Cerita Sopir Truk Naik Haji: Modal Tekad, Bismillah, Sisanya Allah yang Mampukan
Penulis
KOMPAS.com
– Abdul Kodir (65) duduk di belakang kemudi selama 10 menit. Ia mencoba menyalakan mobil, namun tak berhasil.
Penarasan, ia turun dari truk jenis Colt Diesel 120 PS tersebut. Begitu kaki menginjak tanah, ia jongkok, melihat ke beberapa bagian mobil.
Tak berapa lama, warga Cileunyi, Bandung, Jawa Barat ini kembali naik ke mobil dan duduk di belakang kemudi. Dicobanya lagi starter, tetap tak berhasil.
“Maklumlah,
treuk kolot
(truk tua),” ujar Kodir kepada Kompas.com di Bandung, akhir pekan lalu.
Mobil berwarna krem ini hampir berusia 20 tahun. Seharusnya ia tukar dengan yang baru, namun tidak dilakukan karena tidak sanggup untuk mencicilnya. Selain itu, banyak kenangan dari mobil itu.
“Truk ini yang membawa saya pergi
haji
dan menyekolahkan anak-anak saya sampai sarjana,” tutur pria asli Garut, Jawa Barat tersebut.
Sambil membenarkan posisi duduk di garasi pinjaman, Kodir menceritakan bagaimana perjuangannya mengumpulkan uang untuk berhaji.
Saat itu, di tahun 2009, secara hitungan matematika tidak mungkin dirinya bisa pergi berhaji. Penghasilannya saat itu sangat minim, di tengah hutang yang lumayan besar. Belum ditambah anak kuliah.
Jika dihitung, dalam sehari, paling besar ia mengantongi Rp 200.000, ada kalanya tidak ada tarikan berhari-hari. Untuk itu, ia dan keluarganya selalu berhemat. Makan pun jarang dengan daging, ia lebih banyak mengonsumsi tumisan sayur.
Meski demikian, keinginannya untuk berhaji sangat besar, walaupun ia tak berani bermimpi karena kondisi ekonomi.
Suatu hari anak ketiganya yang tahu keinginan orangtuanya meyakinkan untuk nabung sebisanya, diniatkan untuk berhaji, sisanya biar Allah yang menentukan.
Mendengar ucapan itu, dengan bermodal keyakinan, ia meminta istrinya sebisa mungkin menyisihkan uang untuk berhaji. Terkadang Rp 10.000, Rp 50.000, Rp 100.000, seadanya uang sisa kebutuhan rumah tangga.
“Saat itu saya meyakini Allah bukan memanggil orang yang mampu, tapi memampukan orang yang Allah panggil. Bismillah saja, saya percaya semua orang bisa berhaji jika sudah dipanggil Allah,” ungkap dia.
Dua tahun kemudian dengan tidak diduga ia bisa mengumpulkan uang Rp 50 juta untuk daftar 2 porsi haji bareng istrinya, Karmini. Keajaiban kembali datang saat ia harus melunasi karena sudah ada panggilan untuk pergi haji 5 tahun kemudian.
Padahal sebulan sebelum berangkat, ia tidak punya bayangan akan mendapatkan uang dari mana.
Beruntungnya Jamaah Indonesia
Saat sedang asik berbincang dengan Kompas.com, imam Masjid Al Hikmah itu teringat harus bergegas ke masjid untuk azan dan memimpin salat Ashar.
Di masjid, usai menjalankan salat Ashar, dia menceritakan kepada teman-temannya, bahwa berhaji itu menguntungkan.
Bayangkan, bila sengaja pergi berwisata ke luar negeri 40 hari dengan makan, penginapan, dan lain-lainnya sudah diurus, berapa biaya yang harus dikeluarkan. Waktu 40 hari ini mengacu pada masa tinggal jemaah Indonesia di Arab Saudi untuk berhaji.
Tapi untuk berhaji sebenarnya murah. Apalagi di Tanah Suci, umat muslim bisa menjalankan rukun Islam kelima.
