Author: Kompas.com

  • Peringati Hari Susu Nasional 2025, Pertamina Perkuat Program DEB Ketahanan Pangan dari Desa

    Peringati Hari Susu Nasional 2025, Pertamina Perkuat Program DEB Ketahanan Pangan dari Desa

    Peringati Hari Susu Nasional 2025, Pertamina Perkuat Program DEB Ketahanan Pangan dari Desa
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com –
    Peringatan
    Hari Susu Nasional
    2025 sukses digelar di
    car free day
    Jakarta, Minggu (15/6/2025).
    Ratusan peserta berkumpul sepanjang 1,1 kilometer dari Bundaran Hotel Indonesia hingga Taman Budaya Dukuh Atas
    Tahun ini, Hari Susu Nasional mengusung tema “Penuhi Gizi melalui Konsumsi Susu” dan slogan “Susu untuk Negeri: Segelas Susu untuk Indonesia yang Lebih Sehat.”
    Saat membuka acara, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menegaskan bahwa
    ketahanan pangan
    merupakan salah satu program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
    Hal itu juga sejalan dengan inisiatif
    Desa Energi Berdikari
    (DEB)
    Ketahanan Pangan

    Pertamina
    . Saat ini, dari total 172 DEB yang tersebar di seluruh Indonesia, sebanyak 103 di antaranya telah berkontribusi secara aktif dalam mendukung ketahanan pangan melalui pendekatan energi berbasis masyarakat.
    Inisiatif tersebut tidak hanya berfokus pada hasil pertanian, tetapi juga menempatkan energi baru dan terbarukan (EBT) sebagai fondasi untuk membangun sistem pangan yang berkelanjutan.
    Pada kesempatan itu, Zulkifli Hasan bersama jajaran turut mengunjungi
    booth
    Pertamina. Mereka mendapat penjelasan langsung dari Corporate Secretary Pertamina Brahmantya S Poerwadi serta Vice President (VP) Corporate Social Responsibility (CSR) dan Small Medium Enterprise Partnership Program (SMEPP) Management Pertamina Rudi Ariffianto.
    “Pertamina mendukung penuh penyelenggaraan Hari Susu Nasional ini karena sejalan dengan salah satu dari tiga pilar tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) Pertamina, yakni pilar kesehatan, khususnya pendidikan ibu dan anak. Konsumsi susu menjadi aspek penting yang perlu terus digalakkan,” ujar Brahmantya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu.
    Rudi menambahkan, program DEB Ketahanan Pangan Pertamina mencakup berbagai sektor, seperti pertanian, peternakan, perikanan, sayur, palawija, dan susu.
    “Saat ini, kelompok masyarakat mitra DEB Pertamina telah berhasil memproduksi total 1.050 liter susu per hari di empat desa dari 103 DEB Ketahanan Pangan. Program tersebut turut membantu dan mendukung para petani untuk meningkatkan produktivitasnya,” ucap Rudy.
    Empat DEB yang secara khusus mengembangkan peternakan sapi perah, yaitu di Desa Keposong, Desa Sruni, dan Desa Gedangan di Kabupaten Boyolali, serta Desa Suntejaya, Kabupaten Bandung,
    Adapun Desa Keposong merupakan salah satu contoh yang menonjol. Pasalnya, hampir setiap rumah di sana memiliki sapi perah. Kotoran sapi yang sebelumnya menjadi limbah pun diolah menjadi biogas dengan kapasitas 20 meter kubik melalui lebih dari 100 unit
    biodigester
    .
    Hasilnya, warga yang semula bergantung pada gas elpiji kini tidak lagi.
    Warga Boyolali juga mengolah susu menjadi produk bernilai tambah, seperti tahu susu, susu pasteurisasi, dan donat susu.
    Apresiasi terhadap program tersebut juga datang dari peserta Hari Susu Nasional, yakni Muhammad Afyan.
    “Menurut saya, program pangan yang diinisiasi Pertamina memiliki tingkat keberlanjutan yang tinggi. Saya berharap, langkah ini bisa memperkuat ketahanan pangan nasional,” ujar mahasiswa asal Pekanbaru itu
    Melalui program DEB Ketahanan Pangan, Pertamina membuktikan bahwa akses energi terbarukan di desa mampu menciptakan sistem pangan yang tangguh, inklusif, dan berdaya saing.
    Mulai dari telur ayam, sayur hidroponik, pupuk organik, hingga segelas susu yang dinikmati masyarakat, semuanya menjadi bukti konkret gotong royong, pemanfaatan teknologi tepat guna, serta energi sehat yang mengalir dari desa untuk Indonesia.
    Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan
    Berkelanjutan.

