Author: JabarEkspress.com

  • Pemkab Bogor Tindaklanjuti Alih Fungsi Lahan di Puncak, PT Jaswita Jadi Biang Kerok Bencana ?

    Pemkab Bogor Tindaklanjuti Alih Fungsi Lahan di Puncak, PT Jaswita Jadi Biang Kerok Bencana ?

    JABAR EKSPRES – Bupati Bogor Rudy Susmanto menidaklanjuti soal dugaan alih fungsi lahan di Kawasan Puncak, pasca bencana banjir.

    Dugaan meluapnya aliran sungai di Kawasan Puncak Bogor tak lepas adanya tempat wisata baru milik anak perusaan PT Jaswita milik BUMD Jawa Barat.

    Rencannya Rudy bersama Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Menteri KLHK akan menijau kondisi masyarakat yang terdampak bencana.

    “Di mana BUMD Jawa Barat kewenangannya di pak gubernur, mentri lingkungan hidup pun kita ajak meninjau di Kabupaten Bogor,” kata Rudy di Cibinong, Selasa (4/3).

    “Supaya output nya jelas bukan hanya kita menggugurkan kewajiban datang ke lokasi bencana, tapi ada sebuah kebijakan,” sambungnya.

    BACA JUGA: Pemkab Bogor Targetkan Jembatan Bailey Rampung 3 Minggu

    Politisi Partai Gerindra itu mengungkapkan, telah mengeluarkan Peraturan Bupati (Perbup) yang baru pada hari ini.

    Perbup tersebut berisi tentang penarikan seluruh proses perizinan yang dikembalikan kepada kepala daerah.

    Rudy melanjutkan, Pemkab Bogor akan lebih selektif kembali saat mengeluarkan izin agar para pengusaha tidak merusak lingkungan

    “Kita akan lebih selektif dalam mengeluarkan izin-izin yang ada di Kabupaten Bogor selama kepentingannya jelas dan keduanya tidak mengganggu tidak merusak lingkungan, kita pasti support, kita pasti dukung,” ucap dia.

    Menurutnya, pihak Jaswita wajib dievaluasi lebih lanjut tentang proyek yang berdiri di wilayah Puncak Bogor.

    BACA JUGA: Pemkot Bogor, Kemenhub dan PT KAI Belum Temukan Solusi Perbaikan Longsor di Batutulis

    Ketua DPRD Kabupaten Bogor 2019-2024 itu memberikan contoh ketidaksesuaian fungsi lahan yaitu, saat kunjungannya meninjau bencana di daerah Cijayanti.

    Berdasarkan tinjauannya, terdapat tebing buatan untuk menahan aliran sungai agar melindungi salah satu komplek yang berada di wilayah tersebut.

    “Lalu yang tidak tebing itu air langsung masuk ke pemukiman warga. Walaupun memang penyelesaian banjirnya kita selesaikan dulu yaitu tidak menyinggung siapapun yaitu normalisasi di hilirnya di daerah Cikeas,” pungkasnya.

  • Mantan Ketua DPRD Kota Bandung Mengaku Terima Fee Proyek, Tapi Sudah Dikembalikan

    Mantan Ketua DPRD Kota Bandung Mengaku Terima Fee Proyek, Tapi Sudah Dikembalikan

    JABAR EKSPRES – Mantan Ketua DPRD Kota Bandung Teddy Rusmawan hadir sebagai saksi dalam persidangan korupsi Bandung Smart City yang berlangsung di Pengadilan Tipikor Bandung, Jalan Surapati, Selasa, (4/03/2024).

    Dalam persidangan Tedy Rusmawan dicecar beberapa pertanyaan mengenai aliran dana fee proyek yang berasal dari Dinas Perhubungan Kota Bandung.

    Teddy yang waktu itu menjabat Ketua DPRD Kota Bandung mengaku, bahwa usulan penambahan anggaran untuk pengadaan CCTV berasal dari Riantono yang merupakan salah satu anggota Badan anggaran (Banggar).

    BACA JUGA: Ini Dia, Asal-usul Anggaran Proyek Smart City Kota Bandung yang Dikorupsi!

