Author: Kompas.com

  • 10
                    
                        Presiden Prabowo Bertolak ke Sumut Tinjau Bencana Banjir
                        Nasional

    10 Presiden Prabowo Bertolak ke Sumut Tinjau Bencana Banjir Nasional

    Presiden Prabowo Bertolak ke Sumut Tinjau Bencana Banjir
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden Prabowo Subianto bertolak menuju wilayah terdampak bencana banjir di Pulau Sumatera, yakni Tapanuli Utara, Sumatera Utara, pada Senin (1/12/2025) sekitar pukul 06.00 WIB.
    Dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Presiden lepas landas menuju Bandara Raja Sisingamangaraja XII, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara.
    Peninjauan ini merupakan bentuk respons cepat pemerintah dalam memastikan semua upaya
    penanganan bencana
    berjalan dengan optimal.
    Dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Prabowo akan meninjau langsung kondisi lapangan, termasuk situasi di titik-titik yang mengalami kerusakan serta gangguan layanan dasar.
    Prabowo juga akan memastikan bahwa langkah-langkah darurat telah dilaksanakan sesuai standar penanganan bencana yang cepat, tepat, dan terkoordinasi.
    Sejauh ini, pemerintah tengah menyiapkan langkah pemulihan infrastruktur dasar, termasuk akses jalan, jembatan, energi, telekomunikasi, serta layanan kesehatan.
    Adapun sebelumnya, Presiden Prabowo telah meminta seluruh jajaran untuk bekerja cepat dalam penanganan agar dampak bencana dapat diminimalkan.
    Seluruh
    penanganan darurat
    diharapkan makin terkoordinasi dan memberikan kepastian bagi masyarakat bahwa negara hadir dalam penanganan bencana.
    Pemerintah pun mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan aparat di lapangan seiring potensi cuaca ekstrem yang masih mungkin terjadi.
    Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan wilayah bencana adalah Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • AWG: RSIA Indonesia di Gaza akan Dimulai Begitu Gaza Dibuka
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        1 Desember 2025

    AWG: RSIA Indonesia di Gaza akan Dimulai Begitu Gaza Dibuka Nasional 1 Desember 2025

    AWG: RSIA Indonesia di Gaza akan Dimulai Begitu Gaza Dibuka
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pembangunan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Indonesia di Jalur Gaza, Palestina, akan dimulai begitu Gaza dibuka bagi bantuan internasional.
    Pernyataan ini disampaikan oleh
    Aqsa Working Group
    atau AWG, lembaga kemanusiaan untuk
    Palestina
    , dilansir
    ANTARA
    , Senin (1/12/2025).
    “Begitu
    Gaza
    dibuka dan kami bisa masuk, Insya Allah pembangunan
    RSIA Indonesia
    langsung dimulai,” ujar Ketua Penyelenggara Bulan Solidaritas Palestina (BSP) 2025, Nur Hadis, di Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu (30/11/2025).
    Ia mengatakan tim pendahulu yang dikirim ke Mesir dan Yordania telah menyelesaikan tahap pra-konstruksi, termasuk survei pemasok material dan penjajakan kerja sama dengan pihak penyedia kebutuhan bangunan.
    Tim ahli itu juga menjaga koordinasi rutin dengan para pemasok untuk memastikan kesiapan pelaksanaan pembangunan ketika akses Gaza dibuka.
    Nur Hadis menyebut tim di lapangan telah mencoba memasuki Gaza dari Mesir maupun Yordania, namun upaya tersebut belum berhasil karena pembatasan akses.
    Dalam pernyataan terpisah, Ketua Maemuna Center Indonesia, Onny Firyanti Hamidy, menegaskan tim pendahulu berangkat pada pertengahan 2025 untuk melakukan survei material dan alat kesehatan.
    “Pada Juli hingga Agustus 2025, tim melakukan perjalanan ke Mesir dan Yordania untuk meninjau pemasok alat kesehatan dan material bangunan,” katanya saat melaporkan perkembangan BSP 2025.
    Onny menjelaskan otoritas Palestina telah menghibahkan lahan seluas 6.000 meter persegi di Gaza Utara untuk pembangunan RSIA tersebut pada awal tahun ini.
    Ia menambahkan Kementerian Kesehatan Palestina sudah memberikan izin agar konstruksi RSIA yang diinisiasi Maemuna Center Indonesia bersama AWG dapat dimulai segera setelah akses dibuka.
    Onny mengapresiasi semua pihak yang mendukung proyek tersebut seraya menegaskan komitmen untuk mengawal pembangunan RSIA secara amanah, transparan, dan berkelanjutan.
    Menurut rencana awal yang dipaparkan AWG dan Maemuna Center, RSIA Indonesia akan memiliki 100 tempat tidur serta fasilitas gawat darurat, ICU, persalinan, bedah, rawat jalan, dan laboratorium.
    Total biaya pembangunan diperkirakan mencapai Rp 402 miliar, dengan pengerjaan dilakukan bertahap menyesuaikan kondisi keamanan dan akses masuk ke Gaza.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Antrean BBM di Medan Mengular Pasca-banjir, Pertamina Buka SPBU 24 Jam
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        1 Desember 2025