Ucapan Kodir tersebut merujuk pada catatan Badan Pengelola Keuangan
Haji
(
BPKH
). Misal, biaya haji reguler 2024 kemarin, sebesar Rp 93.410.286 per jemaah. Jumlah yang dibayarkan jemaah haji tidak sebesar itu, namun hanya 60 persennya yakni sebesar Rp 56.046.172.
Sisanya yang 40 persen atau Rp 37.364.114 per jemaah dibayar dari nilai manfaat yang digelontorkan BPKH.
Cerita lain datang dari petugas sekaligus jemaah haji, Eva Fahas. Baginya proses seleksi hingga pergi haji adalah pengalaman spiritual yang tidak bisa dilupakan.
Pasca-Covid-19, ia diagnosa Rheumatic Arthritis (RA), atau kejadian radang sendi (rematik) akibat autoimun. Diduga, infeksi virus ini terjadi saat ia tertular virus Covid pada 2021.
Bila sedang kambuh, persendiannya kaku dan linu. Ada kalanya ia tidak bisa menekukkan jari, jalan harus merangkak, bahkan untuk memasang tali sepatu, harus dibantu suaminya.
Saat sedang berjuang melawan penyakitnya, ia ditinggal meninggal ibunda yang sangat dekat dengannya. Ujian bertubi ini sempat membuatnya down.
Lalu ia ditawarkan kantornya untuk mendaftar jadi petugas haji. Saat itu, ia tidak berekspektasi apapun, meskipun pergi haji adalah keinginannya sejak dulu. Namun ia tidak pernah bisa membayangkan mengingat kondisi ekonominya.
Dari lima yang seleksi, Eva dinyatakan lulus. Namun hasil medical check up terbilang kurang bagus. Eva baru bisa terbang ke Arab Saudi bila mengantongi rekomendasi dari dokter penyakit dalam.
“Saat itu kata dokter penyakit dalam, bila nilai fungsi hati di atas 100, maka surat rekomendasi tidak bisa diberikan. Saat itu saya menangis dan berdoa, keluarga, juga teman-teman berdoa,” tutur dia.
Lima jam kemudian, hasil tes darah keluar. Dengan degdegan Eva membaca hasil lab, angkanya 95, artinya ia mendapat rekomendasi untuk menjadi petugas haji sekaligus berhaji.
Di Tanah Suci, Eva terbilang sehat. Ia kerap membantu jemaah haji Indonesia yang tersasar, bahkan pernah membantu keluarga jemaah menemukan lokasi rumah sakit tempat saudaranya disemayamkan.
“Saya tak berhenti bersyukur, Allah maha baik. Benar kata ulama, Allah memanggil siapa saja yang Dia inginkan untuk menghampiri rumah-Nya,” ucap dia.
Sekretaris Badan (Corporate Secretary) Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Ahmad Zaky mengatakan, saat ini, antrean calon jemaah haji Indonesia sebanyak 5,2 juta orang. Dengan kuotaa haji 220.000 per tahun, maka rata-rata menunggu jemaah haji 25 tahun.
“Jangan sampai seperti Malaysia, jadwal menunggunya bisa 140 tahun. Karenanya semakin cepat daftar, semakin baik,” ungkap dia.
Lantas bagaimana jika penghasilan pas-pasan? Ahmad Zaky mengatakan, banyak jamaah haji yang penghasilannya jauh di bawah UMR bisa berhaji karena pada dasarnya
semua bisa haji
.
“Yang terpenting niatkan dulu untuk haji, buka tabungaan haji, kemudian menabunglah sesuai kemampuan. Sisanya serahkan pada Allah. Daftar dulu, nanti dimampukan (Allah),” tutur dia.
Untuk membuka tabungan haji, setoran awal minimal hanya Rp 100.000. Setelah itu, jemaah bisa menabung sesuai dengan kemampuan.
Jika sudah terkumpul Rp 25 juta, jamaah bisa langsung mendaftar porsi haji. Uang tersebut nantinya akan dikelola BPKH untuk diinvestasikan ke Sukuk, emas, dan instrumen investasi aman lainnya, sehingga jemaah tidak perlu khawatir.
Bahkan kini ada virtual account (VA) yakni dalam periode tertentu, tabungan calon jemaah yang sudah mendapatkan porsi haji akan mendapatkan nilai manfaat. Jadi secara tidak langsung, jumlah uang yang ada di dalam rekening terus bertambah.
