Wujudkan Pemerataan Rumah Layak Huni, Pemkab HST Jalankan Bedah Rumah di Daerah Rawa
Tim Redaksi
KOMPAS.com
– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Hulu Sungai Tengah (HST) terus berupaya melakukan pemerataan pembangunan, baik di desa, kota, hingga daerah terujung.
Salah satu upaya itu diwujudkan melalui program
bedah rumah
yang didistribusikan secara merata.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) HST, melalui Kepala Bidang (Kabid) Perkim HST Nydia Damayanti mengatakan, salah satu realisasi di daerah terujung, yakni di Dusun Awang Landas, Desa Sungai Buluh, Kecamatan Labuan Amas Utara (LAU).
Ia menjelaskan, meski pemukiman tersebut berada di atas perairan rawa, pihaknya telah merealisasikan bedah rumah untuk dua unit. Progresnya pun telah rampung dan tampak berdiri kokoh.
Nydia mengakui, pihaknya melakukan banyak perjuangan dan berbagai tantangan untuk merealisasikan bedah rumah di salah satu daerah terujung HST tersebut.
Salah satu tantangan utamanya adalah jarak tempuh yang cukup jauh serta transportasi yang harus menggunakan moda transportasi air.
“Karena wilayah perairan rawa, jadi tidak ada akses menggunakan transportasi darat. Mobilisasi bahan bangunan juga cukup sulit, begitu juga pada saat melakukan monitoring,” katanya dalam siaran pers, Selasa (29/10/2024).
Tantangan lainnya adalah daerah rawa membutuhkan bangunan yang berbentuk panggung dengan struktur kayu. Ini memerlukan banyak bahan kayu ulin pada struktur bawah atau pondasinya.
Kendati demikian, Nydia mengaku bersyukur bisa merampungkan program tersebut dengan berkolaborasi pihak Pemerintah Desa Sungai Buluh bersama berbagai pihak lainnya.
Nydia menjelaskan, realisasi program bedah rumah secara keseluruhan di Kabupaten HST pada 2024 sebanyak 335 unit.
Rinciannya adalah 265 unit di luar kawasan kumuh dan 70 unit berada di kawasan kumuh dan tersebar pada semua kecamatan di HST.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Camat LAU Muayyad mengatakan, Pemerintah Kecamatan LAU berterima kasih kepada
Pemkab HST
atas perhatian kepada warga masyarakat, khususnya di Dusun Awang Landas, Desa Sungai Buluh.
Sebab, secara geografis, dusun tersebut berada di daerah rawa yang hanya bisa dilewati dengan transportasi perahu atau
jukung
.
“
Bedah rumah
ini sangat membantu masyarakat, khususnya daerah pinggiran, yang kebanyakan masyarakatnya mengandalkan mata pencaharian sebagai nelayan lokal dengan mencari ikan di rawa,” katanya
Muayyad mengatakan, masyarakat sangat terbantu dengan adanya bedah rumah atau minimal mereka bisa mendapatkan rumah layak huni.
Adapun pemilik rumah di Dusun Awang Landas, Desa Sungai Buluh, Kecamatan LAU, yang menerima program bedah rumah adalah Mail (64) dan Alui (74).
Keduanya berprofesi sebagai nelayan dan masuk kriteria dalam program bedah rumah yang menjadi upaya Pemkab HST dalam menangani rumah tidak layak huni (RTLH).
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Author: Kompas.com
-
/data/photo/2024/10/29/6720ab6f5a33c.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Wujudkan Pemerataan Rumah Layak Huni, Pemkab HST Jalankan Bedah Rumah di Daerah Rawa Regional 29 Oktober 2024
-
/data/photo/2024/10/29/6720a14d7363f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kualitas Keberagaman dan Pendidikan Masih Dianggap Masalah Utama di Aceh Regional 29 Oktober 2024
Kualitas Keberagaman dan Pendidikan Masih Dianggap Masalah Utama di Aceh
Tim Redaksi
BANDA ACEH, KOMPAS.com
– Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda
Aceh
, Prof. Mujiburrahman, menilai dua hal utama perlu dibenahi demi kemajuan Aceh, yakni kualitas keberagamaan dan pendidikan.
Menurut Mujiburrahman, peningkatan kualitas keberagamaan masyarakat Aceh dan pendidikan yang lebih baik akan mendorong kemajuan daerah.
