Author: Kompas.com

  • Puncak Banjir Rob Jakarta Dimulai, Muara Angke Terendam Pagi Ini
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Desember 2025

    Puncak Banjir Rob Jakarta Dimulai, Muara Angke Terendam Pagi Ini Megapolitan 5 Desember 2025

    Puncak Banjir Rob Jakarta Dimulai, Muara Angke Terendam Pagi Ini
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Banjir rob menggenangi Jalan Dermaga Ujung 1, Muara Angke, Jakarta Utara, Jumat (5/12/2025) sekitar pukul 07.30 WIB.
    Berdasarkan pengamatan
    Kompas.com
    di lokasi, air laut mulai mengalir cukup deras ke Jalan Dermaga 1. Ketinggian air mencapai 10 sentimeter.
    Sejumlah warga mulai memindahkan kendaraan motor ke Jalan Dermaga Ujung yang memiliki posisi lebih tinggi dan jauh dari tempat air laut mengalir.
    Meskipun demikian, masih terdapat warga yang menerobos genangan
    banjir rob
    menuju ke arah jembatan
    Muara Angke
    .
    Sejumlah warga yang berjalan kaki terlihat menarik celananya agar tidak terendam dalam genangan.
    Terlihat juga seorang warga yang memilih berjalan di atas tanggul pembatas antara Jalan Dermaga 1 dengan deretan rumah warga agar terhindar dari genangan banjir rob.
    Roby (31),
    warga setempat
    , mengatakan wilayah tersebut memang sering kali terjadi banjir rob.
    “Sering sih. Kita langganan tiap bulan. Kadang sebulan itu bisa tiga kali. Hari pertama kecil, hari kedua lumayan, hari ketiga gede,” katanya saat ditemui
    Kompas.com
    pada Jumat.
    Hal itu membuat warga sekitar sudah terbiasa dan seringkali hanya memindahkan motor sebagai persiapan terjadi rob.
    “Tinggal mindahin motor saja. Yang paling penting motor, kita taruh di depan buat akses keluar,” ujarnya.
    Roby menambahkan, banjir rob biasanya baru surut sekitar pukul 19.00 WIB.
    “Surutnya malam, biasanya jam 19.00 WIB tuh baru surut,” tambahnya.
    Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memprediksi puncak
    banjir rob di pesisir Jakarta
    terjadi pada hari ini Jumat (5/12/2025) sekitar pukul 09.00 WIB.
    Dia pun mengingatkan warga pesisir untuk bersiap menghadapi banjir rob hingga 10 Desember 2025.

    Puncak banjir rob
    itu tanggal 5 jam 09.00 pagi,” ucap Pramono di Jakarta Pusat, Kamis (4/12/2025).
    Untuk mengantisipasi dampak rob, Pramono mengatakan telah meminta jajaran terkait, khususnya Dinas Sumber Daya Air dan BPBD, untuk mempersiapkan langkah mitigasi.
    Ia menyebut sejumlah titik rawan seperti Muara Angke, Marunda, dan kawasan pesisir lainnya sudah dimonitor sejak awal.
    “Terutama tempat-tempat yang kita sudah prediksi banjir rob itu akan terjadi, salah satunya adalah misalnya Muara Angke, Marunda, dan sebagainya. Sehingga dengan demikian, mitigasi bencana ini menjadi penting,” lanjut dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Macet Panjang di Ciledug yang Tak Kunjung Reda Meski Berganti Hari
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Desember 2025

    Macet Panjang di Ciledug yang Tak Kunjung Reda Meski Berganti Hari Megapolitan 5 Desember 2025