Kepala Badan Pelaksana BPKH, Fadlul Imansyah mengatakan, ada beberapa manfaat dari menabung haji.
Yakni meningkatkan kedisiplinan keuangan, mendapatkan ketenangan jiwa karena sudah mempersiapkan diri ibadah haji. Kemudian, mempermudah meningkatkan target dana haji.
“Ada beberapa dalil soal menabung. Salah satunya diriwayatkan dalam Hadits Tirmidzi dari Ibnu Abbas RA yakni Muhammad bersabda persiapkanlah untuk haji dan umrah karena keduanya penghapus dosan dan penghilang kefakiran,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Author: Kompas.com
-
/data/photo/2024/10/31/67238cd271f69.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Perjuangan Pak Udin, Olah Limbah Jadi Berkah Melalui Bank Sampah Medan 31 Oktober 2024
Perjuangan Pak Udin, Olah Limbah Jadi Berkah Melalui Bank Sampah
Tim Redaksi
MEDAN, KOMPAS.com
–
Burhanuddin Saragih
resah sampah menggunung mencemari kampungnya. Di tengah kesibukannya mencari kepiting, dia berusaha mengajak warga setempat untuk mengolah
limbah
menjadi berkah.
Pria berusia 55 tahun ini tinggal di Kampung Nelayan Seberang, Lingkungan XII, Kelurahan Belawan I, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan. Kampungnya dikelilingi dua aliran sungai. Yakni Sungai Nonang dan Sungai Hiu.
Akses menuju kampung ini cukup sulit. Setiap orang mesti menaiki perahu yang ada di dermaga Kelurahan Belawan I. Sekali berlayar, penumpang membayar Rp 5.000.
Senin (28/10/2024) sore, Burhanuddin baru saja siap menyambut kunjungan staf
Pertamina
. Ayah dari tiga orang anak ini beristirahat sejenak di
bank sampah
yang telah dibangun sejak Juli 2024.
Bangunan bank sampah itu dibangun di atas air. Bercat hijau dengan penanda papan nama bertuliskan, “
Bank Sampah
Horas Bah”.
Sembari mengajak melihat bagian dalam bangunan, pria bertopi abu-abu ini menceritakan kegelisahannya.
Sudah puluhan tahun Burhanuddin tinggal di Kampung Nelayan Seberang sebagai seorang nelayan kepiting. Setiap kali air pasang, bau menyengat menusuk hidungnya. Sebab, sampah kiriman yang dibawa sungai dari daerah lain kerap kali terdampar di kampungnya.
“Sampah di sini kian hari, kian menumpuk. Setiap air pasang, bertambah terus sampahnya. Karena ada sampah kiriman juga dari daerah Hamparan Perak, Sicanang, dan lainnya,” kata pria yang akrap disapa Pak Udin.
Pencemaran lingkungan dari sampah ini tak hanya berdampak pada kesehatan warga sekitar. Tapi turut mempengaruhi hasil tangkapan nelayan. Kini, dia mengaku sulit mendapat kepiting di perairan dekat kampungnya.
“Seperti udang, ikan, dan kepiting itu tidak mau dekat dengan sampah. Makanya situasi itu membuat tangkapan nelayan semakin berkurang dan ujungnya berdampak ke ekonomi,” sebut Udin.
Tak ingin mendiamkan situasi itu, Udin mulai belajar dari media sosial bagaimana caranya mengelola sampah menjadi berkah. Didapatinya salah satu jalan keluar dengan membangun bank sampah.
Beruntung keinginan Udin didukung PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Medan yang menjadikan Kampung Nelayan Seberang sebagai binaan Corporate Social Responsibility (CSR). Selanjutnya, Udin mulai menggaet warga setempat untuk turut serta.
Akan tetapi, tak sedikit warga memandang niat mulianya sebelah mata. Warga tak percaya sampah dapat menjadi berkah. Bahkan, sejumlah orang menganggap upaya Udin akan kandas sebelum setahun. Meski begitu, dia tak goyah dan terus melangkah.
“Saya punya mimpi, bagaimana generasi ke depan dapat mencintai lingkungan,” ujar Udin.
