Author: JabarEkspress.com

  • Warga Terdampak Pergeseran Tanah di Ngamprah Menanti Bantuan Pemerintah

    Warga Terdampak Pergeseran Tanah di Ngamprah Menanti Bantuan Pemerintah

    Jabar Ekspres – Bencana pergeseran tanah kembali terjadi di Kampung Ciloa RT 03 RW 02, Desa Mekarsari, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

    Salah satu warga Urip Kusnadi (44) menceritakan, awal peristiwa pergeseran tanah yang sering menghantui dirinya sejak tahun 2023 silam.

    Terbaru, pergeseran tanah di wilayah itu sudah mulai terasa Urip beberapa pekan belakangan.

    Tepat pada Kamis (18/4/2025) sore, rumah yang Urip tempati bersama keluarganya kembali bergerak dan nyaris amblas. Namun hingga saat ini pemerintah setempat belum memberikan penanganan secara serius.

    “Awalnya retakan kecil, lama-lama besar, sampai longsor di bagian depan. Sekarang teras juga sudah retak sampai centimeter. Saya takut kalau nggak segera dibenahi, rumah bisa ambruk,” ungkap Urip saat dikonfirmasi, Jumat (18/4/2025).

    Menurut Urip, bencana pergerakan tanah tak hanya membuat dinding-dinding rumah retak, juga menyebabkan tebing setinggi 5 meter tepat di halaman rumahnya longsor.

    Karena takut hancur, Urip beserta keluarganya terpaksa mengungsi dengan menyewa kosan sebesar Rp700 ribu per bulan.

    “Sudah hampir tiga tahun, belum ada realisasi bantuan perbaikan dari pemerintah. Dulu sempat ada bantuan logistik waktu kejadian, tapi untuk perbaikan rumah belum ada sama sekali, hanya janji,” tambahnya.

    Di tengah keterbatasan ekonomi, Urip mengaku harus memikirkan biaya hidup harian hingga pendidikan anak. Sementara dirinya hanya bekerja serabutan, penghasilan pun tak menentu.

    “Jangankan buat betulin rumah, buat makan sehari-hari dan sekolah anak juga masih kekurangan,” katanya.

    Ia menambahkan, berbagai upaya telah dilakukan, termasuk mengajukan bantuan dan meminjam uang ke keluarga. Namun hingga kini belum membuahkan hasil.

    “Sudah disurvey, diminta dokumen seperti KK, tapi belum ada tindak lanjut. Rumah ini tanah milik pribadi, tapi dengan kondisi seperti sekarang dijual pun siapa yang mau,” katanya.

    Dirinya berharap adanya perhatian serius dari pemerintah Kabupaten Bandung Barat. Kondisi rumah yang rusak parah dan ancaman longsor setiap musim hujan membuat mereka terus hidup dalam kekhawatiran.

    “Setiap hujan tanah terbawa air, retakan makin meluas. Kami harap ada tindakan nyata, jangan cuma janji,” tandasnya. (Wit)

  • Rp18 miliar Dipersiapkan Disnaker Kota Bandung Guna Tekan Angka Pengangguran

    Rp18 miliar Dipersiapkan Disnaker Kota Bandung Guna Tekan Angka Pengangguran

    JABAR EKSPRES – Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Bandung siapkan Rp18 Miliar guna tekan angka pengangguran terbuka di Kota Kembang, lewat program padat karya.

    “Padat karya ini memberikan kesempatan kerja sementara, terutama bagi masyarakat yang menganggur. Selama 10 hari mereka akan terlibat dalam kegiatan kebersihan di lingkungan pemukiman, seperti membersihkan sungai dan saluran air,” kata Kepala Disnaker Kota Bandung, Andri Darusman, Jumat (18/4).

    Program ini rencananya bakal dilangsungkan di 24 Kecamatan Kota Bandung, dengan total Kelurahan sebanyak 64 wilayah.

    Selain itu, dana tersebut digunakan untuk membiayai 92 paket kegiatan padat karya, yang terdiri dari 87 paket usulan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) dan 5 paket hasil reses Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung.

