TNI Telah Siapkan Prajurit dan Alutsista untuk Misi Perdamaian ke Gaza
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Personel gabungan dari TNI Angkatan Dasar (AD), Angkatan Laut (AL) telah disiapkan untuk bergabung dalam brigade komposit yang akan dikirim untuk misi perdamaian ke Gaza, Palestina.
Hal itu disampaikan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes
TNI
, Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah.
Kemudian, dia mengungkapkan bahwa TNI sudah menyiapkan sejumlah alat utama sistem senjata (alutsista) untuk mendukung misi tersebut.
“Saat ini, Mabes TNI telah melakukan penyiapan personel dan satuan dari
TNI AD
, AL, dan AU serta inventarisasi kemampuan alutsista, logistik, dan fasilitas pendukung,” kata Freddy saat dihubungi, Selasa (25/11/2025).
Alutsista itu di antaranya adalah pesawat angkut, kapal republik Indonesia (KRI) dan peralatan penunjang lainnya.
“Kami sudah melakukan Inventarisasi kemampuan alutsista, logistik, dan fasilitas pendukung. Kami pastikan secara umum, kesiapan mencapai tahap sangat baik, untuk pelaksanaannya menunggu mandat dari PBB,” ujar Freddy, dikutip dari Antaranews, Selasa.
Freddy lalu mengatakan, tiga brigade komposit akan tergabung dalam pasukan perdamaian
Gaza
yang dipimpin oleh seorang jenderal bintang tiga TNI.
Ketiga brigade itu ada Batalyon Kesehatan (Yonkes), Batalyon Zeni Tempur (Yonzipur), dan Batalyon Bantuan.
Selain itu, menurut dia, Mabes TNI tengah gencar menggelar latihan terintegrasi yang mencakup aspek kesehatan, rekonstruksi, evakuasi, perlindungan sipil, serta bantuan kemanusiaan.
“Secara umum, kesiapan (tiga brigade komposit) mencapai tahap sangat baik, untuk pelaksanaannya menunggu mandat dari PBB,” katanya.
Dalam hal ini, Freddy menjelaskan bahwa Batalyon Bantuan merupakan satuan yang bertugas mendukung logistik, distribusi bantuan kemanusiaan, serta pengelolaan rantai pasok.
“(Tugasnya juga) mobilisasi dan transportasi, baik darat, laut, maupun udara, (lalu) dukungan komunikasi, IT, dan komando kendali, (serta) pengamanan fasilitas vital di area operasi,” ujarnya.
Sementara itu,
TNI AL
telah menyiapkan 5.000 prajurit untuk bergabung dalam pasukan
perdamaian Gaza
.
“TNI AL sendiri mengerahkan personel kurang lebih 25 persen dari 20.000 (5.000), pasukan yang disiapkan,” kata Kepala Dinas Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama Tunggul saat dikonfirmasi, Selasa (25/11/2025).
“Untuk spesifikasi personel diprioritaskan dengan kualifikasi kesehatan serta konstruksi, guna melaksanakan rehabilitasi bagi masyarakat korban perang,” ujarnya lagi.
Tak hanya prajurit, dia mengatakan, TNI AL memiliki tiga KRI jenis Bantu Rumah Sakit yang siap diberangkatkan ke Gaza, yakni KRI dr. Soeharso-990, KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991, dan KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992.
Sebelumnya, TNI AD juga sudah menyatakan kesiapan mengirimkan prajurit terbaiknya untuk
misi perdamaian di Gaza
.
“Prinsipnya, TNI AD selalu memastikan bahwa setiap prajurit yang diberangkatkan ke misi perdamaian adalah personel yang paling layak, terlatih, dan siap menjalankan tugas dengan profesionalisme tinggi,” kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Kolonel TNI Inf Donny Pramono kepada Kompas.com pada Kamis, 20 November 2025.
