Author: JabarEkspress.com

  • FK3I Tolak Keras Proyek PLTP di Gunung Tampomas Sumedang

    FK3I Tolak Keras Proyek PLTP di Gunung Tampomas Sumedang

    JABAR EKSPRES – Wacana pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP), di kawasan Gunung Tampomas, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat cukup menyita perhatian.

    Pasalnya, proyek nasional tersebut bertujuan untuk mengembangkan potensi panas bumi, sebagai sumber energi baru terbarukan (EBT).

    Akan tetapi, terdapat penolakan terhadap proyek nasional, alias pertambangan geothermal di kawasan Gunung Tampomas, karena dinilai dapat menimbulkan banyak permasalahan baru.

    Ketua Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I) Pusat, Dedi Mulyadi mengatakan, pihaknya menolak rencana proyek gheotermal di Gunung Tampomas.

    “Pembangunan non-kehutanan di kawasan hutan semakin masif dan menggila. Padahal, kerusakan-kerusakan sampai saat ini terabaikan pemulihannya,” katanya kepada Jabar Ekspres melalui seluler, Minggu (16/2).

    Dedi menerangkan, terabaikannya pemulihan atas kerusakan hutan yang terjadi, dinilai karena tidak sebanding dengan pengrusakan kawasan hutan atas nama proyek strategis nasional.

    BACA JUGA: Kunjungan Kerja DPRD Sumedang: Hanya Seremonial dan Pemborosan Anggaran?

    Dia menambahkan, selain 20 juta hektare kawasan hutan akan dijadikan hutan tanaman energi dan hutan ketahanan pangan, proyek lain seperti pembangunan panas bumi akan dibangun di empat titik.

    Disampaikan Dedi, keempat titik lokasi pengebangan panas bumi untuk EBT, berada di Gunung Papandayan Barat, di Taman Nasional Gede Pangrango, di Taman Nasional Gunung Ciremai dan Di Gunug Tampomas.

    “Di Gunung Tampomas sendiri akan dibangun pembangkit listrik panas bumi seluas 27.110 hetare, yang masuk di dua wilayah yaitu Kabupaten Sumedang dan Subang,” terangnya.

    Dedi menjelaskan, dalam rencana umum energi nasional, daerah Jawa Barat merupakan wilayah terbanyak pembangunan kepentingan energi nasional.

    Melalui informasi yang dihimpun Jabar Ekspres, Provinsi Jawa Barat diketahui memiliki 331 titik potensi panas bumi, yang dianggap sebagai EBT.

    Salah satu titik EBT tersebut, yakni berada di kawasan Gunung Tampomas, Kabupaten Sumedang yang telah ditetapkan sebagai Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP).

    BACA JUGA: DPKP Sumedang Gelar GPM di Cimanggung, Anggota DPRD Borong Sayuran dan Dibagikan Gratis untuk Warga

    Penempatan titik lokasi EBT di kawasan Gunung Tampomas tersebut, diketahui sesuai dengan keputusan Menteri ESDM nomor 1456 K/30/MEM/2008.

  • Jalan Berliku Dodi Ramdani, Dari Kepala Desa Sukamulya Hingga Jadi TKI di Jepang

    Jalan Berliku Dodi Ramdani, Dari Kepala Desa Sukamulya Hingga Jadi TKI di Jepang

    JABAR EKSPRES – Langit Ciamis pagi itu terasa berat bagi Dodi Ramdani. Tangis ibu-ibu warga Sukamulya mengiringi langkahnya meninggalkan balai desa. “Ditinggal suami tak separah ini, Pak,” ujar seorang warga, menggenggam tangannya erat.

    Dodi, yang kala itu masih menjabat kepala desa, hanya mengangguk, menahan haru. Dua bulan kemudian, pria 45 tahun ini resmi melepas jabatannya dan terbang ke Jepang. Kini, ia kembali ke kampung halaman, bukan untuk memimpin, tapi memulihkan tangan yang melepuh akibat dinginnya negeri Sakura.

