Author: JabarEkspress.com

  • Pajak Digratiskan, Asal Mau Pindah KTP Kendaraan ke Jabar

    Pajak Digratiskan, Asal Mau Pindah KTP Kendaraan ke Jabar

    JABAR EKSPRES – Mulai Rabu 9 April 2025, ada kabar bahagia khusus buat para pemilik kendaraan yang sering lalu-lalang di wilayah Jawa Barat, pasalnya Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, baru saja mengumumkan kebijakan pembebasan pajak kendaraan bermotor khusus tahun 2025.

    Tapi, ada satu syarat penting yang harus dipenuhi, yakni bersedia memindahkan domisili kendaraan ke wilayah Jabar.

    Baca juga : Pasca Libur Lebaran, Volume Pembayar Pajak di Samsat Soreang Meledak Capai 2000 Kendaraan dalam Sehari

    “Pajak kendaraan bermotor tahun 2025 kami bebaskan,” kata Dedi saat konferensi pers di Gedung Sate, Bandung, Selasa, 8 April 2025.

    Program ini bukan cuma berlaku sehari atau seminggu. Pemerintah Provinsi Jawa Barat membuka kesempatan bagi para pemilik kendaraan untuk menikmati fasilitas bebas pajak ini mulai 9 April hingga 30 Juni 2025.

    Jadi masih ada waktu sekitar dua setengah bulan untuk urus mutasi kendaraan tanpa harus mikirin biaya pajak tahunannya.

    Dedi menjelaskan, program ini dirancang supaya kendaraan yang selama ini sering wara-wiri di jalanan Jabar, tapi masih berpelat luar daerah, bisa ikut berkontribusi ke kas daerah.

    Walaupun mobil-mobil itu sering bikin macet dan memperparah kondisi jalanan di Jabar, pajaknya justru dibayarkan ke provinsi lain.

    “Mobilnya jalan di Jawa Barat, gede-gede, tapi plat-nya luar daerah. Jalan yang rusak kita yang tanggung, tapi pajaknya malah masuk ke daerah lain. Kan nggak adil,” kata Dedi.

    Dengan adanya kebijakan ini, Dedi berharap para pemilik kendaraan bisa tergugah hatinya buat pindah alamat kendaraan ke Jabar.

    Jadi mereka bisa ikut menyumbang pajak yang nantinya akan digunakan buat membenahi jalanan rusak, baik di tingkat provinsi, kabupaten, maupun desa.

    Dedi juga membeberkan rencana besar terkait perbaikan infrastruktur jalan.

    Ia bilang, kondisi jalan provinsi saat ini sudah cukup baik, sekitar 90 persen dinilai layak.

    Tapi, PR besar masih ada di tingkat kabupaten dan desa yang banyak jalannya berlubang, rusak, atau belum diaspal sama sekali.

    Ia menargetkan perbaikan jalan dilakukan secara bertahap dalam empat tahun ke depan.

    Tahun ini, fokusnya di jalan provinsi. Tahun depan setengah dari jalan kabupaten diperbaiki, lalu tahun ketiganya semua jalan kabupaten diselesaikan.

  • Polisi Gerebek Tempat Pembuatan Uang Palsu di Bogor

    Polisi Gerebek Tempat Pembuatan Uang Palsu di Bogor

    JABAR EKSPRES – Kepolisian Negara Republik Indonesia gerebek tempat produksi uang palsu di Perumahan Griya Melati, Kelurahan Bubulak, Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat.

    “Betul untuk proses ditangani Polsek Tanah Abang kita back up proses gerebeknya,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bogor Kota AKP Aji Riznaldi dikutip dari ANTARA, Kamis (10/4).

    Penggerebekan tempat produksi uang palsu ini dipimpin langsung oleh Kanit Reskrim Tanah Abang Kompol M Malau dan didampingi anggota TNI dari Kodim 0606/Kota Bogor pada pukul 06.00 WIB, Rabu (9/4).

    BACA JUGA: Diduga Akibat Serangan Jantung, Polisi du di Kabupaten Bogor Meninggal di Dalam Mobil

    Polisi melakukan penggerebekan praktik pembuatan uang palsu ini merupakan hasil pengembangan dari pengungkapkan kasus peredaran uang palsu di Stasiun Tanah Abang.

