Author: JabarEkspress.com

  • Instruksi Efesiensi Anggaran, Rp50 hingga Rp400 Miliar Bakal Dipangkas Pemerintah Kota Bandung

    Instruksi Efesiensi Anggaran, Rp50 hingga Rp400 Miliar Bakal Dipangkas Pemerintah Kota Bandung

    JABAR EKSPRES – Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan menyebut, sebanyak Rp50 hingga Rp400 Miliar anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) bakal diefisiensi Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. Hal ini sebagai amanat penjalanan Inpres Nomor 1 Tahun 2025, yang diintruksikan Presiden RI, Prabowo Subianto.

    “Tanggal 14 Februari yang lalu Presiden dengan clear menyatakan Bahwa efisiensi anggaran nanti akan difokuskan kepada menunjang program makan bergizi gratis dan pembangunan ruang kelas baru,” katanya saat sertijab Wali Kota Bandung, di Balai Kota, Kamis (20/2).

    Farhan mengungkapkan, pemangkasan anggaran yang didominasi oleh perjalanan dinas baik dalam maupun luar negeri bakal dialihkan kepada sektor pendidikan hingga kesehatan.

    BACA JUGA: Resmi Pimpin Kota Bandung, Farhan-Erwin Langsung Tancap Gas Realisasi Janji Kampanye Terkait Persoalan Sampah

    “Jadi fokusnya pendidikan, kesehatan, pengentasan stunting dan juga peningkatan kualitas hidup serta kualitas dari para siswa di Indonesia,” ujarnya

    Adapun terkait penentuan besaran terkait efisiensi anggaran, kata dia, berkenaan dengan perlunya pembahasan secara detail dengan pihak legislatif yakni Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung.

    Sehingga, pihaknya mematok besaran nilai anggaran yang bakal diefisiensi mulai dari Rp50 hingga Rp400 miliar.

    “Nilai estimasinya sama pertanyaannya sementara ini Tadinya kita proyeksikan maksimum 400 miliar tetapi kita belum berani mematok Kita bikin range yang luas saja antara Rp50 miliar sampai Rp400 miliar, antara segitu angkanya,” ucapnya.

    “Memang sengaja kita buka range yang luas karena kami pun perlu membicarakannya bersama DPRD secara lebih detail,” tambahnya.

    BACA JUGA: PAUD Strawberry: Mengajar Anak Usia Dini di Tengah Sibuknya Pasar Induk Gedebage 

    Dirinya memastikan, sektor pendidikan, kesehatan, dan pelayanan publik bakal terhindar dari efisiensi anggaran yang bakal dilakukan oleh Pemkot Bandung. (Dam)

  • Kepedulian PLN Icon Plus terhadap keindahan dan keselamatan Masyarakat dengan Perapihan dan Penertiban Kabel Optik

    Kepedulian PLN Icon Plus terhadap keindahan dan keselamatan Masyarakat dengan Perapihan dan Penertiban Kabel Optik

    JABAR EKSPRES – PLN Icon Plus secara terus-menerus melaksanakan Penataan, Penertiban, dan Pemanfaatan Aset Ketenagalistrikan (P3AK) guna mengoptimalkan dan melindungi aset strategis PLN, yakni Right of Way (ROW). PLN Icon Plus berkomitmen untuk mempertahankan estetika tata kota dan kerapihan jaringan telematika.

    Pada kesempatan ini, perapihan dan penertiban kabel dilakukan di Jalan Pasir Salam. Kegiatan ini bekerja sama dengan Dinas Kominfo Kota Bandung dan Apjatel (Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi) untuk menata jaringan kabel fiber optik. Sejalan dengan program rutin Pemerintah Kota Bandung untuk merapikan kabel telekomunikasi, PLN Icon Plus juga terus berkomitmen untuk meningkatkan keandalan jaringan telekomunikasi.

    “Kami berkomitmen untuk terus menjaga dan merapikan keandalan jaringan telekomunikasi. Kegiatan ini juga merupakan bagian dari upaya kami dalam meningkatkan layanan serta memastikan kabel fiber optik tetap teratur agar tidak membahayakan masyarakat sekitar,” ujar Wuri Yulianto, General Manager PLN Icon Plus SBU Regional Jawa Bagian Barat.