    Antrean BBM di Medan Mengular Pasca-banjir, Pertamina Buka SPBU 24 Jam Medan 1 Desember 2025

    Antrean BBM di Medan Mengular Pasca-banjir, Pertamina Buka SPBU 24 Jam
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Region Manager Retail Sales Pertamina Sumbagut I, Gusti Bagus Suteja, buka suara terkait padatnya antrean kendaraan yang mengisi bahan bakar minyak di sejumlah SPBU di Kota Medan pasca-banjir, Kamis (27/11/2025).
    Dia mengatakan antrean terjadi karena adanya keterlambatan pendistribusian
    BBM
    akibat banjir. Namun situasinya kini sudah terkendali dan stok BBM di Sumut dipastikan aman.
    “Stok BBM dan LPG sangat cukup, posisi stok kita cukup, sangat aman, kita ketahui dengan cuaca buruk kemarin ada sedikit gangguan dengan jalur distribusi kita, dan sekarang penyaluran ke
    SPBU
    sudah berjalan normal kembali, jadi konsumen tidak perlu khawatir,” ujar Gusti Bagus di Posko Tim Tanggap Darurat Bencana Sumut di Jalan AH Nasution,
    Medan
    , Minggu (30/11/2025).
    Pernyataan itu disampaikannya setelah mengikuti rapat koordinasi dengan Wakil Gubernur Sumut Surya terkait persoalan BBM pasca-banjir.
    Untuk memberikan pelayanan maksimal,
    Pertamina
    membuka SPBU selama 24 jam. Pada tahap awal, prioritas pelayanan difokuskan di Kota Medan, sehingga diharapkan antrean pembelian BBM yang sempat terjadi dapat berangsur normal.
    “Jadi konsumen tetap tenang membeli sesuai kebutuhan, jadi harapan kami konsumen membeli sesuai kebutuhan sehingga antrean cepat terurai,” kata Bagus.
    Pertamina juga berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk pengamanan SPBU. Gusti berharap masyarakat tidak membeli BBM secara berlebihan. Dia memastikan stok di Kota Medan cukup.
    Sebelumnya diberitakan, pasca-banjir di Kota Medan warga kesulitan mencari BBM. Sejumlah SPBU diserbu warga dan antrean panjang mengular hingga ratusan meter sejak dini hari.
    Berdasarkan pantauan Kompas.com, Minggu (30/11/2025) pukul 01.30, dua SPBU di Jalan Tritura dipenuhi warga yang mengantre BBM. Antrean mengular hingga sekitar 100 meter dari luar SPBU. Polisi tampak berjaga untuk menjaga situasi kondusif.
    Karena antrean terlalu panjang, sejumlah pengendara motor memilih pulang.
    “Dari pada nanti kena begal kalau kelamaan mengantri, mending pulang mudah mudahan, menjelang sore atau siang sudah tidak ngantri lagi,” ujar Panji, salah seorang pengendara motor.
    Panji mengatakan sudah mencoba mencari BBM eceran, namun tidak ada warga yang menjualnya.
    Selain antrean panjang, banyak pengendara motor kehabisan BBM sebelum sampai SPBU sehingga harus mendorong kendaraan atau meminta bantuan rekannya.
    Antrean panjang juga terlihat pada siang hari. Ratusan warga mengantre di SPBU Jalan Brigjen Hamid sekitar pukul 13.00. Antrean mengular hingga ke jalan raya sehingga petugas mengarahkan pengendara yang melintas ke jalur alternatif.
    Menjelang pukul 15.00, antrean di SPBU Jalan Brigjen Katamso masih padat namun tidak sampai keluar area SPBU. Kendaraan hanya menumpuk di dalam area pengisian.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Saatnya Publik Bertindak: Mereka Sudah Terlalu Jauh
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        1 Desember 2025

