Ditemukan 169 Kasus Penyakit Parotitis di Kota Yogyakarta, Rata-rata Menyerang Anak SD
Tim Redaksi
YOGYAKARTA, KOMPAS.com
– Angka kasus penyebaran
penyakit Parotitis
, atau lebih akrab dikenal dengan Gondongan, meningkat di
Kota Yogyakarta
.
Penyakit Parotitis
ini disebabkan oleh infeksi virus dari golongan paramyxovirus.
Kasi Pengendalian Penyakit Menular (P2M) dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Endang Sri Rahayu, mengatakan, pada tahun 2024 hingga Oktober terdapat 169 paparan Parotitis.
“Ada sekitar 169 kasus Gondongan di Kota Yogyakarta, sebagian besar merupakan anak-
anak SD
,” ujar Endang, Kamis (31/10/2024).
Endang menyebutkan, gondongan ditandai dengan pembengkakan di sekitar rahang atau leher akibat peradangan kelenjar parotis.
Gejala awal yang muncul antara lain demam, sakit kepala, nyeri saat mengunyah atau menelan, dan nyeri otot.
“Penyakit ini sangat mudah menular, terutama di lingkungan sekolah, melalui percikan air liur atau kontak dengan benda yang terkontaminasi,” kata dia.
Endang mengimbau kepada anak-anak yang terpapar Parotitis agar tidak masuk sekolah untuk sementara waktu guna mencegah penyebaran.
“Penderita cenderung pada kurangnya kebersihan, dan penyakit ini sangat mudah menular. Karena itu, imbauan kami untuk yang sakit, sebaiknya tidak masuk sekolah,” ungkapnya.
Dia melanjutkan, orangtua diminta agar memastikan anak-anak mereka telah mendapatkan vaksinasi Measles, Mumps, Rubella (MMR).
“Pemberian
vaksin MMR
ini dapat mencegah terjadinya gondongan,” katanya.
Dia mengatakan, apabila kasus terus meningkat, pihak sekolah dapat bekerja sama dengan puskesmas setempat dalam memantau dan menangani kasus gondongan tersebut.
Ketua Tim Kerja Surveilans Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan yang juga selaku Epidemiolog di Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Solikhin Dwi, menyebutkan, bahwa
penyakit parotitis
atau gondongan termasuk dalam kategori kejadian luar biasa secara epidemiologis.
Menurutnya, penyakit tersebut sangat meningkat dibandingkan tahun lalu, di mana pada tahun 2023 tidak ada kasus ditemukan.
Sementara, di tahun 2024 hingga tanggal 30 Oktober 2024, ditemukan 169 kasus.
“Periode akhir September hingga minggu ketiga Oktober 2024 tidak terdeteksi kasus. Namun, pekan ini naik lagi dan jumlah penderitanya 169 orang yang rata-rata diderita oleh anak SD,” kata dia.
Ia berharap, para orangtua dan sekolah menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sehingga angka penderita gondongan semakin berkurang di Kota Yogyakarta.
“Pencegahan dapat dilakukan dengan mencuci tangan memakai sabun dengan air mengalir secara rutin sebelum makan atau setelah berada di tempat atau lingkungan yang berisiko, tidak berbagi peralatan mandi atau makan dengan penderita gondongan, dan menerapkan etika batuk seperti menutup mulut dan hidung,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Author: Kompas.com
-
/data/photo/2024/06/06/66613b3dd7ae1.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ditemukan 169 Kasus Penyakit Parotitis di Kota Yogyakarta, Rata-rata Menyerang Anak SD Yogyakarta 31 Oktober 2024
-
/data/photo/2024/10/31/6722edd1638dd.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Cerita Nando, Bocah Madiun Bermata Biru Mirip Karakter Anime Surabaya 31 Oktober 2024
Cerita Nando, Bocah Madiun Bermata Biru Mirip Karakter Anime
Tim Redaksi
MADIUN, KOMPAS.com
–
Fernando Pratama
, seorang bocah berusia 10 tahun dari Desa Dolopo, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, menjadi
viral
di media sosial dengan dua matanya yang berwarna biru.
Warganet menyebut dia mirip dengan karakter Gojo Satoru dari
anime Jepang
“Jujutsu Kaisen”.
Kepopuleran Fernando dimulai setelah sebuah video yang diunggah oleh akun
Instagram @sunan_kaligojo.