    Menurutnya, usulan dilontarkan ketika rapat yang memaparkan mengenai bentuk aspirasi dari warga tentang keamanan jalanan di Kota Bandung yang banyak terjadi aksi kriminalitas.

    ‘’Ini untuk menyikapi atas keresahan masyarakat terhadap isu Bandung Poek dan Ghotam City,’’ ujar Tedy.

    Ketika Ditanya mengenai Fee Proyek, Teddy mengaku tidak tahu menahu kalau dalam pelaksanaan proyek tersebut ada atensi fee sebesar 10-20 persen untuk dewan.

    BACA JUGA: Fakta Kesaksian Aliran Dana ke DPRD Kota Bandung Terus Diusut

    “Tidak mengetahui (soal atensi dewan tersebut),” cetus Teddy kepada Majelis Hakim.

    Meski begitu, JPU KPK Tito Jaelani langsung mencecar pertanyaan mengenai pemberian uang THR yang sempat diterima dari Dishub Kota Bandung.

    Mendapat pertanyaan menudutkan tersebut, akhir Teddy mengakui telah menerima uang tersebut melalui ajudannya sebesar Rp 5 juta. Namun uang tersebut tidak disentuh sama sekali dan apalagi digunakan.

    BACA JUGA: KPK Sebut OTT Wali Kota Bandung jadi Pintu Masuk Bongkar Kasus Proyek Lainnya

    Teddy beralasan bahwa uang tersebut hanyalah titipan dan telah menjadi barang bukti KPK. Bahkan Teddy mengaku tidak pernah menyentuh uang tersebut dan mengetahui nominalnya juga menurut informasi dari ajudannya.

    “Saya terima, terus saya minta kembalikan lagi karena saat itu ada OTT (oprasi tangkap tangan),’’ kata dia.

    Untuk diketahui, aliran dana fee proyek sempat menjadi isu panas di kalangan anggota DPRD Kota Bandung.

    BACA JUGA: Petugas ACTS Dishub Mengaku Pernah Antar Fee Proyek ke Ketua DPRD Kota Bandung

  • Pemkab Bogor Targetkan Jembatan Bailey Rampung 3 Minggu

    Pemkab Bogor Targetkan Jembatan Bailey Rampung 3 Minggu

    JABAR EKSPRES – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menargetkan pemasangan jembatan bailey atau jembatan darurat di wilayah Puncak akan selesai dalam waktu tiga minggu.

    Target ini diambil setelah delapan jembatan amblas akibat hujan deras dan luapan air sungai.

    Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menjelaskan bahwa dua dari delapan jembatan yang rusak sudah berhasil diperbaiki, sementara enam jembatan lainnya masih dalam proses penanganan.

    Ia berharap pengerjaan ini dapat memfasilitasi masyarakat agar jalur Puncak dapat kembali beroperasi normal sebelum Hari Raya Idul Fitri mendatang.

    “Tadi saya menyampaikan bahwa target kita adalah tiga minggu kedepan harus rampung, kenapa harus rampung, mekanismenya pertama kalau kita pinjem ke TNI lalu pinjem ke berbagai pihak tidak ada,” kata Rudy setelah rapat mengenai penanganan bencana alam di Kantor Bupati Cibinong, Selasa (4/3).

    BACA JUGA: Pemkot Bogor, Kemenhub dan PT KAI Belum Temukan Solusi Perbaikan Longsor di Batutulis

    “Kita putuskan segera untuk beli tiga minggu harus selesai tiga minggu harus terpasang supaya hari raya Idul fitri masyarakat tidak terganggu,” sambungnya.

    Politisi Partai Gerindra itu menjelaskan, dana untuk pembelian jembatan bailey tersebut berasal dari anggaran belanja tidak terduga Pemkab Bogor.

    “Belanja tidak terduga, maka kita tetapkan status tanggap darurat bencana,” kata dia.

    Pemkab Bogor menetapkan status tanggap darurat setelah melakukan koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

    Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, menyatakan bahwa pemerintah pusat siap bekerja sama dengan Pemkab Bogor untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terdampak bencana.

    Status tanggap darurat yakni, situasi dengan ancaman bencana benar-benar terjadi dan telah mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat.

