Cerita Menteri HAM Natalius Pigai Pernah Jadi Tukang Parkir
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Menteri HAM
Natalius Pigai
mengaku, dirinya pernah menjadi seorang juru parkir di Kawasan Kalibata, Jakarta Seelatan.
Pigai menceritakan ini dalam rapat perdana bersama Komisi XIII DPR RI, Jakarta, Kamis (31/10/2024).
“Saya mungkin tidak terlalu banyak membaca ya, bahan-bahan yang disediakan oleh kami ya, karena saya sendiri berasal dari tukang parkir pak dulu di Depnakertrans Transmigrasi Kalibata itu saya tukang parkir, juru parkir,” katanya dalam rapat.
Pigai juga menceritakan pernah bekerja sebagai pegawai honorer hingga pegawai negeri sipil (PNS) yang tugasnya mengantar surat fotocopy.
Kemudian, ia menceritakan dirinya menjadi pimpinan Komnas HAM periode 2012–2017 sebelum akhirnya berujung menjadi menteri.
“Setelah itu jadi honor, sesudah honor jadi CPNS, CPBS jadi PNS, jadi staf antar-antar surat fotocopy. Jadi staf khusus dapat jabatan struktural fungsional jadi pimpinan Komnas HAM, sekarang menteri,” tuturnya
Pigai meyakini dirinya memiliki kemampuan dalam hal penataan organisasi kelembagaan.
“Oleh karena itu penataan organisasi sudah merupakan bagian dari pekerjaan pribadi saya,” katanya.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Author: Kompas.com
-
/data/photo/2017/07/04/1079112084.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Cerita Menteri HAM Natalius Pigai Pernah Jadi Tukang Parkir Nasional 31 Oktober 2024
-
/data/photo/2020/06/22/5ef096ef0962c.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
9 Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Tanpa Kepala di Muara Baru Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Tanpa Kepala di Muara Baru
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Polisi menangkap seorang pria berinisial FF terkait penemuan mayat wanita tanpa kepala berinisial SH (40) di Jalan Tuna, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.
“Tersangka mutilasi sudah tertangkap,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, Kamis (31/10/2024).
Namun, Ade Ary belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait kronologi penangkapan maupun motif FF dalam kasus ini.
Saat ini, penyidik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih melakukan interogasi terhadap FF untuk menggali informasi lebih lanjut.
Sebelumnya, mayat wanita tanpa kepala ditemukan dalam karung di dermaga kapal di belakang SPBU di Jalan Tuna, Muara Baru, Selasa (29/10/2024) sekitar pukul 10.29 WIB.
Petugas SPBU, Denni Zaelani (34), menyatakan bahwa mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang buruh kapal pencari ikan.
“(Si buruh) mau bongkaran ikan, mau
ngopi
terus
ngadem
di sini melihat ke arah air, (dia lihat) ada buntalan mencurigakan di pinggir, terus lapor ke saya,” ujar Denni saat diwawancarai di lokasi, Selasa.
Denni kemudian mengangkat karung yang mengambang di air itu ke daratan namun tidak berani membukanya.
Dia memutuskan untuk menghubungi polisi karena merasa curiga.
“Setelah ada polisi baru dibuka, pas dibuka (mayat wanita) kepalanya enggak ada. Tapi, badannya utuh,” kata Denni.
Menurut Denni, mayat tersebut dibungkus dalam lima lapisan yang terdiri dari kardus, karung, selimut, kardus lagi, dan kasur, sebelum akhirnya ditemukan di dalamnya.
Mayat wanita itu terbungkus sangat rapi, meskipun sudah mengeluarkan bau tak sedap saat ditemukan.
Mayat ditemukan dalam keadaan setengah telanjang, hanya mengenakan baju tanpa celana.
Pada hari yang sama, polisi menemukan bagian kepala korban sekitar pukul 24.00 WIB di Jalan Inspeksi Waduk Pluit Utara, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/10/31/6722fa4592235.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
4 Kecelakaan Maut Rombongan Kru TV One di Pemalang-Batang, 3 Meninggal, 2 Luka-luka Regional
Kecelakaan Maut Rombongan Kru TV One di Pemalang-Batang, 3 Meninggal, 2 Luka-luka
Tim Redaksi
PEMALANG, KOMPAS.com
–
Kecelakaan maut
yang melibatkan kendaraan operasional
TV One
dan truk ekspedisi terjadi di Tol
Pemalang
-Batang, Jawa Tengah, tepatnya di Km 315 A, Kamis (31/10/2024).