A post shared by R. Ahmad Namora (@sunan_kaligojo)
Dalam video terlihat Fernando mengenakan blankon menceritakan bahwa ia telah memiliki
mata biru
sejak lahir, meskipun kedua orangtuanya tidak bermata biru.
Wasit, orangtua Fernando, saat dikonfirmasi
Kompas.com,
Kamis (31/10/2024), menyatakan, Nando, panggilan akrabnya, memang memiliki mata biru sejak lahir.
“Kami sempat khawatir dengan kondisi mata Nando. Tetapi setelah diperiksakan ke dokter, ternyata sehat,” kata Wasit.
Awalnya, orangtua Fernando merasa khawatir bahwa kondisi mata birunya menandakan adanya masalah kesehatan.
Namun, setelah pemeriksaan medis, Nando dinyatakan dalam keadaan sehat. “Setelah diperiksa dokter, matanya normal,” tambah Wasit.
Fernando sering menarik perhatian orang-orang di sekitarnya saat bermain, karena matanya itu. Banyak yang mengira bahwa ia mengenakan
softlens
.
Selain itu, popularitasnya di sekolah juga meningkat, dengan banyak teman yang ingin berfoto bersamanya.
Wasit menyatakan, meskipun Nando memiliki mata biru, penglihatannya normal. Nando juga aktif bermain dengan teman-temannya di lingkungan sekolah dan desanya.
“Kami merasa bersyukur dengan anugerah mata biru yang dimiliki Nando. Keluarga tak menyangka Nando bakal memiliki mata berwarna biru,” ungkap Wasit.
Saat lahir, orangtua Nando sempat mengira bahwa ia mengalami kebutaan karena warna matanya yang putih pucat.
Namun, setelah pemeriksaan dokter, mereka merasa lega mengetahui bahwa kondisi mata Nando baik-baik saja.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/10/31/6722efae1cb78.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ahmad Luthfi-Taj Yasin Tekankan "Ngopeni dan Nglakoni" Saat Tutup Debat Pilkada Jateng Regional 31 Oktober 2024
Ahmad Luthfi-Taj Yasin Tekankan “Ngopeni dan Nglakoni” Saat Tutup Debat Pilkada Jateng
Editor
KOMPAS.com –
Pasangan calon gubernur-wakil gubernur Jawa Tengah (Jateng) nomor urut 2,
Ahmad Luthfi
–
Taj Yasin
, menekankan konsep “ngopeni dan nglakoni” bila terpilih dalam
Pilkada Jateng
2024.
Hal tersebut disampaikan dalam pernyataan penutup mereka atau
closing statementdebat perdana Pilkada Jateng
2024 di Marina Convention Center,
Kota Semarang
, Rabu (30/10/2024) malam.
Ahmad Luthfi mengatakan, tak akan ada pemimpin yang bisa tidur nyenyak jika masih ada warga yang kesulitan.
“Maka kepemimpinan kami akan kami dedikasikan semuanya untuk warga,” ujarnya.
Dengan konsep “ngopeni dan nglakoni” atau “merawat dan melakukan”, mantan Kapolda Jateng itu berjanji bakal mengentaskan berbagai persoalan di Jawa Tengah.
“Tidak ada lagi yang kesulitan mengakses pendidikan. Tidak ada lagi yang kesulitan mengakses layanan kesehatan. Tidak ada lagi petani yang susah pupuk, dan nelayan kesusahan mendapat subsidi solar,” ucapnya.
“Tak ada lagi UMKM yang kesulitan modal dan (susah) berkembang. Tak ada lagi buruh yang pendapatannya kecil, di-PHK tanpa hak. Tidak ada lagi ibu yang khawatir anaknya tak dapat kerja. Dan tak ada lagi pesantren yang bangunannya rusak,” sambungnya.
Sementara itu, Taj Yasin menuturkan, pemimpin yang “ngopeni dan nglakoni” bukan hanya konsep.
“Dimulai sejak kami menyatukan niat,” ungkapnya.
Sebagai informasi, debat perdana Pilkada Jateng 2024 ini bertemakan “Tata Kelola Pemerintahan: Kepemimpinan dan Reformasi Birokrasi Menuju Jawa Tengah dengan Pelayanan Publik yang Transparan dan Akuntabel”.