    Pengunduran diri Dodi sebagai Kepala Desa Sukamulya pada November 2024 sempat memantik tanya. Sebagian warga menduga ada konflik terselubung. Namun, pria yang pernah bekerja di pabrik Yamaha Jepang tahun 2007-2012 ini membantah.

    “Semua prosedur saya tempuh, dari musyawarah dengan BPD, koordinasi ke kecamatan, hingga surat resmi ke DPMD. Tak ada masalah hukum,” tegasnya, Minggu (16/2/2025).

    Keputusan itu, menurutnya, matang sejak 2023, saat mantan bosnya di Jepang berkunjung ke Sukamulya dan menawarinya kembali bekerja di bidang pengelasan kapal. “Saya bilang, Tunggu tahun 2024. Saya ingin tuntas satu periode dulu,” kisah Dodi.

    BACA JUGA: Wartawan Gadungan Palsukan Identitas Kemendes, Janji Bawa Program MBG di Purwadadi Ciamis

    Saat itu, tokoh desa sempat menolak permintaannya mengundurkan diri setahun lebih cepat.

    Dodi seperti terbelah: jiwa pengabdi masyarakat versus hasrat mengais rezeki di negeri orang. Sebelum jadi kepala desa, ia adalah TKI teladan yang berhasil membawa pulang mobil pick-up untuk keperluan warga. “Saya pernah bilang, Kalau sukses di Jepang, saya akan bagi ke desa. Alhamdulillah tercapai,” ujarnya.

    Kepemimpinannya dimulai tahun 2019, saat ia terpilih dengan 80% suara. Selama empat tahun, ia membenahi infrastruktur desa. Tapi hati kecilnya terus terpanggil pada pekerjaan di Jepang yang menjanjikan penghasilan lebih besar. “Usia tak muda lagi. Ini kesempatan terakhir,” alasan Dodi.

    Sejak November 2024, Dodi resmi menjadi pekerja di prefektur Okayama. Namun, mimpi itu tak semanis bayangan. Suhu minus 10 derajat menggigit tangan yang harus bekerja 10 jam sehari. “Tangan saya kebas dan melepuh. Dokter di Jepang menyarankan istirahat panjang,” ceritanya.

  • LINK Live Streaming PSIS vs PSM Makassar Malam Ini, Pekan Ke-23 di BRI Liga 1 2024/2025

    LINK Live Streaming PSIS vs PSM Makassar Malam Ini, Pekan Ke-23 di BRI Liga 1 2024/2025

    JABAR EKSPRES – Pertandingan pekan ke-22 BRI Liga 1 2024/2025 telah selesai digelar pada hari Senin, 10 Februari 2025. namun pada hari, Jumat, 14 Februari 2025 mulai digelar pertandingan pekan ke-23, per hari ini, Minggu, 16 Februari 2025 terdapat tiga pertandingan yang mempertemukan antara Persija Jakarta dengan Persib Bandung, Borneo FC dengan Barito Putera, dan PSIS dengan PSM Makassar.

    Dalam pertandingan di pekan ke-23 antara PSIS dengan PSM Makassar ini akan disiarkan langsung di Indosiar, Vidio dan Sportstars 3 mulai pukul 19:00. Diketahui bahwa pertandingan antara PSIS dengan PSM Makassar berlangsung di Stadion Jatidiri Semarang.

    BACA JUGA: Dapat Rp50.000 Cukup Geser Layar Hp di Game Penghasil Uang Berikut Ini

    BACA JUGA: Cara Pinjam Saldo Dana Terpercaya Tanpa Syarat KTP, Cair Hingga Rp500.000

    Dalam urutan klasemen sendiri PSIS berada pada posisi ke-14 dengan mencetak poin 21 dengan 6 kali menang, 3 kali seri dan 13 kali kalah. Sementara untuk PSM Makassar dalam urutan klasemen berada pada posisi ke-10 dengan poin 32, dengan 7 kali menang, 11 kali seri, dan 4 kali kalah.