    Saatnya Publik Bertindak: Mereka Sudah Terlalu Jauh Nasional 1 Desember 2025

    Saatnya Publik Bertindak: Mereka Sudah Terlalu Jauh
    Pemerhati masalah politik, pertahanan-keamanan, dan hubungan internasional. Dosen Hubungan Internasional, FISIP, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM), Bandung.
    TEPAT
    setahun lalu, saya berkesempatan mengunjungi Montana, negara bagian di Amerika Serikat yang berbatasan langsung dengan Kanada.
    Wilayah ini terkenal bukan hanya karena pegunungan dan taman nasionalnya yang megah, tetapi juga karena ekstremnya perubahan musim yang mereka hadapi.
    Musim dingin bisa membekukan segala hal, di mana salju menumpuk setinggi lutut, udara mengigit kulit, dan langit tampak pucat sepanjang hari.
    Sementara musim panas dapat berubah menjadi kebalikan yang total; kering, panas, dan rentan terhadap kebakaran.
    Saya tiba pada bulan November, saat musim dingin mulai merayap masuk. Warga sedang bersiap menghadapi suhu yang akan turun drastis.
    Namun justru dalam percakapan dengan beberapa penduduk lokal, mereka bercerita tentang hal lain. Bukan badai salju, bukan suhu ekstrem, tetapi tentang bagaimana musim panas di Montana pernah membawa mimpi buruk bagi seluruh wilayah itu.
    Mereka bercerita tentang satu tragedi besar, yang bermula dari satu tindakan kecil. Dan dari sanalah saya mulai memahami bagaimana tempat yang begitu indah bisa juga menjadi rentan.
    Cerita itu bukan hanya tentang alam, tetapi tentang manusia, dan tentang satu orang idiot yang mengubah sejarah Montana.
    “Dulu ada satu orang idiot,” kata seorang penduduk kepada saya. “Dia merokok, lalu melempar puntungnya ke semak kering. Dari situlah semuanya dimulai,” tambahnya.
    “Semua” yang dimaksud bukanlah api kecil yang cepat dipadamkan. “Semua” itu adalah kebakaran hutan terbesar dalam sejarah Amerika Serikat tahun 2017.
    Ketika itu, api melalap lebih dari 270.000 hektar lahan, ratusan rumah musnah, ribuan orang harus mengungsi, kualitas udara memburuk sampai level berbahaya, dan miliaran dolar AS kerugian tercatat.
    Bayangkan, satu puntung rokok, satu tindakan tanpa pikir panjang, satu individu yang abai, tapi cukup untuk mengacaukan kehidupan jutaan orang.
    Cerita ini terus terngiang dalam benak saya ketika melihat apa yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera barat beberapa hari terakhir.
    Bila kita merenungin lebih jauh, sebenarnya banjir bandang, longsor, kebakaran hutan, polusi udara, dan krisis ekologis seolah menjadi rutinitas nasional. Kita seolah hidup dalam lingkaran setan antara kelalaian, penyesalan, dan pengulangan.
    Bedanya, kerusakan di sini jarang berasal dari satu orang idiot. Biasanya, kerusakan kita bersumber dari sistem yang membiarkan banyak orang, mulai dari pejabat, korporasi, hingga individu, bertindak seolah-olah bumi ini tidak memiliki batas.
    Mereka mengingat kejadian itu bukan sebagai siklus alam, tetapi sebagai bukti bahwa bencana sering kali merupakan hasil dari tindakan manusia. Bencana tidak jatuh dari langit — ia diciptakan.
    Pelajaran Montana sederhana, tapi keras, bahwa satu tindakan bodoh saja bisa mengguncang peradaban kecil.
    Indonesia punya persoalan yang jauh lebih besar. Kita menghadapi pola kerusakan sistematis. Menurut data Global Forest Watch, Indonesia kehilangan 1,19 juta hektar tutupan pohon primer antara 2015–2023.
    Di Sumatera Utara, banyak kabupaten berada dalam status rawan longsor, banjir, dan deforestasi.
    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat lebih dari 3.500 bencana terjadi setiap tahun, mayoritas bersifat hidrometeorologis — banjir, longsor, kekeringan — yang sebagian besar dipicu oleh degradasi lingkungan.
    Ini bukan hanya soal alam. Ini soal manusia.
    Pertanyaannya kembali muncul, kalau satu puntung rokok saja bisa disebut tindakan idiot, maka apa sebutan tepat untuk mereka yang merusak satu provinsi?
    Kita hidup dalam negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi tinggi, kebutuhan energi besar, dan urbanisasi pesat. Namun, kita juga hidup dalam negara yang kerap menganggap lingkungan sekadar “ruang kosong” yang boleh diisi apa saja.