    BACA JUGA: Horor Kota Bogor: Bayi Tewas Akibat Longsor hingga Jalan Amblas

    Pihak BNPB juga menambahkan, akan memberikan bantuan semaksimal mungkin agar stabilitas masyarakat yang terdampak bencana dapat kembali normal.

    “Statusnya pak bupati mengeluarkan status tanggap darurat, sehingga pemerintah pusat tidak ragu ragu sudah langsung masuk dan bekerja sama dengan pemerintah daerah apapun yang menjadi kebutuhan masyarakat yang terdampak bencana betul betul kita semaksimal mungkin dipenuhi,” kata Suharyanto di Kantor Bupati, Cibinong, pada Senin (3/3/2025).

  • Jadwal Pekan Ke-26 BRI Liga 1 2024/2025 Lengkap, Catat Tanggalnya!

    Jadwal Pekan Ke-26 BRI Liga 1 2024/2025 Lengkap, Catat Tanggalnya!

    JABAR EKSPRES – Pertandingan BRI Liga 1 2024/2025 memiliki total 34 pertandingan, yang di mana masing-masing pekan pertandingan terdapat 9 pertandingan yang mempertemukan masing-masing 2 klub sepak bola.

    Diketahui bahwa pertandingan pekan ke-25 berakhir pada hari Selsa 4 Maret 2025, dan pertandingan pekan ke-26 akan mulai digelar pada Rabu, 5 Maret 2025.

    Bagi kamu yang ingin mengetahui terkait jadwal lengkap untuk pertandingan pekan ke-26, kamu bisa simak jadwal lengkap yang tertera di bawah ini.

    BACA JUGA: DANA KAGET Spesial Maret 2025, Klaim Saldo Gratis Hingga Rp50.000 Langsung Cair

    BACA JUGA: Hasilkan Reward Hingga Rp320.000, Dapatkan Lewat Aplikasi Penghasil Uang

    Jadwal BRI Liga 1 Pekan-26 Pertandingan BRI Liga 1 2024/2025

    Persib Bandung vs Persik yang diselenggarakan pada, Rabu, 5 Maret 2025, pukul 20:30Dewa United vs Semen Padang yang diselenggarakan pada, Rabu, 5 Maret 2025, pukul 20:30Persis vs Bali United yang diselenggarakan pada, Kamis, 6 Maret 2025, pukul 20:30PSBS Biak vs Borneo FC yang diselenggarakan pada, Kamis, 6 Maret 2025, pukul 20:30Persita vs PSS yang diselenggarakan pada, Jumat, 7 Maret 2025, pukul 20:30PSM Makassar vs Persebaya yang diselenggarakan pada, Jumat, 7 Maret 2025, pukul 20:30Barito Putera vs Malut United yang diselenggarakan pada, Sabtu, 8 Maret 2025, pukul 20:30Persija Jakarta vs Arema FC yang diselenggarakan pada, Minggu, 9 Maret 2025, pukul 20:30PSIS vs Madura United yang diselenggarakan pada, Minggu, 16 Maret 2025, pukul 20:30

     

  • Ini Dia, Asal-usul Anggaran Proyek Smart City Kota Bandung yang Dikorupsi!

    Ini Dia, Asal-usul Anggaran Proyek Smart City Kota Bandung yang Dikorupsi!

    JABAR EKSPRES – Sidang lanjutan kasus korupsi dengan terdakwa Ema Sumarna kali ini menghadirkan 3 orang saksi. Kepala Bapelitbang Anton Sunarwibowo, Yana Mulyana dan Mantan Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan hadir di persidangan.

    Dalam persidangan Jaksa Penuntut Umum ( JPU ) dari Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) yang dipimpin oleh Tito Jaelani  mencecar sejumlah pertanyaan kepada Anton ihwal adanyanya usulan penambahan anggaran proyek pengadaan Closed Circuit Television ( CCTV ).

    BACA JUGA: Fakta Kesaksian Aliran Dana ke DPRD Kota Bandung Terus Diusut

    Dipersidangan Anton memaparkan, mengenai keikut sertaan dalam rapat bersama beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang juga dihadiri oleh Dinas Perhubungan.