    Berikut ini tersedia link live streaming bagi kamu yang ingin menonton pertandingan antara PSIS dengan PSM Makassar yang berlangsung hari ini.

    BACA JUGA: Hasilkan Saldo DANA Gratis Langsung Cair Lewat Cara Seru, Klaim Hingga Rp300.000

    Jadwal Lengkap BRI Liga 1 2024/2025 Pekan ke-23 : Jadwal Pertandingan Pekan Ke-23 BRI Liga 1 2024/2025, Catat Tanggalnya!

    LINK STREAMING PSIS vs PSM Makassar

    https://www.vidio.com/watch/8304650-gaskeun-bri-liga-1-2024-2025-segera-dimulai-dukung-saksikan-klub-kesayanganmu-hanya-di-indosiar?utm_source=google&utm_medium=pre-game&utm_campaign=liga1-ENLink Kick Off: https://www.vidio.com/live/17850-bri-liga-1?schedule_id=4077294Link Nonton: https://www.vidio.com/live/17623-bri-liga-1?schedule_id=4077295

     

     

     

     

  • Wartawan Gadungan Palsukan Identitas Kemendes, Janji Bawa Program MBG di Purwadadi Ciamis

    Wartawan Gadungan Palsukan Identitas Kemendes, Janji Bawa Program MBG di Purwadadi Ciamis

    JABAR EKSPRES – Suasana mencekam menyelimuti Kantor Desa Purwadadi, Minggu (16/2/2025), ketika ratusan warga mengepung seorang pria berinisial YS (45).

    Pria yang mengaku sebagai staf ahli Kementerian Desa (Kemendes) itu diduga hendak menipu Kepala Desa Purwadadi, Markun Marheni, dengan iming-iming program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Aksi YS berakhir di tangan polisi setelah warga curiga dan memergoki identitas palsunya.

    Insiden ini berawal dari penolakan warga terhadap rencana pembangunan dapur bergizi MBG di lapangan sepak bola desa (aset publik yang dinilai sakral).

    Spanduk putih bertuliskan ‘Tolak Alih Fungsi Lapangan!’ dibentang warga sebagai bentuk protes. Kemarahan memuncak saat mereka mendatangi kantor desa dan menemukan YS yang mengaku sebagai tenaga ahli Kemendes.

    BACA JUGA: Karang Taruna Kota Banjar Terjebak Krisis Kepemimpinan, 3 Kecamatan Desak KLB

    Saat diminta tunjukkan kartu identitas Kemendes, dia malah menunjukkan kartu pers dari media. Warga langsung geram.

    Dede Suwarno, tokoh masyarakat setempat mengaku, YS yang mengklaim sebagai Kepala Biro Zona III (mencakup Purwakarta, Bandung Barat, dan Cianjur) itu pun panik.

    “Upaya YS untuk mengelak gagal setelah BPD dan perangkat desa memastikan tidak ada koordinasi resmi terkait proyek MBG,” kata Dede.

    Menurut keterangan warga, YS membawa skenario rumit. YS menjanjikan kedatangan Wakil Menteri Desa untuk groundbreaking proyek sekaligus meyakinkan Kades Markun agar menyiapkan material konstruksi.

    “Material seperti batu dan pasir sudah ditumpuk di lapangan. Semua dari kantong pribadi Pak Kades, bukan APBDes,” ujar Aan Rohimat, Ketua BPD Purwadadi.

    BACA JUGA: Malam Kelam di Purwodadi, 7 Kambing dan 1 Motor Raib dalam Senyap

    Sayangnya, Markun tak hadir saat konfrontasi terjadi. Warga menduga ia menjadi korban manipulasi YS yang memanfaatkan niatan baik kepala desa. “Ini jelas penipuan terstruktur. Pelaku eksploitasi kepercayaan pejabat desa,” tegas Dede.

    YS akhirnya diamankan Polsek Lakbok untuk menghindari amuk massa. “Kami khawatir terjadi main hakim sendiri. Pelaku kami bawa untuk pemeriksaan intensif,” jelas Aipda Bani Martin SH, Kanit Reskrim Polsek Lakbok.

