Banjir di Medan, Walkot Rico Waas: Warga Terdampak Capai 85 Ribu Jiwa
Tim Redaksi
MEDAN, KOMPAS.com
– Banjir yang melanda Kota Medan pada Kamis (27/11/2025) dini hari, menyebabkan puluhan ribu masyarakat terdampak dan harus tinggal di posko darurat dan lokasi pengungsian lain.
Wali Kota Medan
,
Rico Tri Putra Bayu Waas
, mengatakan pihaknya telah menyiapkan posko pengungsian yang dikontrol oleh rekan-rekan kewilayahan di Kecamatan dan Kelurahan.
“Untuk jumlah masyarakat yang mengevakuasi diri menurut data kami sekitar 85 ribu jiwa dari total dari 21 Kecamatan,” kata Rico Waas usai pertemuan di rumah dinas bersama Pertamina dan PLN, Sabtu (29/11/2025).
Dia lanjut menjelaskan, sejak banjir pihaknya terus mengevakuasi masyarakat di daerah Kecamatan Medan Helvetia atau tepat di Gaperta Ujung, lokasi yang terdampak cukup parah.
Sekitar 20 ribuan jiwa warga yang terdampak.
Setelah air sudah mulai surut di daerah itu, sehari kemudian atau Jumat (28/11/2025), di daerah Medan bagian Utara seperti Medan Deli, Labuhan, Marelan dan Belawan terdampak banjir.
Akibatnya sinyal komunikasi putus, terutama di Marelan dan Labuhan.
“Sehingga proses evakuasi dan pemberian bantuan agak sedikit terkendala karena tim sulit menjangkau lokasi,” ucap Rico.
Sebelumnya diberitakan, banjir di sebagian wilayah memang sudah surut, namun 6 daerah yang masih tergenang air.
Di antaranya Medan Helvetia, Medan Marelan, Medan Barat, Medan Deli, Medan Labuhan dan Medan Belawan.
“Kami mengevakuasi warga di titik yang cukup ekstrem banjirnya, terutama Helvetia. Karena dampaknya cukup besar,” kata Rico kepada
Kompas.com
, Jumat (28/11/2025).
Di daerah Medan Utara, kata dia, masih banyak daerah yang akses listrik dan komunikasi terputus sehingga komunikasi mereka dengan rekan-rekan wilayah sulit.
Namun, ia terjun ke lapangan untuk memastikan apa saja yang menjadi kebutuhan masyarakat dan berikutnya mereka bisa mengirimkan sesuai kebutuhan.
“Seperti beras untuk dapur umum dan juga selimut, nakes (tenaga kesehatan), obat-obatan. Kami juga nanti akan tambahkan logistik setelah melihat kondisinya di Marelan,” ucap Rico Waas.
Rico menambahkan, hujan yang turun seharian penuh pada Kamis (27/11/2025) membuat banyak titik banjir di Kota Medan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Author: Kompas.com
-
/data/photo/2025/11/28/692950ce00f1f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Banjir di Medan, Walkot Rico Waas: Warga Terdampak Capai 85 Ribu Jiwa Medan 29 November 2025
-
/data/photo/2025/11/29/692a8f937221e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kejanggalan Kecelakaan Truk di JLS Tulungagung, Misteri Keberadaan Sopir dan Identitas Kendaraan Surabaya 29 November 2025
Kejanggalan Kecelakaan Truk di JLS Tulungagung, Misteri Keberadaan Sopir dan Identitas Kendaraan
Tim Redaksi
TULUNGAGUNG, KOMPAS.com
– Kecelakaan tunggal truk tangki pengangkut bahan bakar minyak (BBM) terjadi di Jalur Lintas Selatan (JLS) arah Pantai Midodaren, Kecamatan Besuki, Tulungagung pada Jumat (28/11/2025).
Tidak hanya memicu proses evakuasi panjang. Peristiwa ini justru membuka sejumlah kejanggalan administrasi kendaraan.
Sementara sopir yang mengemudikan truk tersebut masih belum ditemukan hingga hari ini, setelah melarikan diri setelah kecelakaan terjadi.
Truk tangki tersebut, bermuatan sekitar 6.000 liter solar diduga ilegal tergelincir dan terbalik ke saluran air, setelah gagal menanjak.
Kemudian sekira pukul 05.30 WIB, Jumat (28/11/2025), saat petugas tiba di lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan penyelidikan awal, sopir truk tidak ada di tempat.
