Author: JabarEkspress.com

  • Wisata di Banjar Minim Promosi, Fasilitas Jadi Penyebab Utama Lesunya Kunjungan Wisatawan

    Wisata di Banjar Minim Promosi, Fasilitas Jadi Penyebab Utama Lesunya Kunjungan Wisatawan

    JABAR EKSPRES – Liburan Lebaran tahun ini tidak membawa dampak signifikan bagi sektor pariwisata di Kota Banjar. Berbeda dengan destinasi wisata lain yang ramai dikunjungi, objek wisata di kota perbatasan Jabar-Jateng ini justru terlihat sepi pengunjung.

    Aktivis GMNI Kota Banjar Irwan Herwanto menyayangkan kondisi ini. “Ini menunjukkan kegagalan pemerintah dalam mengelola potensi wisata. Objek wisata kurang tertata, fasilitas minim, dan promosi tidak maksimal,” ujarnya Minggu (6/4/2025).

    Padahal, menurut Irwan, Kota Banjar seharusnya bisa menjadi destinasi liburan alternatif yang nyaman dan terjangkau. Namun kenyataannya, banyak lokasi wisata yang tidak terurus dan kurang menarik bagi pengunjung.

    Selain itu, Irwan juga menilai lesunya kunjungan wisata juga dipengaruhi faktor ekonomi. “Keterbatasan finansial masyarakat menengah ke bawah membuat wisata bukan prioritas saat Lebaran,” jelas Irwan.

    BACA JUGA:Libur Lebaran 2025, Wisatawan Takjub dengan Sungai Palayangan Pangalengan

    Ia menambahkan, situasi ekonomi yang belum stabil ditambah gelombang PHK dan kenaikan harga kebutuhan pokok semakin mengurangi daya beli masyarakat untuk berwisata.

    Senada, Ketua PMII Kota Banjar, Muhamad Abdul Wahid, menuntut pemerintah segera mengambil langkah konkret.

    “Perlu perbaikan fasilitas, pengembangan destinasi, dan promosi yang lebih gencar. Jangan sampai Kota Banjar hanya jadi kota transit tanpa daya tarik wisata,” tegas Wahid.

    Para pemangku kepentingan diharapkan berharap lebih serius membenahi sektor pariwisata. Mulai dari penataan objek wisata, penyediaan fasilitas memadai, hingga strategi promosi yang efektif.

    BACA JUGA:Pemkot Bandung Kecolongan, Pungli di Bonbin Masih Terjadi!

    “Kota Banjar punya potensi besar. Tinggal bagaimana pemerintah dan stakeholder lain bisa bekerja sama mengembangkannya,” ujarnya.

    Data Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Banjar menunjukkan, jumlah pengunjung objek wisata selama libur Lebaran hanya mencapai puluhan orang per hari.

    “Jumlahnya tidak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Kebanyakan pengunjung hanya datang untuk makan sambil menikmati suasana,” ungkap Kadispora Kota Banjar Dedi Suardi. (CEP)

  • Libur Lebaran 2025, Wisatawan Takjub dengan Sungai Palayangan Pangalengan

    Libur Lebaran 2025, Wisatawan Takjub dengan Sungai Palayangan Pangalengan

    BANDUNG – Libur Lebaran 2025 bukan hanya soal silaturahmi dan makan ketupat, tapi juga momen yang pas untuk menciptakan kenangan seru bersama keluarga. Salah satu destinasi wisata yang layak masuk daftar adalah Sungai Palayangan di kawasan Situ Cileunca, Pangalengan, Kabupaten Bandung.

    Tempat ini menawarkan sensasi Arung Jeram yang memacu adrenalin, tapi tetap aman dan cocok dilakukan bersama keluarga.

    Sungai Palayangan dikenal dengan aliran airnya yang jernih dan deras, berpadu dengan panorama alam khas Pangalengan yang masih asri: pegunungan hijau, udara sejuk, dan aroma pinus yang menyegarkan. Perjalanan dimulai dari Danau Cileunca dan berakhir di Hutan Pinus Rahong, menempuh jalur sungai sepanjang sekitar 5 km dengan durasi kurang lebih 1,5 jam.