    “Selain itu, pihak PLN Icon Plus SBU Regional Jawa Barat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada masyarakat sekitar atas pengertiannya selama proses penataan dan perapihan kabel fiber optik ini. Dengan dukungan bersama, diharapkan tindakan ini dapat memberikan dampak positif dan menciptakan rasa nyaman bagi warga sekitar,” tambah Wuri Yulianto.

  • Akhirnya! KPK Tahan Hasto Kristiyanto

    Akhirnya! KPK Tahan Hasto Kristiyanto

    JABAR EKSPRES – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, resmi mengenakan rompi jingga bertuliskan “Tahanan KPK” setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap terkait pengurusan pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR dan perintangan penyidikan.

    Hasto tampak keluar dari ruang pemeriksaan KPK di Gedung Merah Putih dengan tangan terborgol dan dikawal petugas, pada Kamis (20/2) sore.

    Politisi asal Yogyakarta itu menjalani pemeriksaan oleh tim penyidik KPK pada statusnya sebagai tersangka dalam kasus korupsi ini.

    Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, menegaskan bahwa penanganan perkara ini murni untuk penegakan hukum tanpa adanya unsur politisasi.

    “Untuk kesekian kalinya KPK menyampaikan bahwa penetapan tersangka saudara HK bukan bagian dari politisasi kekuasaan,” kata Tessa dikutip dari Antara.

    BACA JUGA: Hasto Sah Tersangka, KPK Jadwalkan Pemeriksaan Hari Ini!

    Tessa menambahkan bahwa penetapan tersangka terhadap Hasto didasarkan pada cukup bukti yang sah menurut hukum.

    Bahkan, meski hanya membutuhkan dua alat bukti untuk menetapkan seseorang sebagai tersangka, KPK sudah mengantongi lebih dari dua bukti yang sebagian besar sudah dipublikasikan dalam sidang praperadilan.

    Pada 24 Desember 2024, KPK juga menetapkan Hasto Kristiyanto bersama advokat Donny Tri Istiqomah (DTI) sebagai tersangka dalam rangkaian kasus Harun Masiku.

    Hasto diduga mengatur DTI untuk melobi anggota KPU, Wahyu Setiawan, agar Harun Masiku bisa ditetapkan sebagai calon anggota DPR RI terpilih dari Dapil Sumsel I.

    Selain itu, Hasto juga disebut mengatur pengantaran uang suap kepada Wahyu Setiawan dan Agustiani Tio Fridelina.

    BACA JUGA: Hasto Kristiyanto Tiba di KPK untuk Diperiksa sebagai Tersangka dalam Kasus Harun Masiku

    KPK mengungkapkan bahwa suap senilai 19.000 dolar Singapura dan 38.350 dolar AS diberikan untuk memastikan Harun Masiku bisa duduk di kursi DPR.

    Hasto juga dijerat dalam perkara obstruction of justice atau perintangan penyidikan, yang menunjukkan upaya untuk menggagalkan proses hukum lebih lanjut.

  • Resmi Pimpin Kota Bandung, Farhan-Erwin Langsung Tancap Gas Realisasi Janji Kampanye Terkait Persoalan Sampah

    Resmi Pimpin Kota Bandung, Farhan-Erwin Langsung Tancap Gas Realisasi Janji Kampanye Terkait Persoalan Sampah

    JABAR EKSPRES – Usai resmi menjabat sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung, Farhan – Erwin langsung tancap gas realisasi janji kampanye soal penanggulangan sampah di kota kembang.

    Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan menyebut, fokus penyelesaian permasalahan sampah bakal dilakukan melalui mekanisme pemusnahan. Hal ini sehubungan dengan banyaknya titik kumpul sampah di median jalan Kota Kembang.

    “Secara ideal sampah yang pertama itu harusnya pemilahan dari hulu. Pemilahan dulu ya, terus pengolahan, baru pemusnahan,” kata Farhan saat sertijab di Balai Kota Bandung, Kamis (20/2).

    “Tapi karena sekarang sedang darurat banyak titik kumpul sampah di pinggir jalan di kota bandung dan penumpukan di TPS maka yang pertama kita lakukan adalah pemusnahan,” tambahnya.