    Dalam kasus ini, polisi mengamankan empat orang yakni tiga orang pelaku berinisial J,B, dan A, pemilik rumah berinisial L, serta pelaku utama atau pembuat uang palsu berinisial D.

    Sejumlah barang bukti yang diamankan dalam pengungkapan kasus tersebut, di antaranya uang palsu siap edar sejumlah Rp1,3 miliar pecahan Rp100 ribu, uang palsu yang belum siap edar sejumlah Rp2 miliar serta peralatan cetak uang palsu.

  • Rusunawa Leuwigajah Jadi Tempat Sementara Korban Tanah Amblas Cimahi

    Rusunawa Leuwigajah Jadi Tempat Sementara Korban Tanah Amblas Cimahi

    JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota Cimahi segera merelokasi warga yang terdampak akibat amblasnya tanah bekas galian pasir di Gang Ikras 2, Cihanjuang, Kelurahan Cibabat, Cimahi Utara.

    Kejadian ini menyebabkan 11 rumah yang sebelumnya 10 rumah rusak dan berdampak pada 14 kepala keluarga (KK) dengan total 46 jiwa.

    Seluruh warga yang terdampak telah sepakat untuk mengizinkan rumah mereka dibongkar oleh pemerintah demi keselamatan. Sebagai langkah awal, mereka akan dipindahkan sementara ke Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Leuwigajah.

    “Selama proses pembongkaran, para warga terdampak akan direlokasi sementara ke Rusunawa Leuwigajah,” ujar Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudhistira, usai meninjau lokasi kejadian, Kamis (10/4/2025).

    BACA JUGA:Mitigasi Pergerakan Tanah di Cimahi Utara, Dewan Sarankan Relokasi Warga ke Rusunawa

    Pemerintah tengah menyiapkan alokasi anggaran tidak terduga untuk membantu warga yang kehilangan tempat tinggal. Bantuan ini mencakup kebutuhan sehari-hari serta insentif dan kompensasi bagi warga terdampak.

    “Termasuk insentif perlengkapan atau kompensasi dari bantuan akses yang tidak terduga,” kata Adhitia.

    Bantuan juga datang dari Kementerian Sosial, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Provinsi Jawa Barat, serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

    “Anggaran sementara dari dana sosial tidak terduga memang sudah disiapkan sesuai aturan. Selain itu, kita juga masih memiliki dana Belanja Tidak Terduga (BTT) yang cukup untuk mengantisipasi bencana ini,” tambahnya.

    BACA JUGA:Kontur Labil Bekas Galian Pasir Sebabkan Pergerakan Tanah, Empat Rumah di Cimahi Nyaris Ambruk

    Terkait rumah-rumah yang terdampak, Adhitia menegaskan bahwa pembongkaran harus dilakukan untuk mencegah risiko yang lebih besar. Ia juga mengatakan, pemerintah akan segera melakukan kajian teknis terhadap kondisi tanah di kawasan tersebut.

    “Pemerintah harus cepat melakukan kajian terkait tanah ini. Jika dampaknya meluas, kami akan merapatkan kembali dengan pihak terkait untuk mencari solusi jangka panjang,” ungkapnya.

    Sebagai langkah administratif, pihaknya telah menginstruksikan lurah setempat untuk melakukan pendataan legalitas kepemilikan lahan warga terdampak.

    “Jika memang diperlukan relokasi permanen, maka kita akan mencari tempat baru yang lebih aman. Ini harus dipikirkan matang-matang karena lahan yang terdampak saat ini masih merupakan milik Pemkot,” jelasnya.

  • iPhone 16, 15, 14 hingga iPhone 12

    iPhone 16, 15, 14 hingga iPhone 12

    JABAR EKSPRES – Apple resmi meluncurkan iPhone 16 series di Indonesia mulai 11 April 2025 pukul 00.01 WIB.

    Kehadiran seri terbaru ini membuat harga seri iPhone sebelumnya mengalami penyesuaian, dengan penurunan harga yang cukup signifikan, terutama pada iPhone 15, 14, hingga iPhone 12.