    Selengkapnya

    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Presiden Ambil Alih Kasus 4 Pulau Aceh, Ketua Forbes DPR-DPD TA Khalid: Terima Kasih Pak Prabowo
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        15 Juni 2025

    Presiden Ambil Alih Kasus 4 Pulau Aceh, Ketua Forbes DPR-DPD TA Khalid: Terima Kasih Pak Prabowo Regional 15 Juni 2025

    Presiden Ambil Alih Kasus 4 Pulau Aceh, Ketua Forbes DPR-DPD TA Khalid: Terima Kasih Pak Prabowo
    Tim Redaksi
    LHOKSEUMAWE –
    Ketua Forum Bersama (Forbes) DPR-DPD RI asal Aceh,
    TA Khalid
    , mengapresiasi langkah pemerintah pusat yang mengambil alih polemik status 4 pulau milik Aceh yang diserahkan ke Sumatera Utara oleh
    Kementerian Dalam Negeri
    (Kemendagri) RI.
    “Itu sebagai tanda responsif Pak Presiden atas persoalan
    4 pulau Aceh
    yang dirampas oleh Mendagri lalu diserahkan ke Sumut. Saya sebagai Ketua Forbes, sebagai rakyat Aceh, berterima kasih pada Bapak Presiden,” terang TA Khalid melalui telepon, Minggu (15/6/2025).
    Dia menyebutkan bahwa
    Presiden Prabowo
    Subianto memahami betul karakter dan isi hati masyarakat Aceh.
    Sebagai daerah bekas perang, sambung TA Khalid, rakyat Aceh terbiasa dengan heroisme perjuangan dan perlawanan.
    Seharusnya, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI memahami persoalan yang lebih besar akan terjadi di Aceh.
    “Saya khawatir, persoalan empat pulau itu menjadi pemantik api besar heroisme perlawanan rakyat Aceh. Aceh baru damai, baru belajar demokrasi dan diplomasi. Untuk itu, jangan dipancing Mendagri sehingga gelora heroisme muncul kembali,” terang TA Khalid.
    Politisi Partai Gerindra ini menyebutkan bahwa Prabowo Subianto memiliki historis panjang di Aceh.
    Presiden belum pernah mengkhianati ucapannya untuk Aceh. Bahkan, lahannya pun di Aceh digunakan untuk kepentingan penyelamatan ekologi alam.
    “Saya kenal Bapak Presiden bahkan sejak sebelum Gerindra berdiri. Sejauh yang saya kenal dan saya saksikan langsung, beliau selalu membela Aceh. Saya yakin, beliau akan mendukung Aceh untuk mencapai daerah yang makmur,” pungkasnya.
    Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, mengonfirmasi polemik 4 pulau di Aceh yang diserahkan Mendagri ke Sumatera Utara diambil alih oleh Presiden Prabowo Subianto.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bripka Hery, Polisi Berhati Emas yang Ubah Hidup Penyandang Disabilitas di Manggarai Timur NTT
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        15 Juni 2025

    Bripka Hery, Polisi Berhati Emas yang Ubah Hidup Penyandang Disabilitas di Manggarai Timur NTT Regional 15 Juni 2025