    Dalam banyak kasus, ketika banjir atau longsor terjadi, kita sering buru-buru menyalahkan sistem yang korup. Itu tidak sepenuhnya salah. 
    Namun, persoalannya: itu terus berulang. Dari tahun ke tahun, laporan bencana datang seperti kalender tahunan. Sementara penyebab sosial-ekologisnya jarang dibahas secara jujur.
    Dalam konteks inilah, kata “idiot” sebenarnya bukan hinaan personal. Ia adalah cermin moral. Simbol untuk menggambarkan betapa kita, sebagai masyarakat, sudah terlalu lama gagal memahami batas ekologi tempat kita hidup.
    Kita menganggap hutan sebagai ruang kosong, sungai sebagai saluran sampah, lahan resapan sebagai peluang bisnis, dan kawasan gambut sebagai tanah tidur yang harus dibangunkan dengan api.
    Realitasnya berbicara lebih keras dari pidato pejabat mana pun: izin tambang diberikan di kawasan resapan air, pembangunan perumahan dilakukan di tepi sungai, hutan lindung berubah menjadi kebun monokultur, dan gambut dibakar demi membuka lahan baru.
    Semua terjadi bukan oleh “sistem” semata, tetapi oleh manusia yang memilih di dalam sistem itu.
    Di sinilah relevansi pemikiran sejarah menjadi penting. Dr. Kadjat Hartojo, dalam kata pengantar
    Raja, Priyayi dan Kawula
    karya Kuntowijoyo, mengutip sejarawan besar Marc Bloch—pelopor Mazhab Annales—bahwa yang menggerakkan mekanisme masyarakat bukan hukum positif, melainkan bawah sadar kolektif masyarakat itu sendiri.
    Hukum hanyalah teks. Yang menggerakkan tindakan adalah mentalitas.
    Korupsi bukan hanya dosa individual; dia adalah kompromi sosial yang berlangsung lama, yang ditopang budaya diam, budaya takut, dan budaya permisif.
    Puntung rokok di Montana adalah kelalaian kecil yang berakibat besar. Di Indonesia, kita menyaksikan kelalaian besar yang dilakukan kecil-kecilan setiap hari, oleh pejabat yang menandatangani izin tanpa kajian, oleh pengusaha yang menebang hutan tanpa reboisasi, oleh masyarakat yang membiarkan sungai dipersempit demi parkir tambahan, dan oleh kita sendiri yang memilih diam ketika tahu ada yang salah.
    Jika satu puntung memicu kebakaran terbesar di Montana, lalu apa bedanya satu izin yang disalahgunakan? Satu proyek yang mengorbankan hutan? Satu suap yang membuka akses ke kawasan lindung?
    Dampaknya, jelas jauh lebih brutal. Korban jauh lebih besar. Lukanya jauh lebih lama.
    Dan itulah pertanyaan yang harus kita jawab bersama. Beranikah kita menyebut mereka “idiot”? Bukan untuk merendahkan, tetapi untuk menegaskan batas moral yang harus dijaga.
    Karena yang terjadi hari ini, ratusan jiwa sudah melayang akibat banjir bandang dan longsor, ribuan orang kehilangan rumah, desa-desa rusak, dan masa depan anak-anak patah sebelum sempat tumbuh, di tiga provinsi sekaligus! Bukan hanya tragedi alam, tetapi tragedi pilihan manusia.
    Kalau masyarakat Montana bisa belajar dari satu kelalaian dan menumbuhkan stigma sosial terhadap perokok sembarangan demi melindungi alam mereka, mengapa kita tidak bisa melakukan hal serupa terhadap para pelaku korupsi dan perusak lingkungan yang skalanya jauh lebih besar?
    Sampai kapan kita akan berpura-pura tidak tahu? Sampai kapan kita hanya marah di media sosial, tetapi diam di dunia nyata?
    Apakah ribuan korban yang jatuh hari ini masih belum cukup untuk menggugah kesadaran kolektif kita?
    Jika trauma lingkungan di Montana melahirkan kewaspadaan, trauma di Indonesia seharusnya melahirkan ketegasan sosial.
    Kita harus mulai berani memberikan sanksi sosial kepada para perusak lingkungan, mafia tambang, mafia izin, dan pejabat yang menggadaikan keselamatan publik demi keuntungan pribadi.
    Kita harus mulai menganggap mereka sebagai ancaman publik yang nyata, seperti warga Montana menganggap perokok sembarangan sebagai bahaya.
    Karena pada akhirnya, bencana tidak lahir dari satu hujan deras. Bencana lahir dari satu mentalitas yang dibiarkan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Angin Kencang dan Longsor Terjang Ciomas, Sejumlah Rumah Rusak
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        1 Desember 2025