    Yang menarik, saat musim libur seperti Lebaran, kanan kiri Sungai Palayangan kini ramai oleh aktivitas wisata. Tenda-tenda dan saung-saung glamping berjejer di sepanjang bantaran sungai, menawarkan pengalaman menginap di alam terbuka dengan fasilitas yang nyaman. Suasananya hangat, seru, dan menyatu dengan alam.

    Meski termasuk olahraga ekstrem, Arung Jeram di Palayangan cukup aman untuk pemula dan anak-anak di atas usia 10 tahun. Setiap peserta dibekali pelampung, helm, dan panduan lengkap dari instruktur profesional yang siap mendampingi di setiap perahu.

    Selama pengarungan, kita akan melewati beberapa jeram menantang dengan nama-nama unik seperti Jeram Blender, Jeram Domba, dan Jeram Drop. Setiap jeram membawa sensasi tersendiri—mulai dari teriak bareng, basah-basahan, hingga momen tawa karena hampir jatuh ke sungai.

    Hal yang paling berkesan tentu saat satu keluarga bisa saling menyemangati dan bekerja sama untuk menjaga keseimbangan perahu. Ada juga spot-spot tenang di mana peserta bisa beristirahat sejenak, berfoto, atau sekadar menikmati suasana hutan pinus yang damai.

    Evi Kusumah, salah seorang wisatawan asal Jakarta, mengaku senang bisa menikmati jeram Sungai Palayangan. “Airnya jernih banget, udaranya segar, dan kanan kiri sungai indah banget karena banyak lokasi camping yang estetik. Anak-anak juga happy, apalagi bisa tidur di tenda glamping,” ujarnya.

    Hal serupa diakui oleh Panji Romadhan, wisatawan asal Garut. “Saya sengaja ajak keluarga besar ke Pangalengan karena pengin suasana Lebaran yang beda. Dan ternyata emang worth it banget. Alamnya keren, arung jeramnya seru, dan penginapan di tengah hutan pinus itu bikin pengalaman liburan jadi nggak terlupakan,” akunya.

  • Ini yang Harus Dilakukan Member Aplikasi AKQA Agar Uang Bisa Kembali

    Ini yang Harus Dilakukan Member Aplikasi AKQA Agar Uang Bisa Kembali

    JABAR EKSPRES – Aplikasi AKQA dinyatakan positif scam pada Sabtu (5/4) karena sudah tidak bisa lagi melakukan penarikan atau pencairan di aplikasi ini.

    Dugaan Aplikasi AKQA sebagai penipuan sudah muncul sejak dari awal, namun para penggunanya banyak yang tidak percaya, meskipun sudah berulang kali diingatkan oleh para influenser.

    Bahkan beberapa bukti juga sudah dibeberkan, seperti adanya fakta bahwa aplikasi AKQA yang beredar di Indonesia adalah palsu karena mencatut sebuah perusahaan asli dengan nama sama.

    Bukan hanya itu, dilihat dari skema keuntungan, sistem perekrutan dan banyak hal lainnya sudah sangat menjelaskan bahwa aplikasi ini merupakan money game berskema ponzi.

    Baca juga : Aplikasi AKQA Hari ini Positif SCAM, Jangan Berharap Bisa WD Lagi

    Dimana keuntungan yang diberikan bukan dari perusahaan atau aplikasi melainkan dari anggota yang baru bergabung, sehingga jika terjadi scam seperti ini, anggota baru yang belum sempat melakukan penarikan inilah yang akan menjadi korban.

    Sementara anggota lama dan para leader-nya sudah mengeruk keuntungan besar dari bonus perekerutan dan gaji dari aplikasi, namun tetap saja mereka akan mengaku sebagai korban jika diminta untuk bertanggung jawab atas kerugian yang diderita para member-nya.

    Oleh karenanya, sebelum para leader, admin dan mentor ini kabur, sebaiknya terus pantau pergerakannya atau jika perlu segera diamankan, sambil melanjutkan proses hukum dengan membuat pelaporan ke polisi.

