, tetapi juga harus mengantisipasi risiko karena bangunan ini sudah tua. Penting juga untuk tetap mematuhi kaidah-kaidah yang berlaku, karena bagaimanapun, bangunan heritage tidak bisa ditangani sembarangan,” pungkas Herman.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kasus Mayat Dalam Tas di Karo, 2 Eksekutor Pembuang Jasad Korban Buron
                
                    
                            Medan
                        
                        29 Oktober 2024

    Kasus Mayat Dalam Tas di Karo, 2 Eksekutor Pembuang Jasad Korban Buron Medan 29 Oktober 2024

    Kasus Mayat Dalam Tas di Karo, 2 Eksekutor Pembuang Jasad Korban Buron
    Editor
    KOMPAS.com –
    Sesosok
    mayat dalam tas
    ditemukan di Desa Daulu, Kecamatan Berastagi, Kabupaten
    Karo
    , Sumatera Utara (Sumut), Selasa (22/10/2024).
    Mayat tersebut merupakan Mutiara Pratiwi (26). Ia tewas di tangan kekasihnya, Joe Frisco (26).
    Jasad korban dibuang oleh dua orang yang kini buron. Mereka adalah suruhan Sahrul, teman Joe, dan Iswandy, teman Sahrul.
    Dua eksekutor tersebut membuang jasad korban menggunakan mobil.

    Untuk membuang mayat korban, Joe mengeluarkan uang Rp 105 juta.
    Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Kepolisian Daerah (Polda) Sumut Kombes Pol Sumaryono mengatakan, Sahrul mendapat jatah Rp 5 juta.
    Lalu, uang Rp 100 juta yang dibawa Iswandy dibagikan kepada dua eksekutor. Iswandy memperoleh imbalan Rp 10 juta.
    “Jadi sisanya Rp 90 juta diberikan kepada tersangka yang masih dalam lidik,” ujarnya, Senin (28/10/2024).
    Dari tujuh orang yang terlibat dalam kasus
    mayat dalam tas di Karo
    ini, lima di antaranya sudah ditangkap.
    Mereka adalah Joe Frisco sebagai pelaku utama, Sahrul, dan Iswandy. Dua oknum polisi, Jefry Hendrik dari Kepolisian Resor (Polres) Pematang Siantar dan Hendra Purba dari Polres Simalungun juga terseret kasus ini.
    Dua oknum polisi itu merupakan teman Joe. Mereka diminta untuk menutupi kasus ini. Keduanya menolak. Namun, mereka tetap terseret karena tak melaporkan pembunuhan yang dilakukan Joe kepada atasan.
    “Ya, tadi itu, jadi mereka melihat ada sosok mayat, tapi tidak melaporkan kepada pimpinan,” ucap Sumaryono.
    Kasus pembunuhan ini terjadi di kediaman Joe, Kelurahan Pahlawan, Kecamatan Siantar Timur, Kota Pematangsiantar, Sumut, Minggu (20/10/2024).
    Sumaryono menuturkan, korban tewas akibat penyimpangan seksual Joe. Joe kerap memukuli korban sebelum berhubungan badan.
    Berdasarkan hasil otopsi, korban tewas karena kehabisan darah akibat luka-luka di bagian tubuh dan kepala.
    Sumber: Kompas.com (Penulis: Rahmat Utomo | Editor: Reni Susanti, Farid Assifa)
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Debat Perdana Pilkada Jateng Rabu Besok, 522 Polisi Disiagakan di Semarang
                
                    
                            Regional
                        
                        29 Oktober 2024

    Debat Perdana Pilkada Jateng Rabu Besok, 522 Polisi Disiagakan di Semarang Regional 29 Oktober 2024