Tiga orang penumpang mobil TV One disebutkan meninggal dunia, sedangkan dua lainnya mengalami luka-luka.
Saat dikonfirmasi, Kapolres Pemalang AKBP Eko Sunaryo membenarkan peristiwa tersebut.
Jenazah korban meninggal, imbuhnya, masih di RS Islam Al-Ikhas di Jalan, Kolonel Sugiono, Kecamatan Pemalang, Jawa Tengah.
“Ada dua mobil yang terlibat kecelakaan. Pertama Avanza dan truk paket boks Rosalia Ekspres. Korban ada lima. Tiga meninggal dunia, dua masih sadar,” katanya, Kamis.
Saat ini, kasus kecelakaan tersebut sedang ditangani polisi lalu lintas Polres Pemalang.
“Kami masih cek di lapangan ya, masih kami lakukan penyelidikan di lapangan oleh petugas. Kalau sudah selesai, kami informasikan lebih lanjut,” ungkapnya.
Data yang diperoleh
Kompas.com,
berikut korban yang meninggal:
Korban luka-luka kondisi sadar masih penumpang mobil operasional TV One yaitu:
Adapun dua penumpang truk ekspedisi masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Islam Al Ikhlas, Kecamatan Pemalang, Jawa Tengah.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/07/10/668dc9e358962.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
6 Daftar Korban Meninggal Kecelakaan Rombongan Jurnalis TV One di Pemalang Regional
Daftar Korban Meninggal Kecelakaan Rombongan Jurnalis TV One di Pemalang
Tim Redaksi
SEMARANG, KOMPAS.com
– Tiga korban tewas dalam peristiwa kecelakaan rombongan jurnalis
TV One
dengan truk di tol Jakarta-
Pemalang
Km 315+900 jalur pada Kamis (31/10/2024).
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Artanto mengatakan, korban meninggal dunia sudah dibawa ke RSI Al Ikhlas Taman Pemalang, Jawa Tengah.
“Satu pengemudi dan dua penumpang (tewas),” kata Artanto kepada
Kompas.com
, Kamis.
Korban kecelakaan meninggal dunia ada yang terluka di bagian kepala dan ada juga yang mendapatkan luka di bagian dada.
“Semuanya (korban yang meninggal merupakan) rombongan mobil Xenia (jurnalis
TV One
),” ungkap dia.
Sementara itu, dua korban kecelakaan masih dirawat di RSI Al Ikhlas Taman Pemalang.
“Dalam kondisi sadar (korban yang selamat),” tambah Artanto.
Berikut daftar korban tewas dalam kecelakaan tersebut:
1. Pengemudi KBM Avanza, Nama:
Sunardi
. Alamat: Jln. Taman Asri II No. 2, RT 01 RW 016, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur.
Korban mengalami luka cedera kepala berat (CKB), fraktur tulang hidung, sobek tidak beraturan kaki kanan korban meninggal dunia di lokasi kejadian.
2. Penumpang KBM Avanza baris kedua belakang kemudi,
Marwan
.
Korban mengalami luka gejas dada, cedera abdomen lecet dagu korban meninggal dunia di lokasi kejadian kemudian dievakuasi ke RSI Al Ikhlas Taman Pemalang.
3. Penumpang KBM Avanza baris ketiga, Nama:
Alwan Syahmidi
. Alamat: Jln. Joglo Raya, RT 03 RW 03, Kembangan, Jakarta Barat.
Korban mengalami luka fraktur telapak kaki kanan, gejas dada cedera abdomen korban meninggal dunia di lokasi kejadian.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/06/06/66613b3dd7ae1.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ditemukan 169 Kasus Penyakit Parotitis di Kota Yogyakarta, Rata-rata Menyerang Anak SD Yogyakarta 31 Oktober 2024
Ditemukan 169 Kasus Penyakit Parotitis di Kota Yogyakarta, Rata-rata Menyerang Anak SD
Tim Redaksi
YOGYAKARTA, KOMPAS.com
– Angka kasus penyebaran
penyakit Parotitis
, atau lebih akrab dikenal dengan Gondongan, meningkat di
Kota Yogyakarta
.
