Author: Kompas.com

  • Ahmad Luthfi-Taj Yasin Tekankan "Ngopeni dan Nglakoni" Saat Tutup Debat Pilkada Jateng
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        31 Oktober 2024

    Ahmad Luthfi-Taj Yasin Tekankan "Ngopeni dan Nglakoni" Saat Tutup Debat Pilkada Jateng Regional 31 Oktober 2024

    Ahmad Luthfi-Taj Yasin Tekankan “Ngopeni dan Nglakoni” Saat Tutup Debat Pilkada Jateng
    Editor
    KOMPAS.com –
    Pasangan calon gubernur-wakil gubernur Jawa Tengah (Jateng) nomor urut 2,
    Ahmad Luthfi

    Taj Yasin
    , menekankan konsep “ngopeni dan nglakoni” bila terpilih dalam
    Pilkada Jateng
    2024.
    Hal tersebut disampaikan dalam pernyataan penutup mereka atau
    closing statement

    debat perdana Pilkada Jateng
    2024 di Marina Convention Center,
    Kota Semarang
    , Rabu (30/10/2024) malam.
    Ahmad Luthfi mengatakan, tak akan ada pemimpin yang bisa tidur nyenyak jika masih ada warga yang kesulitan.
    “Maka kepemimpinan kami akan kami dedikasikan semuanya untuk warga,” ujarnya.

    Dengan konsep “ngopeni dan nglakoni” atau “merawat dan melakukan”, mantan Kapolda Jateng itu berjanji bakal mengentaskan berbagai persoalan di Jawa Tengah.
    “Tidak ada lagi yang kesulitan mengakses pendidikan. Tidak ada lagi yang kesulitan mengakses layanan kesehatan. Tidak ada lagi petani yang susah pupuk, dan nelayan kesusahan mendapat subsidi solar,” ucapnya.
    “Tak ada lagi UMKM yang kesulitan modal dan (susah) berkembang. Tak ada lagi buruh yang pendapatannya kecil, di-PHK tanpa hak. Tidak ada lagi ibu yang khawatir anaknya tak dapat kerja. Dan tak ada lagi pesantren yang bangunannya rusak,” sambungnya.
    Sementara itu, Taj Yasin menuturkan, pemimpin yang “ngopeni dan nglakoni” bukan hanya konsep.
    “Dimulai sejak kami menyatukan niat,” ungkapnya.
    Sebagai informasi, debat perdana Pilkada Jateng 2024 ini bertemakan “Tata Kelola Pemerintahan: Kepemimpinan dan Reformasi Birokrasi Menuju Jawa Tengah dengan Pelayanan Publik yang Transparan dan Akuntabel”.
    Setelah debat perdana, bakal diadakan debat kedua pada 10 November 2024. Adapun debat ketiga Pilkada Jateng 2024 digelar 20 November mendatang.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rombongan Jurnalis TV One Terlibat Kecelakaan dengan Truk di Pemalang
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        31 Oktober 2024

    Rombongan Jurnalis TV One Terlibat Kecelakaan dengan Truk di Pemalang Regional 31 Oktober 2024

    Rombongan Jurnalis TV One Terlibat Kecelakaan dengan Truk di Pemalang
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com
    – Rombongan jurnalis
    TV One
    terlibat kecelakaan dengan truk di Tol Jakarta-Pemalang Km 315+900 pada Kamis (31/10/2024).
    Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Artanto membenarkan adanya kejadian tersebut.
    “Betul,” kata Artanto saat dikonfirmasi kejadian tersebut, Kamis.
    Saat ini, kata dia, rombongan Polda Jawa Tengah sedang menuju lokasi kejadian untuk menindaklanjuti peristiwa nahas tersebut.
    “Kita sedang perjalanan ke lokasi,” ucap dia.
    Dikonfirmasi terpisah, Kasatlantas Polres Pemalang AKP Budi Prayitno menambahkan, anggota masih di lokasi kejadian.
    “Ada lima penumpang yang dibawa ke rumah sakit,” kata dia.
    Budi belum bisa memastikan apakah ada korban meninggal dunia atau tidak dalam kejadian tersebut.
    “Namun, keadaannya bagaimana, kita masih cek di rumah sakit,” ucap Budi.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bakar Sampah di Pekarangan Rumah, Lansia di Kebumen Ditemukan Tewas Terbakar
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        31 Oktober 2024