    Hal ini membawa harapan agar dengan proses hukum berjalan hingga inkrah maka para hakim dan penegak hukum bisa memberikan keadilan kepada para korban, dengan tujuan untuk bisa mengambil kembali uangnya dengan menyita aset yang dimiliki para leader ini untuk dibagikan kepada para korban.

    Baca juga :Aplikasi AKQA Sudah Berjalan 9 Bulan, Benarkah Aman? Ini Bukti Konkritnya

    Untuk menuju harapan tersebut, ada beberapa hal yang bisa dilakukan para anggota diantaranya :

    1. Kumpulkan semua bukti transaksi baik penarikan maupun deposit juga beberapa data pribadi sebagai pelengkap berkas yang akan diajukan saat pelaporan ke polisi nanti.

    2. Bantu upaya pengamanan para leader atau orang yang bertanggung jawab atas kasus penipuan ini.

  • KLAIM Saldo DANA Gratis Rp250.000 Langsung Cair Saat ini Juga

    KLAIM Saldo DANA Gratis Rp250.000 Langsung Cair Saat ini Juga

    JABAR EKSPRES – Saldo DANA gratis sebesar Rp250.000 bakal langsung cair jika kamu langsung klaim saat ini juga.

    Karena link saldo gratis sudah tersedia di artikel ini, sehingga kamu bisa langsung mendapatkannya tanpa harus mencari-cari lagi.

    Link tersebut merupakan tautan yang akan mengarahkanmu masuk ke sebuah aplikasi e-Wallet yang menyediakan layanan berbagi saldo e-Wallet gratis dari aplikasi DANA.

    Dengan link tersebut, kamu bisa mendapatkan saldo gratis tanpa perlu top up sendiri, karena didalam link tersebut, sudah ada saldo gratis yang akan langsung masuk kedalam rekeningmu.

    Kamu juga perlu tahu cara untuk mengklaim saldo gratis tersebut, agar proses transaksi bisa berjalan dengan lancar.

    Saldo gratis ini bisa kamu dapatkan dari salah satu fitur di aplikasi DANA, fitur ini cukup populer karena setiap harinya membagikan link yang disebut sebagai DANA Kaget.

    Disebut DANA kaget karena Konsep awalnya sebagai kejutan untuk pengguna lain yang ingin mendapatkan hadiah saldo gratis.

    Namun kini, fitur ini menjadi sarana untuk berbagi antara sesama pengguna DANA. Dimana ada beberapa aturan didalamnya, diantaranya :

    – Nominal saldo tidak ditentukan besaran jumlah yang akan dibagikan
    – Ada kuota maksimal bagi penerima, yakni hanya sebanyak 200 orang bisa kurang namun tidak bisa lebih.

    – Pembagian bisa ditur dalam 2 mode, yakni acak dan rata untuk mode acak, jumlah nominal yang akan diterima tidaklah sama, sedangkan jika mode rata maka semua akan mendapatkan jumlah yang sama.

    – Ada batas waktu klaim saldo gratis, yakni hanya 1 x 24 jam, jika sampai waktu habis dan masih da sisa dana maka akan langsung dikembalikan pada akun yang membagikan.

    – Jika sudah kuota sudah terpenuhi tau atas waktu sudah terlewati, maka saldo gratis tidak akan bisa di klaim lagi.

    Adapun cara untuk klaim saldo DANA gratis hingga total senilai Rp250.000 adalah sebagai berikut :

    1. Klik Link DANA Kaget yang kamu dapatkan, bisa juga link dari artikel ini.

    2. Setelah klik link, kamu akan di arahkan ke halaman login aplikasi DANA.

  • Sekolah Rakyat Akan Lahirkan Bibit Diskriminasi Strata Sosial

    Sekolah Rakyat Akan Lahirkan Bibit Diskriminasi Strata Sosial

    JABAR ESKPRES – Rencana pembangunan sekolah rakyat yang digagas Pemerintahan Presiden Prabowo mendapat kritikan tajam dari Ketua Forum Kepala Sekolah Swasta (FKSS) Jabar Ade Hedriana.

    Menurut Ade, rencana pendirian sekolah rakyat hanya akan menimbulkan diskriminasi baru dan akan berimbas merugikan keberadaan sekolah swasta.