“Saat kami tiba di lokasi untuk olah TKP, sopir tidak berada di tempat. Yang kami temukan hanya kendaraan dalam kondisi terbalik,” kata Kasat Lantas
Polres Tulungagung
, AKP Mohammad Taufik Nabila, Sabtu.
Salah satu hal paling janggal dari insiden ini adalah hilangnya sopir yang diduga mengalami luka.
Polisi menelusuri informasi bahwa yang bersangkutan sempat dibawa ke fasilitas kesehatan di wilayah Besuki dan sekitarnya.
Namun, pengecekan ke sejumlah puskesmas dan dua rumah sakit di wilayah Besuki dan sekitarnya tidak menemukan hasil.
“Kami masih terus melakukan pencarian. Informasi sementara menyebutkan bahwa ia mengalami luka, namun setelah kami cek ke tiga puskesmas dan dua rumah sakit, tidak ditemukan,” terang Taufik.
Setelah polisi melakukan penyelidikan pada unit truk pengangkut solar tersebut, petugas menemukan ketidaksesuaian identitas kendaraan.
Nomor polisi tertera AG 9462 UT, sementara data Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) menunjukkan nopol seharusnya AG 9642 UT.
Keterangan warna kendaraan pada STNK juga berbeda. di STNK tertulis hijau, namun truk di TKP berwarna biru kombinasi Putih.
Meski demikian, nomor rangka dan nomor mesin dipastikan sesuai dengan STNK asli.
Juga dijelaskan , pelat nomor yang terpasang telah mati pajak sejak 2018 silam, dan masa berlaku STNK-nya berakhir pada tahun 2022.
Adapun nopol asli kendaraan tercatat masih aktif hingga 2026 dengan masa berlaku STNK sampai 2029.
“Penggunaan pelat nomor yang tidak sesuai spesifikasi merupakan pelanggaran Pasal 280 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009, dengan ancaman kurungan dua bulan atau denda Rp 500.000,” terang Taufik.
Atas kecelakaan tersebut, evakuasi truk tangki baru bisa dilakukan sekitar pukul 10.00 WIB, Jumat (28/11/2025).
Petugas terlebih dahulu memindahkan muatan solar ke kendaraan lain, sebelum truk ditarik ke gudang Unit Laka Satlantas Polres Tulungagung.
“Alhamdulillah proses evakuasi sudah selesai dan kendaraan saat ini sudah kami amankan di gudang laka,” terang Taufik.
Selain masalah administrasi kendaraan, polisi juga menelusuri legalitas 6.000 liter solar yang diangkut truk tersebut.
Statusnya belum bisa dipastikan, apakah termasuk solar industri atau solar subsidi.
Kasatreskrim Polres Tulungagung AKP Ryo Pradana menuturkan pihaknya telah mengambil sampel untuk diuji.
“Nanti akan kami uji di Labfor Polda Jatim dan Disperindag juga akan melakukan pemeriksaan laboratorium lain sebagai pembanding. Hasilnya akan kami sajikan secara transparan,” terang Kasatreskrim Polres Tulungagung Ryo Pradana.
Menurutnya, penyaluran kedua jenis solar tersebut tidak boleh dilakukan sembarangan karena harus mengikuti prosedur pemerintah.
Atas kecelakaan tersebut, kini ditangani oleh unit Penegakkan Hukum (Gakkum) Satlantas Polres Tulungagung, dan untuk dugaan pidananya ditangani Satreskrim Polres Tulungagung.
Setelah kecelakaan mencuat, polisi mengaku dihubungi seseorang yang mengaku perwakilan PT Ganani, pihak yang disebut sebagai pemilik kendaraan.
“Kami sarankan segera hadir ke polres dengan membawa surat-surat kelengkapan sekaligus membawa serta pengemudi,” kata Ryo.
Selain kepolisian, Kepala Unit Meteorologi Legal Tulungagung Mohammad Salman menyebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pertamina terkait penyelidikan kasus ini.
Ia menyoroti ketidaksesuaian standar dalam pengangkutan BBM.
“Seharusnya untuk pengangkutan BBM wajib ada label maupun jenis bahan bakar yang diangkut,” terang Kepala Unit Meteorologi Legal Tulungagung Mohammad Salman
Dengan berbagai temuan yang masih ditelusuri, aparat menegaskan bahwa kasus tersebut tidak berhenti pada insiden tergelincirnya truk.