    BACA JUGA: Agenda Farhan-Erwin Setelah Dilantik, Langsung Gelar Rapat Pimpinan!

    Diakui Farhan, pengemban tugas sementara bakal dipegang penuh oleh Wakil Wali Kota Bandung, Erwin.

    Pasalnya, seluruh pemimpin terpilih bakal mengikuti retret di Magelang pada, Jumat 21 Februari 2025.

    “Kami memberikan penugasan kepada Pak Wakil selama saya berada di Magelang untuk fokus terutama untuk dua hal tadi,” ujarnya.

    Dirinya menyebut, pemusnahan sampah bakal dilakukan melalui metode thermal. Pihaknya pun bakal membersamai dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait program-program pengolahan sampah di Kota Bandung.

    “Teknologi yang digunakan teknologi thermal. Jadi pada saat bersamaan semua teknologi pengolahan kita gunakan dan juga edukasi untuk pemilahan sampah dari rumah, dari tempat-tempat kerja tidak akan berhenti, Sehingga Kang Pisman tetap berjalan,” ungkapnya.

    BACA JUGA: Soal Efisiense Anggaran, Farhan: Ikut Arahan Gubernur

    Produk jadi dari metode tersebut, kata dia, nantinya bakal menjadi batako. Hal ini sesuai percontohan insinerator di wilayah Sesko AD, Gatot Subroto.

    Berkenaan dengan hal tersebut, Pemerintah Kota Bandung rencananya bakal menambah tempat pengelohan serupa menjadi 12 titik. Diketahui, Kota Kembang saat ini baru memiliki 3 titik pengolahan sampah yang menggunakan metode pemusnahan melalui insinerator.

    “Residunya seperti yang dicontohkan oleh insenerator yang ada di SESKO AD Dan Gatot Subroto itu ternyata bisa menjadi bahan untuk bikin batako. Target pertama sudah ada 3 titik Kita akan tambahkan 12 titik lagi. Sehingga paling tidak Tidak akan ada titik kumpul di kota Bandung,” pungkasnya. (Dam)

  • PAUD Strawberry: Mengajar Anak Usia Dini di Tengah Sibuknya Pasar Induk Gedebage 

    PAUD Strawberry: Mengajar Anak Usia Dini di Tengah Sibuknya Pasar Induk Gedebage 

    Tahun 2008 silam, PAUD Strawberry mulai dirintis. Bersama bantuan perangkat pemerintah daerah, Dewi Ferihati memulai perjalanan sebagai pengajar bagi anak-anak usia dini yang notabene anak dari para pedagang Pasar Induk Gedebage. Merintis bertahun-tahun hingga pada akhirnya, sekira tahun 2012, PAUD ini secara resmi berdiri.

    Muhamad Nizar, Jabar Ekspres.

    “Dulu saya masih seorang pendatang dari Surabaya. Baru tinggal di Bandung. Ketika saya belanja ke Pasar Induk Gedebage, seringkali melihat anak kecil yang bermain di area pasar,” cerita Dewi yang saat ini sudah menjadi Kepala PAUD Inklusi Strawberry, kepada wartawan Jabar Ekspres, baru-baru ini.

    Dari momen itu, dirinya menjadi seringkali mengajak anak-anak tersebut berkumpul. Banyak kisah sehari-hari yang diceritakan mereka kepadanya. Seperti kesibukan mereka yang kerap membantu orang tua bekerja dan cerita-cerita lainnya.

    “Kenapa enggak sekolah? Jawabannya ada yang bantu kerja keluarga. Lalu ada juga yang sibuk mencari botol bekas. Akhirnya aku kepikiran untuk mendirikan PAUD Strawberry. Nama strawberry diambil karena dulu di lahan sekolah, ada banyak kebun strawberry-nya,” ujarnya.

    BACA JUGA: Persoalan Sampah Pasar Induk Gedebage, Pengeloaan Masih Minim Perhatian

    Gayung pun bersambut. Orang tua yang mendengar ada rencana tersebut, mereka amat bahagia. Dewi menceritakan, beberapa pedagang juga mempercayakan anaknya kepada PAUD Strawberry. “Kami jadi bisa nitip,” ucapnya menirukan orang tua murid.