    Peluncuran iPhone 16 sempat tertunda akibat kendala perizinan dan pemenuhan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), namun kini masyarakat Indonesia sudah bisa mendapatkan produk terbaru Apple secara resmi melalui mitra seperti iBox dan Digimap.

    Bagi Anda yang sedang mencari iPhone terbaru di bulan April 2025, berikut daftar lengkap harga resmi dari berbagai model dan kapasitas penyimpanan.

    BACA JUGA: Daftar Harga Emas Hari ini Kamis, 10 April 2025, Emas Antam, UBS, dan Galeri24 di Pegadaian

    BACA JUGA: Harga Emas Antam Hari ini 10 April 2025 Melonjak hingga Rp1,8 Juta/gram

    Harga iPhone 16 Series (Rilis Resmi 11 April 2025)

    iPhone 16e

    128 GB: Rp12.499.000

    256 GB: Rp14.999.000

    512 GB: Rp18.999.000

    iPhone 16

    128 GB: Rp14.999.000

    256 GB: Rp17.499.000

    512 GB: Rp21.999.000

    iPhone 16 Plus

    128 GB: Rp16.999.000

    256 GB: Rp19.499.000

    512 GB: Rp23.999.000

    iPhone 16 Pro

    128 GB: Rp18.499.000

    256 GB: Rp21.499.000

    512 GB: Rp25.999.000

    1 TB: Rp30.499.000

    iPhone 16 Pro Max

    128 GB: Rp18.499.000

    256 GB: Rp22.499.000

    512 GB: Rp27.999.000

    1 TB: Rp32.999.000

    BACA JUGA: Ramalan Zodiak Besok Kamis, 10 April 2025: Zodiak Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, Pisces

    Harga iPhone 15 Series (April 2025 – Diskon Besar)

    iPhone 15

    128 GB: Rp11.499.000 (dari Rp16.999.000)

    256 GB: Rp13.999.000 (dari Rp17.499.000)

    512 GB: Rp17.999.000 (dari Rp21.499.000)

    iPhone 15 Plus

    128 GB: Rp13.499.000 (dari Rp16.499.000)

    256 GB: Rp15.999.000 (dari Rp19.499.000)

    512 GB: Rp19.999.000 (dari Rp23.499.000)

    iPhone 15 Pro Max

    1 TB: Rp31.999.000 (dari Rp33.999.000)

    BACA JUGA: Ramalan Zodiak Besok Kamis, 10 April 2025: Prediksi Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, dan Virgo

    iPhone 14 Series

    iPhone 14

    128 GB: Rp9.749.000 (dari Rp14.499.000)

    256 GB: Rp11.999.000 (dari Rp18.299.000)

    512 GB: Rp16.499.000 (dari Rp21.249.000)

    iPhone 14 Plus

    128 GB: Rp13.999.000 (dari Rp14.249.000)

    256 GB: Rp15.499.000 (dari Rp17.249.000)

    512 GB: Rp18.499.000 (dari Rp21.249.000)

    Harga iPhone 13

    128 GB: Rp8.499.000 (dari Rp10.299.000)

    256 GB: Rp9.999.000 (dari Rp12.799.000)

    Harga iPhone 12

    64 GB: Rp6.499.000 (dari Rp11.499.000)

    128 GB: Rp7.499.000 (dari Rp12.499.000)

    256 GB: Rp14.999.000

    Penurunan harga iPhone lawas seperti iPhone 15, 14, dan 12 membuat April 2025 menjadi waktu yang tepat untuk membeli iPhone, baik seri terbaru maupun model sebelumnya.

  • Ini Kronologi Terungkapnya Dugaan Pemerkosaan oleh Dokter PPDS Unpad di RSHS Bandung

    Ini Kronologi Terungkapnya Dugaan Pemerkosaan oleh Dokter PPDS Unpad di RSHS Bandung

    JABAR EKSPRES – Oknum dokter residen atau peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) berinisial PAP (31 tahun) resmi ditahan oleh pihak kepolisian Polda Jawa Barat.

    Dokter muda tersebut diduga terlibat dalam kasus kekerasan seksual terhadap seorang keluarga pasien di RSUP Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, rumah sakit yang juga dikenal sebagai rumah sakit unggulan nasional.