Setelah debat perdana, bakal diadakan debat kedua pada 10 November 2024. Adapun debat ketiga Pilkada Jateng 2024 digelar 20 November mendatang.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/07/10/668dc9e358962.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Rombongan Jurnalis TV One Terlibat Kecelakaan dengan Truk di Pemalang Regional 31 Oktober 2024
Rombongan Jurnalis TV One Terlibat Kecelakaan dengan Truk di Pemalang
Tim Redaksi
SEMARANG, KOMPAS.com
– Rombongan jurnalis
TV One
terlibat kecelakaan dengan truk di Tol Jakarta-Pemalang Km 315+900 pada Kamis (31/10/2024).
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Artanto membenarkan adanya kejadian tersebut.
“Betul,” kata Artanto saat dikonfirmasi kejadian tersebut, Kamis.
Saat ini, kata dia, rombongan Polda Jawa Tengah sedang menuju lokasi kejadian untuk menindaklanjuti peristiwa nahas tersebut.
“Kita sedang perjalanan ke lokasi,” ucap dia.
Dikonfirmasi terpisah, Kasatlantas Polres Pemalang AKP Budi Prayitno menambahkan, anggota masih di lokasi kejadian.
“Ada lima penumpang yang dibawa ke rumah sakit,” kata dia.
Budi belum bisa memastikan apakah ada korban meninggal dunia atau tidak dalam kejadian tersebut.
“Namun, keadaannya bagaimana, kita masih cek di rumah sakit,” ucap Budi.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/10/31/6722e3a362ec4.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Bakar Sampah di Pekarangan Rumah, Lansia di Kebumen Ditemukan Tewas Terbakar Regional 31 Oktober 2024
Bakar Sampah di Pekarangan Rumah, Lansia di Kebumen Ditemukan Tewas Terbakar
Tim Redaksi
KEBUMEN, KOMPAS.com
– Seorang kakek bernama Supardi (84), warga Desa/Kecamatan Rowokele, Kabupaten
Kebumen
, Jawa Tengah, ditemukan tewas dalam kondisi terbakar.
Peristiwa tragis ini terjadi pada Rabu (30/10/2024), sekitar pukul 11.00 WIB.
Plt Kasihumas Polres Kebumen, Aiptu Nanang Faulatun, menjelaskan bahwa Supardi diduga tewas setelah membakar daun dan ranting bambu di pekarangan rumahnya.
Kejadian bermula ketika Nurul Mufid (40), keponakan korban, melihat api menyala di belakang rumah.
Ia segera mengecek sumber api dan menemukan bahwa api berasal dari tumpukan daun dan ranting bambu yang mengering.
Namun, Mufid belum menyadari bahwa pamannya, Supardi, berada di lokasi kebakaran.
Setelah memeriksa sekitar, ia melihat sepeda ontel milik pamannya terparkir di depan rumah.
Mufid pun memutuskan untuk mencari keberadaan Supardi di dalam rumah, tetapi tidak menemukannya.
Kecurigaannya muncul, dan ia kembali menuju sumber api di belakang rumah.
“Saat mendekati api, Mufid terkejut melihat tubuh pamannya berada di tengah kobaran api dalam kondisi yang memprihatinkan dengan luka bakar di sekujur tubuhnya,” kata Aiptu Nanang dalam keterangannya, Kamis (31/10/2024).
Mufid berusaha menarik korban dari api yang menyala, namun sayangnya nyawa Supardi sudah tidak bisa diselamatkan.
Menurut Nanang, berdasarkan olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan oleh Polsek Rowokele dan Tim Inafis Polres Kebumen, kuat dugaan peristiwa ini merupakan kecelakaan murni.
“Dari hasil penyelidikan awal di lokasi, kami menduga bahwa ini adalah kecelakaan. Korban mungkin terpeleset atau terjebak di tengah kobaran api saat membakar sampah di pekarangannya,” katanya lagi.
Lebih lanjut, hasil pemeriksaan medis dari Puskesmas Rowokele tidak menemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban yang mengarah pada tindak pidana.
“Hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ada tanda penganiayaan. Semua indikasi mengarah pada kecelakaan akibat kebakaran,” tambahnya.
Supardi dikenal sebagai sosok yang aktif meski usianya sudah lanjut.
Ia sering melakukan aktivitas sehari-hari, termasuk membersihkan pekarangan rumahnya.
Kejadian ini mengejutkan warga setempat yang tidak menyangka kakek 84 tahun tersebut mengalami nasib tragis.
Atas kejadian ini, pihak keluarga telah menerima dengan ikhlas dan menyatakan bahwa mereka tidak akan menuntut pihak manapun karena menganggap peristiwa ini sebagai musibah yang tidak terduga.
