Author: JabarEkspress.com

  • Industri Perhotelan dan Restoran di Kota Bogor Terancam Loyo hingga PHK Massal?

    Industri Perhotelan dan Restoran di Kota Bogor Terancam Loyo hingga PHK Massal?

    JABAR EKSPRES – Kebijakan efisiensi anggaran pemerintah dipastikan bakal mengancam dan berdampak signifikan terhadap industri perhotelan dan restoran. Hal itu disampaikan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bogor, Yuno Abeta Lahay.

    Menurutnya, atas Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 yang membatasi anggaran perjalanan dinas dan rapat di hotel serta restoran tentu menyebabkan penurunan pemesanan.

    “Kami terkena penghematan hingga 50 persen. Saat ini belum ada pembatalan pemesanan, tetapi pemesanan belum terjadi karena imbauan efisiensi sejak Oktober,” ujar Yuno Abeta Lahay dikutip Selasa (18/2).

    BACA JUGA:Efek Domino Efisiensi Anggaran, Picu PHK Massal Sektor Perhotelan dan Pariwisata?

    Dia membeberkan, bahwa dampak kebijakan efisiensi anggaran tersebut mulai terasa sejak November-Desember 2024 dengan penurunan kegiatan rapat pemerintah sekitar 30-40 persen.

    Meski saat itu masih terbantu oleh libur sekolah dan nasional, kondisi Januari-Februari dinilai lebih mengkhawatirkan.

    Yuno juga menyebut, kemungkinan tidak adanya pemulihan pada Maret 2025 mendatang seperti tahun-tahun sebelumnya.

    BACA JUGA:Pemkab Bandung Barat Kena Efisiensi Anggaran Rp130 Miliar, Ini Dampaknya!

    “Pengusaha juga menghadapi beban tambahan seperti gaji dan tunjangan hari raya (THR) bagi karyawan. Jika pasar dari pemerintah tidak kembali, maka akan terjadi PHK massal setelah Lebaran,” lirih dia.

    Dengan begitu, PHRI sudah berupaya berkomunikasi dengan pemerintah agar kebijakan efisiensi difokuskan pada sektor lain, seperti perjalanan luar negeri atau pengadaan mobil dinas.

    Dirinya menimbang, bahwa kebijakan ini berdampak luas karena sektor hotel dan restoran memiliki rantai ekonomi yang melibatkan banyak UMKM dan pemasok.

    “Kami memahami tujuan pemerintah untuk berhemat, tetapi kebijakan ini kurang tepat,” tegas Yuno.

    Ia juga membandingkan kondisi saat ini dengan dampak pandemi COVID-19, menyebut bahwa perubahan pasar tidak bisa terjadi dalam waktu singkat tanpa dukungan pemerintah. (YUD)

  • Tingkatkan Wisata dan PAD, Disbudpar Kabupaten Bandung Ajak Travel Kenalkan Potensi Wisata

    Tingkatkan Wisata dan PAD, Disbudpar Kabupaten Bandung Ajak Travel Kenalkan Potensi Wisata

    JABAR EKSPRES – Guna meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) serta Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dinas Kebudayaan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bandung mengajak 20 travel agent tingkat nasional dan 26 travel agent se-Asean untuk berperan menjadi buyer dalam kegiatan yang bertujuan mempromosikan potensi wisata di Kabupaten Bandung.

    Kegiatan Familiarization Trip (famtrip) dan Travel Mart dengan tema GEBYAR (Gathering and Exhibition for Bandung Year-round Attractions and Resources) yang digelar pada tanggal 17 Februari hingga 19 Februari 2025.

    Diharapkan dapat memperkenalkan berbagai keindahan alam, budaya, dan potensi ekonomi kreatif yang ada di daerah Kabupaten Bandung.

    Kepala Disbudpar Kabupaten Bandung Wawan Ahmad Ridwan mengungkapkan, jika para agen yang diundang ini akan berperan aktif dalam memasarkan potensi wisata lokal, dengan tujuan utama menarik lebih banyak wisatawan mancanegara.

    “Kami sudah mengundang 20 travel agent lokal dari 9 provinsi di Indonesia dan 26 travel agent dari negara di Asean. Alhamdulillah mereka semua sudah konfirmasi hadir dan siap menjadi buyer pada acara GEBYAR ini,” ujarnya saat ditemui di Ciwidey, Selasa (18/2/2025).

    “Tentunya kami sangat berharap kegiatan ini bisa menjadi langkah efektif dalam meningkatkan kunjungan wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara,” lanjutnya.