    ‘’Saya dapat pesan dari sekretaris pribadi (Sekpri) Ema Sumarna selaku ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk mengikuti rapat waktu itu,’’ ujar Anton dalam keterangannya di persidangan, Selasa, (04/03/2025).

    BACA JUGA: JPU KPK Akan Hadirkan Saksi Penyidik untuk Ungkap Aliran Dana

    Menurutnya, rapat tersebut dipimpin langsung oleh Ema Sumarna yang dimulai pukul 8.00 WIB. Dalam rapat dibahas mengenai rencana usulan anggaran yang datang dari atensi bagian Banggar DPRD.

    Usulan penambahan anggaran ini, dalam bentuk pengadaan CCTV dan Penambahan Penerangan Jalan Umum (PJU) yang dilatar belakangi dengan kondisi jalanan Kota Bandung yang gelap dan banyak terjadi aksi kejahatan.

    BACA JUGA: Begini Kelakuan Dishub Kota Bandung Minta Jatah Fee Proyek Sampai Rp 1,2 Miliar!

    ‘’Jadi waktu itu kan marak isu Bandung Poek hingga Ghotam City yang disikapi langsung oleh DPRD Kota Bandung,’’ ujar Anton.

    Dalam rapat bersama TAPD Anton mengaku, ada beberapa paparan usulan anggaran yang merupakan rancangan untuk APBD 2022 nanti. Selain itu, disebutkan mengenai adanya dana bagi hasil dan dana proyek di Sekelimus yang tidak jadi dikerjakan sebesar Rp 91 miliar

    BACA JUGA: Terungkap! Ada Dugaan Proyek Fiktif CC-Room di Dishub Kota Bandung

    Adapun mengenai usulan anggaran yang dipaparkan saat itu adalah mengenai pengadaan proyek CCTV sebesar Rp5 miliar. Kemudian ada juga rencana pemasangan PJU – PJL sebesar Rp 9 miliar.

    Selain itu, ada usulan anggaran pengadaan videotron Rp1 miliar, kendaraan mobil patwal sebesra Rp 550 Juta dan kendaraan motor Patwal sebesar Rp 700 juta.

  • Pemkot Bogor, Kemenhub dan PT KAI Belum Temukan Solusi Perbaikan Longsor di Batutulis

    Pemkot Bogor, Kemenhub dan PT KAI Belum Temukan Solusi Perbaikan Longsor di Batutulis

    JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menggelar rapat koordinasi (rakor) dengan Deputi Bidang Sistem dan Strategi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Dirjen Perkeretaapian Kemenhub, serta Direktur Prasarana Perkeretaapian pada Selasa (4/3).

    Rakor yang berlangsung di Balai Kota Bogor itu membahas terkait bencana longsor di Jalan Saleh Danasasmita, Kelurahan Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan, yang menyebabkan akses jalan terputus.

    Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin menuturkan rakor tersebut dilaksanakan setelah lebih dulu dilakukan peninjauan ke lokasi jalan longsor di atas underpass Jalan Saleh Danasasmita.

    “Kita berdiskusi di Balai Kota Bogor ini karena lokasi jalan yang longsor dan ambruk di Batutulis merupakan akses strategis bagi masyarakat di kawasan Stasiun Batutulis, Cipaku, Pamoyanan, dan sekitarnya,” ujar Jenal Mutaqin, Selasa (4/3) Malam.

    BACA JUGA: Kabupaten Bogor Dilanda Bencana, Pemkab Minta BNPB Modifikasi Cuaca

    Ia menyebut, dalam diskusi itu dibahas beberapa hal terkait perbaikan infrastruktur. Namun, untuk detail teknis perbaikan, masih diperlukan tahapan atau proses terkait metode pengerjaan serta waktu yang dibutuhkan.

    “Pembahasan ini sangat teknis. Namun, yang pasti, pihak PT KAI akan berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan percepatan perbaikan tanpa melanggar aturan,” tuturnya.

    “Tentu, ini juga membutuhkan pendampingan dari Kementerian PU dan pemerintah pusat,” imbuh Jenal.

    Nantinya, untuk menunjang pelaksanaan berbagai perbaikan infrastruktur dan memberikan bantuan kepada korban bencana, status siaga akan ditingkatkan menjadi tanggap bencana.