    Debat Perdana Pilkada Jateng Rabu Besok, 522 Polisi Disiagakan di Semarang
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com
    – Polda Jawa Tengah menyiagakan 522 personel untuk mengamankan kegiatan debat terbuka calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah dalam rangka Pilkada Serentak 2024.
    Debat terbuka akan diselenggarakan dalam tiga sesi. Sesi pertama akan digelar pada 30 Oktober 2024 di Marina Convention Center, Semarang, pukul 19.00 hingga 21.00 WIB.
    Sesi kedua dan ketiga rencananya digelar pada tanggal 10 dan 20 November 2024 mendatang.
    Kabag Binops Biro Operasi (Ro Ops) Polda Jawa Tengah, AKBP Agus Puryadi mengatakan, bahwa pihaknya siap memberikan pengamanan maksimal.
    “Pengamanan akan melibatkan personel gabungan dari Polrestabes Semarang dan
    Polda Jateng
    yang tergabung dalam Satgas Operasi Mantap Praja Candi 2024,” kata Agus saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Selasa (29/10/2024).
    Sementara itu, Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto menyebut bahwa kegiatan debat terbuka ini akan menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk mengenal lebih jauh visi dan misi calon pemimpin mereka.
    “Kita imbau kepada para pendukung masing-masing paslon agar tetap menjaga ketertiban dalam memberikan dukungan selama kegiatan,” ucap dia.
    Dia berharap para pendukung dari kedua pasangan calon tetap tenang dan saling menghargai dalam memberikan dukungan.
    “Hindari tindakan provokatif dan patuhi peraturan serta tata tertib yang berlaku dalam acara. Dengan demikian masyarakat dapat melihat dan mengetahui kualitas dari masing-masing pasangan calon yang akan dipilih dalam Pilkada nanti,” kata Artanto.
    Seperti diketahui, Pilkada Jawa Tengah diikuti dua pasangan calon, yakni pasangan calon nomor urut 1 Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi dan pasangan nomor urut 2 Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maemoen.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 2 Pelaku Pembacokan Peserta Tes CPNS di Jalan Wates Sleman Ditangkap
                
                    
                            Yogyakarta
                        
                        29 Oktober 2024

    2 Pelaku Pembacokan Peserta Tes CPNS di Jalan Wates Sleman Ditangkap Yogyakarta 29 Oktober 2024

    2 Pelaku Pembacokan Peserta Tes CPNS di Jalan Wates Sleman Ditangkap
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com –
    Polisi berhasil menangkap dua orang
    pelaku pembacokan
    yang terjadi di
    Jalan Wates
    , Kapanewon Gamping, Kabupaten
    Sleman
    .
    Korban dalam kejadian ini adalah dua orang yang sedang dalam perjalanan dari Pemalang, Jawa Tengah menuju Kabupaten Bantul untuk mengikuti tes CPNS.
    Kapolresta Sleman Kombes Pol Yuswanto Ardi mengatakan, sudah ada dua orang pelaku yang berhasil ditangkap.
    “Dua orang (pelaku) sudah diamankan, sudah kita amankan semuanya,” ujar Kapolresta Sleman Kombes Pol Yuswanto Ardi saat dihubungi, Senin (29/10/2024).
    Yuswanto Ardi menyampaikan bahwa awalnya para pelaku nongkrong di sekitar lokasi kejadian.
    Mereka berada di lokasi karena mendapatkan informasi bahwa kampungnya akan diserang.
    “Jadi pelaku itu awalnya sedang nongkrong-nongkrong di seputar lokasi, karena ada informasi kampungnya akan diserang oleh kelompok warga lain,” ucapnya.
    Saat sedang nongkrong tersebut, dua orang korban berboncengan sepeda motor melintas.
    Para pelaku kemudian mengejar kedua korban.
    Setelah itu, pelaku melakukan pembacokan terhadap kedua korban.
    “Nah, kemudian lewatlah korban ini, dipikirnya adalah orang yang mau nyerang. Akhirnya dikejar dan dilakukan penganiayaan dengan dibacok,” tuturnya.
    Akibat kejadian tersebut, kedua korban mengalami luka akibat senjata tajam.
    Kedua korban lantas dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.
    Diberitakan sebelumnya, dua orang pria menjadi korban pembacokan oleh orang tidak dikenal di Jalan Wates, Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman pada Jumat (25/10/2024) dini hari.
    Kedua korban merupakan warga luar DI Yogyakarta (DIY) yang hendak mengikuti tes calon pegawai negeri sipil (CPNS).
    Kapolsek Gamping, AKP Sandro Dwi Rahadian membenarkan adanya kejadian tersebut dan mendatangi lokasi kejadian untuk lebih dulu menyelamatkan dua orang korban.
    “Kita datang ke TKP, kita selamatkan korban dulu karena kondisi luka korban lumayan berat. Akhirnya anggota polsek inisiatif membawa korban menuju ke Rumah Sakit PKU,” ujar Kapolsek Gamping, AKP Sandro Dwi Rahadian saat dihubungi, Jumat (25/10/2024).
    Sandro menyampaikan bahwa ia sudah datang ke rumah sakit untuk menjenguk korban sekaligus bertemu dengan pihak keluarga korban.
    “Tadi pagi saya inisiatif ke rumah sakit untuk menjenguk korban sekaligus ketemu dengan keluarga. Intinya dari keluarga korban mau bikin laporan, tapi kan dua orang korban ini sedang dioperasi,” ucapnya.
    Dikatakan Sandro, saat ini pihaknya belum dapat meminta keterangan dari korban terkait kejadian yang dialami. Sebab kedua korban masih menjalani perawatan usai operasi.
    “Kita belum bisa pastikan faktanya seperti apa karena belum mendapat keterangan langsung dari korban,” tuturnya.
    Kedua korban yang saat ini masih dirawat di rumah sakit berinisial BS dan MP.
    Dari keterangan yang didapatkan, lanjut Sandro, kedua korban sedang dalam perjalanan dari Pemalang, Jawa Tengah, berboncengan mengendarai sepeda motor.
    Keduanya hendak menuju Kabupaten Bantul untuk mengikuti tes CPNS.
    “Dari Pemalang menuju ke Bantul melalui Jalan Wates. Rencana mau tes CPNS pagi ini. Tapi karena malam itu kejadian, enggak jadi (tes CPNS),” ungkapnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Terapkan 2 Sistem Pembayaran Parkir, Dishub Medan Janji Tertibkan Jukir Nakal
                