Sampailah akhirnya, Udin menjadi ketua pengurus Bank Sampah Horas Bah dengan anggota yang kini berjumlah 17 orang. Perlahan, pengelolaan bank sampah mulai berkembang dan berpotensi menghasilkan cuan.
Sewaktu masuk ke bangunan bank sampah, ia memperlihatkan beberapa ruangan. Ada yang dijadikan tempat budidaya maggot, gudang berisi sampah plastik, hingga ruangan kerajinan tangan. Di bagian belakang, ada dua kolam ikan lele.
Caranya mengelola sampah organik cukup kreatif. Diajaknya warga untuk memberikan sisa-sisa makanan. Tidak dengan cuma-cuma. Per kilonya diberi imbalan Rp 200. Tujuannya, agar warga termotivasi.
“Tapi imbalan itu akan diberi per 3 bulan, per 6 bulan, dan per 1 tahun. Ya beragam lah,” ujar Udin.
Limbah
itu diolah menjadi pakan maggot. Ketika umur maggot sudah dua minggu, sebagian dijadikan pakan lele. Tapi sebagian lagi dibiarkan sampai bertelur. Dengan begitu, rantai budidayanya tak terputus.
“Nah, maggot ini kan kalau sudah bertelur pasti mati. Bangkainya itu rencananya dimanfaatkan menjadi pupuk sayuran ibu-ibu di sini,” sebut Udin.
Diakuinya, belum ada pendapatan dari usahanya itu. Tapi dia berharap lele yang diternak dapat dijual sehingga menghasilkan uang. Targetnya, setiap pengurus bank sampah dapat membangun kolam lele di rumahnya masing-masing.
Untuk mengelola sampah non organik, ia punya cara berbeda. Setiap warga yang menyetor akan diberi upah Rp 300 per kilo. Lalu, sampah itu dipilah-pilah. Ada yang diolah menjadi kerajinan tangan berupa keranjang, tas, gelang, celemek, dan lainnya.
“Tapi ini belum ada dijual. Masih untuk pemakaian pribadi karena terkendala di mesin jahit misalnya. Jadi kurang bisa produktif. Meski begitu, kami berharap langkah ini, di satu sisi melestarikan lingkungan sekaligus meningkatkan ekonomi warga,” sebut Udin.
Diakuinya, bantuan dari Pertamina sangat meringankan langkahnya. Oleh karena itu, Udin berharap agar Pertamina dapat terus membantu produk bank sampah dinikmati masyarakat luas.
Agustina Mandayat selaku Senior Supervisor CSR & SMEPP Pertamina Sumatera Bagian Utara menyampaikan, telah hadir di tengah-tengah masyarakat Kampung Nelayan Seberang sejak tahun 2021.
Pertamina memiliki program Kampung Pesisir Berdaya (Kabaya). Tujuannya, untuk melakukan pemberdayaan masyarakat.
“Ada beragam kegiatan di dalam program itu. Ada pembangunan jaring apung, pembinaan ibu-ibu untuk membuat UMKM, pengelolaan sampah, penanaman sayur, dan lainnya,” kata Agustina kepada Kompas.com melalui saluran telepon pada Kamis (31/10/2024).
“Programnya itu saling terhubung. Latar belakangnya, Pertamina mempunyai kewajiban untuk memiliki kepedulian terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan,” tambahnya.
Agustina tak memungkiri, Kampung Nelayan Seberang dipilih karena termasuk daerah terpinggirkan dari Kota Medan. Mereka prihatin dengan kehidupan masyarakat yang dikelilingi banyak sampah. Oleh karena itu, pihaknya hadir untuk mencari solusi.
“Dari kegiatan bank sampah itu, kita ingin ada perubahan
mindset
, bahwa sampah bisa jadi berkah,” sebut Agustina.
Ia menyampaikan, selain bank sampah, pihaknya memiliki terobosan baru tahun ini. Yakni, pengadaan
trash boom
yang berfungsi membendung sampah-sampah kiriman masuk ke areal pemukiman warga.
“Tentu program ini akan berlanjut. Semoga ini dapat menjadi percontohan dan diwujudkan di tempat lain,” ucapnya.