    Angin Kencang dan Longsor Terjang Ciomas, Sejumlah Rumah Rusak Bandung 1 Desember 2025

    Angin Kencang dan Longsor Terjang Ciomas, Sejumlah Rumah Rusak
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Bencana angin kencang dan tanah longsor menerjang wilayah Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor. Sejumlah rumah warga mengalami kerusakan dalam kejadian ini.
    Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten
    Bogor
    M. Adam mengatakan bencana tersebut terjadi di dua desa, yakni Desa
    Ciomas
    Rahayu dan Desa Parakan sekitar pukul 16.30 WIB, Minggu (30/11/2025).
    Di wilayah Desa Ciomas Rahayu,
    angin kencang
    merusakkan lima bangunan rumah warga yang terdiri dari lima kepala keluarga atau 14 jiwa.
    “Saat ini rumah yang terdampak masih bisa ditempati oleh pemiliknya,” kata Adam kepada wartawan.
    Selain itu, di desa tersebut juga terjadi longsor pada Tembok Penahan Tanah Kali Cikoneng. Longsor itu memiliki panjang kurang lebih 15 meter dengan tinggi sekitar 2 meter.
    “TPT harus segera diperbaiki dikhawatirkan terjadi hujan cukup deras dan akan berdampak banjir ke permukiman warga,” tambahnya.
    Sementara itu, di Desa Parakan angin kencang menyebabkan beberapa pohon tumbang. Tercatat empat titik pohon tumbang dan menimpa bangunan rumah warga.
    “Rusak pada bagian atap teras, ruang tengah dan kamar tertimpa pohon,” ungkapnya.
    Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam kejadian ini. Namun terdapat dua titik pohon tumbang yang belum terevakuasi karena membutuhkan penanganan lebih lanjut.
    “Korban nihil. Kebutuhan dasar terpal sudah didistribusikan,” kata Adam.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pertamina: Distribusi BBM Aceh Berangsur Pulih, Jangan "Panic Buying"
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        1 Desember 2025

    Pertamina: Distribusi BBM Aceh Berangsur Pulih, Jangan "Panic Buying" Regional 1 Desember 2025

