Buntut Polemik Donasi, Agus Salim Disebut Ingin Mengakhiri Hidup
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com
– Korban
penyiraman air keras
, Agus Salim (32), disebut ingin mengakhiri hidup karena uang donasi yang awalnya untuk pengobatan yang berpolemik.
“Iya (ingin mengakhiri hidup),” ujar kuasa hukum Agus Salim, Farhat Abbas, saat dikonfirmasi
Kompas.com
, Rabu (30/10/2024).
Namun, Farhat tidak menjelaskan penyebab pasti niat Agus untuk mengakhiri hidupnya.
Farhat hanya mengirimkan video kepada
Kompas.com
yang berisi penjelasan mengenai kasus yang dialami kliennya.
Dalam video itu, Farhat meminta Pratiwi Novianthi, Ketua Yayasan Rumah Peduli Kemanusiaan, untuk tidak lagi ikut campur.
Untuk diketahui, yayasan yang dipimpin Novianthi awalnya mencari penggalangan dana bagi Agus.
“Dimana-mana teman-teman gue yang pintar-pintar bilang, itu uangnya Agus. Sudahlah, si Agus sudah buta, biarkan saja dia menikmati uang yang diatur oleh keluarganya. Ngapain dicampurkan lagi,” kata Farhat.
Menurut Farhat, pentingnya transparansi dalam pengelolaan dana donasi dan meminta agar semua transaksi yang terkait dengan Yayasan Rumah Peduli Kemanusiaan diaudit.
“Novi bilang yayasan open donasi tiga hari, terus lebih dari tiga hari itu uang buat dia operasional. Itu tidak benar, kita minta diaudit. Dan seluruh dana yang diminta, yang dipromosikan dari rekening yang menggunakan rekening yayasan itu, diaudit juga, berapa uang yang masuk. Itu perlu,” kata Farhat.
Sementara itu, Noviyanthi, sebelumnya angkat bicara terkait penggalangan dana untuk Agus Salim yang menjadi
korban penyiraman air keras
oleh anak buahnya, JJS (18).
Dalam konferensi pers di Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (28/10/2024), Novianthi menjelaskan bahwa penggalangan dana dimulai setelah W, anggota keluarga Agus, menghubunginya melalui Instagram.
Kala itu, W meminta bantuan untuk open donasi, dengan harapan agar biaya pengobatan Agus dapat terpenuhi dengan cepat.
“Juga agar dibantunya open donasi ke yayasan kami,” ucap Novianthi.
Noviyanthi pun mendatangi kediaman Agus pada 12 September 2024 untuk melihat kondisi korban yang mengalami luka bakar parah akibat penyiraman air keras pada 1 September 2024.
Setelah pertemuan tersebut, Novianthi mulai menggalang dana melalui Instagram dan YouTube untuk biaya operasi Agus.
Penggalangan dana ini semakin meluas setelah Agus hadir sebagai narasumber dalam kanal YouTube milik artis Denny Sumargo.
Di sana, diumumkan bahwa donasi untuk biaya operasi Agus bisa dikirimkan melalui rekening pribadinya, yang akhirnya berhasil mengumpulkan sekitar Rp 1,4 miliar.
Namun, Novianthi menyebut bahwa Agus tidak amanah dalam menggunakan dana tersebut.
Hal ini membuat Novianthi meminta agar uang donasi dikembalikan ke rekening yayasan.
Novianthi menegaskan bahwa hingga kini dana donasi masih utuh.
Kendati demikian, perselisihan terkait dana donasi ini kini berujung pada jalur hukum.
Novianthi pun dilaporkan oleh Agus Salim ke Polda Metro Jaya dengan tuduhan pencemaran nama baik. Laporan itu tercatat dengan nomor LP/B/6330/X/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Author: Kompas.com
-
/data/photo/2024/10/22/67176fee6ee58.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Buntut Polemik Donasi, Agus Salim Disebut Ingin Mengakhiri Hidup Megapolitan 30 Oktober 2024
-
/data/photo/2024/10/29/67209a285bd64.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Mayat Wanita Tanpa Kepala di Muara Baru Diduga Korban Pembunuhan Berencana Megapolitan 30 Oktober 2024
Mayat Wanita Tanpa Kepala di Muara Baru Diduga Korban Pembunuhan Berencana
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com –
Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI), Adrianus Meliala, menduga mayat wanita tanpa kepala berinisial SH (40) yang ditemukan di Muara Baru, Jakarta Utara, merupakan korban pembunuhan berencana.
