Author: JabarEkspress.com

  • Ba’so Seuseupan : Bakso Legendaris yang Selalu Jadi Primadona di Hari Raya

    Ba’so Seuseupan : Bakso Legendaris yang Selalu Jadi Primadona di Hari Raya

    JABAR EKSPRES – Selain ketupat, daging, dan opor ayam, bakso menjadi salah satu hidangan yang tak pernah absen di meja makan saat Lebaran.

    Makanan yang lezat dan mengyegarkan ini selalu menjadi pilihan utama yang dinikmati bersama keluarga dan orang-orang terkasih.

    Meskipun beragam kue dan makanan khas Lebaran menghiasi meja, rasa bakso di hari raya tetap menjadi salah satu yang paling ditunggu.

    Bagi kamu para pencinta bakso, tak lengkap rasanya jika belum mencoba bakso legendaris dari Bogor yang satu ini.

    Ba’so Seuseupan, sebuah warung bakso yang telah berdiri sejak 1984, selalu menjadi primadona di kalangan masyarakat Bogor.

    Dengan resep turun-temurun yang mengutamakan bahan berkualitas dan bumbu rahasia, bakso ini menawarkan cita rasa yang berbeda dari bakso lainnya.

    Pengelola Ba’so Seuseupan Gunungbatu, Jeje Zaenal Mutain mengatakan bahwa setiap lebaran, warung baksonya selalu dipadati pengunjung.

    Tak hanya para pelanggan setia, banyak di antara mereka yang datang bersama keluarga besar—mulai dari anak, cucu, hingga cicit.

    “Kami merasa terhormat bisa menjadi bagian dari momen kebersamaan keluarga, apalagi banyak pelanggan yang datang kembali setelah bertahun-tahun,” ujarnya, Rabu (2/4).

    Peningkatan jumlah pengunjung di setiap musim Lebaran memaksa Ba’so Seuseupan untuk menggandakan produksi adonan bakso.

    “Pada hari biasa, kami hanya membuat satu ember besar adonan. Namun selama Lebaran, produksi bisa meningkat hingga lima kali lipat,” tambahnya.

    Kata dia, produksi ini berimbas pada lonjakan omzet yang mencapai sepuluh kali lipat pada periode Lebaran.

    “Bakso memang menjadi hidangan yang wajib ada di setiap rumah saat Lebaran,” tuturnya.

    Selain rasanya yang lezat dan gurih, Ba’so Seuseupan kini memiliki empat cabang yang tersebar di berbagai lokasi strategis di Kota dan Kabupaten Bogor.

    Lokasi pertama berada di Jalan Raya Tapos Nomor 1, Banjar Waru, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor.

    Cabang kedua dapat ditemukan di Jalan Raya Taman Cimanggu Nomor 36, RT 03, RW 01, Kedung Waringin, Kecamatan Tanah Sereal, Kota Bogor.

    Tak hanya itu, ada juga cabang di Jalan Bangbarung Raya Nomor 3, RT 01, RW 11, Bantarjati, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, serta di Jalan Raya Gunungbatu Nomor 37, RT 01, RW 05, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.

  • Kawasan Lembang Diserbu Wisatawan, Kemacetan Parah Terjadi !

    Kawasan Lembang Diserbu Wisatawan, Kemacetan Parah Terjadi !

    Jabar Ekspres – Pada H+3 Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriyah, kawasan Lembang diserbu oleh wisatawan dari berbagai daerah. Imbasnya kemacetan parah terjadi disejumlah titik.

    Para wisatawan banyak yang menggunakan kendaraan pribadi sehingga mengakibatkan kepadatan arus lalu lintas disejumlah titik di kawasan Lembang dan Parongpong.

    BACA JUGA: Kompensasi Lebaran untuk Sopir Angkot di Bogor Diduga Disunat!

    Berdasarkan pantauan langsung, disejumlah titik ruas jalan mengalami kemacetan, situasi arus lalu lintas padat dan nyaris tidak bergerak.

    Di kawasan wilayag Parongpong, kendaraan banyak yang menuju tempat wisata terlihat antre

    Di wilayah itu, terdapat tempat wisata favorit yang biasa dikunjungi banyak wisatawan, di antaranya Dusun Bambu dan Curug Pelangi, Desa Kertawangi, Kecamatan Parongpong.