    Macet Panjang di Ciledug yang Tak Kunjung Reda Meski Berganti Hari
    Editor
    TANGERANG, KOMPAS.com
    — Kemacetan berkepanjangan kembali membayangi ruas Jalan KH Hasyim Ashari, Ciledug, Tangerang, Kamis (4/12/2025) malam.
    Dua pekerjaan yang berjalan bersamaan, galian kabel fiber optik dan perbaikan badan jalan, membuat jalur utama menuju Jembatan Ciledug Indah itu menyempit.
    Dari arah perempatan Ciledug, laju kendaraan tersendat hingga sekitar 1,5 kilometer.
    Tanah galian yang bercampur air hujan menyebar ke badan jalan, membuat pengendara motor berebut ruang sempit dan mobil harus merayap tanpa jeda.
    Di trotoar, gundukan tanah merah serta karung-karung berisi tanah bekas galian tampak disimpan seadanya.
    Sebuah papan peringatan bertuliskan pekerjaan relokasi kabel fiber optik berdiri di antara tumpukan itu. Kemacetan semakin parah saat mendekati Jembatan Ciledug Indah.
    Pada segmen sekitar 300 meter, perbaikan jalan masih berlangsung.
    Salah satu sisi jalan rusak berat dan tidak bisa dilalui, sehingga kendaraan hanya bisa melewati satu jalur. Setelah melewati titik itu, arus baru kembali normal.
    Situasi serupa terjadi di Jalan
    Cipondoh Raya
    . Dari arah Pasar Bengkok menuju Ciledug Indah, antrean kendaraan teramati mencapai hampir 3 kilometer.
    Warga yang melintas mengaku kondisi macet telah berlangsung sejak dua hari terakhir tanpa perubahan berarti.
    Trisna (34), warga Ciledug, mengatakan kemacetan berlangsung nyaris sepanjang hari.
    “Ini udah dari kemarin, sudah dua hari ini,” ujarnya.
    Ia menambahkan bahwa macet terjadi tanpa mengenal waktu.
    “Dari pagi sampai malam kaya gini. Soalnya lagi ada perbaikan di sana (Ciledug Indah),” kata dia.
    Menurutnya, penyempitan jalur menjadi sumber utama kepadatan.
    “Dari kemarin macetnya sama aja, mau jam sibuk atau enggak jam sibuk, itu macet karena di sana satu jalur doang,” sambungnya.
    Angga (28), juru parkir di salah satu ruko di sekitar lokasi, menilai kemacetan semakin berat sejak galian kabel dilakukan.
    “Ini buat kabel di bawah tanah. Udah jalan satu minggu galiannya,” ujar Angga.

    Ia mempersoalkan kondisi galian yang dinilai tidak dibereskan dengan baik.
    “Kondisinya berantakan banget, banyak tanah. Enggak dirapihin sama mereka,” jelasnya.
    Angga berharap pekerjaan segera selesai agar aktivitas warga tidak terus terganggu.
    “Semoga cepet selesai, kasihan yang lewat, macet terus dari pagi sampai malam,” ucapnya.
    Hingga Kamis malam menjelang pukul 21.00 WIB, kemacetan di kedua ruas itu masih belum terurai.
    Tidak tampak petugas yang mengatur lalu lintas, sehingga warga berinisiatif membantu mengurai kepadatan secara mandiri di tengah jalan yang menyempit.
    (Reporter: Intan Afrida Rafni | Editor: Larissa Huda)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dituding Pungli, UPT Pasar Kemiri Muka Minta Pengelolaan TPS Diambil Alih DLHK Depok
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Desember 2025

    Dituding Pungli, UPT Pasar Kemiri Muka Minta Pengelolaan TPS Diambil Alih DLHK Depok Megapolitan 5 Desember 2025