    Tak hanya itu, Wawan juga berharap dengan adanya kegiatan itu bisa berdampak signifikan terhadap peningkatan jumlah wisatawan mancanegara, yang pada gilirannya bisa juga meningkatkan PAD.

    “Dengan begitu PAD Kabupaten Bandung pun ikut naik, dan masyarakat sekitar objek wisata turut sejahtera,” katanya.

    Sementara itu, Kepala Bidang Pemasaran dan Ekonomi Kreatif Vena Andriawan menjelaskan, kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi Disbudpar dengan pelaku pariwisata Kabupaten Bandung.

    Dalam acara ini ada dua kegiatan utama yakni Familiarization Trip (famtrip) dan Travel Mart.

    “Terdapat dua agenda utama dalam kegiatan tersebut, yakni Famtrip yang merupakan kegiatan untuk mengenalkan daya tarik wisata atau produk wisata baru. Dan Travel Mart yang menjadi ajang interaksi antara buyer dan seller,” paparnya.

    Selama kegiatan tersebut, kata Vena, peserta akan mengunjungi berbagai destinasi wisata, di antaranya Jembatan Rengganis, Nimo Jungle, Desa Wisata Alamendah, serta menikmati aktivitas seperti arung jeram di Sungai Palayangan.

  • Gebyar Kreativitas Anak Paud, Pj Wali Kota Banjar Sebut Ini Bentuk Investasi

    Gebyar Kreativitas Anak Paud, Pj Wali Kota Banjar Sebut Ini Bentuk Investasi

    JABAR EKSPRES – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar berkolaborasi dengan Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) dan Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) Kota Banjar, sukses menggelar Gebyar Kreativitas Anak Hebat bertema “Anak PAUD Banjar Hebat Menuju Banjar Masagi”.

    Acara yang digelar pada Selasa (18/2/2025) ini menjadi wadah untuk menampilkan potensi anak-anak PAUD, sekaligus menegaskan pentingnya pendidikan usia dini sebagai pondasi kemajuan bangsa.

    Penjabat (Pj) Wali Kota Banjar, Soni Harison, dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk menyiapkan generasi unggul di masa depan. “Gebyar ini bukan sekadar hura-hura, melainkan investasi. Anak-anak kita harus memiliki kualitas yang mampu bersaing di panggung global,” ujar Soni.

    BACA JUGA:APK PAUD Kota Banjar Tertinggi se-Jawa Barat, Namun Kualitas Pendidikan Masih jadi Sorotan

    Ia juga mengingatkan pentingnya antisipasi terhadap tantangan global yang kian kompleks. “Jangan sampai kita kecolongan. Sumber daya manusia (SDM) harus dipersiapkan dari sekarang agar tidak terlambat,” tegasnya.

    Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjar, Kaswad, menyatakan bahwa Gebyar Kreativitas Anak Hebat menjadi momen penting bagi anak-anak PAUD untuk menunjukkan bakat dan inovasi.

    “Ini adalah bukti sinergi antara pemerintah, guru, dan orang tua dalam membangun pendidikan berkualitas. Atas dedikasi para guru PAUD Kota Banjar, kami meraih penghargaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Terima kasih dan teruslah berkarya!” ungkapnya.

    Kaswad menambahkan, pihaknya berkomitmen memfasilitasi pengembangan bakat anak sejak dini. “Mereka adalah aset bangsa. Kami akan terus mendorong kreativitas mereka melalui program-program terbaik,” imbuhnya.

    BACA JUGA:Kadisdik Indramayu Bantah Adanya Perintah Pengembalian Dana Insentif Guru Paud

    Tak hanya anak-anak, guru PAUD turut menunjukkan kreativitas dengan menciptakan alat peraga edukatif (APE) inovatif. “Guru-guru kami luar biasa. Mereka menghadirkan ide-ide brilian untuk membuat pembelajaran lebih menyenangkan dan efektif,” tutur Kaswad.

    Sebanyak 200 peserta dari berbagai kecamatan di Kota Banjar turut meramaikan gebyar ini. Lomba senam, menyanyi solo, dan kreativitas guru PAUD menjadi daya tarik utama yang disaksikan antusias oleh orang tua dan masyarakat. Suasana ceria dan semangat kompetisi sehat terpancar sepanjang acara.