    Bakar Sampah di Pekarangan Rumah, Lansia di Kebumen Ditemukan Tewas Terbakar Regional 31 Oktober 2024

    Bakar Sampah di Pekarangan Rumah, Lansia di Kebumen Ditemukan Tewas Terbakar
    Tim Redaksi
    KEBUMEN, KOMPAS.com
    – Seorang kakek bernama Supardi (84), warga Desa/Kecamatan Rowokele, Kabupaten
    Kebumen
    , Jawa Tengah, ditemukan tewas dalam kondisi terbakar.
    Peristiwa tragis ini terjadi pada Rabu (30/10/2024), sekitar pukul 11.00 WIB.
    Plt Kasihumas Polres Kebumen, Aiptu Nanang Faulatun, menjelaskan bahwa Supardi diduga tewas setelah membakar daun dan ranting bambu di pekarangan rumahnya.
    Kejadian bermula ketika Nurul Mufid (40), keponakan korban, melihat api menyala di belakang rumah.
    Ia segera mengecek sumber api dan menemukan bahwa api berasal dari tumpukan daun dan ranting bambu yang mengering.
    Namun, Mufid belum menyadari bahwa pamannya, Supardi, berada di lokasi kebakaran.
    Setelah memeriksa sekitar, ia melihat sepeda ontel milik pamannya terparkir di depan rumah.


    Mufid pun memutuskan untuk mencari keberadaan Supardi di dalam rumah, tetapi tidak menemukannya.
    Kecurigaannya muncul, dan ia kembali menuju sumber api di belakang rumah.
    “Saat mendekati api, Mufid terkejut melihat tubuh pamannya berada di tengah kobaran api dalam kondisi yang memprihatinkan dengan luka bakar di sekujur tubuhnya,” kata Aiptu Nanang dalam keterangannya, Kamis (31/10/2024).
    Mufid berusaha menarik korban dari api yang menyala, namun sayangnya nyawa Supardi sudah tidak bisa diselamatkan.
    Menurut Nanang, berdasarkan olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan oleh Polsek Rowokele dan Tim Inafis Polres Kebumen, kuat dugaan peristiwa ini merupakan kecelakaan murni.
    “Dari hasil penyelidikan awal di lokasi, kami menduga bahwa ini adalah kecelakaan. Korban mungkin terpeleset atau terjebak di tengah kobaran api saat membakar sampah di pekarangannya,” katanya lagi.
    Lebih lanjut, hasil pemeriksaan medis dari Puskesmas Rowokele tidak menemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban yang mengarah pada tindak pidana.
    “Hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ada tanda penganiayaan. Semua indikasi mengarah pada kecelakaan akibat kebakaran,” tambahnya.
    Supardi dikenal sebagai sosok yang aktif meski usianya sudah lanjut.
    Ia sering melakukan aktivitas sehari-hari, termasuk membersihkan pekarangan rumahnya.
    Kejadian ini mengejutkan warga setempat yang tidak menyangka kakek 84 tahun tersebut mengalami nasib tragis.
    Atas kejadian ini, pihak keluarga telah menerima dengan ikhlas dan menyatakan bahwa mereka tidak akan menuntut pihak manapun karena menganggap peristiwa ini sebagai musibah yang tidak terduga.
    Jenazah korban telah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan di pemakaman umum desa setempat.
    Polisi mengimbau masyarakat, terutama lansia, untuk lebih berhati-hati saat melakukan aktivitas yang melibatkan api agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gunung Lewotobi Meletus Lagi, Kolom Abu Capai 1 Kilometer
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        31 Oktober 2024