“Ketika kualitas keberagamaan dan pendidikan meningkat, Aceh akan maju,” ujarnya dalam jumpa pers di kampus UIN Ar-Raniry, Selasa (29/10/2024).
Mujiburrahman menegaskan, setiap orang Aceh harus memiliki kemampuan membaca Al-Quran dan akses ke pendidikan, tanpa terkendala faktor ekonomi.
“Tidak boleh ada warga Aceh yang tidak bisa mengaji atau bersekolah. Ini adalah tanggung jawab negara,” kata Prof. Mujiburrahman.
Ia menyoroti keberadaan dana ratusan miliar di lembaga Baitul Mal yang menurutnya bisa dimanfaatkan untuk membantu anak-anak Aceh yang terkendala biaya pendidikan.
Mujiburrahman juga menyebut kondisi di UIN Ar-Raniry sebagai contoh. Pada tahun 2024, sebanyak 8.500 calon mahasiswa dinyatakan lulus dari berbagai jalur tes.
Namun, hanya sekitar 4.200 yang mendaftar ulang, sebagian besar terkendala oleh biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT).
“Banyak yang tidak bisa daftar ulang karena orang tua mereka tak mampu membayar UKT,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Prof. Mujiburrahman berharap gubernur Aceh yang terpilih mampu mengatasi persoalan ini.
“Fokus pada perbaikan agama dan pendidikan. Jika dua hal ini diperbaiki, Aceh akan maju, siapa pun gubernurnya,” tegasnya.
Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat Aceh, khususnya pemilih pemula, untuk memilih pemimpin yang berintegritas, berkapasitas keagamaan, dan mampu menepati janji.
“Menepati janji bukan hanya retorika kampanye, tapi prinsip agama yang wajib dipegang oleh pemimpin,” jelasnya.
Komitmen untuk menepati janji, lanjutnya, mencerminkan integritas seorang pemimpin, baik dalam perspektif agama maupun kebangsaan.
UIN Ar-Raniry berkomitmen mendukung pemilihan yang damai dan jujur, serta mendorong sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah, swasta, dan masyarakat demi kemajuan Aceh.
Prof. Mujiburrahman menambahkan bahwa integritas dalam politik adalah amanah yang harus dijunjung tinggi.
“Pemimpin yang berintegritas, taat nilai agama, dan peduli kesejahteraan masyarakat adalah sosok yang layak dipilih,” katanya.
Ia berharap pemilih pemula bisa memilih pemimpin yang memiliki komitmen kuat dalam menepati janji.
“Ini adalah momen penting untuk mendukung pemimpin yang berintegritas, religius, dan peduli pada pendidikan serta kesejahteraan masyarakat Aceh,” sebut Mujiburrahman.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/10/29/6720a39b2a3be.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Polisi Tak Temukan Memar di Mayat Perempuan Tanpa Kepala di Muara Baru Megapolitan 29 Oktober 2024
Polisi Tak Temukan Memar di Mayat Perempuan Tanpa Kepala di Muara Baru
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Kasat Reskrim Polres Pelabuhan AKP I Gusti Ngurah Putu Krisna Narayana mengatakan, tidak ada luka memar di mayat perempuan tanpa kepala yang ditemukan di Jalan Tuna, Muara Baru, Jakarta Utara, Selasa (29/10/2024).
“Tadi, pengecekan kita awal badannya bersih semua, tidak ada memar, tidak ada apa,” ujar Kasat Reskrim Polres Pelabuhan AKP I Gusti Ngurah Putu Krisna Narayana, saat dikonfirmasi, Selasa.
Namun, untuk hasil pemeriksaan lebih detail akan menunggu dari Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
I Gusti juga menduga, perempuan tanpa identitas itu tewas belum ada 24 jam.
Sementara Kanit Reskrim Polsek Kawasan Muara Baru Ipda Rionaldo, mengungkapkan, selain tanpa kepala, mayat wanita itu ditemukan tanpa menggunakan celana.
“Celana memang tidak memakai, baju ada, bra ada, sudah itu saja,” kata Rio.
Namun, polisi belum bisa memastikan apakah wanita tersebut korban pemerkosaan atau bukan.
“Kami tidak bisa bilang itu pemerkosaan karena masih takut salah,” tegas dia.