Untuk itu, seleksi ketat prajurit dilakukan terhadap pasukan yang akan dikirim menjalankan
misi perdamaian ke Gaza
, Palestina.
“Di lingkungan TNI AD sendiri, seleksi dilakukan secara ketat dan bertahap, dengan penekanan utama pada kondisi kesehatan dan psikologi prajurit,” ujar Donny.
Kadispenad menjelaskan, seleksi ketat dilakukan karena misi perdamaian menuntut ketahanan fisik, stabilitas mental, serta kemampuan bekerja di lingkungan berisiko tinggi.
“Selain itu, setiap prajurit yang dipersiapkan wajib memahami secara menyeluruh mandat misi, resolusi yang menjadi dasar penugasan, serta
rules of engagement
atau aturan pelibatan yang akan diberlakukan,” kata Kadispenad.
Menurut Donny, hal ini penting untuk mencegah kesalahan sekecil apa pun dalam pengambilan keputusan di lapangan dan memastikan setiap tindakan prajurit tetap sesuai hukum internasional serta ketentuan PBB.
“Prinsipnya, TNI AD selalu memastikan bahwa setiap prajurit yang diberangkatkan ke misi perdamaian adalah personel yang paling layak, terlatih, dan siap menjalankan tugas dengan profesionalisme tinggi,” ujarnya.
Namun, Kepala Biro Informasi Pertahanan (Infohan) Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan (Setjen Kemhan), Kolonel TNI Arm Rico Ricardo Sirait menyebut, pengiriman pasukan untuk misi perdamaian ke Gaza itu masih menunggu instruksi dari Presiden Prabowo Subianto.
“Seluruh keputusan tetap berada pada arahan Presiden,” katanya saat dikonfirmasi, Rabu, 19 November 2025.
Sambil menunggu keputusan Prabowo, menurut Rico, pemerintah kini fokus pada penyiapan internal di Kemhan dan TNI.
Persiapan itu mulai dari bentuk kontribusi, skema keterlibatan Indonesia, pemetaan kebutuhan pasukan hingga kesiapan logistik, serta kemampuan yang diperlukan untuk operasi stabilisasi yang kompleks.
“Menhan (Menteri Pertahanan) juga sudah menegaskan, Indonesia bisa terlibat apabila terpenuhi salah satu dari dua landasan, yaitu adanya mandat langsung dari PBB atau persetujuan dari Amerika Serikat sebagai pihak yang mendorong pembentukan pasukan stabilisasi internasional di bawah rencana yang saat ini sedang dibahas,” ujarnya.
Diketahui, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB) menyetujui rancangan pemerintahan Presiden AS Donald Trump mengenai mekanisme keamanan dan pemerintahan di Gaza.
Resolusi yang diajukan AS mengesahkan pembentukan pasukan stabilisasi internasional untuk mengamankan Gaza, menyetujui pembentukan otoritas transisi di bawah pengawasan pemerintahan Trump, serta membuka peluang bagi terbentuknya negara Palestina merdeka di masa depan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Author: Kompas.com
-
/data/photo/2025/10/03/68df6170e1dfe.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
TNI Telah Siapkan Prajurit dan Alutsista untuk Misi Perdamaian ke Gaza Nasional 25 November 2025
-
/data/photo/2025/11/25/6925c2e274fbd.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tak Hanya Jinakkan Api, Damkar di Surabaya juga Urus Banjir dan Hewan Membahayakan Surabaya 25 November 2025
Tak Hanya Jinakkan Api, Damkar di Surabaya juga Urus Banjir dan Hewan Membahayakan
Tim Redaksi
SURABAYA, KOMPAS.com
– Tiga anggota peleton III nampak berjaga di pos Rayon III Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Surabaya, Selasa (25/11/2025).
Didampingi Komandan Peleton III,
Wahyudi Prasetya
, mereka terus memantau perkembangan informasi melalui radio komunitas.