Di lain pihak, Sarawiyah, selaku Kepala Lingkungan XII menyampaikan, program CSR Pertamina tersebut cukup menjawab apa yang menjadi masalah masyarakat. Sebab, setiap kegiatannya berkaitan dengan kehidupan nelayan.
“Di sini masyarakat dominan nelayan dan belakang sudah sulit mendapatkan ikan. Makanya keramba ikan itu membantu. Bagusnya lagi, di keramba itu kan ada ikan bandeng. Terus ibu-ibu di sini diajari lah buat produk abon dan kerupuk dari ikan bandeng,” sebut Sarawiyah saat diwawancarai di Kampung Nelayan Seberang pada Senin (28/10/2024).
“Syukurnya, produk itu sudah dipasarkan seharga Rp 22.000 per bungkusnya. Pembelinya ada dari Medan dan lainnya. Nah, masalahnya sekarang, bagimana produk itu dapat dipasarkan lebih luas lagi. Itu harapannya,” tutupnya.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/10/31/6723a955d581d.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Museum Pendaratan Pesawat Amphibi Bung Karno di Gorontalo: Daya Tarik, Koleksi, dan Rute Regional 31 Oktober 2024
Museum Pendaratan Pesawat Amphibi Bung Karno di Gorontalo: Daya Tarik, Koleksi, dan Rute
Editor
KOMPAS.com
–
Museum Pendaratan Pesawat Amphibi Bung Karno
terletak di Desa Iluta, Kecamatan Batudaa, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo.
Keberadaan Museum Pendaratan Pesawat Amphibi Bung Karno merupakan cagar budaya yang menyimpan barang-barang bersejarah.
Tempat bersejarah ini dapat menjadi tujuan wisata saat berkunjung ke Gorontalo.
Museum Pendaratan Pesawat Amphibi Bung Karno dibangun pada masa pemerintahan Kolonial Belanda pada tahun 1936.
Bangunan Museum Pendaratan Pesawat Amphibi Bung Karno merupakan rumah yang berukuran 5 x 15 meter.
Di dalam museum terdapat beragam koleksi benda-benda bersejarah.
Koleksi Museum Pendaratan Pesawat Amphibi Bung Karno berupa benda-benda kuno dan bersejarah, seperti foto, buku, radio, dan alat pertanian.
Museum juga menyimpan dokumentasi kedatangan Presiden Pertama RI Ir
Soekarno ke Gorontalo
serta benda-benda kuno bersejarah lainnya.
Pengunjung tidak hanya menikmati benda-benda sejarah saja, namun juga keindahan Danau Limboto dalam udara sejuk dan airnya tenang.
Passalnya, letak museum berada di tepian Danau Limboto.
Tersedia pondok-pondok yang dapat digunakan untuk memancing sambil menikmati udara dan keindahan alam sekitar.
Museum Pendaratan Pesawat Amphibi Bung Karno dahulu adalah Pelabuhan Danau Limboto.
Tercatat Prsiden Soekarno datang ke Gorontalo sebanyak dua kali menggunakan pesawat ampibi dan mendarat di Danau Limboto.
Pesawat amfibi adalah pesawat yang dapat lepas landas dan mendarat di air.
Dikutip dari Kompas.com (09/01/2012), kedatangan Soekarno tersebut pada tahun 1950 dan 1956, namun tidak ada keterangan mengenai tanggal dan bulannya.
Sejarahwan Gorontalo, BJ Mahdang menyebutkan bahwa kedatangan Soekarno ke Gorontalo adalah untuk inspeksi bahwa Gorontalo masih setia terhadap NKRI.
“Soekarno hanya ingin memastikan bahwa saat itu tidak terjadi perpecahan di Gorontalo. Sebab, saat itu ada beberapa kelompok atau dewan yang berpotensi memisahkan diri dari NKRI,” kata Mahdang dalam suatu seminar di Universitas Negeri Gorontalo, yang dikutip dari Kompas.com (09/01/2012).
Pada masa itu, Indonesia masih berusia muda dan sering terjadi pembrontakan.
Kelompok separatis Perjuangan Rakyat Semesta (permesta) saat itu tengah bergema di wilayah Sulawesi Utara.