    BACA JUGA: Itel Power 70 Handphone dengan Kapasitas Baterai 10.000 mAh Harga Rp 1,3 Jutaan!

    Kepadatan kendaraan didominasi oleh mobil dan motor baik yang mengarah ke kawasan wisata Lembang, maupun sebaliknya.

    Berdasarkan data dari Satlantas Polres Cimahi, peningkatan volume kendaraan yang melintas di wilayah Lembang pada H+3 mengalami peningkatan sebesar 30 persen.

    BACA JUGA: Wali Kota Bandung Siapkan Satgas Anti Premanisme, 9 Titik jadi Fokus Penindakan!

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Cimahi Ipda Yusup Guatiana mengatakan, kepadatan terjadi disejumlah titik ruas jalan. Mulai dari simpang Beatrix Lembang sampai Parongpong.

    Ratusan kendaraan pribadi dari berbagai daerah sepertinya akan mengunjungi obyek wisata yang ada di Lembang dan Parongpong.

    .“Memang terlihat ada dari pelat nomor dari luar kota. Pemudik lokal berikut wisatawan,” katanya.

    BACA JUGA: Jumlah Pemudik Lebaran Turun Drastis, Daya Beli Masyarakat Anjlok?

    Yusuf menilai, kawasan Lembang masih menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk mengisi libur lebaran bersama keluarga. Untuk itu, Polres Cimahi telah siap untuk melakukan antisipasi dengan memberikan pelayanan untuk pengaturan arus lalu lintas.

    Untuk mengurai kemacetan pihaknya sudah menyiagakan petugas diberbagai titik dengan memanfaatkan jalan-jalan alternatif.

    Kepadatan kendaraan diprediksi akan mengalami peningkatan sampai berakhirnya libur sekolah. Yaitu pada H+7.

    Untuk itu, Polres Cimahi akan terus berusaha memberikan pelayanan kepada masyarakat secara maksimal agar dapat dengan nyaman dan aman menikmati liburan.

  • Kompensasi Lebaran untuk Sopir Angkot di Bogor Diduga Disunat!

    Kompensasi Lebaran untuk Sopir Angkot di Bogor Diduga Disunat!

    JABAR EKSPRES – Pemberian kompensasi uang tunai dan sembako kepada sopir angkot di Jalur Puncak Kabupaten Bogor sebesar Rp 1,5 juta diduga dipotong dan banyak yang belum direalisasikan.

    Kompensasi diberikan agar angkot tidak beroperasi pada Lebaran Hari Raya Idul Fitri. Tujuannya untuk mengurangi kemacetan yang kerap terjadi di Jalur Puncak Kabupaten Bogor.

    BACA JUGA: Harus Diusut! Proyek Tempat Wisata Eiger Camp Diduga Langgar Perda KBU!

    Bantuan tersebut diberikan dalam bentuk uang tunai sebesar Rp 1 juta dan Rp 500 ribu dalam bentuk sembako. Sehingga totanya Rp 1,5 juta.

    Akan tetapi, berdasarkan pantauan langsung, di Jalur Puncak masih banyak angkot yang beroperasi. Bahkan berdasarkan penelusuran ada kompensasi yang diterima diduga dipotong.

    BACA JUGA: Wali Kota Bandung Siapkan Satgas Anti Premanisme, 9 Titik jadi Fokus Penindakan!

    Menanggapi hal ini, Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor Dadang Kosasih mengakui sudah menerima laporan tersebut.

    ‘’Informasi itu sudah kami terima, namun harus ada pembuktian lebih lanjut apakah benar atau tidak,’’ ujarnya.

    BACA JUGA: 10 Rekomendasi Handphone Dibandrol Dibawah 1 Jutaan!

    Menurutnya, berdasarkan laporan para sopir angkot di Jalur Puncak, hanya menerima uang sebesar Rp 800 ribu. Padahal kompensasi yang diberikan sebesar Rp 1,5 juta.