    Andri pun mengungkapkan, angka pengangguran terbuka di Kota Bandung pada tahun 2023 mencapai 8,83 persen. Pada 2024 berhasil turun menjadi sekitar 7,4 persen atau setara dengan kurang lebih 90 ribu orang yang masih membutuhkan pekerjaan.

    Guna mencapai target realisasi penurunan angka pengangguran terbuka tahun 2025, pihaknya juga bakal menggandeng lembaga swasta untuk membuka lapangan pekerjaan. Salah satunya yakni melalui program pemagangan.

    “Kami laksanakan lima paket kegiatan pemagangan bekerja sama dengan hotel-hotel di Kota Bandung. Posisi yang dibutuhkan antara lain housekeeping, kitchen, dan office boy. Selain itu, kami juga akan mengadakan dua kali job fair tahun ini. Harapannya, kegiatan ini bisa menurunkan angka pengangguran,” ujarnya

    “Mudah-mudahan pada tahun 2025 ini, angka tersebut bisa kami turunkan lagi menjadi 6,5 persen,” ungkapnya. (Dam)

  • Pemprov Tutup Tambang Ilegal di Desa Jati Cianjur

    Pemprov Tutup Tambang Ilegal di Desa Jati Cianjur

    JABAR EKSPRES – Satu tambang ilegal di Desa Jati, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, ditutup. Alasanya, pertambangan itu tidak berizin dan merusak lingkungan.

    Penutupan dilakukan oleh Tim Gabungan Pemprov Jabar. Mereka terdiri dari Dinas ESDM, Satpol PP, Dinas Lingkungan Hidup, dan Dinas Kehutanan Jawa Barat, serta Satpol PP Kabupaten Cianjur.

    Mulanya, tim mendapat informasi dari masyarakat terkait aktivitas pertambangan itu. Berbekal laporan tersebut, tim kemudian meninjau langsung lokasi, Kamis (17/4).

    Di tempat tersebut, sedang ada aktivitas pengerukan dan pengangkutan pasir batu menggunakan sejumlah truk. Tim kemudian mengidentifikasi pekerja dan sopir truk serta memeriksa izin usaha pertambangannya.

    Ternyata terbukti perusahaan tambang tersebut belum memiliki izin usaha pertambangan dan hanya memperlihatkan dokumen pendirian perusahaan. Sehingga eksekusi penutupan dilakukan.

    Selain soal perizinan, tim juga menemukan sejumlah pelanggaran kelengkapan lain. Misalnya, truk pengangkut galian ternyata beberapa di antaranya tidak memiliki kelengkapan seperti KIR, tidak bayar pajak, serta para supir tidak memiliki SIM bahkan banyak para pekerja yang tidak bisa penunjukkan KTP.

    Kepala Dinas ESDM Jabar Bambang Tirtoyuliono menyayangkan kondisi tersebut. Menurutnya, tambang – tambang ilegal semacam itu memang perlu ditertibkan. Penertiban pertambangan ilegal juga dalam rangka menjaga sumber daya alam dan lingkungan. “Ini kan untuk jaga lingkungan juga,” ujarnya.

    Menurut Bambang, Pemprov juga memiliki sikap tegas terkait tambang. Dan itu diharapkan menjadi perhatian perusahaan tambang lain, baik mineral maupun logam. “Jadi wajib menempuh persyaratan yang telah ditentukan,” tuturnya.(son)

  • Sikap IKA Smansa Soal Telah Keluarnya Putusan Sengketa Lahan SMAN 1 Bandung

    Sikap IKA Smansa Soal Telah Keluarnya Putusan Sengketa Lahan SMAN 1 Bandung

    JABAR EKSPRES – Ikatan Alumni (IKA) SMAN 1 (Smansa) Kota Bandung mengaku prihatin atas keluarnya pengkabulan putusan yang dikeluarkan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Bandung, terkait sengketa lahan yang dilayangkan oleh Perkumpulan Lyceum Kristen (PLK).

    Lewat amar putusan selepas sidang yang dilaksanakan pada Kamis (17/4/ 2025) PTUN Bandung menyatakan dalam eksepsi bahwa tergugat I dan tergugat II intervensinya tidak diterima seluruhnya.

    Ketua IKA Smansa Bandung, Inyo Tanius Saleh menuturkan, pihaknya tak akan tinggal diam soal putusan yang dinilai memberatkan pihak SMAN 1 Kota Bandung tersebut.