    Perjalanan begitu panjang dilalui PAUD Strawberry. Dari yang semula tanpa iuran, pada akhirnya di pertengahan jalan, orang tua murid menyarankan untuk diadakan iuran bagi para tenaga pengajar. Termasuk supaya fasilitas kegiatan belajar mengajar terpenuhi bagi para murid.

    “Anak-anak juga sudah hampir ke SD. Kami beri pelajaran pelan-pelan saja. Namun anak-anak kami biarkan untuk bermain saja di area PAUD Strawberry. Lebih aman juga,” ungkapnya.

    Bersamaan dengan merintis sekolah itu, Dewi pun turut menjalani perjalanan baru sebagai pengajar. Dirinya yang merupakan lulusan sarjana administrasi harus menempuh jalur pendidikan baru. Dewi sampai kembali berkuliah.

    BACA JUGA: Orasi Perdana Dedie Rachim di Balai Kota Bogor, Ini Kata Bima Arya!

  • Sempat Hilang di Gunung Manglayang, Survivor Asal Rancaekek Berhasil Ditemukan Tim SAR

    Sempat Hilang di Gunung Manglayang, Survivor Asal Rancaekek Berhasil Ditemukan Tim SAR

    JABAR EKSPRES – Seorang survivor yang dikabarkan hilang tersesat di Gunung Manglayang wilayah Kampung Ciloa, Desa Sindangsari, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang akhirnya berhasil ditemukan.

    Ketika dikonfirmasi, Humas Kantor SAR Bandung, Seni Wulandari membenarkan, seorang survivor alias Wendi Ibnu Al Farizi (23), warga Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung yang sempat hilang telah berhasil ditemukan.

    “Sekitar pukul 18.00 WIB survivor atas nama wendy (23) ditemukan dalam keadaan selamat,” katanya, Kamis (20/2).

    “Saat ditemukan, survivor tengah berjalan menuju posko pendakian, dengan koordinat penemuan 6°52’48.26″S 107°45’22.37″E,” tutup Seni.

    Sementara itu, menurut laporan Penata Kelola Pencarian dan Pertolongan Kantor SAR Bandung, Mamang Fatmono menuturkan, setelah ditemukan survivor langsung ditangani Tim SAR Gabungan.

    BACA JUGA: Seorang Pria Diduga Tersesat di Gunung Manglayang Sumedang, Tim Rescue Kantor SAR Bandung Lakukan Pencarian

    “Kita tangani langsung dengan mengganti pakaian survivor yang basah serta dilakukan pengecekan kesehatan,” tuturnya.

    Fatmono menjelaskan, setelah diganti pakaian, survivor alias Wendi langsung dievakuasi atau diantarkan ke rumah yang bersangkutan, tepatnya di daerah Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung.

    “Dengan telah ditemukannya survivor maka operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup, seluruh unsur SAR kembali ke satuannya masing-masing,” jelasnya.

    Disampaikan Fatmono, sebelumnya Tim SAR Gabungan telah melakukan upaya pencarian hingga pukul 16.30 WIB, dengan penyisiran di sekitar puncak bayangan serta pencarian udara menggunakan UAV Thermal atau drone.

    “Adapun unsur SAR yang terlibat antara lain Basarnas,Kantor SAR Bandung, SAR Brimob Polda Jabar, BPBD Kab. Sumedang, Satpol PP, Polsek setempat, Koramil setempat, SAR Unpad,” bebernya.

    BACA JUGA: Pencarian Pria Hilang di Gunung Manglayang Masih Berlangsung, Survivor  Belum Ditemukan

    “Kemudian Riksa Bumi, Kompas Smanja, Mahatva Unpad, Little Ambulance, Jungle Ghost, BC Barubeureum dan PA Bandung Raya,” pungkas Fatmono. (Bas)

  • Jabatan Pj Bupati KBB Berakhir, Ade Zakir Tegaskan Siap Sukseskan Program Jeje

    Jabatan Pj Bupati KBB Berakhir, Ade Zakir Tegaskan Siap Sukseskan Program Jeje

    JABAR EKSPRES – Ade Zakir, resmi mengakhiri masa jabatannya sebagai Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat, pada Kamis (20/2/2025).