    “Peningkatan status siaga menjadi tanggap bencana ini diperlukan karena surat resmi mengenai hal tersebut juga dibutuhkan oleh PT KAI sebagai dasar bahwa kejadian ini benar-benar merupakan bencana alam,” ucap Jenal.

    BACA JUGA: Horor Kota Bogor: Bayi Tewas Akibat Longsor hingga Jalan Amblas

    Dia menambahkan, nantinya implementasi lebih lanjut dari sisi infrastruktur akan dilakukan baik oleh PT KAI maupun Kemenhub. (YUD)

  • Fraksi Partai Golkar Dukung Penuh Pembahasan Perda Bank Sumedang untuk Dorong Ekonomi Daerah

    Fraksi Partai Golkar Dukung Penuh Pembahasan Perda Bank Sumedang untuk Dorong Ekonomi Daerah

    JABAR EKSPRES – Peraturan Daerah (Perda) mengenai Bank Sumedang tengah menjadi perhatian. Terkait hal itu, Fraksi Partai Golkar DPRD Kabupaten Sumedang menyatakan dukungannya terhadap pembahasan tersebut.

    Ketua Fraksi Golkar DPRD Sumedang, Asep Kurnia mengatakan, Perda terkait Bank Sumedang ini harus menjadi instrumen yang mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

    “Kami di Fraksi Golkar sepakat bahwa Perda ini perlu dibahas secara mendalam, agar Bank Sumedang benar-benar bisa berkontribusi bagi perekonomian masyarakat, terutama pelaku usaha kecil dan menengah,” katanya, Selasa (4/3).

    Akur menambahkan, untuk memastikan bahwa Perda ini berjalan sesuai dengan kepentingan masyarakat, Fraksi Partai Golkar telah menugaskan dua anggotanya, Ari Budiman dan H. Deden Yayan Rusyanto, sebagai anggota Panitia Khusus (Pansus) yang akan mengawal proses legislasi tersebut.

    BACA JUGA: Pejabat Eselon IIb di Sumedang Diduga Lakukan Penipuan Lewat Program BPNT, Korban Rugi Rp610 Juta

    “Pansus ini akan memastikan Perda ini dapat dijalankan dengan baik dan memberi manfaat bagi masyarakat Sumedang,” terangnya.

    Akur juga mengungkapkan keyakinannya bahwa Bank Sumedang memiliki potensi besar sebagai motor penggerak perekonomian lokal.

    Oleh karena itu, regulasi yang mengatur operasional bank daerah tersebut harus disusun dengan cermat agar dapat memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat.

    “Kita ingin Bank Sumedang tidak hanya sekadar ada, tetapi juga berfungsi optimal dalam membantu permodalan usaha mikro dan menengah,” beber Akur.

    Sebagai legislator dari Komisi 1 DPRD Sumedang, Akur menjelaskan bahwa penunjukan Ari Budiman dan H. Deden Yayan Rusyanto sebagai anggota Pansus bukan tanpa alasan.

    Kedua anggota tersebut dinilai memiliki kompetensi dan pengalaman yang memadai di sektor keuangan dan ekonomi daerah.

    “Keduanya kami nilai memiliki kompetensi untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat dalam perda ini,” jelasnya.

    BACA JUGA: Aplikasi ‘Berhidmat’ Permudah ASN Sumedang Tadarus Al-Qur’an selama Ramadan

    Akur juga mengungkapkan pentingnya melibatkan berbagai pihak terkait dalam pembahasan, termasuk akademisi, pelaku usaha, dan masyarakat umum, untuk menciptakan dialog yang konstruktif. Hal ini bertujuan agar regulasi ini benar-benar menjadi solusi bagi pengembangan ekonomi daerah.

  • LINK Live Streaming Malut United vs Arema FC Malam Ini, Pekan Ke-25 di BRI Liga 1 2024/2025

    LINK Live Streaming Malut United vs Arema FC Malam Ini, Pekan Ke-25 di BRI Liga 1 2024/2025

    JABAR EKSPRES – Pertandingan pekan ke-24 BRI Liga 1 2024/2025 telah selesai digelar pada hari Senin, 24 Februari 2025. namun pada hari, Sabtu, 1 Maret 2025 mulai digelar pertandingan pekan ke-25, per hari ini, Selasa, 4 Maret 2025 terdapat dua pertandingan yang mempertemukan antara Malut United dengan Arema FC, dan Persija Jakarta dengan PSIS.