    Dituding Pungli, UPT Pasar Kemiri Muka Minta Pengelolaan TPS Diambil Alih DLHK Depok
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com –
    UPT Pasar Kemiri Muka meminta pengelolaan sampah di tempat pembuangan sementara (TPS) pasar diambil alih oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok.
    Hal tersebut agar dapat mencegah tuduhan berulang soal dugaan
    pungutan liar
    ke warga setiap kali adanya penumpukan sampah di TPS Pasar Kemiri Muka.
    Kepala
    UPT Pasar Kemiri Muka
    Budi Setianto mengatakan TPS pasar saat ini memang difungsikan menampung sampah pedagang dan warga Kelurahan Kemiri Muka.
    “Pertama, TPS itu kalau memang digunakan selain untuk pedagang kami, atau bisa mengakomodir RT dan RW sekitar, sebaiknya ada MoU berisikan penyerahan khusus untuk wilayah TPS ke DLHK,” kata Budi kepada Kompas.com, Kamis (4/12/2025).
    Menurut Budi, solusi ini dapat memastikan aliran retribusi sampah yang dibayar warga akan masuk ke kas daerah.
    Sementara pengelola pasar tetap berfokus menjalankan tanggung jawab sesuai Peraturan Daerah (Perda) yaitu melakukan penarikan retribusi kebersihan sebesar Rp 3.500 per hari ke total 245 pedagang.
    Disebutkan, Budi hanya memperoleh uang Rp 820.000-850.000 dari para pedagang dan langsung ditransfer ke rekening kas daerah.
    “Enggak ada (penarikan). Bisa dipastikan 100 persen, kami UPT pasar tidak berurusan dengan itu (retribusi pengangkutan sampah warga),” jelas Budi.
    Di samping itu, kondisi sampah menumpuk di TPS yang sempat menjadi sorotan bisa dikarenakan minimnya pengangkutan dari DLHK.
    “Janji DLHK itu sekitar seminggu tiga kali pengangkutan sampah. Tapi ternyata kadang-kadang dalam satu minggu cuma dua kali, bahkan sekali,” terang Budi.
    Sebelumnya, Pemerintah
    Kota Depok
    menelusuri dugaan pungli retribusi sampah di TPS Pasar Kemiri, Kota Depok.
    Dugaan ini muncul berdasarkan informasi yang diterima Wakil Wali Kota Depok Chandra Rahmansyah saat meninjau penumpukan sampah di TPS Pasar Kemiri, Senin (17/11/2025).
    Disebutkan, Pemkot Depok akan melakukan pemeriksaan secara komprehensif di lingkungan warga sekitar TPS terlebih dahulu.
    “Saya juga minta ke Pak Lurah untuk menindaklanjuti, mengumpulkan pengurus RW untuk berdiskusi. Jadi bagaimana pembuangan sampah (mereka)? Jangan-jangan dari RW sudah dipungut (retribusi),” ucap Chandra di lokasi, Senin.
    TPS Pasar Kemiri merupakan milik swasta dan dalam tanggung jawab pengelola pasar. Sampah yang diangkut ke sana hanya sampah pasar.
    “Retribusinya ke mana? Nah itu kan bisa dikatakan pungli kalau ada, pungli di bidang sampah. Akibatnya kayak begini, sampah enggak keurus (tidak terkontrol),” ujar Chandra.
    “Jadi yang tidak bayar retribusi juga buang sampahnya ke sini. Nah ini akan kita cek, akan kita dalami,” sambungnya.
    Berdasarkan data Kelurahan Kemiri Muka, sebanyak 1.155 kartu keluarga (KK) membuang sampah ke TPS Pasar Kemiri Muka.
    Data ini dikumpulkan dari warga RW 15, RW 16, RW 6, RW 12, RW 7, dan RW 13.
    Keenam RW itu diketahui melakukan pembayaran retribusi dari warga ke pengelola TPS untuk kepentingan pengangkutan sampah.
    Diperkirakan, penarikan uang dari warga untuk sampah mulai dari Rp 25.000 per bulan tapi sudah termasuk uang keamanan lingkungan.
    “Iya ada soal penarikan uang sampah ke TPS, tapi saya enggak tahu persis berapanya, yang tahu cuma UPT atau pengelola pasar,” ujar Lurah Kemiri Muka Bahrul Ulum, Rabu (26/11/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Puncak Banjir Rob Hari Ini, Warga Muara Angke: Udah Biasa, Tinggal Mindahin Motor Aja
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Desember 2025

    Puncak Banjir Rob Hari Ini, Warga Muara Angke: Udah Biasa, Tinggal Mindahin Motor Aja Megapolitan 5 Desember 2025

    Puncak Banjir Rob Hari Ini, Warga Muara Angke: Udah Biasa, Tinggal Mindahin Motor Aja
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Sudah biasa dan hampir setiap bulan menghadapi banjir rob, sebagian warga di kawasan pesisir Muara Angke, Jakarta Utara, tak lagi melakukan persiapan khusus.
    Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta mewanti-wanti masyarakat agar bersiap karena puncak
    banjir rob
    di Jakarta akan terjadi hari ini, Jumat (5/12/2025).
    Roby (31), salah seorang warga setempat, mengatakan bahwa persiapan warga kini hanya sebatas memindahkan motor ke tempat yang lebih aman.
    Motor menjadi prioritas utama karena menjadi sarana mobilitas sehari-hari.
    “Sudah enggak ada persiapan sih, Mas. Tinggal mindahin motor saja. Yang paling penting motor, kita taruh di depan buat akses keluar,” ujar Roby saat ditemui Kompas.com di
    Muara Angke
    , Jumat pagi.
    Menurut Roby, barang-barang rumah tangga seperti perabotan dan kasur tidak lagi dipindahkan.
    Banyak warga yang sudah menaruh barang di luar atau membiarkannya di tempat tinggi karena sudah mengetahui pola banjir rob di wilayah tersebut.
    “Perabotan, kasur itu sudah enggak dipindah lagi. Ada yang sudah ditaruh di luar. Karena sudah tahu puncaknya hari ini, ya sudah pada di luar barang-barangnya,” ucapnya.
    Roby menyebut rob di wilayahnya terjadi hampir setiap bulan, bahkan bisa sampai tiga kali dalam satu periode.
    “Sering sih. Kita langganan tiap bulan. Kadang sebulan itu bisa tiga kali. Hari pertama kecil, hari kedua lumayan, hari ketiga gede,” tuturnya
    Pakpahan, warga Muara Angke lainnya, mengatakan, banjir rob di wilayah tersebut juga terjadi mengikuti naiknya permukaan air laut.
    “Kalau air lautnya naik, ya di sini juga ikut luber airnya,” ujarnya.
    Ia telah mengetahui informasi mengenai puncak rob pada hari ini.
    Meski begitu, ia berharap rob tidak terlalu tinggi pada hari ini.
    “Mudah-mudahan hari ini jangan besar,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cerita Rahmad Gratiskan Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera Makan di Warungnya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Desember 2025