  • Ternyata ini Alasan Kenapa Akun WPONE Tak Bisa WD Lagi

    Ternyata ini Alasan Kenapa Akun WPONE Tak Bisa WD Lagi

    JABAR EKSPRES – Aplikasi investasi WPONE yang beberapa bulan ini banyak dikeluhkan anggotanya, karena suah tidak bisa melakukan penarikan atau WD, kini mulai terungkap alasannya.

    Banyak yang belum tahu kenapa tidak bisa melakukan penarikan lagi di aplikasi ini, tanpa menanyakan langsung kepada mentor atau adminnya.

    Dengan hanya memberikan persepsi pribadai dan langsung menyebut bahwa aplikasi mengalami scam, atau penipuan terhadap anggotanya.

    Beberapa member aplikasi WPONE yang mengaku masih lancar dan bisa melakukan penarikan hingga saat ini, membeberkan alasannya, kenapa banyak yang sudah tidak bisa lagi melakukan penarikan.

    Salah satu akun facebook bernama @Tyo*** membagikan

    “Aplikasi tidak bisa lagi WD karena anggota membuat double akun, tidak mengembangkan team, menarik uang 1 rekening untuk beberapa akun dengan data rekening yg sama, menyebarkan berita hoak yang mempengaruhi perkembangan team,” ungkapnya disalah satu komentar di grup WPONE Indonesia di Facebook.

    Baca juga :  Bukti Baru Aplikasi WPONE Penipuan, Hasil Penelurusan Dokumen Legalitas dari FinCEN Colorado

    Dia menyebutkan, anggota yang tidak bisa WD tersebut sudah melakukan pelanggaran, sehingga hukumannya dinon aktifkan fitur penarikannya.

    Bahkan ada yang satu grup atau satu tim di salah satu kota yang mengalami hal sama secara bersamaa.

    Bisa jadi hal tersebut karena sudah tidak ada lagi anggota baru yang mendaftar, sehingga untuk kembali mengaktifkan fitur penarikan, mereka harus mencari anggota baru sebanyak-banyaknya.

    Sementara akun lain bernama @Vivin menyebut bahwa untuk akun-akun yang dibekukan satu kota, jika ingin bisa mencairkan asetnya harus depo lagi sebesar 20 persen dari total aset yang dimilikinya dan ini berlaku untuk seluruh anggota.

    “Ada ga yang akun2nya dibekukan 1 kota.
    Terus utk mencairkan asetnya kembali harus depo 20% dulu (semua anggotanya). Kami masih ragu mau depo lagi.” ungkap akun tersebut.

    Banyak keluhan yang disampaikan anggotanya di sosial media, hal ini semakin menguatkan bahwa aplikasi tersebut diyakini banyak orang sudah diambang kehancuran.

    Apalagi ada aplikasi lain yang disebut sebagai penggantinya, dan kini banyak orang yang sudah mengalami kerugian di aplikasi ini beralih ke aplikasi pengganti tersebut, sehingga aplikasi ini diprediksi akan benar-benar scam sebelum lebaran 2025 nanti.

  • Diduga Lakukan Intimidasi, Tim Hukum PDI Perjuangan akan Laporkan Rossa Purba Bekti ke Dewas KPK

    Diduga Lakukan Intimidasi, Tim Hukum PDI Perjuangan akan Laporkan Rossa Purba Bekti ke Dewas KPK

    JAKARTA – Tim Hukum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan akan mengadukan Rossa Purba Bekti ke Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

    Hal ini lantaran adanya intimidasi dan proses penegakan hukum yang melanggar undang-undang terkait kasus yang menjerat Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.

    “Sikap kami ini bukanlah untuk melawan KPK. Sikap kami ini justru untuk menjaga marwah KPK agar kembali pada misi utamanya. Sikap kami ini adalah dukungan nyata pada KPK dengan seluruh jajarannya,” ujar Hasto, dalam keterangan resminya, Selasa, 18 Februari 2025.

    Menurutnya, Rossa Purba Bekti yang merupakan penyidik KPK telah melakukan intimidasi dan melanggar undang-undang. Seperti tindakan yang dilakukan terhadap Kusnadi, dengan menyamar, membohongi, mengintimidasi, merampas barang-barang miliknya dan DPP PDI Perjuangan, serta memeriksa selama hampir 3 jam tanpa surat perintah panggilan.