“Saya kira begitu (korban pembunuhan). Dan tidak soal pembunuhan, tapi juga dilakukan secara terencana, terlihat dari beberapa hal, seperti proses pembungkusan jasad korban (dibungkus berlapis-lapis),” jelas Adrianus dalam program Kompas Petang, dikutip dari video YouTube
Kompas TV
, Selasa (29/10/2024).
Adrianus berujar, barang-barang yang digunakan untuk membungkus jasad korban mengindikasikan soal pembunuhan berencana.
Pelaku pembunuhan diduga telah mempersiapkan barang-barang yang digunakan untuk membungkus jasad korban.
“Kemudian bagaimana barang-barang itu (yang digunakan untuk membungkus korban) kemudian diletakkan di dermaga. Itu saya kira sudah melalui satu proses perencanaan sebelumnya oleh pelaku,” tuturnya.
Sebelumnya, mayat seorang wanita tanpa kepala ditemukan di dalam karung di dermaga kapal belakang sebuah pom bensin yang berada di Jalan Tuna, Muara Baru, Jakarta Utara, Selasa (29/10/2024).
Petugas stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) bernama Denni Zaelani (34) mengatakan, keberadaan mayat tersebut diketahui pertama kali oleh seorang buruh kapal pencari ikan.
“(Si buruh) mau bongkaran ikan, mau ngopi terus ngadem di sini melihat ke arah air, (dia lihat) ada buntalan mencurigakan di pinggir, terus lapor ke saya,” ucap Denni saat diwawancarai di lokasi, Selasa.
Merasa penasaran, Denni akhirnya mengangkat buntalan karung yang mengambang di air ke daratan.
Namun, dia tak berani membuka buntalan karung itu sampai akhirnya memilih untuk menghubungi polisi karena merasa curiga.
“Setelah ada polisi baru dibuka, pas dibuka (mayat wanita) kepalanya enggak ada. Tapi, badannya utuh,” ujar Denni.
Denni melihat mayat wanita tanpa kepala itu dibungkus lima lapisan sehingga terbungkus sangat rapi.
“Itu bungkusannya lima lapis, mulai dari kardus, karung, selimut, kardus lagi, terus kasur, terus di dalam baru mayat,” ucap Denni.
Saat bungkusan dibuka, mayat tersebut mengeluarkan bau tak sedap. Darah di tubuh korban juga terlihat masih segar.
Saat ditemukan, mayat wanita itu dalam keadaan setengah telanjang, hanya mengenakan baju tanpa celana.
Setelah itu, polisi langsung membawa mayat tersebut ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk proses pemeriksaan lebih lanjut.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/10/30/6721aa8659331.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Buru Pembantai Wanita yang Ditemukan Tanpa Kepala, Jacklyn Chopper: Kejar! Megapolitan 30 Oktober 2024
Buru Pembantai Wanita yang Ditemukan Tanpa Kepala, Jacklyn Chopper: Kejar!
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Anggota Subdit Jatanras Polda Metro Jaya Aiptu Zakaria alias Jacklyn Chopper tengah memburu pembunuh SH (40), yang jasadnya ditemukan tanpa kepala di Muara Barau, Jakarta Utara.
“
Kejarrrrrrr…. Bismillahirrahmanirrahim
,” tulis Jackly melalui unggahan Instagram-nya @jacklyn_choopers, dikutip Kompas.com, Rabu (30/10/2024).
Sejauh ini, polisi telah menemukan bagian kepala wanita itu di Jalan Inspeksi Waduk Pluit Utara, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (29/10/2024) malam.
Kasubdit Jatanras AKBP Rovan Richard Mahenu mengungkapkan, lokasi penemuan kepala ini berbeda dari tempat kejadian perkara (TKP) penemuan tubuh korban di Muara Baru, Jakarta Utara.