    Dadang menyebutkan, kompensasi tersebut diberikan kepada 653 sopir angkot untuk tiga trayek. Di antaranya Cisarua-Bogor, Bogor-Pasirmuncang dan Bogor-Cibedug.

    BACA JUGA: Jumlah Pemudik Lebaran Turun Drastis, Daya Beli Masyarakat Anjlok?

    ‘’Kami akan telusuri dan jika dugaan pemotongan terbukti benar, pihaknya akan mengambil langkah tegas,’’ ujarnya.

    Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk menindaklanjuti kasus ini. Sebab, sampai saat ini laporang sudah banyak yang masuk.

    Sementara itu, salah satu sopir angkot, Dadang 60 tahun mengaku, sampai saat ini tidak menerima kompensasi lebaran yang diberikan oleg Gubernur Jawa Barat.

    BACA JUGA: Tempat Hiburan Malam di Kota Bandung Banyak yang Buka di Bulan Puasa, Satpol PP kemana?

    Dia mengaku, sudah mendengar adanya kompesasi tersebut tapi untuk mendapatkannya tidak tahu caranya harus bagaimana.

    “Saya tidak terima kompensasi. Pengen dapat, tapi enggak tahu peraturannya,” ujar Dadang di Simpang Gadog, Rabu (2/4/2025).

  • Lembang Macet, Warga Pilih Wisata Alam Sendang Geulis Kahuripan Sebagai Alternatif Liburan

    Lembang Macet, Warga Pilih Wisata Alam Sendang Geulis Kahuripan Sebagai Alternatif Liburan

    JABAR EKSPRES  – Libur Lebaran 2025, dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berlibur. Wisata Alam Sindang Geulis Kahuripan di Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB), menjadi salah satu tujuan warga menikmati libur panjang.

    Salah seorang warga Kecamatan Ngamprah, Neng Wulan (29), mengaku alasan memilih Wisata Alam Sindang Geulis Kahuripan sebagai tujuan wisata karena tidak padat dan ramai oleh kendaraan.

    “Lebih tepatnya nggak mau macet-macetan. Disini enak, lebih ke alamnya terasa,” ujar Neng Wulan kepada wartawan, Rabu (2/4/2025).

    Sekedar diketahui, Wisata Alam Sindang Geulis Kahuripan, selain menyuguhkan pemandangan alam juga memiliki air jernih yang berasal dari sumber mata air pegunungan. Hal ini tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

    Sepanjang jalan menuju lokasi yang dikelilingi oleh perkebunan teh serta pohon pinus yang rindang memberikan sensasi hawa sejuk untuk melepas penat usai beraktivitas seharian.

    Udara sejuk pun begitu nikmat dihirup yang sangat jauh dari kesan polusi perkotaan. Dengan hanya tiket Rp10 ribu pengunjung sudah bisa menikmati aktivitas renang di alam terbuka seraya menikmati jajanan kuliner di sekitar mata air.

    “Meskipun aksesnya kurang bagus, tapi terbayarkan sudah ketika sampai di lokasi,” katanya.

    Senada dikatakan Neng Wulan. Agus (26) warga Cikalongwetan mengaku tak pernah bosan berkunjung ke lokasi ini. Sebab, kesegaran air di Sindang Geulis Kahuripan tidak akan tertandingi oleh wisata kolam renang di tempat lain.

    “Mungkin ini air yang langsung dari sumbernya jadi seger banget,” katanya.

    Sementara itu, pengunjung lainnya, Nia (25) mengatakan, dirinya bersama kedua anaknya sengaja datang ke lokasi tersebut untuk menghabiskan waktu Libur Lebaran kali ini.

    “Kalau ke tempat lain kan seperti wisata Lembang pasti padat dan macet. Sementara kalau ke sini kan tidak macet malahan menikmati pemandangan alam,” katanya.

    Ia pun berharap, akses jalan ke lokasi agar mendapatkan perhatian dari pihak terkait. Pasalnya, tidak banyak daerah memiliki potensi Wisata Alam seperti Sindang Geulis Kahuripan.