Terdapat prasasti yang menjelaskan bahwa kedatangan Soekarno untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Prasasti tersebut ditandatangani Presiden Megawati pada tahun 2022.
Jarak tempuh Kota Gorontalo menuju Museum Pendaratan Pesawat Amphibi Bung Karno sekitar 9 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih 22 menit.
Perjalanan dapat melalui Jalan Raja Eyato dan Jalan usman Isa.
Sumber:
iluta.desa.id
pariwisata.gorontaloprov.go.id
regional.kompas.com
(Penulis: Aris Prasetyo)
Instagram: @dispar_gorontaloprov
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/10/31/6723a3681848a.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Debat Pilkada Solo, Teguh Cerita Pengalaman Bangun Wilayah Kumuh Bersama Gibran Regional 31 Oktober 2024
Debat Pilkada Solo, Teguh Cerita Pengalaman Bangun Wilayah Kumuh Bersama Gibran
Tim Redaksi
SOLO, KOMPAS.com –
Calon wali kota
Solo
nomor urut 1
Teguh Prakosa
menceritakan pengalamannya membangun wilayah kumuh di Solo saat menjadi pasangan Gibran Rakabuming Raka periode sebelumnya.
Dia berkata, ke depan jika terpilih Pilkada, konsep ini akan diteruskan untuk mencitpakan kesejahteraan warga Solo jika terpilih pada
Pilkada Solo
2024.
Hal ini disampaikan Teguh dalam debat perdana di Hotel Solo, Jawa Tengah, Kamis (31/10/2024) malam.
“Jadi apa yang sudah kami lakukan, pada waktu kami berpasangan dengan Mas Gibran dalam rangka membangun wilayah-wilayah kumuh, di antaranya adalah di tepian sungai Bengawan Solo, kemudian anak Sungai Bangawan Solo termasuk yang ada di sepadan rel kereta api,” kata Teguh.
“Kami sudah membangun di antaranya di HP 001 (lahan hak pakai) ini sudah berkolaborasi antara pemerintah pusat dan pemerintah provinsi sekaligus pemerintah daerah, ditambah dengan CSR, membangun 569 rumah diberikan gratis (beserta) sertifikat,” sambung dia.
Teguh juga mengatakan, akan membangun ruang publik.
Menurut dia ruang publik ini adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam sebuah pemukiman. Kemudian sarana ibadah termasuk saluran air bersih.
“Kami sangat yakin ke depan ini baru kita bangun sampai Demangan kemudian ada di wilayah-wilayah yang kemarin makam ini sudah kita bebaskan, kita bangun rumah-rumah baru yang semuanya kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi dan pemerintah kota Surakarta,” ungkap dia.
Teguh mengatakan, wilayah yang belum tersentuh pembangunan akan dia teruskan. Pembangunan rumah ini bisa dalam bentuk susun maupun rumah deret.
“Kami akan selalu membuat wilayah-wilayah yang sekarang ini belum dan ini sudah kita targetkan tahun depan akan ada beberapa wilayah yang akan nanti menjadi bagian kita bangun rumah-rumah bisa rumah deret, rumah susun,” ujar dia.
Dia mengatakan, dalam melakukan pembangunan juga harus ramah disabilitas. Konsep kebersamaan ini menjadi dasar paslon Teguh-Gage dalam mewujudkan masyarakat Solo yang lebih sejahtera.
“Untuk difabel harus ramah. Karena kita membangun dengan kebersamaan, eksklusif ini tidak pilih-pilih siapapun masuk bagian yang harus kita beri fasilitas supaya menuju masyarakat yang lebih sejahtera,” terangnya.
Calon wakil wali kota nomor urut 2 Bambang Gage menambahkan untuk inovasi peningkatan ketahanan pangan paslon Teguh-Gage mempunyai program saliman atau satu rumah satu lima tanaman pangan.