“Sudah ditemukan,” kata Rovan saat dikonfirmasi, Rabu (30/10/2024).
Berdasarkan foto yang diterima
Kompas.com
, bagian kepala itu terbungkus sebuah karung putih yang posisinya berada di tengah-tengah semak belukar.
Rovan mengatakan, pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi di sekitar lokasi penemuan kepala korban.
Polisi turut menyisir CCTV untuk melihat pergerakan terduga pelaku yang membuang kepala korban di lokasi.
“Kami sudah mengumpulkan semua keterangan saksi dari warga sekitar dan CCTV guna membantu pengungkapan kasus,” tegas Rovan.
Oleh karena itu, dia berjanji akan menangkap pelaku yang terlibat dalam aksi dugaan tindak pidana pembunuhan ini.
Sebelumnya, mayat seorang wanita tanpa kepala ditemukan di dalam karung di dermaga kapal belakang sebuah pom bensin yang berada di Jalan Tuna, Muara Baru, Jakarta Utara, Selasa (29/10/2024).
Petugas stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) bernama Denni Zaelani (34) mengatakan, keberadaan mayat tersebut diketahui pertama kali oleh seorang buruh kapal pencari ikan.
“(Si buruh) mau bongkaran ikan, mau
ngopi
terus
ngadem
di sini melihat ke arah air, (dia lihat) ada buntalan mencurigakan di pinggir, terus lapor ke saya,” ucap Denni saat diwawancarai di lokasi, Selasa.
Merasa penasaran, Denni akhirnya mengangkat buntalan karung yang mengambang di air ke daratan.
Namun, dia tak berani membuka buntalan karung itu sampai akhirnya memilih untuk menghubungi polisi karena merasa curiga.
“Setelah ada polisi baru dibuka, pas dibuka (mayat wanita) kepalanya enggak ada. Tapi, badannya utuh,” ujar Denni.
Denni melihat mayat wanita tanpa kepala itu dibungkus lima lapisan.
“Itu bungkusannya lima lapis, mulai dari kardus, karung, selimut, kardus lagi, terus kasur, terus di dalam baru mayat,” ucap Denni.
Saat bungkusan dibuka, mayat tersebut mengeluarkan bau tak sedap. Darah di tubuh korban juga terlihat masih segar.
Saat ditemukan, mayat wanita itu hanya mengenakan baju tanpa celana.
Setelah itu, polisi langsung membawa mayat tersebut ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramatjati, Jakarta Timur, untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/10/30/6721ac277bc4b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Semrawutnya Kabel di Jalan Kembangan Utara Jakbar, Ada yang Putus dan Menjuntai Megapolitan 30 Oktober 2024
Semrawutnya Kabel di Jalan Kembangan Utara Jakbar, Ada yang Putus dan Menjuntai
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Semrawutnya kabel di tiang-tiang listrik menjadi pemandangan yang mencolok di sepanjang Jalan Kembangan Utara Raya, Jakarta Barat.
Tampak kabel-kabel kusut tergulung di tiang. Banyak pula kabel yang melintang dari satu tiang ke yang lain. Bahkan, beberapa kabel terlihat putus dan menjuntai.
Berdasarkan penelusuran
Kompas.com
pada Rabu (30/10/2024) pagi, dalam jarak 500 meter saja, setidaknya ada lima
kabel putus
yang menjuntai dan hampir menyentuh tanah.
Sementara, tinggi kabel-kabel yang melintang hanya sekitar empat sampai lima meter dari permukaan tanah. Akibatnya, setiap kali truk muatan melintas di jalan ini, ujungnya nyaris mengenai kabel semrawut tersebut.
Tak hanya itu, beberapa tiang listrik pun tampak miring.
Pemandangan ini memaksa para pengendara ekstra hati-hati saat melintas. Salah satunya, Lukman (38).
“Sudah lama sih saya lihat ini semrawut gitu,” ucap Lukman saat diwawancarai di lokasi.