Jenazah korban telah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan di pemakaman umum desa setempat.
Polisi mengimbau masyarakat, terutama lansia, untuk lebih berhati-hati saat melakukan aktivitas yang melibatkan api agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/10/31/6722ea32f0654.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Gunung Lewotobi Meletus Lagi, Kolom Abu Capai 1 Kilometer Regional 31 Oktober 2024
Gunung Lewotobi Meletus Lagi, Kolom Abu Capai 1 Kilometer
Tim Redaksi
FLORES TIMUR, KOMPAS.com
–
Gunung Lewotobi
Laki-laki yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali meletus pada Kamis (31/10/2024) pukul 09.47 Wita.
Menurut data seismogram,
letusan
ini memiliki amplitudo maksimum sebesar 8.8 mm dan berlangsung selama delapan menit 29 detik.
”
Kolom abu
teramati lebih kurang 1.000 meter atau satu kilometer di atas puncak gunung yang memiliki ketinggian sekitar 2.584 meter di atas permukaan laut.”
Demikian ungkap Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki, Herman Yosef Mboro, dalam keterangannya, Kamis pagi.
Herman menjelaskan,
kolom abu
yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan condong ke arah barat daya.
Dua desa yang perlu mewaspadai dampak abu vulkanik adalah Desa Persiapan Padang Pasir dan Desa Boru yang terletak di Kecamatan Wulanggitang.
Selama periode pengamatan dari pukul 00.00-06.00 Wita, Gunung Lewotobi mengalami dua kali gempa letusan dengan amplitudo 5.9 mm dan durasi antara 478-609 detik.
Selain itu, terdapat satu kali gempa embusan dengan amplitudo 2.9 mm dan durasi 23 detik, satu kali tremor harmonik dengan amplitudo 2.2 mm dan durasi 336 detik.
Lalu, satu kali vulkanik dangkal dengan amplitudo 2.9 mm dan durasi 11 detik, serta satu kali vulkanik dalam dengan amplitudo 2.9 mm dan durasi sembilan detik.
Secara visual, gunung terlihat jelas hingga kabut 0-II. Asap kawah bertekanan lemah yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi mencapai 1.000 meter di atas puncak kawah.
Tercatat dua kali letusan dengan tinggi 1.000 meter dan warna asap kelabu.
Herman menambahkan, hingga saat ini status Gunung Lewotobi Laki-laki masih berada pada level III siaga.
Warga sekitar dan wisatawan diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius tiga kilometer dari pusat erupsi.
Selain itu, mereka juga diingatkan untuk menjauhi area empat kilometer ke arah sektor utara timur laut, dan lima kilometer ke arah sektor timur laut dari pusat erupsi.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/10/30/67221bf2aacbb.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Jembatan Pulau Hatta Telan 7 Korban Jiwa, Basarnas Ungkap Penyebabnya Regional 31 Oktober 2024
Jembatan Pulau Hatta Telan 7 Korban Jiwa, Basarnas Ungkap Penyebabnya
Tim Redaksi
AMBON, KOMPAS.com
–
Basarnas
Ambon mengungkap dugaan penyebab ambruknya jembatan di
Pulau Hatta
, Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, yang terjadi pada Rabu (30/10/2024).
Insiden tersebut menewaskan tujuh orang dan melukai sebelas orang lainnya.
Kepala Basarnas Ambon, Muhamad Arafah menjelaskan, ambruknya jembatan diduga disebabkan oleh banyaknya orang yang berada di atas jembatan melebihi kapasitas.
“Dilihat dari penyambutan di dermaga, orang sangat banyak, dan kondisi dermaga tidak bisa menampung masyarakat yang menyambut rombongan, sehingga roboh,” kata dia kepada
Kompas.com
, Kamis (31/10/2024).
Selain faktor over kapasitas, Arafah juga menyebutkan, kondisi jembatan yang sudah tua berkontribusi terhadap ambruknya struktur tersebut.
“Jembatan beton itu mungkin tidak mampu menahan beban karena kontruksinya yang sudah rapuh,” ujar dia.
Meski demikian, Arafah menyarankan agar penyebab pasti ambruknya jembatan dapat ditanyakan kepada pihak berwenang.
“Soal penyebab pastinya, itu mungkin bisa ditanyakan ke Pemerintah,” ungkap dia.