    Gunung Lewotobi Meletus Lagi, Kolom Abu Capai 1 Kilometer Regional 31 Oktober 2024

    Gunung Lewotobi Meletus Lagi, Kolom Abu Capai 1 Kilometer
    Tim Redaksi
    FLORES TIMUR, KOMPAS.com

    Gunung Lewotobi
    Laki-laki yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali meletus pada Kamis (31/10/2024) pukul 09.47 Wita.
    Menurut data seismogram,
    letusan
    ini memiliki amplitudo maksimum sebesar 8.8 mm dan berlangsung selama delapan menit 29 detik.

    Kolom abu
    teramati lebih kurang 1.000 meter atau satu kilometer di atas puncak gunung yang memiliki ketinggian sekitar 2.584 meter di atas permukaan laut.”
    Demikian ungkap Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki, Herman Yosef Mboro, dalam keterangannya, Kamis pagi.
    Herman menjelaskan,
    kolom abu
    yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan condong ke arah barat daya.
    Dua desa yang perlu mewaspadai dampak abu vulkanik adalah Desa Persiapan Padang Pasir dan Desa Boru yang terletak di Kecamatan Wulanggitang.
    Selama periode pengamatan dari pukul 00.00-06.00 Wita, Gunung Lewotobi mengalami dua kali gempa letusan dengan amplitudo 5.9 mm dan durasi antara 478-609 detik.
    Selain itu, terdapat satu kali gempa embusan dengan amplitudo 2.9 mm dan durasi 23 detik, satu kali tremor harmonik dengan amplitudo 2.2 mm dan durasi 336 detik.
    Lalu, satu kali vulkanik dangkal dengan amplitudo 2.9 mm dan durasi 11 detik, serta satu kali vulkanik dalam dengan amplitudo 2.9 mm dan durasi sembilan detik.
    Secara visual, gunung terlihat jelas hingga kabut 0-II. Asap kawah bertekanan lemah yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi mencapai 1.000 meter di atas puncak kawah.
    Tercatat dua kali letusan dengan tinggi 1.000 meter dan warna asap kelabu.
    Herman menambahkan, hingga saat ini status Gunung Lewotobi Laki-laki masih berada pada level III siaga.
    Warga sekitar dan wisatawan diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius tiga kilometer dari pusat erupsi.
    Selain itu, mereka juga diingatkan untuk menjauhi area empat kilometer ke arah sektor utara timur laut, dan lima kilometer ke arah sektor timur laut dari pusat erupsi.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemuda di Pasangkayu Ditemukan Tewas di Sungai Usai Diterkam Buaya
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        31 Oktober 2024

    Pemuda di Pasangkayu Ditemukan Tewas di Sungai Usai Diterkam Buaya Regional 31 Oktober 2024