    Cerita Rahmad Gratiskan Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera Makan di Warungnya Megapolitan 5 Desember 2025

    Cerita Rahmad Gratiskan Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera Makan di Warungnya
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com –
     Warung Mie Aceh Semeru di Kota Bogor memberikan makan secara gratis kepada mahasiswa asal Aceh dan Sumatera yang terdampak bencana.
    Di tempat yang hanya berukuran lebar sekitar enam meter dan panjang 10 meter ini, sebuah piring kaca dengan hidangan mi aceh disajikan lengkap beserta menu lainnya untuk
    mahasiswa perantauan
    asal Aceh dan Sumatera.
    Mereka bebas memesan menu apa pun yang ingin dimakan.
    Bagi pemilik
    Warung Mie Aceh Semeru
    , Rahmad, bantuan ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa asal Aceh dan Sumatera yang sedang berada di masa-masa sulit.
    “Biasanya kan kalau terjadi musibah, kita hanya fokus ke korban yang berdampak langsung. Sedangkan korban-korban yang tidak secara langsung seperti anak-anak (mahasiswa perantauan) itu sering terlupakan, padahal mereka juga harus kita bantu,” ucap Rahmad saat ditemui, Kamis (4/12/2025).
    Rahmad mengungkapkan, banyak mahasiswa yang datang ke warung makannya masih belum bisa berkomunikasi dengan keluarga di kampung halamannya hingga saat ini.
    Belum lagi soal kiriman uang dari keluarga yang tak kunjung diterima akibat situasi dan kondisi yang terjadi.
    Padahal, mereka butuh biaya untuk kuliah dan makan sehari-hari.
    “Mereka harus bertahan hidup di tempat perantauan. Sementara, mereka juga butuh biaya untuk kuliah dan makan,” tuturnya.
    “Saya ikut merasakan apa yang mereka alami. Rumah keluarga saya di Aceh juga hancur. Akses bantuan dan komunikasi terputus. Kebetulan saya punya rezeki lebih, jadi saya bantu sebisa mungkin. Sudah saatnya kita saling bantu membantu,” imbuh dia.
    Lebih dari 40 mahasiswa dibantu Rahmad tak menyangka apa yang dilakukannya ternyata membawa dampak luar biasa bagi mahasiswa asal Aceh dan Sumatera yang sedang menimba ilmu di Bogor.
    Baru empat hari kegiatan sosial ini dilakukan, sudah lebih dari 40 mahasiswa dari sejumlah kampus di Bogor yang datang.
    Mereka mendapat pelayanan layaknya tamu yang berkunjung.
    Para mahasiswa dipersilakan untuk memesan makanan dan minuman apa pun dan tanpa dipungut biaya.
    Bahkan, bantuan berupa sembako dan donasi berupa uang tunai juga diberikan kepada mereka untuk meringankan beban.
    “Ada yang rutin datang ke sini untuk makan. Nanti setelah makan kita berikan bantuan sembako sama donasi, uang saku ah untuk bantu-bantu,” sebutnya.
    “Sebenarnya, saya enggak buka donasi. Tapi justru malah banyak orang yang datang untuk kasih donasi. Jadi, saya hanya menerima donasi dari orang-orang yang saya kenal aja,” tambahnya.
    Rahmad menyampaikan, kegiatan sosialnya ini akan terus berlanjut hingga wilayah Aceh dan Sumatera benar-benar sudah pulih.
    Selama wilayah di Aceh dan Sumatera masih butuh penanganan, selama itu pula Warung Mie Aceh Semeru akan terus berbagi.
    “Untuk makan gratis di Mie Aceh Semeru ini sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Selama belum kondusif, Mie Aceh Semeru ini menjadi rumah kedua bagi mereka. Silakan datang ke sini, makan sepuasnya, makan semaunya,” pungkas dia.
    Kompas.com
    bersama Kitabisa membuka penggalangan dana untuk membantu masyarakat Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang terdampak bencana.
    Dukungan Anda dapat disalurkan melalui tautan berikut: 
    https://kitabisa.com/campaign/bantuwargataptengsibolga
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Usut Dugaan Pembalakan Liar, Menhut Ambil Sampel Kayu Gelondong Banjir Sumatera
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        5 Desember 2025

    Usut Dugaan Pembalakan Liar, Menhut Ambil Sampel Kayu Gelondong Banjir Sumatera Nasional 5 Desember 2025