Diberitakan sebelumnya, jasad perempuan tanpa kepala ditemukan di dalam karung sekitar pukul 11.00 WIB di Jalan Tuna, Muara Baru, Jakarta Utara, Selasa (29/10/2024).
Jasad itu pertama kali ditemukan oleh petugas pom bensin bernama Denni Zaelani (34) sekitar pukul 10.30 WIB.
Saat itu, Denni hendak beristirahat. Namun, tiba-tiba melihat karung terikat rapih di dalam air dermaga.
Merasa penasaran, Denni langsung mengangkat karung itu ke atas daratan. Namun, dia tak berani langsung membukanya.
Dia memilih untuk menghubungi polisi terlebih dahulu. Saat polisi tiba di lokasi dan membuka karung ternyata ditemukan jasad perempuan tanpa kepala.
Selanjutnya, polisi langsung membawa mayat perempuan itu ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/10/29/67209b2f75f2e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Sudah 90 Persen, Pemadaman Kebakaran Gudang Kimia di Karawaci Ditargetkan Selesai Sore Ini Megapolitan 29 Oktober 2024
Sudah 90 Persen, Pemadaman Kebakaran Gudang Kimia di Karawaci Ditargetkan Selesai Sore Ini
Tim Redaksi
TANGERANG, KOMPAS.com
– Kepala UPT Cibodas Damkar dan BPBD Kota Tangerang, Muhammad Syahri menyebut proses pemadaman gudang kimia di Karawaci, Kota Tangerang sudah mencapai 90 persen.
Dia menargetkan tiga gudang yaitu gudang kimia PT Berdikari Jaya Plastik, Gudang Sembako PT Rusindo dan gudang PT Rusco Online, akan benar-benar padam pada sore ini.
“Ada 5 titik api yang masih jadi perhatian kami tapi insyaAllah selesai sore ini,” ujar Syahri kepada Kompas.com di lokasi kejadian, Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Bojong Jaya, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Selasa (29/10/2024).
Kini, petugas masih melakukan pendinginan di lokasi kejadian. Penyebabnya karena material yang terbakar berbahan dasar kimia.
“Karena bahan kimia ini pemadamannya jadi agak lambat,” kata dia.
Lokasi titik air yang jauh juga menghambat para petugas untuk memadamkan api.
“Titik airnya agak jauh tapi Alhamdulillah kami ada bantuan dari Pemkot dan juga ada beberapa damkar kabupaten, damkar Tangsel sudah membackup Kita. Tadi pukul 06.00 kita sudah melakukan pendinginan,” kata dia.
Syahri mengaku belum bisa memastikan jumlah kerugian dari tiga yang terbakar itu. Namun, menurutnya bisa mencapai miliaran rupiah.
“Kami tidak bisa memprediksikan kerugiannya berapa tapi sudah pasti mencapai milyaran karena dilihat dari luas bangunannya,” ucap dia.
Sebelumnya, tiga gudang kimia di Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Bojong Jaya, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang terbakar pada Senin (28/10/2024) sore.
Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Tangerang Gufron Falfelie menjelaskan, pemadaman berlangsung selama 10 jam, dan pendinginan masih dilakukan hingga saat ini.
“Api berhasil dikendalikan sekitar pukul 02.00 dini hari. Sekarang masih dalam pendinginan,” kata dia.
Kebakaran terjadi sekitar pukul 17.00 WIB, usai pihak menerima laporan dari warga.
Sebanyak 21 unit pemadam kebakaran (damkar) dan 10 mobil tangki air dikerahkan untuk memadamkan api, yang melibatkan total 120 personel, di mana 80 di antaranya adalah petugas damkar.
Personel tambahan berasal dari tim medis dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang.
“Kami menurunkan 21 kendaraan pemadam kebakaran; 16 unit dari Kota Tangerang, tiga dari bantuan damkar Kabupaten Tangerang, dan dua dari Kota Tangerang Selatan. Totalnya 21, ditambah 10 unit tangki air dari Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Pertamanan Kota Tangerang,” kata Gufron.
“Untuk personel, ada 80 petugas pemadam ditambah jajaran lain, seperti Dishub, tim medis, Dinas Kesehatan, dan PMI. Jadi, totalnya ada 120 personel,” tambahnya.