    Warga kini mendesak aparat mengusut tuntas jaringan YS. “Jangan sampai ada desa lain yang jadi korban berikutnya,” seru Aan, warga sekitar. (CEP)

  • Malam Kelam di Purwodadi, 7 Kambing dan 1 Motor Raib dalam Senyap

    Malam Kelam di Purwodadi, 7 Kambing dan 1 Motor Raib dalam Senyap

    JABAR EKSPRES – Dini hari itu, langit Dusun Purwodadi masih diselimuti kabut. Tugio (49 tahun), peternak kambing di Desa Waringinsari, baru saja memberi pakan tujuh ekor kambing kesayangannya. Tak disangka, tiga jam kemudian, kandang itu kosong. Tak hanya kambing, sepeda motornya pun lenyap. Peristiwa ini menjadi catatan kelam kedua dalam sebulan terakhir di Kecamatan Langensari, Kota Banjar.

    Kerugian material ditaksir mencapai belasan juta rupiah. Namun, bagi Tugio -yang menggantungkan hidupnya pada ternak-, hilangnya dua kambing betina dan lima jantan itu seperti terpotongnya tali nafkah. “Ini bukan sekadar angka. Ini jerih payah bertahun-tahun,” ucapnya lirih, menahan sesak.

    Ia menduga pelaku lebih dari satu orang. “Menggondol motor sekaligus mengangkut kambing butuh kerjasama. Ini bukan kerja satu orang,” kata Slamet, tetangga Tugio.

    Menurut Ketua RW setempat, Pujiyanto, Tugio baru menyadari kehilangan saat hendak memberi pakan kembali pukul 05.00 WIB. “Dia kaget, kandang terbuka lebar. Tujuh kambing dan motornya raib tanpa suara,” kisah Pujiyanto, Minggu (16/2).

    BACA JUGA: DAU Pendidikan Kota Banjar Akan Beralih ke Sistem Lelang, Wali Kota Terpilih Janji Evaluasi

    Tak lama dari kejadian itu, pencarian warga membuahkan hasil. Tiga ekor kambing yang diduga milik Tugio mati tergeletak di tepi tanggul, sekitar 1 km dari kandang.“Diduga, pelaku panik atau kelelahan membawa hewan hidup. Tiga ekor ini ditinggalkan begitu saja,” jelas Pujiyanto.

    Kondisi kambing yang tak utuh -dengan luka di bagian leher- memperkuat dugaan bahwa pencuri menggunakan kendaraan roda empat untuk kabur.

    “Mustahil bawa tujuh kambing pakai motor. Pasti ada mobil atau pickup,” tambahnya. Sayangnya, tak ada CCTV atau saksi yang melihat momen kejadian.

    Aksi ini disebut ‘terlalu rapi’ untuk sekadar pencurian dadakan. Pelaku diduga telah memantau lokasi sebelumnya. “Kandang berada di pinggir sawah, jauh dari permukiman. Mereka pasti tahu situasi lingkungan,” curiga Pujiyanto.

    Sejak kejadian, warga Purwodadi mulai meningkatkan ronda malam. Namun, keterbatasan personel dan luasnya area pertanian membuat upaya ini seperti tempurung di tengah badai. “Kami butuh bantuan aparat. Jangan sampai ada korban berikutnya,” desak Pujiyanto.

  • DAU Pendidikan Kota Banjar Akan Beralih ke Sistem Lelang, Wali Kota Terpilih Janji Evaluasi

    DAU Pendidikan Kota Banjar Akan Beralih ke Sistem Lelang, Wali Kota Terpilih Janji Evaluasi

    JABAR EKSPRES – Alokasi Dana Alokasi Umum (DAU) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdik) Kota Banjar untuk tahun 2025 yang mencapai Rp10 miliar akan mengalami perubahan signifikan dalam pengelolaannya.

    Rencananya, dana tersebut tidak akan lagi dikelola secara swakelola untuk keperluan renovasi ruang kelas dan pengadaan sarana prasarana (sarpras) di sekolah-sekolah.