Mulai legalitas muatan hingga administrasi kendaraan, akan diurai demi memastikan tidak ada celah pelanggaran yang terlewat.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/11/29/692a931827a25.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tinjau Banjir dan Longsor di Tapteng, Bobby Nasution Soroti Lokasi Pengungsian Medan 29 November 2025
Tinjau Banjir dan Longsor di Tapteng, Bobby Nasution Soroti Lokasi Pengungsian
Tim Redaksi
MEDAN, KOMPAS.com
– Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Bobby Afif Nasution meninjau lokasi pengungsinya banjir dan longsor di GOR, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Jumat (28/11/2025) petang.
Bobby tiba di sana sesaat setelah pesawat Hercules yang ditumpanginya mendarat di Bandara Pinangsori, Sibolga
“Kami langsung menuju posko untuk melihat dan mendengar langsung kondisi saudara-saudara kita,” ujar Bobby dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (29/11/2025).
Setibanya di pengungsian, Bobby langsung melihat kondisi posko yang masih perlu banyak pembenahan.
Di antaranya di beberapa area tampak belum tertata, kamar mandi berbau menyengat, serta tumpukan sampah yang mengganggu kenyamanan pengungsi.
Selain itu, seluruh kelompok warga termasuk ibu hamil, bayi, dan warga yang sedang sakit masih bercampur dalam satu ruangan.
Melihat situasi itu, Bobby menginstruksikan agar dilakukan penataan ulang.
“Setelah kedatangan kami, bayi, ibu hamil, dan warga yang sedang sakit langsung dipindahkan ke area yang lebih layak agar mendapatkan kenyamanan dan penanganan yang lebih baik,” ujar Bobby.
Selanjutnya kata Bobby, pihaknya saat ini juga terus mempercepat pemulihan listrik dan jaringan komunikasi yang padam di Tapteng, akibat kerusakan gardu induk.
“Pendataan kebutuhan mendesak, seperti air bersih, gas LPG, kebutuhan anak-anak dan perempuan, serta bahan makanan pokok terus dilakukan agar bantuan dapat disalurkan secara tepat dan cepat.
Berdasarkan data dari Polda Sumut, Tapteng merupakan wilayah paling parah, terdampak banjir dan longsor di Sumut, sejak Senin (24/11/2025).
Di sana total 56 kali terjadi bencana baik longsor maupun banjir.
Tercatat hingga saat ini, ada 47 orang tewas dan 51 masih dalam pencarian.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/11/29/692a931827a25.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tinjau Banjir dan Longsor di Tapteng, Bobby Nasution Soroti Lokasi Pengungsian Medan 29 November 2025
Tinjau Banjir dan Longsor di Tapteng, Bobby Nasution Soroti Lokasi Pengungsian
Tim Redaksi
MEDAN, KOMPAS.com
– Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Bobby Afif Nasution meninjau lokasi pengungsinya banjir dan longsor di GOR, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Jumat (28/11/2025) petang.
Bobby tiba di sana sesaat setelah pesawat Hercules yang ditumpanginya mendarat di Bandara Pinangsori, Sibolga
“Kami langsung menuju posko untuk melihat dan mendengar langsung kondisi saudara-saudara kita,” ujar Bobby dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (29/11/2025).
Setibanya di pengungsian, Bobby langsung melihat kondisi posko yang masih perlu banyak pembenahan.
Di antaranya di beberapa area tampak belum tertata, kamar mandi berbau menyengat, serta tumpukan sampah yang mengganggu kenyamanan pengungsi.
Selain itu, seluruh kelompok warga termasuk ibu hamil, bayi, dan warga yang sedang sakit masih bercampur dalam satu ruangan.
Melihat situasi itu, Bobby menginstruksikan agar dilakukan penataan ulang.
“Setelah kedatangan kami, bayi, ibu hamil, dan warga yang sedang sakit langsung dipindahkan ke area yang lebih layak agar mendapatkan kenyamanan dan penanganan yang lebih baik,” ujar Bobby.
Selanjutnya kata Bobby, pihaknya saat ini juga terus mempercepat pemulihan listrik dan jaringan komunikasi yang padam di Tapteng, akibat kerusakan gardu induk.
“Pendataan kebutuhan mendesak, seperti air bersih, gas LPG, kebutuhan anak-anak dan perempuan, serta bahan makanan pokok terus dilakukan agar bantuan dapat disalurkan secara tepat dan cepat.
Berdasarkan data dari Polda Sumut, Tapteng merupakan wilayah paling parah, terdampak banjir dan longsor di Sumut, sejak Senin (24/11/2025).
Di sana total 56 kali terjadi bencana baik longsor maupun banjir.