Mereka akan langsung bergerak jika ada informasi laporan kebakaran di wilayah
Surabaya Timur
meliputi Kecamatan Kalirungkut, Gununganyar, Sukolilo, Keputih hingga Tenggilis Mejoyo.
Di Surabaya, petugas
pemadam kebakaran
tidak hanya bertugas menjinakkan api. Ada tugas tambahan yang diemban yakni penanganan banjir hingga pengamanan hewan.
“Karena itu saat musim hujan seperti ini bukan berarti kami tidak bertugas. Kami tetap memantau lokasi-lokasi yang berpotensi banjir,” kata Wahyudi.
Peristiwa kebakaran memang lebih berpotensi terjadi saat musim panas, tapi menurutnya bukan berarti saat musim hujan tidak ada peristiwa kebakaran.
Saat musim hujan, juga tidak sedikit warga yang melaporkan temuan hewan membahayakan seperti ular dan biawak yang keluar dari sarangnya menuju ke pemukiman.
Namun menurutnya, setiap hari potensi laporan warga tidak hanya ular dan biawak.
“Beberapa hari lalu ada laporan warga diserang Mao, hewan jenis Primata di Jalan Jemursari,” ujarnya.
Ada juga yang kerap melaporkan adanya sarang tawon atau lebah.
“Kalau sarang tawon biasanya kami evakuasi malam hari. Karena saat malam hari, lebah bersifat pasif,” ucapnya.
Saat menjalankan tugas pemadam kebakaran, ternyata banyak kendala yang terjadi d lapangan.
Paling sering, menurut Wahyudi, adalah halangan mobil pemadam, sementara pihaknya dituntut cepat merespon laporan kebakaran.
“Sesuai SOP, kami harus sampai di lokasi paling lama 6,5 menit setelah mendapatkan laporan dari warga,” katanya.
Dengan waktu 6,5 menit timnya harus memecah kemacetan jalanan, belum lagi masuk ke jalanan kecil pemukiman yang jalannya banyak dipakai warga untuk parkir kendaraan.
“Karena itu kami mohon pengertian dari warga jika ada mobil PMK, mohon pengertian nya untuk memberi jalan dan menepi, karena kami dituntut cepat melakukan penyelamatan dan pemadaman,” jelasnya.
Menjadi petugas pemadam di Surabaya menurut anggota peleton III
Andre Wil Alfian
seperti tidak punya waktu libur yang tenang, karena meski punya jatah libur, namun statusnya harus siaga atau “Standby on call”.
“Jadi kapan pun dibutuhkan saat dihubungi komandan regu harus siap datang,” kata Andre.
Soal jam kerja pun beda dengan ASN kantoran. Jam kerja petugas pemadam kebakaran di Surabaya 12 jam dalam sehari. 6 hari kerja, dan 3 hari libur. Begitu seterusnya.
Andre masuk 3 hari pagi sejak pukul 07.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB.
Tiga hari selanjutnya masuk malam mulai pukul 19.00 WIB hingga pukul 07.00 WIB esok pagi. 3 hari setelahnya baru bisa mengambil libur.
Meski demikian, dia mengaku menikmati bekerja menjadi petugas pemadam kebakaran.
“Sudah menjadi passion saya menjadi petugas pemadam kebakaran dan penyelamatan,” tutupnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/11/25/6925c3e08f07d.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pemprov Sulsel Bakal Kirim Guru PPPK Baru ke Wilayah 3T untuk Pemerataan Regional 25 November 2025
Pemprov Sulsel Bakal Kirim Guru PPPK Baru ke Wilayah 3T untuk Pemerataan
Tim Redaksi
MAKASSAR, KOMPAS.com
– Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) bakal mendistribusikan guru PPPK yang baru dilantik ke wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) untuk pemerataan pendidikan.
“P3K yang baru saja diangkat, kami distribusi ke daerah-daerah 3T, untuk bagaimana
pemerataan pendidikan
di seluruh pelosok Sulawesi Selatan lebih khususnya,” kata Wakil Gubernur Sulsel, Fatmawati Rusdi, usai upacara Peringatan Hari Guru di Makassar, Selasa (25/11/2025).