    Hal ini diungkapkan oleh Kepala Disdik Kota Banjar, H. Kaswad baru-baru ini.

    Menurut H. Kaswad, dari total anggaran yang tersedia, hanya Rp7,5 miliar yang akan dialokasikan untuk program pendidikan formal dan nonformal.

    “Tahun ini, alokasi DAU untuk fisik seperti renovasi kelas akan dilakukan melalui sistem lelang. Ini berbeda dengan tahun 2024 yang masih menggunakan metode swakelola,” jelasnya.

    BACA JUGA: Karang Taruna Kota Banjar Terjebak Krisis Kepemimpinan, 3 Kecamatan Desak KLB

    Perubahan skema pengelolaan anggaran ini memicu berbagai pertanyaan, terutama mengenai transparansi dan efisiensi penggunaan dana.

    Wali Kota Banjar terpilih, H. Sudarsono, berkomitmen untuk meninjau ulang penyaluran DAU Disdik serta fokus pada perbaikan rapor pendidikan Kota Banjar yang dinilai masih memerlukan peningkatan.

    “Kami akan evaluasi titik lemahnya. Jika ada yang kurang, harus diperbaiki. Saya optimis perubahan signifikan bisa dicapai,” tegas Sudarsono.

    Ia menambahkan bahwa peningkatan kualitas infrastruktur pendidikan dan akuntabilitas penggunaan dana menjadi prioritas utama pemerintahannya.

    Sementara itu, Komisi III DPRD Kota Banjar sebelumnya telah menggelar rapat kerja yang membahas kinerja rapor pendidikan dan rencana alokasi DAU 2025.

    BACA JUGA: Tak Kunjung Cair, Kontingen Juara Porkot Banjar Menanti Janji Hadiah Rp25 Juta

    Ketua Komisi III DPRD Banjar, Cecep Dani Sufyan, menegaskan bahwa DAU harus digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak dan memprioritaskan sekolah-sekolah yang paling membutuhkan, baik dalam pendidikan formal maupun nonformal.

    “Jangan sampai anggaran terdistorsi hanya untuk proyek tertentu,” ujar Cecep.

    Rencana kebijakan yang beralih dari sistem swakelola ke lelang ini menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat.

    Sebagian pihak berpendapat bahwa sistem lelang berisiko memicu pemborosan anggaran, sementara yang lain meyakini bahwa metode ini lebih mudah diawasi dan dapat meningkatkan transparansi.

  • Karang Taruna Kota Banjar Terjebak Krisis Kepemimpinan, 3 Kecamatan Desak KLB

    Karang Taruna Kota Banjar Terjebak Krisis Kepemimpinan, 3 Kecamatan Desak KLB

    JABAR EKAPRES – Ketegangan internal Karang Taruna Kota Banjar memuncak setelah tiga kecamatan (Purwaharja, Banjar, dan Langensari resmi melayangkan mosi tidak percaya terhadap Ketua Karang Taruna Kota Banjar, Deni Herdiandi.

    Isu transparansi anggaran, vakumnya program kerja, dan ketidakjelasan arah organisasi menjadi pemicu utama. Mosi ini disertai tuntutan penyelenggaraan KLB untuk memilih kepengurusan baru.

    Majelis Pertimbangan Karang Taruna (MPKT) Kota Banjar, Agus Sumitra, mengonfirmasi bahwa anggaran hibah dari Karang Taruna Provinsi Jawa Barat ke setiap kabupaten/kota memang sebesar Rp50 juta per tahun. Namun, dana yang diterima diklaim lebih kecil karena pemotongan pajak.

    “Pemotongan pajak wajar terjadi, tetapi harus disertai laporan keuangan yang jelas. Sayangnya, hingga kini belum ada komunikasi intensif dengan Ketua Deni untuk membahas hal ini,” ujar Agus baru-baru ini.