    Pemuda di Pasangkayu Ditemukan Tewas di Sungai Usai Diterkam Buaya
    Tim Redaksi
    PASANGKAYU, KOMPAS.com
    – Seorang pemuda bernama Andirias (20) di Kabupaten
    Pasangkayu
    , Sulawesi Barat, ditemukan tewas mengambang di sungai usai
    diterkam buaya
    , Rabu (30/10/2024) malam.
    Peristiwa nahas ini bermula ketika korban hendak mencari ikan penja di muara sungai di Dusun Kalundu, Desa Lariang.
    Mail (22), rekan korban, mengatakan korban berangkat dari rumahnya menuju sungai sekitar pukul 13.00 Wita.
    Mail mengaku sempat melarang korban mengingat warga sering melihat kemunculan buaya di sana.
    Namun, Andirias tetap memutuskan turun ke muara sungai dan menyelam untuk mencari ikan penja.
    “Selang 10 menit, kemudian korban diterkam buaya di bagian pinggang, dan ditarik ke tengah sungai. Sempat beberapa kali ditenggelamkan dan dimunculkan, lalu menghilang,” kata Mail, di lokasi penemuan, Rabu (30/10/2024) malam.
    Saat kejadian, Mail langsung berteriak dan meminta pertolongan warga.
    Warga sempat melihat korban diseret oleh buaya, tetapi mereka tidak berani mendekati buaya tersebut.
    Warga kemudian meminta bantuan dan melaporkan hal ini ke tim rescue Basarnas untuk mengevakuasi jasad korban.
    Saat itu, jasad korban sudah diseret oleh buaya.
    Kepala Unit Siaga SAR Pasangkayu Basarnas Mamuju, Andi Juli Adenam, mengatakan, Andirias ditemukan tewas mengambang di sungai sekitar 3 kilometer dari lokasi kejadian sekitar pukul 21.00 Wita.
    Tim SAR bersama unsur potensi SAR lainnya kemudian melakukan evakuasi dengan menggunakan perahu karet dan perahu milik nelayan setempat.
    “Jasad korban dibawa naik ke perahu nelayan dalam kondisi nahas dengan luka robek di sekujur tubuhnya. Korban dibawa ke rumah duka oleh tim SAR Gabungan tak jauh dari
    sungai Lariang
    , berjarak sekitar 1,5 km,” kata Juli.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jembatan Pulau Hatta Telan 7 Korban Jiwa, Basarnas Ungkap Penyebabnya
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        31 Oktober 2024

    Jembatan Pulau Hatta Telan 7 Korban Jiwa, Basarnas Ungkap Penyebabnya Regional 31 Oktober 2024

    Jembatan Pulau Hatta Telan 7 Korban Jiwa, Basarnas Ungkap Penyebabnya
    Tim Redaksi
    AMBON, KOMPAS.com

    Basarnas
    Ambon mengungkap dugaan penyebab ambruknya jembatan di
    Pulau Hatta
    , Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, yang terjadi pada Rabu (30/10/2024).
    Insiden tersebut menewaskan tujuh orang dan melukai sebelas orang lainnya.
    Kepala Basarnas Ambon, Muhamad Arafah menjelaskan, ambruknya jembatan diduga disebabkan oleh banyaknya orang yang berada di atas jembatan melebihi kapasitas.
    “Dilihat dari penyambutan di dermaga, orang sangat banyak, dan kondisi dermaga tidak bisa menampung masyarakat yang menyambut rombongan, sehingga roboh,” kata dia kepada
    Kompas.com
    , Kamis (31/10/2024).
    Selain faktor over kapasitas, Arafah juga menyebutkan, kondisi jembatan yang sudah tua berkontribusi terhadap ambruknya struktur tersebut.
    “Jembatan beton itu mungkin tidak mampu menahan beban karena kontruksinya yang sudah rapuh,” ujar dia.
    Meski demikian, Arafah menyarankan agar penyebab pasti ambruknya jembatan dapat ditanyakan kepada pihak berwenang.
    “Soal penyebab pastinya, itu mungkin bisa ditanyakan ke Pemerintah,” ungkap dia.
    Tim Basarnas dari Pos Banda, bersama unsur SAR lainnya seperti kepolisian dan TNI, terlibat dalam proses evakuasi para korban dari lokasi kejadian menuju RSUD Banda.
    Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Tengah, Nova Anakotta, yang dihubungi menyatakan, pihaknya tidak berwenang memberikan penjelasan tentang penyebab ambruknya jembatan.
    “Kita tidak berwenang untuk menjelaskan hal itu, karena kita tidak punya tim ahli soal itu. Nanti ditanyakan ke pihak berwenang,” ujar dia.
    Nova menambahkan, dalam kejadian tersebut, pihaknya hanya membuat laporan untuk disampaikan kepada pimpinan.
    “Untuk langkah penanganan dan perbaikan jembatan juga bukan kewenangan kami,” tegas dia.
    Sementara itu, Penjabat Bupati Maluku Tengah, Rakib Sahubawa, tidak memberikan respons saat dihubungi untuk dimintai komentarnya terkait insiden tersebut.
    Diberitakan sebelumnya, kecelakaan terjadi saat rombongan
    calon bupati
    Maluku Tengah nomor urut 03, Andi Munaswir-Tina Tetelepta, akan berkampanye di Pulau Hatta pada Rabu sore.
    Dalam insiden tersebut, tujuh orang dilaporkan tewas, termasuk Ketua Tim Sukses paslon 03, Ruslan Hurasan, dan Anggota DPRD Maluku Tengah yang juga Ketua DPC PKB Maluku Tengah, Andan Teja Nurbati.
    Korban luka berjumlah 11 orang, termasuk calon bupati Andi Munaswir yang mengalami luka ringan.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wanita di Banjarmasin Jadi Korban Penyekapan, Tangan Diikat dan Diancam Sajam
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        31 Oktober 2024