    Baca juga : Update Kasus Oknum Dokter Residen di RSHS Bandung, Polda Jabar: Ada Kemungkinan Korban Bertambah!

    Menurut pernyataan dari Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jabar, Komisaris Besar Surawan, penahanan terhadap PAP sudah dilakukan sejak 23 Maret 2025.

    Saat ini, kasusnya tengah masuk dalam tahap penyidikan oleh pihak kepolisian.

    “Tersangka sudah diamankan dan ditahan sejak tanggal 23 Maret lalu, proses penyidikannya masih berjalan,” ujar Surawan Rabu, 9 April 2025.

    Dalam proses penyelidikan awal, polisi mengungkap adanya sejumlah barang bukti yang menguatkan dugaan tersebut, termasuk obat bius dan kondom.

    Awal Mula Kasus Viral di Media Sosial

    Terbukanya kasus ini tidak dimulai dari laporan resmi seperti biasanya, melainkan dari unggahan akun Instagram @ppdsgramm, yang kerap membahas isu-isu seputar dunia dokter residen.

    Akun ini membagikan tangkapan layar pesan masuk (DM) dari seseorang yang memberikan informasi bahwa dua orang residen anestesi diduga telah memperkosa penunggu pasien dengan menggunakan obat bius.

    Bahkan disebutkan bahwa kejadian tersebut terekam oleh CCTV dengan menyeluruh.

    “Assalamualaikum dok, izin saya mendapat informasi bahwa ada 2 Residen Anestesi PPDS FK melakukan pemerkosaan kepada penunggu pasien dengan menggunakan obat bius. (Terdapat bukti CCTV lengkap). Keluarga pasien menuntut secara hukum kepada 2 Residen, dan.”  Isi pesan tersebut.

    Unggahan itu kemudian dibagikan ulang oleh akun X (dulu Twitter) bernama @txtdarijasputih, dan langsung menyedot perhatian netizen.

    Hingga Rabu sore (9 April), postingan tersebut sudah ditonton lebih dari 4,7 juta kali, dikutip sebanyak 19 ribu kali, dan disukai oleh 89 ribu akun.

    Kronologi Dugaan Kekerasan Seksual

    Kronologi kejadian tersebut semakin terang ketika akun @ppdsgramm membagikan pesan lanjutan dari informan anonim.

  • Gaji PNS Naik 16 Persen di 2025? Ini Faktanya

    Gaji PNS Naik 16 Persen di 2025? Ini Faktanya

    JABAR EKSPRES – Belakangan ini, dunia maya diramaikan dengan kabar yang bikin banyak pegawai negeri sipil (PNS) semangat, katanya gaji bakal naik 16 persen tahun 2025.

    Bahkan, isu ini sampai jadi trending topic di Google karena banyak yang penasaran, terutama para ASN yang berharap kantong makin tebal tahun ini.

    Baca juga : Kapan Gaji 13 Pensiunan PNS 2025 Cair? Ini Jadwal Pencairan Jika Belum Cair

    Tapi, benarkah kabar itu? Yuk, kita kupas tuntas faktanya biar nggak asal percaya.

    Kilas Balik: Gaji PNS Naik Tahun 2024

    Sebelum membahas isu gaji naik 16 persen di 2025, ada baiknya kita ingat kembali apa yang terjadi tahun lalu.

    Pada tahun 2024, pemerintah memang resmi menaikkan gaji ASN sebesar 8 persen.

    Informasi ini diambil langsung dari situs resmi Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

    Presiden Joko Widodo juga sudah mengumumkan kenaikan tersebut secara langsung pada 16 Agustus 2023.

    Nah, kenaikan ini baru benar-benar berlaku mulai 1 Januari 2024.

    Kebijakan kenaikan gaji seperti ini memang selalu menarik perhatian.

    Selain menyangkut kesejahteraan ASN, masyarakat umum juga ikut memperhatikannya karena bisa berpengaruh pada daya beli, belanja negara, hingga kondisi ekonomi secara umum.

    Jadi, Gaji PNS Benar Naik 16 Persen Tahun 2025?