    “Adanya intimidasi yang dilakukan Rossa Purba Bekti terhadap Tio. Demi ambisi menangkap saya, Tio diintimidasi dan dibujuk dengan gratifikasi hukum sebesar Rp 2 miliar. Syaratnya, Tio harus menyebutkan keterlibatan saya. Apa yang disampaikan Tio tersebut dilakukan dibawah sumpah. Sumpah di hadapan Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT. Tidak hanya itu, Tio juga diminta menyebut orang-orang di lingkaran pertama Ibu Megawati Soekarnoputri agar bisa dibidik para penyidik tersebut,” tuturnya.

    Demi melancarkan aksinya, Rossa Purba Bekti sampai mengebrak meja dan mendesak untuk mengganti penasehat hukum Tio. Tak hanya itu, Tio pun dicekal untuk tidak bisa berobat ke luar negeri akibat kanker yang dideritanya.

    “Padahal jauh sebelum kasus ini naik lagi ke permukaan, Tio sudah berulang kali berobat untuk ke Guangzhou bagi penyembuhan penyakitnya. Namun agenda kemanusiaan ini pun diabaikan oleh Rossa Purba Bekti. Saya meyakini, jika Tio mengikuti kemauan Rossa, pencekalan itu pasti tidak akan terjadi,” ucapnya.

    Dirinya berharap hal ini dapat menjadi momentum bagi seluruh anak bangsa untuk benar-benar berjuang bagi terwujudnya Indonesia yang bebas dari kolusi, korupsi, dan nepotisme.

    “Kita semua adalah anak-anak Republik Indonesia yang lahir dari keberanian melawan kekejaman hukum kolonial dan kolonialisme Belanda. Apakah hal ini akan kita biarkan kembali, ketika hukum bisa dijadikan sebagai alat penindasan baru? Pesan Prof Dr Megawati Soekarnoputri sangat jelas, kita adalah warga negara yang merdeka, warga negara yang sah, warga negara yang memiliki hak dan kedudukan yang sama di mata hukum. Karena itulah, jangan takut menyuarakan kebenaran,” tegasnya. (bbs)

  • Semrawut! Kabel Udara di Alun-Alun Cimahi Akan Diturunkan ke Bawah Tanah

    Semrawut! Kabel Udara di Alun-Alun Cimahi Akan Diturunkan ke Bawah Tanah

    JABAR EKSPRES – Kesemerawutan kabel udara yang menjalar di berbagai sudut Kota Cimahi kerap menciptakan pemandangan yang tidak estetis, bahkan berpotensi menyebabkan korsleting listrik yang dapat membakar sejumlah kabel, terutama yang merembet ke perumahan warga.

    Untuk mengatasi hal ini, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Cimahi berencana menurunkan kabel udara ke bawah tanah, dimulai di kawasan Alun-Alun Cimahi pada 2025.

    Kepala Dinas PUPR Kota Cimahi, Wilman Sugiansyah, menjelaskan persiapan infrastruktur untuk penampungan kabel bawah tanah sudah dilakukan.

    Proyek ini akan dilaksanakan secara bertahap dan melibatkan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) serta Dinas Perhubungan (Dishub), yang turut melakukan penataan dekorasi dan penyesuaian untuk mendukung keselarasan kawasan.

    BACA JUGA: Jelang HPSN 2025, Pemprov Jabar Tambah Kuota Pembuangan Sampah di Cimahi

    “Mudah-mudahan tahun ini bisa selesai bersamaan dengan dekorasi dari DPKP dan penyesuaian dari Dishub, agar kawasan lebih rapi,” kata Wilman saat fihubungi, Selasa (18/2/25).

    Selain Alun-Alun, lanjut Wilman, Pemkot Cimahi juga berencana menertibkan kabel udara di wilayah lainnya, namun langkah ini harus melalui koordinasi dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo).

    Hal ini penting karena regulasi jaringan fiber optic telekomunikasi harus dipenuhi terlebih dahulu.

    “Koordinasi dengan Diskominfo sangat penting karena hampir semua jaringan fiber optic harus melalui regulasi yang jelas,” ujar Wilman.

    Sementara itu, Pemkot Cimahi akan fokus pada proyek percontohan di Alun-Alun Cimahi sebagai langkah awal sebelum melanjutkan ke wilayah lainnya.

    BACA JUGA: Jelang HPSN 2025, Pemprov Jabar Tambah Kuota Pembuangan Sampah di Cimahi

    Wilman juga menyebutkan, pihaknya tengah mengkaji penerapan sistem ducting seperti yang telah diterapkan di Kota Bandung.