    Dalam pertandingan di pekan ke-23 antara Malut United dengan Arema FC ini akan disiarkan langsung di Indosiar, Vidio dan Sportstars 3 mulai pukul 19:30. Diketahui bahwa pertandingan antara Malut United dengan Arema FC berlangsung di Stadion Gelora Kie Raha Ternate.

    BACA JUGA: 3 Aplikasi Penghasil Uang Terbukti Membayar Hingga Rp300.000-an, Ini Caranya

    BACA JUGA: Langsung Cair Saldo DANA Gratis Hingga Rp280.000 dengan Cara Tercepat Berikut Ini

    Dalam urutan klasemen sendiri Malut United berada pada posisi ke-8 dengan mencetak poin 32 dengan 9 kali menang, 5 kali seri dan 8 kali kalah. Sementara untuk Arema FC dalam urutan klasemen berada pada posisi ke-16 dengan poin 17, dengan 4 kali menang, 5 kali seri, dan 13 kali kalah.

    Berikut ini tersedia link live streaming bagi kamu yang ingin menonton pertandingan antara Malut United dengan Arema FC yang berlangsung hari ini.

    BACA JUGA: DANA KAGET Spesial Maret 2025, Klaim Saldo Gratis Hingga Rp50.000 Langsung Cair

    Jadwal Lengkap BRI Liga 1 2024/2025 Pekan ke-25 : Jadwal Pekan Ke-25 BRI Liga 1 2024/2025, Catat Tanggalnya!

    LINK STREAMING Malut United vs Arema FC

    https://www.vidio.com/watch/8304650-gaskeun-bri-liga-1-2024-2025-segera-dimulai-dukung-saksikan-klub-kesayanganmu-hanya-di-indosiar?utm_source=google&utm_medium=pre-game&utm_campaign=liga1-ENLink Nonton:  https://www.vidio.com/live/17775-bri-liga-1?schedule_id=4114387

     

     

     

  • Perda KTR Jawa Barat Harus Mempertimbangkan Keberlangsungan Usaha

    Perda KTR Jawa Barat Harus Mempertimbangkan Keberlangsungan Usaha

    JABAR EKSPRES – Dorongan pengetatan pengendalian produk tembakau yang didorong oleh pemerintah daerah Jabar melalui Peraturan Daerah Kawasan Tanpa Rokok (Perda KTR) saat ini sewajarnya perlu memikirkan keberlangsungan banyak pihak yang akan terdampak.

    Sebagai salah satu sentra industri pertembakauan di Indonesia, mulai dari petani, pekerja, hingga pelaku UMKM dan pekerja seni di Jawa Barat juga banyak yang menggantungkan hidupnya pada komoditas ini.

    Seperti yang diutarakan oleh seniman Ega Cahyar Mulyana, ia menyebutkan bahwa tembakau berkontribusi besar pada penerimaan ekonomi di daerah dan penyerapan tenaga kerja. Oleh karena itu peraturan yang berkaitan dengan pertembakauan, harus disusun dengan memikirkan keberlangsungan pihak terdampak.

    Baca juga : Tertib Kawasan Tanpa Rokok Masih Rendah, Pemkot Bandung: Ini Soal Kesadaran Masyarakat

    “Tidak harus serta merta peraturan ini berkaca pada negara-negara asing. Negara-negara tersebut tidak punya pertanian tembakau dan cengkeh sebesar kita.

    Jangan sama ratakan kondisi (di Jabar) dengan di negara luar. Pertimbangkan situasi di tingkat lokal. Masih banyak persoalan lain, yang lebih urgen yang bisa menjadi perhatian kita bersama,” ujar pendiri Ega Robot Ethnic Percussion ini, akhir pekan lalu.

    Ega juga meyebutkan bahwa dalam penegakan aturan tersebut, ketersediaan fasilitas atau Tempat khusus Merokok (TKM) yang layak juga sangat penting.