    BACA JUGA: Tak Kunjung Cair, Kontingen Juara Porkot Banjar Menanti Janji Hadiah Rp25 Juta

    Agus Sumitra menyatakan MPKT akan memediasi pertemuan antara Deni dan perwakilan kecamatan. “Kami ingin duduk bersama, bahas masalah secara kekeluargaan,” ujarnya.

    Jika mediasi gagal, KLB diprediksi menjadi opsi akhir. Namun, keputusan akhir berada di tangan Penjabat Wali Kota Banjar selaku pembina Karang Taruna.

    Ketiadaan transparansi ini diperparah dengan pengakuan Yadi Kurniadi, Ketua Karang Taruna Kecamatan Purwaharja, yang menjabat sebagai bendahara namun tak pernah dilibatkan dalam pengelolaan dana. “Saya hanya tahu anggaran masuk, tetapi tidak ada keterbukaan soal penggunaannya. Ini merusak reputasi organisasi,” tegas Yadi.

    “Visi-misi yang dijanjikan Deni saat pemilihan tidak terrealisasi. Program kerja hanya di atas kertas,” kritik Yadi.

    BACA JUGA: Hadiah Juara Umum Porkot Banjar Dijanjikan Cair 2025, Ketua KONI Beberkan Tantangan Anggaran

    Dede Hasanudin, Ketua Karang Taruna Kecamatan Banjar, menambahkan jika Karang Taruna membutuhkam solidaritas di komponen kepengurusan. “Kami ingin soliditas kembali. Jangan sampai kepentingan individu mengalahkan tujuan organisasi,” ujarnya.

    Deni Herdiandi, yang juga anggota DPRD Kota Banjar, membantah kelalaiannya. Ia menyebut vakumnya kegiatan organisasi disebabkan oleh kesibukan agenda politik seperti Pemilu dan Pilkada.

    “Kami menjaga netralitas dan independensi selama kontestasi. Vakum ini hanya sementara. Siap memperbaiki komunikasi,” kata Deni.

  • Festival Vokasi Satu Hati 2025 Siapkan Talenta Muda Masuki Era Elektrifikasi

    Festival Vokasi Satu Hati 2025 Siapkan Talenta Muda Masuki Era Elektrifikasi

    JABAR EKSPRES – PT Astra Honda Motor (AHM) dan jaringan main dealernya bersama 713 SMK mitra binaan menyiapkan generasi unggul menyongsong era elektrifikasi dengan serangkaian uji pengetahuan terkait sepeda motor listrik dalam ajang Festival Vokasi Satu Hati (FEVOSH) 2025.

    Ajang uji kompetensi dan pengetahuan teknologi sepeda motor Honda ini diikuti 26.917 siswa dan 2.615 guru SMK dari seluruh Indonesia.

    FEVOSH 2025 digelar sebagai bentuk keberlanjutan sinergi antara dunia pendidikan dan dunia industri otomotif roda dua.

    Untuk memastikan sumber daya manusia unggul yang siap kerja, AHM bersama seluruh jaringan main dealer sepeda motor Honda di seluruh Indonesia menyeleksi para siswa yang telah mempelajari materi ajar kurikulum Teknik Sepeda Motor (TSM) Astra Honda.

    Secara paralel, FEVOSH juga menguji aspek pedagogi dan penguasaan materi teknikal tenaga pengajar SMK mitra binaan.

    Seiring dengan perkembangan industri otomotif, FEVOSH 2025 menghadirkan inovasi dengan menguji kompetensi siswa dan guru dalam penguasaan teori dan praktik teknologi sepeda motor listrik Honda.

    Inisiatif ini merupakan langkah AHM untuk memastikan kurikulum vokasi tetap selaras dengan teknologi terkini yang berkembang di industri sepeda motor.

    Pengetahuan produk sepeda motor listrik Honda hingga SOP standar pemeliharaannya merupakan salah satu materi yang diujikan di ajang ini.

    General Manager Corporate Communication AHM Ahmad Muhibbuddin mengatakan materi ajar yang dipelajari SMK diharapkan selalu mengikuti perkembangan teknologi agar siswa selalu terkoneksi dengan perubahan di dunia industri.