    Usut Dugaan Pembalakan Liar, Menhut Ambil Sampel Kayu Gelondong Banjir Sumatera
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengaku sudah mengambil sampel kayu gelondongan di banjir Sumatera untuk mengusut dugaan adanya pembalakan liar.
    Raja Juli menyebut, sampel kayu itu diambil menggunakan teknologi alat identifikasi kayu otomatis (AIKO).
    “Sudah. Jadi, kami tadi ada teknologi sederhana yang biasa teman-teman lakukan, namanya AIKO. Jadi, dengan AIKO ini kita akan mengetahui anatomi kayu, berikut misalkan apabila ada cacat di kayu,” ujar Raja Juli, usai pertemuan dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, di Gedung Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (4/12/2025) malam.
    Ia mengatakan,
    teknologi AIKO
    akan mengidentifikasi apakah kayu-kayu itu benar ditebang serta dari mana asal-muasal kayu tersebut.
    “Misalkan apakah itu ditebang, apakah itu didorong pakai buldoser, itu juga bisa menjadi indikasi nanti. Kalau buldoser, kira-kira di mana kejadiannya, kalau ditebang secara rapi, kira-kira di mana,” tutur dia.
    “Jadi, ada indikasi-indikasi awal yang belum konklusif, nanti kami sampaikan,” sambung dia.
    Sementara itu, Kapolri mengungkap adanya temuan tim gabungan dalam penyelidikan gelondongan kayu yang terbawa banjir di Sumatera.
    Sigit mengatakan, sejumlah kayu yang ditemukan pada saat
    banjir Sumatera
    itu terdapat potongan dari gergaji mesin atau senso.
    “Jadi, yang jelas, dari temuan tim di lapangan ada berbagai jenis kayu. Kami dapati ada beberapa yang ada bekas potongan dari
    chainsaw
    (gergaji mesin/senso). Itu yang akan kami dalami,” tutur dia.
    Oleh karena itu, Polri dan Kemenhut telah membentuk Satgas Gabungan untuk mengusut asal gelondongan kayu itu.
    “Tim sedang turun, nanti bersama-sama dengan tim dari Kehutanan untuk menyusuri dari daerah aliran sungai yang terdampak sampai tarik ke hulu dan hilirnya,” ujar Sigit.
    Untuk diketahui, per hari ini, 4 Desember 2025, jumlah
    korban tewas
    akibat banjir bandang dan tanah longsor di tiga provinsi, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, bertambah menjadi 863 orang.
    Masih terdapat 170 korban hilang yang masih dicari keberadaannya di Provinsi Aceh, 127 jiwa di Sumatera Utara, dan 221 jiwa di Sumatera Barat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Seharian Gibran Menerjang Lumpur, Merangkul Air Mata Korban di 3 Provinsi Banjir Sumatera
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        5 Desember 2025

    Seharian Gibran Menerjang Lumpur, Merangkul Air Mata Korban di 3 Provinsi Banjir Sumatera Nasional 5 Desember 2025