Hingga saat ini, penyebab kebakaran belum diketahui. Namun, Gufron memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
“Dari karyawan dan petugas, sampai saat ini kondisinya aman,” ucapnya.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/10/29/6720a5d05ff11.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kala Nama Tito Karnavian Disebut-sebut di Sidang PK Jessica Wongso Megapolitan 29 Oktober 2024
Kala Nama Tito Karnavian Disebut-sebut di Sidang PK Jessica Wongso
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Nama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian sempat disebutkan dalam sidang peninjauan kembali (PK) yang diajukan oleh Jessica Kumala Wongso untuk kasus pembunuhan berencana terhadap Wayan Mirna Salihin.
Nama Tito muncul saat salah satu kuasa hukum Jessica, Sordame Purba membacakan percakapan antara ayah Mirna, Edi Darmawan Salihin yang diwawancara oleh jurnalis senior Karni Ilyas pada salah satu stasiun televisi pada Oktober 2023 lalu.
Saat itu, Edi dan Karni tengah membahas sebuah rekaman CCTV terkait peristiwa pembunuhan yang terjadi di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Lebih tepatnya, ketika cairan yang diduga adalah sianida tengah dimasukkan ke dalam suatu wadah.
“Ini lihat nih. Ini dia (Jessica) masukin sesuatu nih, sianida nih. Ini kita di Polda waktu itu ramai ramai, sama Pak Tito, Pak Krishna. Jadi kita potong dulu ini, lagi tunggu
loading
dulu,” ujar Sordame meniru ucapan Edi dalam persidangan di Ruang Kusuma Atmadja 4 di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Gunung Sahari Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (29/10/2024).
Dalam rangkaian percakapan yang dibacakan Sordame, Karni Ilyas disebutkan mempertanyakan kehadiran Tito dalam momen pengecekannya rekaman CCTV saat itu.
Seperti yang diketahui, Tito Karnavian menjabat sebagai kapolda Metro Jakarta dari Juni 2015 sampai Maret 2016. Sementara, Krishna Murti menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
“Pak Tito melihat ini justru dia panas tuh, ‘Wah lu buka lah, bukalah sidangnya nih
scientific
, ramai nih’, dia bilang begitu,” lanjut Sordame masih meniru Tito.
Saat itu, Edi disebutkan tidak membuka rekaman CCTV ini di persidangan karena dia ingin Jessica tidak dihukum mati. Edi meyakini, jika rekaman CCTV ini dibuka , Jessica dapat mendapatkan hukuman maksimal.
“Ini kenapa kita enggak keluarkan dulu waktu sidang? Kita enggak mau dia dihukum mati. Biarin, dia kesiksa kalau bisa seumur hidup, maksud saya begitu. Saya menginginkan begitu, jangan dihukum mati, keenakan dia,” lanjut Sordame sebagai Edi.
Mengetahui adanya rekaman CCTV yang tidak dibuka di persidangan, kuasa hukum meyakini hal ini menjadi salah satu landasan untuk pihaknya mengajukan permohonan peninjauan kembali lagi.
Sebelumnya diberitakan, Jessica Kumala Wongso, kembali mengajukan peninjauan kembali (PK) atas kasus yang dikenal sebagai kasus kopi sianida itu.
Jessica bersama kuasa hukumnya, Otto Hasibuan, datang ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Rabu (9/10/2024) untuk mendaftarkan PK.
“Jadi begini saya datang ke tempat ini, datang ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat ini untuk mendaftarkan permohonan Peninjauan Kembali atas putusan Mahkamah Agung yang telah dijatuhkan kepada Jessica,” kata Otto saat ditemui wartawan di lokasi, Rabu.
Otto mengatakan, PK merupakan upaya hukum yang menjadi hak setiap pihak berperkara ketika dia tidak merasa melakukan perbuatan yang dituduhkan.
Berkas dengan nomor No.7/ Akta.Pid.B/2024/PN.Jkt.Pst tanggal 9 Oktober 2024 akan terlebih dahulu dilengkapi administrasinya dan diproses sesuai mekanisme hukum yang ada sebelum diteruskan ke Mahkamah Agung untuk diputus.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/10/29/6720a39b2a3be.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Mayat Wanita Tanpa Kepala di Muara Baru Diduga Korban Pembunuhan Megapolitan 29 Oktober 2024
Mayat Wanita Tanpa Kepala di Muara Baru Diduga Korban Pembunuhan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Polisi menduga mayat tanpa kepala yang ditemukan dalam karung di dermaga kapal belakang pom bensin di Jalan Tuna, Muara Baru, Jakarta Utara, merupakan korban pembunuhan, Selasa (29/10/2024).