    Bripka Hery, Polisi Berhati Emas yang Ubah Hidup Penyandang Disabilitas di Manggarai Timur NTT
    Tim Redaksi
    BORONG, KOMPAS.com
    – Bripka Heribertus Agustinus B Tena, atau yang lebih dikenal sebagai
    Polisi Hery
    , telah membuktikan bahwa panggilan hati dapat mengubah kehidupan banyak orang.
    Anggota Polres
    Manggarai Timur
    , Nusa Tenggara Timur (NTT) ini, dengan semangat “ingin bermanfaat bagi sesama”, mendedikasikan waktu dan tenaganya untuk membantu penyandang
    disabilitas
    , lansia, serta warga kurang mampu di daerah terpencil.
    “Saya pernah menempuh jarak 100 kilometer dengan sepeda motor ke Kecamatan Elar hanya untuk mengunjungi penyandang disabilitas yang membutuhkan uluran tangan.”
    “Ada penderita katarak yang saya antar ke Rumah Sakit Santo Rafael, Cancar. Setelah operasi, ia bisa melihat kembali dengan normal,” ungkap Hery melalui pesan WhatsApp kepada Kompas.com, Minggu, (15/6/2025).
    Sebagai Kepala Seksi Dokumentasi Kesehatan (Kasidokkes) di Polres Manggarai Timur dan Polisi Rukun Warga (RW) di Kelurahan Kota Ndora, Hery memulai aksi kemanusiaannya sejak Mei 2022.
    Ia bergabung dengan Relawan Peduli Sesama di Borong pada Februari 2023 dan menjadi relawan Kitabisa.com sejak November 2023.
    Hery mengungkapkan, motivasinya berasal dari keprihatinan terhadap kondisi masyarakat di Manggarai Timur yang banyak hidup dalam keterbatasan ekonomi dan tanpa akses memadai ke layanan kesehatan.
    “Bagi mereka, apa yang didapat hari ini sudah cukup. Mereka pasrah dengan keadaan, seolah-olah itu takdir. Saya ingin memberi harapan,” katanya.
    Aksi nyata untuk warga
    Hery tidak hanya memberikan perhatian, tetapi juga solusi konkret.
    Ia membantu warga yang sakit dengan mengurus dokumen seperti kartu BPJS Kesehatan dan mencari donatur melalui platform Kitabisa.com.
    Dalam waktu 90 hari, donasi yang terkumpul dimanfaatkan untuk pengobatan dan pemeriksaan kesehatan.
    Ia juga rutin membagikan sembako kepada warga tidak mampu, penyandang disabilitas, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), anak penderita stunting, dan lansia.
    “Tabungan saya untuk beli motor malah saya gunakan untuk beli sembako dan operasional kegiatan sosial,” ujarnya.
    Saat ini, ia mendapatkan dukungan dari berbagai donatur, termasuk pengusaha lokal dan yayasan seperti Sentra Efata Kupang Kemensos RI serta Yayasan Ayo Bantu Teman.
    Menghadapi tantangan di lapangan
    Perjalanan Hery tidak selalu mulus. Ia sering menempuh jalanan terpencil yang sulit diakses untuk menjangkau warga.
    Beberapa keluarga pasien awalnya curiga, mengira kunjungannya hanya untuk dokumentasi tanpa tindak lanjut.
    Namun, dengan ketulusan dan konsistensi, Hery berhasil membuktikan komitmennya.
    Salah satu kisah berkesan adalah keberhasilannya membantu dua pasien gondok dari Manggarai Timur menjalani operasi di RS Siloam Kupang, meskipun saat itu ia sedang bertugas di Satgas Cartenz, Papua, sejak Januari 2024.
    “Saya tetap berkomunikasi via WhatsApp dengan relawan di Manggarai Timur untuk memastikan pengobatan berjalan. Saya bersyukur mereka sembuh,” tuturnya.
    Dampak positif bagi masyarakat
    Hery telah membantu 42 warga melalui penggalangan donasi, baik lewat Kitabisa.com maupun yayasan.
    Bantuannya menjangkau tidak hanya Manggarai Timur, tetapi juga Kabupaten Manggarai, Manggarai Barat, dan Ngada.
    Ia fokus pada kasus-kasus seperti disabilitas, stunting, tumor, dan katarak, yang sering terabaikan karena keterbatasan ekonomi dan akses transportasi.
    “Melihat mereka yang tadinya pasrah kini punya harapan adalah kebahagiaan terbesar saya,” ungkap Hery.
    Dengan latar belakang pendidikan Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medik (Universitas Muhammadiyah Semarang, 2017) dan Magister Forensik (Universitas Airlangga, 2021), serta pengalaman 17 tahun di Polri, Hery membuktikan bahwa kebaikan tidak mengenal batas tugas.
    Komitmen yang tak pernah padam
    Meski kini bertugas di Papua, Hery tetap setia melayani masyarakat Manggarai Timur dari jauh.
    Ia berjanji untuk terus hadir di tengah warga, memberikan harapan, dan memperjuangkan kualitas hidup yang lebih baik.
    “Saya ingin mereka tahu bahwa mereka tidak sendiri,” tegasnya.
    Kisah Polisi Hery adalah bukti bahwa satu hati yang tulus dapat menggerakkan banyak perubahan.
    Ia bukan hanya polisi, tetapi juga pahlawan kemanusiaan bagi masyarakat Manggarai Timur.
    Kolaborasi untuk penyandang disabilitas
    Hery juga berkolaborasi dengan Yayasan Help Flores (YHF) untuk membantu penyandang disabilitas dengan menyediakan kursi roda.
    Pada Kamis, 12 Juni 2025, ia menyerahkan kursi roda kepada Titus Paput, seorang penyandang disabilitas yang menderita stroke di dusun Golo Ara, Desa Compang Wesang, Kecamatan Lambaleda Selatan.
    Pada Sabtu, (14/6/2025) dan Minggu, (15/6/2025), Hery kembali menempuh jarak ratusan kilometer menuju Desa Rana Gapang, Kecamatan Elar, untuk membawa donasi bagi Fania, seorang anak yatim piatu yang merawat kakek dan neneknya yang lanjut usia.
    “Saya muat kasur dan sembako dari Kota Ruteng, di tengah hujan lebat. Kasur dan sembako itu adalah donasi dari penderma di Kota Ruteng.” 
    “Saya tiba malam di Elar dan bermalam di rumah warga setempat. Saya melayani ini karena saya sangat mencintai rakyat Manggarai Timur yang mengalami kesulitan ekonomi dan menyandang disabilitas,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 4
                    
                        Trotoar Sekitar Grand Indonesia Dipangkas, Kini Cuma Muat Satu Pejalan
                        Megapolitan

    4 Trotoar Sekitar Grand Indonesia Dipangkas, Kini Cuma Muat Satu Pejalan Megapolitan

    Trotoar Sekitar Grand Indonesia Dipangkas, Kini Cuma Muat Satu Pejalan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Lebar trotoar di sekitar pusat perbelanjaan Grand Indonesia, Jakarta Pusat, dipangkas sehingga hanya bisa dilalui satu orang. 
    Pantauan
    Kompas.com,
    Minggu (15/6/2025), trotoar yang terletak di Jalan Teluk Betung I di dekat pintu masuk barat Grand Indonesia itu hanya menyisakan ruang selebar 30 sentimeter di bagian tikungan jalan. Sementara, di trotoar yang lurus, lebarnya 50 sentimeter.
    Saking sempitnya trotoar, pejalan kaki sampai kesulitan melintas. Sementara, sebagian pejalan memilih melintas di pinggir trotoar. 
    Adapun bagian trotoar yang dipangkas sekira hampir satu meter kini dijadikan jalan untuk kendaraan. Di tepi jalan itu, di bagian yang berdekatan dengan trotoar, dipasang 
    traffic cone
    dan
    water barrier
    yang tidak tersusun rapi.