    Nah, sekarang kita masuk ke pertanyaan utama: apakah benar gaji PNS akan naik lagi sebesar 16 persen di tahun 2025 ini?

    Sayangnya, hingga saat ini belum ada pengumuman resmi dari pemerintah, baik dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) maupun dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) yang menyatakan hal tersebut.

    Bahkan, Menteri PAN-RB, Rini Widyantini, secara terbuka mengatakan bahwa belum ada pembahasan spesifik terkait kenaikan gaji PNS di tahun 2025.

    Salah satu alasannya adalah karena pemerintah baru saja memasuki masa transisi dengan struktur pemerintahan yang masih dalam proses penyesuaian.

    Program-program kerja serta anggaran juga masih dalam tahap awal pembahasan.

    “Saya belum ada pembicaraan secara khusus dengan Bu Menteri Keuangan (Sri Mulyani),” ujar MenPAN-RB Rini Widyantini.

    Namun begitu, beliau menegaskan bahwa soal gaji PNS tetap akan masuk dalam agenda koordinasi ke depannya.

  • Soal Kekosongan Sejumlah Jabatan Kadis, Dewan Sebut Gubernur Masih Hati-hati

    Soal Kekosongan Sejumlah Jabatan Kadis, Dewan Sebut Gubernur Masih Hati-hati

    JABAR EKSPRES – Anggota DPRD Jabar Daddy Rohanady merespons terkait masih adanya “kekosongan jabatan” pucuk pimpinan di sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Menurutnya, Gubernur Dedi Mulyadi tengah berhati-hati dalam memilih kandidat.

    Empat hari jelang lebaran lalu, Dedi Mulyadi sebenarnya melakukan mutasi besar-besaran pejabat di lingkungan Pemprov. Mulai dari kepala dinas, kepala biro hingga direktur rumah sakit. Setidaknya ada 25 Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama dirotasi.

    Namun, rotasi itu menyisakan sejumlah posisi pimpinan OPD yang justru kini masih diisi oleh plt di antaranya, Dinas Pendidikan, Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR), ataupun Badan Pendapatan Daerah (Bapenda).

    BACA JUGA:Isi 6 Jabatan Strategis, Pemkot Bandung Bakal Gunakan Sistem Merit

    OPD – OPD itu bisa dibilang cukup strategis. Mengingat perannya maupun besaran anggaran yang dikelola. Contohnya adalah DBMPR. Dedi Mulyadi memiliki program priotias untuk perbaikan jalan.

    Sampai-sampai Pemprov merealokasi anggaran untuk program tersebut. Setidaknya disiapkan Rp2,4 triliun untuk perbaikan jalan. Tugas itu ada di tangan DBMPR.

    Belum lagi Dinas Pendidikan yang memiliki peranan penting dalam pelaksanaan pendidikan di Jabar. Ataupun Bapenda yang mengurus pendapatan daerah.

    Berkaitan dengan itu, Daddy Rohanady juga mengakui bahwa beberapa OPD itu memang memiliki peranan cukup strategis. “Itu (OPD.red) memegang anggaran yang tidak kecil,” ujarnya saat ditemui, Rabu (9/4/2025).

    Politukus Partai Gerindra itu berpendapat bahwa saat ini Gubernur tengah berhati-hati dalam menentukan pilihan. “Di mata saya, KDM (Dedi Mulyadi.red) ekstra hati-hati. Karena dia tidak ingin kecewa dengan pihannya sendiri,” imbuhnya.

    Daddy melanjutkan, pemilihan kepala dinas atau OPD itu memang hak preogratif Gubernur. Namun bisa juga dilaksanakan melalu seleksi terbuka atau open bidding. “Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Pak Gubernur tentu akan memilih yang terbaik dari yang ada,” cetusnya.(son)

  • Lakukan Penipuan dan Pencurian Sepeda Motor, 4 Pria di Bandung Berhasil Dibekuk Polisi

    Lakukan Penipuan dan Pencurian Sepeda Motor, 4 Pria di Bandung Berhasil Dibekuk Polisi

    JABAR EKSPRES – 4 pria di Kota Bandung, terpaksa harus berurusan dengan polisi usai melakukan tindak pidana penipuan dan pencurian sepeda motor milik pengemudi ojek online. Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (2/3/2025) sekitar pukul 19.00 WIB.