Lukman yang berprofesi sebagai pengendara ojek
online
(ojol) ini sehari-harinya melintasi Jalan Kembangan Utara Raya. Beberapa kali ia melihat truk yang mengangkut muatan mengenai kabel di jalan tersebut.
“Beberapa truk boks yang tinggi kan lewat ya, mungkin karena kabelnya kurang tinggi jadi kena,” jelas dia.
Lukman pun kerap khawatir jika ada pengendara yang terjerat kabel-kabel tersebut. Mau tak mau, ia meningkatkan kewaspadaan tiap kali melewati Jalan Kembangan Utara Raya.
“Saya baca berita banyak yang terjerat kabel, jadi saya takut banget. Kalau menyetir lihat ke arah atas gitu,” tutur Lukman.
Hal yang sama juga dirasakan oleh Reya (23). Setiap melintasi jalan tersebut, ia berkendara dengan kecepatan rendah.
“Pasti kan harus waspada gitu kalau ada kabel yang menjuntai ke bawah. Aku pelan-pelan jadinya,” terang dia.
Terpisah, Kepala Suku Dinas (Sudin) Binamarga Jakarta Barat Darwin Ali mengatakan, pihaknya bakal melakukan pengecekan ke lokasi. Ia berjanji segera berkoordinasi dengan pihak-pihak pemilik utilitas untuk melakukan penataan di jalanan tersebut.
“Akan kami cek dan kami koordinasikan dengan pemilik utilitas,” ungkap Darwin.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/10/29/67209a285bd64.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Mayat Tanpa Kepala di Muara Baru Ditemukan dalam Kondisi Tangan Terikat Megapolitan 30 Oktober 2024
Mayat Tanpa Kepala di Muara Baru Ditemukan dalam Kondisi Tangan Terikat
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Mayat wanita tanpa kepala di Jalan Tuna, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, berinisial SH (40) ditemukan dalam kondisi tangan terikat.
“Dalam keadaan tangan terikat kali,” kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Rovan Richard Mahenu saat dikonfirmasi, Rabu (30/10/2024).
Mayat tanpa kepala
itu pertama kali ditemukan juga dalam kondisi dibungkus oleh busa, selimut, karung kecil, kardus, serta karung besar. SH diduga merupakan korban pembunuhan.
Sejauh ini, polisi telah menemukan bagian kepala dari jasad SH di Jalan Inspeksi Waduk Pluit Utara, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.
“Bagian kepala sudah ditemukan,” ujar dia.
Diberitakan sebelumnya, mayat seorang wanita tanpa kepala ditemukan di dalam karung di dermaga kapal belakang sebuah pom bensin yang berada di Jalan Tuna, Muara Baru, Jakarta Utara, Selasa (29/10/2024).
Petugas stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) bernama Denni Zaelani (34) mengatakan, keberadaan mayat tersebut diketahui pertama kali oleh seorang buruh kapal pencari ikan.
“(Si buruh) mau bongkaran ikan, mau ngopi terus ngadem di sini melihat ke arah air, (dia lihat) ada buntalan mencurigakan di pinggir, terus lapor ke saya,” ucap Denni saat diwawancarai di lokasi, Selasa.
Merasa penasaran, Denni akhirnya mengangkat buntalan karung yang mengambang di air ke daratan.
Namun, dia tak berani membuka buntalan karung itu sampai akhirnya memilih untuk menghubungi polisi karena merasa curiga.
“Setelah ada polisi baru dibuka, pas dibuka (mayat wanita) kepalanya enggak ada. Tapi, badannya utuh,” ujar Denni.
Denni melihat mayat wanita tanpa kepala itu dibungkus lima lapisan sehingga terbungkus sangat rapi.
“Itu bungkusannya lima lapis, mulai dari kardus, karung, selimut, kardus lagi, terus kasur, terus di dalam baru mayat,” ucap Denni.
Saat bungkusan dibuka, mayat tersebut mengeluarkan bau tak sedap. Darah di tubuh korban juga terlihat masih segar.
Saat ditemukan, mayat wanita itu dalam keadaan setengah telanjang, hanya mengenakan baju tanpa celana.
