Author: Kompas.com

  • 1
                    
                        Kesaksian Korban Selamat Kecelakaan Maut Kru TV One, Felicia: Mau "Ngelap" Kacanya yang Burem Berdebu
                        Regional

    1 Kesaksian Korban Selamat Kecelakaan Maut Kru TV One, Felicia: Mau "Ngelap" Kacanya yang Burem Berdebu Regional

    Kesaksian Korban Selamat Kecelakaan Maut Kru TV One, Felicia: Mau “Ngelap” Kacanya yang Burem Berdebu
    Tim Redaksi
    PEMALANG, KOMPAS.com
    – Felicia Amelinda Dewi Priatna (24), presenter
    TV One
    , salah satu korban selamat kecelakaan di Tol
    Pemalang
    -Batang Km 315 A, memberikan kesaksiannya terkait insiden yang dialaminya.
    Sebelum mobil yang ditumpanginya terlibat kecelakaan pada hari ini, Kamis (31/10/2024), menurut dia, mobil tersebut minggir ke bahu jalan.
    Felicia menuturkan, sebelum peristiwa kecelakaan terjadi, mobil yang ditumpanginya itu mengurangi laju kendaraannya dan berhenti di bahu jalan untuk membersihkan kaca yang kotor dengan air.
    “Karena mau
    ngelap
    kacanya yang
    burem
    , berdebu, dan air di wiper-nya
    gak
    nyala, jadi harus manual. Pas berhenti, pas sopirnya lagi
    nyiram-nyiram
    , udah kejadian itu,” kata Felicia saat menjalani perawatan di rumah sakit Islam Al Ikhlas, Jalan Kolonel Sugiono Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Kamis (31/10/2024).

    Sebelum terjadi kecelakaan, dirinya dan kru yang lain menyempatkan istirahat di
    rest area
    tidak jauh dari tempat kecelakaan, dan selama perjalanan tidak ada kendala apa pun.
    “Lancar-lancar saja, tadi sempat subuhan dulu di
    rest area gak
    jauh dari TKP itu sekitar setengah tujuh,” kata Felicia.
    Diberitakan sebelumnya, kecelakaan maut yang melibatkan kendaraan operasional TV One dan truk ekspedisi terjadi di Tol Pemalang-Batang, Jawa Tengah, tepatnya di Km 315 A, Kamis (31/10/2024).
    Tiga orang penumpang mobil TV One disebutkan meninggal dunia, sedangkan dua lainnya mengalami luka-luka.
    “Ada dua mobil yang terlibat kecelakaan. Pertama Avanza dan truk paket boks Rosalia Ekspres. Korban ada lima. Tiga meninggal dunia, dua masih sadar,” ucap Kapolres Pemalang AKBP Eko Sunaryo, Kamis.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cerita Menteri HAM Natalius Pigai Pernah Jadi Tukang Parkir 
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        31 Oktober 2024

    Cerita Menteri HAM Natalius Pigai Pernah Jadi Tukang Parkir Nasional 31 Oktober 2024

    Cerita Menteri HAM Natalius Pigai Pernah Jadi Tukang Parkir
    Tim Redaksi
     
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri HAM
    Natalius Pigai
    mengaku, dirinya pernah menjadi seorang juru parkir di Kawasan Kalibata, Jakarta Seelatan.
    Pigai menceritakan ini dalam rapat perdana bersama Komisi XIII DPR RI, Jakarta, Kamis (31/10/2024).
    “Saya mungkin tidak terlalu banyak membaca ya, bahan-bahan yang disediakan oleh kami ya, karena saya sendiri berasal dari tukang parkir pak dulu di Depnakertrans Transmigrasi Kalibata itu saya tukang parkir, juru parkir,” katanya dalam rapat.
    Pigai juga menceritakan pernah bekerja sebagai pegawai honorer hingga pegawai negeri sipil (PNS) yang tugasnya mengantar surat fotocopy.
    Kemudian, ia menceritakan dirinya menjadi pimpinan Komnas HAM periode 2012–2017 sebelum akhirnya berujung menjadi menteri.
    “Setelah itu jadi honor, sesudah honor jadi CPNS, CPBS jadi PNS, jadi staf antar-antar surat fotocopy. Jadi staf khusus dapat jabatan struktural fungsional jadi pimpinan Komnas HAM, sekarang menteri,” tuturnya
    Pigai meyakini dirinya memiliki kemampuan dalam hal penataan organisasi kelembagaan.
    “Oleh karena itu penataan organisasi sudah merupakan bagian dari pekerjaan pribadi saya,” katanya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 9
                    