Berdasarkan data Dinas Pendidikan Sulsel, sebanyak 30 sekolah SMA se-derajat berada di
wilayah 3T
, di antaranya Kabupaten Luwu Utara, Pangkep bagian kepulauan, Kepulauan Selayar, dan Bone.
Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Iqbal Nafjamuddin, mengatakan bahwa pihaknya telah memetakan wilayah 3T yang akan menjadi lokasi pendistribusian
guru PPPK
.
Menurutnya, hal yang dilakukan oleh Pemprov Sulsel ini sejalan dengan regulasi peraturan Menteri Pendidikan terkait dengan pendistribusian guru.
“Insya Allah, PPPK itu, kemarin waktu di penentuan pendistribusian sudah dipetakan. Termasuk dengan sekolah-sekolah 3T,” jelasnya.
Iqbal mengatakan bahwa pihaknya belum mengetahui pasti jumlah guru yang akan didistribusikan dan mata pelajaran yang dibutuhkan.
Namun, mereka akan diusulkan melalui zonasi atau yang beralamat di wilayah 3T tersebut, begitupun dengan jabatan kepala sekolah, agar pembelajaran dapat lebih efektif.
“Mungkin ada yang bekerja di luar sebagai guru, itu nanti kita akan undang, apakah dia mau kembali ke wilayah kampungnya sendiri. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa efektivitas pembelajaran guru ini memang ditentukan oleh guru-guru yang lokasi rumahnya dekat sekolah,” terangnya.
Disdik Sulsel juga mengembangkan konsep regrouping pendidikan khususnya di daerah terpencil, sehingga model ini memungkinkan sekolah yang tidak memiliki jenjang tertentu untuk dapat bekerja sama dengan sekolah lain.
Selain itu, pembelajaran jarak jauh diterapkan untuk siswa yang tidak memiliki akses ke sekolah menengah.
Sistem ini memungkinkan siswa tetap terdaftar di sekolah induk dan mengikuti kelas secara online.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/11/25/692595fd0bb29.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Banjir dan Longsor Terjang Sumut: 10 Orang Tewas, 6 Hilang, 2.393 KK Terdampak Medan 25 November 2025
Banjir dan Longsor Terjang Sumut: 10 Orang Tewas, 6 Hilang, 2.393 KK Terdampak
Tim Redaksi
KOMPAS.com –
Sebanyak 10 orang dilaporkan tewas dan 2.393 kepala keluarga (KK) terdampak akibat rangkaian bencana yang melanda sejumlah daerah di Sumatera Utara.
Berdasarkan data Polda Sumut hingga Selasa (25/11/2025), tercatat 20 kejadian bencana terdiri dari 12 tanah longsor, 7 banjir, dan 1 pohon tumbang yang tersebar di enam kabupaten/kota, yaitu Tapanuli Tengah, Mandailing Natal, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Kota Sibolga, dan Nias.
Bencana tersebut menyebabkan 10 warga meninggal dunia, 3 orang luka-luka, dan 6 lainnya masih dalam pencarian.
Selain itu, sebanyak 2.393 KK terdampak, dengan 445 warga mengungsi, sementara sejumlah akses jalan utama tertutup material longsor dan genangan banjir.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Ferry Walintukan menegaskan bahwa seluruh personel telah dikerahkan untuk membantu warga.
“Kami memastikan seluruh kekuatan dikerahkan untuk membantu warga. Evakuasi, pencarian korban, hingga pembukaan akses jalan dilakukan tanpa henti. Kami mengimbau masyarakat tetap waspada dan segera menghubungi petugas jika membutuhkan bantuan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa malam.
Dari enam wilayah terdampak, Kota Sibolga menjadi daerah paling parah, dengan enam titik longsor yang menelan korban jiwa serta merusak belasan rumah.