    Gina (21), pekerja di Grand Indonesia mengaku tidak nyaman berjalan kaki sejak lebar trotoar tersebut dipangkas. Sempitnya trotoar justru dinilai membahayakan pengguna.
    “Saya tiap hari lewat sini tapi sudah enggak nyaman lagi, banyak orang-orang yang malah enggak jalan di trotoar karena ruangnya sempit,” ungkapnya saat ditemui.
    Ia menyayangkan pemangkasan lebar trotoar itu. Apalagi, trotoar tersebut sangat vital bagi pekerja maupun pengunjung mal. 
    Pejalan kaki lainnya, Sulaeman (30), juga mengaku kesulitan melintasi trotoar itu. Saking sempitnya trotoar, ia khawatir pejalan terserempet kendaraan.
    “Saya yang badannya gede kayak enggak muat, kadang malah milih jalan kaki di jalan raya saja kalau trotoarnya mini gini,” ungkapnya.
    Pemangkasan trotoar itu pun dinilai tak presisi, karena lebarnya tidak sama. 
    “Jalan dipangkas tapi cor-corannya kurang rapi, enggak presisi, ada yang kecil banget ada yang lebar,” ucap Sulaeman. 
    Sebelumnya, viral unggahan di media sosial X @drhaltekehalte yang memperlihatkan trotoar di Grand Indonesia menyempit.
    “Trotoar di belakang GI dipangkas, cuma muat satu orang,” tulis unggahan tersebut.
    Unggahan itu mendapat respons masif warganet. Banyak yang mengeluhkan trotoar tersebut kini bahkan sulit dilalui satu orang. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Magelang Demo Sertifikat Tanah Semi Underpass Canguk: Baru 4 dari 27 Terbit
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        15 Juni 2025

    Warga Magelang Demo Sertifikat Tanah Semi Underpass Canguk: Baru 4 dari 27 Terbit Regional 15 Juni 2025

    Warga Magelang Demo Sertifikat Tanah Semi Underpass Canguk: Baru 4 dari 27 Terbit
    Tim Redaksi
    MAGELANG, KOMPAS.com –
    Puluhan warga RW 21 Kelurahan Rejowinangun Utara, Kota Magelang, Jawa Tengah, menggelar
    demonstrasi
    di sekitar kawasan semi underpass dan
    flyover Canguk
    , Minggu (15/6/2025).
    Aksi dilakukan untuk memprotes belum diterbitkannya
    sertifikat tanah
    milik warga yang terdampak proyek pembangunan tersebut.
    Dalam aksi damai itu, warga membentangkan delapan spanduk berisi tuntutan dan keluhan atas ketidakjelasan nasib sertifikat.
    Mereka mengelilingi kawasan flyover sambil menyuarakan protes terhadap lambannya proses administrasi pertanahan pasca-proyek infrastruktur yang dibangun sejak 2022.
    Ketua RW 21, Lukisno, menyatakan, dari total 27 bidang tanah warga terdampak, baru empat sertifikat yang berhasil diterbitkan sejak proyek dimulai.
    Padahal, menurutnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebelumnya menjanjikan bahwa proses penyelesaian sertifikat hanya memakan waktu satu tahun sejak 2022.
    “Di samping sisa sertifikat, banyak fasilitas umum yang hilang, seperti gapura yang menjadi ikon RT, pos kamling, jalan kampung rusak,” ujar Lukisno.
    Ia sendiri merupakan salah satu warga terdampak, dengan dua bidang tanah yang terkena proyek masing-masing seluas 20 meter persegi dan 5 meter persegi.
    Warga Butuh Sertifikat untuk Modal Usaha
    Lukisno menegaskan, meskipun uang ganti rugi telah diterima, banyak warga tetap membutuhkan sertifikat tanah tersebut, misalnya untuk dijadikan agunan dalam mengakses modal usaha, apalagi menjelang musim masuk sekolah.
    “Apalagi ini musim anak masuk sekolah,” tegasnya.
    Sebelumnya, pada Desember 2024, warga RW 21 juga pernah melakukan aksi protes serupa, dengan cara memasang spanduk di area sekitar flyover dan semi underpass.
    Rapat Tak Membuahkan Hasil
    Warga lainnya, Agus Prasetyono, menyatakan bahwa rapat terakhir yang digelar pada awal Juni 2025 pun tidak memberikan solusi.
    “Rapat terakhir di awal Juni yang menagih kepastian penerbitan sertifikat tanah juga tidak membuahkan solusi,” ujarnya.
    Kompas.com
    telah mencoba meminta konfirmasi kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.4 Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jateng-DIY, Jutika Aditya Nugraha. Namun, Jutika menyarankan permintaan wawancara diajukan melalui saluran resmi informasi publik BBPJN.
    “Karena untuk penyebaran informasi, satu pintu dari bagian informasi publik balai kami. Bila ada disposisi ke lapangan baru kami bisa bantu jawab,” katanya melalui pesan singkat.
    Sementara itu, Ketua Tim Komunikasi Publik BBPJN Jateng-DIY, Lia Ursula, mengatakan akan menyiapkan keterangan tertulis terkait tuntutan warga. Namun hingga berita ini ditulis, keterangan tersebut belum diterima.
    Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Magelang juga belum memberikan tanggapan resmi. Namun, dalam pernyataan sebelumnya, Kepala BPN Kota Magelang, Muhun Nugraha, menjelaskan bahwa proses pengadaan tanah proyek Canguk tergolong skala kecil, karena luasnya kurang dari 5 hektare.
    “Warga yang ingin mendapatkan sertifikat tanah harus mendaftarkan diri ke BPN Kota Magelang,” ujar Muhun, dikutip Kompas.com pada 26 Desember 2025.
    Ia menambahkan, warga juga perlu menentukan patok sisa tanah sendiri sebagai syarat pengurusan sertifikat.
    Muhun menjelaskan, mekanisme untuk proyek skala kecil berbeda dengan skala besar (lebih dari 5 hektare). Pada kasus skala besar, akan dibentuk panitia pelaksana pengadaan tanah yang bisa dipimpin oleh BPN pusat atau provinsi.
    Untuk proyek seperti flyover Canguk, Kementerian PUPR sejatinya dapat memfasilitasi proses pendaftaran sertifikat, tetapi bukan pengambil keputusan.
    “BPN sifatnya menunggu,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pria di Labusel Bunuh Temannya Gara-gara Ketahuan Mencuri Sawit  
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        15 Juni 2025