    Wanita di Banjarmasin Jadi Korban Penyekapan, Tangan Diikat dan Diancam Sajam Regional 31 Oktober 2024

    Wanita di Banjarmasin Jadi Korban Penyekapan, Tangan Diikat dan Diancam Sajam
    Tim Redaksi
    BANJARMASIN, KOMPAS.com
    – Seorang wanita berusia 53 tahun bernama Aida menjadi korban penyekapan oleh orang tak dikenal di
    Banjarmasin
    ,
    Kalimantan Selatan
    , pada Rabu (30/10/2024).
    Aida disekap saat mengunjungi rumah orang tuanya di Jalan 9 Oktober, Kelurahan Pekauman, Kecamatan Banjarmasin Selatan.
    Kepala Kepolisian Sektor Banjarmasin Selatan, AKP Christugus Lirens, mengatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan terkait kasus tersebut.
    Namun, Lirens belum dapat memastikan apakah Aida menjadi korban perampokan atau tidak.
    “Laporannya sudah kami terima. Terkait hal-hal lain, saya belum bisa komentar banyak karena kami saat ini masih melakukan penyelidikan,” ujar Lirens kepada wartawan, Rabu malam.
    Sementara itu, korban Aida menjelaskan bahwa dirinya sering mengunjungi rumah orang tuanya yang sudah lama kosong.
    “Setelah mengantar anak saya ke sekolah, pulangnya mampir dulu ke rumah ayah yang cukup lama kosong. Begitu masuk rumah, saya merasa ada orang di dalam,” tuturnya.


    Merasa curiga, Aida naik ke lantai dua untuk memeriksa.
    Namun, ia langsung diadang dan disekap oleh pelaku.
    Dalam upaya untuk menghindari tindakan lebih lanjut, tangan Aida diikat dan ia diancam dengan senjata tajam.
    “Dalam kondisi terikat dan terancam, saya memohon agar pelaku tidak melukai saya dan mempersilakan mengambil barang-barang di rumah tersebut,” ungkap dia.
    Setelah berhasil menyekap Aida, pelaku memaksa korban untuk menyerahkan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) beserta nomor Personal Identification Number (PIN).
    Aida pun memenuhi permintaan tersebut.
    “Karena ATM yang saya bawa banyak, dia tanya mana yang ada duitnya. Saya kasih yang BCA yang isinya hanya puluhan ribu,” jelasnya.
    Ketika pelaku lengah, Aida berhasil melarikan diri sambil berteriak meminta tolong, meskipun dalam kondisi tangan masih terikat.
    “Sayangnya, saat warga tiba, pelaku sudah melarikan diri,” pungkasnya.
    Kasus dugaan perampokan ini kini sedang dalam penyelidikan pihak kepolisian.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kronologi Pembunuhan Santriwati di Kendal, Kenal Pelaku di Aplikasi, Korban Dibunuh lalu Diperkosa
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        31 Oktober 2024

    Kronologi Pembunuhan Santriwati di Kendal, Kenal Pelaku di Aplikasi, Korban Dibunuh lalu Diperkosa Regional 31 Oktober 2024