    Menurut Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono, kasus ini terungkap saat pihaknya tengah melaksanakan patroli, kemudian berhasil menangkap salah satu pelaku berinsial MPP pada Selasa (8/4/2025) kemarin.

    “Jadi salah satu anggota kami saat melaksanakan patroli melihat orang yang diduga (pelaku) karena kita sudah melihat dari rekaman CCTV dan kita sebarkan, sehingga anggota tersebut melihat orang yang diduga mirip dengan foto atau wajah dari pelaku tersebut,” ucapnya di Mapolrestabes Bandung, Rabu (9/4).

    BACA JUGA: Isi 6 Jabatan Strategis, Pemkot Bandung Bakal Gunakan Sistem Merit

    Dalam modus operandi yang dijalankannya, Budi menjelaskan, 1 dari 4 pelaku yakni MPP mengaku kepada korban atau driver ojek online sebagai anggota kepolisian untuk melakukan aksi pencuriannya.

    Budi menyebut, MPP telah melancarkan aksinya dengan modus yang sama sebanyak 5 kali di 3 TKP berbeda seperti di Buahbatu, Cibeunying Kidul, dan Sumur Bandung.

    Seperti kasus di Cibeunying Kidul, Budi menjelaskan, saat itu tersangka atas nama MPP ini melakukan aksinya dengan cara mendatangi pengemudi ojek online dan ingin memesan ojek secara offline dengan mengaku sebagai anggota Polri serta meminta untuk diantarkan ke Polsek Antapani.

    Namun saat hendak diantarkan ke Polsek Antapani, pelaku meminta kepada korban untuk mampir terlebih dahulu ke Polsek Cibeunying Kidul.

    BACA JUGA: Targetkan Trotoar Inklusif, Pemkot Bandung Bakal Tertibkan Bangunan Semi Permanen hingga PKL

    “Pada saat di Polsek Cibeunying Kidul, pelaku berhenti dan berpura-pura menyapa petugas yang ada di Polsek Cibeunying Kidul dan masuk ke ruangan lalu keluar lagi,” ucapnya.

    Setelah keluar dari ruangan Polsek Cibeunying Kidul, Budi mengungkapkan, pelaku kembali menyapa petugas yang tengah berjaga sambil menanyakan salah satu anggota bernama Budi.

    “Dan memang kebetulan ada nama Budi dan lagi sakit. Oleh karena itu pelaku berpura-pura meminjam motor korban bilang mau jenguk atas nama Budi tersebut. Karena korban itu merasa adalah anggota Polri, sehingga diberikanlah motor tersebut,” ungkapnya.

  • Tampang Dokter PPDS Pelaku Pelecehan di RSHS

    Tampang Dokter PPDS Pelaku Pelecehan di RSHS

    JABAR EKSPRES – Dokter Residen Anastesi yang merupakan pelaku pelecehan seksual terhadap seorang perempuan penunggu pasien Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung akhirnya ditangkap Polisi. Dokter yang sedang menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (Unpad) ini kini wajahnya terpampang jelas dimedia sosial, bahkan identitasnya diungkap ke publik.

    Dokter PPDS dengan inisial PA ini diduga melakukan aksinya  di lantai 7 RSHS Bandung  dan sudah terjadi sejak pertengahan Maret 2025, namun kasusnya baru mencuat sekarang setelah ada yang mengungkapnya di instagram @ppdsgramm yang langsung direpost oleh banyak akun lainnya.

    Kronologi kejadian juga banyak dibagikan dimedia sosial, salah satunya oleh X ar @alliceonus yang mengunggah foto tangkapan layar yang menjelaskan tentang kronologinya.

    “Jadi ada pasien bapa bapa dirawat di ICU, ditungguin sama anaknya (cewe). Pasien pre op, perlu darah, nah sama di pelaku di tawarin ke anak pasien, cross match nya sama saya aja biar cepet prosesnya,” tulis dalam unggahan tersebut.