    Pertamina: Distribusi BBM Aceh Berangsur Pulih, Jangan “Panic Buying”
    Tim Redaksi
    ACEH UTARA, KOMPAS.com
    – Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara saat ini berupaya memulihkan distribusi bahan bakar minyak ke sejumlah kabupaten dan kota di Aceh.
    Longsor
    dan banjir serta kerusakan di sejumlah titik badan jalan menjadi kendala dalam percepatan distribusi
    BBM
    .
    “Sejumlah wilayah yang terisolasi akibat bencana tetap dilayani kebutuhan BBM-nya melalui jalur distribusi alternatif, dengan suplai dilakukan secara bertahap menyesuaikan kondisi akses mobil tangka,” ujar Area Manager Communication, Relations & CSR
    Pertamina
    Patra Niaga Sumbagut, Fahrougi Andriani Sumampouw, Minggu (30/11/2025) dalam pernyataan resminya.
    Saat ini juga terdapat beberapa armada mobil tangki yang masih terjebak di ruas jalan yang tergenang atau terputus. Sementara armada lain yang dapat bergerak terus dimaksimalkan untuk menjaga suplai ke SPBU prioritas.
    Untuk masyarakat di sekitar lokasi terdampak bencana, pelayanan BBM terpantau tetap berjalan, termasuk melalui pola operasional dua puluh empat jam di SPBU yang kondisinya memungkinkan.
    Meski demikian, Pertamina menegaskan bahwa stok BBM di
    Aceh
    pada prinsipnya terpantau cukup, dan suplai dari terminal BBM tetap berjalan mengikuti perkembangan kondisi.
    “Kami terus memaksimalkan dan mempercepat distribusi BBM ke seluruh lokasi banjir dan longsor di Aceh,” ujar Fahrougi.
    Pada 29–30 November 2025, Komite
    BPH Migas
    Fathul Nugroho hadir langsung di Aceh bersama Pertamina Patra Niaga dan Tim Posko Darurat untuk memantau kondisi penyaluran di area terdampak.
    “Kami melihat langsung proses distribusi yang dilakukan bertahap menyesuaikan akses yang tersedia. Dalam kondisi bencana seperti ini, konsumsi BBM yang wajar dari masyarakat sangat membantu agar suplai dapat dibagi secara merata,” kata Fathul Nugroho.
    Ia menekankan pentingnya menjaga ketertiban pembelian di SPBU.
    “Kami mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembelian berlebihan atau
    panic buying
    . Pola konsumsi yang terukur akan mempercepat pemulihan pelayanan BBM di Aceh,” tambahnya.
    Fathul memastikan Pertamina Patra Niaga terus berkoordinasi dengan Pemerintah Aceh, BPBD, aparat keamanan, serta BPH Migas untuk memastikan layanan energi tetap berjalan dan pemulihan distribusi berlangsung optimal.
    Sebelumnya diberitakan, banjir juga merendam Kabupaten Aceh Timur, Kota Lhokseumawe, Kabupaten Bireuen, Kota Langsa, Pidie, Pidie Jaya, dan Kabupaten
    Aceh Utara
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mayat dengan Tangan Terikat dan Luka Jeratan Ditemukan di Bawah Jembatan Cimake Serang
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        1 Desember 2025

    Mayat dengan Tangan Terikat dan Luka Jeratan Ditemukan di Bawah Jembatan Cimake Serang Bandung 1 Desember 2025

    Mayat dengan Tangan Terikat dan Luka Jeratan Ditemukan di Bawah Jembatan Cimake Serang
    Tim Redaksi
    SERANG, KOMPAS.com
    – Sesosok mayat pria tanpa identitas ditemukan di bawah Jembatan Cimake, Desa Pancanegara, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Banten, Minggu (30/11/2025).
    Mayat tersebut diduga korban
    pembunuhan
    karena ditemukan dengan kondisi tangan terikat tali ties dan terdapat bekas jeratan di lehernya.
    “(Diduga korban pembunuhan) Masih dalam penyelidikan,” kata Kasat Reskrim Polresta
    Serang
    Kota Kompol Alfano Ramadhan saat dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Minggu.
    Alfano menyampaikan bahwa mayat pertama kali ditemukan oleh tiga anak kecil yang sedang olahraga pagi. Ketiga anak tersebut lalu memberitahukan temuan itu kepada warga bernama Sabikis yang kemudian melaporkannya ke Polsek
    Pabuaran
    .
    “Mayat di temukan dengan keadaan posisi tengkurap dengan keadaan tangan terikat oleh tali ties,” ujar Alfano.
    Untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut, mayat dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda
    Banten
    .
    Adapun ciri-ciri mayat, lanjut Alfano, mengenakan baju warna putih bercorak garis hitam dan celana pendek warna abu-abu.
    “Untuk identitas masih dilidik,” kata Alfano.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mendagri Tito: Pemerintah Pusat Percepat Pemulihan Aceh Pasca-banjir
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        1 Desember 2025

    Mendagri Tito: Pemerintah Pusat Percepat Pemulihan Aceh Pasca-banjir Regional 1 Desember 2025