    Kronologi Pembunuhan Santriwati di Kendal, Kenal Pelaku di Aplikasi, Korban Dibunuh lalu Diperkosa
    Editor
    KOMPAS.com
    – Naufal Dzul Faqar (21), warga Magelang, Jawa Tengah, ditangkap atas kasus pembunuhan
    santriwati
    di
    Kendal
    , Jawa Tengah, SNH (19).
    Warga Kecamatan Brangsong, Kabupeten Kendal, itu ditemukan tewas di Desa Darupono, Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Kamis (17/10/2024).
    Naufal dan korban saling mengenal melalui aplikasi pertemanan pada 12 Oktober 2024. Empat hari kemudian, Rabu (16/10/2024), mereka pun janjian untuk bertemu untuk jalan-jalan.
    Sejak delapan tahun terakhir, korban lebih banyak menghabiskan waktunya mengabdi di pondok pesantren di Bojonggede, Ngampel. Selain itu, korban juga bekerja menjahit di lokasi yang ada di seberang pondok.
    Di hari yang sudah ditentukan, Naufal menjemput korban di samping gang dekat pesantren tempat SNH mengabdi. Lalu korban sempat diajak pelaku ke tempat kos untuk ambil tas serta snack.
    Mereka berdua kemudian jalan-jalan ke alun-alun Kendal dan Kaliwungu. Setelah itu pelaku berencana mengajak korban ke Boja. Saat itu muncul niat jahat pelaku untuk memerkosa korban.
    Korban menolak ajak pelaku dan meminta diantar kembali ke pesantren. Selain itu, korban menolak ajakan korban untuk melakukan hubungan seksual.
    Korban pun melawan dengan mencakar pipi korban sebanyak dua kali. Hal itu membuat pelaku emosi dan menganiaya leher korban dengan belati yang ia bawa.
    Belati yang dibeli secara online itu selalu dibawa saat pelaku keluar rumah, kecuali saat bekerja.
    Aksi kejam pelaku tak berhenti. Ia kemudian memerkosa jasad korban dan aksi tersebut ia rekam menggunakan ponsel dengan alasan untuk koleksi pribadi.
    Setelah itu pelaku meninggalkan korban di tempat kejadian perkara dan ia kembali ke kosannya di Kaliwungu sambil membawa ponsel milik korban.
    Keesokan harinya, ia menjual ponsel korban di wilayah Magelang. Setelah itu ia kembali ke Kendal dan bekerja seperti biasa.
    “Balik lagi ke Kendal masuk kerja seperti biasa,” kata Naufal.
    Hingga akhirnya Naufal ditangkap di kos pada Jumat (25/10/2024) dini hari.
    Wakapolres Kendal, Kompol Indra Jaya Syafputra, menjelaskan di perjalanan sempat terjadi cekcok saat korban menolak permintaan pelaku untuk berhubungan badan.
    Perdebatan antara keduanya berlanjut hingga mereka berhenti di area kebun yang terletak di Desa Darupono, Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kendal.
    “Tersangka mengajak korban untuk berhubungan badan, namun terjadi cekcok, dan korban melawan dengan mencakar pipi tersangka sebanyak dua kali,” ungkap Kompol Indra dalam konferensi pers di Mapolres Kendal, Senin (28/10/2024).
    Pelaku yang masih dikuasai amarah lantas mencekik leher korban dengan kedua tangannya hingga korban meninggal dunia.
    Keluarga SNH masih belum bisa memberikan maaf kepada Naufal Dzur Faqar.
    Meskipun dalam gelar perkara di Mapolres Kendal Naufal mengaku menyesal atas perbuatannya, keluarga korban, terutama ibu korban, R belum bisa memaafkan pelaku.
    “Belum ikhlas untuk memaafkan pelaku, harus hukuman sesuai peraturan,” ujar R di Mapolres Kendal, Senin (28/10/2024) petang.
    Kuasa hukum korban dari LBH Nubis Jaya Justitie Semarang, Ali Lubab, mengungkapkan bahwa Naufal memang sempat meminta maaf secara langsung kepada ibu korban di Polres Kendal.
    Namun, Ali menilai permintaan maaf tersebut tidak tulus.
    “Saya rasa itu tidak tulus minta maaf. Tidak ada rasa penyesalan sama sekali dari wajah pelaku,” katanya, Selasa (29/10/2024).
    Ali menyebutkan bahwa Naufal terlihat hanya berpura-pura menangis tanpa menunjukkan penyesalan yang nyata.
    Hal ini berbeda dengan ayah pelaku yang terlihat sangat menyesal dan meminta maaf sambil menangis tersedu-sedu kepada keluarga korban.
    “Kalau nangis beneran kan keluar air mata. Lha ini tidak sama sekali. Wajahnya saja datar,” tambahnya.
    “Dari pihak keluarga belum ikhlas dan tidak memaafkan,” tegas Novita.
    Keluarga berharap agar proses hukum berjalan adil dan pelaku dihukum sesuai peraturan yang berlaku demi memberikan keadilan bagi korban dan keluarga yang ditinggalkan.
    SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Slamet Priyatin | Editor: Gloria Setyvani Putri), Tribun Jateng
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Andika Perkasa-Hendrar Prihadi: Kami Tidak Akan Omong Doang
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        31 Oktober 2024