    Pria di Labusel Bunuh Temannya Gara-gara Ketahuan Mencuri Sawit Medan 15 Juni 2025

    Pria di Labusel Bunuh Temannya Gara-gara Ketahuan Mencuri Sawit
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Seorang pria bernama Scatter (43) ditangkap setelah membunuh temannya, Anto (59), di Desa Binanga Dua, Kecamatan Silangkitang, Kabupaten
    Labuhanbatu Selatan
    (Labusel), Sumatera Utara, Jumat (13/6/2025).
    Pelaku melakukan tindakan keji tersebut setelah panik ketahuan mencuri brondolan sawit di lokasi kejadian.
    Kasat Reskrim Polres Labusel, AKP Endang R Ginting, menjelaskan bahwa kasus ini terungkap setelah korban dilaporkan hilang sejak Kamis (12/6/2025).
    Tim kepolisian kemudian melakukan pencarian dan menemukan jenazah korban dalam keadaan telungkup, tertutup tumpukan pelepah sawit kering, berjarak sekitar 100 meter dari kebun yang biasa dijaganya.
    “Korban ditemukan dalam posisi telungkup, tertutup tumpukan pelepah sawit kering, hanya berjarak sekitar 100 meter dari lokasi kebun yang biasa dijaganya,” ujar Endang dalam keterangan tertulisnya, Minggu (15/6/2025).
    Penyelidikan lebih lanjut mengarah kepada Scatter, mantan rekan kerja korban yang sebelumnya dipecat karena ketahuan
    mencuri sawit
    .
    Scatter berhasil ditangkap pada Sabtu (14/6/2025) pukul 13.00 WIB di Dusun Tanjung Beringin, Labusel, tanpa perlawanan.
    “Tersangka berhasil diamankan di Dusun Tanjung Beringin, Labusel, tanpa perlawanan,” kata Endang.
    Dalam interogasi, Scatter mengakui perbuatannya dan menjelaskan dua alasan di balik tindakannya.
    Pertama, dia dipecat oleh pemilik kebun karena mencuri, dan kedua, dia kepergok oleh korban saat mencoba mencuri kembali.
    “Jadi aksi sadis tersangka bermula dari pencurian sawit yang dilakukannya dipergoki korban. Korban menegur dengan kata kasar dan mendorong pelaku hingga terjatuh,” ujar Endang.
    “Tak terima, tersangka mengambil gancu sawit dan menghantam kepala korban berkali-kali, lalu mencekiknya hingga tewas,” tambahnya.
    Setelah memastikan korban tewas, Scatter menutupi jenazah korban dengan pelepah sawit dan mengambil barang-barang milik korban, termasuk senapan angin, dompet, dan dua unit handphone.
    Satu unit handphone sempat disembunyikan, sementara yang lainnya dibawa pulang dengan rencana untuk digadaikan.
    Polisi menyita sejumlah barang bukti, termasuk gancu sawit yang digunakan untuk membunuh korban.
    Saat ini, Scatter ditahan di Polres Labusel untuk proses hukum lebih lanjut.
    “Tersangka dijerat dengan Pasal 338 KUHP subsider Pasal 365 ayat 3 KUHP tentang
    pembunuhan
    dan curas yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang,” tutup Endang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Diduga Sopir Microsleep, Mobil Seruduk Truk
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        15 Juni 2025