Penyakit Parotitis
ini disebabkan oleh infeksi virus dari golongan paramyxovirus.
Kasi Pengendalian Penyakit Menular (P2M) dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Endang Sri Rahayu, mengatakan, pada tahun 2024 hingga Oktober terdapat 169 paparan Parotitis.
“Ada sekitar 169 kasus Gondongan di Kota Yogyakarta, sebagian besar merupakan anak-
anak SD
,” ujar Endang, Kamis (31/10/2024).
Endang menyebutkan, gondongan ditandai dengan pembengkakan di sekitar rahang atau leher akibat peradangan kelenjar parotis.
Gejala awal yang muncul antara lain demam, sakit kepala, nyeri saat mengunyah atau menelan, dan nyeri otot.
“Penyakit ini sangat mudah menular, terutama di lingkungan sekolah, melalui percikan air liur atau kontak dengan benda yang terkontaminasi,” kata dia.
Endang mengimbau kepada anak-anak yang terpapar Parotitis agar tidak masuk sekolah untuk sementara waktu guna mencegah penyebaran.
“Penderita cenderung pada kurangnya kebersihan, dan penyakit ini sangat mudah menular. Karena itu, imbauan kami untuk yang sakit, sebaiknya tidak masuk sekolah,” ungkapnya.
Dia melanjutkan, orangtua diminta agar memastikan anak-anak mereka telah mendapatkan vaksinasi Measles, Mumps, Rubella (MMR).
“Pemberian
vaksin MMR
ini dapat mencegah terjadinya gondongan,” katanya.
Dia mengatakan, apabila kasus terus meningkat, pihak sekolah dapat bekerja sama dengan puskesmas setempat dalam memantau dan menangani kasus gondongan tersebut.
Ketua Tim Kerja Surveilans Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan yang juga selaku Epidemiolog di Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Solikhin Dwi, menyebutkan, bahwa
penyakit parotitis
atau gondongan termasuk dalam kategori kejadian luar biasa secara epidemiologis.
Menurutnya, penyakit tersebut sangat meningkat dibandingkan tahun lalu, di mana pada tahun 2023 tidak ada kasus ditemukan.
Sementara, di tahun 2024 hingga tanggal 30 Oktober 2024, ditemukan 169 kasus.
“Periode akhir September hingga minggu ketiga Oktober 2024 tidak terdeteksi kasus. Namun, pekan ini naik lagi dan jumlah penderitanya 169 orang yang rata-rata diderita oleh anak SD,” kata dia.
Ia berharap, para orangtua dan sekolah menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sehingga angka penderita gondongan semakin berkurang di Kota Yogyakarta.
“Pencegahan dapat dilakukan dengan mencuci tangan memakai sabun dengan air mengalir secara rutin sebelum makan atau setelah berada di tempat atau lingkungan yang berisiko, tidak berbagi peralatan mandi atau makan dengan penderita gondongan, dan menerapkan etika batuk seperti menutup mulut dan hidung,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/10/31/6722edd1638dd.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Cerita Nando, Bocah Madiun Bermata Biru Mirip Karakter Anime Surabaya 31 Oktober 2024
Cerita Nando, Bocah Madiun Bermata Biru Mirip Karakter Anime
Tim Redaksi
MADIUN, KOMPAS.com
–
Fernando Pratama
, seorang bocah berusia 10 tahun dari Desa Dolopo, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, menjadi
viral
di media sosial dengan dua matanya yang berwarna biru.
Warganet menyebut dia mirip dengan karakter Gojo Satoru dari
anime Jepang
“Jujutsu Kaisen”.
Kepopuleran Fernando dimulai setelah sebuah video yang diunggah oleh akun
Instagram @sunan_kaligojo.
A post shared by R. Ahmad Namora (@sunan_kaligojo)
Dalam video terlihat Fernando mengenakan blankon menceritakan bahwa ia telah memiliki
mata biru
sejak lahir, meskipun kedua orangtuanya tidak bermata biru.
Wasit, orangtua Fernando, saat dikonfirmasi
Kompas.com,
Kamis (31/10/2024), menyatakan, Nando, panggilan akrabnya, memang memiliki mata biru sejak lahir.
“Kami sempat khawatir dengan kondisi mata Nando. Tetapi setelah diperiksakan ke dokter, ternyata sehat,” kata Wasit.