    Mendagri Tito: Pemerintah Pusat Percepat Pemulihan Aceh Pasca-banjir
    Tim Redaksi
    LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com
    – Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Tito Karnavian menegaskan pemerintah pusat berkomitmen mempercepat proses pemulihan pasca bencana yang terjadi di Aceh.
    Kehadiran Tito ke Aceh untuk mengecek distribusi
    logistik
    lewat jalur laut di Pelabuhan Krueng Geukuh,
    Aceh Utara
    . Ia juga memeriksa gudang Badan Urusan Logistik Kota Lhokseumawe.
    “Saya minta perkiraan kebutuhan, berapa angkanya dan apa saja barangnya. Minimal untuk bertahan dua minggu dulu,” ujar Mendagri
    Tito Karnavian
    , Minggu (30/11/2025) di Lhokseumawe.
    Ia menyampaikan bahwa kunjungannya ke Aceh sekaligus untuk meninjau sejumlah titik infrastruktur yang mengalami kerusakan, termasuk jalan, jembatan, dan jaringan listrik yang masih dalam proses perbaikan.
    Tito menambahkan bahwa sebelumnya telah dilakukan koordinasi dengan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin saat berada di Pidie Jaya untuk mengerahkan personel TNI membantu pendataan lapangan serta pembangunan jembatan sementara yang dapat dilalui kendaraan roda besar.
    “Kita lakukan secepat mungkin. Jika akses sudah lancar, distribusi logistik juga akan lebih aman,” ucapnya.
    Sebelumnya diberitakan, banjir juga merendam Kabupaten Aceh Timur, Kota Lhokseumawe, Kabupaten Bireuen, Kota Langsa, Pidie, Pidie Jaya, dan Kabupaten Aceh Utara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dua Warga Sipil Pencari Kayu Gaharu di Yahukimo Dibunuh OTK, Satgas Damai Cartenz Lakukan Penyelidikan Intensif
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        1 Desember 2025

    Dua Warga Sipil Pencari Kayu Gaharu di Yahukimo Dibunuh OTK, Satgas Damai Cartenz Lakukan Penyelidikan Intensif Regional 1 Desember 2025

    Dua Warga Sipil Pencari Kayu Gaharu di Yahukimo Dibunuh OTK, Satgas Damai Cartenz Lakukan Penyelidikan Intensif
    Tim Redaksi
    YAHUKIMO, KOMPAS.com
    – Satgas Operasi Damai Cartenz bersama Polres Yahukimo melakukan penyelidikan intensif terkait kasus pembunuhan terhadap dua pekerja pencari kayu gaharu.
    Pembunuhan itu dilakukan sekelompok orang tak dikenal (OTK) di Camp Kampung Bor, Distrik Sumo, Kabupaten
    Yahukimo
    pada Sabtu (29/11/2025) sekitar pukul 18.05 WIT.
    Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Dr Faizal Ramadhani, saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa pembunuhan terhadap dua warga sipil tersebut. 
    “Iya benar, ada dua warga sipil yang berprofesi pencari
    gaharu
    yang dibunuh oleh orang tak dikenal,” ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (30/11/2025) malam.
    Untuk menyelidiki kasus pembunuhan itu, kata Faizal, pihaknya telah menerjunkan tim untuk melakukan penyelidikan dan melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi kejadian. 
    “Sudah kirim tim dari personel kami ke lapangan untuk melakukan pendalaman di lokasi kejadian,” ujarnya.
    Jenderal bintang satu itu menyatakan, tim telah bergerak melakukan serangkaian langkah penyelidikan, mulai dari pengumpulan keterangan saksi, pemeriksaan tempat kejadian, hingga pengembangan informasi terkait pelaku maupun motif penyerangan. 
    “Kami berkomitmen mengungkap kasus ini dan memastikan rasa aman bagi masyarakat,” ujarnya. 
    Sementara itu Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Adarma Sinaga menekankan bahwa peningkatan kehadiran personel di wilayah rawan menjadi prioritas.
    “Patroli dan pemantauan jalur pergerakan masyarakat sudah kami tingkatkan,” jelasnya. 
    “Koordinasi terus dilakukan dengan Polres Yahukimo untuk menjaga stabilitas kamtibmas pascakejadian,” tutup dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cerita Petugas Damkar Surabaya, Evakuasi Ayam hingga Lerai Pertengkaran Mantan Pacar
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        1 Desember 2025

    Cerita Petugas Damkar Surabaya, Evakuasi Ayam hingga Lerai Pertengkaran Mantan Pacar Surabaya 1 Desember 2025