“Penyebab kematian karena tidak adanya kepala itu. Masih kemungkinan besar (pembunuhan),” ujar Kasat Reskrim Polres Pelabuhan AKP Igusti Ngurah Putu Krisna Narayana, saat dikonfirmasi, Selasa.
Namun, sampai detik ini, pihak kepolisian belum bisa memastikan penyebab kematian perempuan tersebut.
Di sisi lain, Igusti memastikan berdasarkan pemeriksaan awal di tempat kejadian perkara (TKP) tidak ditemukan memar di tubuh mayat wanita itu.
Sampai saat ini, pihak kepolisian masih menunggu hasil dari pemeriksaan dokter di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
“Tadi pengecekan kita awal badannya bersih semua, tidak ada memar, tidak ada apa, tapi kan ini nanti lebih jelasnya harus dibersihkan dulu di RS Polri, dibuka dulu bajunya,” ucap Igusti.
Igusti juga menduga, bahwa mayat perempuan itu tewas belum ada 24 jam.
Diberitakan sebelumnya, seorang mayat perempuan tanpa kelapa ditemukan di dalam karung sekitar pukul 11.00 WIB di dermaga kapal belakang pom bensin di Jalan Tuna, Muara Baru, Jakarta Utara, Selasa (29/10/2024).
Mayat itu pertama kali ditemukan oleh petugas pom bensin bernama Denni Zaelani (34) sekitar pukul 10.30 WIB.
Saat itu, Denni hendak beristirahat. Namun, tiba-tiba melihat karung terikat dan mengambang di dekat dermaga.
Merasa penasaran, Denni langsung mengangkat karung itu ke atas daratan. Tapi, ia tak berani langsung membukanya.
Ia memilih untuk menghubungi polisi terlebih dahulu. Saat polisi tiba di di TKP dan membuka karung ternyata ditemukan mayat perempuan tanpa kepala.
Selanjutnya, pihak kepolisian langsung membawa mayat perempuan itu ke RS Polri Kramat Jati.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/10/29/67208fbb933b2.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Banyak Bahan Kimia, Kebakaran Pabrik di Karawaci Sulit Dipadamkan Megapolitan 29 Oktober 2024
Banyak Bahan Kimia, Kebakaran Pabrik di Karawaci Sulit Dipadamkan
Tim Redaksi
TANGERANG, KOMPAS.com –
Api di lokasi
kebakaran gudang kimia
PT Berdikari Jaya Plastik, Gudang Sembako PT Rusindo, dan gudang PT Rusco Online, belum padam total pada Selasa (29/10/2024) siang.
Petugas pemadam kebakaran (Damkar) hingga kini masih melakukan pendinginan di lokasi kejadian. Penyebabnya karena material yang terbakar berbahan dasar kimia.
“Karena bahan kimia ini pemadamannya jadi agak lambat,” ujar Kepala UPT Cibodas Damkar dan BPBD Kota Tangerang, Muhammad Syahri kepada Kompas.com di lokasi kejadian, Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Bojong Jaya, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Selasa.
Selain itu, titik air yang jauh juga menjadi penghambat bagi para petugas untuk memadamkan api.
“Titik airnya agak jauh tapi Alhamdulillah kami ada bantuan dari Pemkot dan juga ada beberapa damkar kabupaten, damkar Tangsel sudah mem-
backup
kita. Tadi jam 6 pagi kita sudah melakukan pendinginan,” kata dia.
Meski begitu, Syahri mengatakan, proses pendinginan sudah mencapai 90 persen dan dia memastikan api akan benar-benar padam sore ini.
“Masih dalam lima titik api yang masih jadi perhatian kami tapi insyaAllah selesai sore ini,” ucap dia.
Sebelumnya, tiga gudang kimia di Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Bojong Jaya, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang terbakar pada Senin (28/10/2024) sore.
Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Tangerang Gufron Falfelie menjelaskan, pemadaman berlangsung selama 10 jam, dan pendinginan masih dilakukan hingga saat ini.
“Api berhasil dikendalikan sekitar pukul 02.00 dini hari. Sekarang masih dalam pendinginan,” kata dia.