    ‘’Jadi hadirnya sekolah rakyat itu tentu akan berdampak pada sekolah swasta seperti penurunan jumlah peserta didik,’’ ujar Ade ketika dihubungi Jabar Ekspres, Sabtu (5/4/2025).

    BACA JUGA:  Pemkot Bandung Kecolongan, Pungli di Bonbin Masih Terjadi!

    Ade menilai, sejauh ini keberadaan sekolah swasta sangat tergantung pada biaya pendidikan yang dibayarkan olej para orang tua peserta didik.

    Sehingga, lanjut Ade, keberadaan sekolah rakyat dikhawatirkan akan menyebabkan berkurangnya minat siswa, sehingga berimbas pada pendapatan sekolah swasta.

    “Jadi nanti akan banyak orang tua yang menyekolahkan dan memindahkan ke Sekolah Rakyat tersebut,” ujarnya.

    Selain itu, pembangunan Sekolah Rakyat hanya akan menimbulkan bibit diskriminasi dan menyebabkan pengkotakan sekolah berdasarkan strata sosial.

    BACA JUGA: Bus Damri Jurusan Bandung – Indramayu Gunakan Bus Sekolah, Tidak Layak untuk Angkutan Mudik Lebaran!

    Masyarakat akan beranggapan sekolah rakyat hanya diperuntukan bagi keluarga yang secara ekonomi kurang mampu. Sedangkan kalau mampu masuk sekolah unggulan.

    “Jadi anggapannya kalau mampu jangan masuk ke sekolah negeri dan swasta biasa, atau jika berasal dari keluarga kurang mampu, masuk ke sekolah rakyat, jangan ke sekolah negeri dan swasta biasa,” tutur Ade.

    Ade beranggapan, sistem pendidikan seperti sekolah rakyat justru akan menimbulkan diskriminasi dan stigma negatif. Padahal, pendidikan model itu sudah lama dikikis.

    BACA JUGA: Tuntaskan Guru Honorer di Jabar Mulai dari Akar Masalahnya

    ‘’Dulu kan, ada istilah RSBI, Cluster, Unggulan, Penggerak. Semuanya sudah dihapus, ini muncul lagi model lain,’’ katanya.

    Pembangunan Sekokah Rakyat hanya akan mengakibatkan ketimpangan kelas dan memperburuk kesenjangan akses pendidikan yang berkeadilan bagi anak Indonesia.

    Ade berpendapat, seharusnya pemerintah membuat kebijakan terstruktur dengan fokus memperbaiki aksebilitas dan kapasitas sekolah.

    Keberadaan sekolah swasta seharusnya bisa diajak bekerja sama dengan pemerintah mengembangkan sistem pendidikan untuk masyarakat secara menyeluruh agar aksesnya bisa dijangkau oleh masyarakat.

  • Saksi-Saksi Yehuwa Mengadakan Kegiatan Khusus

    Saksi-Saksi Yehuwa Mengadakan Kegiatan Khusus

    JABAR EKSPRES – Saksi-Saksi Yehuwa akan mengadakan kegiatan khusus selama sebulan untuk mengundang penduduk Jabodetabek dan Jawa Baratke dua acara khusus pada April 2025.

    Padahari Sabtu malam, 12 April, Saksi-Saksi Yehuwa di seluruh dunia akan berkumpul untuk memperingati kematian Yesus Kristus yang diadakan setiap tahun.

    Acara ini juga dikenal sebagai Perjamuan Malam Tuan. Pada tahun-tahun sebelumnya, acara ini telah dihadiri sekitar 20 juta orang di seluas dunia.

    ”Setiap tahun, jutaan Saksi-Saksi Yehuwa mengundang orang lain untuk mengenang Yesus Kristus bersama kami,” kata Anggara Pardede, juru bicara Saksi-Saksi Yehuwa.

    ”Tujuan dari kegiatan khusus kami selama sebulan adalah untuk mengundang sebanyak mungkin penduduk di komunitas kami ke acara yang sangat istimewa ini.” katanya.