                        Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Tanpa Kepala di Muara Baru
                        Megapolitan

    9 Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Tanpa Kepala di Muara Baru Megapolitan

    Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Tanpa Kepala di Muara Baru
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Polisi menangkap seorang pria berinisial FF terkait penemuan mayat wanita tanpa kepala berinisial SH (40) di Jalan Tuna, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.
    “Tersangka mutilasi sudah tertangkap,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, Kamis (31/10/2024).
    Namun, Ade Ary belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait kronologi penangkapan maupun motif FF dalam kasus ini.
    Saat ini, penyidik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih melakukan interogasi terhadap FF untuk menggali informasi lebih lanjut.
    Sebelumnya, mayat wanita tanpa kepala ditemukan dalam karung di dermaga kapal di belakang SPBU di Jalan Tuna, Muara Baru, Selasa (29/10/2024) sekitar pukul 10.29 WIB.
    Petugas SPBU, Denni Zaelani (34), menyatakan bahwa mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang buruh kapal pencari ikan.
    “(Si buruh) mau bongkaran ikan, mau
    ngopi
    terus
    ngadem
    di sini melihat ke arah air, (dia lihat) ada buntalan mencurigakan di pinggir, terus lapor ke saya,” ujar Denni saat diwawancarai di lokasi, Selasa.
    Denni kemudian mengangkat karung yang mengambang di air itu ke daratan namun tidak berani membukanya.
    Dia memutuskan untuk menghubungi polisi karena merasa curiga.
    “Setelah ada polisi baru dibuka, pas dibuka (mayat wanita) kepalanya enggak ada. Tapi, badannya utuh,” kata Denni.
    Menurut Denni, mayat tersebut dibungkus dalam lima lapisan yang terdiri dari kardus, karung, selimut, kardus lagi, dan kasur, sebelum akhirnya ditemukan di dalamnya.
    Mayat wanita itu terbungkus sangat rapi, meskipun sudah mengeluarkan bau tak sedap saat ditemukan.
    Mayat ditemukan dalam keadaan setengah telanjang, hanya mengenakan baju tanpa celana.
    Pada hari yang sama, polisi menemukan bagian kepala korban sekitar pukul 24.00 WIB di Jalan Inspeksi Waduk Pluit Utara, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 4
                    
                        Kecelakaan Maut Rombongan Kru TV One di Pemalang-Batang, 3 Meninggal, 2 Luka-luka
                        Regional

    4 Kecelakaan Maut Rombongan Kru TV One di Pemalang-Batang, 3 Meninggal, 2 Luka-luka Regional

    Kecelakaan Maut Rombongan Kru TV One di Pemalang-Batang, 3 Meninggal, 2 Luka-luka
    Tim Redaksi
    PEMALANG, KOMPAS.com

    Kecelakaan maut
    yang melibatkan kendaraan operasional
    TV One
    dan truk ekspedisi terjadi di Tol
    Pemalang
    -Batang, Jawa Tengah, tepatnya di Km  315 A, Kamis (31/10/2024).
    Tiga orang penumpang mobil TV One disebutkan meninggal dunia, sedangkan dua lainnya mengalami luka-luka.
    Saat dikonfirmasi, Kapolres Pemalang AKBP Eko Sunaryo membenarkan peristiwa tersebut.
    Jenazah korban meninggal, imbuhnya, masih di RS Islam Al-Ikhas di Jalan, Kolonel Sugiono, Kecamatan Pemalang, Jawa Tengah.
    “Ada dua mobil yang terlibat kecelakaan. Pertama Avanza dan truk paket boks Rosalia Ekspres. Korban ada lima. Tiga meninggal dunia, dua masih sadar,” katanya, Kamis.
    Saat ini, kasus kecelakaan tersebut sedang ditangani polisi lalu lintas Polres Pemalang.
    “Kami masih cek di lapangan ya, masih kami lakukan penyelidikan di lapangan oleh petugas. Kalau sudah selesai, kami informasikan lebih lanjut,” ungkapnya.