    “Putusan pengadilan memang tidak berpihak pada SMAN 1 Bandung.
    Namun bagi kami, ini bukan akhir. Ini justru awal dari perjuangan yang lebih besar,” kata Inyo, saat dikonfirmasi Jumat (18/4).

    BACA JUGA: Melihat Khidmatnya Jumat Agung di Gereja Kapel Katolik Hati Kudus Yesus Borromeus

    Maka dari itu, pihaknya menegaskan, IKA Alumni Smansa menolak tunduk pada ketidakadilan, dan menolak diam terhadap mafia tanah yang coba merebut hak-hak belajar anak bangsa.

    “Kami, Ikatan Alumni SMANSA Bandung, berdiri satu barisan. Menolak tunduk pada ketidakadilan. Menolak diam terhadap mafia tanah yang mencoba merebut ruang belajar anak bangsa,” tegasnya.

    Menurutnya, sekolah adalah warisan ilmu dan bukan objek rebutan antar pihak. Maka, sudah seharusnya hak-hak pendidikan tidak boleh diganggu gugat oleh kepentingan tangan-tangan kotor.

    “Kami akan terus bersuara, untuk guru-guru kami, untuk adik-adik kelas kami, untuk masa depan pendidikan yang seharusnya suci dan bersih dari kepentingan kotor,” ujarnya.

    BACA JUGA: Program MBG Bukan Sekadar Tambah Gizi tapi Bangun Ekonomi Masyarakat

    “Jangan pernah anggap kami lemah hanya karena kalah hari ini. Kami sedang bersiap untuk esok,” tambahnya.

    Dirinya meminta atensi kepada seluruh pemangku kepentingan, berkenaan dengan telah inkrahnya putusan di PTUN Bandung.

    Menurutnya, hal ini telah merenggut hak pendidikan siswa khususnya Smansa Bandung.

    “Kami Memohon dan Meminta Untuk Di Atensi Official.kpk, Humas mahkamah agung, Komisi Yudisial, Komisi X Dpr Ri, Kementrian Pendidikan, Komisi V Dprd Jabar, Pa Gubernur Jabar Kdm,” pungkasnya (Dam)

  • Melihat Khidmatnya Jumat Agung di Gereja Kapel Katolik Hati Kudus Yesus Borromeus

    Melihat Khidmatnya Jumat Agung di Gereja Kapel Katolik Hati Kudus Yesus Borromeus

    JABAR EKSPRES — Suasana khidmat tampak dari jamaat yang menjalani peringatan Jumat Agung pada Jumat (18/4) pagi.

    Ratusan umat Kristiani memadati area dalam dan luar gereja untuk menyaksikan Drama Jalan Salib Tablo, di Gereja Kapel Katolik Hati Kudus Yesus Borromeus.

    Lantunan nyanyian syahdu dari paduan suara menyambut jemaat yang hadir sejak pukul delapan pagi.

    Para aktor dengan jubah dan atribut khas zaman Yesus Kristus memainkan adegan demi adegan sengsara sang Juru Selamat.

    BACA JUGA: Program MBG Bukan Sekadar Tambah Gizi tapi Bangun Ekonomi Masyarakat

    Terlihat sorot mata para penonton tak lepas dari panggung, sebagian memejamkan mata, larut dalam doa.

    “Drama Tablo ini kami buat sebagai bentuk perenungan rohani, bukan sekadar ritual,” ujar Christian Diarsa, sutradara pertunjukan yang juga anggota jemaat.

    Drama berdurasi satu jam delapan belas menit ini merupakan produksi tahun kedua, dengan total 30 pemain dan 12 orang pengiring musik.

    Cerita diangkat dari kisah-kisah Injil, dimulai dari doa Yesus di Taman Getsemani hingga penyaliban dan penurunan-Nya dari salib.

    BACA JUGA: Usai Pelajar Sebrangi Sungai di Kecamatan Dramaga, Bupati Bogor Bakal Bangun Jembatan

    “Kami menyeleksi naskah dari kitab suci. Tiap pemeran mempelajari latar belakang karakter masing-masing melalui studi teks,” kata Christian.