Setelah itu, polisi langsung membawa mayat tersebut ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk proses pemeriksaan lebih lanjut.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/10/24/671a244f34657.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
9 KPK Dalami Cara Gubernur Kalsel Sahbirin Noor dan Kepala Dinas PUPR Kumpulkan Uang Suap Nasional
KPK Dalami Cara Gubernur Kalsel Sahbirin Noor dan Kepala Dinas PUPR Kumpulkan Uang Suap
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Komisi Pemberantasan Korupsi (
KPK
) memeriksa 11 saksi untuk mendalami kasus
suap
proyek di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) pada Selasa (29/10/2024).
Pemeriksaan saksi berlangsung di BPKP Provinsi Kalimantan Selatan.
Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto menyatakan, semua saksi hadir dalam pemeriksaan tersebut.
“Saksi ini hadir semua,” kata Tessa dalam keterangannya, Rabu (30/10/2024).
Berdasarkan informasi yang diterima
Kompas.com,
sebelas saksi yang diperiksa antara lain adalah Tenaga Ahli Gubernur Bagian Keagamaan M. Syachrizal Aufa; Kabid Bina Marga
Dinas PUPR
Provinsi Kalsel Azan Syaiful Muaz; Kepala Seksi Jalan Dinas PUPR Kalsel Handa Ferani; dan Kabid Bina Konstruksi Muhammad Mustajab.
Selain itu, juga diperiksa Kabid Penataan Ruang dan Pertanahan Dinas PUPR Kalsel Muhammad Nursjamsi; Kepala Balai Pengelola Air Minum Kalsel Muhammad Berty Nakir; Sekretaris Dinas PUPR Kalsel Andri Fadli; Kepala Seksi Pembinaan Teknis Jalan dan Jembatan Dedi Hidayat; Kepala Seksi Jembatan Dinas PUPR Kalsel Noor Hidayat; Staf BPD Kalsel Cabang Martapura Hasyibi Rafi’i; dan M. Mahdi, seorang sopir.
Tessa menambahkan, dalam pemeriksaan ini, para saksi didalami terkait cara Gubernur Kalsel
Sahbirin Noor
, dan Kepala Dinas PUPR Kalsel, Ahmad Solhan, mengumpulkan uang suap.
“Didalami terkait pengumpulan uang untuk Tersangka Gubernur dan Tersangka Kepala Dinas PUPR,” ujarnya.
Kasus dugaan korupsi yang melibatkan Sahbirin Noor terungkap setelah KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) pada Minggu (6/10/2024).
Meskipun tidak terjaring dalam OTT, Sahbirin Noor telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK karena diduga menerima
fee
sebesar 5 persen dari proyek pembangunan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalimantan Selatan.
Selain Sahbirin Noor, KPK juga menetapkan enam orang lainnya sebagai tersangka, yaitu Kepala Dinas PUPR Kalimantan Selatan Ahmad Solhan; Kepala Bidang Cipta Karya Kalimantan Selatan Yulianti Erlynah; pengurus Rumah Tahfidz Darussalam Ahmad; Plt Kepala Bagian Rumah Tangga Gubernur Kalimantan Selatan Agustya Febry Andrean; serta dua pihak swasta, Sugeng Wahyudi dan Andi Susanto.
Enam tersangka tersebut telah ditahan oleh KPK, sedangkan Sahbirin Noor belum ditahan atau diperiksa.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/10/30/6721ab0d725da.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
5 Puluhan Warga Gunungkidul Dicatut Pegawai Bank untuk Pinjaman, Kerugian hingga Rp 3,4 Miliar Yogyakarta
Puluhan Warga Gunungkidul Dicatut Pegawai Bank untuk Pinjaman, Kerugian hingga Rp 3,4 Miliar
Tim Redaksi
YOGYAKARTA, KOMPAS.com
– Polres
Gunungkidul
, DI Yogyakarta, menerima laporan dugaan penggunaan nama warga untuk meminjam di sebuah bank.
Sementara itu, ada sekitar 80 nama warga Kapanewon Patuk yang digunakan untuk meminjam dengan kerugian sekitar Rp 3,4 miliar.