    Diduga Sopir Microsleep, Mobil Seruduk Truk Surabaya 15 Juni 2025

    Diduga Sopir Microsleep, Mobil Seruduk Truk
    Tim Redaksi
    BANGKALAN, KOMPAS.com
    – Sebuah
    kecelakaan lalu lintas
    terjadi di Desa Karang Gayam, Kecamatan Blega, Kabupaten
    Bangkalan
    , Jawa Timur, Minggu (15/6/2025).
    Kecelakaan ini melibatkan dua kendaraan dan mengakibatkan empat orang dilarikan ke rumah sakit.
    Kasatlantas Polres Bangkalan, AKP Diyon Fitrianto, menjelaskan bahwa kejadian berawal ketika mobil Honda Stream bernomor polisi M 1929 VK yang dikemudikan ABP (19) asal Kecamatan Mandingan, Kabupaten Sumenep, melaju dari arah Kabupaten Sumenep menuju Bangkalan.
    Di dalam mobil tersebut terdapat tiga penumpang lainnya yaitu FA, SF, dan AM.
    Setibanya di Jalan Raya Desa Karang Gayam, mobil yang dinaiki keempat orang tersebut melaju terlalu ke kanan dan menabrak sebuah truk bernopol M 9929 UN yang dikemudikan B (51), warga Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang.
    “Dua kendaraan itu bertabrakan hingga kedua kendaraan mengalami ringsek di bagian depan,” ungkap AKP Diyon Fitrianto.
    Akibat kecelakaan ini, keempat penumpang mobil mengalami luka-luka dan saat ini sedang dirawat di fasilitas kesehatan setempat.
    “Saat ini korban masih ada di rumah sakit,” tambahnya.
    Polisi menduga kecelakaan tersebut disebabkan pengemudi mobil mengalami
    microsleep
    , mengingat jarak yang ditempuh cukup jauh.
    Namun, pihak kepolisian masih melakukan pendalaman lebih lanjut terhadap kejadian tersebut.
    “Dugaan kami akibat microsleep. Namun kami akan pastikan lagi karena saat ini pengemudi masih dirawat,” pungkasnya.
    Dari pantauan di lokasi kejadian, mobil Honda Stream mengalami kerusakan parah di bagian sisi kanan, merusak ban, kap, dan kaca.
    Sementara itu, truk mengalami kerusakan di bagian depan hingga merusak pintu kemudi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Viral Ojol Dihalangi di Terminal Arjosari, Manajemen: Itu Ulah Oknum, Bukan Petugas
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        15 Juni 2025

    Viral Ojol Dihalangi di Terminal Arjosari, Manajemen: Itu Ulah Oknum, Bukan Petugas Regional 15 Juni 2025

    Viral Ojol Dihalangi di Terminal Arjosari, Manajemen: Itu Ulah Oknum, Bukan Petugas
    Tim Redaksi
    MALANG, KOMPAS.com –
    Manajemen
    Terminal Arjosari
    di
    Kota Malang
    , Jawa Timur, memberikan klarifikasi terkait video viral yang memperlihatkan seorang pengemudi ojek online (
    ojol
    ) dihalangi saat akan memasuki area terminal.
    Kepala Terminal Arjosari, Mega Perwira Donowati, memastikan, pelaku dalam video tersebut bukan petugas terminal, melainkan seorang oknum ojek pangkalan (
    opang
    ) yang tidak menerima aturan baru soal penataan jalur penjemputan di area terminal.
    “Saya pastikan, yang melarang pengemudi ojol masuk itu bukan petugas kami. Pelakunya adalah oknum ojek pangkalan yang agaknya belum menerima aturan baru dan sengaja memperkeruh suasana,” ujar Mega, Minggu (15/6/2025).
    Mega menegaskan bahwa pengemudi ojol dalam video tersebut telah berada di jalur yang benar.
    Sesuai aturan baru yang ditetapkan, Pintu 1, tepatnya di dekat pos informasi, kini menjadi drop zone resmi bagi layanan ojek online.
    “Seharusnya pengemudi ojol mengabaikan larangan dari oknum opang tersebut dan terus masuk, karena jalur itu memang hak mereka sesuai aturan yang berlaku,” jelas Mega.
    Sayangnya, saat kejadian pada Jumat (13/6/2025), petugas terminal yang biasa berjaga di pos Pintu 1 sedang melakukan patroli keliling untuk memantau keamanan di area lain.
    Situasi ini kemudian dimanfaatkan oleh oknum opang untuk menghadang ojol.
    Usai insiden, pihak manajemen langsung mengambil tindakan.
    Pada hari yang sama, para koordinator opang dipanggil untuk diberikan pemahaman terkait aturan baru tentang penataan jalur dan titik penjemputan.
    “Kami sudah berkomunikasi dengan para koordinator opang, dan mereka pada dasarnya menerima serta tidak mempermasalahkan. Jadi, ini murni tindakan oknum,” tegas Mega.
    Untuk mencegah kejadian serupa, pihak terminal akan menerapkan sejumlah langkah:
    Menempatkan petugas di titik penurunan dan penjemputan penumpang agar memastikan semua layanan berjalan aman dan tertib.
    Memasang rambu-rambu informasi tambahan untuk memberikan arah jelas kepada penumpang, termasuk lokasi resmi ojek online dan ojek pangkalan.
    “Rambu ini akan berfungsi sebagai penunjuk arah bagi penumpang yang baru tiba agar mereka dapat dengan mudah menemukan lokasi resmi untuk memesan ojek online maupun ojek pangkalan, sehingga potensi konflik di lapangan dapat diminimalkan,” jelas Mega.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 1.000 Napi Risiko Tinggi Sudah Dipindahkan ke Nusakambangan