    Pada Peringatan Perjamuan Malam Tuan tahunan, akan ada ceramah yang membahas pentingnya kematian Yesus dan bagaimana seluruh umat manusia mendapat manfaat dari pengorbanannya.

    Acara ini berdurasi satu jam dan gratis serta terbuka untuk umum.

    Untuk keterangan lebih lanjut tentang cara Saksi-Saksi Yehuwa merayakan Perjamuan Malam Tuan, silakan kunjungi undangan acara online di jw.org, situs web resmi Saksi-Saksi Yehuwa.

    Selain itu, Ceramah Istimewa berjudul ”Kebenaran—Ada di Mana?” akan disampaikan di Balai Kerajaan Saksi-Saksi Yehuwa setempat pada akhir pekan tanggal 5 dan 6 April.

    Ceramah umum berdasarkan Alkitab selama 30 menit ini akan membahas apa yang Yesus katakan tentang kebenaran dan di mana hal u dapat ditemukan di masa sekarang saat informasi yang salah semakin meningkat.

    Ceramah ini akan diikuti dengan diskusi satu jam tentang topik Alkitab yang disertai partisipasi hadirin.

    Untuk mengetahui lebih lanjut tentang acara khusus ini dan cara menghadirinya, silakan kunjungi jw.org.

     

     

     

  • Aplikasi AKQA Hari ini Positif SCAM, Jangan Berharap Bisa WD Lagi

    Aplikasi AKQA Hari ini Positif SCAM, Jangan Berharap Bisa WD Lagi

    JABAR EKSPRES – Aplikasi AKQA yang tengah ramai jadi perbincangan panas karena diduga sebagai penipuan, kini akhirnya benar-benar SCAM.

    Dari ungkapan beberapa anggotanya diketahui bahwa aplikasi ini kini sudah tidak bisa lagi memberikan keuntungan untuk anggotanya.

    Beberapa minggu terakhir aplikasi ini terus-terusan beralasan agar pencairan bisa diundur-undur terus.

    Seperti yang diungkapkan akun Youtube @mahwind*** yang menyebutkan bahwa aplikasi ini sudah mulai bermasalah sejak beberapa minggu terakhir.

    Baca juga : Aplikasi AKQA Sudah Berjalan 9 Bulan, Benarkah Aman? Ini Bukti Konkritnya

    “Udah scam ka, iya emang beberapa bulan kebelakang aman aman aja, tapi sekarang udah scam ini, bbrpa minggu tidak bisa narik alasannya pas itu ada audit pajak terus bbrpa problem lagi, terus pas kemaren jumat bisa penarikan, tetapi sampai sekarang belum cair,” ungkapnya yang mengomentari sebuah unggahan di channel Youtube Kepon kupi pada Sabtu (5/4) yang menyoroti kondisi terkini aplikasi AKQA.

    Akun tersebut juga menyebutkan, jika member ingin bisa melakukan penarikan lagi di aplikasi AQKA, maka harus melakukan verifikasi dengan membayar deposit untuk top up lagi. Jika anggota mau membayar biaya verifikasi, maka apikasi akan membayar gajih membernya dalam 1-24jam.

    “Malah harus verifikasi top up lagi katanya biar gajih kita cair dalam 1-24jam,” tambah akun tersebut.

    Dengan kondisi ini, para member harusnya bisa berpikir lebih rasional, karena hal seperti ini juga selalu terjadi pada semua aplikasi ponzi yang scam.

    Dimana mereka akan mengumbar janji bisa memberikan kesempatan untuk WD lagi jika member menuruti syarat yang mereka tetapkan secara sepihak tersebut. Ada yang menerapkan syarat deposit untuk pembayaran pajak atau verifikasi akun, hingga akhirnya muncul ancaman akun bakal dibekukan jika tidak deposit.

    Baca juga : Aplikasi AQKA Sudah Berjalan 9 Bulan, Benarkah Aman? Ini Bukti Konkritnya

    Padahal jika anggota melakukan deposit, belum tentu aplikasi akan membuka fitur penarikan, karena sesungguhnya itu hanya upaya dari aplikasi untuk mengulur waktu melarikan diri sekaligus mengeruk sisa-sisa dana milik anggotanya.