    Sistem ini memungkinkan kabel-kabel tertata dengan rapi di bawah tanah melalui kerja sama dengan investor dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

    “Opsi kerja sama dengan investor atau pembentukan Perusda akan kami tawarkan kepada Wali Kota untuk mendukung pembangunan ini,” pungkasnya. (Mong)

  • Disebut ‘Panglima ASN’, Ema Sumarna Keberatan dengan Keterangan Ricky Gustiadi di Persidangan

    Disebut ‘Panglima ASN’, Ema Sumarna Keberatan dengan Keterangan Ricky Gustiadi di Persidangan

    JABAR EKSPRES – Terdakwa dugaan kasus tindak pidana Korupsi Program Bandung Smart City, Ema Sumarna mengaku cukup keberatan dengan keterangan Ricky Gustiadi yang dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (JPU KPK) dalam sidang lanjutan yang digelar hari ini, Selasa,18 Februari 2025 di Pengadilan Negri (PN) Bandung, Kota Bandung.

    Ema Sumarna yang hadir secara virtual dari rumah tahanan (Rutan) KPK, Jakarta, mengaku cukup keberatan dengan keterangan Ricky Gustiadi yang menyebut bahwa dirinya sebagai “Panglima ASN” di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.

    “Saya keberatan dari kesaksian saksi (Ricky). Saya cukup prihatin saksi yang saya cukup kenal lama, sejak saya menjadi kepala dinas. Namun, tadi saksi menyampaikan soal saya sebagai “Panglima ASN” saja itu sudah persepsi negatif. Itu tidak ada secara pemahaman luas ASN yang jumlahnya hampir 15 ribuan lebih,” kata Ema Sumarna dalam persidangan.

    Berdasarkan keterangan yang didapat, selain sebagai “Panglima ASN”, Ricky Gustiadi juga sempat menyebut Ema Sumarna merupakan “The Real Wali Kota” yang di mana pada saat itu, terdakwa menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) sekaligus Plh Wali Kota usai adanya Operasi Tangkap Tangan (OTT) kepada Yana Mulyana.

    BACA JUGA: Warga Desak Sidang Gugatan Muller Bersaudara Dibuka untuk Umum, Begini Respon PTUN Bandung!

    Kemudian terkait dengan keterangan Ricky Gustiadi selanjutnya yang menyebut sempat ada pertemuan antara dirinya bersama Ema Sumarna, Anton Sunarwibiwo, dan Didi Ruswandi, yang merupakan undangan terdakawa, hal tersebut juga dibantah.

    “Perlu saya tegaskan, jadi pada saat itu saya memanggil mereka karena dinas itu selalu menganggarkan melebihi pagu (anggaran). Sedangkan, keuangan daerah tak memungkinkan. Jadi, substansinya jangan melebihi pagu, dan semua harus dikoordinasikan secara optimal,” kata Ema.

    Sehingga dengan adanya keterangan dari Ricky Gustiadi ini, Ema Sumarna mengaku cukup keberatan dengan apa yang telah disampaikan dalam persidangan.

    “Makanya tidak benar waktu saksi (Ricky Gustiadi) menyampaikan bahwa  ada komitmen fee 10 persen dan perintah pekerjaan. Jadi intinya, ini tidak benar ada perintah hal demikian,” pungkasnya.

  • Kenapa Bansos PKH dan BPNT Tahap 1 2025 Gagal Cair? Ini Jawabannya!

    Kenapa Bansos PKH dan BPNT Tahap 1 2025 Gagal Cair? Ini Jawabannya!

    JABAR EKSPRES – Buat kamu yang lagi nunggu pencairan Bantuan Sosial (Bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) tahap 1 tahun 2025, pasti penasaran kenapa dana belum juga masuk ke rekening, kan?

    Tenang, kita bakal kupas tuntas alasannya biar kamu nggak bingung dan bisa segera ambil langkah yang tepat!

    Jadi, bagi yang belum tau kenapa bansos PKH dan BPNT tahap 1 2025 bisa gagal cair, yuk baca artikel ini sampai habis.

    BACA JUGA: 1 Jam Bisa Hasilkan Rp235.244 dengan Aplikasi Penghasil Uang Tercepat 2025

    1. Sudah Menerima Bansos Lebih dari 7 Tahun

    Mungkin kamu belum tahu kalau penerima bansos yang sudah mendapatkan bantuan lebih dari 7 tahun bisa saja tidak lagi masuk daftar penerima tetap.

    Kenapa? Karena pemerintah melakukan resertifikasi atau survei ulang untuk memastikan bantuan ini benar-benar tepat sasaran.