    “Tinggal akses jalannya dibenerin biar nyaman dan bisa dinikmati semua orang apalagi Sindang Geulis Kahuripan sudah banyak diketahui orang,” harapnya. (Wit)

  • Patroli di Pasar Cisarua, Satlantas Polres Bogor Bersama Korbrimob Polri Kawal Ibu Melahirkan

    Patroli di Pasar Cisarua, Satlantas Polres Bogor Bersama Korbrimob Polri Kawal Ibu Melahirkan

    JABAR EKSPRES – Satlantas Polres Bogor bersama Korbrimob Polri mengawal kendaraan jenis minibus yang membawa seorang ibu yang akan melahirkan.

    Mulanya, anggota Korbrimob Polri sedang melaksanakan pengamanan di sekitar Pasar Cisarua.

    “Mendapatkan laporan dari masyarakat yang akan melahirkan dan meminta pertolongan, untuk mengawal Minibus yang dikendarainya untuk diantar ke tempat persalinan terdekat,” kata Kasatlantas Polres Bogor AKP Rizky Guntama, Rabu (2/4/2025).

    Saat itu, kondisi arus lalu lintas sedang dilakukan penerapan one way ke arah Puncak dari Jakarta.

    BACA JUGA:Polres Bogor Terapkan One Way Puncak-Jakarta, 41 Ribu Kendaraan Sudah Masuk Siang Ini

    Tempat persalinan terdekat itu berada di arah bawah atau dari arah Puncak menuju Jakarta, tepatnya di Simpang Loka Wiratama.

    Merespons keadaan genting itu, Pihak kepolisian tetap memberikan pengawalan dan melakukan koordiansi pada setiap titik penjagaan personel Satlantas Polres Bogor.

    “Karena lokasi tersebut berada di jalur bawah dan situasi ibu tersebut sedang darurat, maka pengawalan tetap dilaksanakan dan melakukan koordinasi di setiap titik penjagaan Personel Sat Lantas Polres Bogor agar perjalanan menuju lokasi persalinan berjalan dengan aman dan lancar,” jelas dia.

    Diketahui, Rizky mengungkapkan, mendapat bantuan dari Korbrimob Polri dalam menjaga arus lalu lintas di kawasan Simpang Gadog.

    “Iya kami dibantu dari Korps Brimob Polri. Jadi perbantuan anggota dilakukan untuk mengantisipasi adanya kejadian-kejadian yang intensi tinggi,” pungkasnya.

  • Demo Tolak UU TNI di Cimahi Berujung Vandalisme dan Perusakan, Wali Kota Minta Intelijen Usut Pelaku

    Demo Tolak UU TNI di Cimahi Berujung Vandalisme dan Perusakan, Wali Kota Minta Intelijen Usut Pelaku

    JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota Cimahi menyayangkan aksi vandalisme dan perusakan yang terjadi di gerbang Gedung DPRD Kota Cimahi usai demonstrasi mahasiswa terkait penolakan UU TNI beberapa waktu lalu.

    Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, menegaskan bahwa tindakan merusak fasilitas publik merupakan bentuk kriminalitas yang tidak dapat ditoleransi.

    “Tindakan-tindakan seperti ini adalah kriminal. Silakan sampaikan aspirasi dengan cara yang baik sebagai bangsa Indonesia yang beradab. Jangan seperti ini. Pagar ini dibuat dari uang rakyat, kalau dirusak berarti merusak rakyat itu sendiri,” tegas Ngatiyana saat ditemui di DPRD Kota Cimahi, Rabu (2/4/2025).

    Ia juga menyesalkan tindakan tersebut dan menganggapnya sebagai contoh buruk bagi masyarakat.

    “Demo boleh saja, tapi harus dilakukan dengan cara yang santun dan beradab,” katanya.

    BACA JUGA:Aksi Tolak Revisi UU TNI Ricuh, Mahasiswa Duduki Ruang Paripurna DPRD Banjar

    Ngatiyana menambahkan, kondisi pagar DPRD yang dicoret-coret dan mengalami kerusakan sangat memprihatinkan. Ia meminta aparat intelijen turun tangan untuk mengusut pelaku aksi tersebut.

    “Saya berharap aparat intelijen segera turun dan menyelidiki. Operasi intelijen harus dijalankan. Siapa yang melakukan demo ini? Perwakilan dari mana? Aliansi mana? Ini perlu ditelusuri lebih lanjut,” tandasnya.

    Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa demonstrasi adalah hak setiap warga negara, namun tidak boleh dilakukan dengan cara-cara destruktif.

    “Saya sangat miris melihat kondisi ini. Demo itu hak rakyat, tetapi jangan dilakukan dengan cara seperti ini,” ujarnya.

    Sementara itu, Ketua DPRD Kota Cimahi, Wahyu Widyatmoko, membenarkan aksi unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa dan masyarakat Kota Cimahi diikuti sekitar 15 orang.

    Mereka menyampaikan penolakan terhadap pengesahan RUU TNI. Namun, ia menyayangkan adanya aksi perusakan dan pembakaran di gerbang kantor DPRD.

    BACA JUGA:Dikira Massa Aksi Tolak UU TNI, Driver Ojol Dikeroyok Polisi hingga Alami Luka di Kepala

    “Memang benar ada aksi unjuk rasa, tetapi sangat disayangkan terjadi pembakaran dan coretan di gerbang kantor DPRD. Ini bukan cara yang benar dalam menyampaikan aspirasi,” ujar Wahyu.

    Ia mengimbau masyarakat untuk menyampaikan aspirasi secara damai dan sesuai dengan hukum yang berlaku.

  • H+2 Lebaran, Lalu Lintas di Bandung Selatan Ramai, Polisi Siapkan Skema Antisipasi

    H+2 Lebaran, Lalu Lintas di Bandung Selatan Ramai, Polisi Siapkan Skema Antisipasi

    Jabar Ekspres – Arus lalu lintas di wilayah wisata tepatnya di Selatan Bandung seperti Pasirjambu, Ciwidey, Rancabali (Pacira) dan Pangalengan, terpantau ramai lancar pada H+2 lebaran, Rabu (2/4/2025).

    Kasatlantas Polresta Bandung, Kompol Danu Raditya Atmadja mengatakan jika lalu lintas di wilayah tersebut tidak terjadi penumpukan yang berlebihan.

    “Untuk wilayah selatan khususnya Ciwidey, Pengalengan ini masih ramai lancar terkendali. Tidak ada penumpukan yang terlalu berlebihan untuk tahun ini dari H+1 dan H+2 hari ini, masih cukup aman,” ujarnya saat ditemui di Pos Pelayanan Cikaledong, Nagreg.

    Meski tidak mengalami kepadatan, Danu menyebut pihak kepolisian sudah menyiapkan skema atau Cara Bertindak (CB) jika akhirnya terjadi penumpukan baik di Ciwidey maupun di Pangalengan, Kabupaten Bandung.

    “Iya, kalau di daerah Ciwidey kemudian mengarah ke Pengalengan ini juga CB-nya masih sama seperti harus mudik. Kami laksanakan CB untuk arus itu kita adanya tim urai, kemudian kita one way one way sepenggal. Jadi apabila padat dari atas mau turun ke bawah, kita tutup dulu yang dari bawah untuk naik ke atas, kemudian yang dari bawah apabila padat ingin naik ke lokasi wisata, kita tutup dulu yang dari atas menuju bawah,” ungkapnya.

    Sementara itu, arus lalu lintas di Exit Tol Soreang-Pasirkoja (Soroja) mulai mengalami peningkatan dari hari H lebaran, Senin (31/3/2025) hingga Selasa (1/4/2025).

    “Jadi pada hari Lebaran tanggal 31 Maret kemarin, untuk kendaraan yang masuk ke Tol Soroja ada 16.109. Sedangkan untuk yang keluar ada 18.294. Totalnya, ada 34.403 kendaraan di tanggal 31 Maret 2025. Sedangkan di tanggal 1 April 2025, total ada 36.649 kendaraan. Yang keluar masuk Tol Soroja,” ujar Arief Suryalaga, bagian Sentral Komunikasi Tol Soroja saat dikonfirmasi.

    Arief menjelaskan, dengan angka tersebut arus lalu lintas di Tol Soroja mengalami peningkatan kendaraan sebanyak 2000. Namun untuk data per hari ini pihaknya masih mendata.