    Seharian Gibran Menerjang Lumpur, Merangkul Air Mata Korban di 3 Provinsi Banjir Sumatera
    Tim Redaksi
    AGAM, KOMPAS.com
    – Sinaran mentari pagi masih cerah ketika motor trail yang dinaiki Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka berhenti sejenak di tengah jalan tanah yang becek setelah diterjang banjir dan longsor.
    Tanah yang masih basah imbas banjir bandang di Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, membuat jalur itu agak licin dan masih sulit dilewati mobil.
    Dari atas motor, Gibran turun untuk melihat langsung banyaknya pemukiman warga desa setempat yang masih porak-poranda akibat bencana tersebut.
    Hingga Kamis (4/12/2025), masih ada puluhan
    korban hilang
    di wilayah itu.
    Bersama dengan Bupati Agam Benni Warlis dan pejabat terkait lainnya, mereka berbincang sambil menyusuri jalanan yang masih berlumpur.
    Tanpa menggunakan sepatu boots, Gibran dan rombongan terus berjalan hingga ke mulut jalan.
    Rumah-rumah warga setempat hancur dan berantakan. Kendaraan warga rusak terendam banjir.
    Masih ada pula tumpukan kayu serta batang pohon baik di dalam rumah warga maupun di sisi kanan dan kiri jalan.
    Bau anyir yang tercium pekat di lokasi juga menghentikan Wapres RI mendatangi lokasi tersebut.
    Selain naik motor untuk meninjau pemukiman warga terdampak banjir, ia juga menyapa warga terdampak banjir di Agam.
    Tangisan seorang wanita paruh baya pecah di hadapan Gibran yang datang ke posko pengungsian di Kelurahan Salareh Aia.
    Ibu tersebut menangis sambil mencurahkan perasaannya atas musibah yang menimpa dirinya.
    Dengan penuh keprihatinan, Gibran mendengarkan sambil memberi penguatan.
    Gibran juga menanyakan kondisi warga lainnya sambil mendengarkan serta mencatat keluhan dan harapan mereka.
    Wakil Presiden RI ini juga menyampaikan permintaan maaf dan duka cita mendalam untuk para korban bencana di Sumatera.
    Dia memastikan negara hadir sehingga warga Sumatera tidak sendirian memikul beban akibat bencana di Tanah Minang.
    “Salam dari Bapak Presiden Prabowo, ini saya haturkan dukacita yang mendalam kepada seluruh korban. Saya mohon maaf sebelumnya. Bapak-Ibu tidak sendiri, warga Sumatera tidak sendiri. Kami diperintah Bapak Presiden untuk melakukan percepatan pemulihan pasca bencana ini,” tegas Gibran, pada Kamis.
    Gibran juga memastikan distribusi
    bantuan logistik
    akan terus dipercepat lewat jalur darat, udara, dan laut.
    Pemerintah juga akan mempercepat perbaikan akses komunikasi, jalan, serta fasilitas umum, hingga sekolah.
    Dia juga berpesan agar tenda, makanan, serta sanitasi di pengungsian diperhatikan. Kelompok rentan juga harus menjadi prioritas.
    “Sekali lagi Bapak-Ibu, ini tadi sudah saya catat masukan-masukannya. Sekali lagi kami sudah diperintah Pak Presiden untuk melakukan percepatan pemulihan anak-anak, sekolahnya, dan lain-lainnya, nanti akan kami prioritaskan, akan segera kami laporkan,” tutur dia.
    Dari Agam, Gibran langsung meluncur ke Sumatera Utara, tepatnya Batang Toru, Tapanuli Selatan, untuk menyapa para pengungsi dan melihat perkembangan kondisi pascabanjir.
    Perjalanan sekitar satu jam ditempuh Gibran sambil menaiki helikopter.
    Teriknya matahari tidak menyurutkan semangat pengungsi di posko Desa Garoga, Batang Toru, untuk menemui Gibran yang datang ke desanya.
    Warga berbondong-bondong membawa ponselnya untuk mengabadikan momen bersama Wakil Presiden RI.
    Mulai dari ibu-ibu, ada juga bapak-bapak hingga anak-anak antusias melihat Gibran.
    Beberapa warga mencurahkan keluhannya kepada Gibran, khususnya soal bantuan logistik.
    Gibran berjanji bahwa bantuan akan segera datang.
    “Ada uang, Pak, tapi barangnya enggak ada,” ucap seorang ibu kepada Gibran.
    “Bantuannya datang semua, Bu, hari ini ya. Ini kan karena terputus,” jawab Gibran.
    Di lokasi yang sama, ia juga menenangkan seorang lansia.
    “Tenang saja ya. Nanti ibu di pengungsian sini dulu ya,” ucap Gibran.
    Akses jalan yang putus di Desa Garoga juga ditinjau langsung oleh Gibran.
    Ia menyaksikan langsung akses jalan itu sudah disambung sementara dengan menggunakan batang pohon yang besar.
    Titik posko pengungsian di Desa Batu Hula, Batang Toru, juga didatangi Gibran.
    Di situ, ia juga menanyakan keadaan serta keluhan masyarakat.
    Ruangan pengungsian menjadi semakin ramai ketika anak-anak mendapatkan mainan dan buku dari Gibran.
    Suara anak-anak dan ibu yang membawa anak memberi sedikit keceriaan di tengah air mata dan duka masyarakat Sumatera.
    Gibran pun meminta kepada daerah agar warga di pengungsian mendapat pelayanan terbaik.
    Ia janji akan segera mencari solusi atas keluhan para korban.
    “Bapak-Ibu, sekali lagi saya mohon maaf. Bapak-Ibu tidak sendiri, warga Sumatera tidak sendiri, kami di sini untuk Bapak-Ibu semua ya,” ujar Gibran, di posko Desa Batu Hula.
    Kegiatan Gibran tidak berhenti di Sumatera Utara saja. Putra Presiden ke-7 RI Joko Widodo ini melanjutkan perjalanannya ke Aceh Singkil untuk mengecek akses jalan dan jembatan yang putus imbas banjir.
    Matahari siang belum juga beranjak ketika Gibran menapaki jalan yang retak dan patah di Desa Ujung Bawang, Aceh Singkil.
    Serpihan aspal yang terbelah menjadi saksi bisu derasnya banjir yang terjadi beberapa hari sebelumnya.
    Di tepi jalan patah itu, ada rumah panggung yang dihuni lansia. Wajahnya keriput, namun tatapannya hangat.
    Gibran kemudian mendatangi lansia yang berdiri di teras rumah kayu dan menyalamnya sambil membungkukkan badan sebagai bentuk penghormatan.
    Kemudian, ia membagikan sembako untuk masyarakat sekitar dan mainan serta buku untuk anak-anaknya.
    Perjalanan dilanjutkan ke Desa Gosong Telaga Barat.
    Di sana ada Jembatan Anak Laut yang tadinya terbuat dari beton, namun kini sudah hilang tanpa sisa.
    Warga setempat menyiapkan sampan untuk menjadi pengganti jembatan yang hancur.
    Menjelang sore hari, perjalanan Gibran diakhiri dengan memastikan ketersediaan logistik di Sumatera.
    Lanud TNI AU Soewondo, Medan, menjadi salah satu tempat penyimpanan logistik.
    Di hanggar yang luas, ia memeriksa tumpukan logistik berupa air mineral, makanan, obat-obatan, dan kebutuhan darurat lain yang siap dikirim ke wilayah terdampak bencana.
    Gibran berkeliling didampingi Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution serta jajaran TNI saat melakukan peninjauan dan memastikan distribusi menjangkau daerah yang membutuhkan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 5
                    