    Ia menambahkan, pendekatan ini penting agar para pemain memahami esensi spiritual peran yang dibawakan.

    Di sela drama, umat yang hadir terlihat merenung.

    “Kami ingin memfasilitasi umat agar tak hanya merayakan secara simbolik, tapi benar-benar mengalami peristiwa iman ini,” tutur Christian.

    BACA JUGA: MBG Dinilai Belum Berdampak Signifikan pada Nilai Siswa tapi Bangun Kebiasaan Makan Sehat Sejak Dini

    Sekira 180 jemaat hadir dalam perayaan tersebut. Meski tanpa tata cahaya teatrikal atau sistem suara profesional, suasana berlangsung khusyuk.

    Para aktor memainkan peran tanpa dialog, mengandalkan ekspresi dan gerak tubuh, disertai narasi dan musik yang memperkuat kesan dramatis.

    Menjelang Minggu Paskah, Christian menyampaikan pesan reflektif bagi umat Kristiani “Tinggalkan masa lalu, songsong kehidupan baru.”

  • Program MBG Bukan Sekadar Tambah Gizi tapi Bangun Ekonomi Masyarakat

    Program MBG Bukan Sekadar Tambah Gizi tapi Bangun Ekonomi Masyarakat

    JABAR EKSPRES – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah pusat ternyata punya dampak lebih luas dari sekedar menambah asupan gizi untuk anak-anak sekolah dan ibu hamil.

    Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan RI (PCO), Dedek Prayudi menjelaskan, MBG adalah bagian dari strategi besar membangun ekonomi sirkular dari sektor pangan. Artinya, program ini dirancang untuk menggerakkan ekosistem ekonomi dari hulu ke hilir, bukan hanya urusan isi piring.

    “MBG itu mengalokasikan 85 persen dari seluruh anggaran yang sudah dialokasikan APBN, yaitu sekitar Rp71 triliun untuk membeli bahan baku,” terang Agus saat ditemui di SPPG Pasirkaliki Cimahi, Jumat (18/4/25).

    Menurut Dedek, dari pembelian bahan baku pangan tersebut, tercipta ekosistem yang saling mendukung mulai dari peternak, pekerja di peternakan, penjual pakan ternak, sampai koperasi yang jadi jalur distribusi hasil produksi makanan bergizi.

    BACA JUGA: Usai Pelajar Sebrangi Sungai di Kecamatan Dramaga, Bupati Bogor Bakal Bangun Jembatan

    “Serapan pekerjanya juga ada 50 orang per satu SPPG nya. Jadi bukan hanya peningkatan kualitas gizi, tapi juga menghidupkan perekonomian masyarakat yang bersentuhan langsung dengan sektor pangan,” jelasnya.

    Dedek mencontohkan daerah seperti Sukabumi, di mana lahan pertanian yang sebelumnya mati suri kini kembali produktif karena hasilnya diserap langsung oleh program MBG.

    “Di Sukabumi contohnya, di sana warung Kiara ada sawah yang sudah diirigasi tapi sudah kering dan nganggur karena tidak ada yang beli. Tapi sejak ada program MBG, hasil pertaniannya dibeli oleh SPPG,” ujarnya.

    BACA JUGA: MBG Dinilai Belum Berdampak Signifikan pada Nilai Siswa tapi Bangun Kebiasaan Makan Sehat Sejak Dini

    Dedek juga menegaskan, program MBG tidak mematok harga makanan secara nasional. Harga disesuaikan dengan kondisi dan indeks kemahalan masing-masing daerah.

    “MBG tidak pernah mematok harga, MBG itu disesuaikan dengan harga-harga di daerah masing-masing,” katanya.

    “Di setiap daerah kami miliki indeks kemahalan, jadi ada yang bilang MBG itu Rp10 ribu atau Rp15 ribu, itu adalah harga rata-rata. Bukan harga yang dipatokkan atau diturunkan. MBG tetap Rp71 triliun, harga-harga itu adalah hasil dari serangkaian uji coba,” lanjutnya.