    Festival Vokasi Satu Hati merupakan wujud nyata komitmen perusahaan dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan vokasi di Indonesia.

    “Melalui semangat Sinergi Bagi Negeri, kami ingin FEVOSH tahun ini dapat menjadi sarana mengalibrasi pengetahuan dan keterampilan siswa dan guru, termasuk dengan teknologi sepeda motor listrik. Kami yakin kontribusi terhadap dunia vokasi ini menciptakan SDM unggul yang siap bersaing di industri masa depan,” ujar Muhib.

    Seleksi FEVOSH 2025 diselenggarakan secara berjenjang dari tingkat sekolah, regional, hingga nasional. Untuk menjaga kualitas kompetisi, AHM melibatkan tim juri dari Tim Teknik dan Service AHM dan Main Dealer Honda.

  • Puskesmas Sempur dan Dinkes Kota Bogor Didesak Bertanggungjawab, Imbas Dugaan Intimidasi Pasien

    Puskesmas Sempur dan Dinkes Kota Bogor Didesak Bertanggungjawab, Imbas Dugaan Intimidasi Pasien

    JABAR EKSPRES – Polemik mencuatnya atas dugaan buruknya pelayanan kesehatan di Puskesmas Sempur, Kota Bogor kembali heboh usai Kantor Hukum Sembilan Bintang & Partners secara resmi melayangkan somasi kedua.

    Somasi kedua itu ditunjukkan kepada pihak Kepala Puskesmas Sempur atas ulah bawahannya yang dinilai tidak profesional melayani pasien seorang tokoh agama berinisial AW belum lama ini.

    Advokat Rd. Anggi Triana Ismail selaku Ketua Tim Kuasa Hukum, menegaskan bahwa somasi ini berkaitan dengan perlakuan tidak layak yang dialami kliennya, Kyai Haji AW.

    Ia menjelaskan, bahwa kasus ini bermula ketika Kyai Haji AW mengunjungi Puskesmas Sempur untuk memeriksa kondisi kesehatan giginya, sekaligus mengantarkan istrinya yang saat itu membutuhkan surat rujukan ke rumah sakit.

    BACA JUGA: Bupati Bogor Terpilih Rudy Susmanto Dapat Arahan dari Prabowo, Ini Pesannya!

    Namun, pihak Puskesmas diduga mengabaikan pelayanan terhadap Kyai Haji AW dan tidak memberikan kepastian waktu pemeriksaan.

    Merasa diperlakukan tidak adil, Kyai Haji AW pun melaporkan kejadian ini kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.

    Setelah pengaduan tersebut, Kyai Haji AW menerima pesan WhatsApp dan telepon dari seseorang yang mengaku sebagai suami dokter gigi di Puskesmas Sempur.

    Dalam komunikasi itu, individu tersebut mempertanyakan alasan pelaporan dan bahkan mendatangi rumah Kyai Haji AW tanpa izin.

    “Suami dokter gigi ini mengetuk pintu dengan nada tinggi, langsung menunjuk wajah klien kami, dan memaksanya duduk untuk meminta penjelasan. Klien kami merasa terintimidasi dan terancam,” kata Anggi kepada Jabar Ekspres Minggu (16/2).

    Atas tindakan tersebut, Kantor Hukum Sembilan Bintang & Partners akan menempuh dua langkah hukum.

    BACA JUGA: Semarak Rangkaian HPN 2025, PWI Kota Bogor Gelar Turnamen Billiard untuk Wartawan, ASN dan BUMD

    Pertama, pelaporan terkait buruknya pelayanan publik berdasarkan UU No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.

    Kedua, dugaan tindak pidana berupa ancaman dan intimidasi yang dilakukan oleh suami dokter gigi sesuai dengan Pasal 335 dan Pasal 167 KUHP.

    Anggi juga menegaskan, bahwa pihaknya menuntut agar Puskesmas Sempur dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor segera bertanggungjawab dan mengambil langkah tegas.