                        Buku Catatan Hitam Gibran dan Curhat Warga Sumatera yang Tak Mau Terlewatkan
                        Nasional

    5 Buku Catatan Hitam Gibran dan Curhat Warga Sumatera yang Tak Mau Terlewatkan Nasional

    Buku Catatan Hitam Gibran dan Curhat Warga Sumatera yang Tak Mau Terlewatkan
    Tim Redaksi
    KABUPATEN AGAM, KOMPAS.com
    – Di tengah kerumunan korban terdampak bencana di Sumatera, ada satu benda sederhana yang turut mencuri perhatian, yakni buku catatan warna hitam dan pulpen yang dibawa Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka.
    Buku itu berukuran kecil. Namun, isinya penuh dengan coretan tentang curahan hati warga di Sumatera.
    Buku catatan hitam milik Gibran itu digenggamnya setiap kali sedang berdialog dengan para warga Sumatera di
    posko pengungsian
    pada Kamis (4/12/2025).
    Sambil mendengarkan curahan hati warganya, Gibran membuat catatan-catatan kecil dalam buku hitam tersebut.
    Di posko pengungsian Kelurahan Salareh Aia, Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Gibran mencoret-coret catatannya saat mendengar seorang bapak meminta ada atensi pemerintah untuk
    pendidikan anak-anak
    yang terdampak bencana.
    Pria paruh baya itu meminta agar pemerintah memberikan bantuan untuk pendidikan bagi anak-anak yang ada di pengungsian.
    Sebab, bencana yang melanda daerahnya membuat banyak warga di Agam tidak lagi bisa bertani.
    “Pak Wapres, permintaan kami kepada pemerintahan, Pak Prabowo Gibran. Pendidikan anak-anak kami, Pak Wapres. Kalau bisa, kami yang korban ini, anak-anak kami dikasih beasiswa atau dibebaskan menjelang kami bisa hidup kembali, kami bisa berusaha kembali, Pak Wapres,” pinta bapak tersebut.
    Saat mendengarkan keluhan bapak itu, Gibran beberapa kali menuliskan sesuatu di buku catatan hitamnya.
    Tidak hanya di Agam, buku catatannya itu ikut dibawanya saat mengunjungi posko yang ada di Desa Batu Hula, Batang Toru, Sumatera Utara, pada hari yang sama.
    Selama berbicara dengan warga, ia membuat catatan-catatan dalam buku hitamnya.
    Gestur ini berulang setiap kali ada warga yang menyampaikan masalah atau permintaan kepada dirinya.
    Di hadapan masyarakat Sumatera Barat, Gibran pun menegaskan sudah mencatat semua masukan warga.
    Keluhan warga di pengungsian yang disampaikan kepadanya ada terkait masalah sekolah hingga rumah.
    Setiap masukan dan keluhan yang ditulisnya di buku catatan hitam akan dilaporkan kepada Presiden RI Prabowo Subianto untuk ditindaklanjuti.
    “Sekali lagi Bapak-Ibu, ini tadi sudah saya catat masukan-masukannya,” ungkap Gibran.
    Menurut dia, Prabowo juga sudah memerintahkan semua jajaran agar mempercepat pemulihan bencana di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.
    “Sekali lagi kami sudah diperintah Pak Presiden untuk melakukan percepatan pemulihan anak-anak, sekolahnya, dan lain-lainnya, nanti akan kami prioritaskan, akan segera kami laporkan,” tegas dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Seharian Gibran Menerjang Lumpur, Merangkul Air Mata Korban di 3 Provinsi Banjir Sumatera
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        5 Desember 2025