Di Tapanuli Tengah, banjir yang terjadi sejak 17–22 November berdampak pada 1.902 KK, menyebabkan puluhan warga harus mengungsi.
Sejak laporan awal diterima, Polri bergerak melakukan evakuasi warga, pengaturan lalu lintas di lokasi rawan, serta membuka akses jalan yang tertutup material bencana.
Upaya pencarian terhadap enam warga yang masih hilang terus dilakukan bersama BPBD, Basarnas, TNI, dan relawan.
Polda Sumut juga mengerahkan 4 Satuan Setingkat Kompi Brimob ke sejumlah wilayah terdampak.
Personel kepolisian ditempatkan di titik-titik kritis seperti Jalan Lintas Padangsidimpuan–Tarutung, Desa Parsalakan di Tapanuli Tengah, kawasan Batujomba Batangtoru, serta jalur menuju Sibolga.
Pada malam hari, dukungan diperkuat dengan penurunan 1 peleton Samapta, 2 tim Dokkes, dan 1 tim Bid TI, serta rencana penambahan personel pada hari berikutnya.
Polda Sumut menyebut seluruh langkah yang dilakukan merupakan bentuk komitmen kepolisian untuk melindungi masyarakat dan memastikan penanganan bencana berlangsung cepat, terkoordinasi, dan efektif.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/11/25/69254469882ce.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Sebelum Guru SD Tegal Tewas di Hutan Brebes: Pamit Cari Penumpang hingga Mobil Masuk Hutan Regional 25 November 2025
Sebelum Guru SD Tegal Tewas di Hutan Brebes: Pamit Cari Penumpang hingga Mobil Masuk Hutan
Penulis
BREBES, KOMPAS.com
– Kasus kematian Kusyanto (46), seorang guru SD yang juga bekerja sebagai pengemudi taksi online masih diselidiki.
Namun, ada dugaan ia menjadi korban pembunuhan dan
perampokan
. Jasadnya ditemukan oleh warga tergeletak di hutan Jati Songgom,
Brebes
, Jawa Tengah. Sementara, barang dan mobilnya diduga ikut hilang.
Selain menjadi guru, Kusyanto juga dikenal sebagai pengemudi
taksi online
. Pada Minggu (23/11/2025), ia pamit bekerja mencari penumpang.
Mobil Honda Brio yang ia gunakan kini hilang dan diduga dibawa kabur pelaku.
“Iya, jadi sopir online,” kata Iva, salah satu kerabat korban, saat ditemui di rumah duka di Desa Tegalwangi, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal, Selasa (25/11/2025).
Menurut Iva, sehari-hari Kusyanto bekerja sebagai guru sekolah dasar (SD) di Kota Tegal, sementara pekerjaan sopir online dilakukan sebagai sambilan.
Kematian Kusyanto juga menjadi perhatian Pemkot Tegal. Wali Kota
Tegal
Dedy Yon Supriyono dan Sekda Agus Dwi Sulistyantono datang ke rumah duka untuk menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya
Kustiyanto
pada Selasa (25/11/2025).
Menurut Wali Kota, korban merupakan sosok guru terbaik. “Beliau dan istrinya adalah guru terbaik kami,” ujar Dedy Yon.
Ia berharap pelaku segera ditangkap. “Ada indikasi pembunuhan. Mobilnya diambil, dompet dan handphonenya juga diambil,” tambahnya.
Sebelum Kustiyanto ditemukan, ada warga yang melihat mobil warna abu-abu masuk ke lokasi.
Penemuan jasad pertama kali dilaporkan oleh Ahmad Sobari alias Baron (42), warga setempat.
Sebelum penemuan jasad, Baron menyebutkan, ada warga yang melihat sebuah mobil warna abu-abu masuk ke kawasan hutan jati menuju bekas tempat penimbunan kayu (TPK) pada Minggu (23/11/2025) sekitar pukul 20.00.