  • Satres Narkoba Polres Cimahi Gerebek Home Industri Tembakau Sintetis, 3 Tersangka Diamankan

    Satres Narkoba Polres Cimahi Gerebek Home Industri Tembakau Sintetis, 3 Tersangka Diamankan

    JABAR EKSPRES – Satuan Narkoba Polres Cimahi berhasil menggagalkan peredaran narkotika golongan satu jenis tembakau sintetis di sebuah home industry rumah kontrakan di Jalan Cisangkan Hilir, Gang Bakti IX, Kebon Manggu, RT 02 RW 18, Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Jumat (18/4/25).

    Dalam penggerebekan itu, polisi mengamankan tiga orang tersangka berinisial Sandi Hermawan alias SH, Muhammad Rafly alias MR, dan Dimas Arya Pratama alias DAP. Salah satu dari mereka, DAP, ternyata merupakan seorang chef di hotel bintang lima di Kabupaten Bandung Barat.

    Kontrakan tempat para tersangka beroperasi itu bahkan baru mereka tempati selama satu hari sebelum digerebek aparat. ”Saya berprofesi sebagai tukang masak di salah satu resto di Bandung Barat. Jadi chef di hotel bintang lima,” ujar DAP dalam konferensi pers Satnarkoba Polres Cimahi di lokasi.

    DAP mengaku, alasan dirinya nekat memproduksi dan menjual narkotika jenis tembakau sintetis bukan karena gaji sebagai chef yang tidak mencukupi, tapi karena ingin memenuhi kebutuhan lainnya.

    ”Karena ada kebutuhan lebih dan mengambil jalan pintas produksi itu (sinte),” jelasnya.

    Dalam penggerebekan itu, polisi juga menemukan barang bukti berupa cairan berwarna bening dan merah yang digunakan sebagai campuran dalam pembuatan tembakau sintetis.

    ”Kalau yang bening ada campuran Riklona, kalau yang merah Antimo. Kalau yang putih kan lebih mahal, kalau yang merah lebih murah,” ujar DAP.

    Ia menambahkan, campuran tersebut sengaja dipakai agar efek narkotika bertahan lebih lama saat dikonsumsi.

    ”Jadi dicampur itu biar lebih long durasi aja dalam pemakaiannya. Kalau harganya, yang 5 mili 1 juta, kalau yang 10 mili 2 juta,” katanya.

    DAP juga mengaku bahwa sasaran pasar dari produk ilegalnya tersebut mayoritas adalah kalangan pekerja dan mahasiswa. Ia biasa menjualnya swcara online.

    Kapolres Cimahi, AKBP Niko Nurullah Adi Putra mengatakan, dari ketiga tersangka, masing-masing memiliki peran berbeda. DAP bertugas memproduksi narkotika, sementara SH dan MR bertugas sebagai pengedar.

    ”Mereka kami amankan karena menyimpan, menawarkan, menjual, dan memproduksi narkotika. Mereka melanggar pasal 114 dan atau 112 atau 113 junto 132 UU No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika,” tegas Niko.

  • Usai Pelajar Sebrangi Sungai di Kecamatan Dramaga, Bupati Bogor Bakal Bangun Jembatan

    Usai Pelajar Sebrangi Sungai di Kecamatan Dramaga, Bupati Bogor Bakal Bangun Jembatan

    JABAR EKSPRES – Pemerintah Kabupaten (Pemkab ) Bogor akan segera membangun jembatan rawayan penghubung dua Kecamatan, yakni Ciampea dan Dramaga.

    Sebelumnya, viral di media sosial sejumlah pelajar berangkat sekolah melintas aliran sungai Ciheudeng, terletak di Desa Petir, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor tanpa jembatan.

    Mereka menyusuri sungai ini sudah bertahun-tahun dijalani siswa maupun masyarakat dalam beraktivitas karena aksesnya lebih pintas dan dekat kemana-mana.

    Bupati Bogor Rudy Susmanto, mengatakan pihaknya sudah melakukan cek ke lokasi dan meminta Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk menindaklanjuti.

    BACA JUGA: MBG Dinilai Belum Berdampak Signifikan pada Nilai Siswa tapi Bangun Kebiasaan Makan Sehat Sejak Dini

    “Sudah langsung saya perintahkan, Insyaallah maksimal dua minggu ke depan, kami bangun jembatan rawayan agar kepentingan anak-anak kita bisa bersekolah dapat lebih mudah,” ujarnya, Kamis (17/4).