    “Kalau untuk hari ini, jumlahnya belum bisa pastikan, tapi untuk kurang lebih itu sama dengan hari kemarin. Pada pukul 06.00-09.00 WIB itu ada 3.196 unit kendaraan yang keluar maupun masuk. Untuk hari ini, kami masih menunggu informasi lebih lanjut,” ungkapnya.

  • Sempat Melarikan Diri, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Wanita di Cimahi

    Sempat Melarikan Diri, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Wanita di Cimahi

    JABAR EKSPRES – Wahidah Rohmah (46), seorang perempuan asal Kampung Cirateun, Desa Wangunsari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), ditemukan tewas di rumah kontrakannya di Kebon Kelapa, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi.

    Korban yang diketahui membuka praktik pengobatan alternatif itu pertama kali ditemukan oleh anak sulungnya, Diniyati Rohimah, pada Senin (17/3/2025) malam.

    Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto mengungkapkan bahwa kasus ini merupakan tindak pidana pembunuhan yang disertai pencurian dengan kekerasan.

    “Tindak pidana pembunuhan ini terjadi pada 17 Maret 2025, dan yang pertama kali menemukannya adalah pihak keluarga,” kata Tri dalam konferensi pers di Mapolres Cimahi, Rabu (2/4/2025).

    Menurut Tri, saat keluarga mendatangi rumah korban, mereka mencium bau busuk yang mencurigakan. Setelah beberapa kali mengetuk pintu dan tidak mendapat respons, mereka memutuskan untuk meminta bantuan warga setempat.

    Akhirnya, lanjut Tri, pintu didobrak, dan korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.

    “Korban ditemukan dalam keadaan tidak mengenakan busana, dengan beberapa luka lebam di tubuh, kepala mengeluarkan darah, serta gunting yang masih menancap di lehernya. Mulut korban juga tersumpal handuk,” jelasnya.

    Hasil visum dan autopsi yang dilakukan tim Dokkes dari RS Sartika Asih menunjukkan bahwa korban telah meninggal dunia antara 72 hingga 96 jam sebelum ditemukan, yang diperkirakan sekitar tanggal 13 Maret 2025.

    “Penyebab kematian korban bukan karena gunting yang menancap di leher, tetapi akibat pukulan benda tumpul di bagian kiri kepala yang menyebabkan patah tulang tengkorak dan kerusakan pada otak,” ungkap Tri.

    Setelah melakukan penyelidikan mendalam dan memeriksa 10 orang saksi, jajaran Satreskrim Polres Cimahi akhirnya menemukan titik terang dari bukti petunjuk berupa alat komunikasi korban.

    “Pada Jumat, 14 Maret 2025, kami menemukan bukti dari alat komunikasi korban yang mengarah kepada keberadaan pelaku,” ujar Tri.

    Pelaku yang berinisial SF sempat berpindah-pindah lokasi, termasuk ke Depok, sebelum kembali ke Cimahi. Namun, pada Sabtu (29/3/2025) sekitar pukul 14.00 WIB, polisi akhirnya berhasil menangkap SF di sebuah SPBU di kawasan Citatah, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat.

    “Saat ditangkap, pelaku sedang mengisi bensin di SPBU bersama seorang perempuan,” kata Tri.

  • Kompensasi Diduga Disunat, Sopir Angkot Puncak Hanya Terima Rp 800 Ribu dari Kompensasi Rp 1,5 Juta

    Kompensasi Diduga Disunat, Sopir Angkot Puncak Hanya Terima Rp 800 Ribu dari Kompensasi Rp 1,5 Juta

    JABAR EKSPRES– Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, telah memberikan kompensasi kepada sopir angkot di Jalur Puncak agar tidak beroperasi selama seminggu saat libur Idulfitri 1446 H. Bantuan tersebut berupa uang tunai dan sembako dengan total nilai Rp 1,5 juta.

    Namun, di lapangan masih terlihat angkot beroperasi di Jalan Raya Puncak, Kabupaten Bogor, pada Rabu (2/4). Setelah ditelusuri, ternyata kompensasi yang diterima para sopir diduga mengalami pemotongan.

    Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor, Dadang Kosasih, membenarkan adanya laporan mengenai dugaan tersebut.