                    
                            Medan
                        
                        29 Oktober 2024

    Terapkan 2 Sistem Pembayaran Parkir, Dishub Medan Janji Tertibkan Jukir Nakal Medan 29 Oktober 2024

    Terapkan 2 Sistem Pembayaran Parkir, Dishub Medan Janji Tertibkan Jukir Nakal
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com –
    Pemerintah Kota
    Medan
    resmi menerapkan dua sistem pembayaran
    parkir
    , yaitu parkir berlangganan dan parkir konvensional, mulai Senin (28/10/2024).
    Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan, Iswar Lubis, menjelaskan bahwa untuk parkir konvensional, masyarakat akan dikenakan tarif langsung di lokasi parkir. Aturan ini diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Kota Medan No.1 Tahun 2024.
    Peraturan tersebut juga menetapkan kenaikan tarif parkir, di mana untuk kendaraan roda empat naik dari Rp 3.000 menjadi Rp 5.000, sedangkan untuk kendaraan roda dua naik dari Rp 2.000 menjadi Rp 3.000.
    “Tarif baru parkir konvensional ini berlaku di semua lokasi parkir tepi jalan di Kota Medan tanpa klasifikasi lokasi parkir,” kata Iswar dalam keterangan tertulisnya, Selasa (29/10/2024).
    Sistem pembayaran kedua adalah dengan menggunakan stiker barcode parkir berlangganan, yang memungkinkan masyarakat membayar biaya langganan parkir untuk satu tahun.
    Biaya retribusi parkir berlangganan ditetapkan sebesar Rp 90.000 per tahun untuk kendaraan roda dua, Rp 130.000 per tahun untuk kendaraan roda empat, dan Rp 170.000 per tahun untuk truk atau bus.
    Iswar memastikan bahwa sistem stiker barcode parkir berlangganan berlaku di seluruh lokasi parkir tepi jalan di Kota Medan. “Bagi kendaraan yang menggunakan stiker parkir berlangganan, tidak akan dikenakan tarif parkir konvensional,” jelasnya.
    Ia juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan ke Dinas Perhubungan Kota Medan jika ada juru parkir yang menarik retribusi pada kendaraan yang menggunakan stiker barcode parkir berlangganan.
    “Segera laporkan ke petugas kami di lapangan, dan kami akan langsung menindaklanjutinya,” tegas Iswar.
    Iswar menyebutkan dua sistem pembayaran ini ditetapkan agar masyarakat dapat memilih sistem yang paling sesuai.
    Meski demikian, Iswar mendorong masyarakat untuk memilih program parkir berlangganan karena lebih hemat dibandingkan membayar tarif parkir setiap kali parkir.
    “Namun, pilihan tetap ada di tangan masyarakat. Silakan memilih mana yang paling nyaman,” ucapnya.
    Iswar menambahkan, selain memudahkan masyarakat, Dinas Perhubungan Medan juga berkomitmen untuk menindak juru parkir nakal yang masih menarik retribusi dari kendaraan berstiker parkir berlangganan.
    “Kami akui masih ada juru parkir yang nakal, dan ini menjadi tugas kami untuk menertibkan mereka. Mohon dukungan dari masyarakat,” tutup Iswar.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 10
                    