    Baca juga : HEBOH, Dokter Residen Anastesi Diduga Cabuli Penunggu Pasien di Salah Satu Rumah Sakit di Bandung

    Prosedur crossmatch darah, merupakan prosedur penting sebelum transfusi darah untuk memastikan kecocokan antara darah donor dan penerima.

    Lalu korban tersebut dibawa ke lantai 7 yang merupakan gedung baru. Sampai disitu korban disuruh ganti baju, diduga korban tidak mengetahui prosedur pengecekan darah sehingga hanya mengikuti saja arahan dari dokter anestesi tersebut.

    Selanjutnya korban diberikan midazolam atau obat penenang (obat bius). Dalam keadaan tak sadar itulah, diduga korban dicabuli kedua doter tersebut.

    Setelah beberapa jam, korban tersadar dan keluar dari ruangan dalam kondisi sempoyongan sekitar pukul 04.00 WIB. Kondisi korban ini terekam CCTV.

    Bukan hanya kondisi korban yang tertekam CCTV, Bahkan pelaku yang tanpak gelisah mondar-mandir di sekitaran ruangan tersebut juga terekam CCVT saat korban belum sadarkan diri.

    Menanggapi kasus tersebut pihak Unpad yang diwakili oleh Kepala Kantor Komunikasi Publik Unpad, Dandi Supriadi, membenarkan bahwa yang bersangkutan adalah peserta PPDS Fakultas Kedokteran Unpad.

  • Selama Ramadan, AdMedika Gelar Semarak Ramadan 2025 Tebar Kebaikan dengan Santunan Yatim

    Selama Ramadan, AdMedika Gelar Semarak Ramadan 2025 Tebar Kebaikan dengan Santunan Yatim

    JABAR EKSPRES – Bulan Ramadan merupakan momen istimewa yang penuh dengan keberkahan, di mana umat muslim memiliki kesempatan untuk meningkatkan ibadah dan berbagi dengan sesama.

    Untuk turut memaknai bulan yang suci ini, AdMedika yang merupakan anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui Rohis AdMedika mengadakan acara “Semarak Ramadan 2025” yang berlangsung pada Jumat, (21/3) di Telkom STO Gambir, Jakarta. Turut hadir oleh CEO AdMedika Dian Prambini, serta jajaran direksi AdMedika lainnya.

    Salah satu nilai utama dalam bulan suci ini adalah kepedulian sosial yang diwujudkan melalui berbagai bentuk kebaikan, termasuk memberikan santunan kepada mereka yang membutuhkan.

    Semangat berbagi ini tidak hanya mempererat tali silaturahmi, tetapi juga menjadi sarana untuk meningkatkan rasa syukur dan kebersamaan.

    Kegiatan ini diawali dengan tausiyah yang disampaikan oleh Ustadz Farhan Mauludi dengan tema “Mulia dengan Berbagi”.

    Tausiyah ini mengajak seluruh peserta untuk meningkatkan kepedulian sosial dan semangat berbagi kepada sesama, terutama kepada mereka yang membutuhkan.

    Sebagai bentuk nyata kepedulian, AdMedika menyalurkan santunan kepada anak yatim yang tersebar di empat yayasan, meliputi Yayasan Yatim Piatu Rasulullah SAW (Putra & Putri), Gambir, Jakarta Pusat; Pondok Yatim & Dhuafa Petojo (Yayasan Amal Sholeh Sejahtera), Gambir, Jakarta Pusat; Pesantren Yatim ADHSA Gringsing, Sukoharjo, Jawa Tengah; dan Panti Asuhan Al Munir Pantisari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

    Selain santunan dari perusahaan, karyawan AdMedika juga turut berpartisipasi dalam penggalangan dana.

    Donasi yang terkumpul dari karyawan akan disalurkan ke Pondok Pesantren Attaqwa Cibungur Elbarkah, yang berlokasi di Sukajadi, Sumedang. Penyaluran donasi ini direncanakan pada tanggal 24 April 2025.

    Melalui kegiatan ini, AdMedika berharap dapat memberikan keberkahan Ramadan dan semakin mempererat tali silaturahmi dengan sesama.

    Semangat berbagi dan kepedulian sosial ini diharapkan terus menginspirasi seluruh karyawan dan masyarakat luas untuk berbuat kebaikan.