“Jadi ada jagung, lombok, terong, telo yang itu akan kita berikan ke RT maupun RW bibit. Baik bibit tanaman maupun kebutuhan misalnya perikanan akan kita bantu untuk ketahanan pangan,” tambah Gage.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/10/31/6723a67fa33ad.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Polisi Buka Posko Pengaduan Kasus Truk Tabrak Mobil dan Motor di Tangerang Megapolitan 31 Oktober 2024
Polisi Buka Posko Pengaduan Kasus Truk Tabrak Mobil dan Motor di Tangerang
Tim Redaksi
TANGERANG, KOMPAS.com –
Kapolres Metro Kota Tangerang Kombes (Pol) Zain Dwi Nugroho mengungkapkan, pihaknya membuka posko pengaduan berkait kasus truk boks besar yang menabrak sejumlah mobil dan motor di Jalan Hasyim Asyari, Cipondoh, Tangerang, Kamis (31/10/2024).
“Kami membuat posko pengaduan di Unit Laka Polres Metro Tangerang Kota apabila ada masyarakat yang mengetahui, mengalami terkait perilaku sopir ini, silahkan bisa menginformasikan kepada kami di 082211110110,” ujar Zain dalam keterangannya, Kamis.
Zain meminta masyarakat yang menjadi korban kecelakaan dari truk tersebut untuk melapor ke pihaknya. Hal ini diperlukan guna mengetahui secara lengkap kronologi kecelakaan yang terjadi.
Saat ini polisi masih mengumpulkan kronologi rentetan peristiwa kecelakaan truk itu.
Selain itu, polisi masih mendata ada berapa korban jiwa serta motor dan mobil yang ditabrak truk tersebut.
Sebelumnya diberitakan, satu unit truk boks berukuran besar menabrak sejumlah mobil dan motor di beberapa ruas jalan Kota Tangerang, Kamis (31/10/2024).
Hal ini menyebabkan pengemudi truk dikejar serta diamuk massa.
“Awalnya kecelakaan (di lokasi pertama), kemudian serempetan lagi (di lokasi berbeda),” ujar Kapolres Metro Kota Tangerang Kombes (Pol) Zain Dwi Nugroho, Kamis.
“Pengemudi truk tidak mau berhenti. Akhirnya dikejar oleh masyarakat sampai di Tugu Adipura ini,” lanjut dia.
Usai lajunya terhenti, sang sopir diamuk massa. Massa marah karena sang sopir tidak mau menghentikan truk setelah terlibat kecelakaan dengan kendaraan lain di beberapa titik.
“Masyarakat spontan sampai ada yang melakukan pelemparan dan lain-lain untuk menghentikan kendaraan (truk),” ujar Zain.
Akibat amukan massa itu, sopir truk dilarikan ke IGD salah satu rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/10/31/67239b363ae2a.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Angin Kencang Terjang Madiun, 31 Rumah Rusak dan Akses Jalan Tertutup Surabaya 31 Oktober 2024
Angin Kencang Terjang Madiun, 31 Rumah Rusak dan Akses Jalan Tertutup
Tim Redaksi
MADIUN, KOMPAS.com
– Sebanyak 31 rumah di Kabupaten
Madiun
, Jawa Timur, dilaporkan rusak setelah diterjang hujan disertai
angin kencang
, Kamis (31/10/2024) sore. Akibatnya, sebanyak 31
rumah rusak
.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Madiun, Boby Saktia Putra Lubis, yang dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (31/10/2024) malam, menyatakan bahwa empat kecamatan di Kabupaten Madiun terdampak akibat
bencana alam
angin kencang tadi sore.
“Terdapat empat kecamatan yang dilaporkan rumah warganya terdampak akibat angin kencang tadi sore. Empat kecamatan itu yakni Balerejo, Wungu, Dagangan, dan Pilangkenceng,” kata Boby.
Boby mengatakan bencana angin kencang itu bermula saat hujan dengan intensitas sedang hingga lebat terjadi mulai pukul 16.00 WIB hingga 17.00 WIB.
Di tengah hujan, tiba-tiba muncul angin kencang yang merusak rumah, fasilitas umum, dan menumbangkan beberapa pohon besar di pinggir jalan.
“Bencana angin kencang itu juga menjadikan pohon tumbang menutup badan jalan raya Madiun-Surabaya,” kata Boby.