    “Jangan lupa penerapan aturan juga harus diimbangi dengan fasilitas tempat merokok yang mumpuni dan kedisiplinan dalam menjalankan aturan. Perlindungan dan pemberdayaan yang adil dan jujur adalah prioritas dalam implementasi aturan,” kata Ega.

    Baca juga : Selain Braga dan Alun-Alun, 4 Titik Ini Akan Jadi Kawasan Tanpa Rokok di Kota Bandung

    Sementara itu, Pengamat Politik dan Pemerintahan dari Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani), Cimahi, Jawa Barat, Arlan Siddha menekankan bahwa dalam implementasinya, Perda KTR ini harus secara berimbang mengakomodir hak masyarakat yang terdampak salah satunya penyediaan TKM yang mumpuni.

    “Perda ini bukanlah peraturan yang baru, tapi implementasinya harus mengedepankan keberimbangan dan keadilan. Salah satunya harus jelas dalam melaksanakan kewajiban penyediaan TKM ini,” ujar dosen yang mengajar di kampus Cimahi ini.

  • Ponpes Darussalam Ciamis Wajibkan Santri Khatam Al-Qur’an Selama Ramadan

    Ponpes Darussalam Ciamis Wajibkan Santri Khatam Al-Qur’an Selama Ramadan

    JABAR EKSPRES – Pesantren Darussalam Ciamis menggelar program khusus selama Ramadan 1446 Hijriyah dengan mewajibkan seluruh santri dan santriwati menuntaskan hafalan (khatam) Al-Qur’an.

    Program tahunan ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan bertajuk Gema Ramadan, yang mengintensifkan aktivitas keagamaan seperti tarawih, tadarus, kuliah subuh, dan pengkajian kitab kuning.

    Dewan guru Ponpes Darussalam, Defikri Natadiwangsa, menjelaskan bahwa target khatam Al-Qur’an selama Ramadan sudah menjadi tradisi di pesantren tersebut.

    “Setiap santri wajib mengikuti tadarus harian dan ditargetkan khatam 30 juz sebelum Idulfitri. Setiap malam, kami menggelar sesi khataman bersama untuk memastikan target ini tercapai,” ujarnya, Selasa (4/3/2025).

    BACA JUGA: Baznas Kota Bandung Siapkan Santunan Ramadan untuk Honorer, Marbot, dan Lansia

    Para santri diberi tugas menghafal minimal satu halaman Al-Qur’an per hari. Metode ini dirancang agar mereka mampu menyelesaikan satu juz (30 halaman) selama bulan suci.

    “Disiplin waktu dan pengulangan ayat menjadi kuncinya. Pagi hari digunakan untuk menghafal, siang dilanjutkan tadarus, dan malam hari evaluasi hafalan,” tambah Defikri.

    Selain hafalan, Ponpes Darussalam juga mengedepankan pemahaman kontekstual melalui kuliah subuh yang membahas tafsir ayat-ayat Al-Qur’an.

    “Kami tidak hanya mengejar kuantitas hafalan, tetapi juga mendalami maknanya agar para santri bisa mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari,” tegas Defikri.

    BACA JUGA: Aplikasi ‘Berhidmat’ Permudah ASN Sumedang Tadarus Al-Qur’an selama Ramadan

    Suci Hamira, salah seorang santriwati, mengaku terbantu dengan program terstruktur ini. “Agar cepat hafal, saya mengulang ayat yang sudah dipelajari berkali-kali. Target saya bisa menyetor satu halaman per hari dan khatam satu juz di akhir Ramadan,” ujar Suci.

    Ia menambahkan, jadwal hariannya padat dengan kegiatan ibadah, mulai dari sholat Subuh berjamaah, menghafal Al-Qur’an, hingga mengikuti kajian kitab klasik usai tarawih.

    “Hingga hari ke-3 Ramadan, sekitar 250 santri dan santriwati aktif mengikuti program ini. Pesantren Darussalam, yang berdiri sejak 1985, merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam unggulan di Jawa Barat dengan fokus pada penguatan hafalan Al-Qur’an,” katanya. (CEP)