    Data yang diperoleh
    Kompas.com,
    berikut korban yang meninggal:
    Korban luka-luka kondisi sadar masih penumpang mobil operasional TV One yaitu:
    Adapun dua penumpang truk ekspedisi masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Islam Al Ikhlas, Kecamatan  Pemalang, Jawa Tengah.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 6
                    
                        Daftar Korban Meninggal Kecelakaan Rombongan Jurnalis TV One di Pemalang
                        Regional

    6 Daftar Korban Meninggal Kecelakaan Rombongan Jurnalis TV One di Pemalang Regional

    Daftar Korban Meninggal Kecelakaan Rombongan Jurnalis TV One di Pemalang
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com
    – Tiga korban tewas dalam peristiwa kecelakaan rombongan jurnalis
    TV One
    dengan truk di tol Jakarta-
    Pemalang
    Km 315+900 jalur pada Kamis (31/10/2024). 
    Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Artanto mengatakan, korban meninggal dunia sudah dibawa ke RSI Al Ikhlas Taman Pemalang, Jawa Tengah.
    “Satu pengemudi dan dua penumpang (tewas),” kata Artanto kepada
    Kompas.com
    , Kamis. 
    Korban kecelakaan meninggal dunia ada yang terluka di bagian kepala dan ada juga yang mendapatkan luka di bagian dada. 
    “Semuanya (korban yang meninggal merupakan) rombongan mobil Xenia (jurnalis
    TV One
    ),” ungkap dia. 
    Sementara itu, dua korban kecelakaan masih dirawat di RSI Al Ikhlas Taman Pemalang. 
    “Dalam kondisi sadar (korban yang selamat),” tambah Artanto. 


    Berikut daftar korban tewas dalam kecelakaan tersebut: 
    1. Pengemudi KBM Avanza, Nama:
    Sunardi
    . Alamat: Jln. Taman Asri II No. 2, RT 01 RW 016, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur. 
    Korban mengalami luka cedera kepala berat (CKB), fraktur tulang hidung, sobek tidak beraturan kaki kanan korban meninggal dunia di lokasi kejadian.
    2. Penumpang KBM Avanza baris kedua belakang kemudi,
    Marwan

    Korban mengalami luka gejas dada, cedera abdomen lecet dagu korban meninggal dunia di lokasi kejadian kemudian dievakuasi ke RSI Al Ikhlas Taman Pemalang.
    3. Penumpang KBM Avanza baris ketiga, Nama:
    Alwan Syahmidi
    . Alamat: Jln. Joglo Raya, RT 03 RW 03, Kembangan, Jakarta Barat.
    Korban mengalami luka fraktur telapak kaki kanan, gejas dada cedera abdomen korban meninggal dunia di lokasi kejadian.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ditemukan 169 Kasus Penyakit Parotitis di Kota Yogyakarta, Rata-rata Menyerang Anak SD
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        31 Oktober 2024

    Ditemukan 169 Kasus Penyakit Parotitis di Kota Yogyakarta, Rata-rata Menyerang Anak SD Yogyakarta 31 Oktober 2024