    Andika Perkasa-Hendrar Prihadi: Kami Tidak Akan Omong Doang Regional 31 Oktober 2024

    Andika Perkasa-Hendrar Prihadi: Kami Tidak Akan Omong Doang
    Editor
    KOMPAS.com –
    Pasangan calon gubernur-wakil gubernur Jawa Tengah (Jateng) nomor urut 1,
    Andika Perkasa

    Hendrar Prihadi
    , mengatakan, tak akan menjadi pemimpin yang “omong doang” bila terpilih dalam
    Pilkada Jateng
    .
    Hal tersebut disampaikan dalam pernyataan penutup mereka atau
    closing statement
    debat perdana Pilkada Jateng 2024, Rabu (30/10/2024).
    “Itulah rencana Pak Andika dan Hendi untuk mengajak semua berpartisipasi. Kami yakin seyakin-yakinnya, bahwa tanpa bergerak bersama, tanpa partisipasi, yang ada hanya omong doang, kami tidak akan omong doang,” ujar Hendrar Prihadi atau kerap disapa Hendi.
    Ia menuturkan, membangun Jateng tidak hanya bisa dilakukan oleh satu kelompok.
    “Tidak hanya bisa dilakukan oleh kita sendiri, maka unsur kemitraan, partisipasi, akan terus kita lakukan supaya banyak masyarakat yang terlibat untuk membangun provinsi yang kita cintai, yaitu Jawa Tengah,” ucapnya.

    Nantinya, pasangan calon tersebut berjanji akan melibatkan kaum perempuan, khususnya para ibu.
    “Ibu-ibu akan kita latih, beri tambahan modal, supaya mereka bisa jadi ibu-ibu mandiri. Mereka kemudian bisa membantu keluarganya supaya bisa naik kelas, tak lagi di strata kemiskinan, tapi masuk ke keluarga sejahtera,” ungkapnya.
    Mereka juga berjanji akan melibatkan penyandang disabilitas.
    “Bayangkan kalau di seluruh Jawa Tengah, semua pabrik mengajak teman-teman disabilitas, mengharuskan mereka kemudian memberikan kuota buat teman disabilitas, pasti juga teman-teman disabilitas bisa jadi mandiri,” tutur mantan wali
    kota Semarang
    ini.
    Sebagai informasi, debat perdana Pilkada Jateng 2024 yang diadakan di Marina Convention Center (MCC), bertemakan “Tata Kelola Pemerintahan: Kepemimpinan dan Reformasi Birokrasi Menuju Jawa Tengah dengan Pelayanan Publik yang Transparan dan Akuntabel”.
    Setelah debat perdana, akan diadakan debat kedua pada 10 November 2024. Sedangkan, debat ketiga Pilkada Jateng 2024 diselenggarakan 20 November mendatang.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tradisi Bagonteng Sambut Kedatangan 4 Paslon di Debat Pilkada Sumbawa
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        31 Oktober 2024