    1.000 Napi Risiko Tinggi Sudah Dipindahkan ke Nusakambangan

    1.000 Napi Risiko Tinggi Sudah Dipindahkan ke Nusakambangan
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com-
    Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan telah memindahkan sekitar 1.000 orang narapidana berisiko tinggi ke Pulau
    Nusakambangan
    .
    Kepala Subdirektorat Kerja Sama Pemasyarakatan Rika Aprianti menyebutkan, pada Sabtu (14/6/2025), ada 100 orang narapidana berisiko tinggi asal wilayah Sumatera Utara yang dipindahkan ke lembaga pemasyarakatan (lapas) dengan keamanan super maksimum di Nusakambangan
    “Total sudah sekitar 1.000 warga binaan telah dipindahkan ke lapas
    super maximum
    dan
    maximum security
    dalam kurun kepemimpinan Menteri Imipas Agus Andrianto yang dilaksanakan Dirjen Pemasyarakatan Mashudi,” kata Rika, Minggu (15/6/2025), dikutip dari
    Antara
    .
    Menurut Rika, pemindahan narapidana risiko tinggi ini merupakan bentuk implementasi program akselerasi Menteri Imipas, yakni memberantas narkoba di lapas dan rumah tahanan (rutan).
    Pihaknya ingin mencapai nihil peredaran narkoba di dalam lapas dan rutan yang dikhawatirkan berdampak ke masyarakat.
    Selain itu, pemindahan lokasi tahanan ke Nusakambangan juga diharapakan dapat membuat para warga binaan atau napi dapat berbenah.
    “Warga binaan yang dipindahkan ini diharapkan dapat berubah perilakunya menjadi lebih baik setelah diterapkan pengamanan yang tepat dan pembinaan di
    Lapas Nusakambangan
    ,” ucap Rika.
    Dia juga menyebut pemindahan narapidana risiko tinggi ke lapas dengan keamanan super merupakan bagian dari implementasi tujuan sistem pemasyarakatan, yakni narapidana dapat menyadari kesalahannya dan tidak mengulanginya di kemudian hari.
    “Apalagi sampai berpengaruh negatif terhadap lingkungan lapas di mana mereka tinggal. Tidak ada ampun untuk itu. Berkali-kali Menteri Imipas menyampaikan seperti itu,
    zero
    (nihil) narkoba dan HP (telepon genggam) adalah harga mati,” kata Rika.
    Pemindahan 100 narapidana asal wilayah Sumut itu dilakukan dengan pengawalan 200 personel oleh Direktur Pengamanan Intelijen dan Direktur Kepatuhan Internal Ditjenpas, kantor wilayah Ditjenpas dan lapas di Sumut, serta bekerja sama dengan Satuan Brimob Polda Sumut.
    “Warga binaan yang dipindahkan ke Nusambangan tersebut sudah sesuai SOP, telah melalui penyelidikan, penyidikan, dan asesmen,” kata Rika.
    Sebelumnya,
    Ditjen Pemasyarakatan
    telah memindahkan 100 narapidana risiko tinggi asal wilayah Riau ke Nusakambangan pada Jumat 30 Mei 2025 lalu karena permasalahan yang sama, yakni narkoba dan HP di dalam lapas maupun rutan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Profil Maidi, Walkot Madiun yang Larang Makan Prasmanan di Hajatan, Ternyata Sejak Tahun 2023
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        15 Juni 2025

    Profil Maidi, Walkot Madiun yang Larang Makan Prasmanan di Hajatan, Ternyata Sejak Tahun 2023 Surabaya 15 Juni 2025

    Profil Maidi, Walkot Madiun yang Larang Makan Prasmanan di Hajatan, Ternyata Sejak Tahun 2023
    Penulis
    MADIUN, KOMPAS.com – 
    Wali Kota Madiun, Jawa Timur,
    Maidi
    akan menerbitkan aturan agar hajatan tidak lagi menyajikan makanan bagi tamu dengan model prasmanan.
    Aturan ini untuk menekan jumlah sampah yang dihasilkan setiap hari di Kota Madiun.
     