Boby mengatakan rata-rata kerusakan rumah warga terjadi pada bagian atap yang tersingkap diterjang angin kencang. Selain itu, dilaporkan satu mobil rusak akibat tertimpa pohon tumbang.
Hingga malam ini, data sementara yang dilaporkan menunjukkan dari 31 rumah yang rusak, tiga di antaranya mengalami kerusakan berat.
Sementara itu, dua fasilitas umum dilaporkan rusak akibat bencana angin kencang.
Kendati demikian, tidak dilaporkan adanya warga yang luka atau meninggal dunia akibat bencana angin kencang tadi sore.
Terhadap bencana itu, tim BPBD bersama relawan dan Damkar Pemkab Madiun turun ke lokasi kejadian untuk memotong pohon yang tumbang agar akses jalan dapat segera dilalui kendaraan.
Selain itu, tim juga mendata rumah warga yang terdampak bencana.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/10/31/6723815a7b1a6.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Amankan Pentahbisan Uskup Labuan Bajo, 371 Personel Polisi Diterjunkan Regional 31 Oktober 2024
Amankan Pentahbisan Uskup Labuan Bajo, 371 Personel Polisi Diterjunkan
Tim Redaksi
LABUAN BAJO, KOMPAS.com
–
Polres Manggarai Barat
menyiagakan ratusan personel untuk menjaga keamanan jelang dan selama acara Pentahbisan Uskup Pertama Keuskupan Labuan Bajo yang dijadwalkan berlangsung pada Jumat (01/11/2024) besok.
“Secara umum, pengamanan kita sudah siapkan sejak tanggal 12 Oktober lalu hingga 2 November 2024 mendatang, melibatkan 371 personel secara bergantian. Namun, untuk pengamanan rangkaian acara inti, kami melibatkan 181 personel,” kata Wakapolres Manggarai Barat, Kompol Melkianus Bolle, pada Kamis (31/10/2024) sore.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan pengamanan akan dimulai dengan pengawalan dan sterilisasi lokasi.
Selain itu pengamanan juga dilakukan untuk sejumlah rangkaian kegiatan seperti ibadah vesper di Gereja Katedral Roh Kudus Labuan Bajo dan Gala Diner di Puncak Waringin Labuan Bajo.
Lalu pengamanan juga akan dilakukan saat acara Pentahbisan di Gereja St. Petrus Sernaru dan Misa Pontifikal di Gereja Katedral Roh Kudus Labuan Bajo. Di lokasi tersebut diperkirakan akan dihadiri ribuan umat Katolik serta sekitar 42 uskup dan ratusan pastor dari seluruh Indonesia.
“Teknisnya, di setiap pintu masuk gereja, kami akan menyiapkan metal detector untuk memastikan tidak ada barang terlarang yang dibawa masuk, serta sterilisasi oleh Unit Gegana Brimob secara menyeluruh,” jelasnya.
Kompol Bolle menambahkan bahwa sistem pengamanan akan dilakukan dengan pendekatan terbuka dan tertutup, sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku.
Seluruh rangkaian pengamanan akan bekerja sama dengan pihak keamanan gereja untuk memastikan kelancaran acara.
“Proses pengamanan tidak bersifat statis, tetapi juga meliputi pengamanan pergerakan tamu VVIP dari penginapan ke lokasi acara dan sebaliknya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa rekayasa lalu lintas di sekitar lokasi acara juga akan dilakukan untuk mengantisipasi kemacetan.
Namun, rekayasa lalu lintas ini bersifat situasional, tergantung pada kondisi di lapangan.
“Rekayasa lalu lintas masih situasional, dan lokasi parkir juga telah diatur agar tidak terjadi kepadatan,” tuturnya.
Dia mengajak masyarakat untuk turut serta membantu menjaga keamanan, baik menjelang maupun pada saat acara Pentahbisan Uskup Pertama Keuskupan Labuan Bajo.
“Mari kita sama-sama mendukung kegiatan ini dengan bahu-membahu menjaga keamanan bersama pihak kepolisian agar acara ini dapat berjalan sesuai rencana,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2024/10/31/6723b7628b189.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2024/10/31/6723b187d1569.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2024/10/31/672353d245aa4.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2024/10/31/6723ad7ea5a40.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)