    “Ada laporan masuk, tapi untuk pembuktian, kami masih memantau apakah benar atau tidak,” ujarnya saat dikonfirmasi.

    Berdasarkan laporan yang diterima, para sopir angkot hanya mendapatkan Rp 800 ribu dari total kompensasi Rp 1,5 juta.

    “Seharusnya, Rp 1 juta diberikan dalam bentuk uang tunai, sedangkan Rp 500 ribu berupa sembako. Tapi kalau uang yang diterima hanya Rp 800 ribu, berarti ada pemotongan,” tegas Dadang.

    Menurutnya, kompensasi ini diberikan kepada sekitar 653 sopir angkot dari tiga trayek, yakni Cisarua-Bogor, Bogor-Pasirmuncang, dan Bogor-Cibedug. Jika dugaan pemotongan terbukti benar, pihaknya akan mengambil langkah tegas.

    “Kalau memang benar terjadi, kami akan berkoordinasi dengan kepolisian untuk menindaklanjutinya. Laporan sudah banyak masuk, tapi masih kami pantau,” jelasnya.

    Dadang juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan jika masih menemukan angkot yang beroperasi selama masa pembatasan.

    “Silakan laporkan ke petugas Dishub jika melihat angkot beroperasi. Karena kami tidak bisa selalu memantau semua lokasi secara langsung. Jika terlihat, pasti akan langsung ditindak,” pungkasnya.

  • Hari Ketiga Lebaran 2025, Arus Lalin Menuju Lembang Padat Merayap

    Hari Ketiga Lebaran 2025, Arus Lalin Menuju Lembang Padat Merayap

    Jabar Ekspres – Volume kendaraan menuju kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), mengalami peningkatan di hari ketiga Lebaran 2025.

    Pantauan Jabar Ekspres di jalur arteri Parongpong, Bandung Barat, arus kendaraan menuju sejumlah kawasan wisata terpantau padat merayap, pada Rabu (2/4/2025).

    Di kawasan ini menunjukkan bahwa kepadatan kendaraan mulai terlihat tepatnya di sepanjang kawasan wisata Dusun Bambu dan Curug Pelangi, Desa Kertawangi, Kecamatan Parongpong.

    Kepadatan kendaraan didominasi oleh mobil dan motor baik yang mengarah ke kawasan wisata Lembang, maupun sebaliknya.

    Dari data Satlantas Polres Cimahi, peningkatan volume kendaraan yang melintas di wilayah Lembang meningkat sebesar 30 persen.

    “Betul ada peningkatan kendaraan menuju kawasan wisata. Peningkatannya 30 persen dibandingkan hari biasa,”ujar Kanit Gakkum Satlantas Polres Cimahi, Ipda Yusup Guatiana saat dikonfirmasi.

    Ia mengatakan, terdapat kepadatan di beberapa titik, mulai dari Parongpong dan Simpang Beatrix Lembang.

    Kepadatan kendaraan terjadi sejak siang, mayoritas masyarakat menuju beberapa tempat wisata di Parongpong dan Lembang.

    Yusup nengungkap tak hanya pengendara lokal yang masuk ke wilayah Lembang. Dari beberapa titik, sejumlah kendaraan yang berasal dari luar Bandung Raya terpantau masuk ke wilayah Lembang.

    “Memang terlihat ada dari pelat nomor dari luar kota. Pemudik lokal berikut wisatawan,” katanya.

    Ia menerangkan Lembang masih menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk mengisi libur lebaran. Kepadatan kendaraan di Lembang pun akan diprediksi hingga beberapa hari kedepan.

    “Kemungkinan kepadatan di Lembang, jalur wisata ini diperkirakan sampai H+7 lebaran,” tandasnya.

    Sementara itu, Anisa Febria (30) warga asal Bekasi mengaku terjebak macet di kawasan Parongpong hampir 1 jam.

    Dirinya bersama keluarga selain akan berkunjung ke rumah kerabat di Lembang, juga berwisata ke Farmhouse.

    “Kejebak macet mulai dari depan Polsek Cisarua, sekarang baru sampai Curug Pelangi Parongpong. 1 jam kejebaknya,” katanya. (Wit)