    Seusai melepas jabatan sebagai Pj Bupati, Ade Zakir dipastikan kembali ke kursi lamanya yakni sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bandung Barat.

    Berakhirnya jabatan Ade Zakir ini seiring dengan dilantiknya Jeje Ritchie Ismail dan Asep Ismail sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bandung Barat periode 2025-2030.

    Ade Zakir mengatakan, bahwa tugasnya sebagai Pj Bupati telah diselesaikan sesuai dengan amanat yang diberikan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

    BACA JUGA: Wacana Menteri LH akan Tutup Paksa TPA Overload, Ini Tanggapan DLH Bandung Barat

    “Hari ini Pak Jeje Richie Ismail dan Asep Ismail telah resmi dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bandung Barat. Saya merasa bangga dan bahagia karena seluruh tahapan Pilkada dapat berjalan dengan baik hingga pelantikan. Ini merupakan salah satu tugas utama yang ditekankan oleh Mendagri kepada saya selama menjabat sebagai Pj Bupati,” ujar Ade Zakir saat dihubungi.

    Sebagai Sekda Bandung Barat, Ade menegaskan akan mendukung kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bandung Barat.

    Selain itu, pihaknya berkomitmen bakal menyukseskan program-program pasangan BERJAMAAH yang yang telah dituangkan dalam visi dan misi Jeje dan Asep.

    “Bukan hanya saya saja yang akan menyukseskan visi dan misi itu, tapi juga seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Bandung Barat,” jelasnya.

    BACA JUGA: Bandung Barat Punya Pemimpin Baru, Ini Harapan Tokoh Pemekaran hingga Masyarakat

    Ia berharap, Jeje Ritchie dan Asep Ismail dapat memimpin dan membawa Kabupaten Bandung Barat ke arah yang lebih baik, terutama memberikan manfaat bagi masyarakat.

    “Semoga dengan dilantiknya Bupati dan Wakil Bupati baru, ini menjadi awal yang baik bagi Kabupaten Bandung Barat untuk terus berkembang dan lebih maju ke depan,” tandasnya. (Wit)

  • Ribuan Siswa Sambut Dadang-Ali dengan Meriah, Diarak Andong dan Marching Band Usai Pelantikan Bupati Bandung

    Ribuan Siswa Sambut Dadang-Ali dengan Meriah, Diarak Andong dan Marching Band Usai Pelantikan Bupati Bandung

    JABAR EKSPRES – Ribuan siswa-siswi dari berbagai sekolah di Kabupaten Bandung berkumpul di depan Gedung Budaya Soreang (GBS), Jalan Al-Fathu, Desa Pamekaran, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung pada Kamis (20/2/2025).

    Mereka berkumpul sejak pukul 14.00 WIB untuk menyambut Bupati Bandung dan Wakil Bupati Bandung yang baru, Dadang Supriatna dan Ali Syakieb yang dilantik serentak bersama 961 kepala daerah di Istana Kepresidenan Jakarta.

    Dalam pantauan di lapangan, Dadang – Ali tiba pukul 16.00 WIB. Mereka langsung disambut ribuan siswa yang membawa bendera merah putih sambil meneriaki namanya.

    Keduanya langsung menaiki kereta kencana atau Andong untuk diarak menuju Gedung DPRD yang ada di komplek Pemkab Bandung.

    Mereka diarak dengan sambutan teriakan siswa sambil diiringi oleh Badawang. Sambil berjalan Dadang – Ali juga diiringi oleh marching band.

    BACA JUGA: Orasi Perdana Dedie Rachim di Balai Kota Bogor, Ini Kata Bima Arya!

    Sesampainya di Gedung DPRD Kabupaten Bandung keduanya langsung disambut oleh Pedang Pora dari petugas Dinas Perhubungan (Dishub) untuk rapat paripurna menyampaikan visi dan misi Bupati Wakil Bupati periode 2025-2030.

    Kemudian Dadang – Ali akan berlanjut ke Gedung Moh. Toh untuk melaksanakan Tasyakuran Binni’mah (syukuran).

    Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan dirinya sangat bahagia disambut oleh warga dan juga siswa yang menunggunya sejak siang hari.