    Ditemukan 169 Kasus Penyakit Parotitis di Kota Yogyakarta, Rata-rata Menyerang Anak SD
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Angka kasus penyebaran
    penyakit Parotitis
    , atau lebih akrab dikenal dengan Gondongan, meningkat di
    Kota Yogyakarta
    .
    Penyakit Parotitis
    ini disebabkan oleh infeksi virus dari golongan paramyxovirus.
    Kasi Pengendalian Penyakit Menular (P2M) dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Endang Sri Rahayu, mengatakan, pada tahun 2024 hingga Oktober terdapat 169 paparan Parotitis.
    “Ada sekitar 169 kasus Gondongan di Kota Yogyakarta, sebagian besar merupakan anak-
    anak SD
    ,” ujar Endang, Kamis (31/10/2024).
    Endang menyebutkan, gondongan ditandai dengan pembengkakan di sekitar rahang atau leher akibat peradangan kelenjar parotis.
    Gejala awal yang muncul antara lain demam, sakit kepala, nyeri saat mengunyah atau menelan, dan nyeri otot.
    “Penyakit ini sangat mudah menular, terutama di lingkungan sekolah, melalui percikan air liur atau kontak dengan benda yang terkontaminasi,” kata dia.
    Endang mengimbau kepada anak-anak yang terpapar Parotitis agar tidak masuk sekolah untuk sementara waktu guna mencegah penyebaran.
    “Penderita cenderung pada kurangnya kebersihan, dan penyakit ini sangat mudah menular. Karena itu, imbauan kami untuk yang sakit, sebaiknya tidak masuk sekolah,” ungkapnya.
    Dia melanjutkan, orangtua diminta agar memastikan anak-anak mereka telah mendapatkan vaksinasi Measles, Mumps, Rubella (MMR).
    “Pemberian
    vaksin MMR
    ini dapat mencegah terjadinya gondongan,” katanya.
    Dia mengatakan, apabila kasus terus meningkat, pihak sekolah dapat bekerja sama dengan puskesmas setempat dalam memantau dan menangani kasus gondongan tersebut.
    Ketua Tim Kerja Surveilans Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan yang juga selaku Epidemiolog di Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Solikhin Dwi, menyebutkan, bahwa
    penyakit parotitis
    atau gondongan termasuk dalam kategori kejadian luar biasa secara epidemiologis.
    Menurutnya, penyakit tersebut sangat meningkat dibandingkan tahun lalu, di mana pada tahun 2023 tidak ada kasus ditemukan.
    Sementara, di tahun 2024 hingga tanggal 30 Oktober 2024, ditemukan 169 kasus.
    “Periode akhir September hingga minggu ketiga Oktober 2024 tidak terdeteksi kasus. Namun, pekan ini naik lagi dan jumlah penderitanya 169 orang yang rata-rata diderita oleh anak SD,” kata dia.
    Ia berharap, para orangtua dan sekolah menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sehingga angka penderita gondongan semakin berkurang di Kota Yogyakarta.
    “Pencegahan dapat dilakukan dengan mencuci tangan memakai sabun dengan air mengalir secara rutin sebelum makan atau setelah berada di tempat atau lingkungan yang berisiko, tidak berbagi peralatan mandi atau makan dengan penderita gondongan, dan menerapkan etika batuk seperti menutup mulut dan hidung,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 12.000 Tikus Berkeliaran di Karawang, Ini Upaya Pemda untuk Mengatasinya
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        31 Oktober 2024

    12.000 Tikus Berkeliaran di Karawang, Ini Upaya Pemda untuk Mengatasinya Bandung 31 Oktober 2024

    12.000 Tikus Berkeliaran di Karawang, Ini Upaya Pemda untuk Mengatasinya
    Tim Redaksi
    KARAWANG, KOMPAS.com
    – Pemerintah Kabupaten
    Karawang
    , Jawa Barat, mengambil langkah tegas untuk mengatasi masalah
    hama tikus
    di
    Desa Kutamakmur
    , Kecamatan Tirtajaya, yang diperkirakan memiliki populasi lebih dari 12.000 tikus.
    Langkah ini diambil setelah munculnya video viral yang menunjukkan kawanan tikus berkeliaran di sekitar pemukiman warga.
    Kepala Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) Yuris Tiyanto menjelaskan bahwa pihaknya, bersama Dinas Pertanian Karawang, telah melakukan dua upaya utama untuk mengendalikan populasi tikus.
    “Supaya tikus tidak menyerang tanaman dan masuk rumah, kami akan melakukan dua cara untuk penurunan populasi tikus. Pertama, melalui bimbingan teknis (bimtek)
    pengendalian tikus
    untuk memberikan pengetahuan kepada petani tentang cara yang efektif. Kedua, pelaksanaan pengendalian tikus secara serentak bersama petani,” ungkap Yuris melalui sambungan telepon, Kamis (31/10/2024).
    Bimbingan teknis tersebut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Direktorat Perlindungan Pangan Kementerian Pertanian, Kepala Dinas Pertanian Karawang, Kepala Desa Kutamakmur, serta petugas POPT dan penyuluh.
    Materi yang disampaikan mencakup kemampuan berkembang biak tikus, potensi kehilangan hasil, dan teknologi pengendalian tikus.
    Gerakan pengendalian dilakukan dengan dua metode.
    Pertama, pengemposan menggunakan belerang sebanyak 30 kilogram dari Dinas Pertanian Karawang dan tujuh semawar dari petani.
    Kedua, metode gropyokan, di mana lubang aktif yang telah diempos dengan belerang kemudian ditutup, dan tikus yang keluar akan dikendalikan dengan dipukul menggunakan bambu atau alat pukul lainnya.
    “Pada hari pertama, tikus yang tertangkap sebanyak 1.080 ekor,” tambah Yuris.
    Yuris juga menyebutkan bahwa pihaknya telah melakukan pengamatan lubang aktif di area persawahan seluas 210 hektar.
    “Kami menghitung lubang aktif di tempat yang menjadi sumber populasi, seperti di batas sawah dengan kampung dan pematang. Dari hasil pengamatan, kami menemukan 6.485,5 lubang tikus aktif, atau rata-rata 1,19 lubang per meter. Dengan rata-rata dua ekor setiap lubangnya, maka jumlah populasi tikus diperkirakan mencapai 12.971 ekor,” jelasnya.
    Beberapa faktor yang menyebabkan migrasi tikus ke permukiman pada malam 25 Oktober 2024 antara lain pengendalian yang tidak intensif di lokasi tersebut, kurangnya sumber makanan karena lahan telah panen, serta habitat tikus yang terganggu akibat hujan deras yang merendam lubang-lubang mereka.
    “Upaya sudah dilakukan oleh petani, termasuk penggunaan umpan beracun, tetapi pengendalian belum dilakukan secara serempak,” tambah Yuris.
    Sebelumnya, pada Jumat (25/10/2024), kawanan tikus menyerbu pemukiman di Desa Kutamakmur, yang menyebabkan kepanikan di kalangan warga.
    Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Rachmat, mengonfirmasi bahwa tim gabungan telah turun ke lapangan untuk mengecek kondisi.
    “Sumber tikus berasal dari semak belukar, jalur irigasi, kebun, dan tanggul,” jelas Rachmat.
    Hujan deras pada malam yang sama menyebabkan lubang-lubang tikus terendam, sehingga mereka keluar ke daerah pemukiman.
    Sebagai respons, sekitar 45 warga Desa Kutamakmur melakukan kalagumarang untuk membasmi hama tikus di wilayah mereka pada Senin (28/10/2024).
    Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DKP) Karawang, Rochman, berharap masyarakat, khususnya petani, dapat melakukan pengendalian hama tikus secara rutin untuk mencegah masalah serupa di masa depan.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cerita Nando, Bocah Madiun Bermata Biru Mirip Karakter Anime
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        31 Oktober 2024