Kebakaran terjadi sekitar pukul 17.00 WIB, usai pihak menerima laporan dari warga.
“Kami menerima laporan dari warga sekitar jam 17.00 WIB,” ujar Gufron.
Sebanyak 21 unit pemadam kebakaran (damkar) dan 10 mobil tangki air dikerahkan untuk memadamkan api, yang melibatkan total 120 personel, di mana 80 di antaranya adalah petugas damkar.
Personel tambahan berasal dari tim medis dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang.
“Kami menurunkan 21 kendaraan pemadam kebakaran; 16 unit dari Kota Tangerang, tiga dari bantuan damkar Kabupaten Tangerang, dan dua dari Kota Tangerang Selatan. Totalnya 21, ditambah 10 unit tangki air dari Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Pertamanan Kota Tangerang,” kata Gufron.
“Untuk personel, ada 80 petugas pemadam ditambah jajaran lain, seperti Dishub, tim medis, Dinas Kesehatan, dan PMI. Jadi, totalnya ada 120 personel,” tambahnya.
Hingga saat ini, penyebab kebakaran belum diketahui. Namun, Gufron memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
“Dari karyawan dan petugas, sampai saat ini kondisinya aman,” ucapnya.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2014/05/21/2038153Ilustrasi-penganiayaan-anak780x390.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pasutri Penganiaya Anak hingga Babak Belur di Pasar Rebo Ditangkap Polisi Megapolitan 29 Oktober 2024
Pasutri Penganiaya Anak hingga Babak Belur di Pasar Rebo Ditangkap Polisi
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Polisi menangkap pasutri di Pasar Rebo, Jakarta Timur, berinisial YT dan ML atas kasus dugaan penganiayaan terhadap anak mereka yang masih berusia lima tahun.
“Ditangkap (dua orang tua korban). Dengan barang bukti, 3 helai pakaian anak korban, 1 buah ikat pinggang dan 1 ikat sapu lidi,” ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi, Selasa (29/10/2024).
Peristiwa bermula saat YT pada Juni 2024 menjemput anaknya guna menemui ML yang merupakan ayah tiri di Jakarta.
“Karena korban sejak bayi tinggal di asal tempat tinggalnya di Kupang sehingga anak korban tidak mengenal ibunya,” ujarn Ade.
Selama tinggal di Jakarta, kedua pasutri sakit hati karena korban sering bercerita ke tetangga kerap tak dikasih makan.
Oleh karena itu, sejak Juni hingga 28 Oktober 2024, korban diduga mendapatkan kekerasan dari kedua pelaku.
“Dengan cara pelaku memukul bersama-sama dengan menggunakan alat bantu sapu lidi dan ikat pinggang,” kata Ade.
“Jadi para pelaku jika salah satu memukul korban kemudian pelaku juga bersama-sama memukul. Sehingga korban mengalami luka memar dan mengeluarkan darah di sekujur badan dan muka dan juga kepala dan pelipis,” ucap dia lagi.
Beruntung, tetangga secara tak sengaja melihat korban dengan kondisi babak belur. Oleh karena itu, tetangga mengadukan kejadian ini ke polisi.
“Modus para pelaku sakit hati dengan korban karena korban tidak mau mengakui sebagai orangtua dan sering cerita kepada saksi bahwa sering tidak dikasih makan oleh para pelaku. Sehingga meluapkan emosi dengan cara melakukan kekerasan terhadap korban,” ungkapnya.
Dalam sebuah video yang diunggah akun Instagram @lbj_Jakarta, tampak anak tersebut yang mengenakan baju merah menangis saat menghampiri dua orang ibu-ibu.
Dalam video itu, wajah dan tangan anak itu terlihat terluka dan berdarah hingga membuat kedua ibu-ibu terkejut.
“Kamu kenapa? Diapain sama mama? Kamu mukanya sampai bonyok begini. Ya Allah kamu kenapa tangannya sampai begini, ledes. Pada biru lho ini muka kamu,” ucap si perekam video.
Pada unggahan video tersebut, dinarasikan bahwa anak tersebut dianiaya oleh orangtuanya sendiri.
Tak berselang lama, tampak ada polisi yang datang untuk melakukan penyelidikan terkait kejadian yang menimpa anak malang itu.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2024/10/29/67207c6e36eeb.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2024/10/29/67208f0ac0224.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)