    Bukan tanpa sebab, Maidi mengeluarkan pernyataan tersebut sebab kondisi tempat pembuangan akhir (TPA) yang berada di Kelurahan Winongo pun sudah overload dan menggunung dengan ketinggian 20 meter.
    “Hari ini banyak yang gengsi. Mau pernikahan besar-besaran. Akhirnya yang sisa (makanannya) banyak. Kondisi budaya seperti ini harus diubah. Insya Allah saya buat perwal di Madiun. Hajatan boleh di gedung, tetapi jangan prasmanan. Pakai kardus saja,” kata Maidi, Jumat (13/6/2025).
    Pada tahun 2023, Maidi juga pernah memantik pro kontra soal prasmanan vs nasi kotak dalam hajatan. Saat itu, dia beralasan harga beras sedang tinggi.
    Maidi adalah seorang guru geografi di SMAN 1 Kota Madiun pada tahun 1989 hingga awal 2000-an. Kemudian, ia menjabat sebagai Kepala Sekolah SMAN 2 Kota Madiun dan terus menanjak dalam kariernya.
    Pada tahun yang sama, pria kelahiran Magetan tahun 1961 ini ditunjuk sebagai Kepala Tata Usaha Dinas Pendidikan, dan setahun kemudian menjadi Penjabat Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Madiun.
    Maidi melanjutkan kariernya sebagai Kepala Dinas Pendapatan Daerah pada tahun 2005, dan setahun setelahnya kembali ditunjuk sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Madiun.
    Berkat prestasinya yang gemilang, pada tahun 2009 ia dilantik sebagai Sekretaris Daerah Kota Madiun.
    Setelah sembilan tahun menjabat, Maidi mencoba peruntungan dalam politik dengan maju pada pilkada 2018, di mana ia berhasil menang bersama Inda Raya.
    Lima tahun kemudian, Maidi kembali maju sebagai calon wali kota Madiun dalam pilkada serentak 2024, kali ini berpasangan dengan pengusaha muda Bagus Panuntun.
    Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK pada awal September 2024, Maidi tercatat memiliki kekayaan sebesar Rp 18.414.126.698.
    Berdasarkan hasil rapat pleno terbuka rekapitulasi penghitungan suara tingkat Kota Madiun, pasangan Maidi-Panuntun memperoleh suara terbanyak, yaitu 65.583 atau 56 persen.
     
    Maidi-Panuntun berhasil menang di tiga kecamatan yang ada di Kota Pecel. Dalam pilkada serentak 2024, pasangan Maidi-Panuntun didukung 11 partai politik yaitu PSI, Nasdem, Partai Demokrat, Gerindra, PKB, PKS, PAN, Prima, Gelora, PBB, dan PPP.
    Maidi punya beberapa alasan mengapa sebaiknya hajatan di Madiun tidak menggelar makan prasmanan.
    Alasannya pertama, penyajian makanan dengan model tidak prasmanan akan menghemat pangan. Dengan demikian, makanan yang disajikan akan habis sesuai dan tidak dibuang lagi.
    “Kita harus hemat pangan. Jangan boros. Kalau kita boros alam tidak akan menjamin ke depan,” ungkap Maidi.
    Menurut Maidi, dengan model penyajian tidak prasmanan maka tamu bisa membawa pulang makanan. Selanjutnya makanan yang dibungkus dalam kardus dapat dinikmati bersama keluarga di rumah.
    “Kalau dibawa ke rumah tidak menyisakan makanan. Dan TPA kita tidak berkelebihan. Kalau prasmanan banyak sisa,” tutur Maidi.
    Alasan kedua, makan banyak akan berdampak kesehatan seperti penyakit hipertensi. Terlebih data di Kota Madiun banyak warga yang terkena penyakit hipertensi tinggi. Kondisi itu terjadi lantaran warga banyak makan tetapi tidak diimbangi dengan olahraga.
    Pada tahun 2023, Maidi pernah mengimbau soal sistem makan prasmanan sebaiknya tidak dilakukan di Madiun.
    Saat itu, penerapan makan dengan nasi kotak pada hajatan diperlukan agar warga menghemat penggunaan beras. Terlebih saat ini harga beras terus mengalami kenaikan.
    “Di Madiun kalau orang mantu (hajatan) saya minta untuk tidak prasmanan. Harus pakai boks. Kenapa pakai kotak makan agar bisa dibawa pulang untuk dimakan se-rumah. Jadi hemat. Sehingga beras yang sudah jadi nasi dan lauk tidak dibuang,” kata Maidi, Senin (11/9/2023).
    Maidi mengatakan pada sistem prasmanan biasanya akan banyak makanan sisa yang terbuang. “Kalau prasmanan yang dibuang sekian banyak,” tutur Maidi.
    Apabila pemilik hajatan adalah orang kaya, Maidi meminta agar kotak nasi yang dibawa pulang berukuran jumbo. Kotak berisi makanan yang berukuran jumbo akan dapat disantap seluruh keluarga di rumah. “
    Kalau orang kaya silakan buat kotak nasi yang besar sehingga bisa dibawa pulang dan dimakan satu rumah. Ini lebih hemat,” jelas Maidi.
    (Penulis: Muhlis Al Alawi I Editor: Bilal Ramadhan, Phytag Kurniati)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.