    Cerita Petugas Damkar Surabaya, Evakuasi Ayam hingga Lerai Pertengkaran Mantan Pacar
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Tidak hanya memadamkan api, petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Surabaya pernah mengevakuasi ayam sampai melerai pasangan bertengkar.
    Kejadian ini dialami tim rescue Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Pemerintah Kota Surabaya selama menangani laporan.
    Salah satu tim rescue DPKP Surabaya, Wilfran (28) menceritakan pada suatu malam pernah menerima laporan kendaraan roda dua tergembok di kawasan Stasiun Pasarturi, tak jauh dari pos tempat ia bertugas.
    “Pertamanya laporan evakuasi gembok sepeda motor, saya berangkat berdua sama teman saya,” kata Wilfran kepada Kompas.com, Kamis (26/11/2025).
    Sesampai di lokasi, Wilfran dibuat bingung sebab petugas KAI tak memberikan respon apa-apa bila memang ada laporan kejadian. Setelahnya, ia menyisir lokasi dan dipanggil oleh pelapor (perempuan).
    “Saya belum sempat turun diomeli sama pelapornya. Pelapor ini melaporkan sepeda motor pacarnya (laki-laki) digembok sama mantan si pacarnya (perempuan) karena pacarnya punya utang sama mantannya.”
    “Aslinya yang berdebat cewek dengan cewek, mantan dengan pacar,” ucapnya.
    Pelapor meminta petugas damkar membuka gembok pada sepeda motor. Petugas memiliki tanggung jawab untuk memberikan pelayanan namun lebih dulu meminta izin kepada pihak KAI selaku pemangku kebijakan di lokasi.
    “Terus saya tanyakan ke petugas KAI yang sedang koordinasi, saya tunggu di situ mereka debat lama gak selesai-selesai,” terangnya.
    Wilfran pun menanyakan kembali ke pelapor apakah kunci gembok dibuka atau tidak. Tapi, terlapor atau mantan si pacar memaksa tidak. Wilfran pun semakin bingung dihadapkan dua pilihan.
    “Si mantan pacarnya gak mau dibuka karena pacar pelapor punya utang. Mau gak mau, saya di tengah jadi tumbukan antara pelapor dan tukang gembok, akhirnya mereka gondok-gondokan ke saya,” jelasnya.
    Wilfran pun memberikan solusi, ia bisa melayani membongkar gembok tetapi meminta persetujuan ke Polsek setempat karena terpaut ranah hukum.
    “Kalau saya buka, dilaporkan bahwa saya membantu melepaskan orang yang punya masalah. Tapi kalau saya gak bantu, saya bisa dilaporkan yang gembok, jadi mau gak mau harus ke Polsek,” tuturnya.
    Petugas damkar pun kembali ke pos dengan pesan apabila tetap ingin dibuka gemboknya maka silakan menghubungi kembali.
    “Mereka akhirnya ke Polsek, saya pulang gak berani karena masalah uang besar,” paparnya.
    Terpisah, laporan unik yang pernah diterima oleh petugas damkar DPKP Surabaya lainnya, Elfanio (34) yakni mengevakuasi ayam terlepas naik ke atas atap pabrik.
    “Evakuasi ayam, yang ada di atas atap pabrik. Kita udah berangkat dengan alat rescue lengkap ternyata yang dievakuasi seekor ayam,” kata Elfanio disambut tawa.
    Lebih lanjut, Elfanio bilang bahwa suatu hari saat petugas sedang bersantai di ruang rescue, didatangi seseorang yang diduga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) untuk cek khodam.
    “Pernah waktu itu ada orang masuk ke sini tiba-tiba tangannya gini (gerakan layaknya meramal) mau cek khodam. Tapi sepertinya ODGJ,” tuturnya.
    Pengalaman lain, petugas damkar Abdul Aziz (33) pernah menyelam malam-malam selama 1,5 jam untuk mencari sebuah handphone yang nyemplung ke sungai.
    “Cari hp ke sungai malam-malam di daerah Taman Sejarah. Hpnya milik staf area wahana bola apung di taman itu. Bilangnya Iphone tipe terbaru ternyata bukan,” katanya.
    Sebetulnya, petugas tidak diperbolehkan melakukan penyelaman pada malam hari untuk keselamatan. Tetapi, petugas gak ingin mengecewakan warga sehingga memutuskan tetap menyelam.
    “Sebenarnya gak boleh tapi demi pelayanan kami akhirnya nyelam belasan kali sampai 1,5 jam baru ketemu hpnya,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.