    Rudy Susmanto melanjutkan, aduan warga melalui media sosial itu dinilai sangat positif untuk kepentingan masyarakat.

    Kendati begitu, ia mengajak seluruh pihak untuk membangun Kabupaten Bogor secara bersama-sama.

    Atas adanya peristiwa itu, Rudy menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Kabupaten Bogor, khusunya di Kecamatan Ciampea dan Kecamatan Dramaga.

    BACA JUGA: Polisi Berhasil Amankan Chef Hotel Bintang Lima di KBB yang Produksi Tembakau Sintetis 

    “Saya mohon maaf sebesar besarnya atas kejadian tersebut, kedepan kami bersama-sama membangun Kabupaten Bogor,” pungkasnya.

  • MBG Dinilai Belum Berdampak Signifikan pada Nilai Siswa tapi Bangun Kebiasaan Makan Sehat Sejak Dini

    MBG Dinilai Belum Berdampak Signifikan pada Nilai Siswa tapi Bangun Kebiasaan Makan Sehat Sejak Dini

    JABAR EKSPRES– Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan sejak Januari 2025 di SDN Pasirkaliki Mandiri 1 Kota Cimahi masih terus berlangsung dan mendapat sambutan antusias dari para siswa.

    Sejak 5 Januari 2025 semester kedua tahun ajaran 2024/2025, sebanyak 392 murid sekolah dasar telah rutin mendapatkan asupan bergizi, termasuk susu sapi segar.

    Meski secara umum respons siswa dan guru terhadap program ini cukup positif, dampak signifikan terhadap perkembangan akademik siswa masih belum terlihat jelas.

    BACA JUGA: Asah Bakat Atlet Muda Bogor, Lorena Sports Hub Gelar Turnamen Mini Soccer Walikota Cup 2025

    “Kalau sejauh ini kita belum melihat, atau belum meneliti apakah ada peningkatan atau tidak,” ujar Kepala SDn Pasirkaliki Mandiri 1, Lilih Siti Muslimah saat ditemui di sekolah, baru-baru ini.

    Menurut Lilih, penilaian terhadap dampak program MBG baru bisa terlihat setelah semester ini berakhir. Namun ia mengakui ada sedikit peningkatan dari sisi konsentrasi dan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar.

    “Partisipasi siswa sejauh ini meningkat dan antusias. Mungkin pada awal-awalnya mereka semangat ya. Tapi karena sekarang sudah terbiasa, jadi sudah biasa lagi aja. Tidak begitu signifikan, sejauh ini tidak ada perubahan signifikan gara-gara MBG anak-anak jadi rajin sekolah,” jelasnya.

    Meski tak terlalu berdampak pada kehadiran atau prestasi, Lilih menilai MBG tetap memberi efek positif dalam membentuk kebiasaan makan sehat, terutama konsumsi sayuran dan susu.

    BACA JUGA: Seorang Pria Jadi Korban Pengeroyokan di Baleendah, Polisi Buru Pelaku

    “Disini alhamdulillah mendapatkan susu yang benar-benar segar. Kalau yang tidak suka, anak-anak biasanya ngasih ke temannya. Tapi kami setidaknya menanamkan kebiasaan untuk senang dengan susu atau sayuran,” tambahnya.

    Di sisi lain, Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan RI (PCO), Dedek Prayudi, mengungkapkan kebutuhan susu dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) terbilang sangat besar.

    Dalam sepekan, Dedek menjelaslan satu Satuan Pendidikan Pelaksana Gizi (SPPG) membutuhkan sekitar 370 liter susu untuk sekali saji, dan penyajiannya dilakukan tiga kali dalam seminggu.

    “Dari sini bisa menyuplai 150 liter. Area-area peternakan lain juga akan menyuplai ke koperasi dulu, baru dari situ ke SPPG,” ujar Dedek.

  • Lakukan Pencarian Sejak Sabtu, Tim SAR Gabungan Temukan Korban Tertimbun Longsor di Subang Meninggal Dunia

    Lakukan Pencarian Sejak Sabtu, Tim SAR Gabungan Temukan Korban Tertimbun Longsor di Subang Meninggal Dunia