Tiga menit kemudian, mobil itu keluar. Setelah menerima laporan dari warga, Baron kemudian menghubungi pihak Perhutani dengan kecurigaan bahwa mobil tersebut adalah milik kawanan pencuri kayu.
“Ada warga melihat mobil warna abu-abu masuk kawasan hutan dengan kecepatan tinggi menuju bekas TPK Songgom. Kejadiannya pas hujan deras sekitar pukul 20.00 habis isya. Tiga menit kemudian, mobil itu keluar hutan dan pergi,” ungkap Baron.
Namun, keesokan harinya, seorang warga yang sedang membersihkan rumput melaporkan penemuan jasad laki-laki di bekas TPK Songgom.
Baron kemudian melaporkan temuan tersebut kepada pihak kepolisian. “Saya langsung lapor polisi dan aparat desa,” tambah Baron.
Identitas dari jasad tersebut kemudian diketahui Kusyanto, yang berasal dari Tegal.
Kanit Reskrim Polsek Songgom, Ipda Mashudi, mengonfirmasi bahwa hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa korban diduga dibunuh.
Sebab, pada tubuh korban ditemukan luka memar di belakang kepala.
“Sepertinya dibunuh. Ada bekas luka memar di belakang kepala,” kata Mashudi saat dikonfirmasi wartawan pada Senin.
Sampai saat ini, pihak kepolisian masih menunggu hasil otopsi jenazah Kusyanto.
Kepala Seksi Humas Polres Brebes, Iptu Indra Prasetyo, menyatakan meskipun ditemukan luka memar di bagian belakang kepala korban, penyebab pasti kematiannya belum dapat diungkapkan.
Korban telah diotopsi Tim Labfor Polda Jateng bersama tim dari RSUD Brebes.
“Saat ini kami menunggu hasil otopsi karena kemarin sore sudah dilakukan otopsi dan masih nunggu hasilnya. Kalau luka memang ada titik memar, tapi untuk penyebab kematian sendiri masih harus menunggu hasil otopsi,” kata Indra kepada wartawan pada Selasa (25/11/2025).
Indra menambahkan bahwa proses hukum kasus ini telah meningkat dari status penyelidikan menjadi penyidikan.
“Saat ini sudah naik ke tahap penyidikan,” imbuhnya.
(Penulis: Kontributor Tegal, Tresno Setiadi)
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/11/25/6925c185200aa.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
KPK Tetapkan 2 Tersangka Kasus Proyek Fiktif PT PP, Langsung Ditahan Nasional 25 November 2025
KPK Tetapkan 2 Tersangka Kasus Proyek Fiktif PT PP, Langsung Ditahan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan dua tersangka terkait kasus dugaan korupsi proyek fiktif di lingkungan PT Pembangunan Perumahan (PT PP) pada Selasa (25/11/2025).
Kedua tersangka adalah
Didik Mardiyanto
selaku Kepala Divisi (Kadiv) Engineering, Procurement, and Construction (EPC) PT PP dan
Herry Nurdy
selaku Senior Manager, Head of Finance & Human Capital Department Divisi EPC PT PP.
“Setelah dilakukan serangkaian kegiatan penyelidikan dan penyidikan, berdasarkan kecukupan alat bukti, KPK kemudian menetapkan 2 tersangka yaitu DM selaku Kadiv EPC PT PP, dan HNN selaku senior manager Head of Finance & Human Capital Department Divisi EPC PT PP,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih, Jakarta, Selasa (25/11/2025).
Asep mengatakan, para tersangka ditahan untuk 20 hari pertama terhitung sejak tanggal 25 November sampai 14 Desember 2025, di Rutan Cabang Gedung Merah Putih KPK.
Asep mengatakan, kasus ini bermula selama periode 2022-2023, saat Divisi EPC PT PP memiliki beberapa proyek pekerjaan baik yang dikerjakan sendiri ataupun yang bersifat konsorsium atau
joint operation
.