Awalnya, orangtua Fernando merasa khawatir bahwa kondisi mata birunya menandakan adanya masalah kesehatan.
Namun, setelah pemeriksaan medis, Nando dinyatakan dalam keadaan sehat. “Setelah diperiksa dokter, matanya normal,” tambah Wasit.
Fernando sering menarik perhatian orang-orang di sekitarnya saat bermain, karena matanya itu. Banyak yang mengira bahwa ia mengenakan
softlens
.
Selain itu, popularitasnya di sekolah juga meningkat, dengan banyak teman yang ingin berfoto bersamanya.
Wasit menyatakan, meskipun Nando memiliki mata biru, penglihatannya normal. Nando juga aktif bermain dengan teman-temannya di lingkungan sekolah dan desanya.
“Kami merasa bersyukur dengan anugerah mata biru yang dimiliki Nando. Keluarga tak menyangka Nando bakal memiliki mata berwarna biru,” ungkap Wasit.
Saat lahir, orangtua Nando sempat mengira bahwa ia mengalami kebutaan karena warna matanya yang putih pucat.
Namun, setelah pemeriksaan dokter, mereka merasa lega mengetahui bahwa kondisi mata Nando baik-baik saja.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/10/31/6722efae1cb78.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ahmad Luthfi-Taj Yasin Tekankan "Ngopeni dan Nglakoni" Saat Tutup Debat Pilkada Jateng Regional 31 Oktober 2024
Ahmad Luthfi-Taj Yasin Tekankan “Ngopeni dan Nglakoni” Saat Tutup Debat Pilkada Jateng
Editor
KOMPAS.com –
Pasangan calon gubernur-wakil gubernur Jawa Tengah (Jateng) nomor urut 2,
Ahmad Luthfi
–
Taj Yasin
, menekankan konsep “ngopeni dan nglakoni” bila terpilih dalam
Pilkada Jateng
2024.
Hal tersebut disampaikan dalam pernyataan penutup mereka atau
closing statementdebat perdana Pilkada Jateng
2024 di Marina Convention Center,
Kota Semarang
, Rabu (30/10/2024) malam.
Ahmad Luthfi mengatakan, tak akan ada pemimpin yang bisa tidur nyenyak jika masih ada warga yang kesulitan.
“Maka kepemimpinan kami akan kami dedikasikan semuanya untuk warga,” ujarnya.
Dengan konsep “ngopeni dan nglakoni” atau “merawat dan melakukan”, mantan Kapolda Jateng itu berjanji bakal mengentaskan berbagai persoalan di Jawa Tengah.
“Tidak ada lagi yang kesulitan mengakses pendidikan. Tidak ada lagi yang kesulitan mengakses layanan kesehatan. Tidak ada lagi petani yang susah pupuk, dan nelayan kesusahan mendapat subsidi solar,” ucapnya.
“Tak ada lagi UMKM yang kesulitan modal dan (susah) berkembang. Tak ada lagi buruh yang pendapatannya kecil, di-PHK tanpa hak. Tidak ada lagi ibu yang khawatir anaknya tak dapat kerja. Dan tak ada lagi pesantren yang bangunannya rusak,” sambungnya.
Sementara itu, Taj Yasin menuturkan, pemimpin yang “ngopeni dan nglakoni” bukan hanya konsep.
“Dimulai sejak kami menyatukan niat,” ungkapnya.
Sebagai informasi, debat perdana Pilkada Jateng 2024 ini bertemakan “Tata Kelola Pemerintahan: Kepemimpinan dan Reformasi Birokrasi Menuju Jawa Tengah dengan Pelayanan Publik yang Transparan dan Akuntabel”.
Setelah debat perdana, bakal diadakan debat kedua pada 10 November 2024. Adapun debat ketiga Pilkada Jateng 2024 digelar 20 November mendatang.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/07/10/668dc9e358962.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Rombongan Jurnalis TV One Terlibat Kecelakaan dengan Truk di Pemalang Regional 31 Oktober 2024
Rombongan Jurnalis TV One Terlibat Kecelakaan dengan Truk di Pemalang
Tim Redaksi
SEMARANG, KOMPAS.com
– Rombongan jurnalis
TV One
terlibat kecelakaan dengan truk di Tol Jakarta-Pemalang Km 315+900 pada Kamis (31/10/2024).