  • Soal Kades Minta THR, Bupati Bogor: yang Salah Saya!

    Soal Kades Minta THR, Bupati Bogor: yang Salah Saya!

    JABAR EKSPRES – Belakangan ini ramai kepala desa di Kabupaten Bogor yang meminta Tunjungan Hari Raya (THR) kepada perusahaan di wilayahnya.

    Surat edaran permohonan THR Kepala Desa Klapanunggal itu ramai di media sosial dan menuai perhatian publik.

    Bupati Bogor, Rudy Susmanto merespon terkait ramainya kejadian itu. Kata dia, kesalahannya ada pada dirinya selaku kepala daerah.

    BACA JUGA: Arus Balik di Stasiun Bandung dan Kiaracondong Meningkat, Puncaknya Diperkirakan Besok

    “Kalau soal itu, kita harus akui, yang salah adalah saya sebagai Bupati Bogor,” ujarnya, di Podcast Pokwan DPRD Kabupaten Bogor, Jumat (4/4/2025) malam.

    Rudy menjelaskan, kebijakan yang memicu polemik tersebut (Larangan meminta THR) sebenarnya merupakan kebijakan dari tingkat provinsi Jawa Barat yang kemudian dituangkan dalam peraturan bupati.

    “Kebijakan itu turun pada bulan suci Ramadan, dan ternyata sudah berjalan (Banyak kades sudah meminta THR ke perusahaan), bahkan sebelum sampai ke kecamatan dan kepala desa,” katanya.

    Kendati begitu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor tidak tinggal diam. Langkah demi langkah telah diambil melalui ispektorat untuk menidaklanjuti polemik tersebut.

    BACA JUGA: Pemkot Bandung Kecolongan, Pungli di Bonbin Masih Terjadi!

    Politisi Partai Gerinda ini juga menyoroti akibat polemik itu, banyak kades yang justru ikut terseret citra negatif.

    Padahal, menurutnya, banyak kepala desa telah menunjukkan dedikasi luar biasa, terutama dalam penanganan bencana di sejumlah wilayah.

    “Di lokasi bencana, para kepala desa tidak pulang. Saat sembako habis, mereka tetap bertahan. Anggota gabungan kelelahan, tapi mereka tetap bekerja. Pernahkah ada yang mengucapkan terima kasih kepada mereka?” ungkapnya.

    BACA JUGA: Pembangunan Sekolah Rakyat Dinilai Merugikan dan Bibit Driskiminasi Baru

    Disisi lain, sebagai Bupati yang baru menjabat, ia mengaku siap menerima kritik dan tekanan.

    “Dijelekkan, dijatuhkan, itu hal biasa. Kalau tidak mau dibusukkan, jangan jadi Bupati,” pungkasnya.

  • Arus Balik di Stasiun Bandung dan Kiaracondong Meningkat, Puncaknya Diperkirakan Besok

    Arus Balik di Stasiun Bandung dan Kiaracondong Meningkat, Puncaknya Diperkirakan Besok

    JABAR EKSPRES — Arus balik Lebaran mulai menunjukkan peningkatan di wilayah PT KAI Daop 2 Bandung. Per Sabtu (5/4/2025) jumlah penumpang yang datang ke Bandung lebih tinggi dibanding mereka yang berangkat dari kota ini.

    Humas PT. KAI Daop 2 Bandung, Kuswardoyo, lonjakan penumpang sudah terjadi saat ini, tercatat mencapai nyaris 10.000 penumpang yang bertolak dari Bandung maupun sebaliknya.

    “Jumlah penumpang hari ini yang berangkat dari Stasiun Bandung ada 6.133 penumpang, sedangkan yang datang mencapai 7.077 penumpang,” ungkap Kuswardoyo saat dikonfirmasi Jabar Ekspres, Sabtu (5/4) sore.

    Hal serupa juga terlihat di Stasiun Kiaracondong, sebanyak 3.084 penumpang tercatat berangkat, sementara yang datang mencapai 4.965 penumpang.

    BACA JUGA: Pemkot Bandung Kecolongan, Pungli di Bonbin Masih Terjadi!