    Cerita Nando, Bocah Madiun Bermata Biru Mirip Karakter Anime Surabaya 31 Oktober 2024

    Cerita Nando, Bocah Madiun Bermata Biru Mirip Karakter Anime
    Tim Redaksi
    MADIUN, KOMPAS.com

    Fernando Pratama
    , seorang bocah berusia 10 tahun dari Desa Dolopo, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, menjadi
    viral
    di media sosial dengan dua matanya yang berwarna biru.
    Warganet menyebut dia mirip dengan karakter Gojo Satoru dari
    anime Jepang
    “Jujutsu Kaisen”.
    Kepopuleran Fernando dimulai setelah sebuah video yang diunggah oleh akun
    Instagram @sunan_kaligojo.
    A post shared by R. Ahmad Namora (@sunan_kaligojo)
    Dalam video terlihat Fernando mengenakan blankon menceritakan bahwa ia telah memiliki
    mata biru
    sejak lahir, meskipun kedua orangtuanya tidak bermata biru.
    Wasit, orangtua Fernando, saat dikonfirmasi
    Kompas.com, 
    Kamis (31/10/2024), menyatakan, Nando, panggilan akrabnya, memang memiliki mata biru sejak lahir.
    “Kami sempat khawatir dengan kondisi mata Nando. Tetapi setelah diperiksakan ke dokter, ternyata sehat,” kata Wasit.
    Awalnya, orangtua Fernando merasa khawatir bahwa kondisi mata birunya menandakan adanya masalah kesehatan.
    Namun, setelah pemeriksaan medis, Nando dinyatakan dalam keadaan sehat. “Setelah diperiksa dokter, matanya normal,” tambah Wasit.
    Fernando sering menarik perhatian orang-orang di sekitarnya saat bermain, karena matanya itu. Banyak yang mengira bahwa ia mengenakan
    softlens
    .
    Selain itu, popularitasnya di sekolah juga meningkat, dengan banyak teman yang ingin berfoto bersamanya.
    Wasit menyatakan, meskipun Nando memiliki mata biru, penglihatannya normal. Nando juga aktif bermain dengan teman-temannya di lingkungan sekolah dan desanya.
    “Kami merasa bersyukur dengan anugerah mata biru yang dimiliki Nando. Keluarga tak menyangka Nando bakal memiliki mata berwarna biru,” ungkap Wasit.
    Saat lahir, orangtua Nando sempat mengira bahwa ia mengalami kebutaan karena warna matanya yang putih pucat.
    Namun, setelah pemeriksaan dokter, mereka merasa lega mengetahui bahwa kondisi mata Nando baik-baik saja.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ahmad Luthfi-Taj Yasin Tekankan "Ngopeni dan Nglakoni" Saat Tutup Debat Pilkada Jateng
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        31 Oktober 2024