Dia mengatakan, Didik Mardiyanto memerintahkan Herry Nurdy menyediakan dana sebesar Rp 25 miliar yang diklaim untuk keperluan Proyek Cisem dari tender yang dimenangkan oleh Divisi EPC PT PP.
Kemudian untuk membuat pengeluaran terlihat wajar, terjadi pengaturan penggunaan vendor atas nama PT AW dengan menggunakan nama
office boy
, untuk dibuatkan dokumen
purchase order
beserta tagihan fiktifnya dan validasi atas dokumen pembayaran tersebut.
“Setelah dana dibayarkan kepada masing-masing vendor fiktif, DM (Didik) dan HNN (Herry) menerima dana pencairan dari vendor fiktif tersebut, melalui stafnya dalam bentuk valas,” ujarnya.
Asep mengatakan, selain menggunakan vendor fiktif atas nama korporasi dan perseorangan, terdapat vendor fiktif lainnya pada beberapa proyek pekerjaan lain dengan nilai proyek Rp 10,8 miliar.
Asep mengatakan, perbuatan melawan hukum dengan modus penggunaan vendor fiktif ini, kembali dilakukan Didik dan Herry secara berulang kali.
“Dalam kurun Juni 2022 sampai dengan Maret 2023 terdapat 9 proyek fiktif dengan total mencapai Rp 46,8 miliar,” ujarnya.
Asep mengatakan, perbuatan tersebut mengakibatkan kerugian keuangan negara setidaknya senilai Rp 46,8 miliar.
“Akibat adanya pengeluaran dari kas perusahaan untuk pembayaran vendor fiktif yang tidak menghasilkan manfaat apa pun bagi perusahaan,” tuturnya.
Atas perbuatannya, para tersangka disangkakan Pasal 2 Ayat (1) atau Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP jo. Pasal 64 Ayat (1) KUHP.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/07/686b8c2aa31d1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kabid Propam Polda Sumut Dinonaktifkan Buntut Dugaan Peras Polisi Bermasalah Medan 25 November 2025
Kabid Propam Polda Sumut Dinonaktifkan Buntut Dugaan Peras Polisi Bermasalah
Tim Redaksi
MEDAN, KOMPAS.com –
Kabid Propam Polda Sumatera Utara Kombes Julihan Muntaha bersama dua anak buahnya dinonaktifkan dari jabatannya untuk menjalani pemeriksaan terkait dugaan pemerasan terhadap polisi bermasalah.
“Ini adalah langkah organisasi yang diperlukan agar pemeriksaan berjalan lebih objektif. Ini bukan bentuk penghukuman, tetapi bagian dari proses klarifikasi yang sedang berlangsung,” ujar Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Ferry Walintukan dalam keterangan tertulis, Selasa (25/11/2025).
Ferry mengatakan, Julihan dan dua anaknya dinonaktifkan hari ini.
Dia meminta masyarakat bersabar menunggu proses pemeriksaan untuk mengungkap apakah Julihan dan dua anak buahnya terlibat pemerasan atau tidak.
“Polda Sumut berkomitmen menyelesaikan setiap isu secara transparan. Begitu proses pemeriksaan selesai dan hasilnya diperoleh, kami akan menyampaikan secara terbuka kepada publik,” ungkapnya.
Sebelumnya kasus ini viral setelah diunggah di akun tiktok @tan_jhonsons88.
Di akun tiktok tersebut, disebutkan para penyidik propam kerap meminta uang ratusan juta kepada polisi yang bermasalah agar kasusnya dapat diselesaikan.
Menyikapi informasi tersebut, Irwasda Polda Sumut Kombes Pol Nanang Masbudhi mengatakan telah membentuk tim investigasi untuk menyelidiki kebenaran informasi tersebut.
Sejumlah personal Bidpropam Polda Sumut telah diperiksa.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/11/25/692594fd67bcc.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/11/25/6925c53702e92.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/11/25/6925a6b23bfa1.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)