    “Saya sangat berbahagia, sore hari ini saya bersama pak wakil, tadi pagi sudah melaksanakan pelantikan oleh presiden. Dan sore hari ini saya disambut dengan warga kabupaten bandung yang sangat luar biasa,” ujarnya saat ditemui usai arak-arakan, Kamis (20/2/2025).

    Dadang menambahkan dirinya sangat bangga dan terharu atas sambutan ini dan akan memberikan yang terbaik untuk kemajuan Kabupaten Bandung yang lebih BEDAS, berkelanjutan serta Indonesia emas 2045.

    BACA JUGA: Dadang Supriatna Sambut Baik Pendidikan Militer Kepala Daerah Terpilih, Begini Katanya!

    “Antusias masyarakat sangat luar biasa, bahkan tadi di DM Instagram, WA, saya belum sempet baca semuanya. Ini sangat luar biasa, terima kasih kepada masyarakat Kabupaten Bandung yang sudah mendoakan,” tutupnya.

  • Persoalan Sampah Pasar Induk Gedebage, Pengeloaan Masih Minim Perhatian

    Persoalan Sampah Pasar Induk Gedebage, Pengeloaan Masih Minim Perhatian

    JABAR EKSPRES – Persoalan sampah di Kota Bandung masih mencuat, kali ini sorotan pada kawasan komersial, khususnya Pasar Induk Gedebage. Sampah yang menggunung, kebijakan tak berjalan efektif, serta dualisme pengelolaan pasar menjadi benang kusut yang belum terurai.

    Padahal menurut Jefry Rohman dari Tim Advokasi Pengelolaan Sampah WALHI Jawa Barat, menyebut, Pasar Induk Gedebage sebenarnya punya lahan yang bisa dimanfaatkan untuk pengelolaan sampah, tetapi tidak digunakan secara optimal.

    Adapun apabila menilik data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, produksi sampah harian di kota ini mencapai 1.222 ton atau sekitar 69 persen dari total sampah di Bandung Raya.

    Diketahui bahwa dari jumlah itu, sekitar 874 ton berasal dari kawasan komersial seperti pasar, hotel, restoran, dan pusat perbelanjaan.

    BACA JUGA: DPRD Cimahi Soroti Krisis Sampah dan Infrastruktur, Minta Sinergi Semua Pihak

    “Pemerintah pun seharusnya bisa merangkul paguyuban pedagang di pasar ini untuk ikut serta dalam pengelolaan sampah,” tulisnya berdasarkan policy brief ‘Urgensi Perubahan Paradigma Tata Kelola Sampah Bandung Raya’ yang dikutip Jabar Ekspres, pada Kamis (20/2).

    Pasar Induk Gedebage berada di bawah naungan Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Bandung, tetapi dalam praktiknya pengelolaan sampah juga melibatkan PT Ginanjar serta Paguyuban Warga Pasar Induk Gedebage (PWPIG). Sistem ini justru menambah keruwetan, bukan solusi.

    “Ketidaksinergian antara dinas lingkungan hidup dan PD Pasar menjadi faktor utama buruknya pengelolaan sampah di sini. Bukannya berkoordinasi untuk mencari solusi, pengelola pasar justru menyerahkan urusan sampah ke pihak lain tanpa ada arahan dan pemantauan yang jelas,” ujar Jefry.

    Jenis sampah di Pasar Induk Gedebage didominasi oleh sampah organik, sekitar 85 persen dari total limbah yang dihasilkan. Setiap hari, pasar ini menghasilkan sekitar 40 meter kubik sampah yang seharusnya bisa diolah di lokasi.

    “Sayangnya, pengelolaan sampah di tingkat pasar justru minim perhatian. Bahkan, beberapa perusahaan yang sebelumnya tertarik untuk bekerja sama mengelola sampah akhirnya batal karena sistem yang tidak jelas,” tambah Jefry.

    BACA JUGA: Imbas Tumpukan Sampah Pasar Gedebage, Anak-Anak Paud Strawberry Terpaksa Belajar di Luar Kelas

  • Pencarian Pria Hilang di Gunung Manglayang Masih Berlangsung, Survivor  Belum Ditemukan

    Pencarian Pria Hilang di Gunung Manglayang Masih Berlangsung, Survivor  Belum Ditemukan