    Dia merincikan, dihitung sejak hari pertama Lebaran, 31 Maret 2025, hingga hari ini, tercatat 61.005 penumpang telah berangkat dari Stasiun Bandung, dan 66.606 penumpang tiba di sana.

    Masih berdasarkan catatan pihaknya, sementara arus balik di Stasiun Kiaracondong, total keberangkatan mencapai 26.573 penumpang dan kedatangan 26.022 penumpang.

    Menurut Kuswardoyo, puncak arus balik diperkirakan terjadi pada Minggu (6/4/2025). Namun ia menekankan bahwa prediksi ini masih bisa berubah, mengingat tren mudik dan balik tahun ini tidak persis sama dengan tahun-tahun sebelumnya.

    BACA JUGA: Pungli di Bandung Zoo, Pengunjung: Masker dan Parkir Seharga Es Kopi

    “Sejauh ini kemungkinan masih akan berubah melihat tren mudik dan balik yang berbeda dari tahun sebelumnya,” pungkasnya.

  • Pemkot Bandung Kecolongan, Pungli di Bonbin Masih Terjadi!

    Pemkot Bandung Kecolongan, Pungli di Bonbin Masih Terjadi!

    JABAR EKSPRES – Pemberantasan pungutan liar (Pungli) di Kebun Binatang Bandung kembali terjadi, ketika tempat rekreasi itu sedang banyak dikujungi wisatawan yang menikmati liburan lebaran Idul Fitri.

    Meski wali Kota Bandung Muhammad Farhan sebelumnnya sudah berjanji akan menempatkan Satgas anti Premanisme, Pungli di Kebun Binatang ternyata masih luput dari pantauan petugas.

    BACA JUGA: Kawasan Lembang Diserbu Wisatawan, Kemacetan Parah Terjadi !

    Salah satu korban warga Kabupaten Bandung bernama Udin, 22 tahun mengaku, menjadi korban praktik pungli yang dilakukan oleh oknum warga setempat.

    Udin kala itu bersama keluarganya bermaksud mengunjungi kebun binatang Bandung zoo bersama keluarga. Akan tetapi karena area parkir penuh, Udin terpaksa memarkirkan kendaraannya di luar area parkir.

    BACA JUGA: Wali Kota Bandung Siapkan Satgas Anti Premanisme, 9 Titik jadi Fokus Penindakan!

    ‘’Area parkir penuh, saya memutuskan memarkir kendaraannya di luar area resmi,’’ ujar Udin.

    Akan tetapi, tidak begitu lama kendaraannya dihampiri oleh seorang pria sambil menawarkan masker dan meminta biaya parkir kepada pengunjung.

    Untuk masker, pengunjung diwajibkan membeli dengan harga Rp 5 ribu sedangkan tarif parkir kendaraan diminta dengan harga Rp 20 ribu.

    BACA JUGA: Pembangunan Sekolah Rakyat Dinilai Merugikan dan Bibit Driskiminasi Baru

    ‘’Jadi totalnya Rp25 ribu, parkir sama masker, jadi berasa beli es kopi,” keluh Udin.

    Menurut Udin pengunjung lain mengalami hal serupa, aksi pungli tersebut dilakukan oleh sekelompok masyarakat dengan alasan sudah sesuai ketentuan. Seban, di dalam kebun binatang sedang ada animal show.

    Meski diwajibkan mengenakan masker, di pintu masuk kebun binatang tidak ada pemeriksaan tubuh dan terkesan kewajiban untuk membeli masker hanya mengada-ngada.

    BACA JUGA: Marak Pungli dan Parkir Liar di Puncak Bogor, Dishub Lakukan Patroli

    Sementara itu, menanggapi masih maraknya parkir liar dikawasan Kebun Bindatang Kota Bandung, Kepala Dinas Perhubungan Asep Kuswara mengklaim, pihaknya telah melakukan penindakan keberadaan parkir liar.

    “Kami sudah menindak para pelaku pungli di Bunbin,” cetus Asep Kuswwara ketika dikonfirmasi wartawan.

    BACA JUGA: 11 Pelaku Pungli Pasar Induk Caringin Diperiksa di Polrestabes Bandung