                        Munculnya Baliho Ridwan Kamil Pakai Jersey Persib Disertai Tulisan "Ayo Persija Juara"…
                        Megapolitan

    10 Munculnya Baliho Ridwan Kamil Pakai Jersey Persib Disertai Tulisan "Ayo Persija Juara"… Megapolitan

    Munculnya Baliho Ridwan Kamil Pakai Jersey Persib Disertai Tulisan “Ayo Persija Juara”…
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sebuah baliho yang menampilkan foto calon gubernur Jakarta nomor urut 1,
    Ridwan Kamil
    , memakai jersey klub Persib disertai tulisan “Ayo Persija Juara!” viral di media sosial.
    Berdasarkan video yang diunggah akun Instagram
    @
    bobotoh_rudet pada Senin (28/10/2024), baliho tersebut menampilkan foto Ridwan Kamil memakai jersey biru Persib lengkap dengan udeng atau ikat kepala khas Jawa Barat yang juga berwarna biru.
    “Ayo Persija Juara!” bunyi tulisan dalam baliho itu.
    Kata “Ayo” dan “Juara” di baliho itu ditulis berwarna hitam, sedangkan kata “Persija” ditulis berwarna oranye, warna khas klub Persija.
    Selain itu, terlihat juga bangunan Jakarta International Stadium (JIS) di belakang foto Ridwan Kamil.
    Sementara, di sebelah kiri atas terlihat slogan ‘Jakarta Baru Jakarta Maju’ dan wajah pasangan Ridwan Kamil-Suswono dengan latar warna biru langit.
    Namun, tak diketahui di mana lokasi baliho berunsur provokasi itu terpasang.
    Juru bicara tim pemenangan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono, Dave Laksono, menilai kemunculan spanduk tersebut merupakan upaya kampanye hitam atau
    black campaign
    terhadap Ridwan Kamil.
    “Ini sepertinya ada upaya black campaign dari pihak-pihak yang hanya ingin menciptakan kekeruhan dalam pilkada ini,” ujar Dave saat dihubungi
    Kompas.com
    pada Selasa (29/10/2024).
    Dave menegaskan, baliho tersebut bukan baliho resmi meski terdapat logo dan slogan khas Ridwan Kamil-Suswono.
    Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar ini memastikan baliho tersebut bukan dipasang oleh tim sukses Ridwan Kamil-Suswono.
    “Pasti bukan (dari tim internal)” imbuh Dave.
    Dave menuding,
    black campaign
    ini dilakukan pihak tertentu untuk mencapai kepentingan mereka. Namun, ia tak menjelaskan pihak yang dimaksud.
    “Mereka berupaya menghancurkan situasi damai hanya demi mencapai keinginan pribadi saja,” ujar Dave.
    Dave menyampaikan, pihaknya akan mempelajari lebih lanjut soal baliho tersebut sebelum mengambil langkah selanjutnya.
    “Kita pelajari dulu ya, baru kita ambil langkah lanjutnya,” tutup Dave.
    Juru Bicara Partai Demokrat sekaligus anggota tim juru bicara Ridwan Kamil-Suswono, Herzaky Mahendra Putra, menyayangkan ada pihak yang mulai menggunakan kampanye hitam dalam kampanye Pilkada Jakarta 2024.
    “Kami menyayangkan ada pihak yang mulai menggunakan cara-cara begini di Pilkada,” kata Herzaky.
    “Ini tim lawan ada yang sudah panik, kalah jauh survei dan pas debat kemarin bingung menghadapi Bang RK dan Mas Sus yang sangat baik saat bahas program-program terbaik buat warga Jakarta,” imbuhnya.
    (Penulis: Shela Octavia | Editor: Fitria Chusna Farisa)
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.