    Nah, kalau di aplikasi Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG) muncul keterangan “Hasil penilaian survei lapangan (hanya layak mendapat 1 bansos)”, berarti kamu nggak bisa lagi menerima PKH, tapi masih punya kesempatan mendapatkan bantuan lain. Jadi, pastikan selalu update informasi ya!

    2. Data Tidak Sinkron

    Ini nih, masalah klasik yang sering bikin bansos gagal cair! Kalau data kamu di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) nggak sesuai dengan data di bank penyalur, sistem bisa otomatis menolak pencairan bansos.

    Solusinya? Cek dan pastikan semua data diri kamu mulai dari nama, NIK, hingga nomor KK sudah benar dan sesuai dengan yang terdaftar di Dukcapil dan bank.

    Kalau ada ketidaksesuaian, segera perbaiki ke kantor Dukcapil atau bank terdekat biar pencairan nggak terhambat!

    3. Daya Listrik di Atas 2.200 VA

    Bansos PKH dan BPNT ini khusus untuk masyarakat kurang mampu. Jadi, kalau sistem mendeteksi bahwa rumah kamu menggunakan daya listrik di atas 2.200 VA, otomatis kamu tidak memenuhi kriteria penerima bansos.

    Jika sebelumnya kamu menerima bantuan tapi tiba-tiba nggak bisa cair, coba cek daya listrik rumahmu.

    Bisa jadi ini penyebab utamanya yaitu dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), yang artinya kamu nggak lagi berhak menerima bantuan dari pemerintah.

  • Disdukcapil Kota Bandung Gencarkan Aktivasi Identitas Kependudukan Digital

    Disdukcapil Kota Bandung Gencarkan Aktivasi Identitas Kependudukan Digital

    JABAR EKSPRES – Aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) di Kota Bandung terus digencarkan. Pada Selasa (18/2), Disdukcapil Kota Bandung menggelar layanan aktivasi IKD di PT Wahana Semesta Bandung Ekspres, Jl. Soekarno Hatta No. 627, sebagai tindak lanjut dari Surat Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Nomor 470/17865/Disdukcapil.

    IKD bertujuan mendigitalkan identitas kependudukan yang sebelumnya berbentuk kartu fisik. “Dengan hadirnya IKD, data kependudukan menjadi digital, sehingga dapat mempermudah transaksi pelayanan publik tanpa perlu kartu fisik atau fotokopi dokumen,” kata Operator SIAK Disdukcapil Kota Bandung, Iyan Rustiyana kepada Jabar Ekspres.

    Meski begitu, proses aktivasi IKD memerlukan kehadiran petugas Disdukcapil. “Warga tidak bisa mengaktivasi sendiri, harus ada petugas yang membantu,” ujar Iyan.

    BACA JUGA: 100 Hari Program Kerja Bupati Bogor 2025-2030, Disdukcapil Tuntaskan Aktivasi Identitas Kependudukan Digital

    Saat ini, pemerintah pusat menargetkan 30 persen dari penduduk yang telah memiliki KTP-el untuk beralih ke IKD.

    Untuk mencapai target tersebut, Disdukcapil Kota Bandung tidak hanya mengadakan layanan aktivasi di berbagai acara, tetapi juga mengaktifkan gerai di lima titik dan mengajak masyarakat di 30 kecamatan.

    Sejak awal 2022, program IKD mulai aktif diterapkan dengan sasaran awal pegawai Kemendagri, ASN, mahasiswa, hingga masyarakat umum. Namun, hingga hari ini capaian aktivasi baru mencapai 4,16 persen.

    “Target kami adalah menjangkau 30 persen penduduk Kota Bandung, sekitar 400 hingga 500 ribu jiwa,” ujar Pengolah Data Disdukcapil Kota Bandung, Farida.

    BACA JUGA: Ketersediaan Blangko KTP Kerap Jadi Permasalahan, Begini Kata Disdukcapil Bogor!

    Diketahui, berdasarkan catatan Disdukcapil Kota Bandung, pada tahun lalu, tingkat aktivasi ditargetkan mencapai 25 persen, sehingga upaya percepatan masih terus dilakukan.

  • Musyawarah Nasional ke 2 dan Kopdarnas ke 4 CB150X Adventure Indonesia Digelar di Bogor

    Musyawarah Nasional ke 2 dan Kopdarnas ke 4 CB150X Adventure Indonesia Digelar di Bogor