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Artanto membenarkan adanya kejadian tersebut.
“Betul,” kata Artanto saat dikonfirmasi kejadian tersebut, Kamis.
Saat ini, kata dia, rombongan Polda Jawa Tengah sedang menuju lokasi kejadian untuk menindaklanjuti peristiwa nahas tersebut.
“Kita sedang perjalanan ke lokasi,” ucap dia.
Dikonfirmasi terpisah, Kasatlantas Polres Pemalang AKP Budi Prayitno menambahkan, anggota masih di lokasi kejadian.
“Ada lima penumpang yang dibawa ke rumah sakit,” kata dia.
Budi belum bisa memastikan apakah ada korban meninggal dunia atau tidak dalam kejadian tersebut.
“Namun, keadaannya bagaimana, kita masih cek di rumah sakit,” ucap Budi.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/10/31/6722e3a362ec4.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Bakar Sampah di Pekarangan Rumah, Lansia di Kebumen Ditemukan Tewas Terbakar Regional 31 Oktober 2024
Bakar Sampah di Pekarangan Rumah, Lansia di Kebumen Ditemukan Tewas Terbakar
Tim Redaksi
KEBUMEN, KOMPAS.com
– Seorang kakek bernama Supardi (84), warga Desa/Kecamatan Rowokele, Kabupaten
Kebumen
, Jawa Tengah, ditemukan tewas dalam kondisi terbakar.
Peristiwa tragis ini terjadi pada Rabu (30/10/2024), sekitar pukul 11.00 WIB.
Plt Kasihumas Polres Kebumen, Aiptu Nanang Faulatun, menjelaskan bahwa Supardi diduga tewas setelah membakar daun dan ranting bambu di pekarangan rumahnya.
Kejadian bermula ketika Nurul Mufid (40), keponakan korban, melihat api menyala di belakang rumah.
Ia segera mengecek sumber api dan menemukan bahwa api berasal dari tumpukan daun dan ranting bambu yang mengering.
Namun, Mufid belum menyadari bahwa pamannya, Supardi, berada di lokasi kebakaran.
Setelah memeriksa sekitar, ia melihat sepeda ontel milik pamannya terparkir di depan rumah.
Mufid pun memutuskan untuk mencari keberadaan Supardi di dalam rumah, tetapi tidak menemukannya.
Kecurigaannya muncul, dan ia kembali menuju sumber api di belakang rumah.
“Saat mendekati api, Mufid terkejut melihat tubuh pamannya berada di tengah kobaran api dalam kondisi yang memprihatinkan dengan luka bakar di sekujur tubuhnya,” kata Aiptu Nanang dalam keterangannya, Kamis (31/10/2024).
Mufid berusaha menarik korban dari api yang menyala, namun sayangnya nyawa Supardi sudah tidak bisa diselamatkan.
Menurut Nanang, berdasarkan olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan oleh Polsek Rowokele dan Tim Inafis Polres Kebumen, kuat dugaan peristiwa ini merupakan kecelakaan murni.
“Dari hasil penyelidikan awal di lokasi, kami menduga bahwa ini adalah kecelakaan. Korban mungkin terpeleset atau terjebak di tengah kobaran api saat membakar sampah di pekarangannya,” katanya lagi.
Lebih lanjut, hasil pemeriksaan medis dari Puskesmas Rowokele tidak menemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban yang mengarah pada tindak pidana.
“Hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ada tanda penganiayaan. Semua indikasi mengarah pada kecelakaan akibat kebakaran,” tambahnya.
Supardi dikenal sebagai sosok yang aktif meski usianya sudah lanjut.
Ia sering melakukan aktivitas sehari-hari, termasuk membersihkan pekarangan rumahnya.
Kejadian ini mengejutkan warga setempat yang tidak menyangka kakek 84 tahun tersebut mengalami nasib tragis.
Atas kejadian ini, pihak keluarga telah menerima dengan ikhlas dan menyatakan bahwa mereka tidak akan menuntut pihak manapun karena menganggap peristiwa ini sebagai musibah yang tidak terduga.
Jenazah korban telah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan di pemakaman umum desa setempat.
Polisi mengimbau masyarakat, terutama lansia, untuk lebih berhati-hati saat melakukan aktivitas yang melibatkan api agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2024/10/28/671f40af71299.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)