Tercatat hingga saat ini, ada 47 orang tewas dan 51 masih dalam pencarian.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/11/29/692a78562ddd5.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Artis Gary Iskak Meninggal Usai Kecelakaan Motor Tunggal di Pesanggrahan Megapolitan 29 November 2025
Artis Gary Iskak Meninggal Usai Kecelakaan Motor Tunggal di Pesanggrahan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
— Artis Gary Iskak meninggal usai kecelakaan tunggal sepeda motor, Sabtu (29/11/2025) dini hari.
Insiden terjadi sekitar pukul 00.30 WIB di wilayah Pesanggrahan.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Nicholas Ary Lilipaly membenarkan informasi tersebut. Namun, ia masih belum bisa menjelaskan bagaimana kecelakaan itu terjadi.
“Infonya benar. Kronologisnya masih menunggu dari Sat Lantas dan Polsek Pesanggrahan,” ujar Nicholas saat dikonfirmasi, Sabtu (29/11/2025).
Dari pemeriksaan awal yang dilakukan polisi di lokasi kejadian mengatakan bahwa Geri Iskak terlibat kecelakaan tunggal pada pukul 00.30 WIB.
“Laporan awal telah terjadi laka tunggal dengan korban
Gary Iskak
(artis) yang terjadi sekira pukul 00.30 WIB dini hari,” kata dia.
Gery Iskak diketahui menabrak sebuah pohon yang sehingga membuat dirinya kehilangan kendali dan mengalami kecelakaan tunggal.
“Menurut saksi Isnandar (karyawan Pencucian Rainbow), korban terpelanting karena menabrak pohon sehingga
out of control
,” jelas Nicholas.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut dari Unit Lalu Lintas dan Polsek Pesanggrahan untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/11/29/692a7e33228e1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Antrean BLT Rp 900.000 di Tangsel Membeludak, Warga Datang Sebelum Kantor Pos Buka Megapolitan 29 November 2025
Antrean BLT Rp 900.000 di Tangsel Membeludak, Warga Datang Sebelum Kantor Pos Buka
Tim Redaksi
TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com
– Antrean warga untuk mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Rp 900.000 di Kantor Pos Pondok Aren, Tangerang Selatan, membeludak, Sabtu (29/11/2025).
Berdasarkan pantauan
Kompas.com
di lokasi, warga mulai berdatangan sejak pagi hari. Bahkan sebelum
kantor pos
dibuka, antrean sudah terbentuk di depan gedung.
“Ada yang datang dari pagi, jam 17.00 WIB udah nunggu. Kalau saya
mah
datang jam 08.00 WIB, ada urusan dulu,” ujar Nisa (38), warga Pondok Aren, di lokasi, Sabtu.
Kebanyakan dari mereka yang menerima BLT berasal dari Kecamatan Pondok Aren.
Mereka memenuhi area depan kantor pos, membuat antrean memadati halaman kantor.
Beberapa dari mereka ada yang kelelahan mengantre hingga akhirnya memilih duduk lesehan di halaman kantor pos itu sambil menunggu giliran.
Beberapa orang mengarahkan kipas portable ke wajah untuk menghalau panas. Sebagian warga datang membawa anak dan balita.
Bahkan, ada balita yang menangis di tengah antrean penyaluran BLT itu.
“Ida Farida, RT 1, Japos,” ujar seorang petugas sambil memanggil nama penerima bantuan, menandai proses verifikasi yang terus berjalan di tengah padatnya antrean.
Kepadatan antrean terjadi hampir tanpa henti. Warga terus berdatangan hingga membuat area tunggu semakin sesak.
Petugas berulang kali mengarahkan warga agar tetap tertib selama proses berlangsung.
Untuk mengambil BLT, warga yang sudah datang, menaruh berkas, yaitu kartu keluarga dan KTP dalam bentuk
fotocopy
ke bagian pendaftaran.
Setelah itu, mereka menunggu panggilan dari petugas untuk masuk ke ruang pencairan.
Di sana, mereka didata dan mengambil dana sebesar Rp 900.000 dari petugas yang berjaga.
Kemudian, dilakukan sesi foto sebagai bukti sekaligus tanda tangan sebagai bentuk bahwa dirinya sudah terima.
Hingga menjelang siang, pantauan menunjukkan antrean tak kunjung surut.
Penyaluran BLT masih terus berlangsung dengan pengawasan petugas untuk memastikan distribusi berjalan lancar.
Sementara, kondisi lalu lintas di depan kantor pos tersebut tampak tersendat karena banyak kendaraan warga yang parkir di pinggir jalan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/11/29/692a9956823b5.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/11/29/692a8c49162ca.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/11/29/692a726c3bd5a.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)