Tim Basarnas dari Pos Banda, bersama unsur SAR lainnya seperti kepolisian dan TNI, terlibat dalam proses evakuasi para korban dari lokasi kejadian menuju RSUD Banda.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Tengah, Nova Anakotta, yang dihubungi menyatakan, pihaknya tidak berwenang memberikan penjelasan tentang penyebab ambruknya jembatan.
“Kita tidak berwenang untuk menjelaskan hal itu, karena kita tidak punya tim ahli soal itu. Nanti ditanyakan ke pihak berwenang,” ujar dia.
Nova menambahkan, dalam kejadian tersebut, pihaknya hanya membuat laporan untuk disampaikan kepada pimpinan.
“Untuk langkah penanganan dan perbaikan jembatan juga bukan kewenangan kami,” tegas dia.
Sementara itu, Penjabat Bupati Maluku Tengah, Rakib Sahubawa, tidak memberikan respons saat dihubungi untuk dimintai komentarnya terkait insiden tersebut.
Diberitakan sebelumnya, kecelakaan terjadi saat rombongan
calon bupati
Maluku Tengah nomor urut 03, Andi Munaswir-Tina Tetelepta, akan berkampanye di Pulau Hatta pada Rabu sore.
Dalam insiden tersebut, tujuh orang dilaporkan tewas, termasuk Ketua Tim Sukses paslon 03, Ruslan Hurasan, dan Anggota DPRD Maluku Tengah yang juga Ketua DPC PKB Maluku Tengah, Andan Teja Nurbati.
Korban luka berjumlah 11 orang, termasuk calon bupati Andi Munaswir yang mengalami luka ringan.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2023/07/12/64ae78a4d5999.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Wanita di Banjarmasin Jadi Korban Penyekapan, Tangan Diikat dan Diancam Sajam Regional 31 Oktober 2024
Wanita di Banjarmasin Jadi Korban Penyekapan, Tangan Diikat dan Diancam Sajam
Tim Redaksi
BANJARMASIN, KOMPAS.com
– Seorang wanita berusia 53 tahun bernama Aida menjadi korban penyekapan oleh orang tak dikenal di
Banjarmasin
,
Kalimantan Selatan
, pada Rabu (30/10/2024).
Aida disekap saat mengunjungi rumah orang tuanya di Jalan 9 Oktober, Kelurahan Pekauman, Kecamatan Banjarmasin Selatan.
Kepala Kepolisian Sektor Banjarmasin Selatan, AKP Christugus Lirens, mengatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan terkait kasus tersebut.
Namun, Lirens belum dapat memastikan apakah Aida menjadi korban perampokan atau tidak.
“Laporannya sudah kami terima. Terkait hal-hal lain, saya belum bisa komentar banyak karena kami saat ini masih melakukan penyelidikan,” ujar Lirens kepada wartawan, Rabu malam.
Sementara itu, korban Aida menjelaskan bahwa dirinya sering mengunjungi rumah orang tuanya yang sudah lama kosong.
“Setelah mengantar anak saya ke sekolah, pulangnya mampir dulu ke rumah ayah yang cukup lama kosong. Begitu masuk rumah, saya merasa ada orang di dalam,” tuturnya.
Merasa curiga, Aida naik ke lantai dua untuk memeriksa.
Namun, ia langsung diadang dan disekap oleh pelaku.
Dalam upaya untuk menghindari tindakan lebih lanjut, tangan Aida diikat dan ia diancam dengan senjata tajam.
“Dalam kondisi terikat dan terancam, saya memohon agar pelaku tidak melukai saya dan mempersilakan mengambil barang-barang di rumah tersebut,” ungkap dia.
Setelah berhasil menyekap Aida, pelaku memaksa korban untuk menyerahkan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) beserta nomor Personal Identification Number (PIN).
Aida pun memenuhi permintaan tersebut.
“Karena ATM yang saya bawa banyak, dia tanya mana yang ada duitnya. Saya kasih yang BCA yang isinya hanya puluhan ribu,” jelasnya.
Ketika pelaku lengah, Aida berhasil melarikan diri sambil berteriak meminta tolong, meskipun dalam kondisi tangan masih terikat.
“Sayangnya, saat warga tiba, pelaku sudah melarikan diri,” pungkasnya.
Kasus dugaan perampokan ini kini sedang dalam penyelidikan pihak kepolisian.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2024/10/28/671f40af71299.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2024/10/18/67124b432874c.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)