    Ahmad Luthfi-Taj Yasin Tekankan "Ngopeni dan Nglakoni" Saat Tutup Debat Pilkada Jateng Regional 31 Oktober 2024

    Ahmad Luthfi-Taj Yasin Tekankan “Ngopeni dan Nglakoni” Saat Tutup Debat Pilkada Jateng
    Editor
    KOMPAS.com –
    Pasangan calon gubernur-wakil gubernur Jawa Tengah (Jateng) nomor urut 2,
    Ahmad Luthfi

    Taj Yasin
    , menekankan konsep “ngopeni dan nglakoni” bila terpilih dalam
    Pilkada Jateng
    2024.
    Hal tersebut disampaikan dalam pernyataan penutup mereka atau
    closing statement

    debat perdana Pilkada Jateng
    2024 di Marina Convention Center,
    Kota Semarang
    , Rabu (30/10/2024) malam.
    Ahmad Luthfi mengatakan, tak akan ada pemimpin yang bisa tidur nyenyak jika masih ada warga yang kesulitan.
    “Maka kepemimpinan kami akan kami dedikasikan semuanya untuk warga,” ujarnya.

    Dengan konsep “ngopeni dan nglakoni” atau “merawat dan melakukan”, mantan Kapolda Jateng itu berjanji bakal mengentaskan berbagai persoalan di Jawa Tengah.
    “Tidak ada lagi yang kesulitan mengakses pendidikan. Tidak ada lagi yang kesulitan mengakses layanan kesehatan. Tidak ada lagi petani yang susah pupuk, dan nelayan kesusahan mendapat subsidi solar,” ucapnya.
    “Tak ada lagi UMKM yang kesulitan modal dan (susah) berkembang. Tak ada lagi buruh yang pendapatannya kecil, di-PHK tanpa hak. Tidak ada lagi ibu yang khawatir anaknya tak dapat kerja. Dan tak ada lagi pesantren yang bangunannya rusak,” sambungnya.
    Sementara itu, Taj Yasin menuturkan, pemimpin yang “ngopeni dan nglakoni” bukan hanya konsep.
    “Dimulai sejak kami menyatukan niat,” ungkapnya.
    Sebagai informasi, debat perdana Pilkada Jateng 2024 ini bertemakan “Tata Kelola Pemerintahan: Kepemimpinan dan Reformasi Birokrasi Menuju Jawa Tengah dengan Pelayanan Publik yang Transparan dan Akuntabel”.
    Setelah debat perdana, bakal diadakan debat kedua pada 10 November 2024. Adapun debat ketiga Pilkada Jateng 2024 digelar 20 November mendatang.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 6
                    
                        Daftar Korban Meninggal Kecelakaan Rombongan Jurnalis TV One di Pemalang
                        Regional

    Rombongan Jurnalis TV One Terlibat Kecelakaan dengan Truk di Pemalang Regional 31 Oktober 2024

    Rombongan Jurnalis TV One Terlibat Kecelakaan dengan Truk di Pemalang
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com
    – Rombongan jurnalis
    TV One
    terlibat kecelakaan dengan truk di Tol Jakarta-Pemalang Km 315+900 pada Kamis (31/10/2024).
    Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Artanto membenarkan adanya kejadian tersebut.
    “Betul,” kata Artanto saat dikonfirmasi kejadian tersebut, Kamis.
    Saat ini, kata dia, rombongan Polda Jawa Tengah sedang menuju lokasi kejadian untuk menindaklanjuti peristiwa nahas tersebut.
    “Kita sedang perjalanan ke lokasi,” ucap dia.
    Dikonfirmasi terpisah, Kasatlantas Polres Pemalang AKP Budi Prayitno menambahkan, anggota masih di lokasi kejadian.
    “Ada lima penumpang yang dibawa ke rumah sakit,” kata dia.
    Budi belum bisa memastikan apakah ada korban meninggal dunia atau tidak dalam kejadian tersebut.
    “Namun, keadaannya bagaimana, kita masih cek di rumah sakit,” ucap Budi.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.