    6 Kali Gibran Tegaskan Warga Sumatera Tidak Sendiri di Bencana Banjir dan Longsor Nasional 5 Desember 2025

    6 Kali Gibran Tegaskan Warga Sumatera Tidak Sendiri di Bencana Banjir dan Longsor
    Tim Redaksi
    KABUPATEN AGAM, KOMPAS.com
    – Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka beberapa kali menegaskan bahwa warga di Sumatera tidak sendirian dalam menghadapi bencana banjir dan longsor.
    Dari pantauan Kompas.com, Gibran menyatakan hal itu sebanyak enam kali di hadapan warga yang masih mengungsi akibat bencana tersebut.
    Saat mengunjungi posko yang ada di Kelurahan Salareh Aia, Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, ia menyampaikan penegasan bahwa
    warga Sumatera
    tidak sendirian, sebanyak dua kali.
    Gibran juga menyampaikan salam dari Presiden RI Prabowo Subianto serta permohonan maaf kepada semua korban.
    “Salam dari Bapak Presiden Prabowo, ini saya haturkan duka cita yang mendalam kepada seluruh korban. Saya mohon maaf sebelumnya. Bapak-Ibu tidak sendiri, warga Sumatera tidak sendiri,” kata Gibran, dengan ekspresi yang sedih, Kamis (5/12/2025).
    Gibran menuturkan, Presiden Prabowo sudah memerintahkan percepatan pemulihan pascabencana.
    “Distribusi logistik, bantuan, ini akan terus dipercepat lewat jalur darat, udara, laut. Lalu untuk, tadi sudah disampaikan juga, perbaikan-perbaikan akses komunikasi, puskesmas, sekolah, jembatan, jalan, ini juga akan dipercepat agar arus
    bantuan logistik
    , BBM ini bisa lancar kembali,” tutur dia.
    Ia menitipkan pesan agar setiap pengungsian menjaga kebutuhan masyarakat, di antaranya tenda, makanan, serta sanitasi.
    Gibran juga memohon agar lansia, anak-anak, dan ibu hamil yang mengungsi untuk diprioritaskan.
    Ia menambahkan, semua keluhan warga di pengungsian tersebut sudah dicatat dan akan segera dilaporkan ke Prabowo.
    Wakil Presiden RI ini pun mengakhiri pernyataannya dengan kembali menyatakan bahwa warga Sumatera tidak sendirian.
    “Jadi Bapak-Ibu, tidak sendiri. Warga Sumatera, tidak sendiri, kami nanti akan terus turun ke lapangan,” tegas dia.
    Selanjutnya, Gibran kembali menegaskan hal yang sama ketika mengunjungi Sumatera Utara.
    Di hadapan seratusan pengungsi di posko Desa Batu Hula, Batan Toru, Tapanuli Selatan, Gibran juga menegaskan bahwa warga Sumatera tidak sendiri di tengah bencana.
    “Bapak-Ibu, sekali lagi saya mohon maaf. Bapak-Ibu tidak sendiri, warga Sumatera tidak sendiri, kami di sini untuk Bapak-Ibu semua ya,” ujar Gibran, di Tapanuli Selatan.
    Dia juga mendorong agar ada percepatan penyaluran distribusi bantuan serta perbaikan akses jalan agar tidak lagi ada daerah terisolir.
    “Ini saya diperintah oleh Pak Presiden bersama Pak Wamen untuk mempercepat penanganan dan pemulihan bencana. Ini saya ditemani kepala-kepala daerah,” ungkap Gibran.
    Gibran juga akan memastikan bahwa warga di pengungsian mendapat pelayanan terbaik.
    Ia janji akan segera mencari solusi atas keluhan para korban.
    “Sekali lagi kita pastikan ya Pak, yang di pengungsian mendapatkan pelayanan yang baik. Tadi banyak yang mengeluhkan masalah sekolah, rumah, nanti kami bantu ya Bapak-Ibu ya. Terima kasih dan sekali lagi saya mohon maaf yang sebesar-besarnya,” tutup dia.
    Salurkan bantuan Anda untuk korban
    banjir Sumatera
    lewat tautan donasi ini:
    https://kmp.im/BencanaSumatera
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dua Cara Mudah Cek Nama Penerima BLT Rp 900.000 Lewat Ponsel Megapolitan 4 Desember 2025

    Dua Cara Mudah Cek Nama Penerima BLT Rp 900.000 Lewat Ponsel

    Megapolitan

    4 Desember 2025