    Tradisi Bagonteng Sambut Kedatangan 4 Paslon di Debat Pilkada Sumbawa Regional 31 Oktober 2024

    Tradisi Bagonteng Sambut Kedatangan 4 Paslon di Debat Pilkada Sumbawa
    Tim Redaksi
    SUMBAWA, KOMPAS.com –
    Empat pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati
    pilkada

    Sumbawa
    , Nusa Tenggara Barat (NTB) beradu gagasan pada debat perdana yang digelar KPU setempat.
    Debat publik dengan tema Ekonomi, Pelayanan Publik dan Lingkungan Hidup berlangsung di La Grande Hotel Grand Sumbawa mulai pukul 09.00 Wita, Kamis (31/10/2024).
    Saat tiba di lokasi debat, para paslon dan pendukung disambut tradisi bagonteng yang diikuti alunan bunyi alu dan nisung yang berpadu merdu.
    Bagonteng dalam tradisi Sumbawa pertanda dimulainya suatu acara besar.
    Paslon nomor urut 2, Syarafuddin Jarot, dan Mohamad Ansori (Jarot-Ansori) menjadi pasangan yang pertama datang ke lokasi.
    Menggunakan setelan baju putih, celana hitam dan rompi coklat, keduanya kompak beriringan masuk ke dalam arena.
    Selanjutnya, paslon nomor urut 1 Dewi Noviany dan Ir Talifuddin (Novi-Talif) menjadi yang kedua tiba di lokasi debat.
    Novi akrab disapa menggunakan baju putih, rok hitam bermotif dan jilbab hijau
    lime
    , sedangkan Talifuddin menggunakan baju putih celana hitam dan kopiah.
    Keduanya memberikan salam kompak sembari tersenyum pilih nomor satu.
    Sementara, paslon nomor urut 4 Mahmud Abdullah dan Burhanuddin Jafar Salam (Mo-BJS) menjadi yang ketiga tiba di arena debat.
    Paslon ini tampak tersenyum dengan salam empat jari menggunakan setelan baju putih lengan panjang dan kopiah hitam.
    Paslon nomor urut 3 Abdul Rafiq dan Sahril (Rafiq-Sahril) menjadi yang terakhir tiba di arena.
    Mereka kompak menggunakan baju putih lengan panjang dan celana panjang serta menggunakan sapu yaitu penutup kepala khas Sumbawa bagi pria.
    Acara pembukaan dimulai dengan tari Nguri yaitu tari penyambutan tamu bagi masyarakat Sumbawa.
    “Momen debat ini bagian dari kampanye visi misi para Paslon kepada publik,” kata Komisioner KPU Sumbawa Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Parmas, dan SDM, Heri Kurniawansyah saat ditemui di lokasi acara.
    KPU membagi debat perdana dalam enam segmen. Segmen pertama mencakup pembukaan, pembacaan tata tertib, dan penyampaian visi-misi paslon.
    Segmen kedua dan ketiga pendalaman visi- misi paslon. Segmen keempat dan kelima dilanjutkan dengan pertanyaan antar paslon, saling bertanya, dan menanggapi.
    “Segmen enam atau segmen terakhir adalah
    closing statement
    paslon sekaligus penutup,” kata dia.
    Tim panelis yang berjumlah lima orang berasal dari akademisi, praktisi dan professional.
    Mereka adalah Prof, Dr. Saleh Ending, MA, Dr. Nurhidayat Sardini, Dr. Irpan Suriadiata, SHI., MH, Sabarudin, SE, MM, dan Syamsul Hidayat, PhD.
    Empat paslon ini akan merebut suara dari 374.351 pemilih yang tercatat di Daftar Pemilih Tetap (DPT)
    Pilkada
    Sumbawa 2024. Para pemilih tersebar di 24 kecamatan. 
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.