“Tanggal 23 (Oktober 2024) kemarin, kami Polres Gunungkidul menerima laporan dari pimpinan cabang, adanya penyalahgunaan yang dilakukan salah satu karyawan,” kata Kapolres Gunungkidul AKBP Ary Murtini, saat ditemui di Polres Gunungkidul, Rabu (30/10/2024).
Pihaknya belum bisa menyampaikan dugaan pelanggaran kasus ini.
Namun, laporan yang diterimanya menunjukkan kerugian akibat peristiwa ini mencapai Rp 3,4 miliar.
Hingga kini, pihaknya masih melakukan penyidikan, sehingga belum bisa berbicara banyak.
“Laporan puluhan masyarakat ini seolah meminjam, tetapi ternyata mereka tidak meminjam sama sekali,” kata dia.
Penyidik unit Tipikor Satreskrim Polres Gunungkidul Aiptu Pardi Dinata mengatakan, sampai saat ini laporan yang masuk mencapai 80 nasabah.
Hingga saat ini, pihaknya sedang memeriksa 50 warga di Kapanewon Patuk.
“Laporan masuk dari 80 nasabah. Laporan bermula dari warga yang tidak merasa meminjam tetapi mendapatkan tagihan. Karena tidak merasa meminjam, akhirnya mereka melaporkan kejadian ini ke pihak Kalurahan,” kata Pardi.
Pihak kalurahan langsung melaporkan kejadian ini ke bank tersebut, dilanjutkan ke polisi.
“Plafon pinjaman berbeda-beda, mulai dari Rp 50 juta hingga Rp 100 juta,” kata dia.
Pardi mengatakan, pihaknya terus melakukan pemeriksaan kepada para saksi secara maraton di sekitar Kapanewon Patuk.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/10/29/6720e4b198a96.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Presiden Human Initiative: Kami Sadar, Kolaborasi adalah Kunci Megapolitan 30 Oktober 2024
Presiden Human Initiative: Kami Sadar, Kolaborasi adalah Kunci
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Presiden Human Initiative, Tomy Hendrajati, menegaskan pentingnya kolaborasi dalam mengatasi berbagai isu
kemanusiaan
di Indonesia.
“Dalam perjalanan kemanusiaan yang sudah lebih dari dua dekade, Human Initiative menyadari betul kolaborasi adalah kunci dari menguatnya aksi-aksi kemanusiaan untuk negeri,” kata Tomy saat acara “Initiative Forum: Collective Kindness” di Hotel Bidakara, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (29/10/2024).
Acara refleksi 25 tahun Human Initiative mengangkat pesan “Collective Kindness,” yang menurut Tomy memiliki tujuan mengajak seluruh pihak berkolaborasi dalam aksi kemanusiaan.
“Pesan kunci yang ingin disampaikan Human Initiative adalah
collective kindness
, yang sarat akan makna gerakan kebaikan melalui aksi bersama dan kemitraan multipihak,” ujarnya.
Initiative Forum menghadirkan sesi diskusi, penghargaan, dan koneksi antaraktor kemanusiaan, baik lokal, nasional, maupun global, untuk membangun ketangguhan berkelanjutan di masyarakat.
Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin), juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak dalam pembangunan nasional.
“Pemerintah tentu tidak mungkin berjalan sendiri. Dalam konteks ini, kehadiran Human Initiative ini menjadi harapan untuk kita bersama-sama mewujudkan amanat konstitusi kita,” kata Cak Imin.
Ia menjelaskan bahwa upaya ini sesuai dengan Pasal 34 Ayat 1 UUD 1945 yang mewajibkan negara melindungi masyarakat tidak mampu, termasuk fakir miskin dan anak-anak telantar.
“Setiap pihak harus diajak dan digerakkan bersama-sama agar menjadi subjek bagi pengentasan masalah kemanusiaan. Di sinilah butuh pemberdayaan masyarakat,” tegas Cak Imin.
Human Initiative berharap melalui kolaborasi, berbagai masalah kemanusiaan dapat ditangani dengan lebih efektif, membangun ketahanan masyarakat yang berkelanjutan.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2024/10/25/671b3d9cd11ea.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2024/10/30/67218b5991740.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)