  • 9 Hal yang Disangka Dilarang, Ternyata Diperbolehkan Dilakukan Saat Puasa Ramadhan

    9 Hal yang Disangka Dilarang, Ternyata Diperbolehkan Dilakukan Saat Puasa Ramadhan

    JABAR EKSPRES – Dimasyarakat sering kali muncul beberapa larangan yang pantang dilakukan saat sedang melakukan puasa khususnya di bulan Ramadhan.

    Ternyata beberapa hal itu hanyalah mitos yang dibuat-buat, karena sudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga banyak diyakini sebagai kebenaran.

    Padahal beberapa hal tersebut tidaklah membatalkan pausa atau pahala puasanya, bahkan tidak ada tuntunannya dalam Islam.

    Baca juga : Tuntunan Ziarah Kubur dalam Islam, Menjelang Ramadhan Atau di Akhir

    Berdasar pada tulisan Ustadz Ammi Nur Baits, selaku Dewan Pembina Konsultasi Syariah, ada beberapa hal yang selama ini disangka sebagai larangan dilakukan saat sedang menjalankan puasa, ternyata diperbolehkan.

    Berikut beberapa hal tersebut :

    1. Gosok gigi di siang hari ketika puasa.

    Dari Abu Hurairah رضي الله عنه, bahwa Nabi ﷺ bersabda:

    لَوْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِى لأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ وُضُوءٍ
    Andaikan tidak memberatkan Umat-ku, niscaya aku perintahkan mereka untuk gosok gigi setiap Wudlu.”

    Imam Bukhari menyebutkan dalam Shahihnya:
    و كَانَ ابْنُ عُمَرَ يَسْتَاكُ أَوَّلَ النَّهَارِ وَآخِرَه
    “Dulu Ibn Umar bergosok gigi di pagi hari maupun sore hari.” (Hadits Riwayat Al-Bukhari secara Muallaq)

    Catatan: bolehkah menggunakan pasta gigi?

    Syaikh Ibn Baz pernah ditanya tentang hukum menggunakan pasta gigi.

    Beliau menjawab:
    Tidak masalah, selama dijaga agar tidak tertelan sedikitpun.”

    2. Keramas untuk mendinginkan badan.
    كان صلى الله عليه وعلى آله وسلم يصب الماء على رأسه وهو صائم من العطش أو من الحر
    “Nabi ﷺ pernah menyiramkan air ke atas kepala Beliau ketika sedang puasa, karena kehausan atau terlalu panas.” (Hadits Riwayat Al-Bukhari)

    وكان ابْنُ عُمَرَ -رضى الله عنهما- بَلَّ ثَوْبًا ، فَأَلْقَاهُ عَلَيْهِ، وَهُوَ صَائِمٌ.
    “Ibn Umar رضي الله عنه pernah membasahi pakaiannya dan beliau letakkan di atas kepalanya ketika sedang puasa.” (Fatwa Syaikh Ibn Baz, 4/247)

    Semakna dengan Hadist ini adalah orang yang berenang atau berendam di air ketika puasa

    3. Bercelak dan menggunakan tetes mata.

    Al-Bukhari menyatakan dalam Shahihnya:

    ولم ير أنس والحسن وإبراهيم بالكحل للصائم بأساً
    Anas bin Malik, Hasan Al-Bashri, dan Ibrahim berpendapat bolehnya menggunakan celak.”
    (Shahih Bukhari, bab Bolehnya orang yang berpuasa mandi)

    Baca juga : 5 Persiapan Menjelang Ramadhan, Lakukan dari Sekarang Agar Fokus Ibadah di Bulan Suci

    4. Suntikan selain infus.

    Syaikhul Islam Ibn Taimiyah berpendapat bahwa hal itu tidak membatalkan puasa  Ramadhan.
    (Majmu’ Al-Fatawa, 25/234)

    Karena pada asalnya, suatu perbuatan itu tidak membatalkan puasa kecuali jika ada dalilnya. Dan tidak diketahui adanya dalil tentang menggunakan suntikan.